Ckrek...nggieeeeeeek.
Suara pintu kamar kos Ruri terbuka. Dia memasuki kamar kosnya.
jgleeeek. Pintu tertutup.
Ruri terduduk lemas bersandar di pintu kamar kos dengan Gamis dan hijabnya tanpa BH/celana dalam. "apa yg udah aku lakukan" batin Ruri. Perasaan Ruri berkecamuk. Minggu2 pertama Ruri kehilangan keperawanan membuat mental Ruri tidak stabil. Perasaannya semakin tidak jelas. Antara menyesal, kesal, marah, tapi enak, mau lagi. Dia sendiri tidak mengerti apa yg dia rasakan. Kegelisahan tentang apa yg dia rasakan membuatnya bingung.
.............beberapa jam lalu di Terminal...............
Tepat di parkiran bis, tempat bis bersiap2 berangkat. Gambaran suasana disana seperti keberangkatan bis pada umumnya . Ada pedagang asongan, kernet yang teriak2 ke calon penumpang yang masih mencari bis, ada supir yang masi ngerokok sambil berbincang2 dengan supir lainnya, yang jelas ramai sekali.
Ruri : "ati2 ya sayang"
Rio : "emmm iya.......boleh minta tolong gk buat kenang2an disana?"
Ruri : "apa? cium?"
Rio : "cium mah ga bisa dibawa. aku minta daleman yg kamu pake dong"
Ruri : "haa?? aneh2 aja, buat apa"
Rio : "udah sini, buat aku bawa ke sana"
Ruri : "yaudah bentar aku ke kamar mandi"
Rio : "aduh kelamaan, disini aja buruan keburu bisnya berangkat"
lagi lagi, keadaan dimana Ruri harus berpikir cepat mengambil keputusan membuatnya panik. Ruri melihat sekitar, melihat situasi menunggu timing menunggu waktu ketika orang2 tidak memperhatikannya. Tapi ini terminal, ada wanita cantik, bohai, putih, pasti menjadi pusat perhatian, tidak seperti bandara.
Rio : "ayo sayang, udh buruan lepas ih, gk sampe 1 menit ngelepas gitu doang"
Ruri mengangkat rok gamisnya sampai ke lutut, semakin naik sampai ke paha. Kemudian dengan sigap melepas celana dalamnya. Penampakan kaki mulus dan jenjang Ruri meskipun terlihat hanya dalam hitungan detik membuat supir2, kernet, pedagang asongan, dan pria2 mata keranjang di sekitarnya terbelalak. 3 Detik kaki jenjang nya terlihat 30an kontol berdiri tegang. Pesona Ruri memang tidak bisa di remehkan.
Ruri : "nih"
Rio : "waaaah, makasi sayang.....BHnya?"
Rio memasukan celana dalam Ruri ke sakunya.
Ruri : "ga pake, ada di tas"
Ruri mengobok obok tas kecilnya. Mencari dimana BH bekas nya berada. daaaan ketemu. BH tersebut dia serahkan ke Rio. Rio pun memasukin bis dengan wajah sumringah penuh kepuasan. Tak lupa mereka cipika cipiki sebelum berpisah. Mereka tak menyadari ada berapa pasang mata yg melihat kegiatan mereka, apalagi aksi Ruri sang akhwat cantik melepas celana dalam di keramaian.
Bis yg di tumpangi Rio pun berangkat. Ruri berjalan kembali menuju parkiran mobil. Hari itu hari Minggu. Hari dimana terminal sedang padat2nya oleh orang perantau yg kembali dari kampung halamannya dan orang yang kembali ke perantauannya.
Pintu gerbang terminal yang tak begitu lebar pun tak sanggup menahan banyaknya masyarakat yang membeludak. Ruri yang ingin menghindarpun sudah terlambat. Dia sudah terhimpit oleh banyaknya manusia yang didominasi oleh pria. Langkah demi langkah dia ambil, himpitan demi himpitan.
tuing... Ruri kaget, seperti ada yang sengaja menyolek pantatnya.
tuing.... lagi.
Dia menoleh kanan kiri, berusaha mencari tau pelakunya tapi tak tahu siapa yg melakukannya.
Kini colekannya berubah menjadi belaian lembut di pantat sekalnya yang hanya tertutup oleh gamis saja.
"aaaahh" tiba2 Ruri berteriak. Dia merasakan ada yg meremas vaginanya kasar sekali.
Tibalah Ruri di mobil, akhirnya dia terlepas dari pelecehan2 yang tidak tahu siapa pelakunya. "eh ini apa" Ruri melihat pantatnya. Ada cairan kental disana meleleh dari bongkahan pantat menuju paha belakang. "iiiuh"
.............................
Ruri tersadar dari lamunannya. Dia buru2 mandi dan ganti baju mengingat gamisnya sudah ternodai oleh sperma orang tak di kenal.
Keluarlah Ruri dari kamar mandi. Membuka lemari pakaiannya, mengambil 1 lembar daster se-paha yang lengannya hanya sebuah tali kecil di ikatkan. Kemudian dia menghempaskan tubuh moleknya ke kasur.
Sudah kebiasaan Ruri dari awal nge-kost (dari SMA) dimana ketika di dalam area kos tidak pernah memakai daleman, apapun itu baik BH maupun CD. Daleman hanya di pakai ketika keluar kos aja. Untuk menghemat biaya laundry katanya. Ditambah sering terjadinya kasus BH dan CDnya yang hilang di tempat laundry.
tok tok tok "Ruuuur? udah pulang?" tanya salah seorang teman kos nya, Sari.
"emmm iya" sahut Ruri seadanya. Dia sedang tak ingin di ganggu. Mentalnya benar2 sedang tidak stabil.
*Gambaran kos Ruri*
Kos Ruri adalah kos khusus wanita muslimah yang mana isinya adalah akhwat2 hijab lebar semua. Tapi...pemandangan siang di kos Ruri amat sangat jauh dari kata muslimah. Ada yg pakai daster, ada yang hanya pakai lingerie, kaos ketat, hot pants. Hijab lebar mereka hanya dipakai ketika diluar kos.
Bangunan 2 lantai dimana pada bagian tengah, ada 1 gazebo tempat nongkrong. Kamar Ruri berada di dekat pintu gerbang, kamar no. 2. Jadi kalau ada penghuni kos masuk, pasti akan melewati kamar Ruri terlebih dahulu. Kos ini memiliki kamar mandi letaknya di bagian belakang dekat dengan tangga. Sering sekali akhwat2 cantik disini berlarian dari kamar mandi menuju kamar mereka masing-masing hanya mengenakan handuk saja .
Sore pun tiba, Ruri yang terbangun baru sadar kamar kosnya amat sangat berantakan, banyak tisu bekas tangisannya tadi siang. Bergegas dia mengambil sapu dan merapikan kamarnya.
"Assalamualaikum"
Terdengar suara pria mengucap salam. Tiba-tiba pria itu sudah berada di depan kamar Ruri. Ruri sedikit kaget, ini bukan kali pertama Ruri mengalami hal seperti ini. Lagi pakai pakaian mini tiba-tiba pak Abdul datang. Ruri selalu jadi tumbal untuk pamer aurat, sementara teman-temannya yang ada di kamar agak belakang bisa mempersiapkan diri untuk ganti baju sebelum pak Abdul mencapai kamar mereka.
"eh waalaikum salam Pak". sahut Ruri.
"ini saya baru selesai pengajian, ada nasi bungkus barang kali nak Ruri atau teman-teman lainnya belum makan." kata Pak Abdul sambil memberikan kantong plastik berisi makanan.
Pak Abdul, 58 tahun, sosok pria keturunan arab pemilik kos ini. Beliau sering mengadakan pengajian bagi para tetangga sekitar perumahan. Rumah pak abdul berada tepat disamping kos. Sering sekali beliau secara tiba-tiba mampir ke area kos untuk berbincang-bincang dengan para bidadari hijab lebar hanya untuk mencari teman ngobrol. Istri pak Abdul sudah meninggal 2 tahun lalu, sementara anaknya ada 2 yang 1 sudah menikah, Rumahnya masih 1 komplek dengan kos ini. Anak ke 2 nya sedang kuliah di Mesir. Dengan kondisi seperti ini pak Abdul sering merasa kesepian, oleh karena itu beliau sering mencari teman ngobrol di kos ini. Sekaligus mencarikan jodoh untuk anaknya yang masih kuliah.