Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Undangan ...

Hari H
(Menurut Cerita Lany)

Tepat di hari HUT papinya Hans pagi itu sangat indah di dalam pekarangan belakang rumah yang memang penataannya menggambarkan susana hutan di lereng pegunungan benar-benar menentramkan. Matahari pagi memancarkan cahayanya yang kuning keemasan, rumput-rumput taman nampak segar tak seperti biasanya dimusim penghujan biasanya pagi sudah gelap mendung. Cahaya kuning matahari membawa kehangatan. Bunga bunga di taman nampak segar,

Laki-laki itu masih gagah di usianya yang ke 70 tahun guratan kegantengan wajahnya masih nampak. Dia papinya Hans mertuaku berdiri seperti sebuah patung, berdiri di tempat yang datar dari taman belakang rumah kami, menghadap ke timur. Sudah ada setengah jam lebih dia berdiri seperti itu. Hanya matanya saja yang bergerak-gerak, mata yang lebar yang penuh sinar ketajaman dan kelembutan, seperti kanak-kanak saja yang hidupnya masih bebas dan bersih. Laki-laki itu lalu menanggalkan pakaiannya, satu semi satu dengan gerakan sabar dan tidak tergesa-gesa, tanpa menengok ke kanan-kiri karena selama ini dia tahu bahwa di pagi hari seperti itu tidak akan ada seorang pun kecuali dirinya sendiri berada di taman itu. Lagian taman belakang rumah kami memang dipagar tembok tinggi sampai 4 meter dan tanaman bambu hampir di sepanjang tepinya. Ada Gazebo khas Cina di dalammya. Laki-laki itu bertelanjang bulat dilakukan hanya kalau di rumah yang ada cuma Aku dan Susan saja karena papinya Koh Hans juga gagal untuk membuatku hamil. Setiap datang ia selalu diberi kesempatan oleh Koh Hans untuk menghamiliku, tapi malam tadi secara halus aku menolaknya.
Dia lalu berjalan menuju kursi taman berbentuk bulat dan duduk bersila menghadap matahari. Kejadian seperti ini sudah lumrah di rumah kami setiap papi datang ke rumah kami. Papi seperti bersemadi.
Papi koh Hans penggemar olah raga silat entah aliran apa yang diambil tapi dengan semua itu di usia 70 tahun papi masih terlihat tegap gagah, perut six pack dengan perawakan yang tinggi dan mata masih kelihatan mencorong.
Untuk urusan ranjang jangan tanya setiap kami melakukan hubungan kelamin selalu aku yang orgasme berkali-kali. Semua yang kami lakukan diketahui dan atas persetujuan Koh Han.
“kasihan papi ...dari pada jajan atau menikah lagi biar kamu saja bantu papi”kata Koh Hans.
“lagian siapa tau papi bisa menghamilimu” katanya.
Sebagai isteri tadinya risi memikirkan itu, tapi setelah dipikir-pikir mungkin ini lebih praktis juga.. toh andaikan jadi hamil juga masih keturuanan keluarga sendiri.

Pertama kali berhubungan badan dengan papi Koh Hans sengaja keluar kota selama 3 hari dan pas papi berada di rumah kami. Itu terjadi setelah 4 tahun lebih pernikahan kami dan upaya yang kami lakukan untuk hamil belum mendapatkan hasil.
Malam itu sepeninggal Koh Hans yang sengaja mencari kesibukan diluar agar ada kesempatan Papi menghamili aku. Setelah makan malam seperti biasa Aku dan Papi nonton Tv karena papi masih bisa bahasa China papi nontonnya Chanel Mandarin yang berisi film-film Mandarin.
Aku sengaja pakai gaun tidur yang satin halus sehingga lekuk tubuhku kelihatan juga sengaja aku pakai BH yang transparan dan lembut sehingga tonjolan pentilku membayang di bajuku. Sedang papi mertuaku memakai celana piyama lurik dengan celana kolor.
Demi kulihat papi mertua sudah asyik didepan Tv aku menyapanya.
“malam pi ...papi mau kopi?”tanyaku.
“haaiya Lany ga usahlah lepot-lepot ha”jawabnya.
“sini temani papi nonton saja ha”lanjutnya.
“oke pi bentar ya...”jawabku, rasanya ga asyik nonton tv tanpa cemilan, maka aku ambil kuaci dan sekaligus aku bikin teh di poci kesukaan papi mertua.
“nih pih..buat temen nonton”sambil kuletakkan nampan isi teko teh poci panas cangir dan kuacinya. Sepintas aku melirik ke layar Tv.... astaga naga! Pas lagi ada adegan sepasang anak muda bergumul diatas ranjang. Kalau ga salah judul filmnya Viva Erotika, ingat saya ini film drama komedi tapi semi banyak adegan fulgarnya dibuat tahun pertengahan 90 an.
“iihhhh papi kok lihatnya film gituan sih “kataku sambil melihat layar.
“Haiya Lany papi kan cuma butuh hibulan.....filem apa saja penting menghibul”jawab papi mertua. Sambil matanya yang masih mencorong melihat ke aku dari atas sampai bawah.
“iya pi ..hiburan...tapi kalau papi nanti kepingin gimana hayo”jawabku.
“haiaya Lany papi udah tua ha...paling dibantu tangan papi saja ha” jawab papi tapi pandangannya tak lepas dari tonjolan putingku.
“papi lihat apa ..”.kataku dengan manja.
“Haiaya Lany ......papi kasihan liat Hans belum juga kasih hamil Lany”suaranya nampak bergetar. Sengaja kubusungkan dadaku sehingga gundukan payudaraku nampak lebih menonjol sambil sedikit merapat dudukku.
“Pi kata koh Hans kalau papi bisa bikin Lany hamil boleh Kok pi”sambil kulihat airmuka papi mertuaku, sejujurnya mudanya dulu papi sangat gagah apalagi kalau sedang berlatih beladiri nampak tubuhnya kekar dan berotot sangat sexy menurutku. Wajahnya menggambarkan antara bingung dan tidak percaya.
“Haiaya Lany ...mana mungkin Lany mau sama papi ...papi sudah tua ini”jawab papi mertua suaranya tambah parau. Akhirnya keberanikan diri memegang tangannya yang kiri dan menuntunnya ke pahaku sedang tangan kanannya aku arahkan untuk meraba payudaraku. Kupandangi wajah dan mata papi mertuaku yang sudah dipenuhi birahi.
Seperti ada aliran listrik ribuan wat menyengat di sekujur tubuhku, saat tangan papa mertua itu mulai mengelus pahaku. Tangan yang agak kasar mungkin memang begitu tangan seorang pendekar.Tangan itu kini perlahan bergerak perlahan menuju ke arah selangkangan.
Nafas kami terasa semakin berat, aku menyadari bahwa papi mertua mulai melalukan hal merangsang birahiku. Dan anehnya aku dapat menikmati setiap senti dari pergerakan tangannya dipahaku.
Ketika akan sampai di pangkal paha, aku sengaja memberikan kesempatan tangan ayah merabai kewanitaanku. Aku menikmatinya ketika jemarinya menyentuh cdku yang mulai basah sementara tangan papi mertua yang satu berusaha membuka kancing dasterku. Dan keahlian itu masih ada ketika dengan satu jentikan tangan papi mertua akhirnya berhasil membebaskan payudaraku dari kungkungan BH ku juga melucuti pakaianku bagian atas.
Kemudia papi mertua menghentikan gerakan tangannya yang dipahaku tangannya perlahan diangkat dari pahaku. Tangan itu sudah bergerak untuk melepaskan sisa daster di dadaku kebawah. Aku hanya diam saja karena aku sebenarnya menginginkan momen ini? Ah, entahlah rasa yang berkecamuk dalam diri ini.
Yang jelas kini daster yang kukenakan sudah lepas. Tampaklah tubuhku tanpa sehelai benang yang menempel kecuali CD terpampang di depan papi mertua. Aku istri anaknya sendiri sudah ia lihat dengan jelas di depan matanya.
ku lihat papi mertua. Ia tampak terpesona melihat keindahan tubuhku yang sudah telanjang. Papi sempat kulihat juga ia seperti menelan ludah. Mungkin karena papi mertua duda yang sudah lama ditinggal istrinya? Ia sudah sangat menginginkanku?
Kemudian, kurasakan tangan kanan papi mertua yang berada di payudaraku. Ia mulai bergerak melakukan rabaan dan elusan di sana kadang berubah menjadi remasan. Nafasku semakin tidak karuan. Biar bagaimanapun aku memiliki nafsu liar yang apabila dirangsang maka akan melahirkan birahi yang menagih untuk dipuaskan.
Remasan-remasan tangan papi mertua semakin lama semakin membuatku terbuai. Birahiku mulai bangkit dan kini aku hanya memejamkan mata. Dan ketika papi mertua memainkan puting susuku dengan jemarinya. Ah, itu makin membuat geli-geli enak. Sebenarnya Ingin rasanya aku cepat-cepat memegang milik papi mertuaku, tapi aku belum berani berbuat jauh. Rangsangan pada puting susuku membuat selangkanganku basah.
Tanpa melepaskan remasannya pada payudaraku, tangan kiri papi berusaha membuka pahaku. Dan dengan senang hati aku hanya menuruti saja apa yang diperintahkan ketika papi melepaskan CDku: aku pun membuka pahaku. akhirnya tampaklah memekku di depan papi mertuaku. Dan memekku sudah basah karena rangsangan papi mertua sebelumnya.
Perlahan kurasakan jari jemari papi mertua bergerak naik turun bermain di bibir vaginaku dengan jari tengah diatas clitorisku. Aku juga tak bisa menyembunyikan responku atas hasil rangsangan itu.
“Ahhh...ahhh...ahhh...” Aku mulai mendesah. Jari papi terus bermain di sana. dengan menyentuh klitorisku. Aku makin tak kuat untuk tidak mendesah.
“Ahhh....ahh....”papi masih begitu tenang tapi ketika kulirik pada bagian depan celana piyamanya tampak tonjolan yang tinggi seperti tenda. Melihat itu terbayang kontol Koh Hans yang meskipun tidak besar tapi panjang.
“pi lepasin bajunya”bisikku. Papipun berdiri dan melepakan semua pakaiannya dan telanjang bulat.
Kontolnya sudah mengeras. Bentuknya sempurna: panjang dan besar lebih besar dari punya Koh Hans anaknya. Kuraih kontol papi dan perlahan aku mulai mengocoknya.
“Ah...enaknya...” kataku. Sementara papi mertua kembali mulai memasukkan jarinya ke dalam lubang memekku. Jujur saja aku membayangkan kontol yang aku pegang ini yang harusnya segera memasuki memeku.
Kugerakkan pinggulku perlahan mengimbangi permainan tangan papi. Nikmat rasanya ingin segera disetubuhi. Sementara gerakan mengocokku di kontol papi makin cepat seiring permainan tangan papi di selangkanganku.
Semakin lama kenikmatan yang kurasakan semakin membawaku melayang, dan sebentar lagi akan mencapai orgasmeku. Kelihaian jemari ahli silat memainkan memeku makin membuatku tak tahan.

Papi kemudian memintaku berdiri. Kami saling pandang dan beberapa papi mencium bibirku lembut. Mulanya aku hanya diam saja menikmati permainan papi, tapi lama kelamaan akhirnya aku merespon ciuman papi mertua dan kami mulai saling berpagutan.
papi mendekap erat tubuhku ke dalam pelukannya dan tangannya perlahan mulai melakukan remasan di pantatku. Sedang kontolnya menempel di bagian perutku. Kontol itu sudah sangat keras. Cukup lama kami berciuman dan kurasakan ciuman papi semakin ganas.
Puas berciuman Papi kemudian memintaku untuk tidur di sofa ruang tamu dan mulai menindihku. Dan Ia kembali meciumku, yang makin lama, ciuman itu turun ke leher dan terus ke bagian buah dadaku. Sampai di buah dadaku, papi langsung melahap kedua susuku memainkan puting dengan lidahnya.
“Ahhh…piiiiiii Lany tidak tahan pi ...cepat masukin Lany pi”desah ku.Aku sudah tidak tahan dengan permainan papi di payudaraku.
Kemudian papi mertua menempatkan dirinya di antara kedua pahaku dan tampak mengarahkan kontolnya ke memekku.
“Iya pi ...mumpung Lany lagi subur”pintaku.
Sebelum memasukkan kontolnya, kurasakan papi menggesek-gesek ke memekku sebelum akhirnya kurasakan sesuatu yang besar berusaha menembus memeku. Kontol papi mertua sangat besar pasti tidak akan mudah memasuki ku, apalagi aku belum pernah melahirkan. Perlahan papi mulai mendorong pantatnya maju agar kepala kontolnya bisa menembus memekku. Kurasakan memekku agak penuh sesak meskipun akhirnya membuka karena dorongan kontol papi, yang akhirnya kepala kontolnya bisa menembus ke memekku.
“oooohhh rasa penuh pi”desahku.
Kurasakan gearakan papi yang melakukan dorongan agar kontolnya semakin masuk, memekku terasa penuh. Seluruh kontol papi merua terasa memenuhi memekku bahkan ujungnya menyentuh tepat mulut rahimku. Aku pun bisa merasakan betapa besar dan panjangnya kontol papi mertua.
“Aahh..aaahhhhggg ..........” papi mendesah.
Papipun mulai melakukan gerakan maju mundur secara perlahan. Kemuidan ia membungkuk dan mencium bibirku. Aku membalasnya. Kami saling melumat bibir. Saling memagut satu sama lain. Sementara itu gerakan maju mundur pantat papi mulai cepat dan beraturan.
Aku benar-benar sudah tidak ingat lagi kalau itu papi mertua yang kurasakan genjotan papi makin cepat dan kuat dan makin nikmat, akupun ikut bergerak seiring dorongannya. Ku peluk tubuh papi erat-erat dan kulingkarkan kakiku ditubuh papi sebagai respon atas rasa nikmat yang kurasakan.
“Eanak pi ....ini sungguh enak” bisiku disela napas yang memburu.
“haiaya Lany jelas beda lah sama Hans yang malas belatih”jawab papi dengan bangga.
“iya pi punya papi juga lebih besar lebih panjang”jawabku.
“Aahh...papiiiiiiiiiiiiii...aahh...” aku terus mendesah. “Ee...nnaakk...”
Pinggulku kugerakkan mengikuti gerakan dan mengimbangi irama genjotan papi. Apalagi rangsangan di putingku oleh papi makin membuatku tak kuasa menahan nikmat yang belum pernah akurasakan. Aku benar-benar merasa dilambungkan kelangit ke tujuh oleh papi mertuaku. Sebentar lagi rasanya aku akan mencapai orgasmeku.
Aku dekap tubuh papi dengan erat dan gearakan pinggulku semakin kuangakat naik menjemput kontol papi agar semakin dalam menghujam memeku. Aku merasakan papi makin memperkuat ritme genjotannya.
“Aahh....piiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii......” Sampai akhirnya aku melenguh panjang. Aku tiba pada titik puncakku.
Sementara itu,papi terus menggenjot. Genjotannya terus bertambah kuat. Nafasny kudengar semakin menderu berpacu dengan kenikmatan yang diburunya. Genjotan itu pun makin cepat dan tiba-tiba papi secepat kilat menghujamkan kontolnya kuat-kuat ke memekku tubuhnya melengkung berkejat-kejat.
“Crrroooooooooooooooooot........croooottttto .......crooooooot...crooot...crort”kurasakan kontol itu menyemburkan sperma berkali-kali dan banyak ke memekku. Memeku terasa penuh cairah hangat.
“Ahhh...hhhhhhhhhhhhh” lenguh papi bagai sapi jantan yang selesai bersenggama dengan betinanya.
Kurapatkan kedua kakiku mengunci badan papi mertuaku dan membiarkan kontolnya tetap tertancap dimemekku sambil kurasakan sisa sisa kedutan yang makin lama makin menghilang.
Sepuluh menit kemudian papi menggeletakan diri di sampingku. Kami terdiam beberapa saat.
Malamnya aku dan papi tidur bersama. Kami berdua tidur dengan tetap bertelanjang tanpa mengenakan apa-apa. Aku dengan tanpa malu-malu lagi memeluk tubuh papi mertuaku layaknya memeluk Koh Hans suamiku.
Begitulah awal mula aku bersetubuh dengan papi mertuaku yang ahli silat itu, tapi ternyata gagal juga untuk menghamiliku. Sejak itu setiap ketemu papi selalu meminta jatah dengan alasan siapa tau kali ini bisa berhasil. Entahlah akupun enjoy saja dapat menikmati kontol anak dan bapak sekaligus.
Kegagalan ini membuat kami mengenal dunia Alter melalui burung biru...dan kami mempunyai 4 partner tetap yang dapat mengatur pertemuan sesuai kebutuhan. Bahkan setiap awal tahun kami mengadakan event gratis bagi Undangan. Diantaranya Mas Dul.
 
[ACARA SEDERHANA]

Perayaan ulang tahun Papinya Hans yang ke 70 baru akan diselenggarakan malam ini. Lany telah mengabarkan kepada kami bahwa semua makanan sudah dipesan dan semua halal. Karena ini ulang tahun ke 70 sebagaimana tradisi keluarga mereka akan mennyediakan makanan yang memang harus ada yaitu telu merah, mie panjang umur dan kue bakpao buah persik.

“Mas Dul dan Mbak Dini datang selepas magrib jangan telat ya” begitu Wa Hans ke Mas Dul.

Dini telah menyiapkan kado buat papinya Hans tapi aku tidak mengetahui isinya karena isi kado itu rahasia mereka berdua. Yang jelas sebelum berangkat Mak e sudah minta ijin padaku untuk memilih siapa yang mau diajaknya tidur malam nanti, aku sih oke saja dalam hati aku cuma mbatin paling Hans karena Hans adalah calon ayah dari bayi yang diakndungnya dan aku sudah membayangkan akan tidur dengan Lany karena aku ayah dari bayi yang dikandung Lany.

Memikirkan ini aku jadi horny juga merasa tenang.

Pukul 15.00 kami berangkat dari bagian barat wilayah Jawa timur menuju kota tempat Hans dan Lany tinggal meskipun perjalanan cuma memerlukan waktu 3 jam lewat Toll tapi untuk menjaga berbagai kemungkinan kami berangkat lebih awal. Sepanjang perjalanan kami hanya ngobrol ringan ngalor ngidul saja. Karena dalam hati sayapun belum percaya 100% kalau isteriku bisa dihamili oleh Hans. Isteriku sangat subur kalau tanpa pengaturan KB mungkin anakku sudah 11 orang. Mak en mengandung anak kedua ku saat masih menyusui anak pertamaku 9 bulan ...sehingga jaraknya cukup rapat.

“Pak andai nanti Mak e bener melahirkan anak Hans dan mau diambil Pak e gimana?”tanya isteriku suatu ketika.

“Kan yang mengandung Mak-e....mestinya ya Mak-e yang Pak-e tanya gitu”jawabku.

“Iya ya Pak....kenapa tiba-tiba Mak-e selalu kengan sama Hans ya Pak?” isteriku kembali bertanya.

“itu yang kangen anak-e Hans Mak...”jawabku sekenanya.

“Pak-e ga ada rasa kangen sama Lany?”tanya isteriku lagi.

“iya juga seh ...cuma Pak-e juga belum percaya 100% Lany bisa hamil”jawabku.

“Pak-e..!...kan Pak-e ingat kita ini pasangan super subur...sampai orang bilang Mak-e iki kelangkahan saja bisa hamil...hihihi”sahut isteriku.

Tanpa terasa gerobak Jepang 1200 cc yang kupacu memasuki Gerbang Toll kota Buaya. Waktu menunjukkan pukul 18.15.

“pas ini kita Mak..sampai ga perlu lama langsung acara”kataku sambil melihat jam di dashboard.

Kami memasuki halaman rumah Hans persis pukul 18.50 ..Susan yang membukakan pintu gerbang terlihat ia memakai pakaian tradisioanal China warna merah..dengan kancing berderet didepan badannya tampak seksi terbungkus kain yang halus dan gundukan payudaranya menyembul bulat sempurna. Rambutnya yang sebahu hanya disisir biasa tanpa hiasan apapun.

“Malam mas Dul “Saat saya membuka jendela Mobilku sapa Susan dengan sumringah

“Malam Susan “jawab kami serempak. Aku memberhentikan kendaraanku Susan merapat memasukkan kepalanya dan kucium pipinya ..tapi Susan tak berhenti sampai situ malah mencium kecil bibirku.

“ehm...ehem.... gak sabarnya”celetuk isteriku.

“iya mbak ...maaf ya mbak mas Dul memang ngangeni”jawab Susa.

“Sudah sana masuk parkir dekat mobil papi saja”lanjut Susan.

Aku meneruskan laju kendaraan ke garasi yang memang cukup untuk 4 mobil.

Kami segera turun dan menuju pintu utama ...semua ruangan penuh warna merah...lampion merah dan di depan pintu Hans sudah menghambur.

“Selamat malam Mas Dul”kami berpelukan dan Hans menepuk punggungku.

“Malam Hans “jawabku setelah itu Hans melepas pelukannya padaku ganti memeluk isteriku bukan hanya cipika cipiki tapi juga berciuman cukup lama. Sebagaimana layaknya dua orang kekasih yang saling rindu.

“Haaiaya Hans ....kenapa tamu tidak disuluh masuk aa?..malah cium-cium isteli orang segala a”suara laki-laki mengejutkan kami, meskipun aksen melayunya belum fasih tapi suaranya cukup jelas. Oh ini papi Hans bathinku..laki-laki ini kalau dilihat dari raut wajah belum pantas disebut umur 70 tahun. Posturnya tinggi besar dan gagah, alisnya seperti pedang diatas kedua matanya yang mencorong. Persis seperti tokoh persilatan rambutnya panjang lurus diikat pada pankalnya dengan baju khas Tionghoa warna merah.

“oh papi...”seru Hans terkejut.

“Pi ini mas Dul dan ini mbak Dini isterinya”lanjut Hans memperkenalkan kami kepada papinya. Tiba-tiba ...

“mas Dul ...mbak Dini “dari dalam Lany nylonong langsung merangkulku kami cipika cipiki dan sedikit cium bibir. Susan juga sudah berada ditengah-tengah kami. Malam ini semua serba merah...untung aku mengenakan batik warna merah dan isteri juga mengenakan gamis warna merah komplit.

“Haiaya mari-mari kita ke ruang tengah “ajak papi Hans. Sesampai di ruang tengah kami duduk mengelilingi papi Hans diatas karpet yang juga warna merah....Dari dalam muncul sosok wanita cantik sintal dengan rambut dikuncir memakai dress sepaha warna merah kulitnya nampak bersih...matanya bulat dan yang luar biasa gundukan payudaranya kalau ini bisa dibilang toge.

“Haiaya Meymey sini duduk dekat papi”panggil papi Hans..oh ini rupanya Meymey. Lengkaplah papi Hans duduk beralaskan bantal tipis diatas karpet sebelah kanan Hans kemudian Saya, Susan, Mey Mey Istri saya dan sebelah kirnya papi Hans persis kami melingkari meja bundar. Lany memakai pakain dress sepaha tanpa lengan dan belahan dada agak terbuka nampak menggairahkan.

“Papi hali ini genap 70 tahun....sengaja papi ga undang kelabat yang lain makanya papi adakan acara ulang tahun ini di lumah Hans”begitu papi Hans memulai bicara.

“Papi hali ini senang juga sedih ....senang papi punya kelualga balu ...siapa namamu..”papi Hans menatap aku.

“saya Dul Pi....Dul Khamid pi” jawabku

“kamu ..”lanjutnya sambil menatap isteriku matanya tak berkedip.

“Dini..Pi....Dini Prameswari”jawab isteriku.

“telima kasih ...khamsia aa..kalian mau menjadi bagian kelualga papi”lanjutnya.

“sedihnya ...Hans anak laki papi belum bisa kasih cucu ha..”lanjutnya lagi, kami semua yang hadir diam. Menghormati papi Hans yang sedang curhat.

Nampak dari sudut matanya basah, papi Hans berusaha menyembunyikannya dengan mengangkat wajahnya. Kami semua makin hening sampai akhirnya.

“Maafkan Hans pi”sela Hans memecah keheningan.

“Haiaiya Hans tak pelu lah nanti langit pasti akan kasih papi cucu dali Hans...maaf gala-gala papi kalian jadi ikut sedih”lanjut orang tua itu suaranya kembali tegar.

“Hans ..Lany ...Meymey ...mau kasih apa untuk ulang tahun papi”tanya papi Hans.

Hans mengulurkan tangannya menyalami papinya ....menyerahkan bungkusan ...papi Hans menerimanya dan tanpa membukanya...Memey juga memberikan kadonya..giliran Susan juga ...sampai sejauh ini papi Hans belum berkenan membuka kado-kado itu. Tiba Lany ...isteriku juga ikut maju mengulurkan kado berupa kotak kecil keduanya sama bungkusnya dan besarnya. Papi Hans seolah bingung.

“Terima lah kado kami pi “Lany dan isteriku bersamaan menyampaikan kadonya. Papi Hans menerima kedua kado itu ...menimbang-nimbang dan memandanginya.

“Bukalah pi ....”pinta isteriku. Aku ikut tegang karena aku sudah menduga pasti itu hasil test kehamilan isteriku, juga Lany. Dengan penasaran papi Hans membuka kado yang diberikan oleh isteriku...setelah kardus terbuka hanya nampak lembaran kertas putih dari Puskesmas...papi Hans bingung.

“haiaya Hans kamu baca ini untuk papi “perintahnya sambil menyerahkan kertas itu ke Hans. Hans menerimanya dengan penasaran dan membuka lipatan kertas itu.

“Positif .....mbak Dini Hamil?”kata Hans begitu membaca hasil test itu.

“Iya Hans ..dan ini anakmu Hans” jawab isteriku.

“Haiaya ....papi senang sekali mendengal kabal ini ...Hans sini”diraihnya Dini dan Hans oleh orang tua itu. Hans seolah tidak percaya ...dengan berlinangan air mata Hans memeluk papinya. Setelah semua kembali normal. Berikutnya kado dari Lany. Dan sama papi Hans tak mau membacanya dan diserahkan pada Hans.

“Apa? ...isteriku bisa Hamil?”seru Hans.

“berarti...berarti ..ini anak mas Dul”lanjut Hans sambil menolehku. Aku tersenyum mengangguk.

“Hans ....papi hali ini bahagia sekali.....kalian kasih cucu buat papi”suara papi kegirangan.

“mari kita layakan malam ini .....”serunya lagi.

Dengan tergopoh gopoh kami diajak ke meja makan dihadapan kami sudah terhidang Mie panjang umur yang dimasak dengan jamur, telur merah dan juga bakpao buah persik.
“malam ini papi ingin ditemani Lany juga Dini..”kata papi Hans disela sela menyeruput mie panjang umur.
“Susan kamu ulus kokomu Hans ....Meymey kamu ulus Abang mu Dul”perintah papi Hans. Kami yang diperintah cuma bisa pandang-pandangan. Menurut Lany papi Hans kalau sudah begitu artinya dia mau entotin menantunya semalam suntuk...tapi kali ini juga ada isteriku yang pasti juga akan dientotin. Dengan latihan rutin yang dia jalankan Papi Hans kata Lany memiliki stamina seperti kuda biasanya bisa sampai 4, 5 kali entotin Lany dalam semalam. Membayangkan ini aku jadi horny kontolku rasa tegang apalagi ditambah membayangkan Meymey yang sintal pahanya besar pasti otot memeknya kuat.
“Hans,... Dul ga usah kawati a...papi akan jaga cucu papi dua-duanya”sambil menyeka mulutnya dengan tisu.
 
Terakhir diubah:
Bimabet
[PESTA]

Kami semua cuma bisa mengiyakan kemauan papi Hans bukankah ini ulang tahunnya, yang penting lagi aku dapat ganti adiknya si Hans yang luar biasa sintal tubuhnya ..kakinya jenjang pahanya besar kokoh jelas memeknya enak cengkeramannya, paling suka dapat wanita dengan postur begini ini. Hans cuma bisa pasrah...karena sudah terbiasa memberikan isterinya untuk dihamili papinya meskipun juga gagal.

Kupandang Isteriku juga Lany yang sekarang duduk dikanan dan kiri papinya Hans isteriku mengedipkan mata padaku aku balas dengan mengangguk dan tersenyum tanda setuju.

Lany menuangkan arak putih ke cawan porselan dan didepan mertuanya dan Hans suaminya, sedangkan Meymey menuangkan teh ke cawanku dan yang lainnya. Bengitu papinya Hans mengangkat cawanya, kami serempak bersama mengangkat cawan kami masing masing.

“mari bersulang ....”kata papi Hans.

“ini untuk papi semoga papi diberikan kesehatan dan panjang umur”kata Hans. Begitulah kami bersulang sampai tampak wajah Hans dan Papinya kemerahan pertanda setengah mabok.

“Lany,....Dini ...sini peluk papi”ujar papi Hans sambil meraih pundak isteriku dan Lany. Lany sepertinya sudah tau gelagat mertuanya. Lany dan Dini serempak berdiri seolah memapah papinya Hans. Meskipun nampak Papi Hans masih nampak tegar dan gagahnya seperti pendekar gagah diapit 2 putri cantik. Hanya saja untuk kali ini yang menonjol bukan pedangnya tapi bagian depan celana, batangnya sudah kelihatan tegak berdiri.

“Lany ...Dini kalian mau kasih cucu papi...papi pingin tengok cucu papi”gumam nya sambil melangkah ke karpet tengah ruangan bukan ke kamar tidur.

“papi mau disini saja...”kata papi Hans.

Mereka duduk di karpet dengan formasi Papi Hans duduk bersila kanan Lany dan kiri Dini duduk dengan bertumpu dengkul.



Jantungku berdebar-debar melihat istriku yang kelihatnnya tampak tegang setelah disentuh oleh tangannya Papi Hans. Aku melihat Papi Hans sosok pria yang lembut, dia tidak langsung menyambar istriku dengan sentuhan-sentuhan yang mengarah pada bagian sensitifnya. Awalnya Papi Hans memeluk istriku yang duduk tersipu malu menghadap sebuah cermin yang terpampang di depannya. Papi Hans memeluk kepala istriku dengan lembut meskipun aku lihat istriku sangat kaku sekali. Aku duduk, memang agak jauh karena ruangannya besar. Kelihatannya aku lihat Papi Hans orangnya cukup sabar dan penuh perasaan memeluk istriku, sambil mencumbu istriku, dia tidak sungkan-sungkan mengucapkan kata-kata merayunya. Berkali-kali pipinya dicium oleh Papi Hans, lama-lama tanpa canggung-canggung Papi Hans juga mencoba menciumi tangan, leher, hidung dan jidatnya. Istriku hanya diam saja.
Kemudian Papi Hans merengkuh Dini istriku dalam pelukannya dan mencoba mencium bibir istriku dengan lembut, meskipun demikian terdengar dari kejauhan suara kecupan bibir yang saling beradu. Aku lihat istriku juga membalas ciumannya dengan sesekali menggerakan tangannya di bahu papi Hans. Lany nggelendot dibelakang papi Hans sambil menempatkan payudaranya dibelakang kepala papi Hans. Beberapa saat kemudian, nampak tangan papa Hans sudah mulai menggerayangi tubuh istriku, awalnya dari punggungnya terus bergerak sampai daerah payudaranya, tangan kirinya seperti sudah berhasil melepaskan gaun serta kait BH isteriku. Dia meraba-raba sambil meremas-remas dengan lembut payudara isteriku yang mulai ditinggalkan oleh gaunnya dan begitu terbuka maka melekatlah kedua tangan pendekar itu pada payudara isteriku yang meskipun pernah menyusui tapi masih kencang dan putingnya mencuat keras. Aku yang melihat merasa sangat menggairahkan melihat adegan ini, apalagi ketika mereka berdua melakukan ciuman dalam penuh perasaan dan lama, tak kusadari Memey sudah duduk dipangkuanku yang saat itu duduk disofa demikian juga Hans juga sudah memangku Susan malah sudah berciuman rasanya sudah beberapa kali mereka melakukannya.

Tak lama kemudian papa Hans melepaskan ciumannya dan melepaskan semua pakaiannya dan juga pakaian isteriku. Istriku Dini hanya pasrah saja, papi Hans, menarik kedua tangan istriku ke atas dan membukakan semua gaunnya bahkan penutup kepalanya. Dannnnn.. tubuh istriku sudah terpampang jelas tanpa sehelai benangpun di hadapan Papi Hans yang yang juga telah telanjang nampak otot perutnya yang six pak dan badannya yang tegap. Yang luar biasa adalah batang kontolnya mengacung tegak dengan panjang yang melebihi punya Hans dengan kepala yang besar nampak seperti pentungan. Papi Hans nampaknya sudah bersiap-siap melahap payudara istriku. Sementara Lany juga sudah tanpa sehelai benangpun. Memey memelukku mencium bibirku lembut...

“bang kita juga mulai yuk “ajaknya padaku.

“Meymey ...abang penasaran dengan papimu..kita lihat papi dulu ya”jawabku disela birahi dan debaran jantungku.

Kemudian istriku tidur terlentang mengikuti permintaa papi Hans, Papi Hans kemudian mengganjal bokong isteriku Dini dengan bantal kecil,...........tanpa ragu lagi Hans melahap payudara isteriku. Sekarang Lany yang tak mau diam diarihnya batang mertuanya dan dikocok-kocoknya. Sementara mertuanya tak henti-hentinya mulutnya menjilat-jilat puting isteriku sambil meremas-remas payudaranya. Reflek Istriku memegang kepala papi Hans sambil menahan kenikmatannya. Desahan-desahan kenikmatana mulai terdengar dari mulut isteriku, rupanya istriku suka dan menikmati dijilati payudaranya, bagi isteriku itu merupakan rangsangan yang hebat sebelum melakukan penetrasi.

Setelah beberapa saat papi Hans meminta Lany juga tiduran disebelah isteriku, Lanypun menuruti saja permintaan mertuanya itu, ia memposiskan sebelah kanan isteriku dengan langsung mengganjal pantatnya dengan bantal kecil. Kemudia mulai Papi Hans membuka lebar-lebar paha istriku, dan dia mulai mengarahkan batangnya yang sebsar kelamin kuda ke memek isteriku. Rupanya papi Hans sudah tidak sabar ingin memasukkan penisnya kedalam vagina isteriku. Dengan gerakan lembut akhirnya batang kelamin sebesar kelamin kuda papi Hans itu berhasil memasuki kelamin isteriku.

“ooouuuuhhhh Pak-e ...sesak memeku” setengah berteriak mendesah isteriku. Begitu berhasil memasuki memek isteri Papi Hans mulai memompa dengan memaju mundurkan bokongnya perlahan...isteriku nampak mulai mengimbangi sambil tangan satunya meraih Lany ...demi diraih oleh isteriku Lany mendekat mengusap rambut isteriku, sementara genjotan Papi Hans di memek isteriku mengahsilkan bunyi seperti klep keluar dari batang pompa.

“cepok....blsss ...cepok...blessss...cepok...bless....”mengikuti irama bokongnya yang maju mundur.

Kemudian papi Hans meraih Lany dan mereke berciuman sambil tetap menggenjot memek isteriku. Aku sendiri tidak sadar kalau Memey tiba tiba sudah mengulum batangku dan sudah tanpa sehelai benang ditubuhnya sementara Hans sudah ga sabar kelihatannya. Hans dan Susan sudah bergumul hebat saya lihat sesekali melihat bagaimana bapaknya menggenjot isteriku.

Papi Hans kembali mengayukan pinggulnya dan isteriku kembali mengerang-ngerang nikmat karena di atas dia dikerjai oleh Lany sementara di bawah digenjot Papi Hans. Desah nafas kami semua berpacu menderu di ruangan itu, Sementara papi Hans sudah seperti orang kepedesan sambil menghentak-hentakan pinggulnya, isteriku mendesis dan mendesah menikmati serbuan dua arah atas bawah. Nafasku sendiri kian memburu karena hisapan Meymey dan sentuhan payudaranya di pahak ditambah rasa penasaranku terhadap apa yang dirasakan isteriku diamsuki kemaluan segede kemaluan kuda. Dan kemudian kulihat gerak dada isteriku mulai makin cepat, putik teteknya mengeras kemudian dia mendesah panjang ….. matanya terpejam tapi kemudian membeliak, rupanya dia sampai di puncak orgasmenya. Papi Hans yang melihat keadaan isteriku sepert itu langsung menekan lebih mentok kontolnya ke dasar memek isteriku. Aku bisa ikut merasakan apa yang papi Hans tengah rasakan, nikmat yang luar biasa pada batang kontolnya karena isteriku saat orgasme, lobang memeknya seolah memijat batang kontol. Mata mencorong Papi Hans tiba-tiba membeliak, dan kepalanya tengadah menatap langit langit langit dan tubuhnya mengejang sambil terkejat-kejat. Mungkin lebih dari 5-6 kali tubuh papi Hans berkejat-kejat saat mengeluarkan mani kentalnya ke dalam memek isteriku, sampai cairan maninya itu meluap keluar dari bibir memek isteriku kemudian akhirnya Papi Hans mencabut batang kontolnya yang penuh lumuran air maninya dan cairan cinta isteriku. Yang hebat adalah tetap tegak nampak perkasa dengan urat sepanjang batangnya yang nampak licin.

Kemudian ia menuju ke Lany dan membuka kedua pahanya...
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd