Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA A Beautiful Minds (Update Chapter 3)

Peran yang suhu-suhu sukai

  • Surya

    Votes: 26 29,2%
  • Yati

    Votes: 31 34,8%
  • Yeni

    Votes: 32 36,0%

  • Total voters
    89

jilsex

Semprot Baru
Daftar
22 Jun 2015
Post
31
Like diterima
211
Bimabet
Perkenankan saya memberikan sebuah cerita gubahan yang diambil dari beberapa kisah nyata yang dialami. Kisah ini gubahan atau rekayasa dari kisah sesungguhnya. Seperti perselingkuhan yang terjadi tapi tidak seperti apa yang ada di cerita ini.
Mohon bimbingan saran dan kritik membangun dari suhu semua. Jika kurang berkenan mohon maaf.
Beberapa perwatakan dari penokohan cerita.
Surya : Suami Yati. Seorang pria yang tengah menuju perbaikan diri atas segala dosa-dosa perselingkuhan-perselingkuhan terhadap istrinya.
Yati : Istri Surya. Seorang wanita karir, ibu rumah tangga yang ambisius. Korban perselingkuhan suaminya yang terus mengeksplore dirinya.
Yeni : Adik kandung Yati. Seorang janda muda yang berada di tengah-tengah kegamangan rumah tangga kakaknya. Dan mencoba hal-hal yang baru.

Chapter 1
A Butterfly Effect
Rasa lelah dan penat berada di benak lelaki berumur 35 tahun itu. Surya, seorang pria kantoran biasa yang sudah memiliki seorang istri dan seorang anak lelaki itu termenung di balik kemudi Honda Brio berwarna putih. Seiring padatnya lalu lintas di kota Bandung, ia menerawang jauh atas segala bebam di pundaknya. Mulai dari masalah pekerjaan yang dialaminya hampir beberapa bulan belakangan hingga hubungan dengan istrinya, Yati yang juga merupakan seorang wanita karir.

Sejenak Surya membayangkan kembali siang itu, bagaimana Ia dan atasannya yang bernama Nita beradu mulut perihal pekerjaan yang Ia lakukan. Ia tak habis pikir membayangkan apa yang menjadi penyebab atasannya itu selalu menganggapnya bermasalah di kantor. Padahal yang Ia rasakan, Ia tidak pernah berbuat hal-hal yang merugikan kantor ataupun atasannya tersebut. Setiap beban pekerjaan selalu Ia jalani dengan baik. Apa pun itu alasannya selalu timbul kata-kata yang terus menyudutkannya sebagai bawahan.

“Tring…tring…”
Suara notifikasi WA di handphone Surya muncul. Rupanya istrinya memberi pesan jika Ia akan pulang terlambat karena ada meeting yang harus diselesaikan dengan beberapa koleganya.
Surya pun membalas dengan ucapan “Ya” saja tanpa bertanya apa-apa lagi.
Beberapa saat kemudian, Surya mulai mengemudikan mobilnya menuju perumahan tempat Ia bermukim bersama keluarganya. Surya tinggal bersama istrinya, Yati dan adik iparnya yang bernama Yeni. Wanita yang sudah bercerai dengan suaminya, karena suaminya lari dengan wanita lain. Dikarenakan Yeni yang belum memiliki pekerjaan tetap dan juga rumah orang tuanya jauh, Surya dan Yati berinisiatif untuk mengajak tinggal bersaama sementara Yeni mendapatkan pekerjaan tetap ataupun menikah lagi.
Surya pun tiba di depan rumahnya.

“Tiidd…tiddd”
Suara klakson mobilnya seakan memberi tahu kepada orang di rumah supaya dibulalan pintu gerbang rumah. Dengan tergesa-gesa Yeni seperti berlari membukakan gerbang rumah. Perawakan Yeni yang ramping, dengan kulit sawo matangnya tersenyum ke arah Surya. Ia mengenalan hijab berwarna merah jambu dengan setelan gamis berwarna ungu. Surya membalas senyuman Yeni seakan mengucapkan terima kasih sudah membukakan pintu gerbang rumah.
Setibanya di dalam rumah, Surya kemudian langsung bercengkrama dengan anak semata wayangnya yang berumur 5 tahun itu. Ditemani Yeni, mereka bertiga asik bersenda gurau.

“Kak Surya, tadi kak Yati telfon aku katanya dia pulang agak malam. Soalnya ada beberapa urusan kantor yang harus diberesin” ucap Yeni.
“Iya, tadi juga kakakmu ngeWA aku. Sudahlah mungkin kerjaannya sangat menumpuk jadi harus lembur” timpal Surya sedikit kesal.

Yeni yang mengetahui roman muka Surya langsung mengjentikan pembicaraan dan langsung memangku keponakannya.
“Ya udah Kak, aku tidurin dulu si kecil. Kalo kak Surya mau malan malam, sudah aku siapin di atas meja.”
“Iya, Yen. Makasih banget udah bikinin kakak makan malem” timpal Surya
“Tapi aku pengen mandi dulu bentar baru makan”
Yeni tersenyum sambil melangkahkan kaki ke kamar ponakannya yang berada di ruang atas.

Surya pun kemudian beranjak ke kamarnya untuk mengambil baju salinnya. Sambil menatap cermin di lemari pakaiannya ia terus bertanya-tanya dalam hati tentang apa yang telah ia alami di tempat kerjanya serta apa yang terjadi pada istrinya ketika berada di luar rumah.

Sebenarnya hubungan suami istri itu cukup harmonis. Namun, karena kesibulan masing-masing membuat hubungan intim mereka menjadi berkurang.

Surya pun yang sedang asik merenung dikagetlan oleh suara Yeni yang di belakangnya.
“Kak, udah mandinya?”
Surya terkaget mendengar suara tiba-tiba itu.
“Oohhhhh…. Yeniii….aduuhhhhhh” Surya menghela nafas panjang.
“Belum, Yen. Masih ngelamun ,hehehe” candanya
Yeni langsunh tertawa mendengar itu.
“Hayoooo, kak Surya ngelamun jorok ya?” canda Yeni
“Kalo aku ngelamun jorok mana mungkin aku kasih tahu kamu Yen” kilah Surya
“Ya udah, aku mandi dulu Yen, jangan ngintip ya!”
Yeni langsung memerah mukanya
“Ihhh apa sih Kak Surya” sambil bernada kesal.

Tak lama berselang Surya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada di lantai bawah. Entah ia lupa, sengaja, atau masih gundah hatinya. Ia masuk kamar mandi tanpa menutup penuh pintunya.
Kamar mandi di rumah itu cukup luas, berukuran 5 × 5 m. Sengaja di buat luas dan nyaman seperti kamar mandi di negara-negara barat.

Surya pun menanggalkan seluruh pakaiannya dan menyalakan shower dengan air hangatnya. Ia hanya tertunduk sambil tersiram air shower yang hangat. Ia merasakan seluruh beban di pundaknya sirna seiring mengalirnya air di sela-sela tubuhnya. Lama ia berdiri merenung tiap langkahnya.

Sementara Yeni yang tengah berada di ruang tengah beranjak menuju dapur entah apa yang dipikirnya ketika melewati kamar mandi itu. Ia melihat pintu kamar mandi yang sedikit terbuka. Rasa penasaran ada di benaknya. Dalam hatinya ia berpikir untuk melihat sedikit atau ia lewati saja tanpa ada pikìran apa-apa. Namun, jiwa penasaran Yeni yang sedikit tinggi memberanikan dirinya untuk melihat ke dalam kamar mandi.
Sedikit tercengang ketika Yeni melihat sesosok tubuh pria yang dikenalnya sebagai suami kakaknya out bertelanjang bulat tanpa pakaian. Dibasahi air hangat. Seaakan ada degupan keras di dadanya. Terus bedegup kencang. Ia semakin membayangkan bagaimana jika pria bertubuh tinggi besar itu memeluk tubuhnya yang mungil. Pikirannya semakin melayang memandang tubuh Surya, Yeni semakin melayang, membayangkan dekapan erat Surya di bawah shower. Membasuh tubuhnya, membelai tubuhnya, dan mencumbu tubuhnya.

Dan….. ia langsung terkaget ketika Surya membalikan badannya dan langsung terlihat wajah Yeni di balik pintu itu. Yeni seakan mematung diam, seperti terhipnotis atau shock ketika ternyata Surya melihat hal yang sangat ditakutinya itu.

Surya hanya tersenyum seakan tahu jika Yeni menikmati pemandangan itu. Ia kemudian melangkahkan kakinya mengarah kepada Yeni. Dan Yeni yang sedari tadi terpaku seakan tak berdaya ketika melihat sosok pria itu menghampirinya.

“Kenapa Yen?” tanya Surya.
Yeni masih terpaku melihat Surya di depannya tanpa sehelai benang pun. Dengan air yang masih menetes di tubuhnya seakan menghipnotis Yeni untuk diam saja todak berbuat apa-apa.

Surya tersenyum sambil mengangkat dagu Yeni yang mungil.
“Kenapa kamu sayang?” Ucap Surya.
Mendengar kata sayang itu hati Yeni seakan luluh di hadapan Surya, tak berdaya, menyerah untuk Surya.

“Mmmmm….enggak Kak” jawab Yeni malu.
“Gak apa-apa kok diam saja dari tadi” timpal Surya. “Kamu kenapa diem aja di situ sayang?”

Yeni hanya bisa mendunduk kembali. Dan Surya kembali mengakat dagu Yeni.
Surya kemudian memberanikan diri untuk mengecup bibir Yeni yang tipis itu.

“Kak…..” yeni terbata-bata.
Surya yang melihat Yeni sudah pasrah seperti itu lalu memegang kedua tangan Yeni dan membelai rambut panjangnya.
“Malam ini kamu cantik sekali Yen” rayu Surya, dan kembali ia mengecup bibir Yeni lembut.

Mendapat perlakuan itu, Yeni yang seakan terhipnotis oleh tubuh Surya membalas ciuman kakak iparnya itu.
“Mmmmmhhhhh” sedikit desahan Yeni yang menikmati sensasi bibir Surya.

Lalu, tanpa dipikir panjang Surya yang memang sudah kepalang basah memberlakukan Yeni seperti itu lalu menggenggam tangan Yeni sembari mengajaknya untuk masuk ke dalam kamar mandi. Surya pun menutup pintu itu dan memluk tubuh adik istrinya itu dengan erat.
Yeni semakin melayang, imajinasi yang tadi ia bayangkan ternyata menjadi kenyataan. Ia membalas pelukan erat surya dengan menggenggam kepala Surya dan melingkarkan kaki kananya ke tubuh Surya.
Surya pun mulai menciumi leher Yeni dengan penuh hasrat yang terus memberikan desahan lembut di telinga Surya.

“Mmmhhhhhh….”
“Mmmhhhhhh”

Surya pun melumat habis bibir tipis Yeni yang sudah tak karuan termakan birahinya sendiri. Sentuhan bibir dan lidah yang beradu semakin membuat hangat ruangan itu.
Pakaian Yeni yang sudah hampir basah karena bersentuhan dengan tubuh Surya yang masih basah semakin memperlihatlan lekuk tubuhnya yang tipis. Kemudian, Yeni melapaskan pakaian dan celana tidurnya itu. Yeni pun beranjak ke arah shower yang masih menyala. Ia membasuh tubuhnya dengan air hangat itu. Surya pun menghampiri tubuh telanjang Yeni dan mulai mencium payudara Yeni yang mungil. Ia lumat habis putting yeni yang kemerahan kecil itu.

“Aaahhhhhhh….kak surya……” desah Yeni.
Mendengar Yeni menikmati perlakuannya, Surya kemudian menurunkan ciumannya ke arah perut dan vagina Yeni yang berwarna merah kehitam-hitaman.

“Aaaahhhhh …… so good Kak” Yeni mendesah.
Surya semakin liar menjilat vagina yeni yang semakin mengeluarkan cairan kental beraroma khas itu. Ia terus memainkan klitoris dan vagina yeni dengan lemah lembut.

“Uuuhhhhhhh please do me, Kak.” Pinta Yeni yang semakin mendesah menilmati setiap jilatan Surya di vaginanya.

Surya pun mulai memasukan dua jarinya ke dalam lubang vagina yeni yang sudah merekah. Dan memainkan vagina itu terus menerus.

“Aaahhhhhhhhh God…. Terus kak… terus” pinta yeni.
“Kamu suka sayang?” tanaya Surya
“Iya kak, sentuhan kakak bikin aku melayang” ucap Yeni sekana dipenuhi nafsu.
Surya pun kemudian berdiri dan membalikan yeni ke arah tembok.Ia sedikit mencumbu leher Yeni dan meremas-remas pantat Yeni yang tipis tapi kenyal. Penis Surya yang sudah menegang daribtadi seakan menantikan lubang kenikmatan adik istrinya itu.

Dengan sedikit mebuka kakinya Yeni mempersilakan Surya untuk memasukan penisnya ke dalam vaginanya.

Surya pun langsung memasukan penis yang sudah mengeras itu. Dan
“Aaaaaaaahhhhhhhh” desah mereka berdua.
Surya memegang pinggul Yeni sembari melakukan gerakan maju mundur penisnya di dalam vagina Yeni.
“Aaahhhhhh terus kak….terusssss” yeni mendesah kegirangan.

Surya semakin kencang melakulan penetrasi dan meremas kedua payudara yeni dengan penuh gairah.
“Aaahhhhhhhhh….ahhhhhhhhh” yeni tak berhenti mendesah merasakan nikmatnya penis yang berada di dalam vaginanya.
“Mmmmhhhh..mhhhhhhhhh”
Keduanya mendesah seakan berirama menjadi sebuah instrumen birahi yang mengisi ruangan itu.

Yeni pun menarik keluar penis Surya. Kemudian, ia menyuruh surya untuk duduk di kloset.

Setelah duduk, surya lalu menarik tubuh Yeni untuk menduduil penisnya yang menunggu kenilmatan lain.
Dengan gemulai Yeni menggoyangkan pinggulnya danelumat habis bibir surya dengan penuh nafsu.

“Aaaaaaahhhhhhhh fuuuckkkkkk, Yeni” Surya melayang ke awang-awang merasakan nikmatnya tubuh Yeni yang ramping.
Gerakan gemulai Yeni semakin membuat ia ingin berteriak kencang.

“Aaaaaaaahhhhhh Kakkkk….dikit lagi…..aaaahhhhhh” erang Yeni
Dan
“fuuuuuucckkkkkkkk aaahhhhhhhhhhhhhh” erangan yeni semakin kencang, merasakan orgasme yang sudah lama ia tidak rasakan. Tubuhnya bergetar.

Surya pun memeluk tubuh ramping itu didekapnya erat-erat seakan tak ingin dilepasnya.

“Aaaaaaahhhh….aaahhhhhhhhhh”
Untuk kedua kalinya Yeni merasakan orgasme hebat. Ia seperti menggelepar ke arah abwah terlentang. Surya seakan bahagia melihat adik iparnya merasakan lenikmatan yang luar biasa.

Tubuh Yeni lunglai di lantai kamar mandi. Surya kemudian mengecup keningnya. Yeni pun beranjak jongkok untuk memberikan sentuhan terakhir.

Ia kemudian mengulum penis Surya yang penuh cairan vaginanha sendiri. Ia lumat habis seperti ia menikmati batang es krim.
“Aaaaaahhhhhh fuckkkk” Surya menikmati setiap kuluman yang diberikan yeni di penisnya.

Dan kulumannya semakin dalam di kerongkongan Yeni, membuatnya tak berdaya dan langsung menggelagar.
“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh……shiiiiiiit” erang Surya menahan nikmatnya klimaks di mulut adik iparnya itu.

“Crooot…crooot…crooot”
Sperma itu menyembur dengan deras di mulut Yeni. Surya menggelepar menahan kenilmatan itu dan langsung lunglai bersandar di kloset duduknya.
Dengan menikmati tiap tetesan sperma Surya di mulutnya, Yeni menelan setiap tetesan itu. Dan menghabiskan semuanya.
Keduanyapun lunglai tak berdaya, seakan lelah tak berujung.

“Gimana, Yeni sayang, kamu suka?” tanya Surya
Dengan tersenyum Yeni menjawab “ Makasih kak surya, udah ngasih aku kebahagian yang lama gak aku dapetin”

Mereka pun beranjak berdiri dan Surya mengecup kening Yenis seraya berkata.
“Aku sayang kamu, Yen”.
“Aku juga Kak Surya” timpal Yeni bahagia.

Mereka pun beranjak ke tempat shower untuk membersihkan tubuh masing-masing. Seakan mereka lupa posisi masing-masing. Yeni yang merupakan adik Yati, istrinya sendiri telah ia setubuhi.

Kamar mandi itu pun dipenuhi canda dan tawa kecil seakan memberikan suasana baru dan pengalaman baru bagi mereka berdua.
……….

Waktu pun menunjukkan pukul 9.30 malam. Surya dan Yeni asyik masyuk bersenda gurau sambil menikmati tontonan di televisi. Obrolan-obrolan kecil tentang mereka dan kehidupan mereka. Surya seperti menemukan tempat baru untuk berkeluh kesah, dan Yeni seperti menemukan sosok baru untuk ia sayangi pengganti mantan suaminya.

“Tiiidddd…tiiiiiidd”
Suara klakson mobil terdengar di luar rumah. Rupanya Yati sudahtiba di kediaman mereka.
“Biar aku yang bukain Yen” usul Surya
Ia pun bergegas membuka pintu gerbang dan menyambut istrinya itu.
“Gimana ummi, meetingnya? Lancar?” tanya Surya
“Alhamdulillah lancar Abi.” Jawab wanita berkerudung dengan motif bunga itu.
Yati pun kemudian mengjampiri suaminya dan mengecup bibir suaminya. Mereka saling bedciuman di depan pintu rumah.
“Masuk yuk Bi ah, diliat tetangga gak enak nanti” pinta Yati.

Mereka pun masuk menuju rumah mereka.
Yati dan Yeni kemudian saling berpelukan tanda saling menyayangi satu sama lain.
“Gimana Yen, si kecil gak rewel kan? Tanyanya
“Enggak kak, tadi habis makan, nonton, langsung tidur” jawab Yeni.
“Baguslah, biar kamu gak cape juga say, aku mandi dulu ya, gak enak ini tadi habis meeting lama banget” ucap Yati.

Tak lama berselang, Surya tengah berada di dalam kamarnya. Dengan hanya menggunakan kaos singlet dan celana pendek, ia terlentang sambil memainkan HP nya. Yati pun yang sudah selesai mandinya kemudian memasuki kamar mereka. Hanya berbalut handuk putih yang menutupi bagian dada hingga pahanya yang putih.

Meski Yati dan Yeni adik kakak, tapi tubuh Yati memang lebih berisi dibanding Yeni, dengan kulit putih dan dada serta pantat yang berisi, boleh dikatakan Yati lebih unggul dari adiknya itu.

“Dah beres mandinya Mi?” tanya Surya.
Mereka memanggil Abi untuk Surya yang artinya ayah atau disuamilan, dan Umi yang artinya ibu atau diistrikan.
“Udah Bi, gimana harum kan tubuh umi” manja Yati mulai keluar.

“Mmmmmhhh.. umi tau aja kalo abi suka aroma umi kalo habis mandi” balas Surya.
Sambil memainkan handuknya Yati lalu melepaskan handuk di tubuhnya dan dengan gerakan menggoda lalu ia meraba-raba vaginanya dengan lembut.

“Wangi aroma tubuh atau aroma memek umi?” goda Yati
Surya lalu duduk menghadap ke arah tubuh telanjang Yati. Dan ia langsung menarik tubuh indah itu ke atas ranjang.

“Aroma memek umi, anus umi, semuanya abi suka sayang” ucap rangga
“Aawwww abiiiii….nakaalll ihhhh” Yati tertawa binal mendengar suaminya yang beraeloroh seperti itu.

Surya pun langsung menciumi bibir Yati yang berwarna merah dan sedikit tebal. Dan Yati yang sudah telanjang bulat lalu membalas ciuman-ciuman Surya lebih binal.

Yati pun langsung meraih penis Surya yang sudah tegang sedari dulu. Sambil mengocok-ngocok penis surya, Yati menjilati puting surya dengan lihai.
Yati ini sebenarnya dalam berhubungan intim boleh dibilang sangat lihai. Dan boleh dibilang meski ia berhijab dan bergamis sehari-hari, tapi dalam urusan ranjang ia sangat binal. Dengan pergaulan masa mudanya bersama surya, ia sering kali mengeksplore hal-hal baru dalam berhubungan intim. Mulai dari soft core hingga hard core. Mulai dari oral, vaginal, dan anal sex pernah ia lakulan bersama surya. Malahan pernah di suatu kala bertempat di tempat kost Yati, mereka pernah melakulan hubungan badan secara four some, Yati dan Surya serta teman sekamar Yati yang bernama Ika dengan pacarnya Ervan. Saling bertukar pasangan di mana Yati disetubuhi Ervan dan Ika disetubuhi Surya. Bahkan setahun sebelum ini mereka pernah melakukan four some di tempat Ika.

Yati pun langsung terlentang di atas ranjang dengan kepala terkulai di punggir ranjang. Surya yang sudah tau itu langsung berdiri dan langsung menghujamkan penisnya ke dalam mulut Yati.

“Sluurpppsss…slurrrpssss….arrkkkkkkkhhh…arkkkkkhh”
Suara kuluman mulut Yati terdengar kencang yang semakin membuat Surya mendorong lebih dalam ke dalam mulut Yati.

“Aaaaarrrrgggghhhhhhhhh….lumat terus kontol abi, mi” erang surya menikmati
“Slkuurrrrrrrpppppsssss…..aaaaarhhggggggggg”
“Dalem banget kontol abi di mulut umi. Ewe terus muka umi, bi!” pinta Yati bernafsu.

Surya semakin memacu penisnya dengan kencang, dan tangannya meraih vagina Yati yang suda h terbula lebar.

“Aaaaaaarrrghhhhhhh…..yessssssss fuckkkkkkk”
Yati teriak histeris ketika jari Surya mengocok memek Yati terus menerus dengan lencang.

“Ffffffffuuuuuckkkkkkkkkkk……anjiiiiingggggggggg fuuuuckkkkk…enak bangettt”
Yati menggeliat kencang merasakan àda dorongan dari dalam vaginanya dan
“Sssserrrrrrrrr…..serrrrrrrrrrrrrr”.

Seketika vagina yati squirt mengeluarkan cairan kemihnya muncrat membasahi ranjang yang berbalut kain putih.
“Ffffuuuucccckkkkkk….biiiiii….aaaahhhhhhh. Nikmat banget sumpah anjing” Erang Yati yang semakin membinal di puncak kenikmatan.

Surya pun langsung menarik tubuh Yati dan mencengkram leher yati dengan keras.
“Buka mulut kamu wanita jalang!” Ucap Surya

Yati yang memang menyukai jika suaminya bertindak kasar ketika berhubungan badan tertawa dan membuka mulutnya lebar-lebar. Digenggamnya mulut yati yang terbuka dan Surya langsung meludahi mulut iatrinya itu.

“Cuuuhhhhhhh”
“Aa…aaaaahh…yummy” ucap Yati.
“Ayo!... Anjing lo, gue udah gak tahan pengen lu hujam sama kontol lu Surya!” Yati semakin menantang suaminya untuk berbuat lebih.
Surya lalu mendorong tubuh Yati, dan langsung Yati memposisikan diri nungging. Pemandangan indah yang dilihat Surya. Di mana pantat yang bulat Yati seperti berbentuk love. Ia pun meludahi vagina Yati dan langsung menghujamkan penisnya ke dalam vagina istrinya.

“Sleeeebbbbb”
“Aaaahhhhhhh fuuuckkkkkk” Yati langsung teriak histeris
Surya yang tadinya memegangi pinggul Yati langsung meraih rambut Yati dan menjambaknya keras-keras.

“aaaaahhhh yeeaaaahhhh…. Ewe memek binal ini sayang…ewe terus” erang yati
“Plokkk..plokkk plokkk”

Tamparan-tamparan Surya di pantat Yati yang putih membuat pantat itu menkadi kemerahan.

Semakin kencang ia melakukan penetrasi semakin kencang pula desahan dan teriakan istrinya yang semakin menjadi-jadi.
Di sela-sela senggama itu kadang Surya memasulan jari telunjuknya ke anus Yati yang berwarna merah kehitaman.

“Aaahhhhh aku rindu anus kamu sayang” desah Surya.

Sambil menarik lengan Surya, Yati lalu mengulum telunjuk Surya yang tadi memasuki anusnya.

“ Mmmmmhhh…kasih gue kenikmatan lain sayang. Gue pengen orgasme pas di anal” pinta Yati bersemangat.

Tanpa aba-aba Surya lalu melumuri anus istrinya dengan ludahnya. Dan menmpelkan penisnya di atas anus istrinya.

“Aaaaaaaaaahhhhhhh…..anjiiiiingggg!!!!!!” erang Yati
“Ewe yang dalem anus gue plissss…plisssssss” pintanya.

Surya semakin mengencangkan penetrasinya sembari mencekik leher istrinya dan kadang menampar pantat istrinya itu.

“Aaaaahhhhh teruuuusss…yang kenceng….terus anjiiinggg” erang yati menikmati

“Terusssss…..fuckkkk gue ampir keluar” erang Yati.

Surya semakin mengencangkan penetrasinya hingga….

“aaaahhhhhhhhhhhhh fuuuuccckkkkkk”

Tubuh Yati menggelepar menggelinjang kuat merasakan orgasme yang hebat dialaminya.
Surya semakin membenamkan penisnya dalam-dalam memberikan stimulus yang membuat orgasme istrinya semakin memuncak.

“Aaaaaaaaaaaaaaaahhhhh abiiiii…….fuckkkkkkkkkk” Erang Yati.
“Aku juga mau keluarin di dalem anus kamu Mi” ucap Surya

Tak lama berselang Surya pun mengerang merasakan meledaknya sperma di dialam anus istrinya.

“Aaaaaaaaaargghhhhhhhhhhhhhh”
“Croootttt….croootttttt”

Ia memeluk tubuh istrinya di belakang menahan kenikmatan yang sungguh ia rasakan hebat itu.

Perlahan sperma Surya menetes ke luar dari dalam anus Yati. Yati pun mengusap-ngusap anusnya dan menjilati sperma suaminya di jemarinya.

“Mmmmmmhhhhhhhh…I miss so much this cum” ucapnya nakal

Surya hanya bernafas senggal merasakan lelah yang dialaminya.

Namun, di sela-sela itu. Surya melihat di balik pintu yang sedikit terbuka sesosok wanita dengan pakaian yang ia tahi dari tadi. Rupanya Yeni telah lama melihat adegam itu. Surya hanya tersenyum melihat Yeni yang sedikit malu ternyata dia mengintip ketika mereka sedang bercinta.

Yeni pun lalu terburu-buru melangkahkan kakinya menuju kamar tidurnya yang berada di lantai atas.

“Hmmmmmm rupanya Yeni penasaran atau cemburu ya” gumam surya di dalam hati.
Yati yang sudah lama terkulai lemas tak berdaya di atas ranjang tertelungkup telanjang. Hingga ia tertidur pulas.

Setelah membersihkan diri, Surya pun menghampiri tubuh istrinya yang sudah pulas dan tidur di sampingnya.

Malam pun semakin larut dan setiap orang di rumah itu terbawa ke alam bawah sadar masing-masing.

*bersambung
[/spioler]

Chapter 2
Break on Trough
Malam tak lama berselang, suara-suara hewan nocturnal mengisi gelap dan dinginnya tengah malam. Setiap insan terlelap akan tisurnya di malam yang sunyi itu. Tak terkecuali Surya dan Yati yang sudah berpeluh keringat dan aroma tubuh masing-masing.

Di sela-sela tidurnya, Ia terbangun. Jam menunjukkan pukul satu dini hari.
“What a night!” dalam pikirnya.
Ia pun terduduk merenung tentang apa yang telah Ia lakukan di masa-masa dulu. Dari masa muda yang hedon sampai ke masa sekarang yang boleh dikatakan Ia telah sadar dan insyaf dari semua hal dan perbuatan yang pernah Ia lakukan terhadap istrinya. Surya menyesali setiap perselingkuhannya, hingga kejadian 3 tiga tahun lalu yang terus menghantuinya. Perselingkuhannya dengan seorang guru TK, hampir membuat rumah tangganya hancur berantakan. Namun, jiwa istrinya yang pemaaf mampu membuat mereka bertahan. Meski di satu sisi pasti ada luka yang tidak bisa terobati.

Tak kuat menahan kebutuhan biologisnya, Surya pun beranjak dari tempat tidurnya. Terlihat olehnya tubuh Yati yang masih telanjang, namun berselimut putih tertelungkup lelap. Ia memandang begotu cantik dan indahnya tubuh itu. Namun, ia masih merasakan ada yang janggal di benaknnya akan istrinya itu. Mendadak Yati terlalu sering pulang terlambat. Sabtu dan minggu selalu aja ada alasan Yati untuk pergi ke kantor. Surya faham jika Yati memang memiliki karir yang cemerlang, dari staf kantor biasa, karirnya menanjak menjadi kepala bagian, lalu lama berselang menjadi asisten manajer. Hal yang terbaru adalah Yati akan mendapatkan promosi menjadi seorang manajer.

Setelah lama merenung, Ia mulai melangkahkan kakinya ke kamar mandi dan menuntaskan kebutuhan biologisnya. Surya pun kemudian kembali ke kamar tidurnya dan langsung bersandar di bantalnya.

“Beeeppp…beeeppp…beeeppp”
Terdengar suara notifikasi WA di hp istrinya itu.
“Jam 1 malam, WA” gumam Surya curiga.
Rasa penasaran dan etika yang tak pantas untuk membuka WA di hp isrrinya itu. Makin di acuhkan, makin tinggi rasa penasarannya. Ia hanya melihat sepintas pop up WA dari sahabat karib Yati yang bernama Betty.

Betty adalah rekan kerja Yati, bisa dikatakan mereka adalah bff alias best friend forever. Surya mengenal Betty dari Yati. Mereka pertama kali bertemu ketika Surya menjemput istrinya di kantor Yati. Kemudian mereka bertiga sering bertemu di rumah atau di acara-acara undangan atau pesta.
Betty bertubuh tinggi dan lebih montok dari Yayi. Keduanya seperti dua sahabat yang tidak bisa dipisahkan. Seperti dua soulmate yang saling mengisi. Di mana Yati yang selalu berhijab dan bergamis, sementara Betty yang selalu tampil casual dengan celana panjang atau blazzer ketika berkantor. Rambut Betty selalu di cat berwarna pirang. Jika sekilas akan terlihat seperti bule. Keduanya saling terhubung oleh kisah dan pengalaman percintaan masinh-masing. Di mana, Yati yang mengalami semasa tujuh tahun pernikahannya diselingkuhi Surya, dan Betty yang pernikahannya kandas disebabkan suaminya yang lebih memilih seorang janda beranak satu di kantor tempat suaminya bekerja. Hal-hal tersebutlah yang membuat mereka semakin akrab seperti kakak dan adik. Hingga saat persalinan Yati, Betty selalu ada menemani Yati bersama Surya.


Surya pun memberanikan diri untuk membuka pesan WA di hp istrinya itu.
“Hmmmmmm…tak pakai sandi sama sekali” gumamnya.
Surya pun kemudian membuka pesan WA Betty tersebut.

“Bebs….udah tidurkah? Miss u bebs”

“Hmmmmm” gumam Surya
Ia masih menganggap wajar isi pesan tersebut. Melihat kedekatan mereka yang seperti adik kakak. Ia pun terus men-scroll up WA Yati dengan saksama. Di lihatnya isi-isi pesan yang cukup akrab dan sedikit romantis. Ada emotticon-emoticon kiss, love, hugs dan gif-gif cium. Rasa janggal di benak Surya semakin tinggi, tapi ia masih menahan rasa itu. Ia berpikir “Ahhh tak mungkin jika mereka menjalin sebuah hubungan rahasia”.
Namun, Ia menjadi terbelalak ketika melihat foto topless Betty dengan caption “miss u so much honey”. Buah dada yang lumayan besar, lebih besar dari Yati. Dan Surya semakin terbelalak ketika melihat foto istrinya yang berlokasi di ruang kerjanya, terlihat Yati mengeluarkan dua payudaranya dengan bibir menjulurkan lidah dan ber-caption “ miss u so much. Kangen ketika lidah inj menikmati basahnya memek kamu beb”

Surya langsung tertunduk lesu melihat itu semua. Terlihat beberapa chat sex diselinggi foto-foto topless, telanjang, dan foto-foto keduanya saling berkirim gambar sesang melakukan masturbasi.

“Ya Tuhan. Inikah jawaban-jawaban atas semua gundah akua” gumam Surya dalam hati.
Seperti terbakar cemburu, namun ia lebih berasa seperti bersalah. Mungkinkah ini balasan atas semua perselngkuhannya terhadap Yati. Mungkinkah Yati merasa kecewa dan ingin membalas semua perbuatannya. Surya meneteskan air mata dan matanya tertutup merenungi semua kesalahan yang telah ia perbuat. Ia tak faham kenapa Yati menjadi menyukai sesama jenis. Dan dengan Betty. Seorang sahabat Yati yang sudah ia anggap sahabatnya sendiri juga.

Surya pun tak sanggup untuk melihat lebih jauh semua isi percakapan di WA istrinya itu. Ia pun menutup hp istrinya dan kembali bersandar di bantalnya. Surya melirik dalam istrinya yang sudah terlelap tidur dengan pulas.
“Maafkan aku istriku” gumamnya.
******

Pagi pun berselang, rumah itu memulai aktivitas rutin di pagi hari. Yati yang bersiap memakai balzzer dan terusan troussernya, sementara Surya bersiap memanaskan mobilnya. Terlihat Yeni yang sibuk mengejar-ngejar si kecil yang terus berlari tanpa henti.
Tak lama kemudian, mereka berempat pun sudah di meja makan dengan posisi saling barhadapan.

“Mi, abi punya saran nih. Gimana kalo kita sewa pembantu aja buat bantu-bantu di rumah”, Surya memulai pembicaraan. “Kasihan kan Yeni tiap hari harus mengurus rumah dan si kecil”.
“Ah… gak papa kok Kak Surya, aku enjoy-enjoy ini, lagian aku kan masih nganggur” balas Yeni.
“Lha kalo kamu sudah kerja, gimana?” Surya menimpali.
Yeni diam tak menjawab, Ia pun berpikir tak selamanya ia akan berada di rumah itu dan mengurus anak kakaknya tersebut.
“Ide bagus sih Bi, tapi siapa coba calonnya” Yati menanggapi keduanya, “ Coba, lagian kan kita harus selektif, banyak lho pembantu yang gak profesional.”

Surya berpikir keras, siapa yang akan menjadi calon pembantu di rumahnya. Jika dipikir-pikir, benar pula apa yang dikatalan istrinya. Sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika tidak selektifnya memilih pembantu rumah tangga.

“Ahhhhh… aku tahu Kak!” Yeni histeris.
“Gimana kalo Teh Ilis, dia kan anaknya Om Gunawan adiknya papih”
“Aku denger dia udah tiga bulan ada di Indo, masa kontraknya jadi TKW di Saudi kan udah beres”.
“Ohhh Ya?” tanya Surya penasaran.
“Iya Kak, kemarin Mamih telfon, terus Teh Ilis dateng nyari kerjaan, sementara suaminya kan masih nganggur” jelas Yeni.
“Yah sudah kalo begitu, nanti Ummi telfon teh Ilis. Biar aku yang minta dia kerja di tempat kita” balas Yati.
“Ya sudah kalau itu bagus buat kita, abi sih ikut saja” Surya menimpali.

Wajah Surya terlihat datar, ia pendam semua rasa yang ia dapatkan semalam setelah melihat isi percakapan di hp Yati. Yati pun tidak menyimpan rasa curiga apa-apa.

Setelah sarapan dan beberapa obrolan kecil, Surya dan Yati beranjak menuju ke garasi, dan saling berpamitan dengan Yeni dan anak semata wayangnya. Surya langsung mengendarai mobilnya disusul Yati yang mengedarai mobilnya sendiri. Keduanya terpisah menuju tempat tujuannya masing-masing.

Sesampainya di tujuan, Yati lalu menhentikan mobilnya. Dan seorang satpam yang bernama Mikel langsung membuka pintu mobil.
“Selamat pagi Bu” ucapnya.
“Pagi juga pak” jawab Yati sambil tersenyum.
Mikel yang berperawakan khas indonesia timur, tinggi besar dan berkulit gelap. Wajahnya cukup tampan. Kadang Mikel dan Yati saling bertegur sapa ataupun saling bercakap kecil di sela-sela senggangnya. Hingga Mikel sering menstalking medsos Yati hanya untuk sekedar melihat foto-fotonya di medsos. Entah apa di benak Mikel ketika melihat foto-foto Yati. Yang jelas Mikel sangat menaruh hormat kepada Yati setelah Yati membantu kondisi kesehatan ayahnya Mikel.

Yati pun beranjak menuju ruang kerjanya. Yati seperti biasa datang lebih awal dari jam kantor. Hingga Ia melihat Betty yang sudah ada di pantry kantor sedang menyeduh kopi. Yati pun menghampirinya. Ia melihat Betty menggunakan atasan putih dan bawahan berupa rok selutut.

“Pagi beb” ucap Yati.
“Astaga….. beb, bikin kaget aja” balas Betty.
“Pagi-pagi udah ngopi aja kamu ih” timpal Yati.
“Aku kan bikin kopinya dua, satu untuk aku, satu untuk Bu Yati yang saya cintai” canda Betty.
“Ihhhh…. Mulai ya kamu!” Yati mebalasnya dengan sebuah tepukan di pantat Betty yang montok.
“aawww… pagi-pagi sudah nantangin kamu beb” balas Betty manja.
Keduanya saling bertatapan, dan Yati pun melingkarkan kedua lengannya di pinggul Betty.

“Ohh my God. I miss so much this beautiful girl” rayu Yati, yang kemudian mendekatkan wajahnya ke hadapan Betty.
Betty yang memiliki perasaan yang sama lalu mengecup lembut bibir merah bergincu Yati.
“Mmmmhhhhh”
Keduanya berkecup mesra, melupakan jika tempat itu adalah sebuah pantry.

Yati pun kemudian melepaskan kecupan dan rangkulan di tubuh Betty.
“Hmmm… udah ahh udah. Kalau nanti ketauan bisa berabe kita beb” ucap Yati.
Betty tertawa lepas “Chicken!!”
“Awas ya kamu bilang gitu!” balas Yati sambil melotot.
“Maaf miss Yati. Hahaha” Betty kembali tertawa.
“Ya sudah, nanti makan siang di tempat biasa” ucap Yati kepada kekasih gelapnya.
“Okay beb, apa sih yang enggak buat sayangku” jawab Betty manja.

Mereaka pun beranjak menuju ruangannya masing-masing, di mana ruangan mereka terpisah oleh beberapa sekat kantor. Yati yang memang memiliki jabatan asisten manajer memiliki ruangan terpisah yang cukup luas dibanding ruangan lainnya di lantai itu.

Di tengah kesibukan dan rutinitas kerjanya, Yati dikejutkan oleh ketukan pintu.

“Tok..tok..tok”

“Masuk” Yati mempersilakan sosok di luar yang mengetuk pintu ruang kerjanya. Rupanya Denti, sekretaris dari Alex, Alexander namanya. Seorang kepala divisi yang membawahi langsung Yati.

“Bu Yati, sudah ditunggu Pak Alex di ruangannya sekarang” ucap Denti.

“Ohh… iya kalau begitu, sebentar saya email dulu worksheet yang harus diterima kepala kantor cabang di Surabaya” jawab Yati simpel.

Tak berapa lama mereka berdua pun menuju ruangan Alex yang berada di lantai atas. Sejenak Betty melihat mereka berdua melintas. Ia pikir bahwa promosi yang akan Yati hadapi akan segera Yati peroleh. Firasatnya selalu tepat.

Setelah mengetuk pintu ruangan Alex, Denti pun mempersilakan Yati untuk memasuki ruangan atasannya terebut.

“Silakan duduk miss Yati” ucap Alex memulai.
Alex yang merupakan keturunan dari keluarga terhormat selalu memperlihatkan sikap respectnya terhadap wanita di hadapan anak buahnya.

“Terimakasih Pak” ucap Yati.
Yati pun duduk menghadap seorang pria yang Ia ketahui akan menjadi jalan untuk mendapatkan sebuah promosi menjadi seorang manajer. Di mana manajer sebelumnya sudah resign dan pindah ke perusahaan lainnya.

“Gimana, miss? Ada hambatan job desk?” Tanya Alex.
“Alhamdulillah belum ada pak, semuanya masih terkontrol dengan baik.”
“Ada beberapa problem di cabang, tapi setelah saya konfirmasi dengan pihak cabag semuanya berjalan lancar” jelas Yati.

“Bagus…bagusss” Alex terlihat riang dan bertepuk tangan.
“Sekarang perkara posisi manajer yang kosong? Bagaimana pendapat miss yati?” tanya nha.
“Untuk posisi itu, saya yakin itu adalah posisi saya pak, mengingat beberapa bulan ini kinerja kami sebagi tim bisa dikatakan menaik” alasan Yati.
“Target market kita sudah tercapai berkat kerja keras tim kami, Pak”
“Bagus… bagus. Kamu yakin kalau manajer itu adalah posisi kamu?” tanya Alex.
“100 % yakin pak, mengingat saya adalah kandidat yang cocok untuk posisi itu?” jawab Yati tegas.

Alex mulai berdiri dari kursinya, dan melangkah beberapa langkah di pinggir meja Ia lalu duduk di pinggir meja di samping Yati. Yati tidak berani melihatnya langsung, ia hanya tertunduk, seakan sosok pria ini akan menerkamnya.

“Gini lho Miss, sebenarnya ada beberapa kandidat yang masuk di list saya. Jadi tergantung effort kamu bagaimana nantinya” alasan Alex.
“Tapi pak, saya sudah mencapai target market dan tim saya sangat kompak” jawab Yati kembali tegas.
“Dan saya akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan saya. Dan tujuan saya adalah manajer” Ia menambahkan.

Alex seperti mendapatkan angin segar mendengar jawaban dari Yati yang memang terlihat baginya sangat ambisius. Pikir Alex menjadi lebih liar mendengar jawaban itu.
“Apapun? Maksud miss apapun seperti apa?” Pancingnya.
“Iya apapun yang perusahaan dan bapak perlukan saya akan bersedia menyanggupi”. Ucap Yati dengan tegas.
“ Hmmmmm terlihat menarik” ucap Alax.
Alex pun berdiri dan melangkah menuju balik badan Yati, dengan percaya diri ia tersenyum licik dan penuh niat jahat. Lalu, Alex memegang bahu kanan Yati dengan lembut.

“Apapun termasuk ini?” jemari Alex mulai mengelus-ngelus pipi lembut Yati.

Dalam hati, Yati merasa ada di ujung tanduk. Ada rasa menolak atas perbuatan pelecehan itu, ada juga ras untuk pasrah. Karena dengan itu, Ia dapat poin tersendiri agar Alex bisa merekomendasikannya menjadi seorang manajer kepada board director.

Melihat Yati yang hanya terdiam, Alex semakin memberanikan dirinya. Lengannya turun ke arah dada Yati dan meraba-raba payudara kanan Yati.
“Apapun termasuk ini” tanyanya.

Yati hanya bisa terdiam dan lambat laun ia menganggukkan kepalanya.
“Apapun yang bapak mau, akan saya lakukan” Yati memberanikan diri menjawab itu semua.

Mendengar hal itu, Alex semakin menggelora birahinya. Kemudian, ia meraih kedua payudara Yati dengan kedua tangannya. Ia remas kedua payudara montok itu dengan penuh gairah. Sementara wajahnya semakin menempelnke arah leher Yati yang berbalut hijab. Alex pun membuka bagian belakang hijab Yati dan mengecup pundak serta leher bagiañ belakang Yati. Yati hanya bisa pasrah dan ia merasakan titik lemahnya tersentuh oleh pria itu. Detak jantungnya semakin kencang ketika Alex mulai menciumi lehernya dan kedua tangannya meremas-remas payudara Yati.

“Mmmmmmmmmhhhh” desah Yati pelan.
“Kamu suka miss?” tanya Alex.
Yati hanya bisa mengangguk sambil merasakan desakan birahi yang mau tidak mai tidak bisa ia lawan. Semakin lama Alex semakin menjadi liar. Lalu, ia membuka kancing celana ppanjang Yati. Yati pun dengan refleks membukakan kakinya agar jemari Alex bisa leluasa merasakan vaginannya.

“Mmmmmhhhh aaahhhhhh” desah Yati pelan.
Alex merasakan vagina Yati yang mulai membasah akibat permainan jari nya di vagina yati. Ia masukan kedua jarinya dan semakin membuat Yati mendesah.

“Aaaahhhhhhhhh pak…… so good” desah Yati.
“You will like it Miss. How I threat a women wil be my pleasure” tukas Alex
Semakin kencang Alex memainkan jari-jarinya di vagina Yati semakkn menggelinjang Yati jadinya Yati pun menengadahkan kepalanya ke belakang mengjadap Alex, dan alex pun langsung mencium bibir Yati yang merah tebal.
“Mmmmhhhh…mhhhhhhhh”
Keduanya saling beradu ciuman dan bertukar lidah.

“Aaaaaaahhhhhhh I am gonna cummmmmm!!!!!” desah Yati
Alex semakin mengencangkan permainan jarinya dan semakin basah vagina yati jadinya.

“Aaaaaaaaaahhhhhhhh…..don’t stoppp plissss…aaaaagggggghhhhhhh”
“Aaaaaahhhhhhhhh”
Yati menggelinjang jadinya mendapatkan orgasmenya hanya lewat permainan jemari alex.

Yati pun langsung berjongkok di hadapan Alex dan membuka sleting celana alex.
“You wanna fuck this little mouth sir?” rayu Yati.
“Yeahhhh…girl… let me fuck your preety face. And make sure you will eat my cum” ucap Alex.

Yati membuka mulutnya dan langsung menyantap dengan lahap penis Alex yang lumayan panjang.
“Sssllluurrpppp…sllluurrpppps”
Yati dengan lihai memainkan penis Alex di mulutnya. Alex langsung memegangi kepala Yati dan melakukan penetrasi dengan kencang ke arah mulut Yati yang membuat Yati seperti kesulitan bernafas.
“Slllurprpsss…slurppsss…slurrppsss”
Semakin kenncang penetrasi itu semakin banyal air liur yang keluar dari mulut Yati.

Alex pun hingga tak kuat ditahannya. Sungguh wanita ini sangat lihai dalam oral sex. Hingga membuatnya menahan erangan keras. Dan menutup mult dengan tangannya sendiri.

“Aaahhhh fuckkk. I am gonna cum….ahhhh…shit you girl” erang Alex.
“Arghhhhhhhh…fuckkkk…..aaaaaaahhhh”

“Crot…crot….crot…”

Cairan putih kental itu keluar dari kandangnya dan mengisi penuh seluruh ruang mulut Yati. Dan dengan lahap Yati lalu menelan semua sperma yang keluar tanpa ada sisa.

Alex langsung menutup sletingnya dan terduduk lemas di sofa denpan mejanya. Terlihat yati yang membersihkan dagu dan mukanya, sambil merapihkan pakaian dan hijabnya. Alex merasakan hal yang sangat hebat saat itu. Belum pernah oa rasakan sensasi oral sex yang sangat hebat seperti ini.

Yati kemudian menghampiri Alex yang sedang terduduk lesu.
“Bagaimana pak, effort saya?” tanya Yati.
“Mhhh…wow…hebat miss. Saya suka. Dan sore nanti saya akan bicarakan dengan Pak Tedy selaku board director” jawab alex lemas.

Yati hanya tersenyum simpul, Ia sudah yakin jika posisi manajer sudah ada di tangannya.
“Jika begitu saya mohon ijin untuk menjutlan job desk saya pak” ucap Yati.
“Silakan miss, silakan. Sekarang juga saya akan bikin janji dengan pak tedy” janji Alex yakin.

Yati pun melangkah keluar dan membuka pintu ruangan itu. Dilihatnya Denti yang duduk di belakang meja sekretaris tersenyum dan berkata.
“Selamat ya bu atas promonya”
Denti seakan tahu apa yang terjadi di dalam ruangan itu. Dan yati hanya memberi tanda jari di mukutnya sekan berkata “ssstt hanya kita yang tahu”.
***

Waktu pun sudah menunjukkan pukul 12 siang, Betty yang sudah menunggu di lobby kantor terlihat berbincang bersama Mikel, satpam yang berbadan gelap dan tegap. Keduanya sedang asyik entah membahas tentang apa ketika Yati tiba di lobby. Sebelum menemui Betty, Yati menuju toilet yang berada di samping lobby hanya sekedar membereskan sedikit make up dan lipstiknya, kemungkinan karena kejadian di ruangan Alex, membuat make up dan lipstik Yati menjadi luntur dan berantakan. Akan terlihat aneh oleh Betty jika ia tahu setelah keluar dari ruangan Alex mengapa make up dan lipatiknya luntur.

“Beebbss!” Yati memanggil Betty.
Mungkin panggilan beb atau say yang sering diucapkan keduanya bagi sebagian orang dianggap lumrah karena melihat keakraban mereka. Namun, sebenarnya ada kisah dibalik itu semua.
“Ohhh hai beb, gimana tadi di atas?” tanya balik Betty.
“Mudah-mudahan lancar say, aku yakin kali ini posisi itu bisa aku dapatkan” ucap Yati yakin.
Betty pun terlihat menyemangati Yati yang memang ia lihat Yati tipe wanita yang sangat ambisius. Betty melihat keambisiusan Yati terlihat tiga tahun belakangan ini. Ia melihat ambisiusnya Yati berdassrkan rasa kecewa dan sakit hatinya Yati terhadap Surya. Jadi sebisa mungkin Yati terus meniti karir dan ingin memperlihatkan kepada suaminya jika semua lelaki pasti akan berada di bawah telapak kakinya.

“Ya sudahlah say. Kita maksi aja sekarang” ajak Yati
“Wah..wah..Bu yati sama Bu Betty mau makan siang di mana nih?” Tanya Mikel sedikit penasaran.
“Wahhh Pak Mikel kepo nih, apa pak Mikel mau ikut juga?” canda Betty
“Ahh tidak Bu, saya kan tugas jaga di sini bu betty bisa aja” kilah Mikel.
“Tenang, pak. Nanti saya bungkusin buat pak mikel yang baik” canda Yati.
Ketiganya tertawa senda gurau hingga Mikel mempersilakan keduanya memasuki mobil yang sudah terparkir di depan lobby kantor.
Yati dan Betty pun pergi menuju sebuah resto yang lumayan fancy di sebuah tempat yang berlokasi di utara kota itu. Setelah memesan tempat dan dipersilakan menuju sebuah tempat yang berada tepat di atas bukit. Dari tempat itu terlihat hamparan perkotaan dari segala penjuru. Sambil menunggu pesanan yang mereka pesan, mereka terlihat mesra berbincang satu sama lain. Posisi Yati bersebelahan dengan Betty. Ia menyandarkan kepalanya di bahu kekasih gelapnya itu dengan mesra.

“Beb, gimana sekarang suami kamu?” tanya Betty penasaran.
“Pliss lahh…jangan mulai say. Aku gak suka kalo kamu tanya suami aku kalo kita lagi berdua begini” yati sedikit ketus.
“Bukan, maksud aku apa dia masih seperti dulu?” tanya nya.
“Alhamdulillah. Dia udah gak berulah lagi. Sepertinya, sekarang cuma aku yang berulah” balas Yati bercanda.

Di sela-sela obrolan itu, tangan yati berada di atas paha Betyy yanh di mana keduanya duduk berlesehan. Lambat laun ia meraba-raba paha Betty di balik rok pendeknya.

“Beb, plisss jangan beb…” tolak Betty menahan tangan Yati yang menggerayangi pahanya.
Merasa ditolak, Yati malah semakin berani meraba paha Betty yang putih mulus itu.
“Aku gak ngapa-ngapain kok say, cuman merasakan lembutnya kulit kamu” lasan Yati. Sembari tangannya masuk ke balik rok Betty dan mendapati vaginanya yang berbalut celana dalam.
“Pliss bebbb…jangan di sini pliss” Betty hanya mampu menolak di ucapannya saja tetapi seakan membiarkan bagian kewanitaannya diraba dan di elus kekasihnya.
Yati semakin memberanikan diri untuk menstimulus vagina Betty yang didapatinya lama kelamaan menjadi basah.
“Mmmhhh aku rindu memek kamu yang jadi basah gini sayang” ucap yati sembari membisikan ke daun telinga Betty dan sedikit menjilati daun telinga Betty.
Merasakan itu Betty hanya bisa mendesah pelan seakan pasrah apa yang sudah Yati berikan kepadanya.
“Ohhh beby…plisss…aku gak tahan, jangannn bebb…plisssshhh” desah Betty.

DI sela-sela pasangan itu berbuat mesra. Mereka terhentikan oleh kedatangan pelayan resto yang membawakan pesanan mereka. Yati lalu menarik tangannya.
“Yayy…akhirnya dateng juga” ucapnya sembari menjilati jari-jarinya yang sudah basah oleh cairan kewanitaan Betty. Betty melirik Yati sambil berbisik kepadanya, “What a bitch”. Yati hanya tertawa dan membalas ucapan itu “but you like most”. Mereka pun tertawa dan melanjutkan makan siang mereka.

Setelah beberapa saat mereka menyelesaikan makam siangnya. Mereka pun melanjutkan obrolan yang tersisa di resto tersebut.
“Beb, sekarang aku pengen ngobrol serius sama kamu” ucap Betty serius.
“Aku mohon kamu hati-hati jika bergaul dengan orang-orang atas”

“Maksud kamu?” tanya Yati penasaran.
“Toh selama ini aku sering hangout sama orang-orang atas gak ada apa-apa” ia berkilah.
Padahal baru saja ia mengalami kejadian yang akan menjadi jalan kenaikan posisinya. Jika dikatakan pelecehan seksual tetapi Yati menyanggupinya dengan iming-iming posisi manajer yang kosong.

“Gini lho beb. Aku sering dengar isu-isu kurang sedap dari anak-anak kantor” ucap netty serius.
Mendengar hal itu, roman muka Yati langsung berubah. Dari awalnya yang bersikap manja kepada Betty ia justru menjadi bersikap sebaliknya.
“Maksud kamu, aku bergaul dengan mereka melakukan hal-hal aneh?” tanyanya ketus.
“Kamu pikir aku wanita macam apa? Aku hanya berbjay curang Cuma sama kamu saja. Cuma kamu?” nadanya meninggi.
“Atau kamu cemburu aku bergaul dengan mereka?”,
“Atau memang kamu yang menjadi kandidat lainnya yang Pak Alex katakan ke aku?” nadanya semakin meninggi.
Betty merasa tersudutkan oleh perkataan Yati yang berubah drastis. Ia tak menyangka jiga Yati memiliki mood swing yang complicated. Dari awal yang manja menjadi beringas seperti sekarang. Yang ia tahu memang Yati dari sosok yang tenang akan menjadi liar jika sedang berada di atas ranjang. Tapi jika melihat situasi sekarang Betty sungguh tidak menyangka.

“Aku sama sekali gak ada minat untuk posisi itu, dan Alex tidak pernah meberikan arahan intuk aku menjadi seorang manajer” ungkap Betty.
“Yang aku tahu, Cuma kamu satu -satunya kandidat di posisi itu” ucap Betty bertahan.
Yati semakin memerah mukanya dan dengan nada tinggi ia semakin memojokkan posisi Betty.
“Ahh, aku gak percaya. Kalau pun itu benar. Aku tetap akan berpikir kamu adalah salah satu kandidat itu. Dan aku tak suka” Yati terlihat sangan offensif yang mencurigai tanpa alasan kepada Betty.

Betty hanya tertunduk, tak tahu apa yang harus ia ucapkan mendengar seluruh perkataan yang ditunjukkan kepadanya. Matanya sedikit berlinang, kaget dan tak percaya Yati bisa menuduhnya seperti itu.
“Semakin diamnya kamu, semakin aku percaya jika kamu kandidat lain!” tegas Yati.
Ia tak melihat jika Betty sudah berlinang air mata. Betty hanya ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu. Pergi dari hadapan Yati, tapi tak sanggup. Dirinya menjadi lemah. Tak berdaya. Tak berupaya.

Beberapa waktu mereka beranjak dari resto dan memasuki mobil yang sudah terparkir. Tak ada kata-kata yang terucap sepanjang perjalanan pulang. Yati yang masih tetap memerah padam, menyetir dengan wajah masih marah dan judes. Sementara Betty., hanya tertunduk, diam berlinang air mata.
Setibanya di kantor mereka, Yati langsung menuji ruangannya. Dan Betty yang masih shock atas kejadian tadi langsung menuju toilet di lobby dan menangis terisak di balik pintu, merasakan sesak di dada. Tak mengerti mengapa Yati menuduhnya seperti itu. Padahal ia hanya ingin mengingatlan kelasihnya untuk berhati-hati dengan orang-orang seperti Alexander, Teddy, dan Jhon.
***

Sore itu pukil 15.30, Surya masih terdiam di hadapan komputernya. Memandang kosong layar monitor. Tak ada yang dilakulannya, hanya tetap berpikir, bagaimana bisa Istrinya menjadi seorang bisexual dan berselingkuh atasnya kepada Betty. Ia faham jika mungkin Yati ingin membalasnya ata segala perselingkuhannya. Tapi ia benar-benar tak menyangka jika yang menjadi selingkuhan istrinya itu ialah Betty. Wanita yang sering ditemuinya bersama istrinya, sahabat karib istrinya.

Surya masih terbayang isi chat di WA istrinya. Bagaimana mereka saling bertukar foto telanjang dan saling berkata-kata mesra diselingi chat sex yang cukup menggairahkan. Ia meras tak sanggup untuk pulang ke rumah sore itu. Entah apa yang harus ia lakukan. Ia ahanya berpikir jika perasaan inilah yang istrinya rasakan ketika mengetahuo dirinya berselingkuh. Sakit, perih, dan sesak hati. Dalam hatinya hanya ada seorang yang selalu bisa mengobati gundahnya, seseorang yang merupakan sahabat lama Yati. Surya telah lama pula mengenalnya. Ketika ia berkuliah dan menjalin hubungan dengan Yati, meraka menjadi akrab. Sahabat Yati adalah sahabat Surya pula. Mila namanya, wanita yang dikenal Surya sangat solehah, teman Yati semenjak di asrama wanita di masa-masa sekolah dulu.

Mila yang selalu berpakaian tertutup, sesosok wanita yang menjadi panutan bagi Yati dan Surya. Sikapnya yang selalu dewasa. Dan yang menjadi penengah kejadian tiga tahun lalu yang sempat membuat rumah tangga Surya dan Yati hampir berantakan. Sosok Mila inilah yang mampu menyelamatkan rumah tangga mereka.


Surya pun mengambil HP dan langsung memberanikan diri menelfon Mila.
“Assalamualikum, Mil.”
“Waalaikum salam Sur” jawab Mila lembut.

Tanpa panjang lebar Surya langsung mengutarakan isi kepalanya kepada sosok wanita yang ia kagumi itu. Mila hanya mendengarkan keluh kesah Surya dan hanya sedikit memberikan tanggapan.

“Ya, sudahlah Sur. Kalo kamu belum merasa enak untuk pulang, mampir aja ke sini. Ke rumah. Pintu rumah aku selalu terbuka untuk kamu dan Yati.” Ucap Mila.
“Makasih Mil, aku gak ingin ngebebani kamu sama suami kamu nanti” kilah Surya.
“Kamu kayak gak tahu aku sama suamiku aja. Kita ini sudah seperti saudara.” “ kadi jangan sungkan-sungkan” ucap Mila.
“Aku ijin dulu sama suami, kalo ia sudah kasih ijin, aku siapin kamar tamu di atas” ucapnya.

“Makasih Mil, aku sudah banyak merepotkan kamu selama ini”,
“Dan mungkin akan merepotkanmu lagi” ucap Surya lesu.

Surya pun menutup percakapan mereka dengan memberi salam, lalu ia sudah membulatkan hatinya untuk tidak pulang dulu ke rumah malam ini. Mungkin sedikit menginap sebentar di rumah Mila dan suaminya akan sedikit mengurangi kepenatan hatinya. Ia pun meminta ijin kepada Yati untuk tidak pulang ke rumah malam ini, beralasan harus mendadak ke luar kota. Yato pun mempercayainya dan mengijinkan suaminya untuk tak pulang malam ini.
***

Bersambung …..

Chapter 3
 
Terakhir diubah:
Ijin tandai dulu hu buat bacaan entar sore
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd