morskrzy87
Semprot Kecil
- Daftar
- 22 Jun 2018
- Post
- 88
- Like diterima
- 36
Berikut kisah fiksi karya pertama saya. Mohon kritik, saran dan masukannnya Hu. Saya baru belajar jangan dibully yah hehe. Salam semprot!
Part 1: Prolog Perkenalan.
Dian pandai sekali memikat lelaki manapun di dunia. Dengan bermodalkan badan yang aduhai serta wajah yang cantik jelita ia merasa dapat menaklukkan segala bentuk lelaki di dunia. Meski ia keturunan jawa asli namun ia memiliki wajah raut muka khas orang cina, ditambah dengan kulitnya yang putih khas amoy-amoy cantik yang berkelas. Orang yang melihat dia sekilas kerapkali mengira ia keturunan Jepang. Sungguh Dian sendiri merasa ia wanita sempurna.
Dian sangat memperhatikan detail kecantikan yang ia miliki, ia rajin jogging beberapa kali dalam seminggu, ia kerapkali pergi berkunjung ke salon dan beauty skin care, perawatan terhadap tubuhnya sangatlah prima. Hingga tak heran saban lelaki yang memandangnya akan berdecak kagum melihat kecantikannya.
Pagi itu mahasiswa semester 3 baru saja selesai kuliah. Dian melangkah lewat taman menuju basement parkir mobilnya. Hari itu Dian berpakaian tertutup dan berlengan panjang, namun tidak mengurangi kesexyan tubuhnya sekalipun. Dian jalan diantara para lelaki yang tengah nongkrong di taman, mata mereka jelalatan.
Dian berlenggok melewati taman. "Dian pake baju apapun cantik yah. Apalagi kalau telanjang bulat hahaha," ujar Arya dibarengi tawa gerombolan gengnya, tawa mereka membuncah hingga Dian yang hampir masuk ke mobilnya melirik sebentar ke arah gerombolan lelaki kurang kerjaan itu.
Diantara gerombolan geng Arya itu terdapat lelaki culun berkacamata bernama, Yovie. Yovie bertubuh kecil dengan tinggi standar 160 cm, badannya tegap, ia lumayan putih bagi kalangan lelaki. Yovie keliatan sekali seperti anak mami, ia juga punya senyum khas yang lucu. Yovie juga tidak merokok diantara teman-teman se geng nya itu. Yovie masih mahasiswa baru, mahasiswa semester 1 yang masih serba takut dengan titip absen, datang terlambat ke dalam kelas, merokok, clubbing, dan hal-hal lain khas mahasiswa nakal. Ia masuk geng Arya juga tidak sengaja karena kebetulan orangtua Arya dan Yovie sama-sama orang penting di perusahaan sehingga mereka sudah lumayan akrab. Namun fakta terpenting ialah Yovie mencintai Dian dari SMA. Yovie memanglah hanya adik kelas ingusan jika dilihat dari kacamata Dian yang seorang primadona sekolah. Namun Yovie merasa telah cinta mati terhadap kecantikan, tubuh sexy, dan jiwa Dian, ia tak henti-hentinya berdoa agar bisa berpacaran dengan Dian, bahkan sampai diikuti masuk universitas dan jurusan yang sama. Yovie tak pernah berani mengungkapan perasaannya, tentu saja sebab ia lelaki culun. Tapi jangan salah sangka, siapa mengira ia bakal dapat keperawanan Dian dalam uji coba seks pertama kalinya bagi dia?
Malam itu Arya orgasme dua kali, ia masturbrasi membayangkan keindahan lekuk tubuh Dian. "Wah sungguh nikmat menyetubuhui Dian, ini baru dalam khayal apalagi kalau nyata. Wohhh pasti nikmat sekali!" pekiknya diantara tisu-tisu berserakan bekas lendiran sperma. Nafsu Arya bangkit lagi melihat foto-foto di instagram Dian, ia memandang lekat-lekat kedua gunung kembar payudara Dian yang indah, sembari nyengar nyengir sendiri membayangkan ia meremas, mencium, dan mengenyot payudara besar itu. Arya menaksir payudara Dian berukuran 36 D, dengan tinggi tubuh 155 cm sungguh tubuh Dian amatlah sempurna dan menggoda.
Arya sendiri merupakan teman seangkatan Dian. Tahun lalu ketika pertama kali bertemu ia langsung mengagumi kecantikan Dian, namun rasa cinta itu tidak timbul melainkan hanya hasrat dan nafsu selangkangan saja yang timbul dalam benaknya. Sudah tak terhitung berapa kali Arya coli membayangkan ia sedang menyodok Dian dari belakang, sambil ia meremas remas payudara indah Dian, hingga Dian mengerang-ngerang kenikmatan, juga kesakitan disodok penisnya yang besar.
Sayangnya ia hanya bisa berharap dalam angan tentang menyetubuhi Dian, ia berkali-kali coba mendekati Dian namun selalu gagal dan gagal. Ia coba berikan perhatian melalui chat tapi Dian seolah olah cuek dan tidak menanggapi, ia coba ajak jalan-jalan mengelilingi kota, Dian juga menolak. Hingga nafsu dan hasrat Arya selalu terhenti pada imajinasinya menyodok Dian.
Satu hal yang pasti dari Arya tentang Dian. Suatu hasrat dan fantasi seks yang luar biasa dari Arya; ia sangat berfantasi terhadap kedua bola payudara Dian. Ia selalu bernafsu ketika berbicara tentang payudara Dian, ia selalu berfantasi bisa mengeluarkan pejuhnya diantara jepitan payudara indah dian. "Oh betapa indahnya payudara Dian, betapa nikmatnya!" teriak Arya dibarengi orgasme ketiganya malam itu. Tubuhnya sudah teramat lemas, namun ia menyunggingkan senyum penuh kebanggaan palsu tanda puas menuntaskan hasratnya.
Dian selalu merasa risih dengan tatapan nakal yang dilancangkan oleh Arya. Pagi itu di dalam kelas mata Arya tak hentinya jelalatan memandang kedua payudara Dian. Meski duduk mereka berseberangan, Dian di depan bagian kanan dan Arya di belakang bagian kiri. Namun pandangan itu dapat dirasakan dengan sangat peka oleh Dian. Tatapan sensual penuh nafsu itu tampak tak ingin beralih. Dian risih terhadap lelaki sok ganteng seperti Arya. Meski diwarisi wajah yang sama sekali tak ganteng namun Arya selalu tampil eksekutif dengan pakaian mahal dan modis, menunjukkan betapa berkelasnya dia. Arya juga disupport dengan tinggi yang mencapai 181 cm dengan berat badan 73 kg. Sungguh body yang keren dan macho bagi sebagian wanita. Maka sebenarnya tak susah bagi Arya kalau ia mau mendapatkan wanita cantik di kampus, bahkan ia memiliki kemungkinan yang besar untuk meniduri mereka. Arya selalu yakin ia punya stamina yang kuat, juga dengan penis yang lumayan besar sekitar 17 cm, ia yakin akan membuat wanita manapun histeris menikmati servisnya..
Arya terkenal sebagai bad boy, ketua geng nakal di kampusnya. Meski begitu ia juga aktif di BEM dan jadi orang penting di organisasi itu. Ia punya retorika bicara yang bagus, tak salah ia kerapkali jadi orator nomor satu di kampus. Tak heran pula banyak wanita yang sebenarnya mengagumi ke badboy an Arya itu. Salah satunya bernama Zahro, wanita cantik keturunan Pakistan-Jawa dengan kulit yang amat putih, dan wajah cantik khas timur tengah. Menjabat sebagai sekretaris di organisasi BEM. Tinggi sekitar 158 cm dengan payudara kecil 32 B, ditambah lagi ia berjilbab lebar sehingga payudara kecilnya sama sekali tak kelihatan. Orang-orang yang mau mendekatinya sudah minder dulu, melihat sepertinya Zahro orang yang alim, meski dikarunia wajah yang cantik sensual khas arab. Begitu juga Arya ia tak begitu memperhatikan Zahro, sebab fantasi terbesar Arya adalah payudara, dan Zahro sama sekali tak berkesempatan menunjukkan payudara kecilnya itu. Sampai pada suatu saat, Arya harus mengakui betapa ia juga tergila-gila pada payudara Zahro.
Part 1: Prolog Perkenalan.
Dian pandai sekali memikat lelaki manapun di dunia. Dengan bermodalkan badan yang aduhai serta wajah yang cantik jelita ia merasa dapat menaklukkan segala bentuk lelaki di dunia. Meski ia keturunan jawa asli namun ia memiliki wajah raut muka khas orang cina, ditambah dengan kulitnya yang putih khas amoy-amoy cantik yang berkelas. Orang yang melihat dia sekilas kerapkali mengira ia keturunan Jepang. Sungguh Dian sendiri merasa ia wanita sempurna.
Dian sangat memperhatikan detail kecantikan yang ia miliki, ia rajin jogging beberapa kali dalam seminggu, ia kerapkali pergi berkunjung ke salon dan beauty skin care, perawatan terhadap tubuhnya sangatlah prima. Hingga tak heran saban lelaki yang memandangnya akan berdecak kagum melihat kecantikannya.
Pagi itu mahasiswa semester 3 baru saja selesai kuliah. Dian melangkah lewat taman menuju basement parkir mobilnya. Hari itu Dian berpakaian tertutup dan berlengan panjang, namun tidak mengurangi kesexyan tubuhnya sekalipun. Dian jalan diantara para lelaki yang tengah nongkrong di taman, mata mereka jelalatan.
Dian berlenggok melewati taman. "Dian pake baju apapun cantik yah. Apalagi kalau telanjang bulat hahaha," ujar Arya dibarengi tawa gerombolan gengnya, tawa mereka membuncah hingga Dian yang hampir masuk ke mobilnya melirik sebentar ke arah gerombolan lelaki kurang kerjaan itu.
Diantara gerombolan geng Arya itu terdapat lelaki culun berkacamata bernama, Yovie. Yovie bertubuh kecil dengan tinggi standar 160 cm, badannya tegap, ia lumayan putih bagi kalangan lelaki. Yovie keliatan sekali seperti anak mami, ia juga punya senyum khas yang lucu. Yovie juga tidak merokok diantara teman-teman se geng nya itu. Yovie masih mahasiswa baru, mahasiswa semester 1 yang masih serba takut dengan titip absen, datang terlambat ke dalam kelas, merokok, clubbing, dan hal-hal lain khas mahasiswa nakal. Ia masuk geng Arya juga tidak sengaja karena kebetulan orangtua Arya dan Yovie sama-sama orang penting di perusahaan sehingga mereka sudah lumayan akrab. Namun fakta terpenting ialah Yovie mencintai Dian dari SMA. Yovie memanglah hanya adik kelas ingusan jika dilihat dari kacamata Dian yang seorang primadona sekolah. Namun Yovie merasa telah cinta mati terhadap kecantikan, tubuh sexy, dan jiwa Dian, ia tak henti-hentinya berdoa agar bisa berpacaran dengan Dian, bahkan sampai diikuti masuk universitas dan jurusan yang sama. Yovie tak pernah berani mengungkapan perasaannya, tentu saja sebab ia lelaki culun. Tapi jangan salah sangka, siapa mengira ia bakal dapat keperawanan Dian dalam uji coba seks pertama kalinya bagi dia?
Malam itu Arya orgasme dua kali, ia masturbrasi membayangkan keindahan lekuk tubuh Dian. "Wah sungguh nikmat menyetubuhui Dian, ini baru dalam khayal apalagi kalau nyata. Wohhh pasti nikmat sekali!" pekiknya diantara tisu-tisu berserakan bekas lendiran sperma. Nafsu Arya bangkit lagi melihat foto-foto di instagram Dian, ia memandang lekat-lekat kedua gunung kembar payudara Dian yang indah, sembari nyengar nyengir sendiri membayangkan ia meremas, mencium, dan mengenyot payudara besar itu. Arya menaksir payudara Dian berukuran 36 D, dengan tinggi tubuh 155 cm sungguh tubuh Dian amatlah sempurna dan menggoda.
Arya sendiri merupakan teman seangkatan Dian. Tahun lalu ketika pertama kali bertemu ia langsung mengagumi kecantikan Dian, namun rasa cinta itu tidak timbul melainkan hanya hasrat dan nafsu selangkangan saja yang timbul dalam benaknya. Sudah tak terhitung berapa kali Arya coli membayangkan ia sedang menyodok Dian dari belakang, sambil ia meremas remas payudara indah Dian, hingga Dian mengerang-ngerang kenikmatan, juga kesakitan disodok penisnya yang besar.
Sayangnya ia hanya bisa berharap dalam angan tentang menyetubuhi Dian, ia berkali-kali coba mendekati Dian namun selalu gagal dan gagal. Ia coba berikan perhatian melalui chat tapi Dian seolah olah cuek dan tidak menanggapi, ia coba ajak jalan-jalan mengelilingi kota, Dian juga menolak. Hingga nafsu dan hasrat Arya selalu terhenti pada imajinasinya menyodok Dian.
Satu hal yang pasti dari Arya tentang Dian. Suatu hasrat dan fantasi seks yang luar biasa dari Arya; ia sangat berfantasi terhadap kedua bola payudara Dian. Ia selalu bernafsu ketika berbicara tentang payudara Dian, ia selalu berfantasi bisa mengeluarkan pejuhnya diantara jepitan payudara indah dian. "Oh betapa indahnya payudara Dian, betapa nikmatnya!" teriak Arya dibarengi orgasme ketiganya malam itu. Tubuhnya sudah teramat lemas, namun ia menyunggingkan senyum penuh kebanggaan palsu tanda puas menuntaskan hasratnya.
Dian selalu merasa risih dengan tatapan nakal yang dilancangkan oleh Arya. Pagi itu di dalam kelas mata Arya tak hentinya jelalatan memandang kedua payudara Dian. Meski duduk mereka berseberangan, Dian di depan bagian kanan dan Arya di belakang bagian kiri. Namun pandangan itu dapat dirasakan dengan sangat peka oleh Dian. Tatapan sensual penuh nafsu itu tampak tak ingin beralih. Dian risih terhadap lelaki sok ganteng seperti Arya. Meski diwarisi wajah yang sama sekali tak ganteng namun Arya selalu tampil eksekutif dengan pakaian mahal dan modis, menunjukkan betapa berkelasnya dia. Arya juga disupport dengan tinggi yang mencapai 181 cm dengan berat badan 73 kg. Sungguh body yang keren dan macho bagi sebagian wanita. Maka sebenarnya tak susah bagi Arya kalau ia mau mendapatkan wanita cantik di kampus, bahkan ia memiliki kemungkinan yang besar untuk meniduri mereka. Arya selalu yakin ia punya stamina yang kuat, juga dengan penis yang lumayan besar sekitar 17 cm, ia yakin akan membuat wanita manapun histeris menikmati servisnya..
Arya terkenal sebagai bad boy, ketua geng nakal di kampusnya. Meski begitu ia juga aktif di BEM dan jadi orang penting di organisasi itu. Ia punya retorika bicara yang bagus, tak salah ia kerapkali jadi orator nomor satu di kampus. Tak heran pula banyak wanita yang sebenarnya mengagumi ke badboy an Arya itu. Salah satunya bernama Zahro, wanita cantik keturunan Pakistan-Jawa dengan kulit yang amat putih, dan wajah cantik khas timur tengah. Menjabat sebagai sekretaris di organisasi BEM. Tinggi sekitar 158 cm dengan payudara kecil 32 B, ditambah lagi ia berjilbab lebar sehingga payudara kecilnya sama sekali tak kelihatan. Orang-orang yang mau mendekatinya sudah minder dulu, melihat sepertinya Zahro orang yang alim, meski dikarunia wajah yang cantik sensual khas arab. Begitu juga Arya ia tak begitu memperhatikan Zahro, sebab fantasi terbesar Arya adalah payudara, dan Zahro sama sekali tak berkesempatan menunjukkan payudara kecilnya itu. Sampai pada suatu saat, Arya harus mengakui betapa ia juga tergila-gila pada payudara Zahro.
