Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Teman kerjaku idamanku

Apakah cerita nya perlu dilanjutkan?


  • Total voters
    190
  • Poll closed .
“Aaaahhhhhh” Rani pun melenguh.

Tangan Rani membimbing kedua tanganku untuk meremas dada nya lebih kencang.

“Seperti ini Rav?”

“i..i…i…ya Ran” jawabku

“Kok kamu kaku sih…kata nya udah sering sama pacar?”

“eh…i…i..em…em…gak nyangka aja kayak gini Ran”

“Aaaahhhhhh….iya nih Rav kebawa suasana….lebih kenceng lagi Rav….Aaaaahhhhhh…..udah 2 minggu aku sange…suami lagi dinas ke luar negeri”

Dengan perasaan yang campur aduk antara kaget, senang, enak, takut kucoba mencium leher Rani dari belakang sambil meremas teteknya.

“Aaaaahhhhh enak banget Rav. Kamu udah pernah ngent*t belum Rav?” Tanya Rani.

“Be..belum Ran”

“Aku ajarin yak. Tapi kon*olmu jangan masuk ke me**kku ya soalnya me**kku hanya nuntuk suamiku”

“Bba..ba…ik Ran” jawabku terbata – bata

Mimpi apa aku semalam hingga saat ini aku bisa bermesraan dengan Rani yang tak lain adalah rekan kerjaku dan istri orang.

Kemudian Rani pun membalikkan badan sehingga kami saling bertatap muka. Rani pun melepaskan baju dan bra nya sehingga terlihat dengan jelas payudara dan putting nya yang berwarna merah muda. Sangat sempurna batinku.

“Kenapa Rav kok bengong? Belum pernah liat tetek?”

“O..o..i..ii..ya Ran. Perfect banget punyamu. Biasa nya Cuma liat di film aja” jawabku grogi.

“Coba di emut Rav”

“Ngemut gimana Ran? Kayak bayi netek?”

“Ya iyalah Rav, belum pernah liat bayi lagi netek?”

“Sering liat sih Ran tapi belum pernah netek pas udah gede….hehehehehehe”

“Ayo buruan Rav keburu aku tutup lagi nih”

“Eh…i..i..ya Ran”

Tanpa membuang waktu akupun langsung melahap tetek Rani. Kuhisap putting sebelah kanan sedangkan putting sebelah kiri kucubit secara pelan – pelan. lidahku memutari putingnya berulang kali hingga putingnya menjadi basah.

“Aaaaahhhhh enak Rav, jangan kenceng – kenceng” ujar Rani yang menambah semangatku untuk bergerilya. Setelah putingnya basah dan licin, kusedot secara pelan dan lembut.

“Ah…oh…uh….teruskan Rav, gentian yang sebelah kiri”

Akhirnya aku menuruti permintaan Rani dengan mengganti posisi. Kali ini lidahku berputar – putar di areola sebelah kiri. Tidak menyentuh putingnya. Sebagaimana juga tanganku memutar – mutar areola sebelah kanan tetapi tidak sampai menyentuh putingnya.

“Aaaaahhhhhh Rav kamu mempermainkan aku ….Aaaaaaaaaahhhhhhhhhh”

Kemudian Rani pun mendorong kepalaku lebih menekan ke teteknya. Tangan ku yang kanan pun diremasnya dengan kencang hingga dia melenguh dengan keras.

“Naaaaaaah giniiii dong Raav…enak kayak gini”.

Kuhisap putting Rani secara pelan – pelan hingga putingnya basah oleh lidahku

“Ahhh Rav…aahh beneran Rav kamu…aaahhh…belum pernah ngent*t? Aaahhhh…kayaknya kamuuuuhhh…udaaaah pengalaman banget…Aaaahhhhh…kamuuuh pinter aaahhh buat nafsukuuuh naik turun…Aaahhhhh”

“Belum pernah Ran cuman sering nonton bokep. Sekarang coba aku praktekin”

Rani pun menggeliat tidak bisa diam seperti cacing kepanasan. Akupun sangat menikamatinya, perasaan ini belum pernah aku alami sebelumnya. Tak terasa 10 menit pun berlalu.

“Ran, tau gak apa menarik dari dirimu…”

“Apaaa aaahhh itu Rav?”

“Ketekmu Ran. Aku suka nglihatin pas kamu lepas seragam kerja. Ketekmu bersih dan mulus bikin aku horny”

“Aaahhh sampai segitunyaaaah kamuuuh perhatiin akuuuuh Rav”

Kuangkat tangan kanan Rani keatas, kulihat keteknya sangat putih, mulus dan bersih tidak ada satu helaipun rambut yang menempel. Kucium secara lembut mulai dari siku bagian dalam menuju ke keteknya. Sedangkan tangan ku sibuk memelintir pelan puting merah muda Rani yang menggemaskan itu.

“Aaaahhhhhhhhh…..yaaaah….aaaahhhhhh……oooohhhhhhhh”

Aku pun berhenti di ketek Rani, kucium keteknya dalam – dalam. Oh betapa harumnya ketek Rani. Kemudian akupun tak tahan untuk mulai menjilati ketek Rani.

“Aaaahhhh terus Rav enak banget…Aaaahhhhhh” Rani terus meracau.

Betapa sedapnya ketek panlok. Tak pernah sebersitpun aku bisa menikmati seorang panlok yang sangat cantik ini. Akupun mulai terbawa nafsu karena “tugu”ku pun sudah mulai mengeras. Kujilati ketek Rani secara liar seperti aku menjilati es krim yang lezat.

“Aaahhh Rav nakal banget kamuuuh. Gantianhhh yang satunyaaah Rav….”

Akupun mengikuti kemauan Rani. Sekitar 15 menit aku melakukan foreplay ini dan Rani semakin kelojotan tidak jelas.

“Aaaah Rav sudah duluuuhhh Rav, akuuuhhh nafas duluuuh Rav”

Rani pun merebahkan diri ke kasur sambil mengatur nafasnya. Kemudian secara secara tak kuduga, Rani memelorotkan celana nya. Ternyata dari tadi Rani tidak menggunakan celana dalam.

“Wah ternyata kamu udah persiapan Ran”

“Iya Rav gegara kemarin dirumah nonton JAV sendirian”

“Emang kamu g punya alat bantu?”

“Punya sih tapi beda rasanya sama yang asli”

Kupandangi Rani yang telanjang bulat ada di hadapanku. Seperti permaisuri jatuh dari langit penampakan mulus dari Rani. Tidak menunggu lama, tangan Rani menuju ke lubang me**k dan berucap:

“Ayo jilatin Rav, kayaknya kamu jago jilat menjilat deh”

“Siap Ran…Hehehehe”

Kusibak rambut kemaluan Rani dengan tanganku secara pelan – pelan. Kedua tangan Rani membuka me**knya hingaa aku pun melihat pemandangan tak terbayangkan yang selama ini hanya bisa aku nikmati di film – film JAV sambil bermasturbasi.

Kulihat secara seksama me**k Rani. Berwarna agak kecoklatan dengan rambut kemaluan yang sedikit dan tipis. Kemudian merekah bak bunga mawar yang sangat indah. Ya ampun mungkin ini adalah salah satu ciptaan Tuhan yang paling indah.

“Hei…..malah bengong”

“Eh…iiiya Ran, maaf….hehehehehehe” ujarku menahan konak.

Kujulurkan lidahku menuju me**k Rani. Hmmm rasanya asin asin asem seperti permen na**- **no. Baru kali ini aku merasakan me**k seorang wanita. Kujilati dari atas sampai bawah hingga me**k Rani terasa agak licin.

“Sini Rav tanganmuuhhhh”

Kemudian Rani menuntun kedua tanganku menuju kedua teteknya. Seiring itu juga kaki Rani membuka secara lebar – lebar agar aku lebih nyaman penetrasi lidahku ke me**knya.

“Masukin lagi Rav..dan agak keatas lagi”

Kuikuti petunjuk dari Rani sampai lidahku menemukan tonjolan daging kecil.

“Nah itu Rav….dijilat agak kencengan” permintaan dari Rani.

Bagaikan kerbau yang di cocok hidungnya, aku pun mengabulkan permintaan Rani. Kujilati secara cepat dan tanganku meremas – remas toketnya. Tangan Ranipun berada di tanganku mengikuti irama remasan tangan ku.

“Ooohh iyesss….aaahhhh nikhhhmathhhh banghhheettthhhh Rav….Ahhhhh….terus Rav….aaaahhhhhh”

Semakin lama irama jilatan lidahku semakin kupercepat dan Rani berteriak semakin keras..

“Aaaahhhh Rav terushhhhh aaahhhhh kencenghhhh lagiiiihhhh aaaahhhhh”

“Aaaahhhhh dikithhh lagiiihhhh aaahhhh aaahhhh aaahhh aaaahhhh aaahhhh”

Tak berselang lama kedua tangan Rani memegang kencang kepalaku. Bersamaan dengan itu kurasakan kedutan di me**k Rani dan aku pun merasakan ada sedikit cairan yang mengalir menuju lidah ku.

“Aaaahhh yess…aaahhhh….aaaahhhhh….aaaaahhhhhhh….aaaahhhhh” Lenguhan Rani seiring dengan tubuhnya yang berkedut.

Tangan Rani secara perlahan – lahan menjauhkan kepalaku dari me**knya.

“Enak Ran?” tanyaku sambil tersenyum.

“Ehnaakhhh banghhethhhh Ravvv” jawab Rani sambil terengah – engah.

“Kok ada banget nya Ran? Emang kamu belum pernah diginiin?” tanyaku seperti polisi sedang menginterogasi.

“ Behlummhh Ravv, suahhhmihkuuhhh gak mauuhh behhginiihhh” Rani belum bisa mengatur nafasnya.

“Ya ampun terus sama suami cuman ngent*t terus bubar?” aku semakin bersemangat mengorek kisah persetubuhan Rani dengan suaminya.

“Iyah Rav, secarah diah pulangnya malamh jadi kecapekan katanyah” Rani sudah mulai bisa mengatur nafasnya

“Haduh bidadari secantik kamu masa diperlakukan seperti urinoir, abis kencing terus pergi”

“yah mw gimana lagi Rav, sebagai istri aku harus bisa menerimanya”.
 
Harusnya pas gitu Om lngsng berhenti buat dia kentang,klo mau lanjut bilang ke dia,lanjutan mesti pake junior..kyknya pasti di kasih dah Om. :jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd