Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualanganku

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
eksibisionisnya cindy atau icha donk...
kaya nunjukin isi roknya icha atau cindy gak pake daleman biar peserta ospeknya bisa grogi dulu...
hehe...
makasih banyak suhu atas updatenya...
 
Update

Aku bingung karena tidak menemukan Cindy dimana2 akhirnya akubertanya pada salah satu panitia. Ktanya dia melihat Cindy membawa salah satu maba ke medis. Aku pun segera menuju gedung tempat ruang medis berada. Ketika aku sampai disana aku kaget melihat Cindy di depan kamar mandi dengan seorang cewe dalam kondisi telanjang.

“Cindy!”
“Icha? Kok kamu disini?”
“aku nyariin kamu, kok kamu diiket gitu tangannya? Kenapa kamu telanjang?”
“ah ini hehe aku kebablasan hehe”
“haduh kamu ini, mana kerudung sampe penuh peju gitu” kataku
“Kakak!” tiba2 cewe yang ada di samping Cindy lompat dan langsung menciumku
“hmmmmm”
“ahhmmmm”
“aahhhmmm”

[HIDE]

Annisa Syifa (Icha)
Tgl Lahir : 01-07-1996
Hobi : Berenang
Tinggi Badan : 163cm
Berat Badan : 50kg
Bra Size : 32B
Genre Kesukaan : Exhibitionism, Rape
Posisi Kesukaan : Doggy Style
[/HIDE]

Cewe itu dengan cepat memainkan lidahnya dalam mulutku dan meremas2 toketku. Aku tanpa sadar menikmati permainan ini karena rasa ini tidak asing bagiku. Cewe itu dengan cepat telah membuka almet, kemeja, bh, dan rokku menyisakan kerudung dan sepatuku saja. Kakiku satu diangkat dan diganjal oleh tangan kanannya yang kini meremas2 toketku sedangkan tangan kirinya asik memainkan mekiku.

[HIDE]

Cindy Amanda (Cindy)
Tgl Lahir : 16-10-1996
Hobi : Jalan-jalan
Tinggi Badan : 167cm
Berat Badan : 55kg
Bra Size : 34C
Genre Kesukaan: BDSM, Gangbang
Posisi Kesukaan : Prison Guard
[/HIDE]

“hmmmm ahhhh Windy!?”
“iya kak, uhhh emang badan kakak ga pernah bikin aku puas” katany yang langsung menyedot putingku diikuti dengan jarinya yang kini berjumlah 3 buah menyodok2 mekiku
“ahhh Win ahhhh jari kamu ahhhh ahhh udah ahhh ahhh ahhh”
“huhuhu disini memang kelemahan kakak” katanya yang asik menggoyang2kan ketiga jarinya tersebut
“jadi kalian saling kenal?” tiba2 Cindy bertanya seakan2 pemandangan ini adalah hal biasa
“iya ini mainan- ehm maksudnya kakak aku” kata Windy
“ahh maksud mainan apahhhh” kataku yang masih bergoyang2 akibat permainan jari Windy
“jadi kalian adek kakak??” tanya Cindy memastikan
“ahhh ahh iya ahhh Win udah ahhh jangan ahhh nanti keluaraahhhHHHH” aku pun menyemburkan cairan kewanitaanku
“ahh kakak hehe, jangan berisik nanti satpamnya dateng”
“itu kan gara2 kamu Win”
“kalian adek kakak sama aja kelakuannya haha” tawa Cindy

[HIDE]

Windy Widiyasari
Tgl Lahir : 5-7-1997
Hobi : Basket
Tinggi Badan : 158cm
Berat Badan : 41kg
Bra Size : 34A
Genre Kesukaan: Lesbian
Posisi Kesukaan : Screwdriver
[/HIDE]

Kami pun tertawa dan sejenak kami sadar bahwa sebagaimanapun juga gedung ini terlalu sepi. Kami bahkan bisa mendengar suara dari kegiatan mos yang jauh di lapangan sana. Menyadari hal itu tiba2 wajah Windy diselimuti oleh senyuman nakal yang lebar. Windy kemudian menarik lengan aku dan Cindy dan menggiringnya menuju kamar mandi laki-laki.

“Win apa2n sih? Kok masuk sini? Kalau ada cowo gimana?” tanyaku
“iya nih mana kondisi kita lagi gini kan” kata Cindy mengingatkan kalau kami masih dalam kondisi tanpa busana
“aah gapapa toh, sepi ini hahaha” ujar Windy

Cindy pun kemudian berjalan ke arah wastafel dan membersihkan muka dan kerudungnya dari peju. Aku pun meletakan pakaian kami di samping wastafel. Windy terlihat serius memperhatikan tubuh Cindy terutama bagian toketnya yang menggantung bebas. Aku tau sih toketnya Cindy memang menggoda jangankan untuk Windy yang kaya gitu, kadang2 aku juga pengen ngeremes. Windy sepertinya sudah ga tahan dan dia pun mulai mendekati Cindy yang sedang.

“aahh kak Cindy, toketnya gede banget” katanya sembari meremas toket Cindy
“ahhh Win, apa2an sih? Ahhh”
“hehehe, kak liat deh gede kan?” katanya sembari menoleh kearah ku
“iya Win, hehe” aku yang mulai berpikiran iseng pun mendekati mereka
“ahhh kamu jangan ahhh ikut2an Cha AHHHH” erang Cindy ketika aku mulai ikut meremas2 toketnya
“haha abis Windy keliatan sedeng banget, kamu juga sih punya toket gede banget”
“kak” panggil Windy yang kemudian memberikan isyarat

Aku mengerti isyarat yang diberikan oleh Windy. Kami berdua pun dengan kompak membiarkan salah satu tangan kami meremas masing2 toket Cindy. Tangan kami yang lainnya mulai meraba2 paha dan selangkangan Cindy hingga tanpa sadar pahanya melebar selebar-lebarnya. Windy dan aku pun saling melempar tatapan nakal sementara Windy sedang menikmati dirinya sendiri.

“kalian mau ngapaAAAAAHHHHH” erang kuat Cindy setelah dua jari tanganku dan Windy memasuki mekinya
“uhhh udah basah banget kak Cin”
“hahaha padahal barusan kamu main bukannya?”
“AHH AHH AHH AMPUN AHHH AHHH” Cindy tak dapat melawan karena kedua tangannya sibuk menompa badannya di wastafel
“hahaha bener kata anak2 kosan, kamu lebih lacur lari pada aku”
“AHH AHH IYA AHHH AHH SIKSA AKU CHA AHHHH”
“kak Cin berisik ih”
“kita bungkem aja Win”
“AAHHHHHMMMMm HMMM hmmmmm”

Aku dan Windy pun kemudian membungkam Cindy dengan bibir kami. Kami bertiga melakukan ciuman panas yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Lidah kami saling menjulur dan bergulat didepan bibir kami. Nafas kami yang sudah berat karena nafsu saling beradu begitu juga desahan2 yang saling menyauti satu sama lain. Aku bahkan sampai lupa kalau kami ada di kamar mandi cowo dan kamar mandi ini adalah yang paling dekat kalau dari lapangan. Entah kapan panitia atau maba mungkin juga satpam bisa masuk kesini. Bayangkan saja apa yang akan terjadi bila cowo masuk dan melihat kami bertiga yang hanya mengenakan kerudung dan cepatu saja salingberciuman satu sama lain. Benar saja, baru kepikiran seperti itu dan tiba2 dari pintu masuk seorang maba. Kami semua terdiam beberapa saat mencoba mencerna kejadian ini dan aku pun segera mengambil tindakan. Aku menarik maba itu masuk dan mendorongnya hingga jauh ke lantai.

“ahhh” erang maba itu ketika aku menginjak selangkangannya
“heh nama kamu siapa?” tanyaku
“anu anu aku ga bakal bilang siapa2 jadi tolong lepasin aku” kata maba itu sembari membuang2 pandangannya
“aku tanya kamu siapa!” bentak aku sembari memutar2kan ujung sepatuku di selangkangannya dengan sedikit menekan
“ahh kak ampun”
“jawab!” aku kemudian menginjaknya dengan kencang
“aahhh Fikar kak”
“nah gitu dong di jawab”

Dari pengelihatanku maba ini terlihat sangat culun. Kacamata yang tebal, tubuh yang kurus, rambut yang klimis ya seperti itulah gambaran maba ini. Aku pun mendapati ide nakal untuk keluar dari masalah ini hehe. Aku pun melempar pandangan ke arah Cindy dan Windy yang sedang panik seakan mengatakan bahwa semua bisa diatur dan bakal baik2 aja.

“kak ampun, akujanjiga abakal bilang siapa2”
“heh!” bentakku
“hiiiiii” katanya sembari menutup mukanya dengan tangan

Dengan ini aku sudah yakin bahwa dia tahu siapa bosnya jadi dia tidak akan macam2.

“hmm apa ini” kataku sembari melihat ke arah selangkangan maba tersebut
“ohhh, Cin Win sini liat”
“kenapa Cha?”
“masa aku injek diamalah kesenengan sampe berdiri gitu”
“nggak kak aku AHHH” erang maba tersebut
“siapa yang suruh kamu ngomong” kataku sembari menginjak2 kontolnya yang mulai berdiri
“ahh ahh ampun kak ahh ahh aku bakal nurutin kakak tapi ahhhh lepasin aku”
“hoo jadi nurutin apapun?” kata Windy
“ahhh ahhh iya kaakkk”

Aku pun melepaskan injakanku danmenyuruhnya berdiri di depan wastafel. Fikar masih mencoba memalingkan pandangannya dari kami. Aku rasa dia belum pernah melihat perempuan telanjang secara langsung.

“buka pakaian kamu semuanya” perintahku
“tapi kak”
“BUKA” bentak ku
“hiiii Iya kak” dia langsung membuka pakaiannya secara teburu2
“kan udah dibilang semuanya, kenapa masih disisain CDnya” bentak Cindy yang ikut menikmati permainan ini
“malu kak”
“halah alesan, liat nih dia maba Cuma mau disuruh telanjang” kata Cindy sembari menunjuk Windy
“udah ah lama, bilang aja mau dibukain” kataku yang kemudian berjongkok didepan selangkangannya
“kak jangan kak” katanya sembari menahan cdnya yang aku tarik turun ke bawah
“tadi kamu bilang kamu mau nurutin semua perintah kakak, jadi sekarang jagan ditahaah” aku kaget ketika berhasil menarik turun cdnya karena kontolnya tiba2 menusuk keluar hingga mengenai pipiku

Kami terdiam sejenak memandangi kontolyang besar sekali didepan kami. Aku sendiri belum pernah melihat ukuran yang sebesar ini. Aku pun mencoba memegangnya

“ahhhh” erang Fikar
“kamu dari tadi sudah setegang ini? Kenapa kamu? Kesenengan diinjek?”
“ahhh nggak kak”
“terus kenapa?? Jawab!!”aku pun meremas kontol besar tersebut sejadi2nya
“aahhhh karena kak Cindy”
“ohh kenapa??”
“aku nge fans sama dia”
“Cuma nge fans aja? Hah!?” aku kembali meremas kontolnya
“ahhhhh aku coli pake foto kak Cindy ahhh”
“hahaha” aku kemudian memberi isyarat kepada Cindy dan Windyuntuk mendekat
“Jadi kamu ngefans sama aku?” kata Cindy sembari mengcok kontol tersebut
“iya kak shhh”
“terus suka ngontolin foto aku?”
“iya kakk shh abis toket kakak gede ahhh”
“ohhh jadi gitu? Kamu ga nafsu sama aku?” kataku sembari membentu Cindy mengocok kontol tersebut
“ahhh kakk Icha shhh di asrama banyak yang coliin kakak shhh”
“ohhhhh kamu yang termasuk?”
“aahhh iya kakkk sshhh aku selalu ngebayangin kakak sama kak Cindy ahhh”
“ngebayangin apa??”
“ngebayangin kakak berdua ciuman”
“ohhh kamu pikirannya kotor ya” tiba2 Windy ikut aksi kami dengan cara meremas2 biji milik Fikar
“aahhhhhhh”
“kenapa? Keenakan ya dikocokin kami” kata Cindy
“aahhh iyaa”
“kalau gitu mau dikeluarin pejunya?”
“aahhhh iya kak aku ga tahan lagi”
“kalau gitu aku bantu puasin fantasi kamu” kataku yang kemudian berciuman dengan Cindy pas diujung kontolnya Fikar
“ahhhh kak”
“ihh curang aku ikutan” ujar Windy

Kini sembari tangan kami asik mengocok kotol Fikar, bibir dan lidah kami asik beradu diujung kontol Fikar. Tangan kami yang satu lagi pun asik memainkan meki kami sendiri. Fikar terlihat sangat menikmati hal tersebut hingga beberapa saat dia sudah tak sanggup menahan stimulasi dari kami.

“kak aku udah ga tahaaannnnn AAAAGGHHHH”
‘crot crot crot’ peju yang menyembur dari kontolnya sangat banyak bahkan sampai membuat kami seakan2 habis mandi peju.
“aaahhh liat dong gara2 kamu nyembur sembarangan kita kita jadi kaya mandi gini” protes Windy
“maaf aku udah ga tahan”
“udah gapapa, sini aku kasih hadiah karena kamu udah nurutin perintah kakak” aku pun mengulum kontol besar yang masihberdiri tegak tersebut
“aaahh kak masih sensitif habis keluar”
“ahhhmmmm mmmmm mmmm” aku kaget karena mulutku sudah penuh dengan kontolnya padahal baru sampai tengah
“sini aku bantu Cha” Cindy kemudian mendorong kepalaku hingga aku bisa merasakan kontolnya mulai merambatdi kerongkonganku
“hhmmmmmmmmm” aku berusaha menahan air mata karena ukurannyabenar2 besar
“ahhhhhhh kakkkk ahhhhh”
‘crot crot crot’ semburan peju yang kedua dan masih terus keluar hingga aku terpaksa menelannya karena Cindy menahan kepalaku
“hmmm hmmmm ahhhhhh” karena aku sudah tak tahan Cindy melepaskan kepalaku juga membuat peju tersebut naik dan memenuhi mulutku bahkan sampaimengalir dari hidungku
“uuhh kamu kotor banget kak, sini aku bantu bersihin” Windy kemudian menciumku dan mengambil peju yang ada di dalam mulutku
“ahhh ahhh berbahagialah kamu Fikar, kami bertiga ga bakal bersihin peju kamu”

Kami pun mengenakan kembali pakaian kami tanpa membersihkan peju yang berada di badan kami.

“lain kali kita main lagi ya Kar dan kamu bakal ngerasa lebih nikmat lagi hehe” kata Cindy sembari kami meninggalkan Fikar yang terduduk lemas di lantai.
 
Wah menang besar nih
Makasih mulustrasi nya semua mantap
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd