Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta di Atas Bukit

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Masang paku bumi dulu suhu, kayanya bakal ada yg rebutan yofie
 
Part 2: Masa Lalu Arya Mencintai Susu

Sesungguhnya Arya punya masa lalu yang kelam dan lumayan buruk, tapi sekaligus nikmat. Arya pertama kali bercinta ketika usianya menginjak 15 tahun bersama dengan pembantunya Mbak Yuni yang kala itu berumur 37 tahun. Cerita bermula dari betapa kesepiannya Arya memiliki orang tua yang sama-sama sibuk. Ayahnya sebagai direktur dan ibunya sebagai wanita karir yang cemerlang. Tak heran masa lalu Arya dilalui dengan asuhan para pembantu. Sedari kecil sudah berkali kali Arya gonta ganti pembantu. Hingga ketika SMP Arya bertemu dengan Mbak Yuni, wanita berpayudara besar yang berhasil merenggut keperjakaanya. Barangkali itulah sebabnya Arya memiliki fantasi seksual dan hasrat terhadap payudara besar. Mbak Yuni kala itu memiliki payudara berukuran 38 D, dengan tinggi 150 cm dan berat 60 kg, sungguh montok dan menggairahkan. Seorang janda yang telah memiliki 2 anak kecil-kecil yang ditinggal di kampung. Wajahnya sih biasa saja, khas wajah desa dengan kulit agak hitam, namun payudaranya itu lo. Selalu bikin Arya enggak tahan dan ngaceng berat. Apalagi setelah tragedi persetubuhan awal mereka.
Siang itu Arya pulang lebih cepat dari yang biasanya pulang jam 2, tapi hari itu dikarenakan adanya rapat gitu maka murid-murid dipulangkan jam 10. Dengan perasaan senang Arya segera pulang, dan mendapati rumah besarnya terdapat sayup-sayup bunyi erangan wanita. Suara itu semakin keras dan tertahan, Arya menuju ruang keluarga dan betapa kagetnya dia melihat Mbak Yuni sedang masturbasi dengan tangan kanan memegang klitoris vaginanya dan tangan kiri meremas payudaranya yang besar. Televisi menyala tengah mempertontonkan adegan bersetubuh orang barat yang sangat sensual. Seketika penis Arya berdiri, ia memekik kaget dan menutup bibirnya yang menganga. Arya memandang sepasang buah dada besar itu dan langsung jatuh cinta pada payudara. Sementara mendengarkan pekikan tertahan dari Arya, Mbak Yuni juga kaget setengah mati, ia baru saja menyadari dirinya yang telanajang tengah ditonton bocah berusia 15 tahun, dirinya terpontang panting dengan payudara besar yang gondal gandul. Mbak Yuni gelagapan mencari baju-bajunya yang terlepas, dan langsung menjerit masum ke kamar pembantunya di bawah. Sedangkan televisi masih menyiarkan adegan yang panas, Arya yang sudah ngaceng berat dan tak tahu apa yang harus ia lakukan, segera saja ia pergi ke kamarnya lalu secepat mungkin melepaskan semua pakaiannya lalu coli, membayangkan kesintalan tubuh Mbak Yuni.

Ketika itu Arya belum berani macam-macam. Tak ada niat sebersitpun dalam pikiran Arya untuk menyetubuhi tubuh Mbak Yuni yang sedang horny juga. Setelah coli Arya tertidur. Sorenya ia dibangunkan oleh nada dering ponselnya, ibunya mengabari bahwa ayah dan ibu tak bisa pulang hari itu karena saking sibuknya. Arya yang masih setengah sadar dan dilanda lapar itu segera menuju ruang makan, mencari makanan apa yang sudah disiapkan Mbak Yuni. Ia segera melahap santapan itu dan segera celingukan melirik mencari Mbak Yuni. Rupanya Mbak Yang uni sedang tiduran di dalam kamarnya, menyadari dirinya tengah diintip, Mbak Yuni langsung memanfaatkan kesempatan untuk menemui dan berbicara langsung dengan Arya.

"Eh Mas Arya sudah bangun. Maaf ya mas tadi waktu mas pulang sempat bikin kaget Mas. Eh sudah makan siang belum mas?" tanya Mbak Yuni setengah gugup. Mbak Yuni menerka nerka apa respon dari Arya.

"Iya Mbak gapapa. Aku udah makan. Saya ke kamar dulu ya Mbak. Oiya nanti ibu sama bapak enggak pulang, masih sibuk kerja. Jadi makan malamnya buat aku aja ya Mbak." ujar Arya menahan ngaceng liat payudara besar Mbak Yuni menyembul diantara dasternya. Mbak Yuni membalas senyum nakal.

Baru saja Arya berbaring di kasurnya tiba-tiba pintunya terketuk. Ketika Arya membuka pintu betapa kagetnya Arya melihat tubuh Mbak Yuni sudah telanjang bulat dan langsung menerkam tubuh Arya yang tidak siap dengan serangan. Mbak Yuni langsung melahap bibir kecil Arya dengan ganas, sembari meremas-remas selangkangan Arya. Arya yang dilanda shyok berat tidak tahu harus berbuat apa. Tubuhnya dipeluk erat oleh Mbak Yuni dengan penuh nafsu. Itu adalah ciuman pertama Arya meski dia telah punya banyak mantan tapi Arya tidak pernah ciuman. Ciuman pertama kalinya harus diimbangi dengan hasrat yang menggebu-gebu, sungguh liar dan berdebar debar. Dada besar Mbak Yuni menggencet dada Arya, ia merasakan sensasi luar biasa, selanjutnya dengan cepat Mbak Yuni memegang tangan kanan Arya dan mengarahkannya pada kedua payudara Mbaj Yuni sembari ia berbisik, "Remaslah semaumu, Mas Arya. Ini payudara pembantu, pembantu ini milikmu." Dengan insting lelaki dan sigapnya, Arya meremas gundukan super dahsyat dan nikmat itu, sensasi kenikmatan tiada tara ketika perlahan mencengkram kedua payudara jumbo itu.

"Aku tahu Mas Arya ingin susuku ini toh, Mas Arya sering liatin susuku ini. Sekarang sedot mas!" teriak Mbak Yuni yang tengah sange berat sebab sudah 5 bulan ini ia baru saja bercerai dengan suaminya.

Ciuman Arya segera beralih dari bibir, menuju leher, lalu menuju cinta pertamanya, sepasang payudara jumbo super indah dengan puting kecoklatan yang agak besar, dengan kasar ia mencium, menyedot, mengenyot, mengoyak cinta pertamanya itu, betapa terangsangnya ia ketika perlahan ia merasakan air susu keluar dari kedua payudara Mbak Yuni. Dengan syok Arya semakin bergairah dan mengisap sekuat tenaga air susu yang keluar dari sumbernya langsung. Sungguh nikmat, bak mendapatkan durian runtuh. Mbak Yuni menekan kepala Arya, menenggelamkan kepala itu seolah tak ingin melepaskan, ia mendesah kenikmatan. "Aghhhh terus mas! Terusss!! Hisap sampai habis mas!!" Teriak Yuni memenuhi ruangan itu. Sembari kepala Arya menyusu bagian kanan payudara Yuni, tangan kiri Arya tak lepas meremas remas payudara kiri Yuni. Sebagai lelaki normal ia kini bernafsu. Penisnya sudah amat tegang dan menjulang tinggi.
Mbak Yuni mendorong tubuh Arya hingga ia terduduk di kursi belajarnya. Dengan cekatan Mbak Yuni melorotkan celana Arya dan terpampanglah penis besar milik Arya "Wow besar banget Mas, lebih besar dari milik mantan suami Mbak, padahal kamu masih SMP." Arya bangga dan diam saja.
Perlahan Mbak Yuni mengulum penis besar itu, menyedotnya, hingga Arya teriak kenikmatan. "Ahhj mbak! AGHJJHH Mbak Yuni nikmat sekali."

Ini semua serba pertama kalinya bagi Arya, Mbak Yuni melepas blowjobnya, lalu menyelipkan penis besar Arya diantara kedua payudara besarnya, lalu secepat mungkin Mbak Yuni mengocok penis itu, dibarengi dengan air susu yang bermuncratan. Sungguh kenikmatan tiada tara yang dirasakan Arya, baru sekitar 10 menit dikocok dengan payudara Mbak Yuni, Arya melenguh keras dan orgasme! Spermanya bermuncratan memenuhi payudara indah Mbak Yuni. Bau sperma dan air susu menyatu, lalu Arya terkulai lemas. Maklum ini pengalaman pertama baginya. Ada sedikit guratan kecewa dari wajah Mbak Yuni. Namun ia berusaha menyunggingkan senyum tanda ia berhasil menaklukkan anak majikannya itu.

"Nikmat sekali Mbak, saya serasa terbang. Payudara Mbak begitu indah."
 
Nikmat bener si arya,dpet susu dr sumbernya.....
Ikut nikmati sugernya om.sllu sehat dan sukses om
SUGER......hahaha
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
cinta diatas bukit payudara, nikmat diatas bukit vagina....mantap.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd