Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.235
Bimabet
Keren suhu. Pertahankan sisi alim Ruri namun menjadi binal... Semoga lancar Suhu.
 
Ckrek...nggieeeeeeek.
Suara pintu kamar kos Ruri terbuka. Dia memasuki kamar kosnya.
jgleeeek. Pintu tertutup.
Ruri terduduk lemas bersandar di pintu kamar kos dengan Gamis dan hijabnya tanpa BH/celana dalam. "apa yg udah aku lakukan" batin Ruri. Perasaan Ruri berkecamuk. Minggu2 pertama Ruri kehilangan keperawanan membuat mental Ruri tidak stabil. Perasaannya semakin tidak jelas. Antara menyesal, kesal, marah, tapi enak, mau lagi. Dia sendiri tidak mengerti apa yg dia rasakan. Kegelisahan tentang apa yg dia rasakan membuatnya bingung.

.............beberapa jam lalu di Terminal...............
Tepat di parkiran bis, tempat bis bersiap2 berangkat. Gambaran suasana disana seperti keberangkatan bis pada umumnya . Ada pedagang asongan, kernet yang teriak2 ke calon penumpang yang masih mencari bis, ada supir yang masi ngerokok sambil berbincang2 dengan supir lainnya, yang jelas ramai sekali.

Ruri : "ati2 ya sayang"
Rio : "emmm iya.......boleh minta tolong gk buat kenang2an disana?"
Ruri : "apa? cium?"
Rio : "cium mah ga bisa dibawa. aku minta daleman yg kamu pake dong"
Ruri : "haa?? aneh2 aja, buat apa"
Rio : "udah sini, buat aku bawa ke sana"
Ruri : "yaudah bentar aku ke kamar mandi"
Rio : "aduh kelamaan, disini aja buruan keburu bisnya berangkat"

lagi lagi, keadaan dimana Ruri harus berpikir cepat mengambil keputusan membuatnya panik. Ruri melihat sekitar, melihat situasi menunggu timing menunggu waktu ketika orang2 tidak memperhatikannya. Tapi ini terminal, ada wanita cantik, bohai, putih, pasti menjadi pusat perhatian, tidak seperti bandara.
Rio : "ayo sayang, udh buruan lepas ih, gk sampe 1 menit ngelepas gitu doang"

Ruri mengangkat rok gamisnya sampai ke lutut, semakin naik sampai ke paha. Kemudian dengan sigap melepas celana dalamnya. Penampakan kaki mulus dan jenjang Ruri meskipun terlihat hanya dalam hitungan detik membuat supir2, kernet, pedagang asongan, dan pria2 mata keranjang di sekitarnya terbelalak. 3 Detik kaki jenjang nya terlihat 30an kontol berdiri tegang. Pesona Ruri memang tidak bisa di remehkan.

Ruri : "nih"
Rio : "waaaah, makasi sayang.....BHnya?"

Rio memasukan celana dalam Ruri ke sakunya.

Ruri : "ga pake, ada di tas"
Ruri mengobok obok tas kecilnya. Mencari dimana BH bekas nya berada. daaaan ketemu. BH tersebut dia serahkan ke Rio. Rio pun memasukin bis dengan wajah sumringah penuh kepuasan. Tak lupa mereka cipika cipiki sebelum berpisah. Mereka tak menyadari ada berapa pasang mata yg melihat kegiatan mereka, apalagi aksi Ruri sang akhwat cantik melepas celana dalam di keramaian.
Bis yg di tumpangi Rio pun berangkat. Ruri berjalan kembali menuju parkiran mobil. Hari itu hari Minggu. Hari dimana terminal sedang padat2nya oleh orang perantau yg kembali dari kampung halamannya dan orang yang kembali ke perantauannya.
Pintu gerbang terminal yang tak begitu lebar pun tak sanggup menahan banyaknya masyarakat yang membeludak. Ruri yang ingin menghindarpun sudah terlambat. Dia sudah terhimpit oleh banyaknya manusia yang didominasi oleh pria. Langkah demi langkah dia ambil, himpitan demi himpitan.
tuing... Ruri kaget, seperti ada yang sengaja menyolek pantatnya.
tuing.... lagi.
Dia menoleh kanan kiri, berusaha mencari tau pelakunya tapi tak tahu siapa yg melakukannya.
Kini colekannya berubah menjadi belaian lembut di pantat sekalnya yang hanya tertutup oleh gamis saja.
"aaaahh" tiba2 Ruri berteriak. Dia merasakan ada yg meremas vaginanya kasar sekali.

Tibalah Ruri di mobil, akhirnya dia terlepas dari pelecehan2 yang tidak tahu siapa pelakunya. "eh ini apa" Ruri melihat pantatnya. Ada cairan kental disana meleleh dari bongkahan pantat menuju paha belakang. "iiiuh"

.............................

Ruri tersadar dari lamunannya. Dia buru2 mandi dan ganti baju mengingat gamisnya sudah ternodai oleh sperma orang tak di kenal.
Keluarlah Ruri dari kamar mandi. Membuka lemari pakaiannya, mengambil 1 lembar daster se-paha yang lengannya hanya sebuah tali kecil di ikatkan. Kemudian dia menghempaskan tubuh moleknya ke kasur.
Sudah kebiasaan Ruri dari awal nge-kost (dari SMA) dimana ketika di dalam area kos tidak pernah memakai daleman, apapun itu baik BH maupun CD. Daleman hanya di pakai ketika keluar kos aja. Untuk menghemat biaya laundry katanya. Ditambah sering terjadinya kasus BH dan CDnya yang hilang di tempat laundry.

tok tok tok "Ruuuur? udah pulang?" tanya salah seorang teman kos nya, Sari.
"emmm iya" sahut Ruri seadanya. Dia sedang tak ingin di ganggu. Mentalnya benar2 sedang tidak stabil.


*Gambaran kos Ruri*
Kos Ruri adalah kos khusus wanita muslimah yang mana isinya adalah akhwat2 hijab lebar semua. Tapi...pemandangan siang di kos Ruri amat sangat jauh dari kata muslimah. Ada yg pakai daster, ada yang hanya pakai lingerie, kaos ketat, hot pants. Hijab lebar mereka hanya dipakai ketika diluar kos.
Bangunan 2 lantai dimana pada bagian tengah, ada 1 gazebo tempat nongkrong. Kamar Ruri berada di dekat pintu gerbang, kamar no. 2. Jadi kalau ada penghuni kos masuk, pasti akan melewati kamar Ruri terlebih dahulu. Kos ini memiliki kamar mandi letaknya di bagian belakang dekat dengan tangga. Sering sekali akhwat2 cantik disini berlarian dari kamar mandi menuju kamar mereka masing-masing hanya mengenakan handuk saja .


Sore pun tiba, Ruri yang terbangun baru sadar kamar kosnya amat sangat berantakan, banyak tisu bekas tangisannya tadi siang. Bergegas dia mengambil sapu dan merapikan kamarnya.
"Assalamualaikum"
Terdengar suara pria mengucap salam. Tiba-tiba pria itu sudah berada di depan kamar Ruri. Ruri sedikit kaget, ini bukan kali pertama Ruri mengalami hal seperti ini. Lagi pakai pakaian mini tiba-tiba pak Abdul datang. Ruri selalu jadi tumbal untuk pamer aurat, sementara teman-temannya yang ada di kamar agak belakang bisa mempersiapkan diri untuk ganti baju sebelum pak Abdul mencapai kamar mereka.
"eh waalaikum salam Pak". sahut Ruri.
"ini saya baru selesai pengajian, ada nasi bungkus barang kali nak Ruri atau teman-teman lainnya belum makan." kata Pak Abdul sambil memberikan kantong plastik berisi makanan.


Pak Abdul, 58 tahun, sosok pria keturunan arab pemilik kos ini. Beliau sering mengadakan pengajian bagi para tetangga sekitar perumahan. Rumah pak abdul berada tepat disamping kos. Sering sekali beliau secara tiba-tiba mampir ke area kos untuk berbincang-bincang dengan para bidadari hijab lebar hanya untuk mencari teman ngobrol. Istri pak Abdul sudah meninggal 2 tahun lalu, sementara anaknya ada 2 yang 1 sudah menikah, Rumahnya masih 1 komplek dengan kos ini. Anak ke 2 nya sedang kuliah di Mesir. Dengan kondisi seperti ini pak Abdul sering merasa kesepian, oleh karena itu beliau sering mencari teman ngobrol di kos ini. Sekaligus mencarikan jodoh untuk anaknya yang masih kuliah.
 
Terakhir diubah:
---------Memasuki semester 4---------

Berbulan-bulan semenjak kejadian 'itu', kejadian 2 hari penuh pelecehan. Ruri sudah bisa menjalani hari seperti Ruri yang biasanya. Perlahan luka batin dan mentalnya pulih. Tak ada keanehan dalam kesehariannya, selayaknya Ruri sehari-hari. Di kampus pakai hijab lebar, di kos pakai daster tanpa daleman. Yang mengganggu nya hanya 1, kebiasaan pak Abdul yang muncul tiba-tiba ini sering memergoki Ruri sedang tidak menutup auratnya. Entah sengaja atau tidak. Beberapa kali belahan dada Ruri terlihat olehnya, bahkan ketika Ruri duduk-duduk santai di kursi depan kamar kosnya, tiba-tiba pak Abdul datang, tak sekali dua kali kelamin Ruri terlihat olehnya. Meskipun hanya sekian detik terlihat tapi.....tetap saja, aurat. dan Kontol pak Abdul tetap bisa berdiri meskipun vagina Ruri hanya terlihat sekian detik.

Hubungan Ruri dengan Rio? Mereka jarang sekali saling kontak. Hal ini dikarenakan Rio yang sedang dinas di area pelosok yang susah sinyal. Jika Rio ingin menghubungi kekasihnya Rio harus ke kota dulu agar mendapat sinyal. Melihat wajah cantik kekasihnya dari video call, sering membuat Rio kangen ingin mengulang kejadian waktu itu, tapi apa daya keterbatasan jarak dan waktu membuatnya hanya bisa coli menggosok-gosok kontolnya dengan CD Ruri yang sudah dia bawa.

tok tok tok
"Assalamualaikum, nak Ruri? waktunya bayar kos nih" Pak Abdul sudah berada di depan kamar kos Ruri. Tapi tak ada jawaban.
"Assalamualakum? haloo? nak Ruri?" panggil pak Abdul lagi namun masih tak ada jawaban.

Tiba-tiba sesosok bidadari cantik berlari kecil ke arah pak abdul hanya mengenakan selembar handuk biru muda. Memperlihatkan rambut basahnya, paha hingga kaki putih mulusnya, dan belahan dada nya. "Eh maaf pak, tadi masih mandi" Ruri membuka kunci kamarnya. Posisi Ruri yang sedikit membungkuk membuat belahan dadanya terpampang jelas di mata pak Abdul. "emm ini nak Ruri, mau mengingatkan sekarang waktunya bayar kos".
Jarak Ruri dan pak Abdul hanya sekian Cm, aroma wangi Ruri membuat libido pak Abdul meningkat. Pemandangan yang begitu kontras. Pria tua dengan rambut mulai botak dan jenggot panjang yang sudah memutih berhadapan dengan wanita muda cantik yang hanya mengenakan handuk saja. "Sebentar ya pak, uangnya sudah saya siapkan kok". Ruri mencari dimana amplop yang sudah dia siapkan. Pak Abdul yang berada di pintu melihat Ruri dari samping yang sedang jongkok mengobok-obok tasnya. Setelah ketemu buru-buru Ruri berdiri untuk memberikan amplop itu ke pak Abdul yang sudah menunggu di pintu.

Gubraaak
Sialnya kaki Ruri yang basah membuatnya terpeleset. "aduuuuhh" Keluh Ruri sambil memegangi punggungnya. Kakinya yang mengangkang, dan handuk mini yang melilit tubuhnya pun tak sanggup menutupi selangkangannya. Otomatis vagina mulus Ruri terlihat oleh pak Abdul. Pak Abdul menelan ludahnya, sambil melototi Ruri. Keinginan untuk membantu Ruri berdiri pun sampai tidak terpikirkan. Dia hanya fokus memandangi vagina Ruri. "Eh maaf pak, ini uangnya" kata Ruri menyerahkan amplop. "makasi ya nak cantik" Puji Pak Abdul sambil tersenyum dan meninggalkan Ruri.
Ruri menutup pintu kamarnya. "Aduuuuuuh kok apes banget sih pke kepleset segala. aaaaaah mana keliatan sama pak abdul lagi" batin Ruri.

Pak Abdul pulang ke rumahnya dengan sumringah. Tentu saja pemandangan indah tadi tak akan dia lupakan.

-----------------------
"Permisi, assalamualaikum" lamunan Pak Abdul pecah mendengar suara salam dari seorang wanita. "Iya waalaikumsalam" sahut pak Abdul. "eh nak Ruri, mari silahkan masuk". Ruri yang masih mengenakan handuk pun masuk ke ruang tamu pak Abdul. "Gimana kuliahnya?" tanya pak Abdul sambil sesekali melirik ke arah selangkangan Ruri. Mereka berbincang bincang ngalor ngidul sembari pak Abdul terus melirik ke arah belahan dada Ruri dan selangkangan Ruri yang sangat jelas terlihat vagina Ruri. Perbincangan mereka pun kini mengarah sampai ke hal privasi.
A : "Mohon maaf nak Ruri, saya mau tanya, kalo mau jawab gapapa gamau jawab jg gpp....nak Ruri sudah pernah bersetubuh?"
R : "hihihi, sudah pak Abdul"
A : "gmn rasanya? enak? sama pacarnya ya?"
R : "iya pak sama pacar, enak banget"
A : "beruntungnya pacar nak Ruri bisa mencicipi tubuh nak Ruri yang cantik ini. Saya bisa lihat nak Ruri pake handuk gini aja udah bersyukur"
R : "ah bapak bisa aja kalo muji...bapak mau jg?"
A : "mau gimana maksudnya?"
R : "yaaa ini" kata Ruri sambil membuka lebar kakinya memamerkan vaginanya ke pak Abdul.
A : "ya mau laaah. tapi nak Ruri pasti bercanda, mana mungkin mahasiswi cantik kaya kamu mau berhubungan badan sama pak tua kaya saya"
R : "justru tujuan saya kesini pakai handuk aja memang mau muasin bapak. tapi biaya kos bulan depan gratis ya pak?" Ruri mendekat ke pangkuan pak Abdul.
A : "Mari ke kamar aja nak Ruri, malu diliat tetangga".
R : "yuk pak"


Masuk lah mereka ber 2 ke kamar. Ruri melepas handuknya. Pak Abdul melepas sarung dan pakaiannya. Kini mereka telanjang bulat dalam 1 kamar. Pria tua ubanan vs mahasiswi gemes. Tangan Ruri dengan sigap menggelitik puting pak abdul dan membelai dadanya yang berbulu. Mulut mereka bertemu. Tanpa rasa jijik Ruri memasukkan lidahnya ke mulut pak Abdul, menghisap ludah pak Abdul seperti sedang kehausan. sluuurrrp sluurrrrppp. "AAAHHHH" Desah pak Abdul. Ruri melepas ciumannya. Membaringkan tubuh pak Abdul ke kasur. Ruri menjilat puting pak abdul. Kini pak Abdul seperti raja yang sedang dilayani selirnya. Gelitikan lidah Ruri di puting pak Abdul membuat pak Abdul terus mendesah. Sudah lama dia tidak mendapatkan service seperti ini. Terakhir 2 tahun lalu sebelum istrinya meninggal karena kecelakaan. "Pak kok diem aja? gantian dong, susu sama vagina ku nganggur nih, diapain kek".
"oh iya, maaf nak Ruri, jilatan nak Ruri terlalu nikmat sampe saya lupa" sahut pak Abdul. Tangan pak abdul bergerak sesuai perintah Ruri. Meremas ke 2 payudara Ruri dan memainkan puting Ruri.

"Nak Ruri sini dudukin muka saya".
Ruri pun mengambil posisi. Selangkangannya tepat sejajar dengan muka pak Abdul. Tangan pak Abdul menarik pinggul Ruri agar vaginanya menempel dengan bibir pak Abdul. Gelitikan lidah pak Abdul dan gesekan antara vagina dengan kumis dan jenggot pak Abdul membuat Ruri semakin mendesah geli. "AAAH GELI PAK AAAH AH, ENAK" teriak Ruri. Mendengar respon Ruri, lidah pak Abdul semakin masuk ke dalam liang vagina Ruri, menjilat semua bagian dinding vagina Ruri. "EEHHM AAAAH TERUS PAK, TERUUUUS AAAH" Ruri merasa seperti badannya ingin melayang. Tubuhnya bergetar hebat. Tak lama kemudian lidah pak Abdul pun basah oleh cairan cinta Ruri. Semakin liar jilatan pak Abdul membersihkan vagina Ruri. Menelan habis semua cairan yang keluar dari vagina Ruri. "sluuurrrppp ah...***ntian dong sayang" pinta pak Abdul. Ruri mengambil posisi di selangkangan pak Abdul. Mulai mengulum kontol keriput pak Abdul yang sudah tegang. Belaian lidah Ruri di kontol pak Abdul membuatnya merem melek keenakan.
Selesai dengan tugasnya di kontol pak Abdul. "Yuk pak, udah gatahan" Ruri berbaring di samping pak Abdul dengan mengangkangkan kakinya. Dengan 1 kali dorong. bleesssss... "aaahhh sempitnya memekmu Ruri sayang" puji pak Abdul. "hm mm kontol bapak juga gede, enak pak". Mitos kontol keturunan arab gede-gede ternyata benar. Membuat Ruri menggelinjang di setiap goyangan pak Abdul. ah ah ah ah ah desahan dari mulut ke 2 orang ini menyebar ke seluruh sudut kamar. Pak Abdul mempercepat goyangannya. 10 menit berlalu, pak Abdul memeluk tubuh Ruri sambil terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Dia cium bibir Ruri, Ruri pun membalas ciumannya. "Keluarin dimana nih Ruri cantik?" bisik pak Abdul di telinga Ruri. "Terserah bapak aja" sahut Ruri. Goyangan pinggul pak Abdul pun semakin cepat. Terasa kedutan di kontol pak Abdul pertanda ingin orgasme. aaahhh. dia tekan dalam-dalam kontol panjang nan besarnya sampai menyentuh pangkal lubang vagina Ruri. "OOOOHHHHH" Ruri memejamkan mata sembari mulutnya membuat huruf O ketika kontol pak Abdul seperti mau menerobos rahimnya. crooot crot crot.
-----------------
Pak Abdul keluar dari kamar mandi. Selesai dengan imajinasinya membayangkan bisa bersetubuh dengan Ruri si akhwat cantik.
Kemudian Pria tua itu mengambil kopi panasnya, sambil menghisap batang rokok, dia bersantai di teras rumahnya. Imajinasinya muncul lagi ketika Ruri berjalan lewat depan rumahnya dengan gamis andalannya.
 
Terimakasih suhu. Mantap tuh kosan bisa jadi tempat ekspresi kebinalan para akhwat yg terbiasa tertutup dan alim.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd