Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
--------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------

Cerita 231 – "Gila Kamu..!!"

Mbak Ery

Perkenalkan.. namaku Farhan.
Aku punya seorang kakak ipar.. Ery Puspadewi namanya.
Usianya sudah 31 tahun.. lebih muda dua tahun dari istriku. Mbak Ery, begitu aku memanggilnya.
Ia adalah istri mas Danang, kakak istriku yang nomor dua.. dan mereka telah memiliki dua anak.

Berbeda dengan istriku yang cenderung kurus.. Mbak Ery berbody montok..
dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku.

Nah.. rumah Mbak Ery tidak terlalu jauh dengan rumahku..
Sehingga aku dan istriku sering berkunjung.. begitu juga sebaliknya.

Tapi aku lebih suka berkunjung ke rumahnya.
Karena. di rumahnya, Mbak Ery biasa mengenakan pakaian rumah yang santai.. bahkan cenderung terbuka.

Pernah suatu pagi aku berkunjung dia baru saja bangun tidur dan mengenakan daster tipis tembus pandang..
Yang menampakkan buah dada besarnya tanpa bra.

Pernah juga aku suatu waktu.. Mbak Ery dengan santainya keluar kamar mandi dengan lilitan handuk..
dan tiba-tiba saja handuk itu melorot.. sehingga aku terpana melihat tubuh montoknya yang bugil.

Sayang waktu itu ada istriku.. sehingga aku berlagak buang muka.
Ah.. ternyata benar ungkapan bahwa rumput tetangga selalu nampak lebih hijau itu, yaa..? Batinku.

Suatu pagi di hari Minggu.. aku diminta istriku mengantarkan makanan yang dibuatnya untuk keponakannya..
alias anak-anak Mbak Ery.
Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Ery, kali ini sendirian saja.

Dan satu hal yang membuatku semangat adalah fakta:
bahwa mas Danang.. suami Mbak Ery sedang tidak ada di rumah.

Sampai di rumah Mbak Ery, semua masih tidur.. sehingga yang membukakan pintu adalah pembantunya.
Aku masuk ke dalam rumah dan setelah yakin si pembantu naik ke kamarnya di atas, aku mulai bergerilya.

Dengan perlahan aku membuka pintu kamar Mbak Ery. Dan seperti sudah kuduga:
Mbak Ery tidur dengan daster tipisnya.. yang bagian bawahnya sudah tersingkap hingga paha.
Hingga menampakkan selangkangannya serta celana dalam warna hitamnya.

Glekk..! Aku meneguk ludah dan langsung konak melihat paha montok yang putih mulus itu.
Apalagi lengkap dengan celana dalam hitam yang kontras dengan kulit putihnya.

Ugh.. kalau yang di luar saja sudah seperti itu, bagaimana yang dalamnya ya..? Batinku.
Tanpa menunggu lama.. penisku yang sudah menggeliat terbangun makin keras dan tegang.

Pagi itu aku sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa 'menjajal' tubuh montok kakak iparku.
Tekadku sudah bulat untuk menikmati setiap lekukan tubuhnya.

Setelah puas melihat pemandangan di kamar.. aku kemudian menuju meja makan..
Di sana kulihat dua gelas teh manis sudah terhidang.. satu untukku dan satunya pasti untuk Mbak Ery.

Dengan penuh semangat aku meneteskan cairan perangsang yang kubeli beberapa waktu lalu ke dalam teh Mbak Ery.
Aku berharap wanita itu akan dipenuhi birahi.. sehingga tidak menolak untuk aku sentuh.

Dewi keberuntungan memang sedang memihakku pagi itu. Tak berapa lama.. Mbak Ery bangun.
Dan seperti biasa.. dengan santainya dia berjalan keluar kamar..
masih dengan daster minim itu yang membuatku semakin tergila-gila.

"Eh, ada Farhan, udah lama..?” Sapanya dengan suara serak yang terdengar seksi.. seseksi tubuhnya.
"Baru mbak, antar makanan buatan Rina..” jawabku sambil melihat dengan jelas buah dada besarnya yang no-bra itu.

Mbak Ery memang sangat cuek.. dia tidak mempedulikan mataku yang nakal..
memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster tipisnya.
Dengan gontai ia menuju meja makan dan menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang.

Menurut teori.. dalam waktu 5 sampai 10 menit ke depan.. hormon progesteron Mbak Ery akan meningkat..
Dan kemudian ia akan terbakar gairah serta nafsu birahi.

Setelah minum teh, Mbak Ery masuk ke kamar mandi untuk cuci muka, pipis dan pastinya cuci mekilah.. hehehe..
Keluar dari kamar mandi, wajah Mbak Ery memang sudah lebih segar.

Masih dengan daster tipis yang memberikan informasi maksimal itu..
dia lalu memanggil pembantunya dan menyuruh ke pasar. Wah.. tambah perfect deh..! Pikirku.

Setelah sedikit beraktivitas di ruang makan.. ia kembali ke kamar. Pasti dia akan ganti baju.. pikirku.
Dengan perlahan aku mengikuti di belakangnya.

Dan benar juga seperti dugaanku.. Mbak Ery tidak menutup dengan baik pintu kamarnya.
Dia begitu cuek.. atau sengaja memberikanku kesempatan mengintipnya berganti baju..? Batinku lagi.

Penisku semakin mengeras melihat Mbak Ery menanggalkan dasternya dan ..
Ooh.. rupanya obat perangsangku sudah mulai bekerja.

Di dalam sana mbak Ery tampak gelisah.. lalu mengusap-usap selangkangannya dengan tangan.
Aku seperti diberi berkah pagi itu.. Mbak Ery benar-benar sepertinya sudah terangsang hebat.

Dia dengan sedikit terburu-buru melepas celana dalam hitamnya.. sehingga kini ia benar-benar bugil di kamar.
Kemudian kulihat ia mengusap-usap bagian meki dan sekitarnya dengan tangan.

Wah.. tak akan kubiarkan dia melakukan masturbasi.. ujarku dalam hati.
Dengan semangat 45 dan penuh percaya diri aku lantas membuka celanaku..
Dan membiarkan penisku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas.

Sambil menanting celana.. walau dengan sedikit canggung, aku beranikan diri membuka pintu kamarnya.
"Farhan .. kamu..!?” Mbak Ery menjerit melihat aku masuk ke kamarnya.. sementara dia sedang bugil.

Dan dia lebih kaget lagi melihat aku tanpa celana yang kutanting sambil mengacungkan penis ke arahnya.
"Daripada pakai tangan, pakai ini aja Mbak..!” Pintaku seraya memegang batang penisku.

"Gila kamu.. jangan kurang ajar..!” Sergahnya ketika aku mendekati tubuh bugilnya.
Mbak Ery menampik tanganku yang ingin menjamahnya.. tapi nafsu birahi yang tengah membakar otaknya..
membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku.

Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang.. "Gila kamu..!!”
Tapi tak sedikit pun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya.
Aku sudah merasa di atas angin. Mbak Ery hanya bersumpah serapah.. namun tubuhnya seperti pasrah.

Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya..
hanya direspon dengan kata-kata.. "Kurang ajar..!!" dan "Gila kamu..!!
Namun aku merasa yakin dia menikmatinya.. –Tentu saja. Kan udah mulai terpengaruh obat perangsang..–

Dugaanku betul.. Mbak Ery akhirnya dengan malu-malu memegang batang penisku.
"Keras banget punya kamu Farhan..!?” Serunya.
"Pingin masuk memek Mbak tuh..” jawabku.

Mbak Ery tersenyum manja.. pipinya merona.. "Gila kamu..!"
"Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak..” rayuku..
sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras.

”Rileks aja, mbak. Anggap saja aku suami mbak sendiri. Kita kan melakukan ini mau sama mau.
Aku nggak memperkosa mbak kok seandainya mbak nggak mau..” bisikku di telinganya.

Sambil terus berbicara.. aku mencoba memeluk pundaknya dari samping..
kupegang tangan kirinya dengan tanganku.
Kucoba merasakan kehalusan kulitnya dengan sentuhan-sentuhan halus ujung jariku.

Dari pundak.. sentuhanku turun ke telapak tangannya, silih berganti.
Aku memang tidak ingin langsung menyerbunya..
Aku ingin membangkitkan gairah mbak Ery secara perlahan-lahan.

Meski sebenarnya sudah tidak tahan, aku harus bersabar. Aku ingin mbak Ery juga menikmati permainan ini.
Perselingkuhan pertamanya ini –mungkin..– akan kubuat senikmat dan seindah mungkin..
hingga sukar untuk ia lupakan.

Sentuhan-sentuhan lembut yang aku lakukan.. dan pastinya tidak dipungkiri..
membuat mbak Ery terpengaruh juga meski dia tidak merespon sama sekali pada awalnya.

Mbak Ery cuma terdiam pasrah tanpa melakukan apapun.. "Uuhh.. nghhh.. ahhh.."
Hanya nafasnya saja yang terdengar semakin keras dan berat.

Kulihat bulu-bulu di tengkuknya sudah meremang berdiri. Dia mulai terangsang.
Kutambah sentuhanku dengan sesekali mencium pundaknya.

Tanganku yang dari tadi menyentuh tangannya.. kini berpindah ke perutnya..
Kemudian terus beranjak naik hingga aku menyentuh payudaranya.

'Dua bola' tergantung di dadanya itu bagus banget.. terasa sangat empuk dan kenyal saat kuremas-remas.
Wuihhh..! Dengusan mbak Ery terdengar semakin keras, dia mulai gemetar dan menggelinjang.

”Auhh..! Gila kamu Han..” desahnya.. mulai terdengar lagi.
Lama aku melakukan aksi tersebut sampai akhirnya aku tak tahan.

Pelan kuturunkan tanganku kembali untuk kemudian menyusup ke balik dasternya.
Sentuhan pada perut mbak Ery yang ramping membuatku bergidik.

Setelah berputar-putar cukup lama.. tanganku kemudian naik sampai aku menemukan sasaran utamaku.
Pelan, masih sambil menciumi telinga, pipi dan lehernya, kuremas-remas benda itu.
Rasanya begitu padat dan kenyal, nikmat sekali.

Kuelus-elus terus dengan lembut sambil aku berusaha mencari-cari putingnya..
Mbak Ery yang sudah mulai terangsang, memejamkan matanya, dan terdiam.

Dia masih belum merespon ulahku.. tapi juga tidak melarangnya. Hanya diam begitu saja, seperti patung.
”Sshhh.. gila kamu..! Ahhh.. sudah Hann..” bisiknya sambil menoleh dan mengecup bibirku.

Aku justru membalasnya dengan melumat bibirnya rakus sambil terus memberi sentuhan.
Kali ini yang menjadi sasaranku adalah kakinya.

Karena posisi mbak Ery agak sedikit miring ke arahku..
sedikit demi sedikit aku bisa menyentuh pahanya yang putih mulus.
Saat kuusap, benda itu terasa begitu licin dan hangat. Darahku berdesir. Aku ketagihan.

Tanganku terus meraba di sana bergerak perlahan makin ke atas.. hingga bisa kulihat pinggulnya yang lebar.
”Ahhh.. gila kamu..!” Lenguh mbak Ery saat tanganku mulai mencari-cari pangkal pahanya.

Rangsangan yang aku berikan sepertinya makin menambah gairahnya..
Karena kini mbak Ery menyambut lumatanku dengan bergairah.

Bahkan tangannya kini mulai bergerak untuk meraba-raba batang penisku..
yang sejak tadi menegang hebat meminta diperhatikan.

Makin lama dan stimulus yang terus kutingkatkan perlahan mbak Ery terlihat semakin relaks dan pasrah.
Kini dengan sangat mudah aku bisa meraih daerah selangkangannya yang berbulu tipis..
Kemudian mulai meraba-raba vaginanya yang ternyata sudah becek.

”Nggak usah malu-malu lagi, mbak. Kita nikmati ini sepuasnya..” kubimbing tangannya untuk meremas penisku..
sementara aku terus melanjutkan aksiku di celah pangkal pahanya.

Kugesek vagina kakak iparku itu berulang-ulang sampai belahan daging hangat itu jadi basah.
Aku sengaja ingin menggodanya..

Kubelai pinggiran vaginanya berulangkali tanpa kumasukkan tanganku ke lubangnya.
Dan itu rupanya berhasil.. nafas mbak Ery menjadi semakin berat dan memburu.

Sementara tangannya yang berada di selangkanganku kini sudah memijat-mijat penisku begitu keras..
Membuatku jadi sangat bernafsu sekali.

Aku pun menyudahi lumatan dan kecupanku pada bibirnya.
”Farhan..” mbak Ery memajukan wajahnya, berusaha mengejar bibirku.
Tapi aku sudah terlanjur turun menuju celah kakinya.

Kukecup pelan pahanya yang putih mulus, gantian kiri dan kanan. ”Aahhh..!”
Mbak Ery langsung mendesah sambil memegang kepalaku.. menekannya agar cepat menuju ke lubang vaginanya.

Tapi seperti tadi.. aku masih ingin bermain-main lebih lama.
Dengan lidahku, kujilati kulit pahanya yang licin bagai porselen.

”Ughhh...!” mbak Ery makin mendesah tak karuan. Kecupan dan isapanku pada permukaannya..
membuat paha itu jadi bertotol-totol merah, sungguh sangat indah sekali.

Setelah semuanya basah oleh air liurku, aku pun memajukan mulutku, menuju ke arah pangkal pahanya.
”Ahhh.. gila kamuu.. hhhh.. hiiya, di situ..! Jilat di situ..!” Rengek mbak Ery..
saat sedikit demi sedikit aku memberi sentuhan, kecupan dan jilatan pada tonjolan bukit vaginanya.

Hmmm..!! Terasa sudah sangat basah di situ.
Wuihhh..! Baunya juga sangat harum, tersa lebih enak daripada punya istriku di rumah.

Karena rangsanganku.. sambil mendesah mbak Ery perlahan merebahkan tubuhnya di atas kasur..
dengan posisi kaki menjuntai ke bawah tempat tidur.

Aku semakin bebas bergerilya di alat vitalnya.
Kujilat terus daging sobek yang semakin membasah itu sambil tanganku meraih ke atas.

Kugenggam tonjolan bukit payudaranya yang bulat membusung dan kuremas-remas dengan penuh nafsu..
membuat mbak Ery makin merintih dan menggelinjang keenakan.
Hmmmm.. kini terlihat jelas belahan vaginanya yang berwarna coklat kemerahan..
dengan bulu-bulu keriting halus yang tumbuh terawat rapi di bagian atasnya.
Uhhhh..!! Untuk beberapa saat, aku kagum dan takjub dengan pemandangan itu.

”Ayo. Lagi Han..! Ngapain cuma dilihat saja..!?” Rengek mbak Ery sambil menarik kepalaku.
”I-iya, mbak..” Slrepp.. dengan lidah terjulur, kusentuh benda itu perlahan-lahan.

Mbak Ery sedikit bergidik saat lidahku menyapu sebagian bibir vaginanya. ”Oughhh..!”
Dia menekan kepalaku semakin keras. Slrupp..! Kujilat lagi vaginanya hingga dia semakin menggelinjang.

Sambil terus mengecup dan menyentuhnya.. sedikit demi sedikit kubuka kaki mbak Ery lebar-lebar..
Hingga bisa kulihat dengan jelas lubang senggamanya yang sudah basah memerah.

Cuph..! Aku menciumnya berulangkali sebelum akhirnya mengisap dan melahapnya dengan rakus.
”Ahhh.. ohhhh..!! Gilaa kamu..!! Essthh.. ya, begitu.. ouwhh..!” Mbak Ery merintih tak jelas.

Erangan terus terdengar dari mulut manisnya seiring jilatan dan isapanku yang semakin liar dan kasar.
Tubuh montoknya menggeliat ke sana ke mari.. membuat berantakan benda-benda di kasur ke mana-mana.

Sambil terus menjilat.. aku melirik ke atas. Di sana, di atas dada mbak Ery.. bulatan payudaranya..
terlihat menyembul indah dan bergerak indah saat wanita itu menggeliat.
Putingnya yang telah menegang dan meruncing seolah menantang untuk disedot dan diseruput.

Sama dengan pahanya, payudara mbak Ery juga terlihat licin dan putih mulus.
Aerola dan putingnya berwarna coklat kemerahan, sama dengan warna bibir vaginanya.
Ughh..! Membuatku jadi makin tak tahan.

”Aghhh.. terus..! Terus..! Jilat terus! Ahhh.. gilaa kamu..!! Ahhh.. ya, yang itu..! Aghhh..!”
Erangan dan rintihan mbak Ery membuatku lupa diri.

Aku terus melumat dan menjilat vaginanya..
sambil tanganku memberi sentuhan halus pada kedua belah pahanya yang indah.

”Ahhh.. gila kamu..” desis mbak Ery saat elusanku merambat ke atas.
Dengan lembut aku memberi sentuhan-sentuhan halus ke kulit perutnya, menggelitik pusarnya..

Sampai akhirnya aku meremas lembut kedua bukit payudaranya.
Langsung kucari putingnya yang kini sudah terasa makin kaku dan keras.

Kupilin dan kupencet-pencet benda mungil itu hingga membuat mbak Ery makin merintih tak karuan.
”Oughhh.. gila kamu..! Enak..! Nikmat banget..! Ahhh.. kok kamu pinter sih..!?”
Racaunya sambil mengangkat pantatnya tinggi-tinggi.

Kedua kakinya menjepit kepalaku saat dari dalam liang vaginanya memancar cairan bening yang banyak sekali.
Dia orgasme. ”Duhhh.. aku pipis. Aduh, maaf ya, Han..!”
Mbak Ery segera menutup pahanya.. begitu aku menarik kepala untuk mencari nafas.

Kuperhatikan dia masih mengejang-ngejang dan bergetar beberapakali..
Sebelum akhirnya terdiam dengan nafas masih terdengar berat dan sesak.

Sambil mengangguk mengerti, aku merangkak naik menindih tubuhnya.
Mbak Ery menggeliat pelan saat kucucup payudaranya. ”Uhhh.. gila kamu.. aghh..!”
Desahnya.. ketika aku mulai mencium dan menjilatinya dengan lahap.

Dia yang masih keletihan setelah orgasme yang pertama, hanya terlihat pasrah saja.
Kubimbing tangannya untuk menggenggamnya.
Tapi sayangnya mbak Ery menolak saat kusuruh dia untuk mengulumnya.

”Gila kamu..! Jijik ah..! Aku nggak pernah melakukannya..” gumamnya.
”Dicium-cium aja, mbak. Yang penting punyaku jadi basah.” kataku tidak kurang akal.

Segera kusodorkan penisku ke depan bibirnya. Mbak Ery mulai menciuminya, tapi cuma batang dan telurnya.
Ujungnya yang berlendir, sengaja ia hindari. Hmmm.. benar-benar jijik rupanya dia.
Oke.. aku bisa mengerti. Nanti di lain kesempatan saja.. kupikir.

Akhirnya kubiarkan saja dia menjilat-jilat dan menciumi batangku.. hingga akhirnya aku merasa bosan.
Mbak Ery sangat kaku sekali saat melakukannya..
Hingga aku jadi tidak bisa menikmati sama sekali. Sama sekali nggak ada enak-enaknya.

Maka.. daripada menunggu lama-lama, aku yang sudah tidak tahan untuk merasakan tubuh sintalnya.
Segera aku membaringkan mbak Ery di tempat tidur.

Kutindih tubuhnya sambil kutempatkan pinggulku tepat di depan selangkangannya.
Mbak Ery sudah membuka pahanya lebar-lebar..
Hingga penisku yang sudah menegak kencang terasa menempel di lubang vaginanya.

"Kaya'nya memeknya udah minta nih Mbak..” kataku menggodanya.
"Gila kamu..!” Hehehe..!! Entah sudah berapakali dia mengeluarkan kata-kata itu pagi ini.

Slepp.. slepp.. slepp..!! ”Siap, mbak..?” Tanyaku sambil menggesek-gesekkan ujung penis ke bibir vaginanya.
Sekilas mbak Ery mengangguk. Kurasakan lubang vaginanya kini sudah membasah dan merekah lebar.
Siap untuk dimasuki.

Sambil berpegangan ke pundaknya.. slebbb.. kudorong penisku.. slett..! Masih belum berhasil.
Penisku melenceng ke kiri. ”Ahhh.. gila kamu..! Uhh.. kurang ke bawah, Han..” bisik mbak Ery pelan.

Dia lantas membuka pahanya makin lebar agar aku makin leluasa melakukan gerakan.
Kudorong lagi. Kali ini terasa penisku masuk ke lubangnya.. ”Bener yang ini, mbak..?”

Aku bertanya takut salah lagi. mbak Ery mengangguk. ”Iya, yang itu. Cepat dorong..!”
Ah.. rupanya sudah tak tahan ia. Sambil meremas dan menciumi payudaranya, kudorong lagi penisku.

Slebb.. jlebb..!! Slett..! Tapi karena terlalu keras.. yang ada malah melenceng lagi. Kali ini ke kanan.
”Aghhh..!!” Kami mendesah kecewa bersamaan.”Uhhh..! Gila kamu..!” Mbak Ery melenguh manja.

Dia lantas segera meraih penisku.. kemudian mengarahkannya lurus ke depan lubangnya.
”Ayo, Farhan.. kupegangi..” bisiknya. Tersenyum.. kucium bibirnya sekali lagi.

Mbak Ery menyambut ciumanku..
sambil pinggulnya maju ke depan mengejar penisku yang sudah masuk sebagian.

”Sabar, ya mbak sayang..!” Slebb.. jlebb..! Dengan satu hentakan keras.. kutusukkan lagi penisku kuat-kuat.
”Ughhhh..!!” Mbak Ery melenguh. Aku juga melenguh. Kami sama-sama merasakan nikmat.

Penisku sudah masuk seluruhnya.. menghujam keras hingga mentok ke dalam memek mbak Ery..
Yang ternyata masih lumayan sempit.. dan bersarang dengan begitu sempurna di sana.
Ahhhh..! Rasanya masih lumayan seret.. tapi nikmat sekali..!!

Emmh..!! Keinginanku untuk menyetubuhinya sudah terpenuhi sekarang.
”Aduh, ahh.. gila kamu..!” Desah mbak Ery sambil memejamkan matanya.

Kurasakan sebentar kedutan-kedutan di dinding vaginanya..
sebelum akhirnya kutarik sedikit demi sedikit batang penisku..
Kemudian slebb.. jlebbb.. aku masukkan lagi pelan-pelan.. lebih dalam.

Mulai kugenjot pelan tubuh mulusnya sambil tanganku tak henti meremas-remas payudaranya..
yang bulat dan kencang.. sementara mulutku dengan rakus menciumi bibir dan lehernya.

”Ahh.. gila kamu..! Auw.. ahh.. ahh.. ouwhh..!” Desahan mbak Ery membuatku makin bernafsu.
Sambil memeluk tubuh mulusnya yang bergetar-getar akibat gerakan menyodokku.. kupercepat tusukanku.

Gesekan kelamin kami yang terasa begitu nikmat.. membuat mbak Ery makin merintih dan menggelinjang.
Tubuhnya yang montok terhentak-hentak begitu rupa.. segera kupegangi agar dia tidak sampai jatuh dari ranjang.

Mbak Ery yang sudah terbakar birahi meraih orgasme lebih dulu akibat pompaan penisku pada vaginanya.
Kulihat tubuh montok wanita cantik itu sudah berkilatan oleh keringatnya.. makin menambah keseksiannya.

Dengan gemas terus kupermainkan puting susunya yang mencuat mungil.
Kugigit.. kujilat dan kupilin-pilin penuh nafsu. Sodokan penisku makin lama juga makin kencang.

Namun sekali lagi.. pagi itu memang milikku.
Meski pun sudah orgasme.. kakak iparku yang montok itu tetap penuh gairah dan birahi meladeni permainanku.

Pada akhirnya.. setelah hampir sepuluh menit bercinta.. bisa kuhantarkan wanita itu ke orgasmenya yang keduanya.
”Ohhhh.. gila kamuu.. aaahhh..!!” Desahnya panjang.. disertai semprotan keras di vaginanya.

Kuhentikan goyanganku. Kuberikan dia kesempatan untuk menikmati puncak kenikmatan itu.
Sambil meremas-remas payudaranya, aku berbisik.. ”Enak banget punya mbak. Untung mbak bukan istriku.
Kalau istriku, nanti aku jadi malas ke kantor gara-gara nafsu terus sama mbak..”

”Hehehe.. gila kamu..! Punya kamu juga enak. Maaf ya aku cepet amat nyampenya..!” Sahut mbak Ery.
”Hehehe.. iya nggak papa mbak. Hmm.. mbak nafsuin banget..” kucubit putingnya yang sebelah kiri.

”Auw..!” Mbak Ery memekik nikmat. Dia membalasnya dengan gerakan nikmat di dinding vaginanya.
Uhhh..! Kurasakan vagina kakak iparku itu berdenyut begitu keras, meremas dan mencekik penisku begitu rupa.

”Uhhhh.. enakkk Mbak..! Hmm ganti gaya ya..?”
Pintaku sambil mencabut batang penisku yang masih tegar dari liang vaginanya.

Kuraba selangkangannya yang terasa sangat basah.
Clepp..! Kucolokkan jari telunjukkku ke sana untuk menggesek klitorisnya.

”Ehm.. Gila kamu..!” Dia menggelinjang pelan. ”Aku istirahat dulu, ya..? Kamu nggak capek..?”
Tanyanya kemudian sambil mengocok pelan penisku.

”S-sepertinya burung kamu lebih besar deh dari punya suamiku..” bisiknya.
”Masa’ sih..? Ah, mbak bisa aja..” kucium bibirnya. mbak Ery membalasnya dengan melumat bibirku mesra.

“Iya, soalnya tadi terasa mampet dan sesak banget..” katanya sambil tertawa renyah.
Aku yang gemas kembali melumat bibirnya yang seksi itu.

Lama aku melumatnya karena mbak Ery juga mengimbanginya dengan baik..
Dia menyusupkan lidahnya agar bisa bertarung dengan lidahku. Mbak Ery terlihat mulai bergairah lagi.

"Nungging Mbak, saya masukin dari belakang..” ajakku untuk mencoba doggy style.
Mbak Ery meski pun masih dengan sumpah serapahnya menuruti kemauanku.

Jrengg..!! Kini pantat bahenolnya terpampang di hadapanku.
Oohhh..!! Pantat yang selama ini aku impikan itu akhirnya bisa kuraih dan kuremas-remas.

Slebbb.. clebbb..!! Dengan perlahan.. kembali kumasukkan batang penisku ke dalam liang vaginanya.
Sekarang sudah tidak sulit lagi. Maklum.. sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula.

Sambil menikmati bongkahan pantatnya yang indah.. kusodokkan lagi penisku memasuki liang nikmatnya.
”Eghhss..!!”
“Nghhh.. ahhhhh..”
Kami mendesah berbarengan saat alat kelamin kami kembali menyatu.

Kuperhatikan mbak Ery dari cermin di samping tempat tidur saat aku mulai menggoyang tubuhnya.
Wahhhh..!! Betapa dia terlihat sangat menggairahkan sekali.

Goncangan payudaranya.. desahan kenikmatannya..
Juga ekspresi mukanya yang manis dan sensual.. membuatku jadi tambah tergoda.

Errghhh..!! Gobl*k sekali suaminya kalau menyia-nyiakan istri secantik dan senikmat ini..! Pikirku.
Beruntung sekali aku bisa ‘memanfaatkannya’. Daripada nganggur tidak terjamah, ya kan..? Hehehe..

Terus kutusukkan penisku.. sementara mbak Ery mengimbanginya dengan memutar pantatnya yang bulat..
Lalu menekankannya kuat-kuat ke pangkal pahaku.. blesskk..!! Urrghhhh..!!

Itu membuat batang penisku yang kaku dan tegang.. terbenam masuk dan menusuk dalam sekali..
Bahkan terasa hingga mentok ke bibir rahimnya. ”Aghhh..!” Kami melenguh keenakan..

Clebb-crebb-crebb-cleb-clebb..!! Sambil meremas-remas payudaranya.. kugerakkan penisku semakin cepat.
Mbak Ery yang mendapat serangan bertubi-tubi atas dan bawah, tidak bisa bertahan lagi.

Beberapa detik kemudian kurasakan denyutan halus di dalam liang vagina.. memijit penisku pelan dan nikmat.
”Ssshh.. uhh.. emm.. gila kamuuu.. aahh.. aku mau sampai..” bisiknya berat dengan suara seksinya.
“Tahan sebentar, mbak. Aku juga sudah hampir..” balasku sambil kuremas terus payudaranya.

“Uhh.. nikmat banget mbak tubuhmu..!” Jlebb-jlebb-clebb..!!
Kutusukkan penisku semakin cepat dan dalam. Kurasakan denyutan di vaginanya menjadi kian terasa.

Bahkan kini disertai jeritan dan rintihan darinya. ”Oggghhh.. aku.. Oughh.. ahh.. ahh..!”
Tubuh mulus mbak Ery mengejang keras.. seiring semburan dari dalam liang kemaluannya.

Aku yang juga sudah hampir klimaks.. dengan rapat memeluknya dari belakang..
Terus memberinya sodokan-sodokan terakhir yang keras dan nikmat.

Sambil menekan penisku dalam-dalam ke lubang vaginanya.. kudekap tubuh mbak Ery erat-erat.
”Ahh.. aku keluar, mbak..!”

Dengan nafas tertahan dan mulut menempel ketat di ujung puting payudaranya.
Jleghh..!! Crott.. crott.. crott.. crott..!!

Kubenamkan penisku dalam-dalam saat spermaku muncrat memenuhi liang rahimnya.
Kusemburkan cairan cintaku di dalam rahim kakak iparku yang cantik ini.

Sampai akhirnya kami merasakan orgasme secara bersama. Nikmatnya luar biasaaaa..!!!
Tubuh kami bergetar hebat bersama. Cairan maniku terasa hangat bercampur dengan cairan cintanya.

Perasaan nikmat segera menjalar di seluruh tubuhku.
Untuk beberapa saat kunikmati sisa-sisa orgasmeku dengan terus mendekap tubuh mulus mbak Ery.

Erghhh..!! Mudah-mudahan saja mbak Ery nggak hamil..! Kataku dalam hati berharap.
Namun.. kalau pun hamil. juga nggak apa-apa. Toh dia sudah punya suami, kan..? Hehehe..
Ahh..! Sepertinya aku bakal nggak akan pernah bosan menikmati tubuh mulus dan montoknya ini.


"Gila kamuu..!! Sembarangan kamu numpahin sperma di memekku ya Farhan..!!”
Jeritnya ketika aku memuncratkan spermaku ke dalam rahimnya.

"Habis memek Mbak enak sih..” bisikku mesra di telinganya.
Kakak iparku ini hanya melejat-lejat menikmati orgasmenya juga.
Ahhhh..!! Aku masih belum rela melepas rasa nikmat itu.

Baru setelah nafasku sudah agak tenang dan cairan maniku sudah tidak menetes lagi .. Plopp..!
Sambil melepas penisku dari liang nikmatnya kukecup lembut tengkuk mbak Ery yang sedikit berbulu..
kemudian bergulir terlentang di sampingnya.

Ya. Selesai orgasme.. maka selesailah pula perzinahan nikmat kami.
Lalu seperti sepasang kekasih.. kami berciuman lembut dan mesra.

"Kamu memang gila Farhan. Awas .. jangan bilang siapa-siapa ya..!?” Serunya perlahan.
"Ya iyalah Mbak, masa' mau cerita-cerita..?” Candaku. Dia pun tertawa pelan.

"Kapan-kapan lagi ya Mbak..” pintaku.
"Gila .. kamu gila..!!” Jeritnya sambil berjalan ke kamar mandi.

Aku memandang tubuh montok kakak iparku dengan senyum puas.
Hehehe.. akhirnya tubuh impianku itu kunikmati juga. Batinku.. senang dan puas.

Dan kisah selanjutnya tentu juga mudah ditebak. Setiap ada kesempatan.. kami berdua mengulanginya lagi.
Tidak hanya di rumahnya.. tapi juga di rumahku. Dan kadang-kadang untuk selingan kami janjian di luar rumah.

Pernah juga kami ‘main’ di mobil.. atau check in di hotel sesekali. Pokoknya seruuuu..!! Hehehe.. F(. )I( .)N
--------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
lanjut bang
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd