Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.226
Setelah perbincangan intim dengan Sari, Ruri dan Sari pun menjadi semakin akrab. Dialog soal perlendiran pun semakin sering mereka lontarkan. Ruri jadi tau kalau ternyata Sari ada kebiasaan 'nyeleneh'. Dia sering memamerkan lekuk tubuhnya ke hadapan para lelaki yg tidak dia kenal, pandangan nakal para lelaki tidak pernah gagal membuat Sari 'basah'. Setelah dia merasa puas mendapat banyak lirikan nakal dari laki2 lain. Dia pulang dengan perasaan bahagia dan libido yg memuncak, kemudian melampiaskannya dengan sex toys yg dia simpan di kamar kosnya. Misalnya ketika Sari hendak membeli nasi bungkus di warung dekat kosnya, dia tak segan2 mengenakan daster V neck yg memperlihatkan belahan dadanya tanpa terbungkus bra. Putingnya yg tercetak jelas sudah pasti menjadi perhatian kuli bangunan dan Mas Anton, si penjaga warung. Tak jarang mas Anton memberikan diskon besar2an untuk Sari agar dia tetap menjadi pelanggannya. Lumayan bisa liatin TT Sari setiap hari meskipun hanya dari cetakan daster. Ruri pun tak mau kalah, dia jg bongkar sedikit rahasianya tentang apa saja yg dia sudah lakukan dengan Rio kekasihnya, ya, hanya itu. Dialog kala itu terasa seru sekali. Ruri tampak sangat tertarik dengan topik pembicaraannya dengan Sari.







/Mulustrasi sari/





"Ayo rur kapan2 kamu harus coba, seru tau, dag dig dug serrr" kata Sari.



"Aduh kayanya kapan2 aja deh, nyaliku belum segede kamu sar" (batin Ruri : kayanya seru sih, asal diliatin doang ga sampe di perkosa kaya yg udah2)



S : "Ah nunggu kapan2 mah malah gk kejadian, skrg aja lah yuk, mumpung jam makan siang nih, kita ke warung Mas Anton"



R : "aduuh, harus banget sekarang nih? Ga brani aku sar"



S : "gpp coba aja dulu sekali, kalo tau sensasinya ntr juga nagih ahahaha"



R : "emmm, nggk dlu deh sar, kamu aja, aku masih belum brani hehehe?"



S : "aaah ga seru nih, yaudah jangan iri ya kalo orang2 liatin aku"





Sesuai dugaan Sari. Selama mereka berjalan beriringan menuju warung semua mata lelaki tertuju padanya yg hanya mengenakan daster batik pendek dengan lengan tali yg terikat di bagian bahu. "kok org2 pada liatin sari mulu sih, dih menang body doang, padahal muka B aja" batin Ruri kesal. "mas, aku oseng2 buncis sama telur dadar, minumnya es teh, kamu apa Rur?" tanya Sari setelah pesan ke Mas Anton. "aku mi goreng aja deh, pake telor, minumnya es jeruk". Sahut Ruri. Kemudian mereka memilih kursi yg berada di pojokan menghadap ke rak makanan tempat Mas Anton melayani pelanggan. Tak lama tiba 1 bapak-bapak pesan makan ke mas anton, kemudian duduk tepat di depan rak. Meja Ruri dan Sari berada 5 meter sebelah kanan bapak itu.







Awalnya Ruri merasa tidak nyaman karena bapak-bapak dan Mas Anton itu selalu curi2 pandang ke arah mereka berdua yg duduk bersebelahan. Setelah Ruri menyaksikan secara seksama, kok bapak itu ngelirik ke bawah. Ruri langsung mengecek bagian bawah "anjir sari duduk ngangkang banget" batin Ruri. "Pasti si bapak lagi ngintip CD Sari deh, dasar gatel dmn2 cowo sama aja" kata Ruri dalem hati. "Sar dudukmu trlalu lebar sar, diliatin bapak2 depan tuh" tegur Ruri. "Gpp biarin, itung2 sedekah" jawab Sari sambil semakin melebarkan kedua kakinya. Kebetulan bapak-bapak tersebut sedang melihat ke arah Sari. "Makin melotot dia Rur, ahahaha" kata Sari santai. "kwwkwk, dasar mesum. cocok kalian ber2....btw aku ke kamar mandi dulu Sar" kata Ruri. Berjalanlah Ruri menuju pintu yg berada di samping bapak-bapak tersebut. Selesai dengan urusannya di kamar mandi. Ruri membuka pintu kamar mandi hendak kembali menuju mejanya. "Pantesaaan si bapak curi2 pandang mulu org Sari gapake daleman, gila brani bgt tu anak" kata Ruri dalam hati. Kemudian kembali ke kamar mandi. Dia tak mau kalah. Dia lepas CDnya kemudian dia gantung di belakang pintu kamar mandi dan kembali ke mejanya. "Dah selesai Sar? Yuk bayar dlu" ajak Ruri. Klinting klinting klinting. Beberapa uang receh Ruri jatuh ke lantai. "Eh kececeran kan, bntr yak". Ruri mengambil posisi jongkok sambil memungut recehan di lantai. Sengaja dia lebarkan kedua kakinya ketika memungut recehan tersebut. Uhuk uhuk uhuk. Terdengar bapak-bapak tersebut sampe keselek ketika melirik ke arah Ruri. Seorang akhwat cantik jongkok ngangkang memamerkan area kewanitaannya. Disusul Sari yg ikut berjongkok membantu Ruri memungut uang koin. Bapak-bapak itu benar2 mendapat rejeki nomplok. Ada 2 bidadari saling beradu pamer area kewanitaan dihadapannya. Kini bukan lagi melirik, bapak itu malah fokus memelototi aksi 2 gadis manis tersebut. Sadar tingkah mereka sedang diperhatikan. Kedua kaki mereka pun semakin di lebarkan, seolah dengan sengaja memamerkan kedua vagina mulus mereka. "Eh kurang 2 ribu nih Sar, cari lagi sar" perintah Ruri. Sari mengiyakan sambil berjalan jongkok mendekat ke arah bapak tersebut.



Belahan dada sari terlihat, sari semakin membungkuk membuat daster v necknya semakin turun, puting merah merekah Sari pun semakin terlihat dr sudut pandang atas. Keringat dingin mengucur dr pori-pori bapak trsebut ketika Sari merangkak mendekatinya. "Ga ada Rur, biarin aja ah 2 ribu doang jg" kata Sari. "Yaaaah yaudah deh" sahut Ruri sambil beranjak menuju Mas Anton untuk membayar apa yg sudah mereka makan. "Semua 12 ribu mbak" kata mas Anton. "Wih murah banget" kata Ruri kaget. "Hehe kalo pelanggan cantik saya mah pasti saya diskon, apalagi skrg ngajak temen yg gk kalah cantik" kata Mas Anton sambil melihat Ruri dari atas sampai bawah.



"Bisa aja gombalnya, yaudah makasi ya mas" jawab Ruri. Meskipun ini bukan kali pertama exhib bagi Ruri tapi exhib bareng Sari ada keseruan tersendiri. Sesampainya di kamar kost, mereka tertawa lepas melihat ekspresi bapak2 di warung tadi.



"Untung aja ga nekat tuh bapak, kalo sampe dia brani grepe2 ga lucu Sar" kata Ruri.

"Iya, kalo diliatin doang mah gpp deh pelototin aja nih meki gue. Liat boleh pegang jangan ahahahah" jawab Sari.

"Ih dasar lonte hihihi..." Canda Ruri.

"Biarin weeeeeek, yaudah aku balik kamar dulu Rur, byeee."



Ruri melepas gamis dan hijabnya. Berjalan menuju lemari hendak berganti pakaian yg lebih santai dan adem. "Ih apasih masa ilang lagi" Ruri terkejut melihat stok CDnya ludes untuk yg kesekian kalinya. "Mana cd yg td ketinggalan di warung lg...aduh gmn nih"



Kemudian dia langkahkan kakinya menuju kamar Sari maksud hati ingin mengajak Sari menemaninya menuju warung. Langsung dia buka pintu sambil memanggil "Sar, temenin balik ke war....eh sorry2" kata Ruri sambil menutup mata.



"Ah ahhh ehmmmppss.... Eh ruuuuuur, ketok dulu dong".



Trlihat Sari sedang asyik memainkan batang berwarna ungu yg tertancap di vaginanya. Sadar sari sedang tak bisa diganggu Ruri bergegas menuju warung sendirian. Masih terbayang di benak Ruri apa yg Sari lakukan. Desahannya, ekspresinya sambil menggigit bibir bawah, dan gerakan tangannya yg memasukkan dan mengeluarkan vibrator ungu tsb. "Aaaah terlihat nikmat, jadi pengen. Udah lama jg ga begituan" batin Ruri yang tanpa sadar tangannya membelai area kewanitaannya. Dia pun memberanikan diri untuk berangkat menuju warung tadi. Entah bagaimana ceritanya seluruh daleman yg dia punya kerap kali hilang secara misterius meskipun kamarnya sudah dikunci. Sepanjang perjalanan menuju warung Ruri masih terus kepikiran apa yg dilakukan Sari di kamarnya tadi. "Enak kali ya? Pengen deh." Sambil membayangkan gesekan2 antara dinding vagina dengan sebuah batang keras. Sesekali digesek2kan ke klitoris. Dimasukkan lagi, keluarkan lagi, masukkan lagi. "Aaaah jd pengen. Rio udh balik. Pengen sama Rahmat tp gabisa".



Sampailah Ruri di warung mas Anton. Terlihat sepi di sana, hanya ada 2 kuli bangunan yg sedang asyik menyantap makan siang dan 1 wanita, Ulfa, adik dari mas Anton sedang jaga warung. "Silahkan mbak, mau pesen apa?" Sapa Ulfa ramah. "Oh engga dek, mau ke toilet, kunci kos mbak ketinggalan di dalem kayanya" kata Ruri beralasan. Mendengar ada suara merdu seorang wanita 2 kuli tersebut terpaku menatap ke arah suara. Saking trpukaunya sampai2 makanan yg ada dimulut mereka lupa mereka kunyah. "Oh yaudah silahkan mbak". "Iyaa makasi yaa".



Pintu kamar mandi warung tertutup, terkunci dari dalam. "Lhoh ada org, cd ku aduuuh" Wajah Ruri memerah menahan malu. Ruri melipat kedua tangannya kedepan sambil menunggu org di dalam kamar mandi selesai dengan urusannya. "Lama banget si, mana gk ada suara sama sekali lg, boker apa yak?" Batin Ruri tak sabar. Keadaan di belakang warung semakin sunyi, hanya ada suara daun2 bergesekan diterpa angin. Kamar mandi tersebut berada di samping warung yang didepan dan sampingnya hanya tanah kosong terhalang tembok sehingga tak terlihat dari pinggir jalan. Semakin sunyi semakin sunyi semakin terdengar ada suara aneh dari dalam kamar mandi. Hmmmppssss aaahhh. Hmmmpppsss ahhhhhhhhh. Terdengar seperti suara orang sedang menghirup nafas dalam2 dari hidung lalu membuang nafas lewat mulut. Ruri yg penasaran menempelkan telinganya ke pintu kamar mandi. "Ngapain ni org, masa suara org ngeden kaya gitu, aneh" kata Ruri dalam hati. Ruri semakin tak sabar, dia ketok pintu tersebut "permisi bisa cepetan dikit ga ya, saya kebelet". Pintu terbuka dengan cepat, kedua tangan kekar dengan cepat menarik Ruri masuk ke dalam. 1 tangan membungkam mulut Ruri. 1 tangan lagi menekan Ruri ke arahnya. Ruri terbelalak kaget, itu bapak yg tadi makan sambil ngliatin Ruri dan Sari memungut koin. Yg membuat Ruri merinding lagi dia sudah menanggalkan celananya. Terlihat batang kontolnya mengacung menggesek kain gamis Ruri. Di wajah bapak itu ada celana dalam Ruri yg terkait ke kedua telinganya dan menutup mulut dan hidung bapak itu seperti masker.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd