Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualanganku

Status
Please reply by conversation.
Ome of my favourite genre. Good job, suhu. Ane penikmat cerpan lesbi. Mudah2an isinya banyak lesbinya jadi lebih mantap. Syukur ada scene orgasm denial, wah top itu hu.
 
Dibuat beda hu, kalo aktor utamanya gampangan udah banyak cerita kek gitu

Sekedar saran, semangat
 
Update

Malam itu aku tertidur dengan pulas tanpa memikirkan apapun, bahkan aku tidak sadar kalau aku tidak mengenakan apa2 ketika tidur. Alhasil paginya ketika aku bangun, aku seperti biasanya jalan ke kamar mandi untuk wudhu. Aku keluar kamar seperti biasa yang ku lakukan di rumah tanpa menyadari bahwa aku belum mengenakan apa2. Ya maklum aku kalau tidurnya pules biasanya ngumpulin nyawanya agak lama. Aku berjalan dengan santai menuju kamar mandi, kondisi pagi ini cukup sepi karena memang belum semua mahasiswa tinggal di asrama. Hal tersebut disebabkan waktu registrasi untuk asrama berlangsung 3 hari sehingga mahasiswi yang berasal dari daerah yang jauh datang lebih awal. Lantaiku saja baru sekitar 5 orang termasuk aku yang baru menghuni kamar2 dilantai tersebut. Aku baru sadar bahwa aku tidak mengenakan apa2 setelah berwudhu.

‘gila, jadi daritadi aku ga pake baju? Untung gaada siapa2’ pikirku karena selama masa registrasi satpam akan sering keliling di lantai2 terutama jam2 larut karena kondisi yang masih sepi jadi takut ada maling yang masuk. Aku pun segera meninggalkan kamar mandi setelah melihat keadaan aman. Ketika aku keluar dari kamar mandi, di seberang kamar mandi yaitu tangga, sesosok pria berbadan tegap dengan seragam putih terlihat. Untungnya asrama ini berbentuk kotak dengan bagian kosong ditengahnya seperti huruf O dan dinding bagian dalamnya cukup sejajar dengan dada orang dewasa, jadi kalau dilihat dari ujung ke ujung aku hanya terlihat sampai pundak saja. Walaupun demikian aku tetep degdegan kalau sampai dia tau aku tidak menggunakan baju.

“pagi neng, aman2 aja kan semalem ?” kata bapak satpam tersebut
“ah iya pak, aman kok hehe”
“bagus deh kalau gitu. Saya lanjut keliling lagi ya neng”
“iya pak, makasih ya”

Sosoknya hilang dari jarak pandangku, jadi aku merasa kondisi sudah aman dan berlari menuju kamarku. Sungguh pengalaman yang membuatku degdegan (hehe). Ternyata sesampaiku di kamar, Cindy sudah bagun dan tertawa melihatku.
“hahahaha, kamu pagi2 udah bikin ulah aja masa keluar kamar ga pake baju mana ada orang lagi haha” Cindy tertawa terbahak bahak membuatku malu
“ihh bukannya bantuin, kalau bapak satpamnya tau gimana?”
“hahaha cuma kamu kayaknya seneng deh soalnya yang dibawah udah mulai basah tuh” Cindy menunjuk selangkanganku
“aduh hehehe”

Kami pun tertawa terbahak bahak dan saling meledek satu sama lain pagi itu hingga mata hari mulai naik. Aku dan Cindy masih menggunakan mukena karena habis sholat dan karena kami males jadi kami langsung
menggunakannya tanpa menggunakan baju lagi.

“hmm kayaknya udah waktunya buat aku nerima hukuman kemarin deh hehe” kata Cibdy tiba2
“hmm hukumannya apa ?”
“udah sekarang kamu berdiri terus tutup mata kamu”
“hemm iya deh” aku pun menutup mataku
‘sreek’ sebuah bunyi seperti besi bergesek dan tiba2 tanganku sudah berada dalam keadan terkunci dibelakang badanku
“ehhh Cin ini apaan ? kok tanganku diiket gini?” aku sedikit kaget dengan perbuatannya
“Cuma borgol kok, santai aja” kata Cindy dan ‘syut’ dia meloloskan bawahan mukenaku
“aaahh Cin ngapain ??”
“udah nurut aja, kan yang kalah nurutin yang menang” katanya sambil mendorong badanku ke atas kasur dan membuat kakiku mengangkang
“iya tapi jangan tiiba2 gini, kasih tau dulu mau ngapain”
“hmm liat aja nanti, sekarang ikutin aja dulu” katanya sambil mengoleskan semacam krim keatas klinoritis dan anus ku
“ahhh Cin itu apaan ?” kataku panik
“hehe perangsang” katanya santai sambil jalan menjauhi ku

Aku merasakan panas dibagian yang diolesi krim tersebut. Perangsang yang digunakan oleh Cindy benar2 cepat reaksinya, aku sudah bisa merasakan mekiku mulai basah. Cindy terlihat sibut mengeluarkan 2 batang dildo karet dari sebuah tas hitam. Aku tau jenis itu, itu yang bisa ditempel didinding karena aku perlah lihat disalah satu film bokep. Cindy menempatkan dildo itu diatas kursi dan dia memanggilku. Ketika aku berdiri, mukenaku cukup untuk menutupi hingga batas lututku. Namun mukena itu berbahan cukup halus sehingga kalau diperhatikan baik2 putingku bisa terjeplak dengan jelas dipermukaannya.
“kamu duduk sini Cha”
“maksudnya? Sshh” aku mulai merasa terangsang hebat
“iya duduk di kursi, sini aku bantu” Cindy menuntunku untuk duduk, dan perlahan2 aku merasakan ujung kedua dildo tersebut meyentuh mulut meki dan anusku.
“ssshhhhhhh aaaahhhhhhh” erangku panjang ketika 2 dildo masuk perlahan
“enak ya hehehe”
“ahhhh hmmm ahhh” aku tidak bisa berkata apa2 ketika itu, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa, mungkin ini karena efek krim tersebut
“nah sekarang kamu tunggu sini ya, jangan banyak suara nanti ada yang dateng hehe” katanya sambil melepas bawahan mukenanya lalu pergi keluar kamar.

Sekarang aku ditinggal sendirian dikamar dalam kondisi hanya menggunakan atasan mukena, tangan terborgol dibelakang badan, dan diperkosa oleh 2 dildo di atas kursi. Aku menggerakan badanku sedikit dan “ahhhh” aku mendesah kenekan. Cream yang diberikan Cindy ternyata tidak hanya merangsang taoi membuatku sensitif. Aku mulai menaikan dan menurunkan bdan ku perlahan2 diiringi desahan2 kecil. Naku sangat menikmati seakan2 memasuki duniaku sendiri ketika aku dikagetkan dengan suara Cindy dibalik pintu dan suara seorang pria. Aku langsung terduduk dengan kaki rapat karena akibat gerakan2 tadi atasan mukenaku bergerak dari lutut sampai 10cm dibawah selangkangan.

“ini pak kamarnya, mausk aja gapapa” kata Cindy dibalik pintu
“permisi, eh si eneng yang tadi pagi” ucap peria itu yang ternyata satpam yang tadi pagi.
“sshh, iya pak hehe” jawabku menahan desahanku sedikit. Jadi ini maksud hukumannya yang dibilang Cindy
“neng gapapa ? mukanya merah gitu, demam ?”kata bapak Satpam itu, aku lihat sih dari nama di seragamnya tertulis nama Hari.
“gapapa pak hehe”
“kalau sakit bilang neng,nanti dianterin ke poliklinik”
“iya pak”
“pak, lampunya yang ini nih” tiba2 Cindy berkata
“yang ini neng ? sebentar ya tak check dulu” kata Pak Hari sambil memainkan saklar. Sepertinya Cindy memanggilnya dengan alasan lampu kamar tidak bisa nyala. Sejenak Cindy melihatku dengan tatapan nakal, lalu mengemut ujung cari telunjuknya sambil berkedip kepadaku. Sungguh dengan muka semanis dan secantik itu kalau aku cowo mungkin aku sudah menyerang dia.

“sshhhh” desisku pelan2, aku mulai membayangkan yang tidak2 dengan kondisiku yang sekarang. Aku membayangkan kalau Pak Hari melihatku sekarang apa yang bakal dia lakukan, mungkin dia akan menyerang ku. Menjilatin dan menciumi setiap inchi bagian badanku, memainkan putingku, memperkosa aku, dan aku hanya bisa pasrah karena tanganku terikat. Tanpa sadar ketika aku membayangkan itu kedua pahaku menjauhi satu sama lain dan aku mulai menggerakan pinggangku baju dan mundur. Aku masih menahan desahan demi desahan karena ada Pak Hari disini dan bisa berabe kalau ketahuan.

“udah neng, Cuma kendor aja lampunya” kata Pak Hari
“aduh makasih pak, maaf jadi ngerepotin” kata Cindy
“ah gapapa neng udah tugas kok, saya pamit dulu ya”
“ah iya pak, sekali lagi makasih ya”
“nengnya juga, pamit dulu ya” melihat kearahku yang duduk mengangkang dengan kepala menunduk kebawah
“ahhhhh” dasahku panjang
“neng serius gapapa? Kayaknya neng ga sehat deh” kata Pak Hari berjalan mendekatiku
“aahh gapapaah pak, Cuma kakinya lemessshh ga bisa bediri” kataku beralasan sambil menahan desahanku
“yaudah sini tak bantu bediri” katanya sambil memegang lengan kananku.
‘aduh gawat, aku rasa kalau dildo ini dicabut aku bakal banjir. Tapi kalau pelan2 kataknya ama-----‘ belum selesai aku berfikir, tangan besar Pak Hari menariku dengan kencang sehingga kedua dildo itu terlepas dari lubang2ku dengan cepat dan kasar
“aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh ahh ahhhh” aku mengalami squirt dengan desahan panjang akibat itu di depan Pak Hari.
“loh neng ??” dia terlihat blngung melihat aku yang banjir, dua buah dildo dikursi dan Cindy yang tersenyum nakal sambil mengunci pintu.
“ahhh ahh pak, maaf pak” kataku memelas. Pak Hari hanya bisa terdiam dan mengangkat ujung mukenaku dan melihat tubuh mulusku tanpa daleman dan terborgol tersebut.

“jagan bilang neng juga” menengok kearah Cindy
“hehehe” Cindy tersenyum dan mengangkat mukenanya memperlihatkan toket besarnya yang tidak tertutup apa2 lagi
“dasar cewe lonte!” geram Pak Hari sambil menusukan 2 jari tangannya di mekiku
“aahhh ampun pak” akupun terduduk lemas dilantai akibat kejutan itu. Pak hari pun melangkah mendekati Cindy
“dasar lacur kamu” sambil mendorong toket kiri Cindy hingga badannya bertumu dipintu dan memasukan 2 jari tangannya ke mekinya
“suka kamu diginiin? Iya !?” katanya sambil meremas dan memainkan toketnya Cindy dan menyodok2 mekinya dengang kasar dan cepat
“ahhh ahhh aahhh ahh ahh” Cindy hanya bisa mendesah2 mendapati tubuhnya dimainkan dengan kasar
“jawab lonte !” Pak Hari membentak sambil menarik putting Cindy sekencang2nya
“ahh iya ahh ahh” jawab Cindy dengan pasrah

Aku yang melihat permainan itu merasa terangsang dan merasa diacuhkan. Aku pun merangkak ketempat mereka berdiri, lalu aku berjongkok tepat didepan selangkangan Pak Hari. Aku menggunakan lidahku mencari resleting celana hitamnya. Pak Hari melihatku dan menarik putting kananku ke atas.
“ngapain kamu !? mau kontol ? kalau mau mohon” perintahnya
“aaahhhhh aku mau kontol pak aku udah gatahan pakk”
Pak Hari pun melepaskan tangannya dari putting kami berdua, lalu menelanjangi dirinya dan duduk diatas kasur. Aku lihat tubuh kekarnya dengan kontol berdiri tegak yang aku taksir sekitar 20cm
“nih kontol, ambil nih”
Kami berdua merangkak dan berjongkok diatas telapak kakinya menatap kontolnya dengan penuh nafsu. Aku dan Cindy saling bertukar pandangan dan langsung melahap kontol tegak tersebut. Tiba2 Pak hari mengangkat kakinya dengan kencang menghantam meki kami.
“ahhhh” desah kami
“heh lacur, kalian bilang apa? Udah bagus saya kasih kontol dengan cuma2 juga”
“ahhh makasih pak kontol besar dan tegapnya” Cindy berbicara dengan mulut mengeluarkan liur seakan2 melihat makanan lezat
“nah gitu, sopan santunnya dijaga dasar lacur”
Mendengar itu kami langsung melahapnya. Aku mengemut dibagian kepala sedangakn Cindy dibagian leher. Tangan Cindy yang bebas tidak sepertiku yang terbogrol memainkan keua buah zakar milik Pak Hari. Pak Hari pun mengelus2 kedua kepala kami yang masih tertutup atasan mukena.

Kami melakukan aktifitas tersebut hampir 15 menit dampai akhirnya Pak Hari merasa bosan lalu menyuruh aku tiduran di atas Cindy. Putting kami saling bertemu tapi karena aku telalu lemas, aku hanya tergeletak diatas badannya dengan terengah2. Tiba2 Pak Hari mengambil 2 dildo dari kursi tadi.
“hmm jadi kalian demen main ginian ya” kata Pak hari yang langsung memasukan masing2 dilso kedalam anus kami
“aahhhh sshhh aahh” erangku dan Cindy
“nah meki kalin bakal ngerasain yang asli” dengan kata2 itu Pak Hari memasukan kontolnya secara bergantian dengan cepat dan kasar kedalam meki kami yang sudah basah terbanjiri cairan2 kewanitaan kami.

“ahh ahh ahh”
“hhmm ahh shhh ahh pak eank aahh”
“haha dasar lonte” gerakan dari Pak hari membuat putting kamis saling bergesek, meki masih tertutup oleh atasan mukena kami. Gesekan2 itu membuat kami sangat terangsang. Kami berdua akhirnya berciuman dengan ganas diiringin dorongan2 dari kontol Pak Hari
“hmmm hmmm hmmmmmmm” suara yang keluar dari kami akibat dari ciuman kami

Kami berdua terus dipacu oleh Pak Hari hingga 15 menit yang dihiasi oleh suara daging beradu, suara becek kami, dan suara erangan kami yang tertahan. Semuanya nikmat, bahkan aku sampai keluar 2 kali lagi akibat gerakan Pak hari sedangkan Cindy aku tidak tahu sudah berapa kali dia keluar. Pak Hari pun mencapai klimaks saat menit ke 15 dan dia buru2 mencabut kontolnya dan bergerak mendekati wajah kami yang sedang berciuman.

“nih buat kalian, ngadep sini lacur2” perintah Pak Hari. Kami pun menghentikan ciuman kami dan melihat ujung kontol besar yang sudah berdenyut2 itu dan ‘crot crot crot’ peju keluar dari kontolnya. Pejunya menyembur membasahi wajahku kebih banyak daripada Cindy, namun karena posisiku yang diatas membuat peju2 itu turun ke bawah mengenai wajahnya. Aku dan Cindy pun saling menjilati peju yang ada diwajah di depan kami dan mengumpulkannya dimulut lalu saling berciuman memainkan lidah sambil memainkan peju dalam mulu kami. Tangan Cindy yang bebas memainkan klinoritis kami sembari berbagi peju. Pak Hari hanya melihat dan sibuk memakai pakaiannya lagi


“dasar lonte, masih aja lanjut. Udah saya ga bisa lama2 nanti dicariin temen saya. Kalau kalian lacur2 pengen lagi tinggal datng aja ke saya hahaha” Pak Hari pun berjalan meninggalkan kamar dan kami yang asik dengan dunia kami. Dan itulah awal dimana aku manjadi mahasiswa baru, awal aku tinggal di asrama, awal aku bersahabat baik dengan Cindy, dan awal petualanganku

(bersambung (?))

Mohon Kritik dan Sarannya :hore:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd