Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ternyata Namamu Bukan Amanda (berdasarkan kisah nyata)

Penulis tidak merespon sesuai rencana Amanda. Penulis menjilat bagian dada bagian atas Amanda. Menelusurinya sampai leher dengan lidah penulis. Diteruskan lagi hingga belakang telinga. Perlahan penulis menghisap telinga kiri Amanda. Dada Amanda sedikit bergetar. Mulai dirabanya dada sendiri. Dimainkan puting dengan sedikit dipelintir.


Kedua lengan Amanda tiba-tiba terbuka lebar lalu kedua bahunya tertarik ke belakang hingga kedua tulang belikat nyaris bersentuhan. Kedua buah dadanya semakin menjulang dengan kedua tangannya meremas di udara. Penulis masih meneruskan hisapan di telinga Amanda. Semakin bergairah seakan ingin menghisap seluruh sukmanya. Tangan Amanda kemudian berpindah membelai kepala penulis sambil memasrahkan kepalanya ke bahu penulis. Belaian di kepala perlahan berubah menjadi remasan lembut. Remasan lembut menjadi semakin keras dan berakhir dengan jambakan di kepala belakang penulis.


Pangkal paha Amanda semakin melebar di pangkuan penulis. Bersamaan dengan jambakannya, Amanda menggesekkan guanya ke paha penulis. Gesekannya makin cepat. Lidah kami berpagutan. Liur bertukar liur, berahi saling berjumpa. Dada, perut, pangkal paha, sampai lutut Amanda kembali bergetar. Dibukanya celana dalam cepat-cepat bak dikejar setan. Celana dalam penulis diturunkannya serampangan hanya cukup memberikan udara segar untuk tongkat kejantanan penulis. Kedua alat senggama kami saling menyentuh untuk kali pertama. Amanda masih menggesekkan liangnya. Kali ini tidak di paha melainkan di pangkal lingga penulis. Digesekkannya naik-turun. Semakin cepat dan semakin keras tak karuan. Ketika sampai di hilir sungai air mani, Amanda mengangkat sumur kehidupannya lebih tinggi.


Gua Amanda menelan dan menyarungi senjata kejantanan penulis saat Amanda menurunkan pangkal pahanya. Amanda memegangi kepala penulis dengan kedua tangannya. Lidahnya membasahi bibir bawah penulis. Lidah yang begitu semangat berlarian di wajah penulis seperti gadis yang dijemput sang pacar untuk berkencan. Hasrat dan gairah kami menari dengan liar. Seliar sentuhan kedua alat senggama kami.


Liang Amanda semakin basah. Tubuhnya bergetar, kedua bibirnya di telinga penulis. Hembusan nafasnya terdengar semakin berat. Digigitnya telinga penulis. Gairah kami tak lagi tertahan.


“Jangan keluar di dalam.” kata Amanda.


Desiran hasrat semakin menggugah. Sodokan ke liang Amanda semakin cepat. Air mani semakin tidak sabar untuk keluar. Penulis angkat paha Amanda dan air mani memuncrat dalam pelukan Amanda.


Kami berpelukan dengan air mani menempel di kedua perut kami. Tak ada bertukar kata. Hanya pelukan dalam keheningan dengan nafas kami yang tersengal.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd