PROLOG
Pagi sunyi, suara orang-orang yang mengaji terdengar menembus ke dalam kamar Hanifa yang di dominasi warna ungu dan putih. cahaya warna-warni dari lampu-lampu kecil di tembok kamarnya membuat kamar itu meskipun remang namun tetap gemerlap. Lampu-lampu tersebar hampir keseluruh ruangan namun hanya mengelilingi sebuah bingkai berlafadzkan "Allah" dalam bahasa arab. di sebuah tembok Kamar anak perempuan berusia 23 tahun itu terlihat gambar sketsa model baju yang tertempel secara acak namun terlihat enak di pandang.
*yuk disetel biar berasa mood yang dirasain sama Hanifa biasa suhu rasakan juga
di lantai tergeletak beberapa kantung belanja dari berbagai merek. buku-buku seperti Fiqih, Fathul Ghaib, Kumpulan hadist, Kitab kuning tergeletak di lantai dekat tempat tidurnya. meskipun tak jauh dari sana terdapat sebuah rak buku. kemudian cahaya menghilang. kamar menjadi gelap gulita. Samar-samar suara orang-orang yang mengaji juga menghilang dan tergantikan dengan suara musik yang yang dia setel melalui aplikasi musik dari handphone-nya. Hanifa lalu menyalakan lampu kamarnya. cahaya terang memenuhi seisi kamar. Kemudian dia terduduk dihadapan laptop yang tetap menyala meskipun layarnya gelap.
Hanifa kemudian menekan tombol spasi langsung saja layar itu menyala dan menampakan chat yang belum terbalas dari orang yang nampak akrab dengannya. Chat terakhir yang belum terbalas dibalas oleh Hanifa. Kemudian ia hendak meraih gelas yang ada disebelah laptopnya, belum genap raihan pada gelas chatnya sudah kembali dibalas.
Hanifa <<
>>Adini
wak gua lagi males banget sebenernya ngampus
yaudah kesini aja luv, kosan lu sama gua kepleset nyampe
btw gua juga mau curhat luv
yuda, gua capcus ya wak, mau nitip ga?
baju(?)
hah? nape lu ? jadi miskin ga punya baju?
gembel ah, jangan pura-pura gangerti ah lu yang cekokin gua juga
hiiiii.... ada yang itilna genit unch
meqi lu genit, udah sini buru gua juga lagi orderin bucket ayam luv,
jangan bacot menggelora, jangan sampe lupa baju gua lagi kepengen
siap meqiku
Kemudian Hanifa kembali meraih gelas minuman itu, tanpa sengaja menumpahkan beberapa tetes air dan mengenai tubuhnya karena dingin sontak ia kaget dan malah menumpahkan gelas yang masih terisi air itu.
"shit, bikin keki aja subuh-subuh." ucapnya dengan kesal
kemudian dia beranjak hendak mengambil kain lap untuk membenahi kekacauan kecil ulahnya itu. saat hendak mengambil lap ia melewati kaca yang menampilkan dirinya dari ujung rambut hingga ujung kakinya yang jenjang. terlihat rambut gelap yang menjadi mahkotanya juga pakaian dalam yang setia masih melndungi payudara dan organ kewanitaannya yang nampak beberapa helai rambut halus yang baru tumbuh seakan berontak ingin menyibak pakaian dalam itu.
"bener ga ya kata adin anak kampus banyak yang demen gua" bisiknya
"adin paling ngehibur gua doang, kalo emang banyak yang demen kenapa Reno malah dingin ke gua. harusnya dia ga sedingin ini kalo emang gua menarik"
"hhuuufftt....." lirihnya diakhir dengan dengusan sedikit kecewa.
"tapi semenjak gua tau adin ternyata ngoleksi bikini dan baju sexy itu dan gua coba pake, sebenernya emang gua kayanya i've good body"
kemudian sepasang bola mata itu menelanjangi tubuhnya untuk mencari pembenaran atas kemolekan tubuh yang dia rasa memang menarik. tangannya pen menelusuri wajahya dibelai halus bibirnya, dijamahnya dagu halus itu. leher dan tengkuk yang ditumbuhi rambut-rambut halus pun tak luput dia belai dengan perlahan.entah kenapa ada sensasi yang berbeda dirasakan ketika dia membelai tengkuk itu dengan jari-jarinya.
"sshhh..."
tiba-tiba saja keluar suara dari bibirnya itu saat dia semakin lembut membeai leher dan tengkuknya itu. tiba-tiba nafasnya memburu dan pipinya merah merekah seakan direbus disuhu panas. butiran-butiran kecil peluh pun mulai keluar dari leher yang rambut-rambut halusnya sudah tegap beridiri karena mendapat belaian halus dengan seksama dari jarinya.
Tangan itu pun pelahan menyentuh dadanya yang tidak sampai beberapa inchi jarak dari dada dan payudara yang membusung berani namun masih terlindungi oleh bra berwarna hitam pekat itu. kini iya membelai dada dan belahan payudara hanya dengan satu jari, sensasi yang masih asing itu kembali memeluk Hanifa. deru napas pun semakin memburu seolah sedang berlari.
"ssshhhh...shhhh...hhhiitt!! hhhaahh.."ucapnya dengan nafas memburu
entah kenapa dia mengluarkan cacian, mungkin karena dia gusar dengan sensasi asing ini tapi menikmatinya.
KRIIIIIIIIINNGGGG!!!!!!
KRIIIIIIIIINNGGGG!!!!!!
"fuck, ngagetin aja" ucapnya kesal dengan nafas memburu
ternyata asal suara itu dari hapenya yang tergeletak diatas kasur tepat dibalik tubuhnya, kemudian dia meraih handphone itu ternyata sudah banyak pesan dari drier ojek online yang misscall karena chat tentang kejelasan orderan makanan yangtak kunjung dibalas oleh pelaanggannya itu.
selamat pagi mba, sesuai aplikasi ya chicken bucketnya, 4 cola large, 2 lemon tea large, 1 french fries small
pagi mba, gimana mba ada tambahan
mba... ini bukan fake order kan mba...
halo selamat pagi, mba ga keteken order kan ini lumayan banyak soalnya ini mba kalo iseng.
halo...
halo..
mba?
"bawel banget sih bingung gua, ganggu orang aja" hardik hanifa
BERSAMBUNG
akan kembali dengan POV Hanifa ya suhu-suhu sekalian
dulu @
