Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ALASAN UNTUK SELINGKUH ( close )

Bimabet

Lelaki yang tiduran terlentang telanjang tanpa selembar benang ini adalah Aziz Syamsudin Nurjaman, dia adalah cintaku, suami tercintaku.

" Bener nih Jagonya nggak mau dimasukin, hihihi "

Dengan nakal ku elus elus si jago, setelah sebelumnya aku melepas bathrobe dan bra ungu transparan kupu kupu. Kini aku yang juga tanpa selembar benang, bersimpuh duduk di sampingnya.

Suamiku menggelengkan kepala sambil tersenyum, matanya tertuju pada dadaku.

" Suka susunya .. ? "

Kataku genit.

" Suka.... Bagus banget .... "

Ia terpana

" Pegang dong, hihihi "

Godaku sambil mengarahkan telapak tangannya menangkup dua gunung kembarku.

Sensasi sentuhannya membuat kulitku merinding. Cara ia membelainya, cara meremasnya, cara ia bermain main dengan pucuknya, semuanya begitu lembut, jauh berbeda dengan lelaki ku dahulu.

Merinding kulitku... Bergetar tubuhku...
Berkedut celah vegyku menikmati sentuhannya.

Ah cintaku.....

Ambruk kupeluk tubuhnya, liar ku cium bibirnya.

" Sayang, dimasukin aja ", pintaku padanya.

Aku betul betul sudah tak mampu menahan deru birahiku. Pinggulku bergoyang pelan, kugesek gesek mewmew basahku pada paha suamiku.

" Please.... "

Aku meminta..

" Jangan beb... Nanti sakit... "

Nafasnya sudah memburu, tapi kenapa ia masih mampu menahan napsu.

" Nggak papa sakit sayang .... Please .. masukin... Ya..."

Aku memohon, menggeleng tetap dia menggeleng.

" Ah sial.. jadi suami kok nggak peka banget sih. Ini tentang aku, bukan lagi tentangmu ! " jeritku dalam hati.

Aku terus berusaha, kali ini lebih keras memanjatnya, tapi lagi lagi tangannya tetap kukuh menahan pinggulku.

Sial... Sial... Sial.. bagaimana caranya menuntaskan ini semua.

Ah ...Frustasi aku dibuatnya.

Tentu terlalu vulgar jika mewmewku kuarahkan ke bibirnya agar lidah perjakanya bermain main di klity ku, atau kuarahkan dua jarinya agar mencolok colok liang nikmat vegyku. Tentu aku pun belum berani onani, menuntaskan diri sendiri di depan suami. Jadi bagaimana ini ?

Ah sial....

Otakku cepat bekerja terus mencari. solusi, Ya onani itu solusi. Sembunyi sembunyi onani, onani yang tak vulgar di depan mata suami.

Aku menggeser tubuhku merosot turun ke bawah, menungging di antara dua pahanya yang terbuka.

Aku sudah tak peduli, terserah penilaian mu padaku nanti. Yang penting birahiku tuntas saat ini.

Dengan gemas ku ciumi pangkal pahanya, dengan nakal ku kecupi area genitalnya dan dengan binal ku jilati tegak batang Jagonya.

Aku sudah tak peduli....

" Bebeb ngapain, ah.... Itu.. Jo..rook.. beb "

" Please... diem say...., biar.. si jago .. di tuntansin... . "

Itu alasanku, alasan sebenarnya adalah aku, birahiku.

Slurp...slurp..slurp...

Bibir, mulut yang kini beraksi.

Ahh... Beb.....

Cintaku, perjakaku, sudah tidak komplain lagi, dalam rebah, ia mendesah, menikmati oral pertamanya.

Slurp...slurp...slurp..

Diam diam telapak tangan kiriku bergerak menangkup, mengusap usap, bermain main dengan mewmew yang telah basah.

Ah..

Pelan pelan jari tengahku menyusup kedalam celahnya, celah vegy mewmew gundulku. Menggelitik lorongnya, lorong kenikmatan yang dipenuhi dengan lendir bening dan encer.

Ah....

Kutambah lagi satu jari, kutemani jari tengah dengan jari manisku, berdua mereka asyik bermain main di lorong nikmatku.

Sreet...sreet...sreet ...sreet.

Kutarik..., dorong..., tarik...., kudorong masuk.

Ah ..... Semakin cepat, semakin enak, semakin terasa sensasi nikmatnya

Slurp..slurp...slurpp

Mulut, bibirku dan lidahku berkoloborasi memainkan si Jago.

Sreet...sreet...sreet

Liar duo jariku menstimulasi lorong nikmatku.

" Sayang.... Please keluarin yang.... ..Keluariin....jangan ditahan tahan yang.... ..."

SSlurp..slurp...slurpp...

Semakin intens oralan ku.

"Ah ... I.. i .ya.... Beb.... "

Melihat pinggang suamiku yang terangkat karena pantanya yang mengeras, cepat cepat kutarik keluar duo jariku yang telah dilumuri dengan lendir bening. Berpindah menggelitik cepat klity ku yang super sensitif.

Akibatnya, semakin intens otot perut dan pinggulku bergerak mengombak disusul dengan celah vegyku yang berkedut berkontraksi, rasanya ahhh...

" Ah...ah...Ah... Le... Le.... ah.. Le....... pass.... aaahhh....."

Terengah-engah Bendungan birahiku runtuh sudah.

"Ah...... beeeb ....ahhh ..... "

Samar kudengar suamiku meleguh keras

Si jago yang telah lepas dari bibirku, melepaskan lahar putih kentalnya. Menyemprot tepat di wajah ayuku.

Croooot....croooot...croot



...........

" Sorry beb .... sorry banget nggak sengaja... Aku nggak bisa kontrol "

Terlihat panik ia, suamiku mengusap spermanya yang berlepotan di wajahku dengan tisu.

" Nggak papa kok say..aku nggak papa, hihihi "

Jangankan cuma di wajahku, kau suruh menelan spermamu aja, aku tak ragu.


" Bebeb nggak cuci muka ? "

" Nggak usah "

" Jorok ah, kan bau, lengket lagi "

" Iya sih bau, tapi aku suka, bau kelapa muda, coba bauin deh yang. hihihi "

Ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Kemudian ia mengendusnya.

" Eh iya ya, bau daging kelapa muda yang masih sangat muda, hehehe "

" Beb, cuci muka yuk, kok aku yang nggak nyaman ya, istri cantikku bau kelapa muda, hehehe "

" Yuk ..."

Kusodorkan dua tanganku, dia menariknya dengan lembut, hingga aku bangkit dari posisi bersilaku.


.......


" Yang nggak usah di pakai "

Saat ini ia hendak memakai celana boxernya yang tergeletak di pembaringan.

" Heh... "

Ada Rona kaget di wajah suamiku.

" Iya nggak usah di pakai, gini aja kita, hihihi "

Kami berdua memang masih telanjang tanpa selembar benang, usai bersih bersih dari kamar mandi.

" Mesum kamu beb, pakai aja ya, dingin "

Katanya, matanya mengarah ke AC kamar.

" Nggak usah, kan ada selimut, hihihi "

" Ah ada ada saja kamu "

Buru buru kususul dia yang sudah meringkuk di bawah tebalnya selimut hotel .

Ini baru namanya honeymoon, hihihi



..........


Ngobrol, berpelukan dibawah selimut dengan orang yang di cintai tentu membuat bahagia. Ditambah berpelukan berdua tanpa busana tentu rasanya, ah.. ...luar biasa.

Bermenit menit kami ngobrol berdua tentang apa saja.

" Eh beb.. "

Suamiku, tiba tiba seperti teringat sesuatu.

" Ya .. apa sayang.. "

" Bebeb tadi belum orgasme kan ? "

Hah, pertanyaanmu sayang, arahnya kemana.

" Sudah kok yang "

Jawab ku pelan, karena bingung maksud pertanyaan suami itu kemana.

" Ah jangan begitu, maaf ya saking keenakan di enakin bebeb, sampai aku lupa ngenakin, bebeb, hehehe "

" Beneran yang, udah tadi, satu kali "

" Ah pakai bohong lagi, nggak usah malu, kan ada suami yang siap membantu, hehehe "

Lah dia pakai kata kataku lagi, hihihi

" Mau di enakin suami nggak beb ? "

Kok di ulangi lagi.

" Udah beb, aku udah orgasme tadi "

Sengaja kata orgasme ku tebalkan intonasi nya supaya dia ingat kalau aku tadi sudah dapat.

" Ngambek, kalau bebeb ngambek tambah cantik deh, hehehe "

Sambil dia colek hidungku

Seriously, emang kurang keras apa leguhanku tadi, emang kurang bergetar apa tubuhku saat pelepasan, sampai dia tidak tahu aku orgasme.

" Mau nggak, hehehe "

" Tau ah... "

Aku yang sudah kehabisan kata kubenamkan wajahku ke dadanya.

" Pakai malu lagi, hehehe, mau nggak ? "

Ya di kira aku malu, mau minta berapa ronde ayoo.


" Alah Preet, tadi aku minta dimasuki nggak di kasih, sekarang mau enakin, ngenakin bebeb pakai apa coba "

Tiba tiba keluar begitu saja kata kataku.

" Enakin pakai cara bebeb tadi dong, hehehe "

Degh...

Serius dia mau ngoral aku.

Ini orang benar benar lugu atau pura pura lugu.

" Emang sayang tau caranya gimana ? "

Hati hati ku tanya, check ombak dulu agar aku dapat membaca arah pembicaraan suamiku.

" Enggak, hehehe. Kan tinggal tanya bebeb titiknya mana saja yang enak dicium dan di jilat, hehehe "

" Ah nggak ah, kayak aku guru sex aja "


" Eh beb, kamu tadi pinter banget lo muasin aku, belajar dimana sih ? "

Degh...

Arahnya...arahnya kok ke situ.

Suamiku kok mancing aku.

Mancing aku bercerita pengalaman sexku,

Ah...Jangan jangan dia tahu....

Ya Tuhan..... Menyesal aku yang tidak mampu mengendalikan birahiku.

Aku yang terlihat binal mengoral suamiku padahal untuk menutupi kegiatanku memuaskan diriku sendiri.

" Kok diam beb, belajar dimana ? "

Pertanyaan suamiku benar benar mengintimidasiku, kalau ternyata dia tahu pengalamanku, ya sudahlah .... Pasrah.

" BF "

Jawabku asal, aku sudah tak tahu lagi menjawab apa.

" Hah, gadis perawanku suka nonton blue film ? "

" Surprise banget kamu itu beb, seriously "

" Iya "

Wkwkwkk, suamiku tertawa terbahak bahak.

" Pantesan kamu begitu pinter "

Loh kok pantesan pinter...

Jawabanku itu mudah dibantah, sangat mudah dibantah. Teori tanpa praktek mana bisa. Kalau aku nggak sering praktek oral yang ada jagomu lecet lecet kena gigi.

" Ternyata istri perawanku yang cantik mesum banget, kelihatannya sih lugu, ternyata ....hahaha "

Jadi selama ini Azis menilai aku sebagai gadis yang lugu. Ya Tuhan, pantesan satu bulan ketemu, tanpa ragu ragu ia melamarku.

" Bodo amat "

Aku malas menanggapi pembicaraan ini, aku takut ada kejutan lagi, yang bisa menghancurkan.

" Eh beb, sepertinya kamu cumlaude deh belajar dari BFnya kalau kuliahnya jangan jangan nasakom alias nasib satu koma, hahaha "

" Eh enak saja nasakom, IPK ku 3,5 tahu, kalau sepupumu jauh lah.. "

Kataku sengit. Enak aja dia ngremehin hasil belajarku.

Ya aku memang sensitif kalau ada orang yang ngremehin hasil studiku.

" Eh bercanda beb, sensi amat sih sampai bawa bawa Anita "

" He..he..he.. ber. can. da."


Sialan, sok imut pula dia.

" Aku tahulah kalau istriku ini bukan hanya cantik, tapi juga baik, lugu, virgin dan smart, pokoknya pas lah buat aku dan anak anakku kelak., hehehe "

Dengan gemas dia mencubit pipiku.

" Apa sih yang pakai cubit cubit segala, sakit tau "

Kupaksakan tersenyum walau masih ada sedikit rasa gusar.

" Makasih ya beb mau jadi istriku "

Cup..., lembut ia kecup bibirku.


Lumer hatiku seketika itu juga.


.....


" Bubu' yuk yang, capek nich "

Ku peluk Aziz yang berbaring di sampingku.

" Ayang, jangan gerak gerak terus dong, aku kan nggak bisa bubu' "

" Iya.."

Suamiku bergerak lagi dari terlentang kini miring membelakangiku.

Kurapatkan lagi tubuhku, kujadikan dia gulingku, aku memeluknya dari belakang.

Dan

Dimana gulingku ? Tangan ku meraba raba dan mencari cari tidak kudapati. Pelan kubuka mataku, mana suamiku ?

Kuedarkan pandanganku, tampak siluet sosok lelaki yang tengah khusyuk rukuk membelakangiku. Rasanya bangga dan bahagia aku melihat lelaki itu.

Kucari dan kupakai bathrobe menutupi tubuh telanjangku kemudian aku menunggu. Kutunggu suamiku menyelesaikan sholat magribnya.

Kudekati dirinya, walau aku bukan makmum sholatnya tetap kucium tangannya.

" Ayang kok nggak bangunin aku ? "

" Pules banget bubu' mu, nggak enak kalau bangunin "

" Ye., tapi kita jadi nggak bisa jamaah "

Aku kecewa melewatkan moment pertama kali berjamaah bersama suami.

" Isya' nanti kan masih bisa, eh emang bebeb bawa mukena ? "

Aku menggeleng, malu rasanya.

" Ya udah mandi sana dulu gih, abis ini kita keluar nyari mukena dan sajadah "

Malam itu setelah mendapatkan mukena, kami habiskan sisa malam di kota suamiku ini. Sholat isya' terpaksa tidak berdua saja melainkan berjamaah di sebuah mushola.

Dan

Subuh itu, kucium punggung telapak tangannya dan dia menyambutnya dengan kecupan mesra.

Ya engkaulah suamiku, kepala rumah tangga ku dan imam sholatku.

Subuh itu, bahagia dan haru berhimpitan jadi satu.

Rasanya tak ingin semua ini cepat berlalu dari hidupku. Kan kurawat selalu, akan kujaga bersamamu, sampai ajal menjemputku. Itulah janjiku kepadamu.

.......


" Ayang mau teh atau kopi ? "

" Teh boleh "

" Eh.. beb, coba hadap sini deh "

Aku yang masih bermukena tengah menyiapkan teh untuk suamiku tercinta.

" Apa sih yang ? "

Aku berbalik, berputar menghadapanya.

" Em... Kayaknya kamu lebih cantik deh kalau pakai mukena itu "

Sambil tersenyum ia sampaikan penilaiannya.

" Masak sih "

Masih pagi buta, aku sudah dibuat tersipu dengan pujiannya.

" Beneran, cantik "

Lagi lagi ia berucap sambil tersenyum.

" Eh yang, aku bisa terbang lo kalau di puji begini, hihihi "

" Serius, bebeb cantik banget "

Rasanya mukaku langsung memerah malu.

" Gimana kalau mulai besuk, bebeb sehari hari pakai jilbab, hehehe "

" Em... Mau sih yang, tapi kayaknya belum sekarang deh, tunggu tertib ibadah dulu kali ya, hihihi "

" Aku nggak maksa kok beb, intinya sampai kamu siap aja, tapi lebih cepat kan lebih baik, ya nggak sih, hehehe "

" Iya, insyaallah "




Kalau di ingat ingat, mungkin kalau saat itu aku nurut saran suami, memakai jilbab dalam keseharianku, mungkin rumah tangga ku tidak akan bermasalah secepat itu.

........


 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd