Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Teman kerjaku idamanku

Apakah cerita nya perlu dilanjutkan?


  • Total voters
    190
  • Poll closed .

risco

Semprot Kecil
Daftar
1 Apr 2014
Post
93
Like diterima
1.289
Bimabet
Salam kenal para member semprot…..

Cerita ini adalah cerita kejadian sesungguhnya dengan di bumbui beberapa plot tambahan agar jalan cerita bisa tambah hot…Hehehehehehe….

Perkenalkan nama ku Ravi asli dari salah satu kota kecil di Jawa Tengah. Sekarang aku bekerja di salah satu perusahaan Jepang di salah satu Kabutapen di Jawa Barat. Pasti tau lah Kabupaten yang banyak perusahaan Jepang ada dimana….Hehehehehehe

Di perusahaan ini, aku berada di divisi Quality Control yang bertugas menjaga kualitas produk hingga terkirim ke customer.Di divisi ini terdiri dari 5 karyawan, 1 orang Manager yang biasa dipanggil Bos Yasto, 2 orang Foreman (termasuk saya) dan Rani, 2 orang Staff yaitu Septi dan Dika.

Nah yang jadi fokus cerita disini adalah Rani. Kenapa Rani ? Karena Rani panlok jadi pasti cantik dan berkulit putih mulus. Selain itu Rani keturunan dari pulau di utara sehingga jika di mix cantiknya bak bidadari dari surga. Umur Rani 2 tahun diatasku sehingga apapun yang menjadi topic pembicaraan pastinya nyambung. Rani sudah berkeluarga, hanya saja sudah 2 tahun menikah belum dikaruniai momongan.

Selama 3 tahun bekerja bersama tidak ada pikiran jorok ke Rani walaupun kita duduk nya bersebelahan. Hanya saja jika saat bel pulang berbunyi ada momen yang aku nantikan. Jadi style berpakaian Rani adalah menggunakan seragam kerja dengan di dobel t-shirt lengan pendek. Saat akan pulang biasanya seragam Rani ditaruh di kursi kemudian dia menguncir rambut. Saat menguncir rambut itulah terkadang ketek nya yang mulus dan putih bersih tanpa ada rambut sehelai pun yang membuat “tugu” ini berdiri. Tetapi hanya sebatas itu, tidak sampai aku berpikiran yang terlalu jauh.

Hingga pada suatu hari, Bos Yasto memanggil kami berdua. Bos Yasto menyampaikan bahwa untuk meningkatkan skill karyawan maka akan diadakan training. Lokasi training di Jakarta dan pada kesempatan kali ini aku dan Rani ditugaskan untuk training minggu depan selama 2 hari.

Dikarenakan aku dan Rani belum pernah ditugaskan untuk training maka kami pun menanyakan beberapa hal yang dibutuhkan saat pelaksanaan training ke divisi HRD. Oleh HRD dijelaskan jika lokasi training dilaksanakan di luar kota maka mendapatkan fasilitas mobil perusahaan dan penginapan selama 1 malam.

“Ran, aku belum bisa bawa mobil gimana ?” kata ku ke Rani

“Ah, gampang Rav, aku bisa nyetir kok” jawab Rani.

“Tapi kan aku gak enak Ran, masa cewek yang nyetir?”

“ Gapapa Rav, aku strong kayak Wonder Woman hehehehehe”

“Kamu tau lokasi trainingnya Ran? soal nya kalo Jakarta, aku belum hapal”

“ Tenang aja Rav, kayaknya lokasi nya dekat sama tempat kerja suamiku”.

“Kalo training nya dimulai jam 9, kira – kira kita berangkat dari sini jam berapa Ran?”

“Mending abis subuh aja Rav berangkatnya soalnya kalo kesiangan dikit nanti kena macet. Biasa nya suamiku berangkatnya abis subuh”

Begitulah percakapan aku dan Rani membahas secara teknis mengenai rencana training yang dilakukan minggu depan.

Tak terasa waktu seminggu pun berlalu. Aku berangkat dari rumah sekitar jam setengah 5 pagi. Sampai di kantor jam 5 bertepatan dengan waktu subuh. Aku pun sholat subuh terlebih dahulu. Setelah sholat subuh, Rani mendatangiku di mushola. “Ayo Rav kita berangkat” ucap Rani dengan semangat. Rani menggunakan kemeja lengan pendek dengan celana kain warna hitam.

Kami pun menuju lokasi training melalui jalan tol. Tidak seperti namanya yang seharusnya jalan tol adalah jalan bebas hambatan tapi kenyataannya sangat berbeda. Lama perjalanan dari kantor menuju lokasi training adalah 2 jam. Padahal menurut Rani jika tidak macet hanya membutuhkan waktu setengah jam saja.

Kami pun memarkir mobil terlebih dahulu.

“Baru jam 7 Rav, training nya jam 9 masih ada waktu 2 jam lagi buat istirahat”

“Iya nih Ran, enak nya ngapain ya nunggu selama 2 jam?”

“Aku tidur dulu Rav disini ga papa kan? biasa nya aku abis subuh nganterin suami ke bus jemputan trus pulang tidur dulu sebelum berangkat kerja”

“ O ya udah Ran ga papa, aku main PSP dulu aja disini”

Setengah jam pun berlalu tanpa terasa. Kulihat Rani di samping ku masih tertidur nyeyak. Ku akhiri permainan game ku. Karena sudah mulai bosan, aku pun akan keluar dari mobil untuk mencari udara segar. Secara tak sengaja, aku melihat bagian pusar Rani yang sedang tertidur pulas. Kancing kemeja bagian paling bawah di masukkan oleh Rani sehingga sebagian perut yang putih dan pusar Rani terlihat secara jelas olehku. Sontak saja “tugu” ku berdiri dengan keras. Mau bagaimana lagi, pagi – pagi sudah disuguhi pemandangan yang yang sangat indah.

5 menit pun berlalu dengan memandangi tubuh Rani. Sempurna sekali ini Rani, tinggi 150 cm, berat badan sekitar 50 kg, kulit putih bersih, rambutnya panjang, dada tidak terlalu besar, idaman setiap laki – laki.

Hanya sekedar memandang, aku tidak berani berbuat apa – apa, karena Rani adalah rekan kerja ku dan tiap hari ketemu. Ya, aku hanya berani memandang saja.

Aku pun keluar dari mobil untuk mencari udara segar. Kemudian aku menuju ke lobby hotel untuk sekedar bersantai. Daripada di mobil aku tersiksa oleh gejolak di dada akibat “pemandangan” Rani lebih baik aku duduk di lobby hotel saja, pikirku.

Sekitar 30 menit kemudian Rani pun meneleponku mengajak untuk mencari sarapan. Kamipun sarapan bubur ayam di seberang jalan hotel tempat kami mengikuti training.

Setelah sarapan, kami konfirmasi training ke bagian resepsionis hotel. Setelah konfirmasi, kami diarahkan menuju ke lantai 7 tempat diakannya training.

Haripun berjalan secara normal.

Di sela – sela waktu istirahat makan siang, Rani menghampiriku

“Rav gimana kalo kamar hotel kita jadi satu aja? Jadi nanti kita bilang ke resepsionis kwitansi nya dibikin 2 tapi kita pesennya 1 aja, lumayan uang yang buat pesen kamar kita bagi 2 buat jajan”

“ Waduh Ran, ga enak saya kita kan bukan muhrim masa mw tidur bareng?”

“Enak aja kamu Rav, kita pesennya yang double bed jadi ga jadi satu”

“Emang boleh sama pihak hotel? Nanti kena gerebek polisi gimana?”

“Halah ga mungkin Rav, yang berita di tv digerebek itu kan hotel kelas melati”

“Atur aja deh Ran, aku ngikut aja…hehehehehehe”

Begitulah rencana Rani. Ide nya lumayan juga selain uang saku dapat uang lebihan bayar hotel pikirku.

Sore itu setelah training hari pertama training, kami pun masuk kedalam kamar yang sudah dipesan oleh Rani.

“Capek juga ya Rav, padahal Cuma ndengerin orang ngomong”

“Iya Ran, mending kerja di kantor ketahuan capeknya. Ini capek duduk – duduk doang”

“Aku mw mandi dulu Rav biar seger, kamu jangan ngintip lho ya….”

“Engga Ran….ntar bisa bintitan ini mata saya…Hahahahahahaha”

Sambil menunggu Rani mandi, aku pun tiduran di kasur sambil melihat TV. Sambil melihat TV aku pun melamun kejadian tadi pagi saat melihat pusar dan perut Rani yang putih. Coba tadi aku memegangnya, bagaimana rasa nya ya. Biasa lah lamunan seorang perjaka jomblo dari kampong.

“Udah Rav, gentian kamu yang mandi” ujar Rani membuyarkan lamunanku. Rani keluar dari kamar dengan menggunakan t-shirt lengan pendek warna putih dan celana pendek warna hitam diatas lutut. Sempurna sekali ucapku.

“Apaan kamu bilang Rav?”

“Engga Ran…Hehehehehehe”

Di kamar mandi aku pun membayangkan body Rani yang sangat sempurna sambil mengelus – elus “tugu” ku……

Ah betapa sempurna nya dia, beruntung sekali yang jadi suaminya. Tapi aku tidak bisa berlama – lama di kamar mandi. Khawatir nanti Rani berpikir macam – macam jika seorang bujangan lama di kamar mandi.

Selesai mandi aku pun tiduran dikasur lagi sambil menonton TV. Kulihat Rani sedang menelepon suaminya. Berita hari ini tidak ada yang menarik. Berta politik menurutku adalah berita yang sangat membosankan.

“Rav, kamu mw makan malam apa?”

“Nasi goring aja, tapi aku males keluar”

“Ya udah aku sama aja deh, kita pesen online aja ya”

Sambil menunggu nasi goreng datang, kita pun mengobrol santai bercerita mengenai pengalaman – pengalaman bekerja di perusahaan sebelumnya. Tak terasa sudah jam 8 malam. Nasi goreng pun sudah habis. Kantuk segera melanda.

“Rav” panggil Rani memecahkan suasana yang hening.

“Iya Ran”

“Kamu bisa pijit gak Rav?”

“Ya bisa gak bisa, emang kenapa Ran?”

“Ini punggungku kok pegel abis nyupir tadi trus seharian duduk terus”

“Oh…ya udah aku coba pijit deh”

Aku pun beranjak menuju kasur Rani dengan mengambil posisi dibelakangnya. Kupijat pelan – pelan punggungnya.

“Gimana Ran enak gak pijitanku? kalo terlalu kencang, ngomong aja ya”

“Enak kok Rav, lanjutin aja”

Dengan posisi dibelakang Rani aku pun bisa melihat leher nya yang putih. Itu sedikit banyak mulai menaikkan libido ku. Si “tugu” juga mulai memberontak. Rani kupijit mulai dari punggung, tangan dan pinggangnya. 30 menit pun berlalu, sambil memijat aku pun mengajak Rani untuk mengobrol.

“Gimana Ran udah enakan?”

“Belum Rav, pijitanmu enak banget nih”

“Eh…ngomong – ngomong kamu udah punya pacar Rav?”

“Belum Ran, belum ada yang mw”

“Ah sayang sekali kamu belum punya Rav padahal pijitanmu enak banget ini. Pijit biasa gini aja enak apalagi kalo pijit plus – plus nya. Wkwkwkwkwkwk”

“Kamu ada – ada aja Ran”

“Tapi kamu pernah pacaran kan?”

“Pernah kok, aku bukan homo juga kale Ran”

“Hahahahaha nanya aja kok Rav, sensi amat kamu. Btw, selama kamu pacaran ngapain aja sama pacar kamu? Pasti sering ngen**t yak?”

“Belum pernah Ran, aku masih perjaka ting – ting”

“Masa siy cowok jaman sekarang gitu lho….lha kalo pacaran gak ngapa – ngapain terus kamu ngapain sama pacar kamu?”

“Ih kamu kaya detektif aja pertanyaannya. Aku pacaran paling hanya kissing terus pegang tetek gitu aja”

“pegang tetek? kayak gini ???”

Rani pun tiba – tiba mengarahkan kedua tanganku menuju ke dada nya.

Update 1

Update 2

Update 3

Update 4

Update 5

Update 6

Update 7

Update 8
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd