Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Ukhti's Story

Endingnya mau di bikin gimana nih?


  • Total voters
    1.217
----Sebulan berselang----
Sepulang dari villa kala itu, Ruri melakukan aktivitas seperti biasa. Kuliah, pulang, nugas, ngewe dengan partnernya, Rahmat. Andre, Iwan dan Pak Edi pun berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa diantara mereka ber 4. Semua berjalan mulus tanpa adanya silaturahmi kelamin. 1 bulan yang penuh kedamaian dirasakan Ruri. Waktu yang cukup untuk Ruri menikmati kehidupan normal untuk sementara sembari memulihkan vaginanya yang sempat bengkak karena disodok pentungan hansip.


Weekend itu Rio sang kekasih sudah sampai di depan kos Ruri. Setelah berbulan-bulan tidak bertemu, pelukan erat diberikan Ruri untuk melepas rindu. Mereka memutuskan menghabiskan hotel disebuah villa di gunung dekat kota Ruri menuntut ilmu. Senyum manja terus terpancar di wajah Ruri selama sepanjang perjalanan. "dmn rur? lg sange nih, ngewe yuk" tiba-tiba ada sebuah chat WA masuk dari Iwan di HP Ruri. "aduh ganggu aja sih" batin Ruri. Sesekali dia melirik Rio, masih fokus nyetir. Buru-buru Ruri men-delete chat tersebut. 10 menit, 15 menit, 20 menit berselang, Iwan men-chat Ruri lagi. "kok ga di bales?", "haloo? Ruri sayaaaang", "mau di sebar kah foto2 nya". Spam chat itu terus mengganggu kencan Ruri. "siapa sih yang chat sayang? berisik banget kayanya" tanya Rio. "oh ini, emm, engga kok, grup kelompok ku mau lg bahas tugas" jawab Ruri berbohong. "aku lagi sama pacar, jangan ganggu dulu" balas Ruri di whatsapp Iwan.
"yaudah pap memek deh" balas Iwan. "iya nanti" jawab Ruri.
"SEKARANG"
"aku lagi di mobil sama doi, gimana mau nge pap"
"YA KAMU MIKIR LAH GIMANA CARANYA, AKU GAMAU TAU, BURUAN"

"Aduh ngerepotin banget sih cowok sagapung satu ini" batin Ruri. "sayang ke ind*maret bentar ya, pengen jajan". "iya sayang". Rio memarkirkan mobilnya. Mereka berdua masuk ke minimarket tersebut. Setelah memilah-milah apa yang mau dia beli dia pamit ke Rio untuk pergi ke toilet. Segera dia menyandarkan HPnya di tembok dan mensetting timer. Kemudian Ruri berpose seksi, menurunkan resleting gamisnya di dada, memperlihatkan belahan dan BH nya, CEKREEK. Lanjut mengangkat gamisnya sampai perut, CEKREK. menurunkan celana dalamnya, CEKREK. Berpose-pose nakal seperti itu libido Ruri tiba-tiba meninggi. Tiba-tiba muncul Ide nakal Ruri. Dia melepas gamis dan dalemannya, menggantungnya di gantungan belakang pintu toilet, kini Ruri telanjang bulat dengan hijab masih tersikap Rapi membalut kepalanya, CEKREK. Selesai dengan sesi nude modellingnya, Ruri kembali mengenakan gamisnya kemudian membuka pintu toilet. Mata Ruri melotot kaget ternyata ada karyawan minimarket sedang antre toilet. "permisi mas" kata Ruri sambil sedikit menunduk dan tersenyum berusaha sopan. "eh emm i-iya mbak" sahut karyawan tersebut gagap. Pesona Ruri meskipun hanya sedetik saja bisa membuat karyawan tersebut terbata-bata dan hilang fokus. "kok lama banget sayang di kamar mandinya?" tanya Rio. "iya nih sakit perut" jawab Ruri. Mereka pun melanjutkan perjalanannya.

Tepat setelah menutup pintu kamar mandi. Betapa kagetnya si karyawan minimarket tersebut melihat 2 buah harta karun tergantung lemas di gantungan toilet. Setelah mengintip aktivitas Ruri dari lubang kunci kemudian melihat harta karun peninggalan Ruri di toilet tersebut batang penis karyawan tersebut otomatis berdiri tegak. Reflek dia mengambil CD dan BH Ruri. Menciumi nya "hmmmm wangi". lalu mengocok penisnya menggunakan celana dalam putih dengan pita kupu-kupu milik Ruri.

Selama perjalanan, mereka saling bertukar cerita. Rio bercerita apa saja yang terjadi di perantauannya, Ruri pun membalas, tentu saja tanpa menceritakan pengalaman sexnya. Rio masih berpikir Ruri adalah wanita solihah yang baik, anggun, dan tidak akan berbuat nyeleneh. "Sayang, kamu masih suka ga kalo aku diliat orang lain?". tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari mulut Ruri.

"maksudnya sayang?"
'kamu kan suka horny kalo aurat aku diliat orang lain'
"i-iya, terus kenapa?"
'ntar isi bensin yuk, terus aku pura-pura tidur sambil gini'

Ruri menurunkan satu lengannya hingga mencapai sikut, satu buah payudaranya mencuat tertopang belahan gamis.
"s-serius kamu? kenapa tiba-tiba kamu gini?"
'ya gapapa, nyenengin kamu aja, udah lama ga ketemu ini'



Rio mlambatkan laju mobilnya, tangan kanannya memegang setir, tangan kirinya sibuk memutar-mutar payudara kanan Ruri yang menonjol. "Dari tadi kamu ga pake BH?" tanya Rio, Ruri mengangguk. "CD juga gapake kok, hehe". Jawaban Ruri semakin membuat Rio hilang fokus. Remasan dan belaian tangan Rio terus dilancarkan. Ruri terus mendesah. Melihat di depan ada sebuah rest area dengan SPBU Rio memberikan tanda lampu sign ke kiri. Skenario berjalan, Ruri pura-pura tidur dengan payudara terlihat. Sementara Rio turun melihat reaksi petugas SPBU disana. "full tank ya mas". Petugas SPBU tersebut sesekali melirik mencuri-curi pandang dari spion mobil yang mengarah tepat ke dada Ruri. Wajah cantik nan kalem namun payudara mencuat dengan puting mengacung. Rio melirik, Petugas SPBU membuat muka. Rio mendekati petugas SPBU tersebut. Si petugas pun panik takut lirikannya tadi ketauan oleh kekasih ukhti cantik ini, "aduh kalo marah gimana nih, bisa drama" batinnya. Rio berbisik "kalo mau pegang aja mas, mumpung sepi nih". Petugas SPBU melotot kaget, "beneran mas?". Rio mengangguk. "sini saya pegangin selangnya, ini kalo udah penuh tinggal lepas bagian sininya kan mas?" tanya Rio. Sang petugas balas mengangguk sambil membuka pintu mobil. Dengan sigap dia mengenyot payudara Ruri sambl tangan satunya meremas payudara kiri Ruri dari luar gamisnya. Ruri yang tidak benar-benar tertidur membuka sedikit matanya. "eh kok.....bukan Rio........hmmmm kebiasaan banget pacarnya di bagi-bagiin ke orang lain" batin Ruri. Ruri melihat spion, Rio pun sama. Mata mereka bertemu bertatap-tatapan dari spion mobil. Rio tersenyum sambil memberikan tanda jempol. "ih dasar". Paham dengan kode tersebut. Ruri mendesah. "ehmmm ah,, hmmmmmm terus sayang" akting pura-pura tidur dan mengigau Ruri terus berlanjut. "lah dikira pacarnya yang grepe2" batin petugas SPBU sambil terus melancarkan aksinya. Tak tahan dengan aktingnya Ruri menarik masuk petugas tersebut kedalam mobil. "Jilatin memekku mas, cepet keburu ada orang" kata Ruri. Petugas SPBU tersebut berusaha sebisa mungkin jongkok di kursi penumpang depan. Ruri membungkusnya dengan rok gamisnya. Rio sengaja melepas tuas selang bensin agar tidak mengisi sehingga sang petugas SPBU bisa menikmati kekasihnya lebih lama lg. Rio berdiri dengan tangannya bersandar di jendela mobil. Melihat aktivitas mereka dari dekat. ehmmm ah. "enak??" kata Rio pelan. "hm m" sahut Ruri. "terusin mas, enak tuh katanya" kata Rio memberi semangat. Gelitikan lidah petugas SPBU di klitoris Ruri disertai tusukan jari tengahnya membuat desahan Ruri semakin tak tertahankan. "EMMMM TERUS MAS, HAMPIR KELUAR".


"mas udah mas, ada orang". kata Rio. Seketika mereka panik. Si petugas keluar mobil sambil mengelap bibirnya yang basah. "nih mas" kata Rio memberikan uang untuk bensinnya kemudian meninggalkan SPBU tersebut. "ih sayang, nanggung tau, mau keluar banget nih udh di ujung". kata Ruri . "hehehe gmn lagi, ada mobil dateng tadi mau isi bensin juga....kalo nanggung sini aku keluarin." sahut Rio. "ntar aja deh di hotel sekalian"


-----------------------------------

Ruri kembali ke kamar kosnya dengan raut wajah sumringah, kerinduannya berbulan-bulan dengan sang kekasih akhirnya terbayar lunas. Kembali Ruri menyalakan HPnya, selama bersama Rio kondisi HP Ruri memang sengaja dimatikan untuk menghindari chat-chat iseng dari Iwan, Andre. Ting ting ting ting, puluhan chat WA langsung masuk bersamaan ke HP Ruri. Ada chat dari Ande, Iwan yang tanpa dibuka pun Ruri sudah tau isinya apa, pasti meminta foto seksi dirinya "ah ganggu banget sih ni orang ber 2". Ada lagi chat dari Rahmat yang menanyakan kabar setelah beberapa hari tidak saling kontak dengannya, beberapa chat dari teman wanitanya dan yang paling membuat Ruri auto fokus ada lah chat dari Pak Edi. "tumben pak edi ngechat" batin Ruri. Dia buka chat WA dari pak Edi "Ruri sudah dapet judul buat skripsi? semester ini harus udah mulai pengajuan judul ya".


Ruri berbaring di kasur nya sambil memandang langit-langit kamar, memikirkan judul apa yang harus dia ambil. aah pusing.
"Ruuuur, udah balik?" terdengan teriakan dari luar kamar. Sari. "iya sar, udah, masuk aja" kata Ruri.

Rr : "ada apa sar?"
Sr : "kamu di WA pak Edi ga?"
Rr : "iya, kok tau sar?
Sr : "aku juga di WA, bikin ga mood weekend aja nih pak edi, hari minggu disuru mikir"
Rr : "iya, baru jg seneng2 bentar udh disuru mikir lg haduuh"

Sari berbaring disamping Ruri. Mereka terdiam sejenak memikirkan masa depan.
Sr : "eh Rur, boleh tanya ga? jawab jujur ya?"
Rr : "tanya apa sar?"
Sr : "kamu ada hubungan apa sih sama rahmat?"
Rr : "eh? ga ada hubungan apa2 kok sar, temen doang"
Sr : "oh yaudah deh kalo gitu"
Rr : "kenapa? kamu suka yaaa?"
Sr : "hehehehe"
Rr : "cieeeee, udah pdkt in aja sar" (sedikit rasa cemburu di hati Ruri, namun apadaya, memang kondisinya begitu, rahmat bukan siapa2nya)
Sr : "masa cewe deketin dulu Rur, tapi, aku udah ngode2 berkali-kali dianya ga peka mulu, kayanya dia suka sama kamu deh"
Rr : "mana ada sar, aku cma temen sama dia, toh aku juga udh punya cowok"
Sr : "iya sih, tapi gmn ya....bantuin dong Rur"
Rr : "aku nyomblangin kamu sama rahmat gitu?"
Sr : "hm mh"
Rr : "oh bisaaaa"


Sr : "Rur, nanya lagi boleh?"
Rr : "boleh"
Sr : "kamu sama cowomu udh ngapain aja?"
 
Mantaaap, kasian deh Ruri nanti cuma bakal jadi orang ketiga di antara Sari dan Rahmat
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd