Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.235
Bimabet
R : "SAAR, SARIIII MAU NGAPAIN KAMU"
S : "Ruri sayaaang, udah ih diem dulu, dijamin enak kok...kamu bakal ngerasain kontol kuli tanpa harus melayani mereka. Udah nurut aja"

Ruri memasang wajah mlongo bingung namun seolah tersugesti dengan kata2 sari, perlahan dia melemaskan kakinya. Mulai membiarkan dorongan tangan Sari melebarkan kaki Ruri. "Sar itu gede banget sar!". "Ssssstttt". Ruri terdiam, antara ngeri dan penasaran. Sepengalaman dia ngewe sana sini dengan berbagai lelaki belum ada yg ukuran penisnya segede timun yg dibawa Sari. "Dibasahin dulu ya Rur. Udah g ush protes, nurut aja ya shaaay" kata Sari. Sari mulai menggelitik klitoris Ruri. Perlahan dengan lembut, dia sentuh dengan pelaaaan dan di belai area kewanitaan yg berisi banyak syaraf itu. "Ugghhhh" desah Ruri. Kemudian Sari memasukkan jari tengah dan jari manisnya kemulutnya sendiri dan lalu menariknya hingga liurnya menetes. 2 jari mungil itu pun menyeruak masuk ke liang vagina Ruri. "AAAAAHHHH s-saarrr ah". Kepala Ruri menengadah ke atas menatap langit2. Tatapan matanya yang setengah melek itu tiba2 melihat bayang2 Rio kekasihnya. Seolah Rio yg sedang menggerayanginya saat ini, bukannya teman sesama jenisnya. Jari sari terus mengocok2 dan menggelitik bagian dalam vagina Ruri. Jarinya memang lebih kecil dari jari2 pria yg pernah masuk ke dalam vaginanya namun karena sesama wanita Sari paham bagian mana dan seperti apa tempo yg nikmat bagi para wanita. "ih di obok2 bentar udh basah nih memek ukhti hihihi" kata Sari cekikikan. Dia cabut kedua jari nya yg basah. Kemudian mengoleskan cairan itu ke timun yg dia bawa. "Basahin dulu Rur." Kata Sari sambil menyodorkan timun di depan mulut Ruri. "Hah? Oh i-iya" Ruri yg baru mengatur nafas sedikit linglung. Dia nurut aja apa yg dikatakan Sari. Ruri mengumpulkan liurnya di mulut, kemudian memasukkan timun itu ke mulutnya. Dia jilat seluruh batang timun itu hingga basah kuyup. "Bweeeeh, udah sar". Kata Ruri memuntahkan timun itu. "Ini nih bagian yg enak. Siap2 ya shaaayy". Kata Sari. Ruri hanya mengangguk paham sambil menggigit bibir bawahnya. Sari menempelkan timun itu ke bibir vagina Ruri. Dia tekan perlahan. "Aahhh, pelan2 sar, sakit..*** cukup itu" keluh Ruri. "Bayi aja bisa lewat sini, yakali timun doang ga cukup". Setelah menyelesaikan kalimatnya, Sari mendorong paksa timun itu dengan keras hingga dgn sekali dorongan setengah batang timun berhasil bersarang di vagina Sari. "AAAAAAAAAHHHHHH ADUUUH....sar diem dulu, sakit sar sumpah". Ruri melenguh kenceng. "Hehehe iya iya maap".

Tok tok tok , "mbaak tolong ya kalo colmek jangan berisik, lg pada belajar ini". Ada suara penghuni kos lain yg terganggu dengan teriakan Ruri. "Emm i-iya mbak, maaf ya" kata Ruri menjawab suara itu. "Hijab lebar bisa colmek jg ternyata" sahut suara dari balik pintu itu yg perlahan menjauh. Sari menutup mulutnya menahan tawa.

R : "Jangan ketawa kamu, gara2 kamu nih".
S : "Hihihi lagian di kira klo hijaber gk bisa sange kali. Gmn nih lanjutin ga?"
R : "Emmm i-iya deh, nanggung...hehe, pelan2 ya"
S : "yeee td sokjual mahal, trnyata doyan jg"
R : "aku normal kali sar"
S : "udah enak? Lanjutin ya?"



Ruri mengangguk. Sari melanjutkan pekerjaannya. Timun yg dikontrol Sari itu mulai maju mundur memompa vagina Ruri. "Uugghhhh ehmmmmm" desah Ruri. "Mau yg lebih enak ga Rur?" Tanya Sari. "Ah ah ah a-pa?" Jawab Ruri. "Buka dlu kancingmu". Ruri menuruti perintah Sari. Kancing gamis dia buka 3 biji. Belahan dada tanpa BH terlihat disana. Sari mendekat, mengambil posisi tepat di depan Ruri. Tangan kirinya mengocok timun di dalam vagina Ruri, sementara tangan kanannya menggelitik puting Ruri. "Ehmmm saarrrr, enak." Puji Ruri. Kini putingnya mengacung tegak. "Pentil satunya dong sar" pinta Ruri. Sari langsung menerkam puting kiri Ruri yg belum terjamah. Puting kiri Ruri di lumat, puting kanan diplintir, dan vagina di kocok oleh timun oleh Sari. "Aahhh ehmmm sariii, ka-kamu....lesb..." Belum selesai Ruri menyelesaikan kalimatnya Sari langsung berganti melumat bibir Ruri. Sluurrpp sluurrppp. "Kamu cantik banget sayang" puji Sari. "Sar udah, jang..." Sari melumat lagi bibir Ruri, tak memberinya kesempatan untuk berkata-kata. Sari menghentikan kocokan timunnya. Membiarkan setengah batang timun tertanam di vagina Ruri. Kemudian dia mengangkat kaki kiri Ruri agar bertumpu di atas kaki kanan Sari. Sementara kaki 1 nya sebaliknya, kaki Ruri berada dibawah Kaki Sari. Sekarang mereka membentuk posisi seperti dua gunting yg beradu.


Sari melepas ciumannya. Dia angkat rok daster kembang2nya. Vagina mulus dengan sedikit bulu terlihat disana. Dia mulai berusaha memasukkan setengah batang timun tersebut ke vaginanya sendiri. "Ughhhhh enak banget.." berganti Sari yg mendesah nikmat. Mereka berdua diam sejenak sembari mengambil nafas. Bertahan dengan posisi saling berbagi timun di vagina mereka.


"Sar, kamu lesbi? Udah sar, jangan...di..terus...in aaahh"

Sari menggoyangkan pinggulnya membuat timun yg berada di tengah2 mereka memberikan kenikmatan ke vagina mereka masing2. "Ugghh s-s-saaar" ujar Ruri. "Enak kan cantik???" Tanya Sari. "I-iya..enak..tapi...aaahh" Ruri melenguh lagi. Timun besar nan panjang itu terus mengobok-obok vagina Ruri seiring dengan goyangan pinggul yg Sari berikan. Kemudian Sari menekan lebih dalam pinggulnya hingga timun itu tak terlihat lagi. Terbenam kedalam kedua vagina wanita2 cantik tersebut. Sari menggoyangkan pinggulnya sedikit. "Ah". Lagi. "Ah". Dan lagi "ah. Dia menggoyangkan pinggulnya sekali, sekali, sekali. Namun disetiap goyangannya terdengar desahan Ruri yang tercicil.

R : "ehmmm sar"
S : "ada apa Ruri sayang?"
R : "anu....emmm itu"
S : "anu ? Itu?? Apa???"
R : "bisa di cepetin ga? Jangan nanggung gitu..paham kan? Hihi"
S : "ooh ahaha, giniiii???"


Sesuai dengan dugaan Sari. Dia langsung memberikan goyangan dengan kecepatan penuh secara tiba2 hingga Ruri melotot kaget. "Uuuhhh aaaaahhh..hm mmm". "G-gini huh huh huh Ruur? Huh huh" tanya Sari sambil ngos2an dan terus menggoyang timun. "I-iyaa benerrr sar".



"Sarii teruusss.. ah aah". Sari menambah kecepatannya. "Ah ah ah udh sar sar, saaarr. Cabut dulu saaarrr". Paham akan apa yg akan terjadi. Sari menghentikan serangannya. Mencabut timunnya dan croooott seperti sumbatan mata air yg baru saja tercabut. Vagina Ruri menyemprotkan cairan cintanya tepat ke tubuh Sari hingga daster yang Sari kenakan basah kuyup. Bruk..***ri langsung tergeletak di kasurnya setelah semprotan yg menguras tenaga tadi. Sari yg masih belum menunjukkan tanda2 klimaks mengambil timunnya. Memasukkannya ke mulut dan menjilatnya hingga bersih dari noda putih. Lalu dia menempelkan vaginanya ke vagina Ruri. Seperti dua bibir yg sedang berciuman. Bibir vagina mereka saling menggesek satu sama lain. Sari mengangkat kaki kanan Ruri hingga tegak ke atas. Semakin leluasa Sari menggesekkan vagina nya. "Ehmm emmm mmm ughhh" desah Sari. Ruri masih setengah sadar disana. Matanya sesekali melirik ke arah Sari namun ia tak bisa berbuat apa2. Dengan lemasnya Ruri, Sari bisa bebas mengeksplore tubuh Ruri sesuai kehendaknya. Selesai dengan vagina Ruri. Sari berpindah ke payudara Ruri. Berada tepat di atasnya. Dia arahkan puting Ruri hingga bisa bergesekkan dengan vaginanya. Dia meremas payudaranya sendiri dari luar daster. "Ugghhhh enakkk" katanya. Dia mencari lagi posisi yg pas agar puting Ruri bisa menyentuh klitorisnya. Setelah mendapatkan posisinya dia bergerak maju mundur agar klitorisnya bisa terus bergesekan dengan puting Ruri. "Aghhhh"....

Merasa sudah hampir berada di puncak kenikmatan dia ambil lagi timun tadi. Kemudian Sari memasukkan timun itu ke vaginanya. Dia kocok2 tepat di depan wajah Ruri. "Emmmmhhh rmmmhhhh mmmmmmhhhh AAAAAAAGHHHHH" Sari melenguh kencang. Ruri memejamkan matanya bersiap2 menerima serangan balasan dari Sari. Crooooot bergantian cairan cinta Sari membasahi wajah Ruri dan hijabnya.

TOK TOK TOK..."udah keluar mbak? Udah bisa diem kan sekarang? Tolong ya mbak, besok ujian, saya lg belajar"

"Hijab doang lebar, colmek dikit berisik banget"
Keluh penghuni kos yg lain sembari pergi.
 
Hehehe, ayo ruri sikat aja itu penghuni sebelah. Hajar pake strap on dildo
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd