Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 65 20,4%
  • Indah

    Votes: 40 12,6%
  • Vera

    Votes: 20 6,3%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,9%
  • Azizah

    Votes: 123 38,7%
  • Natsu

    Votes: 10 3,1%

  • Total voters
    318
Baca cerita nya yang udah full dimana suhu??
Ga ada gan .. ini aja blm tamat kok dan latest ch yg ane bikin ya baru ch 39.. cuma pindah lapak doang dr sblumnya di thread cerbung merah 😅
Buat yg baru2 join, ane umumin lg bahwa ane skr lg liburan sm kluarga, jd ane hiatus dulu barang 3 hari..jd blm mood buat nulis..
Dan dari awal ane nulis, ane ga perna nyetok chapter byk2.. biasanya kl uda ane tulis, cek2 dikit lgsg ane release..
Kalopun ada yg ane tahan dulu, biasanya plg byk 1-2 chapter, itupun dgn alasan biar nanti kedepannya plotnya tetap konsisten..
Ane sih ga mau release ch trus nanti next 10 ch ane kudu rubah lg tyt ada yg salah..

Ceritanya ane usahain pasti tamat kok, smuanya uda ada di imajinasi ane..
Kl yg dr awal ngikutin jg udah hapal, ane kl nulis cerita alurnya kalem ga buru2..jd kl yg niat cari cerita yg lgsg satsetsatset ga cocok kl baca cerita ane 😁

Bgitu ceritanya gans.. jd mohon bersabar ya 🙏🙏
 
Wah mantep nih cerita. Selamat berlibur om TS, kli aja selama liburan banyak inspirasi buat cerita lain hehehe
 
Season 2 : SG 40 – Self Reminder



Keesokan paginya..

Aku terbangun dan seketika membuka mataku setelah mendengar suara dering alarm dari HP ku. Dan lagi-lagi aku tak bisa menahan takjubku atas keajaiban yang kurasakan dari sistem.

Pagi ini aku kembali terbangun dalam keadaan segar bugar dan penuh energi.

Padahal tadi malam kurasakan seluruh badanku lemas dan staminaku habis terkuras setelah melakukan beberapa ronde panas dengan Lia istriku dan kedua budakku, Indah dan Vera.

Namun ternyata lagi-lagi pagi ini aku bangun dalam kondisi prima seolah tadi malam aku tidur cepat dan tidak melakukan pergumulan sengit dengan mereka. Terutama di sesi panasku dengan Indah di dalam dream room.

Malah aku merasa, semakin liar dan panas pertarunganku dengan Indah di dalam dream room, semakin aku terbangun dalam kondisi yang penuh energi keesokan paginya.

Entah sudah berapa kali aku membuat Indah orgasme. Dan aku pun berhasil mencapai klimaks-ku beberapa kali pula akibat jepitan dan sensasi memabukkan dari liang surgawinya yang kurasakan seperti masih dalam keadaan sebelum aku menjebol dinding keperawanannya.

Aku juga tidak tahu kenapa nafsu Indah sangat menggebu-gebu tadi malam. Dan aku selalu tak kuasa untuk menolak permintaan ‘the only one’-ku itu.

Indah sudah sangat membantuku untuk menjalankan rencanaku dalam drama makan malamku dengan Bramono.

Tanpa Indah, bisa saja aku langsung menghabisi Bramono karena kondisi kejiwaanku yang tidak stabil pada malam itu.

Belum lagi kondisi tubuhku yang sedang sangat bergairah akibat dari obat perangsang yang diberikan oleh Bramono dalam teh yang kuminum.

Kejadian tadi malam pun seketika terlintas dalam pikiranku. Bukan saja staminaku yang sudah diuji, tetapi ketahanan mental dan emosiku diuji pula malam itu.

Dan aku bersyukur rencanaku berjalan seperti yang kuprediksi. Walaupun ada beberapa hal yang terjadi di luar dari apa yang kurencanakan, akan tetapi dengan sedikit improvisasi dan keyakinan pada kartu As-ku yang sudah kupersiapkan sebelumnya, rencanaku berjalan dengan sempurna.

Lalu setelah semua itu berakhir, pagi ini aku baru menyadari bahwa saat ini aku ibarat sedang meniti jembatan kecil yang licin sehingga rawan untuk terpeleset dan bisa membuatku jatuh ke dalam jurang kehancuran.

Rencana yang kujalankan saat ini, membuatku harus mempertaruhkan segalanya. Nyawaku, keselamatan keluargaku dan juga keselamatan orang-orang yang sekarang berada di sisiku.

Aku memang sungguh-sungguh bertekad untuk melindungi dan membantu Vera menemukan kakaknya.

Dan walaupun ‘kerjasama’-ku dengan mas Teguh bersifat mutual dan mengharapkan hasil yang sama, aku tidak bisa membiarkan kalau ia sampai terbunuh ketika menjalankan rencanaku.

Semua hal ini menjadi sebuah pengingat bagi diriku. Aku harus selalu waspada dan teliti, karena saat ini, yang sedang kupertaruhkan bukan hanya diriku, melainkan juga orang-orang yang sudah menaruh kepercayaannya padaku.

Dan aku harus selalu sadar, bahwa orang-orang yang menjadi lawanku adalah orang-orang yang berbahaya.

Rencana yang kubuat harus detail dengan mempertimbangkan banyak aspek dan hal lain yang mungkin bisa menggagalkan rencanaku.

Walaupun sebenarnya aku cukup percaya diri. Kekuatan yang diberikan oleh sistem kepadaku, membuatku yakin aku bisa menjalankan rencanaku dengan baik.

Belum lagi sekarang aku juga sudah berhasil bekerja sama dengan mas Teguh. Seorang mantan pasukan khusus, dengan skill dan peringkat tertinggi di unitnya ketika ia masih bertugas.

Beberapa kartu As-ku yang kumiliki sekarang, juga semakin mempertebal kepercayaan diriku. Dengan percaya diri dan bersemangat, aku lalu mengaktifkan perintah ‘status’..

..

“” Status “”

“” Name : Master Reza Renjani“”

“” Total Slaves : 2 “”

“” Total Score : 282 “”

“” Title : Adorable Master (Unique) “”

“” Charm : 64 “”

“” Stamina : 49 “”

“” Technique : 83 “”

“” Strength : 35 “”

“” Int : 72 “”

“” Luck : 15 “”

“” Remaining points : 0 “”

“” Skills : [Change Body Posture + Lock], [Golden Finger], [Mesmerizing Gaze], [Slave’s Emotion], [Stop Climax], [Lull (1 charge, 2 in CD)] “”


..


“Hmm..”, aku sedikit kecewa lagi dengan poin staminaku yang sudah melewati 40 poin, tetapi tidak mendapatkan reward tambahan dari sistem.

Tapi aku berharap 1 poin lagi aku bisa menembus check point 50 poin. Dan semoga sistem memberiku reward atau skill baru untukku.

“Eh? Str, tech dan Int-ku naik 1 poin?, aku terheran dengan penambahan 1 poin di ketiga atributku itu di luar dari poin yang kudapatkan dari reward atas keberhasilan misiku.

Untuk kenaikan poin int dan tech masih bisa kupahami. Mungkin ilmuku dalam memuaskan wanita bertambah setelah beberapa pelajaran tentang anatomi tubuh wanita yang kulakukan dengan Lia dan kedua budakku.

Tapi kenaikan str?

“Jangan-jangan..”, aku teringat dengan ronde-ronde panasku tadi malam. Dan refleks aku langsung melirik ke arah juniorku.

“Bertahanlah Joni.. Ini semua demi masa depan yang lebih cerah”, batinku pasrah sambil mengelus pusaka kebanggaanku ini.

“Memang susah menjadi seorang jagoan slave master”, keluhku dalam hati.

Namun overall, selain dengan title yang membuatku dongkol itu, aku cukup puas dengan status diriku sekarang. Masih banyak hal yang bisa kulakukan untuk meningkatkan statusku.

Tapi jalan tercepat yang bisa kutempuh adalah dengan cara menaklukkan wanita lain untuk kujadikan sebagai budakku yang baru.

Seketika bayangan wanita itu langsung terlintas dalam pikiranku. Aku sudah memutuskan wanita itu yang akan menjadi slave target-ku selanjutnya.

Parasnya yang cantik dan body-nya yang sempurna langsung membuat si Joni mulai menegang. Aku tidak sabar untuk bisa melihat wanita itu menggelepar erotis di bawahku yang sedang mengaduk-aduk vaginanya dengan rudalku yang perkasa.

Payudaranya yang berukuran jumbo itu, bahkan lebih besar dibandingkan milik Vera, membuatku tidak tahan untuk membenamkan wajahku di lembah gunung kembarnya itu.

Namun sebelumnya, ada beberapa hal yang harus kulakukan. Pagi ini aku akan ke rumah Bramono lagi untuk membahas langkah rencanaku selanjutnya bersama dengan mas Teguh.

Peran Vera sudah berakhir setelah keberhasilanku menundukkan Bramono tadi malam. Aku juga tidak mau menempatkan dirinya dalam bahaya kalau aku melibatkannya lagi di dalam rencanaku.

Tapi sebelum aku ke rumah Bramono pagi ini, aku harus mengajak Lia untuk mengobrol berdua. Karena ada beberapa persoalan penting yang harus kubicarakan dengannya.

Salah satunya adalah aku yang sudah memutuskan untuk ‘Resign’ dari kantorku. Investasi-investasi yang sudah kulakukan, sudah membuat pundi-pundi tabunganku melimpah ruah. Sampai-sampai aku saja tak tahu bagaimana bisa menghabiskan uang sebanyak itu.

Lagipula satu-satunya alasan aku belum resign dari kantorku adalah karena seharusnya hubunganku dengan Bramono berawal dari kerja sama Bramono dan kantorku dalam pembuatan sistem untuk usahanya.

Dan hal itu sudah tidak kuperlukan lagi karena kesempatan emas yang kuperoleh dari rencana makan malam-ku dengan Bramono, tidak kusia-siakan. Rencanaku berjalan dengan sempurna dan Bramono sudah berada dalam genggamanku serta bisa kukendalikan sepenuhnya.

Aku lalu menoleh ke arah Lia yang masih tertidur. Aku berniat membangunkannya dan mengajaknya untuk mengobrol tentang rencanaku itu.

Namun belum sempat aku membangunkan Lia tiba-tiba..

“Ehh? .. Hahaha baru semalam, kau sudah tidak tahan untuk memberontak, Bramono?”, batinku tergelak karena secara tiba-tiba aku merasakan hal buruk tentangku yang sedang dipikirkan oleh budakku itu.

Dengan bersemangat 45, aku langsung mengaktifkan perintah ‘punish’ dan membiarkannya selama 5 detik. Setelah 5 detik berakhir, aku lalu membatalkan perintah itu.

Batinku bersorak senang membayangkan kondisi Bramono tadi yang pasti menggeliat kesakitan akibat kuhukum. Lalu seketika kurasakan perasaannya kembali terlintas dalam pikiranku.

Dan kali ini yang sedang dipikirkan olehnya adalah sebuah penyesalan yang besar dan permohonan ampunnya kepadaku.

“Huhh.. be a good slave, Bramono”, ujarku mencibir dalam hati, puas dengan kemampuanku yang dapat mengontrol Bramono sepenuhnya.

Beberapa saat kemudian, dengan mood-ku yang lagi baik ini, aku membangunkan Lia..




….

….

….
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd