Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Tania Pacarku Anggota Paskibra

barashin

Semprot Kecil
Daftar
14 Aug 2014
Post
56
Like diterima
221
Bimabet
Halo suhu semua, izinkan newbie menyumbang cerita di forum ini. Ini pertama kalinya newbie nulis, jadi mohon masukan dan sarannya ya. Siapa tahu cerita ini juga bisa jadi inspirasi suhu-suhu yang lagi punya pacar atau TTMan anak Paskibra. Atau mungkin bisa sharing nih kalo suhu pernah punya mantan anak Paskib.

Disclaimer: Cerita ini hanya fiksi belaka, apabila ada kesamaan nama, cerita, dan tempat, semata-mata hanya kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan.

EPISODE 1: AWAL KISAH --> DI BAWAH
EPISODE 2: SUATU MALAM DI HOTEL KOTA DEPOK --> PAGE 2
EPISODE 3: HUKUMAN PASKIBRA UNTUK TANIA (BONUS MULUSTRASI SUARA TANIA) --> PAGE 4


----------------------------------------------------------------------------------------------

EPISODE 1: AWAL KISAH

Malam itu langit sangat cerah. Lengkungan bulan dan kerlipan bintang terlihat jelas dari kolong langit. Jalanan yang tidak terlalu padat terasa lebih sunyi dari seharusnya. Mungkin ini yang disebut jatuh cinta, dunia terasa milik berdua. Deru mesin, angin yang berembus, suara klakson, seperti bebal untuk masuk ke telinga. Hanya kami berdua rasanya di dunia ini. Ya, aku dan Tania, pacarku, asyik berpelukan di atas motor. Malam minggu malam panjang kata orang, dan aku mengakui kebenarannya sekarang. Begitulah rasanya. Selepas makan malam dan nonton film, kami belum mau berpisah dengan malam. Maka ke salah satu hotel di kawasan Depok lah roda bergulir.

Aku dan Tania bukan baru kenal. Kami kenal sejak satu ekstrakurikuler di SMA dulu, Paskibra. Dia junior, saya senior, setengah pelatih lebih tepatnya. Usia kami terpaut 5 tahun. Ya, waktu itu aku sudah lulus kuliah, sedang Tania masih SMA. Tidak ada kesan apapun selama itu. Saat itu aku pun sudah punya kekasih. Semua biasa saja. Latihan baris-berbaris dilakukan secara profesional.

3 tahun kemudian, kami bertemu lagi saat ada acara Paskibra di salah satu rumah anggota di kawasan Jakarta Selatan, yang juga mengundang para alumni. Tania sekarang sudah kuliah di perguruan tinggi terkenal di Depok. Penampilan dan sikapnya sudah jauh lebih matang dan dewasa. Kulitnya yang sawo matang gelap terlihat eksotis dan sehat. Matanya yang hitam sekarang lebih hidup dan percaya diri, tidak seperti saat SMA saat matanya murung dan mengawang-awang. Rambut hitamnya pendek, tapi cukup untuk menutupi lehernya. Riasan di wajahnya juga pas, tidak tebal tapi mampu mengeluarkan aura kewanitaan yang segar. Bibirnya yang tebal menambah citra diri saat tersenyum. Untuk ukuran wanita, tubuh tania banyak ditumbuhi rambut-rambut halus.

OIP.LoH16LlWNk4h7bbg0ADSQwHaJ4

Dari wajahnya banyak orang mengira dia keturunan Ambon atau India. Tapi setelahnya aku ketahui bahwa ada darah Belanda di tubuhnya. Dengan tinggi 165 cm, Tania berdiri sama tinggi dengan rata-rata laki-laki. Dari bentuk tubuhnya, bisa kuperkirakan berat badannya ada di kisaran 57-60 kg. Tubuhnya tipe normal, bukan yang sexy, tidak juga atletis., tapi juga tidak overweight.

"Hai kak, apa kabar?"

Aku menoleh mendengar sapaan dari belakang. Disana aku melihat Tania dengan gayanya yang khas, yang sering aku lihat di akun Instagramnya. Dia memakai kaos hitam polos dengan outer berwarna maroon. Kaos yang dipakainya pas, tidak ketat. Meskipun begitu, buah dadanya, yang kuperkirakan berukuran 32A, masih mampu memperlihatkan gundukannya yang ranum. Celana jeans dan sepatu boots dia pilih sebagai pelengkap penampilan.

"Oh hi Tania, Alhamdulillah baik. Kamu sendiri gimana?" jawabku

"Alhamdulillah aku juga baik. Udah lama kak disini?"

"Belum kok, baru setengah jam lah kira-kira. Naik apa tadi kesini? Dari rumah?"

"Oh enggak, ini dari kampus, naik gojek tadi kesini."

Setelah itu kami banyak mengobrol. Dari sana aku tahu dia sudah tidak putus dengan mantan pacarnya, yang juga satu SMA. Dia juga kuberitahu bahwa aku juga baru putus. Mendengar itu, aku jadi ingat gosip yang aku dengar seputar hubungan mereka yang terkenal cukup berani. Info ini kemudian aku konfirmasi langsung dari Tania setelah kita semakin dekat. Tania dan mantannya ternyata sering melakukan petting dan oral, di banyak tempat. Di mobil saat sedang di parkiran, di rumahnya kalau sedang sepi, dan bahkan pernah Tania memberikan oral saat jam istirahat di kelas. Gila pikirku. Padahal waktu SMA dia kunilai sebagai anak yang polos, yang pendiam dan susah bergaul. Bukannya ilfeel, info itu justru membuat aku bergairah untuk ikut merasakan tubuh Tania.

Setelah acara paskibra itu, kami semakin dekat. Kami sering janjian untuk sekedar nonton bareng, atau aku bantu dia mengerjakan tugas kuliah. Aku juga sering mengantar jemput Tania pulang pergi dari kosnya (di Depok, rumahnya di Jakarta) ke kampus, atau sekedar ke stasiun, karena kereta jadi pilihan paling efisien untuk yang berkuliah di Depok tapi tinggal di Jakarta. Belakangan bahkan aku ikut mengantar dia pulang naik kereta. Dari stasiun Tebet, turun di Universitas Indonesia, lalu kami berdua jalan kaki menuju kos, lalu aku kembali ke stasiun untuk naik kereta arah Jakarta. Tidak peduli siang atau malam, aku tetap mengantarnya pulang.

Tanpa disadari, kedekatan kami sudah selayaknya pacar, tapi tanpa status. Itulah sebabnya aku bisa membawa dia ke rumahku. Kebetulan kondisi rumah sedang kosong. Sebenarnya sudah beberapa kali Tania aku ajak ke rumah, bertemu keluargaku, mengenalkan layaknya dia pacarku. Kali ini dia kuajak ke rumah karena ada barang yang ingin aku ambil, sebelum kami melanjutkan pergi untuk makan.

"Kamu tunggu sini sebentar ya Tan" kataku sambil mempersilahkan Tania duduk.

"Iya kak"

"Btw, ini baru jam segini. Aku gerah banget rasanya. Mau mandi dulu ya sebentar'

"Oke"

Maka aku pergi mandi. Tidak lama. 15 menit kemudian aku kembali. Kebetulan posisi rumahku cukup terbuka, jadi dari kamar mandi, Tania bisa melihat aku keluar masih mengenakan handuk dan tidak memakai baju.

"Kak!" katanya kaget sambil menutupi wajah.

"Kenapa Tan? kayak belom pernah liat badan cowok aja kamu" jawabku menggoda.

"ihh, malu tahu aku" jawabnya jengkel. Tapi setelah itu, dia buka tangannya yang tadi menutupi wajah. Dengan tatapan kagum dia mengamati tubuhku. Tipe badanku memang berotot. Ini adalah hasil dari latihan 1 tahun terakhir. Otot dada sudah bidang. Begitu juga tricep dan bicep yang sudah cukup besar. Perut walaupun belum six pack, tapi minimal sudah 2 pack.

"Hoi! jangan malah bengong"

"Ah.. iya kak" Jawabnya gugup

"Hayo liatin apa kamu?"

Tania hanya diam sambil malu-malu.

"Sini kalo mau pegang ototku" kataku cepat menangkap situasi.

"Boleh kak?"

"Kalau kamu berani"

Lalu Tania berdiri dan berjalan ke arahku. Sampai di depanku dia mulai menyentuh dadaku dengan tangan kanannya. Dia raba perlahan, mengagumi otot dadaku. Tanpa sadar kudengar nafasnya mulai memburu.

"Kamu suka tubuhku ya?" tanyaku sambil mendekatkan wajah ke telinga Tania.

"I.. iya.. mmh.. Aku suka... tubuh.. hh.. kamu yang kekar kak.. mmh" jawab Tania dengan nafas yang semakin berat.

Lalu aku sentuh pelan lehernya, dan kudekatkan wajahnya ke wajahku, spontan Tania memejamkan mata, siap menerima apapun perlakuan yang akan aku berikan. Perlahan ku kecup bibir Tania yang tebal. Aku lumat bibir bagian bawahnya. Kumainkan dengan lembut bibir itu dengan gerakan bibir yang melumat, sesekali lidahku juga membantu memanjakan bibir Tania. Lalu aku hisap bibir bagian bawahnya, dan aku tarik.

4f27afecaab4aaa54cd31828b646cddc.jpg

"Ahhh!" desah Tania setengah berteriak.

"Ahhh.. sentuh aku kak... sentuh aku... please" pinta Tania sambil memaksa untuk mencium bibirku kembali.

Tapi aku tahan wajah itu dengan menarik Tania di rambutnya.

"Kamu suka banget dicium ya?"

"Iyah... hh.. ahh.. aku suka ciuman kamu kak" jawabnya meracau

"Enakan mana ciumanku sama ciuman mantan kamu?" Godaku sambil menjambak rambutnya ke belakang sehingga wajah Tania setengah mendengak.

"enakhan.. ciuman kamu kak... ahhh.. beda banget.. you're the best kisser..." Jawab Tania sambil terus mendesah dan membuka bibirnya.

Setelah itu kuputar badannya, sehingga sekarang aku memeluk Tania dari belakang. Langsung kuciumi lehernya. Dapat kucium aroma parfum yang sudah bercampur aroma tubuh asli Tania. Kuciumi bergantian dari leher sebelah kiri ke leher sebelah kanan. Sesekali kuberikan cupangan kecil disana.

3-types-of-kisses.gif

"Ahhh... iyah.. terus kak... ahhh.. ahhh.. uhh.."

Ku arahkan wajah Tania agar menoleh ke kanan belakang, dan kulumat kembali bibirnya. Tania membalas ciumanku dengan penuh nafsu. Desahan Tania sudah tidak terbendung lagi, bocor dalam tiap ciumannya. Sambil menikmati kenyalnya bibir Tania, tanganku merangkul perut dan dada Tania. Ku belai lembut lekuk tubuhnya dengan penuh perasaan.

Keadaan itu terus berlangsung selama 15 menit ke depan. Lalu terpaksa aku harus menghentikannya, karena desahan Tania semakin tidak terkontrol. Aku tidak mau mengambil risiko dipergoki warga. Malah akan merepotkan diri sendiri. Maka aku paksa Tania menahan nafsunya, dan kami pun berangkat untuk makan.

tumblr_nncxvvygLe1rsfp95o1_400.jpg
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd