Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [REAL STORY] Petualangan Hidup (Sex) ku

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
2016 – Social Media

Rentang waktu antara tahun 2012 – 2015 kehidupanku diluar kebanyakan sama dengan pria2 menikah pada umumnya.

Pada saat-saat itu aku juga melakukan kegiatan ‘pria nakal’ pada umumnya...namun hanya sekedar having fun saja, seperti nongkrong di warung remang2..karaoke Plus2, dsb.

Di tahun ini usiaku sudah menginjak kepala 4, anak2ku sudah beranjak dewasa, sehingga sudah tidak terlalu banyak membutuhkan banyak waktu untuk mengasuhnya...mereka sudah bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya masing-masing.

Hal ini membuat aku dan istriku mempunyai banyak waktu luang masing2 untuk bersantai maupun waktu untuk kami berdua bersama sama.

Disaat istriku disibukkan dengan urusannya sendiri, aku pun asyik dengan kegiatanku sendiri...

Salah satu kegiatan isengku saat itu adalah mencoba beberapa aplikasi messaging yang banyak sedang marak saat itu, salahsatunya w***hat.... aku coba registrasi dan melihat apa saja yang ada di aplikasi itu.

Kulihat-lihat isinya kebanyakan wanita wanita muda open BO menawarkan jasa kenikmatan dan sisanya waria-waria yang menawarkan jasa yang sama.

Ada di suatu waktu kulihat seorang wanita yg terlihat sudah tidak muda (mungkin sekitar 5 tahun lebih muda dariku) sedang online, wajahnya kulihat oke juga...mirip2 wanita arab dengan hidung mancung.

Kucoba menambahkan sebagai teman, dengan sapaan standar..”Hai Salam Kenal” ...😁

Beberapa menit kemudian, terdengar notifikasi di Hape ku, ternyata request permintaan teman di approve oleh wanita tadi.

Selang beberapa waktu kucoba menyapanya terlebih dahulu, dan responnya lumayan juga, tidak terlalu jutek tapi juga tidak terlalu akrab.

Aku pun tidak terlalu antusias melanjutkan perkenalan dengam wanita itu , info yang telah kudapat hanyalah dia bernama Nini usia 35 tahun dan berstatus janda dengan anak satu.

Hingga satu malam, saat aku sedang tidak bisa memejamkan mata, kucoba login aplikasi tsb...., ternyata ada 1 pesan tak terbaca dari Nini, lalu kubalas pesannya.

“aduh maaf ni..aku jrg online, baru kebaca pesannya” ketik pesanku padanya.

Dia ternyata sdg online, kulihat statusnya sdg mengetik.

“owh ya bang dak apa2...iseng jak dak ada kerjaan” jawabnya.

Lalu kami lanjut ber chatting ria sampai larut malam.. terus terang saja sejak menikah, saat berkenalan dengan wanita lain aku tidak pernah mengaku ngaku bujangan, aku selalu mengatakan sejujurnya statusku, kecuali alamat rumah dan pekerjaanku.

Kian malam perbincangan semakin menjurus2 ke hal-hal dewasa..aku senang meladeni obrolannya dan Nini pun sudah tidak malu malu , mungkin karena kami sudah dewasa.

“udah ah Ni..ngobrol gitu terus aku nanti terangsang” kataku saat itu

“klo terangsang emang knp bang? Heheh” Nini malah makin menggodaku

“sakit nih celana ku jd sempit “ balasku saru

“buka aja bang nanti Nini isepin..xixixi” Nini semakin ngawur.

Aku tidak terlalu mengambil hati semua obrolan saat chatting itu, fikirku pun mungkin kami tidak akan sampai bertemu, hanya di dunia maya saja.

Beberapa hari berlalu kami hanya berhubungan via app saja, dan tidak sedikitpun dari kami berdua berinisiatif untuk mengajak kopi darat atau ketemuan.

.

.

Sampai di suatu malam, saat itu aku sedang nongkrong di warung kopi bersama teman di kantorku.

Namanya saja warung kopi, namun kami saat itu memesan bir kalengan...saat itu bir memang masih dijual bebas dimana-mana.

Sambil asyik mengobrol dengan temanku, ku buka hape lalu kufoto meja tempat kami minum, memperlihatkan 4 kaleng bir, bungkus kacang dan rokok kami yang masih mengepul.

Setelah itu ku upload di story w***hat ku, karena disitu tidak ada rekan sekantorku yang menjadi teman.

Tidak menunggu lama, saat ku refresh profilku, ada notifikasi di app tadi.

Saat kubuka ternyata ada yg komentar di storyku barusan.

“enak nih bang...kq dak ngajak2” ternyata Nini yang berkomentar.

Lali kubalas...

“kayak yg suka aja minum alkohol” jawaban komentarku.

Tiba tiba Nini mengirimkanku foto.., kulihat dia bersama seorang temannya sedang duduk sambil memegang botol minuman yg kadar alkoholnya lebih tinggi dari bir yg kuminum.

Wah karena tidak percaya, aku coba video call dia dengan app chat itu.

“heey...lagi dimana ni...wah beneran tuh lg minum itu?” aku langsung bertanya.

“sini bang gabung..kami lagi di cafe ****” jawab nini disebrang sana.

“pengen sih Ni..tapi aku sama temen nih” jawabku

“ya ajak aja bang, nini pun berdua..sinilah kan pas sepasang hahaha” Nini mengajakku sambil bercanda.

Akhirnya kutanya temanku apa mau ikut bergabung dengan Nini di cafe itu, dan temanku tidak keberatan malah sepertinya senang karena ada wanita yg bisa menemani.

Kami pun meluncur ke cafe yang dimaksud, lumayan jauh dari pusat kota..sekitar 10 menit dengan mengendarai motor.

Saat tiba aku bingung mencari Nini karena ternyata cafe itu adalah sebuah karaoke, dan Nini sudah berada dalam 1 room yg tidak diinfokan kepadaku di room berapa dia berada.

Ku telp lagi Nini via app, setelah kujelaskan akhirnya Nini berkata dia akan keluar dari room utk menjemput kami diluar.

Sedikit grogi aku menunggunya karena baru saat ini aku bertemu Nini setelah lama sering ngobrol via app.

Tak lama kulihat seorang wanita keluar sambil menengok kiri kanan, sampai akhirnya dia sampai dihadapan kami.

Aku tidak langsung berani menebak kalau itu adalah Nini, hanya kutatap saja dia lama-lama.

“euh bang tomi ?” dia bertanya duluan

“iya..Nini ya?” aku balik bertanya.

Dia mengangguk sambil tersenyum lalu menjulurkan tangannya untuk bersalaman...

Ternyata saat dilihat aslinya, Orangnya tinggi besar, cantik walaupun terlihat usianya sudah kepala 3..agak berbeda jika dilihat di picture profile app.

“ayok bang masuk..” ajaknya menarik tanganku.

Kami pun lalu mengikutinya masuk ke dalam room karaoke, sesampai disana teman wanitanya sudah menunggu sambil mendendangkan sebuah lagu dengan memandang layar monitor.

Kulihat memang mereka sepertinya sedang berparty berdua,.. dimeja kulihat ada 2 botol bir hitam ukuran jumbo dan sebuah botol minuman berbentuk pipih .

Kami bernyanyi bergantian sambil minum, merokok, tertawa tawa, saat giliran temannya atau temanku bernyanyi aku mengobrol dengan Nini sambil bercanda canda.

Saat saat bercanda terkadang kami tidak sengaja saling meraba bagian tubuh secara spontan, namun masih wajar2 saja.

Sampai disaat temannya sedang menyanyikaan lagu melow, kami semua ikut relax dan duduk bersender di sofa sambil menikmati rokok dan minuman.

Kesempatan ini kupergunakan untuk memeluk Nini...., awalnya ragu2 ku letakan tangan kiriku dibahu kirinya.

Namun Nini bergeser dan menempelkan badannya ke tubuhku, tangan kanannya menyelinap belakang punggungku dan tangan kirinya memeluk perutku.

Lagu yg melom, lampu yg remang2 ditambah hawa alkohol membuat kami semua seperti terlena, kulihat teman Nini dan temanku pun sudah saling berdempetan, entah apa yg mereka lakukan karena cahaya lampu yg temaram.

Saat ku elus elus rambut Nini, kepalanya semakin dibenamkan didadaku.

Ku pegang pipi kirinya lalu ku usap usap, wajah nini perlahan terangkat ke atas hingga kami bertatapan.

Saat dia tersenyum, kuanggap itu sebagai lampu hijau untuk apapun yang akan kulakukan.

Kuturunkan wajahku lalu kukecup bibirnya.

“cuupp...cuppp.cupppp” beberapa kali kukecup dan kuangkat bibirku dari bibirnya.

Nini terpejam saat kukecup ..saat kuhentikan ciumanku matanya menatap sayu seperti ingin dilanjut.

Kali ini tangan kananku yg tadi hanya diam, lalu memegang pipi kirinya, kuangkat wajahnya lalu mulai kucium kembali bibirnya, kali ini lebih panas...kubuka bibirnya dengan lidahku lalu kumainkan lidahku dimulutnya mencari lidahnya.

Nini merespon dengan menghisap lidahku, lalu lidahnya dikait2kan dengan lidahku, kami berciuman dengan ganas tanpa perduli dengan rekan disebelah kami.

Tangannya yg tadi memeluk perutku, mulai naik ke dadaku dan mengusap2nya, saat tanganku mulai ikut bergerak ingin meremas dadanya, tangannya terlepas dari dadaku dan terjatuh tepat diatas kontolku yg sudah ngaceng berat.

Nini bermaksud mengangkat tangannya tapi tanganku menahannya lalu kuarahkan tetap diatas kontolku sambil kuminta meremas2nya dari balik celana jeans ku.

Nini mengikuti kemauanku, diremas2nya kontolku dengan mesra sambil kami tetap berciuman.

Saat ciumam kami terhenti, aku membisikinya ...

“katanya mau isepin Ni..ayok dong hehe” candaku

Nini menoleh kesebelah kami, melihat kearah temannya dan temanku.

“jangan disini ah malu bang dilihat mereka nanti” jawabnya, aku kira dia tidak serius menanggapinya, ternyata dia serius.

Akhirnya kami lanjut bercumbu di room itu sampai habis waktu booking hanya dengan berciuman dan saling remas saja.

Saat kami akan berpisah menuju ke rumah masing-masing, Nini hanya memberi isyarat untuk membaca pesan di hape ku nanti.


~ bersambung
 
Widows are tempting~

Ting ! ting ! ....notifikasi pesan masuk dari Nini berbunyi di hape ku setelah beberapa hari sejak kami bertemu di cafe tempo hari sebelumnya.

"Bang..nyantai yuk" Nini mengirimiku pesan.
"Nyantai dimana Ni?" Balasku
"Di tempat yang dulu itu aja bang.." sahut Nini
"Oh oke..kita ketemuan di simpang tiga dekat cafe itu aja ya" jawabku
"Iya bang..tapi dibolehin istri abang gak keluar malem2 ?" Nini bertanya lagi
"Boleh2 aja asal pulangnya jangan lewat jam 12" jawabku .
"Oh yaudah mumpung masih jam 8, nini berangkat sekarang" Nini mengakhiri pembicaraan.

Aku segera bersiap, memakai pakaian santai saja, celana jeans dan kaos oblong dengan jaket Baseball, aku izin kepada istriku ingin ngopi diluar bersama kawan-kawan.

Kupacu sepeda motorku menuju tempat kami janjian...., sepanjang jalan aku merenungkan hubungan yang terjalin dengan Nini sejak berkenalan dengannya dari media chatting.
Dari info yang kudapat, ternyata Nini dahulunya pernah bekerja sebagai Pemandu Lagu di Karaoke+ yang cukup besar di kota ini.

Aku mulai ragu dengan ucapannya saat pernah kuminta untuk merahasiakan kedekatanku dengannya kepada orang lain.
Saat itu dia berucap kalau dia berkomitmen bahwa kedekatan kami hanya didasari sekedar having fun saja, tidak ada tuntutan apa apa dan saling menjaga image dari pandangan orang lain.

Apalagi saat kudengar rumor bahwa dia sebenarnya seorang pencandu narkoba jenis ubas ubas, aku sudah mulai mencari akal untuk menjaga jarak dengannya walaupun hati kecil masih penasaran ingin mencicipi kemolekan tubuhnya.

Beberapa saat lagi aku sampai ditempat kami janji bertemu, kupacu lebih cepat laju sepeda motorku.
Dan saat tiba di spot yang dijanjikan rupanya Nini belum tiba, ku parkir motor di pelataran Indoapril sambil menunggu kedatangannya.

Setelah kurang lebih 5 menit kulihat cahaya lampu motor matic menyorot ke arahku, semakin dekat dan akhirnya berhenti dihadapanku.

Nini membuka helm nya...tersenyum dan bertanya.
"Udah lama bang ?"
"5 menitan lah Ni...langsung aja yuk, nanti diliat orang"
"Ayuk bang..."

Kami bermotor beriringan menuju cafe tempat kami terakhir bercengkerama.
Setelah sampai ditujuan, kami segera membuka 1 room tanpa ditemani PL, dilanjut
memesan beberapa botol bir dan rokok kami pun bersantai sambil bernyanyi2 dan minum2.

15 menit setelah bernyanyi beberapa lagu dan menenggak bbrapa gelas bir, wajahku sudah terasa memanas, mungkin pengaruh alkohol mulai merasuk di badanku.
Sedikit demi sedikit posisi dudukku mulai mendekati Nini lalu memeluknya dari samping kanannya.
Nini masih asyik bernyanyi dengan jari sebelah memegang sebatang rokok...saat lagu memainkan intro, dia menenggak sejenak gelas minumannya.

Aku yang sedang bersender sambil memeluknya mulai beraksi menggerayangi setiap inchi bagian tubuhnya.
Ku elus elus pahanya yang montok sambil menciumi daun telinganya..., Nini merasa geli lalu memiringkan kepalanya ke kanan.
Saat kepalanya tertoleh kearah wajahku, langsung saja kusambar bibir sexynya...kucium sambil ku isap kedua bibirnya pelan.
Nini meletakkan microphone yang tadi digenggamnya dan membiarkan lagu berjalan sendiri, lalu tangannya memeluk leherku dan membalas ciumanku.

Tanganku masih bergerilya dibawah rok mini jeansnya...ku remas2 paha dalamnya dengan penuh perasaan, sedikit demi sedikit jariku mulai naik keatas menyentuh permukaan memeknya yg masih ditutupi celana dalam.
Tangan nini pun kurasakan mulai bermain didadaku, meremas2 dadaku dan memijit2 puting susuku.
Tangannya berlanjut merayap kebawah, mengusap usap perutku, lalu tanpa malu malu mengangkat kaos yang kupakai dan jemarinya menelusup masuk kedalam celana jeans ku...memaksa mencari batang kontolku.

Ku kempiskan perutku untuk memberi jalan pada tangannya supaya masuk lebih dalam.
Setelah dirasa jemarinya leluasa didalam celanaku, tangannya mulai mengenggam kontol ku dan meremas remasnya.
Aku pun tidak mau rugi, jariku yang tadinya hanya menyentuh2 memeknya dari luar CD yg dikenakannya mulai kususupkan dari tepian cd nya itu, kurasakan jembutnya yang lebat...kucari2 belahan bibir memeknya dan setelah ujung jariku berhasil mencapai belahan memeknya, jariku langsung mengorek2 memeknya mencari kelentitnya untuk ku main2kan.

"Mmmmh mmmm mmmhh mmmhh..." dengusan suara kami bersahut-sahutan dengan suara musik yg masih mengalun.

Tangan nini kurasa sudah keluar dari dalam celanaku, tapi bergerak membuka kancing dan resleting nya...setelah berhasil resleting celanaku, ditariknya celanaku kebawah..demikian juga dengan cd ku, kini aku sudah setengah telanjang....kontolku bebas ngaceng dihadapannya.

Nini lalu kembali meraih kontolku dan mengocok2 kembali..kali ini lebih bebas, biji pelir ku pun di remas2nya perlahan bergantian.
Sementara jari ku semakin cepat mengobrak abrik memeknya...terasa semakin banyak cairan yang keluar dari memeknya.
Kutusukkan 2 jari ku sampai dalam sambil kumain2kan bulatan kecil didalamnya.

"Aahh..bang, gak tahan bangg...." Nini melepaskan ciuman nya.
"Buka rok nya Ni..*** yuk" balasku.

Kami berhenti sejenak, Nini kemudian membuka kaitan rok di belakangnya dan menariknya lepas, tidak ketinggalan cd nya pun dilepaskannya.
Akupun menurunkan celana dan cd ku yg masih menggantung diatas lutut.
Kutoleh kearah nini, dikeremangan lampu kulihat memeknya dipenuhi jembut yang lebat, tanganku kembali bergerak menjamah memeknya..kukorek dan kukocok lagi jariku disitu.

Nini tiba tiba memundurkan tubuh bawahnya sehingga posisinya menungging menghadapku, tanganku yg sedang menggarap memeknya menjadi terpentang agak jauh untuk mengobel2 memeknya.
Kulihat nini menundukkan kepala di selangkanganku, dan selanjutnya kurasakan hangat dan basah di kontolku.
Nini mengoral kontolku dengan cepat, kelihatan jika dia sudah sangat berpengalaman dalam hal sex, rasanya seperti dalam film2 bokep...
Mulutnya penuh mengulum seluruh batang kontolku..kepalanya turun naik dengan cepat kadang berputar, kontolku rasanya seperti dipilin2.

"Slluurpppp...slurpppp...cllloppp..clooppppp" suaranya terdengar nyaring bersahutan dengan suara musik.
Aku terpejam menikmati sepongan mautnya...jariku pun sampai terhenti mengocok memeknya karena hilang konsentrasi.

Beberapa menit berlalu, Nini kelihatannya sudah merasa lelah...isapannya berhenti tapi masih dengan posisi menungging sambil membersihkan mulutnya dengan tissu.
Pantatnya yg masih tertungging nampak sexy terlihat dari arahku duduk.
Tangan kiriku lalu meremas remas buah pantatnya dari atas, sementara tangan kananku menelusup dari bawah perutnya mencari memeknya, dan setelah tergapai langsung kukocok2 dengan cepat untuk membalas sepongannya tadi.

Nini tidak menyepongku lagi, kedua tangannya memeluk perutku dengan wajah menempel diperutku sambil mendesah desah.
"Ahh ahhh ahhh..baaaang aaahhh...trus bangg...aahhh"

"Cllrrokk crloookk cllrroookk cllrrookk.." memeknya semakin banjir dibasahi peju yang menetes2 merembes di jembutnya yg lebat.

Kedua Pahanya tiba tiba dijepitkan, dan pelukan di perutku semakin kencang....
"Haaaaah...aahhhhhhhhhhhh" desahan Nini melampiaskan rasa orgasme nya.

Kulepaskan jariku yang basah..lalu aku membaringkan tubuhku diatas sofa itu.
Kami berpelukan sebentar sambil berciuman... kemudian tubuh nini merangkak naik kembali mengangkangiku...tangannya bergerak kearah selangkangan mencari kontolku.
Setelah itu diarahkannya menuju lubang memeknya....
"Sleeèppppp......"
Kontolku terbenam habis didalam memeknya begitu dia menekan pinggulnya kebawah.
Sambil melenggakkan kepalanya keatas dan mulut sedikit terbuka...Nini mulai bergoyang diatas tubuhku.

"Plok...plokk..plok..plokk..plokk" suara paha kami beradu di keremangan room itu.

Sambil menikmati genjotan nini, tanganku bergerak meremas2 keras kedua susunya yang bergantung.

"Hhhh...hhhh...hhhh euuhhh..."
"ahhhh sssshhhh ahhhh ahhhhhss"

Suara kami bersahut2an menikmati pergumulan kedua kelamin kami.

"Plok plokk plok plok plokk plokkk.." Nini semakin cepat menggerakan pinggulnya ke segala arah membuat kontolku rasanya seperti ingin patah.

Posisi kedua kaki nini seperti orang sedang berjongkok dengan kedua tangan bertumpu didadaku.

"Ckk ckkk ckk ckkkckkkckckckckck"... semakin cepat gerakannya dengan kepala terbanting ke kiri dan ke kanan.

Peju ku rasanya semakin cepat terpompa keatas.... rasa geli dan nikmat sudah menjalar dengan cepat menyusuri urat2 kontolku.
Ku tahan pinggul nini yang masih bergerak liar...aku berusaha melepaskan diri dari himpitannya...kurasa peju ku semakin ingin meledak !

"mmmaaahhh jhhhangaaannnn bang...dikitt lagiii....aaaahhh jhanggaaan dilepaassh" Nini tetap memaksa menekan tubuh bagian bawahnya dan tetap bergoyang dengan cepat.

"Ahhhh....aaaahhh" aku sudah tidak tahan lagi, tdk ada wakti untuk mencoba melepaskan diri.

"Cccccccrrrott...crrrottt...crrrrootttttt...."

"Srrrr..sssrrrŕ...."

Pejuku berlomba lomba berloncatan menyembur didalam memek Nini....dan Nini pun sepertinya sudah mendapat orgasme nyanyg kedua...kepalanya tertunduk dgn desahan nafas yg masih memburu diatas dadaku.

Perlahan peju ku dan peju nya meleleh keluar dari memeknya ...menjalar kembali dikontolku dan membasahi perutku.

*****
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd