Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ALASAN UNTUK SELINGKUH ( close )

123paijo

Adik Semprot
Daftar
6 Sep 2023
Post
133
Like diterima
1.384
Bimabet
ALASAN UNTUK SELINGKUH


Degh...

Rahardian terkejut setelah membaca isi foto yang dikirim padanya. Foto draft surat pernyataan persetujuan poligami yang belum ditandatangani oleh uminya Zahra.

Saat Rahardian sedang berpikir kalimat apa yang tepat untuk membalas pesan itu.

Telponnya berdering.

" Assalamualaikum .... "

" Waalaikumsalam "

" Kung..., Saya nggak tahu ...mau ngobrol sama siapa..... minta saran ..... sama siapa.. "

Suaranya Uminya Zahra terbatas bata di iringi isak tangis di seberang telpon.

" Uminya Zahra tolong tenang dulu ya "

" Kalau uminya Zahra percaya sama saya, saya bisa jadi teman ngobrol yang baik "

" Siapa tahu setelah kita ngobrol, bisa ketemu solusi "

Tawaran Rahardian.

" Terimakasih kung...., itu yang Fitri harapkan....., kalau bisa akung ke rumah sekarang ya, supaya lebih enak ngobrolnya.... Nggak enak kalau ngobrol melalui telpon "

Suaranya masih terbatas bata, isak tangis perempuan itu pun masih terdengar di seberang telpon sana.

Rahardian melihat jam di handphone nya, tujuh seperempat malam, rasanya masih sopan berkunjung ke rumah istri orang.

" Ok, saya meluncur sekarang "

Biasanya uminya Zahra, bundanya Keisha, mamanya Albert dan Rahardian alias akungnya Reihan ngobrol bercanda canda di group WA. Group WA yang dinamai Calistung.

Akan tetapi malam itu uminya Zahra direct message Rahardian langsung dan Isinya sangat mengejutkan lelaki itu.

..............


Biasanya uminya Zahra, bundanya Keisha, mamanya Albert dan Rahardian alias akungnya Reihan ngobrol di teras belakang rumah ini, sambil menunggu anak-anak Les privat Calistung.
Malam itu, untuk pertama kalinya uminya Zahra dan akungnya Reihan ngobrol hanya berdua saja di ruang tamu.


" Hah.. benar kah itu.. ? "

Rahardian hampir tidak percaya, bagaimana tidak perempuan kalem, sopan, cantik, baik, keibuan, sayang anak dan alim itu diselingkuhi sama suaminya bahkan beberapa kali.

" Benar kung...., Fitri nggak bohong, ini buktinya .."

Uminya Zahra menunjukan foto foto mesra suaminya dengan beberapa perempuan yang bukan dirinya.

Bahkan ada satu video yang merekam prosesi akad nikah dengan salah satu perempuan di foto itu, yang Rahardian duga itu nikah siri.

" Kok bisa dapat video akad nikah, memang mbak Fitri hadir disana "

Rahardian jadi curiga, jangan jangan pada awalnya Fitri setuju dengan pernikahan siri suaminya itu.

Perempuan itu menggeleng lemah.

Membaca gesture tubuh dan mimik mukanya, Rahardian yakin bahwa Fitri memang tidak pernah setuju dengan poligami itu.

Ia menduga para pelakor itu lah yang mengirimkan foto dan video pada uminya Zahra.


" Abinya Zahra sendiri yang mengirimkan foto ini semua pada Fitri kung "

Ucapnya lemah di sertai isak tangis, jelas terasa ada kepedihan yang dalam, pada intonasi kata yang ia ucapkan.

" Hah.. maksudnya apa ? "

Rahardian semakin terkejut, bukan saja karena dugaannya salah. Melainkan juga karena kelakuan Abinya Zahra yang di nilainya keterlaluan.

Terbuat dari apa kulit wajah lelaki yang tak tahu malu itu.

Seorang suami yang normal jika selingkuh pasti menyembunyikan serapat mungkin. La ini malah vulgar mendeklarasikan kebusukannya.

Perempuan berkerudung itu menarik nafas dalam dalam.

" Sepertinya dia kecewa dengan saya dan mungkin ini cara dia membalas dendam "

Rahardian sempat menduga, uminya Zahra lah yang berselingkuh terlebih dahulu kemudian dibalas suaminya.

Tapi melihat profile uminya Zahra ia tidak yakin dengan dugaannya itu akan tetapi dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu.

Ragu ragu laki laki itu mencoba mencari jawabannya.

" Sorry ya mbak, bukan maksud saya menuduh, jadi maksudnya, mbak Fitri selingkuh duluan lalu dibalas sama suami gitu kah ? "

Fitri kembali menggeleng.

" Tidak kung.., dalam pernikahan ini, saya tidak pernah sekalipun selingkuh. Bahkan berpikir untuk selingkuh saja tidak pernah, walaupun saya diperlakukan Abinya Zahra sangat tidak adil "

" Sebenarnya berkali kali saya juga telah minta cerai, tapi dia tidak pernah mau mengabulkan, malah dia mengancam saya dan puncaknya ia menyiksa perasaan saya dengan pernikahan sirinya "

" Mengancam, Mengancam apa ? "

" Ada kung, tapi saya belum bisa cerita ancamannya pada akung saat ini "

Rahardian mencoba mencerna rangkain cerita dan fakta, ia sampai pada satu kesimpulan bahwa uminya Zahra merupakan korban dari suaminya, suami brengsek yang tak tahu malu.

" Sakit, saya rasa suami mbak Fitri itu sakit, memperlakukan mbak seperti ini tanpa alasan yang kuat "

..........

Nabila Fitri Susanto als Uminya Zahra

Alasan, ya..... sebuah alasan yang kuat, bertahun tahun dipakai sebagai alat oleh suamiku untuk membenarkan perlakuan semena menanya padaku. Dan aku tak berdaya melawannya.

Pagi itu adalah pagi pertama bulan madu kami sekaligus merupakan hari kedua status kami sebagai pasangan suami istri yang sah secara hukum Agama dan Negara.

Aku ingat betul peristiwa pagi itu, walau peristiwa itu masih sekedar pematik akan tetapi hal itu adalah pondasi, alasan perselingkuhan suamiku.

Pagi itu, Aziz Syamsudin Nurjaman, suamiku, bertaruh dengan sahabatnya Ridwan tentang keperawananku, selaput tipis yang bernama hymen, simbol kesucian wanita bangsa ini.



Pagi itu....

Dengan memakai bathrobe pink, aku keluar dari kamar mandi. Kulihat Azis masih nyenyak tertidur di ranjang pengantin kami, kecapekan sepertinya.

Kemarin memang hari yang melelahkan bagi kami. Dari pagi kami sudah tiba di ballroom hotel ini, begitu tiba kami langsung di rias untuk acara akad nikah.

Usai akad nikah diteruskan dengan prosesi upacara adat yang dihadiri oleh keluarga dan tamu undangan khusus. Malamnya dilanjutkan dengan resepsi pernikahan sampai jam sepuluh malam.

Lelah, jelas melelahkan.

Hihihi, geli sendiri, aku mengingat kejadian semalam.

Azis mondar mandir gelisah saat perias pengantin tengah bekerja membersihkan make up yang menempel di wajahku.

" Masih lama bu "

Pertanyaan sama itu, telah tiga kali keluar dari bibirnya, malam itu.

" Sebentar lagi selesai kok pak, udah nggak sabar pengin belah duren ya, hihihi "

Goda bu Nurjanah sang perias pengantin.

Azis hanya tersenyum kecut, merespon godaan iseng bu Nurjanah.

" Loh bu, mau ngapain lagi ? "

Tanya suamiku ketika asisten bu Nurjanah menempatkan washbak di belakang tempat dudukku.

" Make up sudah bersih, sekarang saya mau keramasi ibu pak, biar rambutnya kembali halus dan lembut, biar enak dibelai, tidak awut awutan kaya singa begini, hehehe "

" Udah bu, nggak usah, keramasnya besok pagi saja "

" Ayo beb "

Ajaknya sambil menggenggam jemari tanganku.

Sambil tersenyum kecil, mengangguk malu pada bu Nurjanah, aku menuruti keinginan suamiku.

Langkah lebar, cepat penuh semangat sambil menggenggam tanganku, memaksaku sedikit berlari kecil mengimbangi kecepatan langkahnya menuju lift.

" Sayang ih.. malu tahu "

Setelah bibirnya terlepas dari bibirku.

Sambil terengah engah ia menjawab.

" Ngapain malu beb... Kalau belum bayar jasa bu Nurjanah baru kita malu "

Azis berusaha kembali mencium bibirku, tapi kutahan bibirnya dengan telapak tanganku "

" Sayang, maksudku bukan bu Nurjanah, tapi CCTV lift ini lo "

Azis melihat kanan kiri atas mencari keberadaan CCTV lift hotel itu. Ketemu posisinya, mungkin karena napsunya sudah diubun ubun maka ia kembali tidak peduli.

" Bodo amat, semua tagihan hotel ini juga sudah kubayar lunas kok, ngapain malu "

Dengan menahan malu, terpaksa aku imbangi ciuman suamiku, lift yang kami tumpangi dalam perjalanan menuju lantai sepuluh hotel berbintang lima itu.

........

" Beb buka bajumu "

Kata suamiku, disela ketergesa gesaannya ia melepas pakaian nya sendiri.

Hah.. aku terkejut.

Bagaimana tidak, di lift tanpa basa basi ia main sosor aja. Eh.. begitu sampai kamar bukannya peluk peluk dulu, bisik bisik mesra dulu, manis manis dulu, grepe grepe dulu, mungkin foreplay dulu atau apa saja lah yang penting romantis, biar mood ku bagus, sehingga pas bercinta menjadi asyik dan syahdu.

Eh ... sekali lagi tanpa basa basi dia main perintah agar aku membuka pakaianku.

Kuturuti maunya, mulai kulucuti satu persatu pakaianku.

Suamiku, yang sudah selesai dengan pakaiannya, langsung melompat ke ranjang pengantin kami. Berbaring terlentang santai sambil mengelus elus jagoannya yang tegak berdiri.

Kulirik batang itu, kurasa kurang lebih sama ukuranya dengan batang yang selama ini sering mengunjungi liang nikmatku.

" Sekalian CD dan Branya ya beb "

Perintahnya lagi,

Apa sih suamiku ini, main perintah perintah saja.... akibat perintah konyol itu, mood ku semakin turun.

Klik.... terlepas braku .
sreet.. celana dalam pun lepas dari tugasnya menutupi pangkal pahaku.

" Sini beb "

Ia tersenyum senyum konyol sambil menepuk nepuk bantal disampingnya.

"Sayang, Hihihi, Nggak sabaran banget sih kamu"

Aku mencoba membangkitkan mood ku dengan merangkak di ranjang, pelan bergoyang telanjang tanpa selembar benang, kemudian merebahkan diri disampingnya.

Sial...tanpa ba.. bi..bu... Azis langsung bergerak keatas tubuhku, menindihku, mengungkungku.

Tergesa gesa, tangan kirinya mengatur paha kananku supaya lebih melebar, sementara kaki kanannya menyorong nyorong kaki kiriku agar melebar juga. Kini aku dalam posisi mengangkang sempurna.

Kurasakan dibawah sana, jagoannya mengesek gesek belahan mewmew ku yang masih kering.

" Pelan ..pelan dulu yang... biar e..."

Tanpa memberiku kesempatan meyelesaikan kata kataku, dia langsung menekan jagonya ke bawah, sialnya tekanan itu tepat di celah vegi ku yang belum basah. Aku mengerang.

" Ah ... Sakit yang... "

Dengan nafas terengah engah, muka memerah bahkan degupan jantungnya bisa kurasakan begitu cepat, dia berhenti menekan, mendiamkan sejenak jagonya yang telah terbenam setengah pada liang nikmat vegi ku.

" Iya beb... Aku tahu.. harus pelan pelan.. .. awalnya sakit..... tapi lama lama bakalan enak kok....., tahan ya beb "

Katanya lirih terbatas bata seiring dengan degupan kencang jantungnya dan nafasnya yang terengah engah.

Ah sial sepertinya suamiku ini masih amatir urusan persegamaan. Aku berpikir kemana ia berpikir kemana.

" Sayang, maksudku pelan pelan itu..... "

Lagi lagi, sebelum aku berhasil menyelesaikan kata kataku, sebelum aku ungkapkan kebutuhan pemanasan alias foreplay, tanpa basa basi kembali ia menggerakan pinggulnya menekan kebawah, lebih kasar lagi.

Hegh...

" ah.... perih yang ", rintihku.

Penetrasinya kali ini berhasil membenamkan seluruh batang jagonya pada liang vegi ku.

Tanpa peduli dengan diriku, Azis lansung menggerakan pinggulnya, menarik dan menekan, menusuk diriku dengan batang jagonya.

Tak lama, tidak lebih dari tigapuluh tusukan. Diantara rintihan perihku, diantara dengusan nafasnya, diantara degupan jantungnya, bersamaan dengan tarikan dan hujaman si jago ke liang kering vegi ku, tiba tiba dengan keras ia menghujamkan batang jagonya sedalam dalamnya, sambil mendengus.

" Ahh... "

Dibawah sana, kurasakan si jago yang bersarang di liang kenikmatanku itu berkedut sambil menyemprotan sperma panasnya.

Croooot... Croot.. crot.. crut

Azis ambruk dengan nafas terengah engah diatas tubuhku.

Sendirian suamiku mencapai puncaknya, tanpa peduli ia meninggalkan aku istrinya sendirian dibawah, dengan sedikit rasa perih di liang peranakanku.

Tidak ada ciuman, tidak ada pelukan ia langsung berguling kesampingku.

" Makasih ya beb, puas banget rasanya malam ini, kamu tahu beb ini yang pertama bagiku. Dan aku bahagia melepasnya bersama dengan istriku "

Ucap suamiku sambil tersenyum senyum sendiri menatap langit langit kamar hotel.

Ah.. pantesan amatir banget.

Aku tak menanggapinya, buru buru kusambar celana dalam putihku, kutangkupkan di liang segamaku, agar lelehan sperma suamiku tak mengotori peraduan kami.



.......
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd