Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualanganku

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Mantep nih deskripsi lokasinya juga sekota sama ane jadi makin ajih bayanginnya. Lanjutkan suhu!
 
kalau bisa pake tantangan lbh menarik.


misal siapa duluan yg bisa bikin yg lain orgasme hrs gk pake daleman selama seminggu
 
Update

Waktu menunjukan pukul19.00 saat pria berbadan besar dan 3 pria lainnya masuk kedalam kontrakan Kak Rara dan Kak Michel. Sekarang posisiku, Cindy dan Kak Rara berdiri dengan tangan terikat tali tis di belakang menghadap pria berbadan besar sedangkan Kak Michel sedak sibuk mengulum kontol milik 3 pria lainnya yang sedang duduk di sofa. Pria berbadan besar itu menatap tubuh kami dengan penuh nafsu seakan2 menjilati setiap bagian yang dia liat. Secara hati diihati seperti itu membuatku nafsu hanya saja aku mencoba berhati2 sehingga mencoba menutupi tubuhku.

“hmm bagus juga badan mereka, semuanya mulus2 haha” kata pria tersebut
“bagaimana? mereka bisa ikut ?” tanya Kak Anton
“tentu saja, pasti mereka senang, terutama dengan model badan seperti yang ini” ujar pria tersebut sembari menarik dan memutar tubuh Cindy ke arahnya
“aahhh” eluh Cindy ketika tangan besar pria tersbut meremas toket kanannya dengan kasar dan memainkan mekinya dengan tangan satunya
“hmm masih ranum toketnya, ukurannya juga lumayan, dan juga suaranya-“ sambil meremas toket Cindy dengan keras
“aahhh” Cindy pun mendesah
“-seksi banget”
“apa2 nih lepasin Cindy” aku mencoba tegas
“sudah kamu ga usah sok jual mahal, aku tau kamu sudah nafsu bukan sejak daritadi aku liatin hahaha?”
“kalian mau apa? Chel jelasin ini apa2an?” Kak Rara akhirnya angkat bicara
“hmm, maaf ya ini sebenernya kerjaanku, cuma pas bos denger ada 3 cewe lain dia langsung tertarik” kata Kak Michel disela2 mengulum kontol2 disana
“tenang saja kalian bakal suka kok haha. Ayo semuanya siap2” ujar pria berbadan besar tersebut

Kak Anton yang dari tadi diam tiba berdiri membawa semuah tas, ternyata dia keluar mengambil tas dari mobil. Dari dalam tas tersebut, dia mengeluarkan sebuah botol berukuran sekitar 1 liter dipenuhi cairan berwarna coklat. Kami berempat disuruh minum olehnya tapi hanya Kak Michel aja yang nurut sedangkan kami bertiga mencoba menolak. Namun perbuaan kami sia2, cowo2 disana berbadan lebih besar dari kami dan lagi tangan kami terikat sehingga kami terpaksa meminumnya. Rasanya sangat pahit dan seperti rasa jamu, aku lihat Kak Rara hampir muntah dibuatnya. Setelah itu mata kami ditutup dan kami digiring kedalam mobil dan dibawa entah kemana. Selama perjalanan aku hanya bisa mendengar tanpa melihat, aku hanya merasakan bahwa badanku sedang digerayangi oleh seorang cowo.
“shh ahh ahh lepasin ahh” erangku ketika putingku ditaring2 oleh tangan yang tak kulihat
“ahh ahh ahh ssaakitt shh pelan2” aku mendengar suara Cindy
“shh ahh emmm ahh” begitu pula Kak Rara dan Kak Michel

Sepertinya tak hanya aku, tapi yang lain juga digerayangi selagi mobil melaju. Anehnya semakin aku bergerak dan semakin tubuhku dipegang2, aku merasa makin lemas dan sensitif di seluruh tubuhku. Aku curiga ini adalah ulah dari apa yang ku minum tadi

“hey lampu merah nih, banyak pemotor disamping kita nih haha” kata seorang pria yang mengerayangiku
“ahh ahh ahh” aku tidak bisa berkata apa2 karena aku benar2 lemas
‘sjurrr’ aku mendengar suara jendela mobil diturunkan dan aku merasa badan bagian atasku dikeluarkan
“itu kasih sapa dong haha” katanya sambil menyodok mekiku
“ahhhh!! Ahhhaaaii” aku tidak sanggup berkata banyak
“wih gila cewe bro, telanjang lagi” kata suara disebrangku
“didalem juga banyak coy gila”
“ini boleh pegang?”
“boleh kok pegang aja, dia juga seneng kalau dipegang2 haha” kata suara dibelakangku
“wiss mantap” aku pun merasa banyak tangan meremas2 toketku dan menarik2 putingku
“ahh ahh ahh jangan ahh ahh” aku mendesah2 akibat perlakuan2 itu
“hahahaha tuh kan kesenengan haha, udah dulu ya udah hijau” akupun kembali dimasukan kedalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Aku benar2 merasa lemas akibat rangangan2 itu dan akhirnya aku tertidur dalam remasan2 tangan yang tidak kulihat.

Dalam kondisi masih lemas, aku terbangun akibat cahaya terang mengenai wajahku ketika penutup mata dibuka. Cahaya tersebut sangat silau sehingga membutuhkan beberapa saat untuk menyesuaikan kondisi mataku. Ternyata aku berada diatas semacam panggung dengan banyak lampu menyorot kearahku. Aku didudukan diatas kursi dengan posisi tangan masih terikat keatas sedangkan betis dan pahaku diikat bersamaan dan dipaksa mengangkang karena tali itu menuju bawah kursi. Aku melihat disekitarku dan kudapatkan Cindy dan Kak Rara dalam posisi yang sama namun aku tidak menemukan Kak Michel. Aku terkejut ketika sadar bahwa disisi depan panggung yang gelap terdapat banyak pasang mata yang melihat kearah kami.

‘tok tok tok’ aku mendengar suara langkah kaki ketas panggung yang ternaya Kak Michel berjalan tanpa menggunakan sepasang heels tanpa selehelai pakaian.
“Selamat datang semuanya, kali ini Michel bawa temen2 nih” kata Kak Michel
“wuuuu mulus” “ayo mulai””badannya ga nahan” aku mendengar sautan2 dari kerumunan didepanku
“huhuhu udah ga sabar ya? Hehe silahkan diicip” begitu katanya sambil memutar balik badannya menghadap kami dan membungkuk seakan2 mempersilahkan dirinya untuk dipakai. Kerumunan itu langsung saja naik ketas panggung dan mulai ‘mengicip’ kami. Badan2 cowo di kerumunan itu beragam muai dari yang kurus, besar hingga berisi namun kontol mereka besar2.

“dek, aku icip ya haha” kata pria di depanku sembari mengangkat tubuhku yang lemas
“shhhhhh ahhhhhh” erangku ketika kontol besar itu masuk ke mekiku
“wih mantap mekinya” katanya sambi menggerak2an badanku naik dan turun
“kayaknya belakang nganggur nih” kata pria dibelakangku yang sudah menempelkan ujung kontolnya di lubang pantatku
“ahhh jangan disi- aaaaahhhhh!” belum sempat aku selesai berbicara, akibat gerakan pria yang pertama kontol tersebut langsung tembuh ke lubang pantatku
“shh ahh gila mantap”
“aahhh ahhh ahhh” aku hanya bisa mendesah dalam double penetration tersebut.
“aahh ahh terus ahh ahh” aku mendengar suara Kak Rara yang tertidur dilantai dan digoyang oleh seorang pria berbadan hitam
“shhhh ahhh ahh ahh ahh” sedangakn Cindy yang toketnya paling besar digenjot sembari toketnya ditampar dan diremas2 oleh banyak orang
“hmmmppp hmmmmp” sementara Kak Michel sedang didoggy oleh seorang pria dan mulutnya sibuk mengulum kontol2 didepannya begitu juga tangannya yang sibuk mengocok kontol2.

“ah gila enak banget, gatahan pengen keluar” kata cowo yang menggerak2an badanku
“sama saya juga, keluarin di dalem yuk” ujar orang dibelakangku
“oke sip”
“ahh ahh jangan aahh ahh di dalem” aku sudah tidak punya tenaga untuk melawan dan tubuhku masih sensitif
‘plak plak plak, crot crot’ aku merasakan sesuatu yang hangat di bagian bawahku
“ahhhh mantap”
“ahhh ahhhh haa” aku cuma bisa mendesah ketika mereka mencabut kontolnya dan menggeletakan ku begitu saja dibawah

“sekarang giliranku” seorang pria kemudia mengangkat pinggangku sehingga selangkanganku lebih tinggi dari kepalaku
“aaaahhhh” pria tersebut menusukan kontolnya di mekiku, dan aku yakin ukurannya lebih besar dari sebelumnya
“ohh yess mantap banget” kata pria tersebut sembari menyodok2 tubuhku dengan kencang
“ahhh iya ahhh terus ahhh” akhirnya aku tak bisa menahan dan tenggelam dalam kenikmatan
“oh yeah, pantatnya kenceng banget” ‘plak’ pria tersebut menampar pantatku hingga aku merasa nyeri
“shhhh aaaaahhhhh” aku mengerang ketika seorang pria lainnya menjambak rambutku hingga kepalaku keangkat tepat didepan kontolnya
“isep nih lonte, buru!” hujat pria terbebut
“uhmmm” akupun mengemut kontolnya
“heh yang bener, pake lidah!” kata pria tersebut sambil menjambak ramutku lebih tinggi dan ‘plak’ menampar pipiku
“ahhh ahhh maaf ahh”
‘plak’ kembali lagi dia menamparku “maaf tuan, kita disini semua itu tuan kalian”
“ahh sshh iya tuan sshh ahh maaf tuan” aku memelas
“nah gitu, isep yang bener”
“ummmm slurp hmmmpp” aku memainkan kontol didepanku sembari digenjot dari belakang

Entah berapa lama kami digilir oleh pria2 itu, aku merasa tidak ada habisnya. Selama itu yang terdengar hanya desahan, erangan, eluhan para cewe2 yang ga bisa ngapa2in selain ngikutin kemauan mereka. Aku melihat Kak Rara yang sudah pingsan namun masih digilir oleh cowo2 tersebut. Cindy toketnya sudah tidak karuan lagi sudah berwarna merah hampir seperti apel akibat dijahili oleh pria2 tersebut. Sedangkan Kak Michel masih kenceng digilir oleh pria2 yang mengantri di depannya

“oke untuk pertunjukan terakhir” terdengar suara pria dari balik kerumunan

Kami berempat pun dikumpulkan ditengah dan dikeilingi oleh pria2 yang sudah puas menggilir kami. Merekapun mulai mengocok penis mereka semua seakan2 akan memuntahkan semua isinya dan ‘crot crot crot’ mereka memuntahkan isinya secara bergantian kepada kami. Badan kami penuh dengan peju seakan2 kami habis mandi dengannya baik muka, badan, rambut semuanya penuh dengan peju. Kami yang sudah lemaspun akhirnya tertidur dengan badan penuh peju.

“hei bangun, sampai sini aja jemputannya” suara pria yang merupakan pria berbadan besar yang membawa kami
Aku terbangun masih dalam keadaan yang sama sebelum tertidur yaitu tangan masih terikat tali tis dibelakang dan badan penuh peju kering
“aku mau aja nganterin sampe kontrakan kamu, Cuma kayaknya kalau disini lebih asik” kata pria tersebut sambil membuka pintu dan memaksa kami turun. Lokasi kami hampir 100m tari kontrakan Kak Rara dan Kak Michel. Jalan ini lumayan sepi dan memang tidak ada lampu.
“oiya ini oleh2 dari kami” dia memasangkan dildo getar kepada kami
“ahhh shhhh ahh” kami mendesah dan mengeliat, sepertinya badan kami masih sensitif
“hahaha, jangan kenceng2 apa lagi dengan kondisi kalian yang kaya gini pasti digilir lagi nanti”
“asshhh makasih aahh boss” erang Kak Michel
“haha Chel nanti bayarannya aku transfer ya”
“ahhh ssshh iya bossshhh”
“hahaha kalau gitu aku pergi dulu, dadah” pria terebut berlalu menggunakan mobilnya meninggalkan kami berempat dengan kondisi pebuh peju kering, tangan terikat, dan mendesah akibat dildo ini

bersambung (?)

Mohon kritik dan saran hehe :hore:
 
Binal...digarap abis..double penetration :adek:

Mantap...teruskan bosku :pandaketawa:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Peringatan !
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan semata

Hai semua, perkenalkan namaku Annisa Syifa, cuma sering dipanggil Icha. Umurku sekarang 22 tahun dan sedang kuliah di sebuah universitas negeri di Kota B. Aku memiliki perwatakn berhijab dengan tinggi 163cm dengan berat 50kg, B cup (hehe). Sebelum aku cerita tentang aku yang sekarang, aku ingin cerita mengenai pengalaman yang merubah hidupku. Semuanya dimulai pas aku muali kuliah. Aku senang sekali, pasalnya aku masuk kuliah via SNMPTN yang artinya aku tidak perlu ikut2 tes lagi (hehe). Menurut pemberitahuan dari pihak kampus, maba wajib tinggal di asrama pada tahun pertama. Aku sih merasa beruntung soalnya tidak perlu ribet2 nyari kosan di tahun pertama. Posisi asramanya ada di dalem kampus dan dibagi menjadi komplek asrama putra dan putri yang jaraknya lumayan dekat hanya dipisahkan oleh lapangan lari aja. Masing2 komplek punya 6 gedung setinggi 4 lantai yang bentuknya seperti apartemen. Kebetulan aku kebagian di gedung nomor 5 lantai 4 kamar nomor 38 yang jendela kamarnya ngadep asrama cowo.

Aku sempet kaget pas masuk kamarnya soalnya aku baru tau ternyata kamar mandinya digabung untuk satu lantai. Terlebih lagi satu kamar isi berdua, ya sebenernya aku ga masalah punya temen sekamar, masalahnya aku punya kebiasaan tidur yang aneh. Takutnya temen sekamarku nanti ga bisa terima kebiasaanku itu. Ya kurang lebih kamar ini cukup luas untuk dua orang. Dikamar tersebut terdapat 2 tempat tidur, 2 meja belajar, dan 1 lemari besar yang bisa dipakai untuk 2 orang. Karena tidak ingin buang2 waktu aku segera berberes barang2 ku istilahnya nge-take tempat (hehe). Kumasukan semua pakaianku kedalam lemari mulai dari daleman2ku, kerudung, baju, celana, dan yang terakhir kotak kayu berukuran sedang.


Annisa Syifa (Icha)
Tgl Lahir : 01-07-1996
Hobi : Berenang
Tinggi Badan : 163cm
Berat Badan : 50kg
Bra Size : 32B
Genre Kesukaan : Exhibitionism, Rape
Posisi Kesukaan : Doggy Style

‘Yap sekarang tempat ini seperti ada yang menghuni’ pikirku ketika selesai merapihkan kamarku tersebut.
”Assalamualaikum, permisi kamar 38 kan?” suara dari pintu
Sesosok perempuan berhijab dengan tas yang banyak berdiri didepan pintu kamarku
“Waalaikumsalam, iya bener” jawabku
“Wah pas kalau gitu, kenalin namaku Cindy, asalku dari Kota J aku bakal jadi temen kamar kamu hehe”
“Aku Icha, aku dari kota L salam kenal ya hehe”
“Sama2 dari kota jauh nih hehe semoga akrab ya Cha”
“Iya Cin, kamu masuk jurusan apa?”
“aku Kelautan, kalau kamu??”
“ih sama hehe”

Itu adalah awal pertemuanku dengan sahabat baikku sampai sekarang, Cindy orang yang menjadi awal perubahan dalam hidupku.


Cindy Amanda (Cindy)
Tgl Lahir : 16-10-1996
Hobi : Jalan-jalan
Tinggi Badan : 167cm
Berat Badan : 55kg
Bra Size : 34C
Genre Kesukaan: BDSM, Gangbang
Posisi Kesukaan : Prison Guard

Waktu menjunjukan pukul 7 malam, setelah berkumpul dan berkenalan dengan temen2 satu lantai aku memutuskan istirahat di kamar. Malam ini menjadi malam pertama aku tinggal sekamar berdua dengan orang yang baru aku kenal. Secara pengelihatanku, Cindy sangat manis dan cantik, tubuhnya memiliki postur yang cukup bagus. Cuma permasalahanku bukan disitu, permasalahanku adalah aku ga biasa pake daleman atau celana di kamar. Ya mungkin karena kebiasaan di kamar sendiri jadi cuma pake kaos atau kemeja aja tanpa celana dan daleman, dan biasanya kalau tidur pasti tanpa sadar aku buka baju. Nah itu yang tadi ku bilang kebiasaan aneh kalau aku tidur, aku takutnya malah Cindy kaget pas bagun2 liat aku telanjang. Masih dalam kondisi melamun tiba2 aku kaget melihat Cindy membuka kerudung dan gamis yang dia gunakan menyisakan kaos tanpa lengan dengan panjang hingga lutut.


“Eh..” Cindy menengok kearahku yang sedang terpaku melihat dia membuka baju
“maaf kebiasaan sendiri di kamar jadi main asal buka hehe”
“ahh iya hmm gapapa, kalau dirumah emang suka pake kaya gitu?”
“hehe iya nih Cha maaf ya kalau keliatannya agak aneh buat kamu”
“gapapa kok aku juga suka kaya gitu dirumah. Aku daritadi tuh mikir mau kaya dirumah cuma takut kamu nggak suka soalnya kamu keliatannya ukhti banget hehe”
“ah nggak banget kok Cha, ini memang disuruh orang tua pake baju gini hehe”
“yaudah aku juga deh hehe” akupun melepas kerudung, celana dan dalemanku.

“wah Cha badan kamu bagus banget, dan toket kamu kenceng banget” Cindy memujiku sambil memegang kedua payudaraku
“ah…sss pelan2 megangnya Cin hehe, kamu juga ga kalah seksi kok hehe nih toket kamu juga lumayan gede” kubalas memegang kedua toketnya. Saatku pegang aku merasakan kalau Cindy gapake bh. Aku pun berfikir sejak kapan dia lepas bh soalnya aku ga liat dia lepas bh sama sekali.
“Cin, kamu sejak kapan ga pake bh? Perasaan aku galiat kamu lepas bh deh” sambil tanganku asik meremas toketnya yang lumayan besar
“esshh…dari ah, rumah…sshh Cha.. ahh jangan kenceng…kenceng remesnyahhhh… aku sensitif… di situ ah” Cindy setengah mendesah dan mukanya muali merah, dan aku juga merasakan putingnya mulai mengeras
“jadi kamu ga pake bh dari rumah ? wah ternyata kamu nakal juga hehe” karena iseng dan suka liat ekspresinya aku memutuskan ngerjain dia dan tanganku mulai memainkan putingnya
“ahhhh …iya shh, ahh” tangannya Cindy mulai masuk keselangkangannya dan mulai memainkan selangkangannya, dan ternyata dia tidak pake cd.
“gila, kamu ga pake cd juga?” dengan reflek aku menarik dan melepas putingnya
“ahhhh…!!!”erang Cindy dan jatuh terduduk diatas kasurnya.


Pemandangan yang kulihat selanjutnya sangat erotis, Cindy duduk dan mengang diatas kasur. Tangan kirinya memainkan memeknya dan tangan kanannya masuk kedalam bajunya dan mulai memainkan toketnya. Gerakannya makin intens ditampah dengan erangan2 dan desahan2. Sepertinya Cindy sudah masuk dalam dunianya sendiri.

Aku mulai menyaksikan Cindy selama hampir 10 menit hingga akhirnya aku sadar putingku mulai keras dan tanganku mulai memainkannya. Akupun buru2 membuka lemari dan mengambil barang dari kotak, barang tersebut adalah sebuah dildo berukuran 20 cm dan aku mulai memasukannya dalam mekiku. Setelah 15 menit permainan kami diganggu oleh ketukan pintu yang ternyata teman selantai kami yang ngajak kami untuk keluar keliling kampus pas malam. Aku masih merasa belum puas karena belum keluar dan aku lihat Cindy juga belum puas. Akhirnya aku keluarkan kotak kayu lagi dan sekarang ku keluarkan wireless vibrator.


“ih banyak banget isinya” sahut Cindy
“kamu belum puaskan? Gimana kalau kita lanjut sambil jalan2 hehehe” kataku
“maksudnya ?”
“kita pake vibrator ini, yang ini lebih kecil dan bisa dipake sambil jalan tanpa harus pake cd tapi getarannya sama kuatnya hehe”
“kamu yakin ?”
“yakin lah, aku udah sering pake ini, kadang2 pas sekolah juga ku pake hehe”
“wah kamu nakal juga ya hehe”
“ini rahasia kita berdua ya hehe” Dengan memasang senyum nakal aku memasukan egg vibrator tersebut ke masing2 memek kami
“hmm gimana kalau kita ga usah pake baju, jadi cuma pake rok, jaket sama kerudung, bh juga ga usah” usul Cindy
“remotnya kita tinggal disini aja ya jadi gaada yang bisa matiin, gimana?”
“oke boleh hehe, sekalian taruhan gimana? Yang keluar pertama kalah hehe”
“terus taruhannya apa?”
“yang kalah harus nurutin yang menang”
“oke siapa takut haha”

(bersambung)


mohon kritik dan saran :hore:

Part 2 : https://v1.semprot.com/threads/petualanganku.1278851/page-2#post-1898341757
Part 3 : https://v1.semprot.com/threads/petualanganku.1278851/page-4#post-1898354859
Part 4 : https://v1.semprot.com/threads/petualanganku.1278851/page-7#post-1898388034
Part 5 : https://v1.semprot.com/threads/petualanganku.1278851/page-8#post-1898420041
Part 6 : https://v1.semprot.com/threads/petualanganku.1278851/page-10#post-1898459804

Kang ts cek pm ya
 
Mantap genre fav ane ayo suhu update lagi banyakin adegan pasang dildo dan paksa jalan2 ditempat umum
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd