Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku Dan Atasan Suamiku

Wadoksy79

Kakak Semprot
Daftar
19 Jul 2018
Post
165
Like diterima
813
Bimabet
Cerita ini sepenuhnya fiktif, dan tidak ada di dunia nyata jika ada kesamaan tempat atau tokoh saya mohon maaf sebesar – besarnya sedikitpun tidak ada maksud untuk menyinggung siapapun .

Sebelum melanjutkan membaca saya mohon dengan sangat harap bijaklah dalam membacanya dan bertanggung jawab


Aku Dan Bos Suamiku
Part 1 ( pengorbanan )

Perkenalkan namaku Nadin umurku 28 tahun, tinggi badan 172 cm, ukuran payudara 36 c, berat badan proporsional, bokong yang sekal, aku adalah wanita yang sudah menikah dengan seorang pria yang bernama tony suamiku berumur 30 tahun dengan badan yang biasa – biasa saja, putih dan memiliki wajah yang tampan, di usia pernikahanku yang 4 tahun ini aku belum memiliki anak .

Mulustrasi/ilustrasi dalam gambar AI
Nadin

Mulustrasi/ilustrasi dalam gambar AI
Tony suamiku

Mulustrasi/ilustrasi dalam gambar AI
Steffan

Aku akan menceritakan kisah dengan atasan suamiku yang nakal juga gagah perkasa. Ia bernama steffan yan berusia 38 tahun hanya berbada 10 tahun denganku, badan yang kekar, tinggi dan ia adalah salah satu owner saham di perusahaan tempat dimana suamiku bekerja .
Semuanya dimulai pada hari itu, hari dimana akhirnya aku menerima tawaran, sebuah keputusan yang akan mengubah hidup saya untuk selama – lamanya
Di dalam ruangan yang dingin dan rapih aku menemui atasan suamiku untuk membicarakan kesepakatan



Steffan :” jadi gimana apakah kamu menerima kesepakatan saya ? “


Aku :” ya “ sambil menunduk pasrah


Steffan :” sebelumnya saya tegaskan lagi, apakah kamu yakin tentang keputusan kamu ? aku akan perjelas lagi . kamu akan menjadi istri sementara untukku selama 24 hari “ nadanya yang tegas dengan sorot mata yang tajam


Aku :” yaa, saya mengerti. Tapi.... saya mohon kepada anda untuk berjanji merahasiakan semua ini saa..saya tidak mau jika ada yang tahu soal ini, terutama suamiku “


Steffan :” tergantung kamu hmmm.. oke saya berjanji untuk tidak memberi tahu siapapun dan menjaga rahasia ini selama kamu juga menepati janji mu “

Aku tidak menjawab perkataanya, reaksi ku di depannya hanya tertunduk lesu . ia berjalan mendekat ke arahku dan duduk di atas meja sambil menatapku


Steffan :” saya tidak ingin mendengar alasan apapun untuk 24 hari kedepan . apa kamu paham ? “


Aku :” iyaaa “


Steffan :” bagus. Kamu akan tinggal di rumahku mulai besok, persiapkan semuanya, sebelum itu tanda tangan disini untuk mengetahui jika kamu benar – benar tidak terpaksa dengan semua kesepakatan ini “ sambil menyodorkan kertas .

Akupun menghampirinya dan membacanya terlebih dahulu, isi dari surat ini tertulis bahwa jika aku melakukannya secara sadar dan tidak terpaksa sedikitpun dan aku akan mematuhi segala apapun yang ia inginkan terhadapku


Steffan :” bagus . kalo udah tanda tangan, kamu tak perlu cemas soal suamimu lagi, saya akan mengurus semua biaya rumah sakit sampai ia benar – benar sembuh, sebaiknya kamu mulai berpikir bagaimana membuatku bahagia ahaha “ tak hentinya ia menatapku seperti serigala yang menatap mangsanya “ ini uang mukanya ambil dan belilah apapun yang kamu mau “ lanjutnya sambil mengeluarkan uang yang begitu banyak, lalu saya pun menerima uangnya dan segera pergi meninggalkannya . namun saat aku tepat berada di depan pintu keluar ia berbicara lagi kepadaku dan aku terdiam mendengarkannya “ saya harap kamu tidak mengecewakan saya ibu Nadin, sampai ketemu besok “


Setelah keluar dari ruangannya aku langsung pergi ke tempat tinggalku yang lumayan jauh darii perusahaan ini .
Sesampainya di rumah badanku terasa lemas dengan pikiran yang gelisah , aku duduk termenung memikirkan apa yang aku lakukan ? menjual diri seperti pelacur kepada atasan suamiku sendiri . kenapa ? kenapa ?
Aku menangis sejadi – jadinya mengingat tentang apa yang aku lakukan dengan mempersetujui kesepakatan dengan atasan suamiku, jika saja suamiku tahu bagaimana aku menjelaskan kepadanya, apa dia akan memaafkanku karena melakukan hal ini ? aaah tidak tidak, lagipula pak steffan berjanji untuk merahasiakan semua ini aku percaya bahwa rahasia ini tidak akan pernah sampai terdengar orang lain terutama suamiku . aku pun tertidur lelap setelah memikirkan semua ini


Kemudian hari
Rumah sakit



Setiap hari aku selalu menemani suamiku di ranjang rumah sakit, untuk mengetahui keadaannya saat ini dan aku akan berpura – pura jika aku mendapati pekerjaan di luar sana


Aku :” sayang aku sudah dapat pekerjaan, jadi kamu tak usah khawatir soal biaya rumah sakit “
Sambil kepala yang menunduk dan berbicara yang terbata – bata


Suamiku :” kamu tidak perlu melakukannya sayang, aku akan mencoba .... “
Sebelum ia menyelesaikan perkataanya aku berbicara

Aku :” kamu lebih baik fokus terhadap kondisi kesehataanmu oke ? jangan berpikir yang macam – macam “

Suamiku :” ta..ta..tapi itu pasti sangat sulit untukmu “
sambil mengucurkan air matanya membuatku semakin menyesali keputusanku, namun mau bagaimana lagi

Aku :” kamu tidak perlu khawatir soal ku . ini hanya pekerjaan sederhana, aku hanya akan melakukan beberapa pekerjaan rumah di rumah seorang teman, aku sangat menghargai kekhawatiranmu sayang tapi aku benar- benar ingin membantu kamu dengan cara apapun yang aku bisa “ lalu aku memeluknya dan menyeka air mata suamiku sambil melanjutkan pembicaraan “ aku ingin kamu lekas membaik seperti hari – hari biasanya, tolong mengertilah “

Suamiku :” aku tau sayang, kamu telah melakukan begitu banyak untukku, dan aku berjanji akan menebusnya setelah aku sembuh nanti “

Aku hanya menangis di pelukkannya sedari tadi aku berbicara, betapa sakitnya hatiku melihat suamiku masih berbaring di rumah sakit untuk sekian lamanya, aku hanya menginginkan hidup yang bahagia hanya dengan suamiku seorang, cukup lama aku memeluk suamiku hingga tertidur pulas begitu juga dengannya, saat aku ingin pergi rasanya begitu sangat sakit karna sebenarnya aku tidaklah bekerja di rumah temannku melainkan menjadi istri sewaan dari atasan suamiku .

Aku melangkah pergi dan membawa beberapa perlengkapan layaknya seorang wanita yang pindah rumah . di depan rumah sakit aku memesan taxi agar mengantarkanku ke alamat yang Steffan berikan, tidak butuh waktu lama akupun sampai di depan rumah yang megah juga indah, ketika aku menekan bell, Steffan langsung menyambutku dengan hangat dan senyuman yang penuh arti membuatku takut akan sesuatu yang akan ia lakukan nanti di dalam .

Rumah steffan

Aku di tuntun layaknya seorang tourist datang ketempat wisata dengan di pandu dan menjelaskan se isi ruangan di rumahnya kepadaku, setelah semua perlengkapanku tersusun rapih ia menyuruhku untuk bersantai di sofa depan kolam renangnya yang indah


Steffan :” silahkan duduk, mau minum apa ? apa mau makan juga sekalian ? “ tawarnya dengan sangat baik kepadaku

Aku :” tidak usah “

Steffan :” oke, tunggu sebentar “

Lalu ia pergi ke arah dapur dan menyiapkan beberapa gelas dan mengambil air dingin dan minuman berwarna hitam pekat jika ku lihat dari tempat aku duduk seperti wine atau mungkin bukan aku tak begitu peduli, hanya saja rasa cemas dan enggan berlama – lama untuk berada disini bahkan berada di satu ruanganpun sepertinya aku tidak mau, namun semua itu percuma, karna aku ingin suamiku sembuh dari penyakitnya dan di rawat dengan layak dan baik .
Steffan datang menghampiriku menata gelas juga botol wine


Steffan :” aku sudah menunggu, oh iya gimana kabar suamimu ? “

Aku :” dia sudah mulai baikan . terima kasih “

Jujur saja aku merasa benar – benar muak untuk menjawab pertanyaanya yang seolah – olah dia peduli pada keluargaku

Steffan :” ngomong – ngomong penyakit apa yang suamimu derita saat ini ? bukankah dia sudah lama di rumah sakit ? “

Aku :” ya memang sudah lama, saya tak begitu paham soal penyakitnya “

Steffan :” oh baiklah, apa kamu bahagia bersamanya ? “

Aku :” hah ? jelas saya sangat bahagia “
dengan tegas ku katakan, pertanyaan macam apa ini

Steffan :” ohahaha bagus kalo begitu, hanya saja aku sangat cemburu, kamu tau ? “

Aku :” apa ? kenapa ? bukannya anda ini seorang pengusaha besar ? kaya dan memiliki segalanya “

Steffan :” yaa begitulah, itu sebabnya . aku memiliki segalanya tapi satu, aku rindu pada seseorang seperti mu “

Aku :” haha jangan bercanda, saya ini sudah mempunyai suami dan lagi pula di luar sana ada banyak gadis cantik dan pintar di banding saya . kenapa anda tak mencoba untuk menemukan salah satu gadis di luar sana, saya yakin anda pasti bisa menemukannya “
jawabku dengan panjang lebar karna bagaimana bisa dia suka pada wanita yang sudah menikah bahkan aku ini adalah wanita dari bawahannya .
Dia tak langsung menjawab melainkan duduk bersandar dan mengangkat kakinya di atas meja sambil tertawa


Steffan :” hahaha tentu saja aku bisa memilih banyak gadis yang saya inginkan “ lalu dia berhenti berbicara dan mulai menatapku lagi sama seperti pertemuanku dengannya di kantor “ tapi itu tak menyenangkan sama sekali, saya lebih suka memilih seorang wanita istimewa seperti mu “


Aku :” tolong berhenti memuji saya “
dengan cetusnya aku berkata karna memang aku tak ingin sama sekali di puji oleh orang sepertinya

Steffan :” okeoke baiklah. Bagaimana jika kita membuat kesepakatan baru jika tidak ada kata SAYA dan ANDA, kata – kata seperti itu akan selalu membuat kita merasa asing bukan ? “ Aku tak menjawabnya lagi hanya mengangguk kecil “ bagus jika kamu paham, kapan terakhir kali kalian melakukan hubungan ? “ lagi – lagi aku tak menjawabnya aku hanya diam dan memalingkan wajahku ke samping “ heh aku tidak sedang berbicara dengan patung loo “

Aku :” tak perlu kujawab lagipula apa tidak ada pertanyaan lain ? “

Steffan :” oke kalo gitu biar aku tebak terakhir kali kalian berhubungan adalah di saat ia masih sehat, benar ? aku hanya ingin tahu bagaimana cara ia melakukannya denganmu hahaha apa sedikit membosankan ? apa dia kuat ? apa dia sebaliknya ? “
ejeknya sambil tertawa kencang .
Lalu ia pergi meninggalkanku dan tak lama ia kembali membawa peralatan elektronik dan menyiapkannya tak lupa mematikan lampu, layar yang besar menyala bertuliskan “ brazzers “ aku tahu nama itu adalah nama perusahaan film porno, sebelum melanjutkan videonya ia bertanya padaku

Steffan :” apa kamu sebelumnya pernah menonton film porno dengan suamimu ? “
Tentu saja aku tidak akan menjawabnya walau sebenarnya aku dan tony suamiku tidak pernah menonton film yang tak bermanfaat seperti ini,lagipula kenapa ia selalu melayangkan pertanyaan aneh kepadaku, aku malah bertanya – tanya, mengapa orang seperti steffan bisa menjadi pengusaha yang sukses ? hobi yang aneh .

Steffan :” hei nadin jangan selalu menundukkan kepalamu, relaks dan coba lihat sebentar “
Dia terus saja melihatku karna aku tetap menunduk, rasanya enggan melihat film porno apalagi dengannya, bagaimana tidak sekalipun aku tidak pernah menonton film porno dengan tony, namun dengan begitu steffan terus saja menatapku agar aku mau melihat filmnya, aku hanya terdiam dan perlahan akupun mengangkat kepalaku agar steffan berhenti menatapku seperti itu, dengan begitu film pun akan terlihat olehku .
Adeganpun dimulai, terlihat ada seorang wanita berparas cantik juga lugu, berambut pirang dengan 2 pria berkulit hitam disampingnya aku tak begitu memperhatikan setiap scenenya terkadang aku memejamkan mataku agar tak melihat isi dari film yang di putar oleh steffan, hanya saja suara bisingnya jelas terdengar olehku, dimana dari para aktor tersebut berbicara lama kelamaan terdengar suara keras menghantam dinding dan teriakan dari wanita, lalu terdengar lagi suara seperti sedang saling melumat bibir, namun entah benar apa tidak suaranya sangat asing bagiku karna jika iya adegannya sedang berciuman mengapa suaranya terdengar sangat nyaring dan kasar, dilanjutkan dengan suara wanita yang seperti tersedak sesuatu, lalu meludah dan desahan yang tak tertahankan dari wanita, tiba – tiba steffan berbicara kepadaku

Steffan :” lihatlah bagaimana wanita itu mulai berubah dari wanita yang sedang di perkosa menjadi wanita yang penurut, lau bagaimana juga sikapnya perlahan – lahan berubah sedikit demi sedikit tak berharga, yah maksudku seperti pelacur jalanan mungkin ? “ sambil terus memandangi adegan tersebut lalu iapun bertanya padaku “ apa kamu suka film seperti ini ? ini adalah film favoritku, apa kamu tahu ? “

Aku :” tidak “
ketus jawabku sambil memalingkan wajahku dari pandangannya

Steffan tak lagi bertanya padaku ia melanjutkan lagi filmnya, adegan menunjukan betapa liarnya wanita yang berada di film itu, ya ia mendesah dengan sangat liar, meminta agar selalu di setubuhi, dan yang membuatku tercengang adalah mengapa bisa wanita yang berada di film begitu menikmati ketika di setubuhi oleh 2 pria sekaligus .
tiba – tiba steffan menawarkan wine yang sudah ia tuangkan untukku

Steffan :” coba ini, agar kamu lebih rileks dan tidak sungkan melihat filmnya “ ia sodorkan gelas yang terisi penuh dan aku pun menerimanya, tak lupa ia juga mengajakku untuk melakukan cheers, lagi – lagi ia menatapku terus sebelum aku meminumnya, dengan terpaksa aku meminumnya, rasanya manis namu di saat yang bersamaan ini begitu pait menurutku “ kamu sangat begitu lucu ketika kamu menunjukan rasa gugupmu itu nadin haha “ lanjutnya .
Steffan pun pindah dari tempat duduknya yang tadi tidak terlalu dekat, kali ini ia duduk persis di sampingku, sambil menonton film ia tak lupa menuangkan wine ke dalam gelas dan menyuruhku untuk meminumnya hingga setelah beberapa menit adegan pun selesai, tampaknya aku mulai terasa pusing karna efek dari wine yang kuminum tadi, entah berapa banyak yang kuminum yang kutau saat ini adalah perasaan cemas yang sejak pertama kali aku menginjak rumah ini perlahan menghilang dan saat ini aku malah merasa nyaman duduk di sofa yang empuk juga udara yang sejuk .

Steffan :” haaah.. tampaknya film selesai “ sambil membentangkan kedua tangannya ke atas .

Aku :” ya dengan begitu mari sudahi saja menonton film yang tidak ada manfaatnya seperti itu “

Steffan :” huuh ? “
ia terlihat serius sekali saat ini, jelas saja jawaban yang keluar dari mulutku seperti itu tidak sesuai dengan yang di inginkannya, dengan cepat pula kau meminta maaf

Aku :” ah, aku minta maaf, aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja aku canggung melihat film seperti itu, dimana wanita meminta agar di setubuhi oleh 2 pria sekaligus “

Steffan :” oh ahaha yaa tapi kamu juga ada benarnya, mengapa kita membuang – buang waktu hanya untuk menonton film yang tidak bermanfaat ahahah “
dia terdiam sejenak dan tangan kirinya melingkar di bahuku “ jadi sekarang biarkan aku melihat tubuhmu nadin “ lanjutnya

Aku :” disini juga ? apa ga ada tempat lain ? “

Steffan :” yaa, tenang tidak ada orang lain selain kita di rumah ini, kamu tak perlu cemas begitu “
sambil bersandar di sofa seakan menungguku untuk melepas baju, lalu ketika aku akan melepasnya “ etss, sepertinya membuka baju sambil berdiri akan lebih terlihat bagus “
Tanpa ada kata sepatahpun dariku, aku hanya berdiri dan mulai melepas bajuku, dalam keadaan sedikit mabuk, aku masih sadar apa yang ku lakukakn sekarang, namun ini demi tony suamiku, aku harus bisa melakukannya, karna aku sendiri tak tega melihatnya jika hanya harus berbaring di rumah sakit, aku tahu ini adalah cara yang salah, namun aku aa...aku mencintainya itu sebabnya aku mau melakukan hal yang membuatku hina seperti ini .
Tak terasa air mataku mulai turun dengan sendirinya, dengan cepat aku menyekanya denga tanganku sambil menarik baju ke atas, kuharap steffan tidak melihatnya jika sebenarnya aku menangis saat di perlakukan seperti ini . setelah kulepaskan baju dari tubuhku aku hanya menyisakan bra di tubuhku dan tidak mau melepasnya

Steffan :” hei, apa kamu menangis ? kenapa matamu begitu sedih ? “ ia mulai berdiri dengan cepat juga aku berbalik badan

Aku :” maafkan aku...maaf “ sambil menutup mulutku

Steffan :” jangan bilang bahwa kamu tidak siap untuk ini ? “ ia memegang bahuku dan memutar tubuhku agar aku berhadapan dengannya “ ini akan menjadi kesempatan terrakhir untukmu nadin, apa kamu ingin membatalkan semuanya ? aku tak masalah sedikitpun “
Aghhh, rasanya aku ingin membatalkan semuanya, namun aku selalu teringat suamiku yang terbaring lemas di rumah sakit, dan kuputuskan untuk melanjutkannya saja, lagi pula ini hanya 24 hari, tidak untuk selamanya, aku tidak boleh menyerah sekarang setidaknya 1 minggu agar suamiku bisa di operasi terlebih dahulu

Aku :” tidak, aku tidak ingin membatalkannya “ melipatkan tanganku di belakang dan tertunduk

Steffan :” bagus jika memang kamu ingin melanjutkannya, itu adalah keputusan yang tepat bagimu nadin “
Ia mendekat ke arahku dan memelukku dari belakang sambil menyodorkan lagi segelas wine penuh dan menyuruhku menghabiskan semuanya .

Ah!

Dengan reflek ketika ia menyentuh tubuhku aku tersentak kaget, dan tak lama aku menerima tawaranya untuk meminum segelas wine yang ia berikan

Glekkk.. Glekkk.. Glekkk..

Sangat pahit rasanya dan tidak enak bagiku, namun semua itu habis ku minum dengan sangat cepat agar rasanya tak begitu lama berada dalam mulutku

Steffan :” bagus ahahaha kita mulai permainannya dari sini nadin, kamu harus menurutiku ke inginanku sampai aku puas, bukankah kesepakatannya seperti itu ? “
Ia memelukku dengan erat sambil sedikit demi sedikit tangannya mulai menjamah ke atas perutku “ tidak ada jalan untuk berhenti sekarang bukan ? ini semua hanya untuk suamimu agar cepat sembuh ? “ sambil tertawa dengan sangat keras .
Lalu ia melepaskan pelukkanya dariku dan menaruh gelas kosong di meja, iapun tak lama datang lagi menghampiriku dan berkata “ mulai sekarang lupakan apapun yang kamu pikirkan, entah suami atau kerabat dan siapapun, hanya ada kamu dan aku disini saat ini, mulai sekarang tubuhmu ini milikku “ sambil perlahan – lahan melepaskan ikatan bra dari belakang ia mulai sedikit membungkuk lalu menghirup bahuku hingga punggung, jelas saja terasa sangat geli bagiku, tak lama ia memegang belahan pantatku “ ya ampun tubumu ini, sangat sempurna nadin “ lagi – lagi ia memujiku dan aku tak sedikitpun meresponnya, sejak dari awal dia menyentuh tubuhku, aku hanya diam, ia pun berdiri dan membalikkan badanku, ia tak segan lagi untuk memegang kedua buah dadaku yang tak lagi tertutup ini “ apa ini sensitif ? biasanya bentuk seperti ini sangat sensitif terhadap sentuhan ? “ sambil memijat pelan dadaku dan terkadang memutar/memelintirkan puting, ia pun mulai mendekat dan meniup putingku, aku hanya membiarkan dia memerlakukan apapun yang ia mau dari tubuhku, saat ia meniup tubuhku sensasi yang aku rasakan adalah merinding sejadi – jadinya “ahaha apa yang ku bilang tadi apa benar ? “ lanjutnya
ooohh dia mengatakannya seolah dia sudah tak asing dengan bentuk dadaku ini . dalam pikiranku aku mengejeknya Dasar Gladiator .
Cukup lama ia memainkan tubuhku dari atas perut lalu perlahan – lahan ia mulai menghirupi bentuk tubuhku, aahhhh.. rasanya sangat geli dan apa yang akan dia lakukan terhadap tubuhku kali ini ? tak sedikitpun ia melewatkan untuk tidak menghirupnya, sensai yang geli, merinding dan perasaan aneh semua ku rasakan saat ia memainkan tubuhku ia pun dengan sempatnya menjilati bagian pusar, ingin aku menahannya dengan tanganku, tapi dengan cepat ia memegang kedua tanganku agar tak menghalanginya untuk menikmati tubuh ini “ sungguh memalukan aku akan membuatmu merasakan kenikmatan dari tubuhmu dan merasakan sesuatu untuk pertama kalinya “ kali ini ia berlutut di hadapanku sambil menjilati bagian pinggul “ apa ini pertama kalinya seseorang selain suamimu menyentuh tubuh yang sempurna ini ? “ aku tidak menjawabnya namun aku hanya bergumam, ia pun melanjutkan kegiatannya “ cara tubuh mu beraksi seperti gadis polos yang tak tahu arti kenikmatan ahaha “ ia pun membuka kancing celana ku dan sedikit menurunkannya .
Aku terkejut mengapa ia negitu lahapnya pada tubuhku ? dan ia tak ragu sedikitpun atau merasakan jijik ketika ia menjilati bagian selangkangan dari luar CD

Aku :” euuhh.. apa yang kamu lakukan steffan ? “

Steffan :” apaa ada yang salah ? apa suamimu tidak pernah melakukan sesuatu yang seperti ini nadin ? “
sambil melanjutkannya lagi .
Lagi – lagi sensasi aneh saat ia memainkan tubuhku terasa sangat begitu tebal menyertai perasaanku sehingga membuat tubuhku bergetar ia pun bertanya “ apa yang salah nadin ? kenapa tubuhmu bergetar ? “ dengan cepat ia membuka celanaku dan tersenyum sangat lebar “ indah sekali pemandangan di bawah sini ? sepertinya kamu sudah siap untuk langkah selanjutnya nadin, apa kamu terangsang saat ini ? “ lanjutnya
Aku masih saja sama seperti sebelumnya, hanya berdiam diri tak menjawab apa yang selalu ia katakan, namun reaksi tubuhku begitu sangat geli kurasakan, saat ia mulai menjilati bagian selangkanganku dari luar cd aku menjatuhkan diriku ke sofa dan di lanjutkan kepalaku dengan otomatisnya mendongkak ke arah belakang


End


Update Part 2
Update Part 3
Update Part 4
Update Part 5
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd