kang-kung
Semprot Holic
- Daftar
- 5 Sep 2011
- Post
- 353
- Like diterima
- 3.102
"Buscando Identidad"
Section : Lucky Sikat
Story by : @kang-kung
~~~|_~~~
STORY INDEX
Opening : Gulir kebawah
Session 1 : Lucky Sikat & Buscando Identidad
Session 2 : Hermoso
Session 3 : Amenaza de peligro
Session 4 : Buena estrategia
Session 5 : Migas de corazón
Session 6 : La tragedia del pasado
Session 7 : Secuestrado
Session 8 : Su amiga
Session 9 : Niño adoptado
Session 10 : Probado por hechos
Session 11 : Probado por hechos II
Session 12 : De powero of emaks
Session 13 : Buscando datos
Session 14 : Te quiero
Session 15 : Orfanato
Session 16 : Final Enfermo
Closing : Epilog
Bridge
Sampai jumpa di karya lainnya
~~~|_~~~
OPENING
(PROLOG)
Section : Lucky Sikat
Story by : @kang-kung
~~~|_~~~
STORY INDEX
Opening : Gulir kebawah
Session 1 : Lucky Sikat & Buscando Identidad
Session 2 : Hermoso
Session 3 : Amenaza de peligro
Session 4 : Buena estrategia
Session 5 : Migas de corazón
Session 6 : La tragedia del pasado
Session 7 : Secuestrado
Session 8 : Su amiga
Session 9 : Niño adoptado
Session 10 : Probado por hechos
Session 11 : Probado por hechos II
Session 12 : De powero of emaks
Session 13 : Buscando datos
Session 14 : Te quiero
Session 15 : Orfanato
Session 16 : Final Enfermo
Closing : Epilog
Bridge
Sampai jumpa di karya lainnya
~~~|_~~~
OPENING
(PROLOG)
BUKK !?#&@×=)#!!
"Sudah aku bilang, JAUHI FIRSA!!!"
pukulan tanganku yang ke 4 kalinya baru saja mendarat kuat di perut seorang laki-laki. Badannya membungkuk menahan sakit, kedua lengannya menyatu erat di depan perut sebagai refleks spontan.
"K..kk..kamu si..siapa?"
tanya si laki-laki gemetar. Keningnya mengkerut masih menahan sakit. Bibirnya membasah oleh liur dan cairan perut akibat pukulan di perutnya.
"Tak perlu tahu!"
"Yang jelas, FIRSA dalam penjagaanku."
"Kamu sekali-kali jangan mencoba untuk menggodanya lagi..."
"PAHAMM!!"
sekali lagi aku menekankan kalimatku. Ia hanya meringis. Wajahnya menghiba.
"Siapa nama kamu?"
aku bertanya dan menggeram. Wajahku menunjukkan ekspresi kaku. Namun ia tak akan bisa melihatnya karena topeng yang aku kenakan. Sebuah topeng perak menutup bagian depan wajah yang hanya menyisakan dua lubang mata, dua lubang hidung. Hanya bagian mulut yang terbuka bebas.
"Prim..."
"Siapaaa??!"
"P..prima Bu..buana"
"Ok Primata!!. Masih ingat ucapanku diawal??!"
mataku membeliak garang.
"Prim..Prima bang,"
ia mencoba meluruskan.
"Jangan mengaturku, bangsatt!!. Terserah aku!"
aku membentak, meski sebenarnya ingin tersenyum karena salah memanggil akibat derasnya adrenalin yang memancar.
"...."
Laki-laki tersebut hanya diam, sedikit mengangguk, kemudian menenggelamkan wajahnya menatap lantai basement tanpa berani memandangku lagi.
"Aku ulangi..."
"JANGAN GANGGU FIRSA LAGI!!!. OK?!"
"Bb..baik bang. Maaf,"
"Aku pegang ucapanmu bro. Sekali lagi aku lihat kamu mengulangi, tak segan-segan kubuat kondisimu lebih parah daripada hari ini. Ngertii??!!"
"Iy..iyya bang."
"Ok. Aku minta kontakmu, yang ada whatsapp-nya bro. Aku perlu memantau!!"
Setelah kucatat nomer kontak makhluk primata tersebut, segera aku usir dia. Bergegas aku melangkah mendekati satu mobil yang parkir tak jauh dari tempatku menghajar Prima.
"Beres Firsa. Aku balik dulu. Kamu hati-hati dijalan!!"
"Makasih mas..."
"Lucky... Lucky Sikat."
"Ohiya, Makasih mas Lucky!!"
"Sisa pembayaran silahkan diambil besok. Aku sedang tidak bawa tunai terlalu banyak hari ini!"
ucap seorang wanita muda bernama Firsa. Aku tak menoleh lagi, terus berjalan dan menghilang dibalik pilar parkiran basement mall kelapa kuning. ●
...please check index for new update
Terakhir diubah: