Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Slowly, Din! × updt. 20/2/24

Semoga kondisi sis segera normal seperti semula....
We'll be here
 
Hello, fellow guys!
Sepertinya mood nulis mulai balik, entah bakal lama ato engga, entah bakal panjang ato engga, who knows?

I was busy at rl to fill my tummies, bcs happy tummy, happy me, xixi.
If you want to, and only if you want to support me, pls visit my profile.

See u soon, i guess~
 
Bimabet
de.la.pan (8) - Adaptasi


Kejadian pertunjukan 'live show' sahabatku Risa waktu itu, tak pernah sama sekali kubahas, entah kenapa, mungkin aku tak ingin dia tahu pengalaman pertamaku melihat penis dari dekat adalah milik pacarnya, atau aku yang ingin menyimpan pengalaman itu sendiri? Entahlah.

Dan sepertinya pengalaman itu akan melekat untuk waktu yang sangat-sangat lama di ingatanku.


Setelah kejadian itu, aku mulai memandang laki-laki dengan, ya sedikit berbeda. Aku mulai merasakan ketertarikan yang tumbuh dalam diriku.


"Aku mulai dewasa", pikirku.


Hal ini terbukti dengan aku mulai merespon mereka yang mendekatiku, yang padahal selama ini aku selalu menolak untuk didekati, meskipun kutolak secara halus, seperti sedang sibuk, belum ingin berpacaran, dan sebagainya.

Tapi hari ini aku justru sedang duduk berdua dengan laki-laki, tidak bersebelahan memang, tapi cukup dekat untuk dapat dikatakan sedang duduk bersama.


Dia adalah Rehan, murid kelas sebelah yang tiba-tiba menghampiriku yang sedang duduk sendirian di kursi seberang kelas kami saat sedang jam istirahat, sendirian karena Risa lebih memilih pacaran bersama, ekhm Wisnu.


Berada di situasi ini aku merasa canggung, aku bahkan sampai berkeringat, aku tiba-tiba merasa sangat culun, bisa-bisanya aku canggung hanya dengan duduk bersama laki-laki. Diam-diam aku secara tak sadar ingin jadi lebih berani, untuk menghadapi laki-laki tentu.


"Jadi kamu suka olahraga apa, Din?", tanya Rehan memecah keheningan,


Karena memang sedari tadi kami tidak ngobrol, benar-benar definisi dari sekedar duduk bersama.


"A..aku suka la-lari, ya, aku suka lari, jogging", jawabku gugup, lalu menoleh kepadanya.


Dan dengan beralihnya pandanganku pada Rehan, pada saat itulah aku baru menyadari bahwa ia ternyata lumayan tampan, yang akhirnya justru makin membuatku semakin gugup.


"Wah, kamu suka lari? Aku juga, loh", balasnya antusias,

"Aku suka lari hampir tiap sore ke pinggir laut",

"Kapan-kapan mau lari bareng ga?".


Aku, yang masih gugup, cuma bisa melihat ke arahnya dengan ekspresi yang kaget, karena aku tidak tahu harus bersikap bagaimana, apalagi menjawab ajakannya, aku dapat merasakan bulir keringatku di dahi.


Melihat aku yang kaget, Rehan langsung memotong sendiri ucapannya sebelum aku dapat menjawab.


"Eh, tapi kalo kamu gamau gapapa, lagian baru ngobrol udah ngajakin kemana-mana, maaf ya", potongnya.


Aku yang sebenarnya ingin mengiyakan ajakannya, sebelum dapat menjawab, tiba-tiba..


"Heh, ayo ke kelas, bentar lagi masuk"


Aku yang sangat kaget seperti terhentak dari tempat dudukku, Risa tiba-tiba menepuk pundakku dari belakang, lalu menarik tanganku untuk masuk ke kelas.


"Duluan yaa Rehan", ucap Risa pada Rehan

"Ayoo masuuk"


"Eh, bentar-bentar, tunggu dulu", cegahku pada Risa, namun tentu saja dia tak peduli dan terus menarikku


Aku hanya bisa melihat Rehan yang sepertinya juga kaget di tempat duduknya, tapi matanya sambil terus mengikutiku sampai hilang dari pandangannya, juga pandanganku.



"Apa sih Ris?", ucapku kesal

"Orang lagi ngobrol juga"


"Lah, kirain lu digangguin si Rehan, makanya gue selametin", belanya

"Ternyata emang lagi ngobrol hahaha",

"Ya maap, kan gue ga pernah liat lu ngobrol sama cowok, berduaan lagi, jadi gue kira lo digangguin", ucapnya lalu kembali tertawa


"Lagi ngobrol tauu",

"Tadi dia ngajakin lari, jogging sih, tapi belom gue jawab, lo tiba-tiba nyulik gue", jelasku pada Risa


Risa tiba-tiba berhenti tertawa dan menatapku tajam, penuh selidik, alisnya yang hitam tebal menukik,


"Lo kesambet apaan?"

"Perasaan lo ga pernah mau dideketin cowok, ini ampe mau diajakin olahraga bareng", Risa bingung, jujur saja, aku jarang menemui ekspresi ini darinya


"Yee, beneraan, gu..gue pengen nyoba, pengen berani ngadepin cowo",

"Lagian, si Rehan kayaknya baik kok", jelasku


"Ya baik sih, tapi masalahnya bukan di Rehan, tapi elu",

"Tiba-tiba pengen jalan bareng cowo, duduk berdua aja barusan, aneh lu ah", Risa masih merasa aneh tentang ini.


"Olahraga bareng Risaaa, bukan jalan ih", sangkalku


"Ya sama ajaa, lo sama dia, bareng, berdua, itu namanya jalan", Risa kukuh


"Enggaa, gamau, pokoknya olahraga bareng doang, titik", aku tak mau kalah


Risa menyerah, lalu tampak memikirkan sesuatu sambil menatap lurus meja belajarnya yang penuh coretan ala anak sekolah itu.


"Emang kapan gitu? Dimana? Berdua doang lu?", Risa penasaran


"Yaa gatau, ngobrolnya belom selesai, gue udah lo culik", jawabku sinis


Risa kembali diam, lalu


"Gue ikut ya?"


___________________________________________________________________________
Wanna support me? Straight to my profile, here.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd