Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Update
1. Pengantar Cerita
Namaku Ilham, panggilannya variatif. Ada yang memanggilku "Il" atau mas "ing", ada juga yang memanggilku "am".
Aku terlahir ditengah keluarga sederhana, bahkan mungkin cendrung kekurangan. Disebuah pelosok desa yang baru kenal dengan peradaban. Jauh dari keramaian, tenang dan tidak bising seperti kehidupan kota.
Untungnya aku dikaruniai wajah yang lumayan; bukan bermaksud aku menyombongkan diri, tapi itulah adanya. Bila teman sebayaku berkulit cokelat kehitaman, kulitku kuning bersih dan halus. Aku sering jadi bahan ejekan karena tidak sama dengan teman-teman yang lain.
Aku mengenal cinta disaat usia belia, meski itu cinta monyet. Namun dengan modal wajah lumayan, aku telah belajar menjadi playboy kelas teri. Ditambah lagi adanya kakak sepupuku yang memang playboy, berwajah tanpan, mapan, sehingga membuatku banyak belajar padanya menaklukkan perempuan.
Sejak kelas tiga SMP, keperjakaannku telah melayang. Dan aku tak menyesal sedikitpun. Ya iyalah, emang perempuan yang nangis setelah diperawani, meski setelah itu mereka tak ragu untuk mengulanginya lagi dan lagi.
Cerita ini bermula sejak tahun 2011 yang lalu, saat itu usiaku 23 tahun. Usia yang sedang panas-panasnya untuk berpetualang dalam gairah. Dan inilah ceritaku, cerita yang tak selayaknya ditiru, cerita yang akan memberikan efek negatif kelak. Semoga para "readers" bisa mengambil sisi positif dalam alur cerita kehidupan ini.
Cerita ini akan mengisahkan kehidupan seorang Ilham setelah memutuskan untuk berhenti berpetualang. Ingin fokus pada satu cinta, belajar setia dalam satu ikatan janji. Menebus segela alpa untuk mengarungi makna kehidupan yang sebenarnya. Namun ternyata, justru terjebak dalam petualangan tiada akhir yang tidak bisa ia kendalikan. Semakin berusaha mengakhiri petualangan itu, jerat "mesum" makin kuat mengitarinya. Keadaan ini diperparah dengan mudahnya ia menggaet setiap target yang diinginkannya. Entah itu keberuntungan atau justru malah kutukan. Meski sadar bahwa semua tindakan itu kesalahan fatal yang susah termaafkan, namun apa daya, tak sesikitpun bisa dikendalikan.
1. Pengantar Cerita
Namaku Ilham, panggilannya variatif. Ada yang memanggilku "Il" atau mas "ing", ada juga yang memanggilku "am".
Aku terlahir ditengah keluarga sederhana, bahkan mungkin cendrung kekurangan. Disebuah pelosok desa yang baru kenal dengan peradaban. Jauh dari keramaian, tenang dan tidak bising seperti kehidupan kota.
Untungnya aku dikaruniai wajah yang lumayan; bukan bermaksud aku menyombongkan diri, tapi itulah adanya. Bila teman sebayaku berkulit cokelat kehitaman, kulitku kuning bersih dan halus. Aku sering jadi bahan ejekan karena tidak sama dengan teman-teman yang lain.
Aku mengenal cinta disaat usia belia, meski itu cinta monyet. Namun dengan modal wajah lumayan, aku telah belajar menjadi playboy kelas teri. Ditambah lagi adanya kakak sepupuku yang memang playboy, berwajah tanpan, mapan, sehingga membuatku banyak belajar padanya menaklukkan perempuan.
Sejak kelas tiga SMP, keperjakaannku telah melayang. Dan aku tak menyesal sedikitpun. Ya iyalah, emang perempuan yang nangis setelah diperawani, meski setelah itu mereka tak ragu untuk mengulanginya lagi dan lagi.
Cerita ini bermula sejak tahun 2011 yang lalu, saat itu usiaku 23 tahun. Usia yang sedang panas-panasnya untuk berpetualang dalam gairah. Dan inilah ceritaku, cerita yang tak selayaknya ditiru, cerita yang akan memberikan efek negatif kelak. Semoga para "readers" bisa mengambil sisi positif dalam alur cerita kehidupan ini.
Cerita ini akan mengisahkan kehidupan seorang Ilham setelah memutuskan untuk berhenti berpetualang. Ingin fokus pada satu cinta, belajar setia dalam satu ikatan janji. Menebus segela alpa untuk mengarungi makna kehidupan yang sebenarnya. Namun ternyata, justru terjebak dalam petualangan tiada akhir yang tidak bisa ia kendalikan. Semakin berusaha mengakhiri petualangan itu, jerat "mesum" makin kuat mengitarinya. Keadaan ini diperparah dengan mudahnya ia menggaet setiap target yang diinginkannya. Entah itu keberuntungan atau justru malah kutukan. Meski sadar bahwa semua tindakan itu kesalahan fatal yang susah termaafkan, namun apa daya, tak sesikitpun bisa dikendalikan.
Hernandez96
Pertapa Semprot
- Daftar
- 21 May 2016
- Post
- 4.859
- Like diterima
- 1.498
Sop iler ny menarik gan, di tunggu update full ny gan..
andiaodangx
Guru Semprot
- Daftar
- 9 Aug 2017
- Post
- 555
- Like diterima
- 221
terossagi kak...
bule mak penasaran...
bule mak penasaran...
japriinaja
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 24 Feb 2018
- Post
- 2.292
- Like diterima
- 1.118
Ninggal jejak
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
