Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT This is Destiny

Chapter 2

( keesokan pagi nya)

"tumben non udah bangun jam 5 pagi?" tegur bi inah saat vivi kearah dapur.
"eh bibi.. iaah udah biasa kok bangun jam segini" sapa nya sambil senyum.
"non kenapa kancingnya di lepas gituuu,, lagi godain anaknya ya?' tawa kecil bi inah..
"ehmm.. anu ini kekecilan agak sesek bi,, tadi malam mknya di buka dikit hehe." Jawab vivi
"ouh gitu toh.. bibi kira gitu.. maaf ya non " bi inah salah tinggkah.
"oh ia bi.. foto keluarga di ruang tengah anaknya om tante yang mau di kenalin yang kiri apa kanan?" tnya vivi malu-malu.
"cie non.. hmm kanan non.. dia anak bontot. Yang satu kakaknya lagi kuliah di luar negeri." Jelasnya bi inah.
"hmmm terus kok gak kelihatan yah tadi malam?" tanya sambil nyegir.
"hmm yah gitu.. kalau ngambek gak mau pulang, susah di atur. Paling nginap di rumah temannya, ibu sama bapak aja udah geleng-geleng liat tingkahnya" bi inah menjelaskan.
"Masa bi? Tapi tampangnya kalem loh.." ucap vivi.
"iahh nanti deh liat aj sikapnya gimana.. hehe, bibi mau bikin sarapan dulu ya non.." bi inah langsung ke dapur
( vivi pun pilih untuk mandi, dan memakai pakian yang di bawanya, tak lama vivi pun turun ke ruang makan karena bi inah sudah panggil)

***
(ruang makan )

"loh kok vi pakai pakian gitu lagi?" tegur tante nia.
"hmm lebih nyaman gini tante gak sempit hehe". Jawabnya nyengir.
"oalahh... nanti siang kita cari baju yuk.. gak boleh nolak.. titik." Ucap tante nia.
"iaah.. tant..." jawabnya singkat.
"iah tuh biar kamu lebih cantik dan sexy vi.. haaha" sambung om hen.
"husss papa.... Cowok gak boleh ikut campur ini urusan cewek wee" tante nia manyun.

( makan pagi pun selesai, dan vivi belum pernah ketemu langsung dengan anaknya om dan tante. Sambil menunggu tante nia ajak jalan, vivi bersantai di kolam ikan di belakang rumah).

***

"yuk berangkat vi... " ajak tante nia.
"iaaahh tante.." jawabnya singkat
( sampailah tante nia dan vivi ke mall )
"vi.. tante yang pilih ya.. kamu harus cobain nanti" tukas nya.
"iah tante.." vivi ikut masuk ke toko khusus wanita
"kamu harus bisa menarik perhatian anak tante kalau mau nikah sama dia vi." Ucap tante nia sambil memilih pakian.
"Hmm... kyaknya vivi bukan tipe dia deh tante.. hehe" jawab vivi di samping tante.
"Yah... makanya kamu harus turutin tante biar kamu bisa menarik okeeyy?" ucap tante semangat.
"btw,, kamu udah lihat anak tante?" sambungnya.
"Belum tante... cuman liat di foto ruang tengah itu juga di kasih tau bi inah hee" jwabnya malu-malu.
"gimanaaa kamu suka gak?" bisik tante nia
"Ituu... anu tante.." vivi jawab gugup.
"gpp usah malu.. vii.. tante tau kok kamu suka.. tuh mukanya memerah gitu" bisiknya.
",,,,,,,,,," vivi menjadi salah tingkah.
"hahaa... nih kita cobain semua yuk.. ke kamar ganti dlu." Ajak tante nia.

( Kamar ganti wanita )

"uhmm tante. Ini baju apa tante? Kyknya sempit gitu deh" ucap vivi
"Ini namanya tangtop dan ini hotpants, cewek-cewek sering kok pakai gini.. cobain yah" perintah tante.
(vivi pun memakainya, perasaan risih pun hinggap)
" tante.. ketat banget.. itu ku nonjol banget tante." Ucap vivi setengah nyegir
"Hmm... pas kok gak sesek kan tapi?" sambung tante.
"Iahh tapi gimna gitu" lanjut vivi.
"hmm size kamu gede yah.." ucap tante nia sambil pegang payudaranya.
"ahhh.." jerit vivi
"huss.. tante cewek juga jangan malu ya, kita beli bra juga dan cd juga di toko sebelah ok." Ucap tante nia sambil vivi cobain satu persatu pakaianya yang dipilih.

(hampir 10 setel pakian yang berbeda, dari natural, clasual, minimalis, mini, sexy nan menggoda dan semuanya di beli )

"yuk ke pakian dalam.." di tariknya tangan vivi ke toko pakian dalam.
"hmm vii ukuran bra kamu berapa? Coba deh yang ini" salah satu bra
" kurang tau aku tante, jenis biasa kayaknya oia tante kekecilan yang ini hehe" bisik vivi.
"hmmm wahh coba ini deh" di kasihnya 1 jenis bra yang agak besar.
"ini pas tante.. " bisiknya lagi.
"wahh 36b, hihihi.. yuk sekarang cd,, banyak yang kamu harus coba loh.." bisiknya genit.

(vivi pun hanay nurut, nurut bukan bearti patuh. Tapi vivi merasa harus tahu diri, vivi pun coba satu per satu cd dan bra yang dari clasual sampai tipis. Selesai membeli mereka berdua pun makan siang sejenak dan kemudian langsung pulang).

***
(rumah )

"vivi, kamu harus biasain yah pakai pakian tidur, jangan pakain buat siang pun di pakai buat tidur okeee?" tukas tante nia.
"iah tante.." jawabnya senyum.
"Disini cewek harus feminim dan itu kodratnya jangan pernah berantem apa lagi pukul orang nanti anak tante gak suka sama kamu loh, kan cowok suka cewek feminim gitu. Hihi" jelasnya tante nia.
"Iah tante vivi ngerti kok, kenapa vivi disini" senyumnya
"pinter...." Ucapnya sambil elus rambut vivi.

( vivi pun di bantu bi inah membawa pakian yang sudah di beli, entah berapa setel yang di bellin tante nia, vivi pun masih ragu karena setiap malam vivi tidak memakai bra kalau tidur karena sejak di kampung bra yang di pakai tidak ada yang cocok untuknya dan sudah menjadi kebiasaan saat mau tidur. Dan malam pun tiba vivi pun memakai pakaian tidur jenis baby doll, memang tak sempit tapi payudaranya agak menjendol keluar)

"eh non vivi, tumben lebih awal makan malamnya" tegur bi inah lagi mempersiapkan makanan di meja.
"hehee ia bi.. bête di kamar makanya turun duluan." Jawab ramah vivi.
"Wahhh kamu cantik gitu vi.." ucap tante nia sambil jalan ke meja makan dengan baju tidur jenis kimono. Dan di ikuti om hen.
"biasa aja kok tante.. cantikan tante. " jawab senyum vivi.

( makan malam pun dimulai, anak tante pun tak kelihatan batang hidunganya. Karena selalu tak betah di rumah. Selesai makan om dan tante nia menonton tv dengan santai, vivi pun ikut nonton bersama. Tapi vivi selalu melihat dari tumit sampai terlihat tante nia seperti memakai stocking hitam tipis.)

"tantee.. vivi ke kamar ya, mau rapihin pakian yang tadi" ucap vivi beralasan.
"Lohhh bukanya di cuci semua ya?' jawab tante nia.
"Hmm.. maksudnya yang dari kampung hehe" jawabnya salah tingkah..
"Ya udah.. " jawab singkat tante nia.

***

"pa.. vivi terlalu polos kalau berbau seks gitu tau.," ucap tante nia
"Kenapa emang ma?" jawab om hen sambil belai rambutnya.
"ya masa pakaian aja gak tau.. apa lagi soal gituan " kepala tante nia bersandar di dada om hen.
"wah.. bagus donk.. nanti rendra nikah dapat perawan haha." Ucap om hen tertawa.
"ihh serius.. papa.. dulu pacaran aja mama di bobolink papa dulu... pasti rendra gak jauh dari papanya." Ledek genit tante nia.
"Ihh dulu itu kan mama emang godainn, papa khilaf dehh." Tangan om hen mulai meremas payudara tante nia.
"uhhmm tapi gpp yang penting enak ya pa.." bibir tante nia melumat bibir om hen.
"hmm. Gimana maama ajarin berbau seks ke vivi, biar nanti rendra tergoda sama vivi.." ucap om hen sambil pangku tante nia berhadapan.
"papa yakin?, nanti kalau cuman mau bodynya gitu aj gmn? Kasian tau pa?" rengeknya manja
"ia yah.. kasian jga. Tapi seengaknya kasih tau dkitlah jangan terlalu kampungan. Oke?" senyum om hen sambil remas payudara tante nia.
" uhmm iah deh.. mama coba yah nanti.. " jawab tante nia sambil menikmati remasan.
"paa.." tante nia sambil lepas kimononya perlahan.
"Gimana body stocking mama??" lerlihat stocking tipis menutupi payudaranya sampi ujung kaki.
"waah.. model baru ya.. nanti papa sobek lagi lohh selangkangnnya " ledeknya sambil elus punggung tante nia.
"ih papa mah, ini ada bolongannya kok geser dikit ajah.." jawabnya manja.
"hehe..nakal yah.. slrupp" di hisapnya putting tante nia.
"uhh... " desah kecil tante nia sambil lepasin baju om hen satu per satu.
" besok beli yang memek sama toket mama gak di tutupin ya ma.." di remas dan di lumatnya payudara tante nia dengan agresif.
"bolehh.. duitnya?? Hihi" goda tante nia sambil melucuti perlahan pakian om hen.
"iahh itu juga kalau mama yang kalah papa beliin..." peluknya erat sambil berciuman, dan om hen sudah bugil dan tante nia sangat mengoda dengan menggunakan body stocking.
"ihh hayo.***k takut.." di tempelaknnya kontol hen ke memek tante nia, dan tak lama tante nia mulai gerak naik turun.
"papa suka mama pakai ginian." Sambil tangannya terus memainkan payudara tante nia.
"hihi... makasih papa.." di gesernya sedikit kain di bagian yang menutupi memek tante nia, dah palkon om hen pun di gesekinya perlahan.
" uhh rasain nih.. blesss.." om hen menekan kontolnya saat pas di lubang memeknya.
"aaaahh paapaaa.. ih gak bilangg. Nghh.." di peluknya erat tubuh om hen.
"plokk plokk.." suara hentakan kontol om hen ke memek tante nia, di bantu dengan tangan om hen menaik dan turunin pinggul tante nia.

***
( kamar vivi )

"ahh.. lupa bawa minum lagi. Ke dapur lagi deh.." vivi pun beranjak dari tempat tidurnya ke dapur lagi.
"aaaaaahhh... bandottt tuaaa... ahhhh " erangan lumayan keras dari ruang tengah.
"ehmm.. suara siapa ?" vivi pensaran menuruni tangga perlahan.
"sini abg tuaa..." om hen menarik tubuh tante nia posisi nungging.
"uhm.. ayoo enjot lagi." Goda tante nia, dan om hen langsung mengenjot tante nia.

( vivi pun penasaran dan mencoba mengintip dari pinggir tangga, mata tante nia terpejam sambil mengigit bibir bawahnya. Tangan om hen meremas payudara tante nia sambil menarik putingnya, hal itu terlihat sangat jelas dan perasaan aneh itu timbul kembali, jantunganya berdebar begitu cepat. Vivi yang takut ketahuan vivi segera ke dapur dan berniat naik ke kamarnya, saat mau menaiki tangga tante nia berubah posisi menjadi di atas sedang naik turun cepat. Dan matanya tertuju ke vivi yang di tangga, vivi menyadari dirinya terlihat langsung berlari masuk ke kamarnya.)

"uhh.. uh.." nafas terengah-engah saat lari.
"tante nia liat gak yah... " persaan yang campur aduk, masih teringat jelas desah dan wajah keenakan tante nia.
"mendingan tidur ajah.." vivi pun melepaskan bra dan memakai kembali bajunya dan rebahan di kasur.

( di peluknnya guling, terbayang kembali kejadian saat di bawah tadi, semakin melupakan malah semakin jelas. Terbayang tanganya om hen meremas payudaranya, reflek vivi pun memegang payudaranya dan meremas perlahan. Rangsangan dari tangannya semakin menjadi-jadi, tapi vivi mengehentikan aksinya dan memilih untuk tidur walau masih terbayang aksi om hen dan tante nia.)

To be Continue
 
mantep neh crita, ayo lanjutin, kash penampakan ma lingnya ya.
 
haduhh!:matabelo::genit: sengaja ini calon mertua.. bikin mateng sebelum waktunya..
padahal itu pepaya:ngiler: sudah lebih dulu masak di pohon. gimana nanti kejadian selanjutnya.. mommy mertua mentorin calon mantu...
hehehehe:panlok2: rencana yang menggelikan​
 
haduhh!:matabelo::genit: sengaja ini calon mertua.. bikin mateng sebelum waktunya..
padahal itu pepaya:ngiler: sudah lebih dulu masak di pohon. gimana nanti kejadian selanjutnya.. mommy mertua mentorin calon mantu...
hehehehe:panlok2: rencana yang menggelikan​
wkwkwk... parah yah..

Wah...lama-lama bintitan tuh matanya vivi ngintip melulu...
ia tuh... jangan sampe lah bintitan... cakep" masa bintitan
 
Chapter 3


"ahh ahh ahh om henn.. teruss" desah vivi saaat posisi dogy style di tangga.
"ahhh memek kamu sempit vi.. om sukaa.." di genjotnya cepat kontolnya ke memek vivi.
"omm uhh.. enak om... uhh" desah vivi sambil payudaranya di remas.
"uhh... plok plok plok" bunyi keras kontol om hen ke memek vivi.
".........." Desahan vivi begitu mengebu-ngebu... dan tak lama.
"uhhh enak memek kamu vii gak kalah sama istri tantee uh". Kontolnya makin cepat keluar masuk.
"Vviii,,, papaapaaaa..... kalian ngapaiinnn?" teriak tante nia di belakang.
(vivi dan om hen pun panic, mencabut kontolnya dan langsung pergi )
"gak tau di untung kamu haa.." di jambaknya rambut vivi.
"ampunnn tante.. ini bukan mau vivi.." jawab vivi kesakitan.
"dasar lontee....." di jambaknya kerass..
"pecun kamu....plaakk....." tamparan keras di pipinya..

***

"haaaa... " vivi terbangun, nafas tak beraturan.
"mimpi buruk apa ini ya..." wajah vivi yang berkeringat dan mencoba menangkan diri.

( vivi pun mulai mengatur nafasnya, mengingat mimpi yang terjadi barusan. Diliriknya jam dinding menununjukan jam 3 pagi. Mimpinya begitu terasa nyata, dan tak lama vivi ke kamar mandi untuk pipis.)

" hmm ini apa ya.." di colek carian yang keluar sedikit dari memeknya.
"kayak inguss... ihh". Vivi yang panic langsung membersihkan memeknya dan kembali pipis.

( terasa putting agak mengeras, dan ada saat rasa geli ketika putting susunya bergesekan dengan baju tidurnya. Tidak ambil pusing vivi kembali ke kamarnya, dan menenangkan kembali pikiranya dan berusaha kembali tidur.)

"ya tuhan, kenapa mimpi kayak gini, gak lagi-lagi intipin deh.." matanya terus terpejam tapi tidak mau tertidur.
( jam pun menunjuka jam 6 kurang, vivi pun langsung bangun karena tidak bisa tidur kembali setelah bermimpi, perasaanya sudah tenang dan memilih ke dapur bantu bi inah.)

***
(ruang dapur )

"eh si non udah bangun pagi lagi" sapa senyum bi inah.
"eh iah bi... vvi bantu ya." Jawabnya dengan ramah.
"bolehh... " jawab bi inah sambil sibuk mencari bahan-bahan.
"mau masa apa bi?" ucap vivi.
"bubur kacang ijo... " bi inah sambil cuci biji kacang hijau.
( hampir 30 menita, bubur kacang hijau pun jadi, vivi pun mencicipi bubur kacang ijo hangat bersama bi inah)
"sini non vivi bibi aja yang bawa ke ruang makan" ucap bi inah.
" gak usah kok bi,, biat vivi aj.." vivi pun membawa ke ruang makan..


***
(Ruang makan )

"lohh vi, kok kamu yang siapin sarapan, bi inah kemana?" tegur tante nia yang baru bangun.
"hmmm hehe sesekali tante vivi yang siapin, bi inah lagi kerjain yang lain" jawabnya nyegir,
"ouhh... kamu kenapa gak pakai bra?" bisik tante nia.
"heee?" di lihat baju tidurnya yang basah terkena air saat cuci piring
"maaf tante, tadi abis cuci piring hhee, maaf tante." Vivi menjawab dengan gugup.
"ouhh.. tante kira buat godain suami tante.." ledeknya sambil elus rambut vivi.
"ya udah kamu mandi sana, udah sarapan juga?" ucapnya.
"udah tante tadi duluan sama bi inah.." jawab singkat.
( vivi pun bergegas ke kamarnya untuk mandi )
"hoaamm.. pagi mama tercintah.." sapa om hen sambil cium bibir tante nia.
"pagi papa.. tumben romantis.." jawabnya tersenyum
"oh ia pa, tau gak?" tanya tante nia.
"ngaakk... mama aja gak bilang, mana papa tau.." jawabnya cengegesan om hen.
"ihh seriusan.. tadi malam, vivi lihat kita lagi main tau.." bisiknya.
"teruss?" om hen sambil mengunyah bubur kacang ijo.
"yah mama pura-pura gak liat ajah.." lanjutnya.
"hmm bagus donk.. " ucap om hen.
"bagus gimana?" tanya tante nia
"yah bagus aja... kalau gak mama iseng tanya ke vivi kejadian tadi malam" ucap om hen.
"Teruss?" jawab singkat tante nia.
"Yah tapi papa yakin, vivi masih tabu soal seks, mama ajarin aja dikit-dikit heheee, gimana?" ucap om hen.
"ih papa, anak orang di ajarin gitu..." jawabnya manyun.
"yah kan, nanti nikah juga bakal di genjotnya sama anak kita ma gpplah" sambung om hen.
"ia sih, ya deh mama coba nanti.." jawab tante nia senyum.
( om hen dan tante nia pun lanjut sarapan paginya, dan lagi lagi anaknya tak terlihat saat itu. )

***
( kamar vivi )

"non vivi.. ini pakaiannya," sambil bi inah menaruh di meja samping tempat tidur.
"iah bi.. makasih ya.." jawab vivi yang baru selesai mandi.
"sama-sama non, oh ia udah bibi pisahin pakaian buat siang, malam dan buat tidur juga non" jelasnya bi inah.
"Oh ia bi... jadi orang kaya ribet yah.. mandi aja sabunnya banyak, beda sama di kampung sabun lifeboy aj bisa di pake rame-rame" ucap nya sambil duduk di pinggir ranjang.
"Hihi.. ada-ada aj si non vivi, nanti juga terbiasa kok non.." jawab bi inah coba menghibur.
"oh ia non, udah bisa kan pake showernya?" sambung bi inah.
"Hmm bisa kok bi, tapi enakan pakai gayung jeburrr jeburr gitu lebih terasa airnya hehe" jawabnya seadanya.
"non non... " bi inah geleng-geleng kepala.
"bibi ke bawah dulu ya, urusin yang lain.. kamu pakai pakian itu kata ibu.." ucap bi inah sambil tunjuk pakaiannya dan tak lama keluar kamar vivi.
( vivi pun,sempat diam sambil melihat semua pakian yang sudah di cuci, begitu banyak dan tak lama memakai celana pendek, kaos , serta tak lupa bra dan cd di pakainya.)

***
( Ruang tengah )

"Mau kemana lagi ren...." Ucap tante nia
"Kamu tuh yah.. selalu pergi terus kenapa sih? Gak kayak biasanya" ucap om hen dengan nada agak tinggi
"Rendraa gak bakalan betah... kalau tuh anak kampung yang mama masih disini" ucapnya rendra
"Kamu aj lom pernah liat dia, udah bilang gak suka.." sambung om hen.
" namanya juga orang kampung pa.. pasti lusuh dekil, papa mau rendra suka sama yang gitu? Gak level sama rendra paa.." ucap rendra begitu emosi kalau bahas itu.
"ren.. kamu lihat dulu orangnya baru komentar.." sambun tante nia.
"gak.... Dah rendra pergi dulu.." ucapnya sambil melangkah keluar
"ini salah kita ya pa, dulu kita pentingin kerjaan dan sekali kita luangin buat dia kayak gini, " ucap tante nia lemas.
"Gak tuh.. papa mah udah bener pas buatnya. " jawab om hen.
"Ih papaaaa... serius... " sambil di cubitnya pinggang om hen.
"awhh mama... ia ia.. mau giman lagi ma nasi udah jadi bubur, gak mungkin kita bikin satu lagi.. " javab om santai
"au papa mah.. di ajak ngomong serius juga.. " ucap tante nia manyun.
"hehe... ia maaf, lebih terlambat berubah daripada gak sekali ma.. " senyum om hen ke tante nia.

***
( kamar vivi )

"tokk tok tokk..." ketuk tante nia
"viii....." tak ada jawaban tante nia buka perlahan pintu kamar
"eh eh ia tante... kenapaa".. vivi langsung terbangun dari tidurnya.
"lagi tidur siang ya?" tanya tante nia sambil tutup pintu.
"hhmm gak tante.. abisnya mau nonton tv gak bisa nyalahin tv nya hehe." Jawabnya malu-malu.
"ouh.. tante mau ngomong penting ke kamu.." ucapnya sambil duduk di samping vvivi.
"ehmm ngomong apa tante?" vivi pun gugup,takut bicarainn soal tadi malam.
"bahas yang tadi malam kamu liat tante sama om lagi main" bisiknya.
"i..ii... iiituu... an..annuu.. tttaan.." bibirnya gemetar tak bisa bicara.
"kenapa kamu gemeteran?" sambung tante nia.
"Maaf tante.. vivi gak bakalan intip tante lagi..vivi janji..." ucapnya panic karena taktut tante nia marah.
"iah ggp, itu salah tante juga kok main di ruang tengah, tapi tante kesini bukan buat marah ke kamu, cuman mau tanya km pernah liat orang lain selain tante?" ucapnya pelan.
"ngggk kok tante... seriusan.." jawabnya sambil tertunduk.
"kalau di film-film?" sambungnya..
"ngak tante..vivi gak pernah kok gitu-gituan." Jelasnya.
"ouhh... jadi baru pertama kali liat ya?" di elusnya kepala vivi.
"iah tante.." jawabnya sambil angguk-angguk.
"teruss kamu terangsang gitu gak?" bisiknya.
"jujur aja gpp ke tante, kita sama-sama cewek kok gak usah malu... ya vi" sambungnya sambil belai rambut vivi.
"vivi aja gak tau perasaaan itu gimana tante, yang jelas saat liat tante, ada rasa aneh menjalar ke tubuh vivi." Jelasnya sambil agak ragu.
"teruss?" tanyanya penasaran.
"itu aku geli kalau ke gesek..." jawabnya malu-malu.
"apanyaa? Putting kamu? Bisik tante nia.
"hu,uh" angguk vivi sambil tertunduk."
"hihih.. itu namanya terangsayang sayang atau juga horny.." jelasnya.
"terus kamu apain?" sambungnya lagi
"vivi biarin aja hehe" jelasnya.
"yah.. mau gak tante ajarin?" bujuknya.
"ajarin apa tante?" jawab singkat.
"ini namanya Mastrubasi... bisa melepaskan stress, bikin rilex deh efeknya." Bujuk rayu tante nia
"hmmm vivi gak pernah tante.."
"kita coba yuk, kalau gak enak kamu bilang nanti tante berhenti deh gimana?" tante nia sambil mendekat.
"tapi takut gak perawan tante.." jawabnya singkat.
"aman kok.. semua cewek harus tau masalah kyk gini, coba dulu ya.." bujuk lagi tante nia
"......" tak ada jawaban dari vivi, tante nia beranggapan vivi mau.
"uhhmmm kalau udah biasa kamu remas sendiri kayak gini vi.." tante nia duduk di belakang vivi sambil meremas payudaranya.
"hm tan.." ucap tertahan.
"nikmatin aja vi.." tangan tante sambil membuka kaos vivi.
"tante.. hmmm" getaran yang aneh itu pun muncul kembali.
" liat deh putting kamu, kalau mengeras gini kamu pilin kayak gini.." di pilinya putingnya perlahan.
" tantee gelii... hmm" kepalnya tak mau diam.
"nah kalau itu belum cukup kamu coba belai ini kamu" tangan tante nia pun masuk ke celana vivi, sambil elus lembut belahan memeknya.
"hmm lebat juga vi..." bisiknya sambil lanjut jarinya mencari klitoris vivi.
" tantee uhm.." tubuhnya meliuk-meliuk antara terangsang dan geli.
" sini vi tangan kamu, nanti kamu gesekin jari kamu disini " di letaknya jari tangan vivi tepat di klitorisnya.
" hmm.. geli.." vivi agak canggung karena celana di turunin setengah paha.
"nah gitu... perlahaan,,, dari bawah ke atass.." tante nia menggerakan tangan vivi perlahan.
"kalau udah terbiasa kamu sambil remas payudara kamu sendiri.." tante nia meletakan tanngan vivi satunya dan meremasnya perlahan..
"eh tante.. makin geli ya h,.." tubuh bergetar saat jari tangannya mengesek klitorisnya
"ahmm... " di lumatnya payudara sebelahnya,
"aahhh " desah kecil vivi..

( tak lama tante nia pun ikuta buka celananya dan duduk samping vivi..)

" liatin tante ya, kamu juga ikutin." Gerakan tangan tante nia mengesek memeknya yang botak.
"iiaahh" jawabnya canggung, dan tak lama vivi pun mengikuti caranya tante nia.
"hmmm tante... mau pipiss.." k dua kakinya di rapatkan..
"terus vi... sampai kamu pipiss.. gesek teruss". Tante nia membuka lebar paha vivi.
"tanteee.. hmmm..." tak lama tubuhnya mengejang hebat di ikuti lelehan putih keluar dari memeknya.

(matanya terpejam sambil bibirnya menahan teriakan, tanganya tante masih menahan paha vivi selebar-lebarnya.. hebusan nafas vivi begitu mengebu-ngebu. Tante nia tak lama memakai celananya lagi dan keluar kamar vivi. Vivi yang terpejam sambil mengatur nafasnya dan pengalaman awal baru segera di mulai.)

To Be continue
 
Ide ceritanya bagus bgt suhu...:beer:
cuma kalo bisa updatenya jangan pake Quote suhu. coz kalo ane baca di hp background tulisannya warna kuning jadi agak sedikit keganggu ajah bacanya.
 
Terakhir diubah:
Setuju sama sodara embulet ane yang diatas,,
:hammer:

Sama spasi per dialog suhu, mungkin dr kompi enak bacanya tp yang dari hp agak ribet suhu
:beer:
 
lhaaa!:takut: jadi beneran itu, tanpa basi-basah langsung kurikulum pelajaran utama.... tapi, maksudnya kira-kira apa ya?? Koq sebegitu ngebetnya ngiket anaknya dengan persiapkan belia desa ini... Kehidupan seperti apa yang dijalani sang anak di luar rumah
:bingung:
 
wah udah apdet. setuju sama suhu atas ane
 
suhu suhu disini boleh gak ajarin cara bikin indeks di forum ini?? :D

[post=1892269449]Chapter 3[/post]

Itu cara bikin index gan,

angka pada post=1892269449 itu urutan post agan, klo mau nemu angka itu tinggal agan balas "reply" di post cerita yang agan mau index-kan, tapi gak usah kirim balasan, cek aja yang didalam quote

nanti ada tu setelah nama agan, copas ke code yang ane kasih diatas, jadi deh
:beer:
 
Bimabet
lhaaa!:takut: jadi beneran itu, tanpa basi-basah langsung kurikulum pelajaran utama.... tapi, maksudnya kira-kira apa ya?? Koq sebegitu ngebetnya ngiket anaknya dengan persiapkan belia desa ini... Kehidupan seperti apa yang dijalani sang anak di luar rumah
:bingung:
ane setuju sama suhu mtroyes. Di sini nggak di jelasin hubungan antara orang tua vivi sama orang tua si cowo, karena gak mungkin orang tua maen asal comot ajah cari calon menantu.
Apa mungkin baru capther awal ya? Jadi belom di jelasin lebih mendetail. :bingung:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd