Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PENGUASA ABSOLUTE

Bab 29 – JERMAN & RUMANIA (2)



“...apaaa.. bagaimana bisa??..”

Nampak keterkejutan Vlad saat mendengar informasi yang telah dibagikan oleh Alan barusan. Informasi yang menjelaskan jika dirinya dan vanessa diserang oleh prajurit dracula saat keluar dari rumah milik salah satu temannya, Sabrina namanya.

“...begitulah tetua..!”

“..kamu tidak berbohong tetua..!”..

“..Vanessa, ...!” ucap alan sambil menengok kearag vanessa.

“..heum..!” anggukan kepala vanessa sebagai konfirmasi jikalau alan tidaklah berbohong.

Alan paling paham jika sudah vanessa yang berbicara sang tetua tidak bisa menolak argumennya. Entah ada hubungan apa antara vanessa dengan sang tetua.

Vlad sudah menduga hal ini cepat atau lambat akan terjadi. Prajuritnya akan menjadi tidak terkontrol karena minimnya asupan darah bagi mereka. Sementara perlengkapan yang biasanya disupply dari rusia untuk melakukan kloning sudah tidak bisa lagi diandalkan, mengingat berita beberapa waktu lalu gudang pusat di rusia telah lenyap semua sparepart mesin laboratoriumnya.

Vlad sangat memahami, jikalau prajurit itu akhirnya berkeliaran di rumah rumah dan berburu langsung, tanpa menunggu instruksi dari pihak tetuanya. Karena pilihannya hanya makan atau mati.

Prajurit yang kebanyakan berasal dari effek manusia yang berubah menjadi dracula setelah mereka ketergantungan dengan narkoba, dan memilih untuk melepaskan diri dengan cara dihisap darahnya oleh para senior di laboratorium milik mereka.

“..sungguh berat memang..” ucap vlad membatin

“..jadi bagaimana tetua?!”..tanya Alan ketika itu.

Vlad masih dengan kebingungannya dengan kondisi yang ada, karena effek dari M-corp benar benar sudah membuat keadaan awalnya menjadi berubah total, dan tidak pernah vlad pikirkan sebelumnya. Mungkin jikalau diindonesia sangat mudah menunda lapar, menu pagi Energen (agar tidak lapar) paling harganya Rp. 1.500 (seribu lima ratus rupiah), siangnya minum okky jelly drink (untuk menunda lapar) paling harganya Rp. 1000 (seribu rupiah), malamnya mereka bisa nelan obat promag (biar engga sakit mag) paling mahal sebutir Rp. 500 (lima ratus rupiah), dengan total Rp. 3.000 (tiga ribu rupiah) sehari x 30 hari.. total Rp. 90.000 (sembilan puluh ribu rupiah) sudah sangat hemat bukan.

Sementara itu aksi para prajurit milik vlad sudah sangat meresahkan warga disekitar hutang istana miliknya. Beberapa orang sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pihak yang berwajib. Vlad dan anggota kelompoknya tidak bisa tinggal diam saja terkait hal ini. Karena vlad sadar, hal ini sudah menjadi penyalahgunaan kesepakatan antara negara dengan kelompok miliknya yang sudah di jaga ratusan tahun lamanya. Dan hal ini bisa mematik pembunuhan massal antara kelompoknya dengan negaranya. Hal yang sangat dihindari oleh vlad dan kelompoknya. Bukan karena vlad takut dengan kekuatan negaranya, negara ini masih didukung 90% oleh produksi emas tambang miliknya, akan berbeda jika vlad dan pasukannya mengkudeta pemerintahan saat ini, pastinya dunia tidak akan tinggal diam untuk memerangi kelompoknya. Peperangan yang akan membuat kelangkaan produksi emas dunia, tentunya akan berdampak pada dunia yang menguasai tambang miliknya. Tambang dengan deposit terbesar No. 2 didunia.vlad tidak ingin salah langkah.

Tiba tiba dari arah luar ruangannya masuk dengan tergesa gesa dua orang prajurit senior yang mukanya sering vlad lihat dalam ratusan tahun ini.

“..maaf tetua..” ucap orang pertama

“...heumm..ada apa?!!” vlad menjawab dengan tanpa melihat mereka

Dua senior ini sangat wajar dengan tabiat tetuanya yang jika sedang ada permasalahan pastilah seperti ini kondisinya.

“..kami melaporkan jika panglima istana tewas terbakar menjadi abu tetua..!” ucap sang pelapor dengan ketakutan.

“..apppaaa..!!”..vlad nampak terkejut dan seketika dibuat emosi oleh perkataan informannya barusan.

“..bbagaimana bisa??!!”..

“..katakan...!!”

“..cepaat, katakan!!” tanpa ada jeda vlad terlihat berbicara kala itu

Kabar tewasnya Panglima istana akhirnya sampai juga di telinga Vlad. Beberapa anak buah Panglima istana yang melarikan diri dari pertempuran, ternyata kembali ke istana Vlad yang berada di lembah Gunung Bukares.

Sesampainya di istana informan langsung berlutut dihadapan Vlad yang sedang duduk di kursinya. Beberapa anak buahnya juga ikut kumpul bersamanya.

“Ampun tetua agung, saya Informan, mau melaporkan bahwa Panglima istana sekarang sudah meninggal, dia dibunuh oleh seorang ksatria muda”.

Vlad yang waktu itu sedang ditemani oleh Alan serta Vanessa, terkejut mendengar laporan dari Informan.

“Hah! siapa ksatria yang bisa mengalahkan Panglima istana? Apakah salah seorang ksatria dari kawan-kawannya Nolan?”.

Informan didepan vlad sang tetua, nampak menggelengkan kepalanya,

“Saya tidak tahu tetua, tapi sepertinya dia bukan dari perkumpulan istana keluarga Nolan, ksatria itu datang bersama lima anak yang masih remaja dengan mengendarai mobil layaknya pejabat negara ini,..”

“..heummm,.. tapi saya yakin bahwa lima anak dewasa yang dia bawa itu adalah anak-anak dari keluarga yang di bunuh oleh Panglima istana dan Vanessa”.

Informan kemudian melirik ke arah Alan dan Vanessa. Dan vanessa menanggapi dengan tertawa mendengar laporan informan,

“ Hahaha! ternyata ada juga ksatria yang mampu membunuh Panglima istana, selain saya dan tetua, Sungguh kurang ajar, berani sekali orang itu membunuh Panglima istana, dia tidak tahu dengan siapa akan berhadapan?”. Vanessa nampak bersuara.

Suara tawa vanessa yang sumbang entah mengapa bisa menciutkan hati Informan. Meskipun baru mendengarkan suaranya, namun auranya mampu membuat Informan menjadi menciut.

Vanessa memang seorang ksatria wanita yang tidak suka banyak berbicara, namun sekali dia berbicara, maka tidak ada orang yang akan berani untuk menyela apalagi membantahnya.

Vlad sendiri merasa enggan untuk berlama-lama bersama vanessa. Untunglah vanessa hanya datang sewaktu-waktu saja untuk mengunjungi Vlad.

Berbeda dengan kebanyakan anak buahnya yang lain, bergabung dengannya karena berhasil ditaklukan, Vanessalah yang mendatangi Vlad dan langsung menyatakan untuk bergabung dengannya. Dia mengatakan ingin membantu Vlad untuk menaklukan dunia kegelapan rumania.

Vlad dan vanessa pertama kali bertemu sekitar 3 atau 4 tahunan yang lalu. Waktu itu hari sudah malam. Malam yang sunyi tanpa bulan dan bintang. Terdengar suara auman srigala yang saling bersautan. Angin tiba-tiba berhembus kencang dan menerpa dedaunan. Hujan gerimis pun turun dengan rintik-rintik. Tiba-tiba ada asap turun dari langit dan menyelimuti istana Vlad.

Setelah itu munculah seorang lelaki yang nampak masih muda dengan di dampingi seorang gadis yang cantik. Lelaki itu menggunakan pakaian ksatria yang serba putih. Wajah

lelaki itu terlihat begitu tampan, kulitnya putih bersih dengan rambut panjang nan hitam. Matanya yang tajam dengan senyum sungging menambah aura ketampanannya. Tubuhnya yang langsing membuat Vlad menyangka dia seorang perempuan. Kalau saja dia tidak memperkenalkan diri, Vlad pasti akan menyangka orang itu perempuan.

“ Hahaha, Kamu yang bernama Vlad Ya, ?”

“kamu Siapa nona muda?” Kata Vlad.

“ Hahaha, keahlianmu sungguh luar biasa vlad, sekilas bisa mengetahui saya adalah perempuan, nama saya Vanessa, Saya datang ke sini untuk bergabung dengan kamu Vlad “ Kata vanessa .

Vlad terhenyak, bagaimana pertanyaannya dibalas dengan pernyataan yang membalikkan keadaannya.

“Tak di sangka seorang Vlad yang terkenal karena kehebatan dan kekejamannya, justru adalah seorang yang punya etika kesopanan” kata vanessa.

Salah satu anak buah Vlad yang bernama Umam merasa tidak senang dengan sikap Vanessa yang terkesan meremehkan Vlad.

“Hey kamu perempuan jadi jadian pasti, dasar banci! jangan menganggap remeh ketua kami, kalau tidak !“Kata Umam mengancam.

Vlad memberi isyarat kepada Umam agar tidak terpancing oleh sikap wanita muda didepannya,

“Sabar, Umam! jangan emosi! tak baik mengumbar amarah, seorang tamu harus kita hormati “Kata Vlad.

“ Hahaha, tak di sangka, sungguh tak di sangka, Vlad ternyata seorang yang lemah hatinya “ Kata Vanessa.

“Hey bangsat, kamu jangan sombong! berani kamu menghina ketua kami, hadapi dulu Umam “ Umam bertambah emosi melihat pimpinannya di remehkan oleh Vanessa. Dia pun langsung menyerang Vanessa dengan menggunakan jurus tinju draculanya.

“Bangsat rasakan ini! “ Kata Umam mengancam.

“ Hahaha !“

Vanessa membiarkan pukulan Umam mengenai dirinya.

‘Prak’ pukulan itu mengenai tubuh Vanessa. Namun Vanessa tidak bergeser sedikitpun. Tidak nampak rasa sakit di wajahnya. Mukanya masih terlihat tenang seperti tidak terjadi apa-apa.

Semua orang terkejut ketika tiba-tiba Umam berteriak keras menahan rasa sakit, tangannya masih menempel di tubuh Vanessa.

“Waw, aduh! Sakittt, tolong, tolong! tangan saya tidak bisa di cabut, sakit! sakit aduh panas! ampun, ampun.......! “Kata Umam berteriak dengan keras.

Wajahnya berubah pucat karena menahan rasa sakit yang luar biasa. Tenaganya seperti tersedot oleh suatu kekuatan gaib milik Vanessa. Wajah Umam berubah menjadi merah seperti terbakar oleh panas api, kemudian memucat, dan mengering. Dari tubuhnya keluar asap yang panas. Teriakannya pun mulai melemah. Sesaat kemudian dia terdiam. Umam mati dengan tubuh gosong menghitam hilang menjadi debu.

Melihat anak buahnya tewas secara mengenaskan, Vlad bersiap untuk membalas perlakuan Vanessa.

“ Hahaha, Vlad tahan tahan, saya datang ke sini bukan untuk bertarung dengan kamu, tapi saya ingin bergabung dengan kamu, saya hanya sedikit memberi pelajaran kepada anak buah kamu “ .

Vlad mendesahkan nafas,

“Wahai Vanessa! tolong kamu tidak berbuat onar di sini “

“Ha ha, tidak Vlad, kamu tenang saja! saya tidak akan berbuat onar di sini, sudah saya katakan bahwa saya datang ke sini karena mau bergabung dengan kamu “ Kata Vanessa.

“Baiklah nona muda, kalau begitu! terima kasih kalau nona mau bergabung dengan kami “ Kata Vlad.

Itulah awal pertama pertemuan Vlad dengan Vanessa. Sampai sekarang dia masih menyimpan rasa penasaran kepada Vanessa.

Vlad yang mendengar tawa dan komentar dari Vanessa hanya duduk terdiam, dia merasa enggan untuk menyela apalagi membantah ucapan Vanessa.

Vlad kemudian berkata kepada Informan,

“Ya sudah Informan, terima kasih atas laporannya, sekarang silahkan kamu istirahat dahulu!” ucap vlad dengan tenang.

Sang Informan nampak mengucapkan terima kasih dan kemudian pergi, setelah terlebih dahulu berlutut untuk menghormat kepada Vlad dan Vanessa.

Meskipun Vlad terkenal sebagai pemimpin gerombolan penjahat yang kejam dan sadis, namun sebenarnya dia adalah seorang ksatria kegelapan yang berjiwa ksatria. Bahkan terhadap Informan yang hanya seorang anggota kelas bawah pun tetap menghormat dan menghargai pendapatnya. Berbeda dengan Vanessa yang penampilannya nampak glowing, selain kulitnya kelihatan bersih dan putih, matanya juga tajam menusuk. Wajahnya seperti memancarkan suatu pesona kecantikan dan kemudaan. Meskipun wajah dan penampilannya tersebut nampak begitu mempesona, namun entah kenapa Vlad merasa ada sedikit keganjilan dengan sosok Vanessa tersebut.

Di balik penampilannya yang cantik, sebenarnya tersembunyi aura gaib yang menakutkan. Vlad seringkali merasakan ada keangkeran dalam diri Vanessa, di tambah lagi sifatnya yang kejam dan bengis tak berperikemanusiaan.

Flash back start.

Setelah empat tahun Vlad mengenal Vanessa dia merasa ada keanehan lain yang dia temukan pada Vanessa, yaitu pada setiap malam bulan purnama. Pada waktu itu, Vlad melihat wajah Vanessa nampak begitu pucat, berkeriput seperti menua.

Waktu itu Vlad sempat menanyakan keadaan Vanessa yang nampak tidak biasa, alih-alaih mendapat jawaban justru Vanessa pergi meningalkan Vlad dengan tergesa-gesa. Namun ketika bertemu keesokan harinya, Vanessa sudah kembali normal, bahkan terlihat lebih segar dari hari sebelumnya.

Yang membuat Vlad bertambah heran adalah pada malam kejadian dia selalu mendapat laporan bahawa ada satu atau dua anak buahnya yang menghilang secara misterius. Awalnya Vlad tidak mencurigai hubungan antara misteri kehilangan anak buahnya dengan kondisi Vanessa, namun karena kejadian tersebut selalu berulang di setiap bulan purnama, Vlad pun merasa curiga bahwa kehilangan anak buahnya tersebut berkaitan dengan Vanessa. Apalagi setelah di Amati, peristiwa hilangnya mereka selalu bertepatan dengan kondisi Vanessa yang sedang mengalami pucat dan berkeriput.

Malam ini adalah malam bulan purnama, Vlad mulai mengamati keadaan Vanessa secara diam-diam. Menurut pengamatannya, malam itu wajah Vanessa mulai nampak pucat, kulit wajahnya juga sudah terlihat ada kerutan.

Vlad yang sudah merasa curiga dengan Vanessa, segera bersembunyi dalam kegelapan pohon yang berada di depan kediaman Vanessa yang nampak remang-remang. Setelah beberapa saat menunggu di atas sebuah dahan pohon, terlihat Vanessa sedang terburu masuk ke dalam rumahnya.

Selang beberapa menit kemudian, nampak Informan istana sedang berjalan menuju kediaman Vanessa. Informan mengucapkan salam kepada Vanessa,

“malam nona vanessa, saya Informan datang menghadap untuk melaksanakan perintah“.

Vanessa menjawab salam Informan dan mempersilahkannya untuk masuk,

“Ya Informan silahkan kamu masuk! pintunya tidak saya kunci “.ucap vanessa dari dalam.

Informan segera masuk ke dalam ruangan Vanessa. Vlad segera mendekati pintu rumah Vanessa. Keadaannya masih sunyi.

Tiba-tiba terdengar suara seperti jeritan, seperti orang yang sedang mengalami kesakitan, namun teriakan tersebut hanya beberapa saat saja, selanjutnya rumah itu kembali menjadi sunyi, tidak terdengar suara apapun di dalam ruangan Vanessa.

Vlad merasa heran, karena sudah hampir tiga jam Informan belum keluar dari ruangan Vanessa. Karena rasa penasarannya yang sudah memuncak, Vlad segera masuk ke dalam rumah Vanessa. Pelan-pelan dia membuka pintu ruangan Vanessa yang tidak terkunci. Tercium aroma amis darah dan bangkai di dalam ruangan gelap milik Vanessa. Vlad melangkah pelan, masuk dengan hati-hati. Betapa terkejutnya Vlad ketika dia masuk ke dalam kamar Vanessa, ada banyak darah berserakan dimana-mana.

Namun yang paling membuat dia terkejut adalah ketika melihat Vanessa ternyata sedang memakan organ tubuh Informan yang nampak sudah tak bernyawa dengan kondisi telanjang bulat. Pakaiannya nampak berserakan di lantai dengan kondisi tersobek-sobek seperti habis di cabik oleh binatang buas. Vanessa merasa terganggu dengan kehadiran Vlad, langsung marah. Sambil menyeringai, matanya melotot tajam ke arah Vlad. Vlad merasa ngeri melihat kondisi tubuh Informan yang sudah terburai. Sesaat kemudian, dia merasa marah dan jijik dengan sosok Vanessa yang dianggapnya tidak memiliki rasa kemanusiaan. Dengan kondisi marah, Vlad langsung mengerahkan seluruh kekuatan tenaga dalamnya untuk membunuh vanessa. Tiba-tiba Vanessa tertawa melihat Vlad yang nampak marah kepadanya

“ Hahaha, Vlad...Vlaaad, sang tetua kelompok naga kegelapan rumania, Silahkan bunuh saya kalau kamu memang mampu ! “.

Mendengar tantangan dari Vanessa, kemarahan Vlad sudah tidak mampu lagi untuk di tahan, dia pun segera menghantamkan pukulan kekuatan tenaga dalam ke arah Vanessa.



“...Duarrrr,....!!”

seisi ruangan itu hancur berantakan, beberapa batang kayu dan perabotan nampak hangus terbakar terkena serangan Vlad. Namun sungguh mengherankan, Vanessa justru menghilang dari tempatnya.

Tiba-tiba terdengar suara tawa dari arah belakang Vlad,

“ Hahaha, pukulanmu memang hebat Vlad, tapi percuma kalau yang kamu lawan adalah saya, Hahaha ! “.

Vlad bertambah marah mendengar perkataan Vanessa yang meremehkan. Dia langsung berbalik dan melancarkan serangannya.

Meskipun serangannya terlihat dahsyat dan mengerikan namun Vanessa ternyata mampu menandinginya, bahkan terkesan sedang mempermainkan Vlad yang marah.

Setelah berkali-kali melakukan serangan, akhirnya serangan Vlad ada yang berhasil mengenai tubuh Vanessa. Terkena serangan dahsyat Vlad, tubuh Vanessa langsung hangus terbakar api dan berubah menjadi abu yang berserakan.

Vlad yang melihat tubuh Vanessa telah hangus dan berubah menjadi abu pun merasa lega. Nafasnya terengah-engah, dia merasakan payah karena bertarung dengan Vanessa. Vlad terduduk untuk melepaskan rasa lelahnya.

Baru saja dia terduduk di tanah tiba-tiba abu tubuh Vanessa yang tadi berserakan kembali menyatu dan berubah menjadi tubuh yang utuh, Vanessa kembali seperti sedia kala.

Vanessa tertawa “ Hahaha, bagaimana Vlad, apakah kamu masih sanggup menghadapi saya?”.

Vlad benar-benar merasa kaget melihat tubuh Vanessa yang sudah kembali utuh seperti sedia kala. Dia bingung untuk mengalahkan Vanessa yang ternyata jauh lebih sakti dibandingkan dirinya. Belum pernah dia menemui lawan yang sangat kuat seperti Vanessa. Dalam keputus asaan Vlad kembali bangkit dari duduknya. Dia kembali memasang kuda-kudanya untuk mempersiapkan diri menyerang Vanessa. Vanessa kembali tertawa dengan suara yang nyaring,

“ Hahaha, ayo keluarkan semua ilmu kamu! Vlad, keluarkan semua ilmu yang telah diajarkan oleh tetuamu terdahulu kepada kamu, ayo lawan saya! “. Vanessa nampak memprovokasi kala itu.

Vlad merasa kaget karena Vanessa mengetahui perihal ilmu yang dimilikinya adalah warisan tetua terdahulunya.

“Siapakah sebenarnya sosok Vanessa ini? kenapa dia menyebut guru? padahal secara kasat mata Vanessa nampak masih begitu muda sedangkan tetua terdahulu sudah sangat tua renta, ada hubungan apakah Vanessa ini dengan tetua guru?”.

Dia terus berfikir, namun tidak mampu menebak siapa sebenarnya Vanessa ini.

Dengan perasaan geram, Vlad pun kembali melakukan serangan dahsyatnya ke arah Vanessa. “.......Wuutttt,.....”

“..........prakk, Tap..” serangan Vlad ternyata mampu di hadang oleh Vanessa. Yang jelas Vlad kaget ketika tangannya beradu dengan tangan Vanessa. Terasa ada hawa panas yang menyambar tubuhnya, dia pun langsung melompat kebelakang. Baru saja dia berdiri sambil mengencangkan kuda-kudanya, tiba-tiba datang lagi serangan dahsyat dari Vanessa.

Vlad berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menahan serangan tersebut. “........Duaarrr,...!!!”

Tubuhnya pun terpelanting ke belakang, meskipun masih berdiri namun kepalanya terasa pusing, matanya pun berkunang-kunang, serasa ada hawa panas yang menyelubungi seluruh tubuhnya, dan..

“.......hoeek,..” Vlad pun memuntahkan darah segar.

Rasa kaget bercampur was-was mengisi seluruh pikiran Vlad, tak percaya bahwa dirinya berhasil dikalahkan oleh Vanessa dengan mudahnya. Vanessa kembali menertawakan Vlad yang sudah merasakan payah akibat pertarungan itu.

“ Hahaha, ayo Vlad lawan saya! “.

Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, Vlad berusaha untuk bangkit kembali. Namun rasa payah sudah terlalu kronis, dia pun kembali roboh.

Rasa kaget, marah dan geram bercampur aduk dalam hatinya, namun kesemuanya itu tidak mampu memberikan tenaga baru kepadanya. Matanya hanya mampu memelototi Vanessa yang nampak sudah siap untuk kembali menyerang.

Vlad akhirnya pasrah dengan nasibnya, dia tidak menyangka kalau harus mati di tangan Vanessa yang secara notabene adalah masih jauh usianya dibawahnya.

Namun apa yang menjadi pikiran vlad kala itu ternyata salah.

“ Hahaha, , baiklah Vlad! untuk saat ini kamu saya ampuni, tapi lain kali kalau kamu berbuat macam-macam dengan saya, saya akan membunuh kamu “.

Vlad yang melihat itu langsung bersujud kepada Vanessa sambil mengucapkan terima kasih.

Flash back end.



“nampaknya peperanganmu sudah dimulai Vlad..!” ucap vanessa memulai

Alan yang ada diantara sang tetua dan vanessa jadi merasa berkecil hati, dengan langkah pelan dirinya pamit undur diri dari mereka berdua.

“..keliatannya dunia kegelapan sudah mulai saling serang vanessa!”.. ucap vlad dengan dingin.

“..lalu apa yang akan kamu lakukan vlad??!”.. tanya vanessa kembali

“..heuum..”

“..keliatannya memang tidak ada jalan lain lagi vanessa..!”..ucap vlad dengan ekpresi melihat jendela ruangannya kala itu.

“..ternyata apa yang diramalkan oleh guru tetua dulu terwujud sebentar lagi...!” ucap vlad dengan lirih, namun dengan kekuatan vanessa bisa mendengar apa yang di ucapkan oleh vlad. Umur vanessa sendiri sudah diatas umur vlad sejatinya. Tubuh yang didapatnya saat ini adalah tubuh karena kekuatan iblis kegelapan yang mengharuskan dirinya harus memakan seluruh organ dalam manusia setiap bulan purnama tiba. Bagi vanessa dengan peperangan ini dirinya akan bisa lebih mendapatkan stock organ tentunya. Dirinya cukup membunuh ketuanya, selanjutnya bisa menawan semua prajuritnya. Itu ide vanessa dalam hati.

Sedangkan vlad sendiri, masih termenung mengingat kata kata sang tetua gurunya, “ suatu saat kegelapan akan berperang dengan kegelapan, saat itulah sang cahaya akan tiba dan mengubah semuanya kedepan..!”...

“..huuufft..”

“..apakah ini yang dimaksud tetua guru waktu itu..” kembali vlad membatin.

Disaat vlad sedang termenung dalam ruangannya, tiba tiba nampak cahaya layaknya kebakaran hutan dari jendelanya.

Secepatnya vlad dan vanessa bergerak keluar dan tidak ada satu kedipan mata mereka berdua sudah berada diluar istana.

Nampak didepan mereka enam orang satu orang berperawakan dewasa dan lima orang adalah tubuh remaja.

“..hahahaha...”

“..vlad.. akhirnya kamu keluar juga...!” ucap pria dewasa didepannya, nampak menggunakan jubah warna hitam dengan krah jubah yang terlihat tinggi layaknya film film vampire di tivi.

“...kohler!!..”

“..apa yang kamu lakukan??!!”

“..kenapa kamu membakar dan membunuh anak buahku...!”...ucap vlad dengan emosi

“...sudah saatnya kamu turun dari jabatan ketua kelompok naga kegelapan rumania vlad, dan malam ini adalah saatnya kohler yang akan menguasai istana kegelapan rumania..!”..ucap kohler dengan sombongnya.

“..fadli..”

Vlad dan vanessa menoleh kebelakang, Alan terlihat sudah berada dibelakang mereka.

“..kamu...!?”..masih dengan ekspresi tidak percayaannya, melihat kawan semasa sekolahnya dulu kini berada didepan Alan dan sedang menghancurkan bangunan kawasan istana kegelapan milik sang tetua.

“.. kamu mengenalnya Alan?”..ucap vlad

“..maaf tetua”

“..dia kawan sekolahku dulu.. namanya fadli dan disampingnya itu adalah saudaranya lina, tari, yori, dino..!” ucap alan memberitahu siapa identitas dibelakang orang dewasa yang disebut dengan panggilan kohler.

“..terima takdir kematianmu Vlad...!!”...

“...blaarrrr!!”

Petir merah menyambar layaknya api liar

“..wuuushhh”...

Bola bola energi sebesar bola latihan yoga ibu ibu yang lagi hobi dadakan semenjak covid19 keluar dari keenam orang didepan vlad, langsung mengarah kedirinya.

“...duaaar..”

Vanessa nampak menjadi dinding pertahanan, sebelum bola bola energi itu mengenai tubuh vlad kala itu.

“..cuiih..”

“..baru pintar bikin adonan saja sudah sombong..!” ucap vanessa.

“..appa...!!”

“..guru...!” ucap fadli dan saudaranya serempak terkejut.

Cuaca dingin mulai menguasai sekitar mereka kala itu. Nampak para prajurit dibelakang keenam orang didepan vlad itu banyak yang menggigil karena merasa kedinginan.

Tiba-tiba muncul ribuan atau mungkin puluhan ribu kalong keluar dari dalam istana tempat yang berada dibelakang vlad berdiri.

Orang-orang menjadi panik. Mereka saling berteriak satu dengan yang lainnya.

Karena panik para prajurit banyak yang berusaha menyerang kalong-kalong itu secara membabi buta. Suasana pun menjadi tidak terkendali. Setiap tetesan darah dari kalong itu jatuh mengenai tubuh prajurit dracula yang ada dibawahnya langsung hancur menjadi debu kegelapan seketika.

“..kalian berlima, jika kalian mau hidup menyingkirlah..!” ucap vanessa dengan energinya.

“...kamu bukan lawannya vlad kohler,...lawan aku!!” ucap vanessa.

“..bersiaplah wanita jalang...!” kohler terpancing emosinya.

“...brezzzz”.. nampak dari telapak tangan kohler keluar bola bola segede bola tennis, bola yang berwarna kebiruan itu nampak berjumlah semakin banyak.

“...wuuuuzzzhh”...bola biru itu langsung meluncur menuju vanessa.

Nampak vanessa terdiam dengan tenang.

“..blaaarrrr!!”...

Dengan tenang vanessa menepis semua bola bola biru itu kearah samping dan jatuh ketanah menimbulkan suara yang menggelegar.

“..crassshhh...!”...

Mendadak keluar kilatan cahaya dan meluncur deras kearah tubuh kohler.

Kohler yang kala itu masih dengan kegembiraannya merasa bisa menghancurkan vanessa, tiba tiba dibuat kaget dengan kilatan yang menyambar dirinya, dan, langsung satu lengannya terputus.

“...aaakkhhhh!!..”

“..wanita jalang...!!”..

Teriakan histeris kohler yang mendapati satu lengahnya terjatuh begitu saja setelah menerima kilatan serangan dari vanessa.

Kelima remaja yang beradad iebelakangnya pun nampak ketakutan. Betapa hebatnya serangan vanessa yang dulu dikenalnya sebagai kawan sekolah alan. Heran, bingung dengan keadaannya.

“ Hihihi ..”

“..seranganku datang untuk memberi peringatan kepada kalian, tapi rupanya kalian tidak menggubris peringatan kami, lawan kalian itu bukan dracula biasa tapi Iblis syetan yang berwujud manusia, kalian tidak akan sanggup melawannya “ Kata vanessa menerangkan.

Kohler, lina yang di bantu oleh Dino dan yang lainnya langsung menyerang vanessa secara bersamaan. Pertarungan antara vanessa dengan para dracula berkemampuan tinggi pun tidak bisa lagi terhindarkan. vanessa yang dikeroyok oleh kohler, lina dan kawan-kawan yang lainnya ternyata mampu menandingi. Bahkan hanya dalam beberapa tehnik pertempuran saja dia sudah mampu merobohkan kohler dan kawanannya.

Lina terkejut melihat kehebatan kekuatan vanessa. Dalam hatinya dia berkata,

“Ternyata hebat juga orang ini, saya harus berhati-hati menghadapinya “.

Lina pun mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mengalahkan vanessa. Dia mengeluarkan jurus-jurus kilatan pedangnya yang ganas, berbeda dengan vanessa yang hanya menggunakan tangan kosong untuk menandingi kehebatan kohler dan Lina kala itu.

Pertarungan itu terlihat seimbang. Vanessa mampu menandingi para pendekar yang mengeroyoknya. Berpuluh-puluh tehnik pertempuran sudah dikerahkan, namun belum terlihat Vanessa akan menyerah kalah. Tanpa terasa, tenaga kohler dan kawanannya pun terkuras habis, nafasnya ngos-ngosan. Meraka nampak mulai terdesak.

Melihat Lina dan kohler mulai terdesak, fadli langsung menyerang Vanessa dari arah belakang. Vanessa yang merasa kaget dengan serangan dadakan dari fadli langsung mengerahkan tenaga dalam intinya. Secara spontan dia langsung menghantamkan telapak tangan kirinya ke arah dada Fadli. Fadli pun langsung terlempar ke belakang. Dia langsung roboh dan muntah darah. Melihat kakaknya muntah darah saudara yang lainnya segera berlari menyerang vanessa tanpa ampun. Vanessa menghadapi 5 orang kala itu yang mengelilinginya. Kilatan cahaya bukti adu kekuatan tenaga dalam inti mereka ditengah pekatnya malam hari membuat ledakan ledakan layaknya warna kembang api. Nampak terlihat vanessa juga mulai kelelahan mengingat besok adalah bulan purnama dan hari ini adalah hari terakhir kekuatannya. Vlad yang melihat jika partnernya mulai kewalahan menghadapi gempuran dan keroyokan, Di sela pertempuiran itu, tiba-tiba dirinya muncul disamping vanessa . Wajahnya terlihat pucat dengan pendangan mata tajam yang menakutkan. Tidak ada senyuman di wajahnya, raut mukanya benar-benar terlihat sangat dingin. Sekarang ditengah tengah pertarungan nampak berdiri dua orang, satu lelaki berumur namun terlihat sangat kekar dan satu lagi wanita dengan penampakan remaja namun tidak dengan usianya yang sudah diatas sang lelaki disampingnya.

Vlad, lelaki berumur itu tertawa keras,“ Hahaha, rupanya ada orang-orang sedang mencari kematian, berani-beraninya datang ke tempat ini, mari nona kita bunuh mereka semua!”

Vlad kemudian melompat menyambar salah satu dari lima orang yang sedang berdiri didepannya. Dia langsung membunuhnya dengan menggunakan cakarnya. Kilatan cahaya merah darah penuh dengan energi membakar DINO. Kemudian dengan gesitnya menyerang kembali musuh yang berada di dekatnya. Gerakannya begitu cepat seperti seekor burung yang sedang menyambar mangsanya. Melompat ke sana dan kemari, sambil membunuh musuhnya.

Melihat keganasan vlad yang telah membunuh saudaranya, fadli merasa marah, dia segera menyerang vlad dengan pedangnya yang sudah dialiri energi berwarna kekuningan. Sasarannya adalah leher vlad, namun ternyata vlad dapat menghindari dengan kecepatannya. Naas bagi fadli, saat dia sedang berkonsentrasi menyerang dalam keadaan yang sedang terluka, vlad langsung menyelesaikan anak muda itu dengan cakar energinya.

“..blaaashhh!!”

“..crashh..!”..

Cakar yang membuat tubuh fadli menyusul tubuh dino menjadi abu kegelapan.

“..kakak...!!”

Teriakan Lina dan tari ketika melihat fadli menyusul dino yang lebih dulu dilenyapkan oleh Vlad dengan cakar mautnya.

Vanessa yang melihat dua orang remaja itu lengah, segera melancarkan serangannya

“..blaaarr..!!”

Kilatan cahaya menyerang kedua orang remaja wanita yang lengah itu secara bersamaa. Dan membuat keduanya lenyap dan terbang layaknya debu.

“...hahaha...Kohler...kalian tinggal berdua, sementara prajuritmu juga sudah banyak yang lenyap...! masih berani kamu??” ucap vlad memprovokasi musuhnya.

Kohler dan yori yang saat itu saling berdampingan dengan mode bertempurnya, nampaknya mulai nyiut nyalinya. Beberapa waktu lalu dirinya merasa sudah diatas angin, namun tidak setelah empat orang lenyap menjadi debu akibat ulah vanessa dan vlad yang bertempur bersama. Yori yang merupakan satu satunya yang tersisa, merasa dirinya tidak ada pilihan lain selain mati ditangan vlad atau vanessa menyusul keempat saudaranya yang lebih dulu menjadi debu kegelapan.

“..kalian berdua jangan pernah berpikir untuk berlari, terutama kami kohler!, kamu akan aku jadikan tumbalku...hahahaha...” vanessa nampaknya mulai melancarkan provokasinya.

“..tidak ada pilihan lain, kesalahanku tidak memperhitungkan wanita jalang ini ada disamping vlad..!” bathin kohler menyesali.

“...wuuussshhhh”

Asap biru kehijauan dengan besaran seperti kerikil memenuhi ruangan pertempuran, nampaknya kohler mengeluarkan semua sisa energinya untuk membuat kabut disekeliling mereka. Boa bola energi berwarna hijau kebiruan berkelap kelip layaknya kunang kunang dimalam pekat.

“...mainan apa lagi ini kohler...!”

“..sebaiknya kamu jangan membuang energimu, menyerahlah...!” ucap vanessa kembali

“..duaarrrr”

Sudara ledakan pertir dari kerikil kerikil kabut biru kehijauan itu nampak menyambar setiap partikelnya.

“...sraaassshhh..”

Namun naas bagi kohler, belum sempat dirinya mengeluarkan kekuatan sesungguhnya vanessa sudah menotok tubuh dan aliran tenaganya dengan kecepatan supernya dalam bergerak.

“...aaakkhhh!” teriakan kohler ketika vanessa selesai dengan aktivitasnya. Bukan cuman kohler, Yori pun kini dalam keadaan tidak sadarkan diri.

“.. kamu jangan gangggu aku vlad...mereka berdua assetku..!” ucap vanessa sambil menggendong dua orang lelaki itu dikiri dan kanannya.

“...zlaapp..!” vanessa menghilang dari hadapan vlad.

Vlad yang melihat hal itu tidak bisa berkomentar apapun. Karena besok adalah full moon, dan vlad paling tahu kebiasaan vanessa.

Setelah kepergian vanessa vlad kemudian menuju arah pertempuran Alan melawan ribuan prajurit dracula milik kohler yang berada di sebelah selatan istananya. Lokasi pertempuran dikegelapan hutan pinus. Tanpa banyak berbicara, vlad langsung menyerang para prajurit dracula yang waktu itu sedang berada didalam naungan kegelapan malam. Nampak para prajurit dracula segera bangkit dan membalas serangan itu. Kegaduhan segera terjadi di tempat itu. Pertempuran antara dua kubu yang saling berusaha untuk melumpuhkan lawannya. Malam yang gelap dan sunyi pun berganti menjadi malam yang ramai dengan suara huru hara. Kelebatan bayangan vlad menghabisi musuh musuhnya nampak seperti kilatan cahaya gelap yang berloncatan. Sering kali teriakan teriakan musuh menggema diakhiri dengan debu kegelapan yang berpendar menunjukkan lenyapnya sang prajurit naas ditangan vlad. Sisa prajurit yang melihat hal kengerian dihadapannya memilih untuk melarikan diri dari medan pertempuran.

“..cukup alan..!”

“..biarkan mereka pergi...!”

“..jangan lagi dikejar..!”

Vlad memberikan arahan dengan suaranya kala itu.

“...wakk wakk..”

Burung gagak hitam mulai terlihat bertengger diatas dahan dahan pohon, tanda banyaknya kematian didalam lingkungannya.

“..kita kembali ke istana...!”

“..biarkan saja tubuh tubuh itu, saat matahari terbit, semuanya akan lenyap!”.. ucap vlad kepada pasukannya.

“..siap tetua...!”..

Sisa pasukan termasuk alan, bergerak kembali ke istana, mengingat waktu fajar akan segera terlihat. Langit kemerahan dan suhu udara yang mulai menghangat yang menjadi acuan mereka.

Sementara itu di lokasi yang berbeda namun masih didalam benua yang sama.

Nampak adanya keributan disebuah bangunan tua yang usianya sudah ribuan tahun di kawasan Jerman. Bangunan yang terletak di ujung utara laut dimana dikelilingi oleh tembok tembok kuno yang kokoh, namun didalamnya banyak sekali ditemui pohon pohon oak. Pohon tua yang berumur lebih dari 500 tahun lebih.

Nampak seorang pemuda dengan wanita cantik sedang dikerubuti oleh beberapa orang dengan perawakan tinggi besar layaknya benteng berlin. Pemuda berperawakan asia itu dengan tenangnya menggandeng wanitanya, sementara disampingnya adalah agent properti nampaknya, karena mobil yang terparkir disana menuliskan salah satu agent properti dinegara tersebut.

Pemuda itu tidak lain tidak bukan adalah Marco, dan tentunya sang wanita cantik nan sexy itu adalah Naomi, yang pagi itu sedang berencana untuk melihat bangunan istana jaman dulu yang dijual. Tanah dengan luasan hingga 200 hektar itu, merupakan salah satu bangunan tertua dinegara Jerman. Burg Eltz, adalah kastil abad pertengahan yang terletak di perbukitan di atas Moselle antara Koblenz dan Trier , Jerman . Itu masih dimiliki oleh cabang dari keluarga yang sama (keluarga Eltz ) yang tinggal di sana pada abad ke-12, tiga puluh tiga generasi yang lalu. Kastil Bürresheim , Kastil Eltz, dan Kastil Lissingen adalah satu-satunya kastil di tepi kiri sungai Rhine di Rhineland-Palatinate yang belum pernah dihancurkan.

Kaget juga Naomi, ketika tiba tiba ada lebih dari 20 orang berwajah seram di pinggir sungai tampak menikmati pemandangan di depan mereka. Pemandangan Naomi yang sedang menggunakan jeans warna biru dengan kaos V-neck rendah yang mempertontonkan kemolekan serta kesexyan tubuhnya pagi itu.

Mata mereka melotot seolah hendak keluar dari kelopak mata mereka…

Bagaimana tidak…

Ada bidadari dengan cantik dan sexynya sedang berada ditengah hutan bangunan kuno hanya ditemani oleh pemuda dan agent property. Tentunya sangat mudah bagi ke dua puluh orang itu untuk menjalankan tugasnya. Tugas yang diberikan Jan Van Gaal.

Baju putih dengan belahan rendah milik merek dagang terkenal seolah menjadi melekat ditubuh menambah sexynya tontonan bagi mereka…

Belahan payudara mereka tampak bulad bak melon 3 mingguan penuh sesak memberontak…

Paha mulus yang tercetak dijean warna biru dengan sobekan sobekan sensual yang menambah gairah bagi mereka yang melihat…

Luar biasa cantik...

Sexy….

Melihat banyaknya orang yang sekilas hendak menganggu Marco mendekati gadisnya yang kala itu sedang menikmati jernihnya sungai istana sendirian…

“Ayok sayang kita pulang, sudah agak siang ini…” ucap Marco kepada Naomi

“Tmarcot nanti banyak lalat….” lanjutnya

“Hi hi hi, lalatnya banci kok mas Marco sayang…” Naomi bergelayut manja kesuaminya

“Jadi...”

“..engga suka marcouh…” Naomi kembali bermanja manja

“..Lagian kan marcouh dijaga jagoan…”..ucap Naomi sambil mencium pipi kiri Marco

“..Hi hi hi”.. Naomi kembali gelitik

“..Huss…”

“Biar banci lalatnya bau…” ucap Marco

“..Bisa muntah muntah nanti kita ha ha ha yuk ah cabut sayang…” ucap Marco yang nampaknya tidak akan diketahui bahasanya oleh ke dua puluh orang yang mengerubuti.

“..Hei Marco edan….”

“..Ha ha ha…”

“..Kalau mau minggat, sana minggat saja….”

“..Kaya anjing pake pampers sana…”

“..Cumaaaan... pelacur ini tinggal disini…”

“...Kita mau tahu rasanya pelacur asia….”

Ucap kepala preman dengan sesumbarnya.

Marco boleh dihinakan, tapi jangan wanitanya…

Apalagi menyebutnya pelacur…

Tanpa babibu…

Tiba tiba Marco melayang menjentik sebuah batu tepat pada bibir si preman yang bicara soal pelacur.

“..pletaaaakk….”

Bibir itu pecah berikut 4 (empat) giginya tanggal….

Darah mengucur langsung dari belahan mulutnya….

Langsung kawan kawan preman itu merangsek maju…

Lebih dari 10 orang maju bersama…

Suasana nampaknya benar benar genting…

Dengan ganas, setiap gerakan beladiri Marco selalu mengarah kepada sendi lutut dan siku dari gerombolan yang merangsek maju…

Pasti rasanya copot dengan sekali kethokan…

“Tak tok tak tok…”

“Traak troook traak trook…”

Suara totokannya membentur siku tangan dan lutut penyerangnya…

Sekali gerakan setidaknya empat orang bergulingan lepas engsel lengannya atau lepas engsel kakinya...

Hanya sekelebatan kurang dari satu menit sudah 10 (sepuluh) orang berguling guling penuh dengan erangan kesakitan dan tak bisa bangkit lagi atau tangannya tak bisa digerakkan lagi…

Marco masih berkelebat kesana kemari melancarkan serangan nampak oleh mata telanjang puluhan tubuh Marco sedang menghajar puluhan preman yang lainnya…

Sebentaran saja hampir semua preman yang maju tumbang…

Tinggal sepuluh orang diam berdiri dan seorang lagi yang giginya rontok tadi…

“...Mmmmm jadi inikah si Marco yang membuatmu kalah ?”...

Nampak ketua preman yang giginya rontok mengangguk anggukkan kepala tanda persetujuan ketika ada sesosok tinggi besar muka lebar tiba tiba nampak muncul disamping ketua preman yang giginya rontok empat biji tadi.

Ok lihatlah bagaimana cara menghajarnya….

“..kalian semua maju dan habisi orang itu..!!”

Nampak sisa orang menyerang secara bersama sama dalam gerak irama barisan tentara jerman…

Dengan saling mengisi kesembilan orang menerjang maju menyerang dengan begitu rapihnya pertahanan dan kompaknya serangan.

Marco meloncat tinggi dan bersalto diatas kepala mereka semua…

Kemudian bersiul sehingga timbullah suara mendenging kencang…suara yang lebih layaknya seperti suara pencabut nyawa karena frekeunsi yang dihasilkan sangat menusuk jantung.

Kelima orang yang tadinya rapih dalam bertahan sehingga beberapa serangan Marco kosng saja…. Tiba tiba dada mereka sakit dan bergetar kencang…

Beberapa memegangi dadanya yang sakit dan lupa menjaga diri…

Saat itu serangan Marco masuk telak…

Lutut dan sikunya terhajar keras…

1 tumbang…

2tumbang…

3 tumbang…

4 tumbang…

5 tumbang…6tumbang…7 tumbang…8 tumbang…9 tumbang…

Begitu lawannya tumbang semua, Marco segera menjejak bahu lawannya keras dan seolah ada daya tolak yang ingin dia gunakan, Marco seolah tertolak dan meluncur kebelakang dan ini tak disadari oleh lawannya yang terkecoh karena mereka tidak bisa menggerakkan kakinya…

“Traktak… traktak…. “

Dua lawan terhajar bagian belakang lututnya jatuh terduduk tak bisa bangkit lagi…

“Traktak… traktak…. Traktak… traktak….”

empat lawan terhajar bagian belakang lututnya jatuh terduduk tak bisa bangkit lagi…

Kembali mengeluarkan daya lontar tadi kaki Marco menjejak tanah dan seolah ada pegasnya Marco terlontar ke depan….

Meluncur bagai baling lurus memutar

“..Drugdug drugdug….”

2 (dua) lawannya teraakhir terhajar telak dada mereka sehingga lupa melindungi lututnya saking sakit dadanya…

“Trak tak trak tak….”

Dua lagi tumbang…termasuk orang yang tadi giginya rontok.

Habislah….



Hanya sekelebatan saja

“wuuut wuut… “

“trak tak tak…”

Lutut si pemuda lepas engselnya…

“Gubrak….”

Semuanya tumbang…

20an orang semuanya tumbang….

Jeritan mengaduh….

Makian cacian dan teriakan kemarahan terdengar bersahut sahutan…

“..Kalian...”

“...tak seorangpun yang terluka kaki dan tangan sekaligus…”

“..Bila kalian bekerja sama, kalian bisa berbarengan pulang…”

“...maaf, jikalau kalian Marco buat terluka, karena saya paling tidak bisa menerima lerlmarcoan kalian kepada wanita saya….”..

“Ha ha ha, hei anak muda kamu ini siapa ?!!” ucap Jan yang nampaknya emosi dengan perbuatan Marco kala itu.

“Beraninya membuat murid-muridku menderita hah?!!”

“...Bapakmu apa ga ngajari kamu sopan santun hah ?”..

“Kurang ajar kamu!!!”..

Jan nampak memprovokasi Marco yang telah dengan sopan meminta maaf karena melukai mereka semua.

“..Marco sini maju kamu...!!!” ucap jan kembali memprovokasi

“...ha ha ha ada guru ga becus soal sopan santun eh nyalahin orang engga tahu sopan santun pula…”

“..Ha ha ha….”

“..sesekali mbok ya ngaca kenapa ...” ucap Marco menjawab pernyataan Jan.

“..K-kkamu siapa hah ?!!” tanya jan kembali

“...Mmm...”

“..saya orang yang sakit perut gara gara geli melihat mukamu,..”

“..ha ha ha….”

Nampak Marco tidak mau kalah dengan provokasi Jan.

“..Ha ha ha…. “ nampak Jan tertawa lebar.

“Gila bener nih orang…” bathin Marco.

“masih bisa tertawa dia saat pasukannya jatuh tersungkur..” gumam Marco pelan.

“Kamu lihat disana itu…” Jan kembali memprovokasi sambil menunjuk kearah Naomi dan agen property berada.

“..lihat itu, pelacurmu yang masih molek sudah jadi sandera saudara ku... ha ha ha !!” Ucap jan dengan bangganya.

“Glek….”

“Glek….”

Marco tampak murka melihat istrinya meronta ronta dalam bopongan dua orang yg berwajah kasar, dan tampak tertawa terbahak2 disana…

Marco terkejut, tercengang melihat istrinya dalam penguasaan orang lain. Tapi entah kenapa dirinya bisa tenang bahkan tersenyum….

Marco tampak tersenyum tenang, dia tidak ingin menunjukkan kekuatan sejatinya karena Marco belum melihat kekuatan dari lawannya yang terakhir didepannya ini.

“Ha ha ha….”

“Kalian bisa apa ? Memang bisa ngaceng ?!!”

“Banci macam kalian bisanya cuma ngomong saja “

“..Ha ha ha”

Marco dengan tenang berusaha memancing emosi musuh didepannya. Hal ini untuk memecah konsentrasi musuhnya, sehingga dirinya bisa segera membagi raga untuk menyelamatkan istri serta agen property yang tidak bersalah.

“Anjing !!!….”

“..lihat saja saudarmarco akan segera memperkosa pelacurmu.. ha ha ha”..Jan nampak emosi.

“...Ha ha ha sana lihat.. “itu yang memangnggul wanitmarco apa bisa berdiri kontolnya ha ?”..ucap Marco bersuara lantang.

“..lihat mereka saja tidak punya penis gitu lho…”

“..Ha ha ha”..

Tiba tiba dari belakang dua orang yang memanggul istri dan agen property, muncul dua raga Marco yang lainnya….

Keduanya menarik celana kedua orang yang memanggul Naomi dan agent property…

“Srettt..”

“..class...”

“..Tes…..”

“Aaaaaaaaarrrvghhhhhhhhhhhhh........”

Terdengar jeritan membahana kedua orang yang tiba tiba penisnya dipotong habis oleh dua raga Marco. Dengan gerak super cepat,marco merebut istrinya dan agen property, kemudian melompat mundur menjauh dari dua orang yang telah kehilangan penisnya…nampak mereka berdua kesakitan dan mencoba untuk menutup darah yang mengucur dengan deras layaknya sedang kencing tak ada berhentinya. Dua orang yang tadinya memanggul Naomi dan agent property itu nampak bergulingan memegangi pangkal pahanya yang sudah rata…

Tidak hanya batang penis, namun beserta telurnya hilang lenyap…

Saking marahnya….

Jan melompat menyerang Marco dengan membabi buta…badannya nampak berwarna silver, keras bagaikan metal terkuat.

“..wuuut” pukulan keras dan cepat mencoba menjadikan kepala Marco sebagai sasarannya.

Marco, segera bergerak mencoba untuk meremukkan lutut dan siku siku musuhnya sekaligus habis… “tak pantas orang macam ini dikasih lunak….” Batin Marco

“..harus Segera !!!”

“Wuing wuing….sreeet “

“Jeduak jeduuk “

“Prak prok…”

Sebelum orang itu menyentuh badan Marco, entah bagaimana caranya Marco seolah melesat cepat bagaikan kilat dengan sepenuh tenaga dan kemarahan yang ada.. Marco menggerakkan tubuhnya secara luar biasa…

Namun keliatannya badan jan tidak bisa ditaklukkan sama seperti yang lainnya. Metal adalah kekuatan inti alamnya.

“..heuumm..” Marco membatin.

“..tidak bisa dibiarkan ini..” gumam Marco.

“...zrrrhhhhh”

Nampak tubuh Marco seperti terbakar api dan panas sekali.

“..apppaaa!!”

“..s-siapa k-kaamu sebenarnya?!!”...Jan nampak gelagapan ketika melihat tubuh Marco diliputi api yang membara, jarak api dengan tubuhnya yang hanya setebal lima centimeter nampak memadat layaknya ujung gigi gergaji yang siap memotong dengan aliran panasnya.

“..WUSSS..”

“WUSSS..”

“WUSSS..”

Berbagai pukulan dan tendangan Jan, diarahkan kepada Marco.. tapi Marco bisa menghindarinya dengan mudah..



“hahahahahaha..” Marco terus tertawa dan itu membuat Jan semakin jengkel dan menyerang Marco dengan mengerahkan semua tenaganya..

“bangsat.. !!!..” makian jan sambil terus menyerang Marco..

“hahahahaha..” Marco terus tertawa sambil menunduk.. mundur kebelakang, kesamping dan berguling kedepan.. Marco tertawa supaya jan mengeluarkan semua tenaganya sampai terkuras habis..

Dan ketika pukulan dan tendangan milik Jan sudah mulai melemah.. Marco mengambil ancang – ancang untuk menyerang balik..

Jan dengan tubuh yang gempal yang saat itu ada didepan marco,nampak mengarahkan pukulan kerahang Marco dan Marco langsung memundurkan wajahnya, lalu Marco mengarahkan sebuah pukulan lurus kedepan dengan sekuat tenaganya tepat diulu hatinya Jan..

“BUHHHGGGG..”

“HAAAGGGHHH…” suara yang keluar dari mulutnya jan seperti tertahan.. matanya langsung melotot menahan rasa sakit yang sangat luar biasa.. dan dia langsung roboh kebelakang sambil memegang dadanya..

“hupsss.. sakit ya..? ga bisa bernafas..? hahahahaha..” ucap Marco lalu tertawa..

Jan nampak berguling – guling dilantai seperti ayam yang baru dipotong..

“bajingan kamu ya…” ucap Jan lalu loncat dan mengarahkan tendangannya kedada Marco..

Marco menghindar kekanan.. dan tendangannya pun meleset.. ketika kakinya sudah menyentuh tanah.. Marco mencekik lehernya sekuat tenaga tepat di jakunnya dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk..

“HOOGGGHH..” nafasnya tertahan dan tubuhnya perlahan mulai melemah dengan mata yang melotot... Marco terus mencekiknya sampai dia berlutut dihadapan Marco.. dia memegang tangan kanan Marco dengan kedua tangannya dan berusaha melepas cekikan dilehernya kala itu..

Marco nampaknya engga ingin Jan mati dengan cepat.. Marco lalu melepas cekikannya dan mengarahkan tendangannya tepat didadanya..

BUHHHGGGG..

BUUMMMMM..

Jan nampak roboh kebelakang dengan kaki yang tertekuk kebelakang sambil memegang lehernya yang baru Marco cekik..

“sudah..? segini aja kemampuanmu..?”..ucap Marco yang belum mengeluarkan semua kemampuannya..

“..masa segini saja sudah menggelepar begini sih..? hehehehe..” ucap Marco sambil tersenyum melihat jan menikmati kesakitan yang luar biasa..

“ayolah.. berdiri lagi… masa pukulan ketua naga silver jerman lemah begitu.. kalah sama anak SD loh.. hahahahaha..” ucap Marco memprovokasi kembali.

Jan nampak lalu bangkit sambil memegang dadanya.. dan Marco menyambutnya dengan sebuah tendangan dirahang kirinya..

BUUMMMMM..

Dia pun roboh kekanan.. Marco lalu mendekatinya.. dan Marco melihat didekat kepala jan ada kayu tebal yang panjangnya kira – kira seukuran tusukan sate.. Marco mengambil kayu itu.. lalu Marco menduduki dada sigempal dengan lututnya, Marco menahan lengan kanan dan kirinya.. lalu mencekeknya sampai mulutnya terbuka lebar karena tidak bisa bernafas.. Marco lalu mengganjal gigi samping jan.. dan terlihat Marco menarik paksa lidahnya..

“..ini lidah juga masuk bagian metal apa engga sih yaa” gumam Marco kala itu penasaran.

“kamu tadi bilang mau membunuhku kan.. hehehehehe.. ” ucapmarco menarik lidahnya dengan kuat lalu Marco menyentil lidah Jan yang sudah ditariknya...

mata Jan berair menahan sakitnya sentilan dengan kekuatan tangan milik Marco dilidahnya..

Lalu Marco memukul rahang kirinya dengan keras sampai kayu yang mengganjal gigi sampingnya terlepas..

BUHHGGG…

Dia pun langsung lemah dengan mulut yang menganga..

BUUGGHH..

Tubuh jan langsung oleng kesamping jatuh ketanah. Diluar dugaan ternyata Jan masih kuat untuk berdiri dan..

WUSSS..

Jan melancarkan serangan kilat, dengan pukulan tangannya yang berwarna silver, melesat kearah Marco. Marco menunduk sambil mengarahkan kepalan tangan kanan dan tangan kiri nya ketulang iga Jan sebagai sasarannya..

BUUHHGGGG…

BUUHHGGGG…

BUUHHGGGG…

BUUHHGGGG…

Marco memukul berkali - kali tulang iganya bagian kanan dan kiri milik Jan sampai berbunyi..

KRAAAKKKKK..

KRAAAKKKKK..

“AARRRGGHHH..” Jan nampak berteriak kesakitan sambil mencoba melepaskan diri dari serangan Marco, lalu mencoba memukul ulu hati Marco.

Namun untuk kedua kalinya Marco melancarkan serangannya dengan kuat..

BUUHHGGGG…

Dia roboh lagi kebelakang.. Marco lalu mendatanginya dan meraih tangan kanannya sampai lurus.. Marco lalu memukul sikutnya kearah dalam dengan telapak tanganmiliknya yang terbuka dengan sekuat tenaga..

KRAAAKKKKK..

“AARRRGGHHH..” jan berteriak kesakitan ketika tangan kanannya jan oleh Marco dibuat patah menjuntai..

Dan Marco melakukan hal yang sama dengan tangan kirinya..

KRAAAKKKKK..

“HAHAHAHAHAHA…” Marco tertawa dengan keras

“AARRRGGHHH..” Jan lagi – lagi berteriak kesakitan, ketika tangan kirinya Marco buat patah seperti tangan kanannya.. dan jan nampaknya langsung pingsan..

Sudah puas…?? belum..

Marco memegang telapak kaki kanannya sampai lurus keatas.. dan Marco menginjak kemaluannya sebagai pijakannya.. lalu Marco pegang tumitnya dengan tangan kiri dan ujung jari kakinya dengan tangan kanan.. lalu Marco putar dengan keras sampai berbunyi..

KRAAAKKKKK..

“AARRRGGHHH..” jan terlihat bangun dan tersadar dari pingsannya karena kaki kanannya oleh Marco dibuat patah..

“AMPUN.. AMPUN.. AMPUUUNN..” Jan nampak berteriak kesakitan..

“hahahahaha.. sakit ya..” ucap Marco sambil tertawa.. dan Marco tidak menghiraukan ucapannya dan Marco juga mematahkan kaki kirinya dengan cara yang sama..

Dan diapun pingsan lagi dengan kedua tangan dan kaki yang patah menjuntai..

“hahahaha..” Marco nampak tertawa melihat musuhnya.

Musuhnya yang nampak sudah babak belur patah tangan dan kaki itu kini seperti kembali utuh seperti sedia kala.

Dengan gerakan cepatnya Marco kembali menyerang..

“ARRGGHHH….” Jan berteriak kesakitan akibat hidungnya patah kedalam dan kepala belakangnya menghantam dinding dengan keras.. dan dia langsung pingsan akibat injakan Marco yang bertubi – tubi..

Marco lalu menyeretnya didekat tembok besi benteng istana dan Marco juga mematahkan kedua kaki dan tangannya kembali..

Hanya sekelebat saja….

Dua lutut remuk…

Dua siku remuk….

“Aaaaaarrrhgggggggggggghg..”



Teriakan Jan membahana membelah langit siang itu…

Teriakan kengerian penuh kemarahan tapi juga keputusasaan dan kesakitan yang amat sangat…

Orang itu jatuh berguling guling seolah kambing yang habis disembelih….

Tak selang lama…..

“Aaaaaarrrhgggggggggggghg”

Teriakan kembali membahana…. Marco segera melakukan aksi memotong dan mencincang tubuh Jan dengan energi api panasnya. Karena Marco sadar kekuatan metal milik jan hanya bisa dilenyapkan dengan menjadikannya sebagai larutan metal dalam bentuk yang kecil kecil.

“....cuuurrrr...”

Suara lelehan tubuh Jan warna silver nampak terdengar, Marco sengaja mengumpulkannya dalam satu wadah yang telah dia buat. Wadah yang lebih mirip seperti botol air mineral namun terbuat dari lelehan material terkuat di bumi.

Namun tidak begitu saja yang terjadi…setelah mengamankan lelehan metal silver itu kemudian nampak Marco mengambil batu kerikil sungai…

Swing …..prak

Swing…...prak

Swiiingg….. prak

Ke dua puluhan orang yang lepas sendi tadi juga remuk lututnya sekaligus oleh lemparan batu kerikil sungai….

Siang itu….

22 orang remuk lututnya…

Plus 2 orang diantaranya hilang kemaluannya…remuk sikunya….

Marco benar benar dibuat marah dan tersinggung karena lawan lawannya benar benar hendak memperkosa istri nya …

Ini soal kehormatan yang disentuh…

Ini soal harga diri….

Soal bagaimana lelaki membalas penghinaan terhadap wanitanya….

Itulah nilai nilai yang selalu diajarkan oleh Marco kepada semua anggota bisnisnya…

Naomi nampai diam membisu, bagaimanapun juga pengalaman didepan matanya sungguh sangat luar biasa liarnya…

Ada dua hal yang akan Naomi terus ingat, bagaimana ngerinya jika mereka jatuh ke tangan 22 orang yang gila dan benar benar biadab hendak memperkosanya…

Beramai ramai di alam terbuka…

Seandainya saja pihak Marco dibuat kalah apa yang akan terjadi ?

Bayangan kengerian itulah yang membuat Naomi shock kala itu…

Seumur hidup Naomi belum pernah mengalami adegan perkelahian yang begitu dahsyat…

Bagaimana Marco begitu terlihat kuat, hebat dan sungguh sangat luar biasa kemampuannya.

Satu saja Marco sudah mengalahkan 22 orang sekaligus… sendirian….

Seorang diri…

Satu saja Marco dengan cepat kurang dari semenit meremukkan lutut 20 orang sekaligus seolah lemparan tangannya itu bagai lontaran granat..

Ada kegagahan disana…

Ada kegarangan disana…

Ada kehebatan disana…

Tapi ada kebijaksanaan disana….

Kalau orang lain, dengan kemarahan akibat istrinya diculik paksa macam itu dan dengan kemampuannya akan sulit memaafkan nyawa musuh musuhnya…

Marco saat ini hanya membuat musuhny untuk tidak bisa berbuat jahat lagi…

Itu saja...

Kalau saja mengikuti hawa amarah Naomi yang hendak jadi korban pemerkosaan…

Ingin rasanya mereka dicincang lumat sampai bentuk wujudnya tak tampak lagi…

Tapi Marco nampak begitu terukur…

Begitu memberikan kelonggaran atas hak hidup pemerkosa atau setidaknya nyaris jadi pemerkosa itu…

Agen property yang melihat kejadian itupun kencing dicelana. Tidak pernah dirinya melihat situasi setegang pagi itu.

“..tuan tidak apa apa?!” tanya Marco pelan.

“...ss-siapa tuan sebenarnya?!!” tanya agen property dengan gagap.

“..saya hanya manusia biasa saja tuan..”

“..jadi benar, tuan tidak apa apa??!” kembali Marco bertanya

“..ss-saya baik baik saja.. terima kasih..!” ucapnya

“..jangan lupa, segera tuan atur segala yang terkait transaksi pembelian istana ini segera...!” ucap Marco

“..b-bbaik..tuan”..ucap agen property itu.

Daaan,,,

“..bluupppp”

Marco dan Naomi menghilang dari hadapan agen properti itu, meninggalkan beribu pola pemikiran yang bergerak liar, namun satu yang sangat dipikirkannya, bagaimana bisa satu orang menghabisi musuh musuhnya dengan tenang. Dan hilangnya kedua orang dihadapannya dalam kedipan mata sungguh.. “ora umum”...



........bersambung
ORA umum..ORA umum ....nuhun update na suhu @Hiukali
 
Bimabet
Bab 29 – JERMAN & RUMANIA (2)



“...apaaa.. bagaimana bisa??..”

Nampak keterkejutan Vlad saat mendengar informasi yang telah dibagikan oleh Alan barusan. Informasi yang menjelaskan jika dirinya dan vanessa diserang oleh prajurit dracula saat keluar dari rumah milik salah satu temannya, Sabrina namanya.

“...begitulah tetua..!”

“..kamu tidak berbohong tetua..!”..

“..Vanessa, ...!” ucap alan sambil menengok kearag vanessa.

“..heum..!” anggukan kepala vanessa sebagai konfirmasi jikalau alan tidaklah berbohong.

Alan paling paham jika sudah vanessa yang berbicara sang tetua tidak bisa menolak argumennya. Entah ada hubungan apa antara vanessa dengan sang tetua.

Vlad sudah menduga hal ini cepat atau lambat akan terjadi. Prajuritnya akan menjadi tidak terkontrol karena minimnya asupan darah bagi mereka. Sementara perlengkapan yang biasanya disupply dari rusia untuk melakukan kloning sudah tidak bisa lagi diandalkan, mengingat berita beberapa waktu lalu gudang pusat di rusia telah lenyap semua sparepart mesin laboratoriumnya.

Vlad sangat memahami, jikalau prajurit itu akhirnya berkeliaran di rumah rumah dan berburu langsung, tanpa menunggu instruksi dari pihak tetuanya. Karena pilihannya hanya makan atau mati.

Prajurit yang kebanyakan berasal dari effek manusia yang berubah menjadi dracula setelah mereka ketergantungan dengan narkoba, dan memilih untuk melepaskan diri dengan cara dihisap darahnya oleh para senior di laboratorium milik mereka.

“..sungguh berat memang..” ucap vlad membatin

“..jadi bagaimana tetua?!”..tanya Alan ketika itu.

Vlad masih dengan kebingungannya dengan kondisi yang ada, karena effek dari M-corp benar benar sudah membuat keadaan awalnya menjadi berubah total, dan tidak pernah vlad pikirkan sebelumnya. Mungkin jikalau diindonesia sangat mudah menunda lapar, menu pagi Energen (agar tidak lapar) paling harganya Rp. 1.500 (seribu lima ratus rupiah), siangnya minum okky jelly drink (untuk menunda lapar) paling harganya Rp. 1000 (seribu rupiah), malamnya mereka bisa nelan obat promag (biar engga sakit mag) paling mahal sebutir Rp. 500 (lima ratus rupiah), dengan total Rp. 3.000 (tiga ribu rupiah) sehari x 30 hari.. total Rp. 90.000 (sembilan puluh ribu rupiah) sudah sangat hemat bukan.

Sementara itu aksi para prajurit milik vlad sudah sangat meresahkan warga disekitar hutang istana miliknya. Beberapa orang sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pihak yang berwajib. Vlad dan anggota kelompoknya tidak bisa tinggal diam saja terkait hal ini. Karena vlad sadar, hal ini sudah menjadi penyalahgunaan kesepakatan antara negara dengan kelompok miliknya yang sudah di jaga ratusan tahun lamanya. Dan hal ini bisa mematik pembunuhan massal antara kelompoknya dengan negaranya. Hal yang sangat dihindari oleh vlad dan kelompoknya. Bukan karena vlad takut dengan kekuatan negaranya, negara ini masih didukung 90% oleh produksi emas tambang miliknya, akan berbeda jika vlad dan pasukannya mengkudeta pemerintahan saat ini, pastinya dunia tidak akan tinggal diam untuk memerangi kelompoknya. Peperangan yang akan membuat kelangkaan produksi emas dunia, tentunya akan berdampak pada dunia yang menguasai tambang miliknya. Tambang dengan deposit terbesar No. 2 didunia.vlad tidak ingin salah langkah.

Tiba tiba dari arah luar ruangannya masuk dengan tergesa gesa dua orang prajurit senior yang mukanya sering vlad lihat dalam ratusan tahun ini.

“..maaf tetua..” ucap orang pertama

“...heumm..ada apa?!!” vlad menjawab dengan tanpa melihat mereka

Dua senior ini sangat wajar dengan tabiat tetuanya yang jika sedang ada permasalahan pastilah seperti ini kondisinya.

“..kami melaporkan jika panglima istana tewas terbakar menjadi abu tetua..!” ucap sang pelapor dengan ketakutan.

“..apppaaa..!!”..vlad nampak terkejut dan seketika dibuat emosi oleh perkataan informannya barusan.

“..bbagaimana bisa??!!”..

“..katakan...!!”

“..cepaat, katakan!!” tanpa ada jeda vlad terlihat berbicara kala itu

Kabar tewasnya Panglima istana akhirnya sampai juga di telinga Vlad. Beberapa anak buah Panglima istana yang melarikan diri dari pertempuran, ternyata kembali ke istana Vlad yang berada di lembah Gunung Bukares.

Sesampainya di istana informan langsung berlutut dihadapan Vlad yang sedang duduk di kursinya. Beberapa anak buahnya juga ikut kumpul bersamanya.

“Ampun tetua agung, saya Informan, mau melaporkan bahwa Panglima istana sekarang sudah meninggal, dia dibunuh oleh seorang ksatria muda”.

Vlad yang waktu itu sedang ditemani oleh Alan serta Vanessa, terkejut mendengar laporan dari Informan.

“Hah! siapa ksatria yang bisa mengalahkan Panglima istana? Apakah salah seorang ksatria dari kawan-kawannya Nolan?”.

Informan didepan vlad sang tetua, nampak menggelengkan kepalanya,

“Saya tidak tahu tetua, tapi sepertinya dia bukan dari perkumpulan istana keluarga Nolan, ksatria itu datang bersama lima anak yang masih remaja dengan mengendarai mobil layaknya pejabat negara ini,..”

“..heummm,.. tapi saya yakin bahwa lima anak dewasa yang dia bawa itu adalah anak-anak dari keluarga yang di bunuh oleh Panglima istana dan Vanessa”.

Informan kemudian melirik ke arah Alan dan Vanessa. Dan vanessa menanggapi dengan tertawa mendengar laporan informan,

“ Hahaha! ternyata ada juga ksatria yang mampu membunuh Panglima istana, selain saya dan tetua, Sungguh kurang ajar, berani sekali orang itu membunuh Panglima istana, dia tidak tahu dengan siapa akan berhadapan?”. Vanessa nampak bersuara.

Suara tawa vanessa yang sumbang entah mengapa bisa menciutkan hati Informan. Meskipun baru mendengarkan suaranya, namun auranya mampu membuat Informan menjadi menciut.

Vanessa memang seorang ksatria wanita yang tidak suka banyak berbicara, namun sekali dia berbicara, maka tidak ada orang yang akan berani untuk menyela apalagi membantahnya.

Vlad sendiri merasa enggan untuk berlama-lama bersama vanessa. Untunglah vanessa hanya datang sewaktu-waktu saja untuk mengunjungi Vlad.

Berbeda dengan kebanyakan anak buahnya yang lain, bergabung dengannya karena berhasil ditaklukan, Vanessalah yang mendatangi Vlad dan langsung menyatakan untuk bergabung dengannya. Dia mengatakan ingin membantu Vlad untuk menaklukan dunia kegelapan rumania.

Vlad dan vanessa pertama kali bertemu sekitar 3 atau 4 tahunan yang lalu. Waktu itu hari sudah malam. Malam yang sunyi tanpa bulan dan bintang. Terdengar suara auman srigala yang saling bersautan. Angin tiba-tiba berhembus kencang dan menerpa dedaunan. Hujan gerimis pun turun dengan rintik-rintik. Tiba-tiba ada asap turun dari langit dan menyelimuti istana Vlad.

Setelah itu munculah seorang lelaki yang nampak masih muda dengan di dampingi seorang gadis yang cantik. Lelaki itu menggunakan pakaian ksatria yang serba putih. Wajah

lelaki itu terlihat begitu tampan, kulitnya putih bersih dengan rambut panjang nan hitam. Matanya yang tajam dengan senyum sungging menambah aura ketampanannya. Tubuhnya yang langsing membuat Vlad menyangka dia seorang perempuan. Kalau saja dia tidak memperkenalkan diri, Vlad pasti akan menyangka orang itu perempuan.

“ Hahaha, Kamu yang bernama Vlad Ya, ?”

“kamu Siapa nona muda?” Kata Vlad.

“ Hahaha, keahlianmu sungguh luar biasa vlad, sekilas bisa mengetahui saya adalah perempuan, nama saya Vanessa, Saya datang ke sini untuk bergabung dengan kamu Vlad “ Kata vanessa .

Vlad terhenyak, bagaimana pertanyaannya dibalas dengan pernyataan yang membalikkan keadaannya.

“Tak di sangka seorang Vlad yang terkenal karena kehebatan dan kekejamannya, justru adalah seorang yang punya etika kesopanan” kata vanessa.

Salah satu anak buah Vlad yang bernama Umam merasa tidak senang dengan sikap Vanessa yang terkesan meremehkan Vlad.

“Hey kamu perempuan jadi jadian pasti, dasar banci! jangan menganggap remeh ketua kami, kalau tidak !“Kata Umam mengancam.

Vlad memberi isyarat kepada Umam agar tidak terpancing oleh sikap wanita muda didepannya,

“Sabar, Umam! jangan emosi! tak baik mengumbar amarah, seorang tamu harus kita hormati “Kata Vlad.

“ Hahaha, tak di sangka, sungguh tak di sangka, Vlad ternyata seorang yang lemah hatinya “ Kata Vanessa.

“Hey bangsat, kamu jangan sombong! berani kamu menghina ketua kami, hadapi dulu Umam “ Umam bertambah emosi melihat pimpinannya di remehkan oleh Vanessa. Dia pun langsung menyerang Vanessa dengan menggunakan jurus tinju draculanya.

“Bangsat rasakan ini! “ Kata Umam mengancam.

“ Hahaha !“

Vanessa membiarkan pukulan Umam mengenai dirinya.

‘Prak’ pukulan itu mengenai tubuh Vanessa. Namun Vanessa tidak bergeser sedikitpun. Tidak nampak rasa sakit di wajahnya. Mukanya masih terlihat tenang seperti tidak terjadi apa-apa.

Semua orang terkejut ketika tiba-tiba Umam berteriak keras menahan rasa sakit, tangannya masih menempel di tubuh Vanessa.

“Waw, aduh! Sakittt, tolong, tolong! tangan saya tidak bisa di cabut, sakit! sakit aduh panas! ampun, ampun.......! “Kata Umam berteriak dengan keras.

Wajahnya berubah pucat karena menahan rasa sakit yang luar biasa. Tenaganya seperti tersedot oleh suatu kekuatan gaib milik Vanessa. Wajah Umam berubah menjadi merah seperti terbakar oleh panas api, kemudian memucat, dan mengering. Dari tubuhnya keluar asap yang panas. Teriakannya pun mulai melemah. Sesaat kemudian dia terdiam. Umam mati dengan tubuh gosong menghitam hilang menjadi debu.

Melihat anak buahnya tewas secara mengenaskan, Vlad bersiap untuk membalas perlakuan Vanessa.

“ Hahaha, Vlad tahan tahan, saya datang ke sini bukan untuk bertarung dengan kamu, tapi saya ingin bergabung dengan kamu, saya hanya sedikit memberi pelajaran kepada anak buah kamu “ .

Vlad mendesahkan nafas,

“Wahai Vanessa! tolong kamu tidak berbuat onar di sini “

“Ha ha, tidak Vlad, kamu tenang saja! saya tidak akan berbuat onar di sini, sudah saya katakan bahwa saya datang ke sini karena mau bergabung dengan kamu “ Kata Vanessa.

“Baiklah nona muda, kalau begitu! terima kasih kalau nona mau bergabung dengan kami “ Kata Vlad.

Itulah awal pertama pertemuan Vlad dengan Vanessa. Sampai sekarang dia masih menyimpan rasa penasaran kepada Vanessa.

Vlad yang mendengar tawa dan komentar dari Vanessa hanya duduk terdiam, dia merasa enggan untuk menyela apalagi membantah ucapan Vanessa.

Vlad kemudian berkata kepada Informan,

“Ya sudah Informan, terima kasih atas laporannya, sekarang silahkan kamu istirahat dahulu!” ucap vlad dengan tenang.

Sang Informan nampak mengucapkan terima kasih dan kemudian pergi, setelah terlebih dahulu berlutut untuk menghormat kepada Vlad dan Vanessa.

Meskipun Vlad terkenal sebagai pemimpin gerombolan penjahat yang kejam dan sadis, namun sebenarnya dia adalah seorang ksatria kegelapan yang berjiwa ksatria. Bahkan terhadap Informan yang hanya seorang anggota kelas bawah pun tetap menghormat dan menghargai pendapatnya. Berbeda dengan Vanessa yang penampilannya nampak glowing, selain kulitnya kelihatan bersih dan putih, matanya juga tajam menusuk. Wajahnya seperti memancarkan suatu pesona kecantikan dan kemudaan. Meskipun wajah dan penampilannya tersebut nampak begitu mempesona, namun entah kenapa Vlad merasa ada sedikit keganjilan dengan sosok Vanessa tersebut.

Di balik penampilannya yang cantik, sebenarnya tersembunyi aura gaib yang menakutkan. Vlad seringkali merasakan ada keangkeran dalam diri Vanessa, di tambah lagi sifatnya yang kejam dan bengis tak berperikemanusiaan.

Flash back start.

Setelah empat tahun Vlad mengenal Vanessa dia merasa ada keanehan lain yang dia temukan pada Vanessa, yaitu pada setiap malam bulan purnama. Pada waktu itu, Vlad melihat wajah Vanessa nampak begitu pucat, berkeriput seperti menua.

Waktu itu Vlad sempat menanyakan keadaan Vanessa yang nampak tidak biasa, alih-alaih mendapat jawaban justru Vanessa pergi meningalkan Vlad dengan tergesa-gesa. Namun ketika bertemu keesokan harinya, Vanessa sudah kembali normal, bahkan terlihat lebih segar dari hari sebelumnya.

Yang membuat Vlad bertambah heran adalah pada malam kejadian dia selalu mendapat laporan bahawa ada satu atau dua anak buahnya yang menghilang secara misterius. Awalnya Vlad tidak mencurigai hubungan antara misteri kehilangan anak buahnya dengan kondisi Vanessa, namun karena kejadian tersebut selalu berulang di setiap bulan purnama, Vlad pun merasa curiga bahwa kehilangan anak buahnya tersebut berkaitan dengan Vanessa. Apalagi setelah di Amati, peristiwa hilangnya mereka selalu bertepatan dengan kondisi Vanessa yang sedang mengalami pucat dan berkeriput.

Malam ini adalah malam bulan purnama, Vlad mulai mengamati keadaan Vanessa secara diam-diam. Menurut pengamatannya, malam itu wajah Vanessa mulai nampak pucat, kulit wajahnya juga sudah terlihat ada kerutan.

Vlad yang sudah merasa curiga dengan Vanessa, segera bersembunyi dalam kegelapan pohon yang berada di depan kediaman Vanessa yang nampak remang-remang. Setelah beberapa saat menunggu di atas sebuah dahan pohon, terlihat Vanessa sedang terburu masuk ke dalam rumahnya.

Selang beberapa menit kemudian, nampak Informan istana sedang berjalan menuju kediaman Vanessa. Informan mengucapkan salam kepada Vanessa,

“malam nona vanessa, saya Informan datang menghadap untuk melaksanakan perintah“.

Vanessa menjawab salam Informan dan mempersilahkannya untuk masuk,

“Ya Informan silahkan kamu masuk! pintunya tidak saya kunci “.ucap vanessa dari dalam.

Informan segera masuk ke dalam ruangan Vanessa. Vlad segera mendekati pintu rumah Vanessa. Keadaannya masih sunyi.

Tiba-tiba terdengar suara seperti jeritan, seperti orang yang sedang mengalami kesakitan, namun teriakan tersebut hanya beberapa saat saja, selanjutnya rumah itu kembali menjadi sunyi, tidak terdengar suara apapun di dalam ruangan Vanessa.

Vlad merasa heran, karena sudah hampir tiga jam Informan belum keluar dari ruangan Vanessa. Karena rasa penasarannya yang sudah memuncak, Vlad segera masuk ke dalam rumah Vanessa. Pelan-pelan dia membuka pintu ruangan Vanessa yang tidak terkunci. Tercium aroma amis darah dan bangkai di dalam ruangan gelap milik Vanessa. Vlad melangkah pelan, masuk dengan hati-hati. Betapa terkejutnya Vlad ketika dia masuk ke dalam kamar Vanessa, ada banyak darah berserakan dimana-mana.

Namun yang paling membuat dia terkejut adalah ketika melihat Vanessa ternyata sedang memakan organ tubuh Informan yang nampak sudah tak bernyawa dengan kondisi telanjang bulat. Pakaiannya nampak berserakan di lantai dengan kondisi tersobek-sobek seperti habis di cabik oleh binatang buas. Vanessa merasa terganggu dengan kehadiran Vlad, langsung marah. Sambil menyeringai, matanya melotot tajam ke arah Vlad. Vlad merasa ngeri melihat kondisi tubuh Informan yang sudah terburai. Sesaat kemudian, dia merasa marah dan jijik dengan sosok Vanessa yang dianggapnya tidak memiliki rasa kemanusiaan. Dengan kondisi marah, Vlad langsung mengerahkan seluruh kekuatan tenaga dalamnya untuk membunuh vanessa. Tiba-tiba Vanessa tertawa melihat Vlad yang nampak marah kepadanya

“ Hahaha, Vlad...Vlaaad, sang tetua kelompok naga kegelapan rumania, Silahkan bunuh saya kalau kamu memang mampu ! “.

Mendengar tantangan dari Vanessa, kemarahan Vlad sudah tidak mampu lagi untuk di tahan, dia pun segera menghantamkan pukulan kekuatan tenaga dalam ke arah Vanessa.



“...Duarrrr,....!!”

seisi ruangan itu hancur berantakan, beberapa batang kayu dan perabotan nampak hangus terbakar terkena serangan Vlad. Namun sungguh mengherankan, Vanessa justru menghilang dari tempatnya.

Tiba-tiba terdengar suara tawa dari arah belakang Vlad,

“ Hahaha, pukulanmu memang hebat Vlad, tapi percuma kalau yang kamu lawan adalah saya, Hahaha ! “.

Vlad bertambah marah mendengar perkataan Vanessa yang meremehkan. Dia langsung berbalik dan melancarkan serangannya.

Meskipun serangannya terlihat dahsyat dan mengerikan namun Vanessa ternyata mampu menandinginya, bahkan terkesan sedang mempermainkan Vlad yang marah.

Setelah berkali-kali melakukan serangan, akhirnya serangan Vlad ada yang berhasil mengenai tubuh Vanessa. Terkena serangan dahsyat Vlad, tubuh Vanessa langsung hangus terbakar api dan berubah menjadi abu yang berserakan.

Vlad yang melihat tubuh Vanessa telah hangus dan berubah menjadi abu pun merasa lega. Nafasnya terengah-engah, dia merasakan payah karena bertarung dengan Vanessa. Vlad terduduk untuk melepaskan rasa lelahnya.

Baru saja dia terduduk di tanah tiba-tiba abu tubuh Vanessa yang tadi berserakan kembali menyatu dan berubah menjadi tubuh yang utuh, Vanessa kembali seperti sedia kala.

Vanessa tertawa “ Hahaha, bagaimana Vlad, apakah kamu masih sanggup menghadapi saya?”.

Vlad benar-benar merasa kaget melihat tubuh Vanessa yang sudah kembali utuh seperti sedia kala. Dia bingung untuk mengalahkan Vanessa yang ternyata jauh lebih sakti dibandingkan dirinya. Belum pernah dia menemui lawan yang sangat kuat seperti Vanessa. Dalam keputus asaan Vlad kembali bangkit dari duduknya. Dia kembali memasang kuda-kudanya untuk mempersiapkan diri menyerang Vanessa. Vanessa kembali tertawa dengan suara yang nyaring,

“ Hahaha, ayo keluarkan semua ilmu kamu! Vlad, keluarkan semua ilmu yang telah diajarkan oleh tetuamu terdahulu kepada kamu, ayo lawan saya! “. Vanessa nampak memprovokasi kala itu.

Vlad merasa kaget karena Vanessa mengetahui perihal ilmu yang dimilikinya adalah warisan tetua terdahulunya.

“Siapakah sebenarnya sosok Vanessa ini? kenapa dia menyebut guru? padahal secara kasat mata Vanessa nampak masih begitu muda sedangkan tetua terdahulu sudah sangat tua renta, ada hubungan apakah Vanessa ini dengan tetua guru?”.

Dia terus berfikir, namun tidak mampu menebak siapa sebenarnya Vanessa ini.

Dengan perasaan geram, Vlad pun kembali melakukan serangan dahsyatnya ke arah Vanessa. “.......Wuutttt,.....”

“..........prakk, Tap..” serangan Vlad ternyata mampu di hadang oleh Vanessa. Yang jelas Vlad kaget ketika tangannya beradu dengan tangan Vanessa. Terasa ada hawa panas yang menyambar tubuhnya, dia pun langsung melompat kebelakang. Baru saja dia berdiri sambil mengencangkan kuda-kudanya, tiba-tiba datang lagi serangan dahsyat dari Vanessa.

Vlad berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menahan serangan tersebut. “........Duaarrr,...!!!”

Tubuhnya pun terpelanting ke belakang, meskipun masih berdiri namun kepalanya terasa pusing, matanya pun berkunang-kunang, serasa ada hawa panas yang menyelubungi seluruh tubuhnya, dan..

“.......hoeek,..” Vlad pun memuntahkan darah segar.

Rasa kaget bercampur was-was mengisi seluruh pikiran Vlad, tak percaya bahwa dirinya berhasil dikalahkan oleh Vanessa dengan mudahnya. Vanessa kembali menertawakan Vlad yang sudah merasakan payah akibat pertarungan itu.

“ Hahaha, ayo Vlad lawan saya! “.

Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, Vlad berusaha untuk bangkit kembali. Namun rasa payah sudah terlalu kronis, dia pun kembali roboh.

Rasa kaget, marah dan geram bercampur aduk dalam hatinya, namun kesemuanya itu tidak mampu memberikan tenaga baru kepadanya. Matanya hanya mampu memelototi Vanessa yang nampak sudah siap untuk kembali menyerang.

Vlad akhirnya pasrah dengan nasibnya, dia tidak menyangka kalau harus mati di tangan Vanessa yang secara notabene adalah masih jauh usianya dibawahnya.

Namun apa yang menjadi pikiran vlad kala itu ternyata salah.

“ Hahaha, , baiklah Vlad! untuk saat ini kamu saya ampuni, tapi lain kali kalau kamu berbuat macam-macam dengan saya, saya akan membunuh kamu “.

Vlad yang melihat itu langsung bersujud kepada Vanessa sambil mengucapkan terima kasih.

Flash back end.



“nampaknya peperanganmu sudah dimulai Vlad..!” ucap vanessa memulai

Alan yang ada diantara sang tetua dan vanessa jadi merasa berkecil hati, dengan langkah pelan dirinya pamit undur diri dari mereka berdua.

“..keliatannya dunia kegelapan sudah mulai saling serang vanessa!”.. ucap vlad dengan dingin.

“..lalu apa yang akan kamu lakukan vlad??!”.. tanya vanessa kembali

“..heuum..”

“..keliatannya memang tidak ada jalan lain lagi vanessa..!”..ucap vlad dengan ekpresi melihat jendela ruangannya kala itu.

“..ternyata apa yang diramalkan oleh guru tetua dulu terwujud sebentar lagi...!” ucap vlad dengan lirih, namun dengan kekuatan vanessa bisa mendengar apa yang di ucapkan oleh vlad. Umur vanessa sendiri sudah diatas umur vlad sejatinya. Tubuh yang didapatnya saat ini adalah tubuh karena kekuatan iblis kegelapan yang mengharuskan dirinya harus memakan seluruh organ dalam manusia setiap bulan purnama tiba. Bagi vanessa dengan peperangan ini dirinya akan bisa lebih mendapatkan stock organ tentunya. Dirinya cukup membunuh ketuanya, selanjutnya bisa menawan semua prajuritnya. Itu ide vanessa dalam hati.

Sedangkan vlad sendiri, masih termenung mengingat kata kata sang tetua gurunya, “ suatu saat kegelapan akan berperang dengan kegelapan, saat itulah sang cahaya akan tiba dan mengubah semuanya kedepan..!”...

“..huuufft..”

“..apakah ini yang dimaksud tetua guru waktu itu..” kembali vlad membatin.

Disaat vlad sedang termenung dalam ruangannya, tiba tiba nampak cahaya layaknya kebakaran hutan dari jendelanya.

Secepatnya vlad dan vanessa bergerak keluar dan tidak ada satu kedipan mata mereka berdua sudah berada diluar istana.

Nampak didepan mereka enam orang satu orang berperawakan dewasa dan lima orang adalah tubuh remaja.

“..hahahaha...”

“..vlad.. akhirnya kamu keluar juga...!” ucap pria dewasa didepannya, nampak menggunakan jubah warna hitam dengan krah jubah yang terlihat tinggi layaknya film film vampire di tivi.

“...kohler!!..”

“..apa yang kamu lakukan??!!”

“..kenapa kamu membakar dan membunuh anak buahku...!”...ucap vlad dengan emosi

“...sudah saatnya kamu turun dari jabatan ketua kelompok naga kegelapan rumania vlad, dan malam ini adalah saatnya kohler yang akan menguasai istana kegelapan rumania..!”..ucap kohler dengan sombongnya.

“..fadli..”

Vlad dan vanessa menoleh kebelakang, Alan terlihat sudah berada dibelakang mereka.

“..kamu...!?”..masih dengan ekspresi tidak percayaannya, melihat kawan semasa sekolahnya dulu kini berada didepan Alan dan sedang menghancurkan bangunan kawasan istana kegelapan milik sang tetua.

“.. kamu mengenalnya Alan?”..ucap vlad

“..maaf tetua”

“..dia kawan sekolahku dulu.. namanya fadli dan disampingnya itu adalah saudaranya lina, tari, yori, dino..!” ucap alan memberitahu siapa identitas dibelakang orang dewasa yang disebut dengan panggilan kohler.

“..terima takdir kematianmu Vlad...!!”...

“...blaarrrr!!”

Petir merah menyambar layaknya api liar

“..wuuushhh”...

Bola bola energi sebesar bola latihan yoga ibu ibu yang lagi hobi dadakan semenjak covid19 keluar dari keenam orang didepan vlad, langsung mengarah kedirinya.

“...duaaar..”

Vanessa nampak menjadi dinding pertahanan, sebelum bola bola energi itu mengenai tubuh vlad kala itu.

“..cuiih..”

“..baru pintar bikin adonan saja sudah sombong..!” ucap vanessa.

“..appa...!!”

“..guru...!” ucap fadli dan saudaranya serempak terkejut.

Cuaca dingin mulai menguasai sekitar mereka kala itu. Nampak para prajurit dibelakang keenam orang didepan vlad itu banyak yang menggigil karena merasa kedinginan.

Tiba-tiba muncul ribuan atau mungkin puluhan ribu kalong keluar dari dalam istana tempat yang berada dibelakang vlad berdiri.

Orang-orang menjadi panik. Mereka saling berteriak satu dengan yang lainnya.

Karena panik para prajurit banyak yang berusaha menyerang kalong-kalong itu secara membabi buta. Suasana pun menjadi tidak terkendali. Setiap tetesan darah dari kalong itu jatuh mengenai tubuh prajurit dracula yang ada dibawahnya langsung hancur menjadi debu kegelapan seketika.

“..kalian berlima, jika kalian mau hidup menyingkirlah..!” ucap vanessa dengan energinya.

“...kamu bukan lawannya vlad kohler,...lawan aku!!” ucap vanessa.

“..bersiaplah wanita jalang...!” kohler terpancing emosinya.

“...brezzzz”.. nampak dari telapak tangan kohler keluar bola bola segede bola tennis, bola yang berwarna kebiruan itu nampak berjumlah semakin banyak.

“...wuuuuzzzhh”...bola biru itu langsung meluncur menuju vanessa.

Nampak vanessa terdiam dengan tenang.

“..blaaarrrr!!”...

Dengan tenang vanessa menepis semua bola bola biru itu kearah samping dan jatuh ketanah menimbulkan suara yang menggelegar.

“..crassshhh...!”...

Mendadak keluar kilatan cahaya dan meluncur deras kearah tubuh kohler.

Kohler yang kala itu masih dengan kegembiraannya merasa bisa menghancurkan vanessa, tiba tiba dibuat kaget dengan kilatan yang menyambar dirinya, dan, langsung satu lengannya terputus.

“...aaakkhhhh!!..”

“..wanita jalang...!!”..

Teriakan histeris kohler yang mendapati satu lengahnya terjatuh begitu saja setelah menerima kilatan serangan dari vanessa.

Kelima remaja yang beradad iebelakangnya pun nampak ketakutan. Betapa hebatnya serangan vanessa yang dulu dikenalnya sebagai kawan sekolah alan. Heran, bingung dengan keadaannya.

“ Hihihi ..”

“..seranganku datang untuk memberi peringatan kepada kalian, tapi rupanya kalian tidak menggubris peringatan kami, lawan kalian itu bukan dracula biasa tapi Iblis syetan yang berwujud manusia, kalian tidak akan sanggup melawannya “ Kata vanessa menerangkan.

Kohler, lina yang di bantu oleh Dino dan yang lainnya langsung menyerang vanessa secara bersamaan. Pertarungan antara vanessa dengan para dracula berkemampuan tinggi pun tidak bisa lagi terhindarkan. vanessa yang dikeroyok oleh kohler, lina dan kawan-kawan yang lainnya ternyata mampu menandingi. Bahkan hanya dalam beberapa tehnik pertempuran saja dia sudah mampu merobohkan kohler dan kawanannya.

Lina terkejut melihat kehebatan kekuatan vanessa. Dalam hatinya dia berkata,

“Ternyata hebat juga orang ini, saya harus berhati-hati menghadapinya “.

Lina pun mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mengalahkan vanessa. Dia mengeluarkan jurus-jurus kilatan pedangnya yang ganas, berbeda dengan vanessa yang hanya menggunakan tangan kosong untuk menandingi kehebatan kohler dan Lina kala itu.

Pertarungan itu terlihat seimbang. Vanessa mampu menandingi para pendekar yang mengeroyoknya. Berpuluh-puluh tehnik pertempuran sudah dikerahkan, namun belum terlihat Vanessa akan menyerah kalah. Tanpa terasa, tenaga kohler dan kawanannya pun terkuras habis, nafasnya ngos-ngosan. Meraka nampak mulai terdesak.

Melihat Lina dan kohler mulai terdesak, fadli langsung menyerang Vanessa dari arah belakang. Vanessa yang merasa kaget dengan serangan dadakan dari fadli langsung mengerahkan tenaga dalam intinya. Secara spontan dia langsung menghantamkan telapak tangan kirinya ke arah dada Fadli. Fadli pun langsung terlempar ke belakang. Dia langsung roboh dan muntah darah. Melihat kakaknya muntah darah saudara yang lainnya segera berlari menyerang vanessa tanpa ampun. Vanessa menghadapi 5 orang kala itu yang mengelilinginya. Kilatan cahaya bukti adu kekuatan tenaga dalam inti mereka ditengah pekatnya malam hari membuat ledakan ledakan layaknya warna kembang api. Nampak terlihat vanessa juga mulai kelelahan mengingat besok adalah bulan purnama dan hari ini adalah hari terakhir kekuatannya. Vlad yang melihat jika partnernya mulai kewalahan menghadapi gempuran dan keroyokan, Di sela pertempuiran itu, tiba-tiba dirinya muncul disamping vanessa . Wajahnya terlihat pucat dengan pendangan mata tajam yang menakutkan. Tidak ada senyuman di wajahnya, raut mukanya benar-benar terlihat sangat dingin. Sekarang ditengah tengah pertarungan nampak berdiri dua orang, satu lelaki berumur namun terlihat sangat kekar dan satu lagi wanita dengan penampakan remaja namun tidak dengan usianya yang sudah diatas sang lelaki disampingnya.

Vlad, lelaki berumur itu tertawa keras,“ Hahaha, rupanya ada orang-orang sedang mencari kematian, berani-beraninya datang ke tempat ini, mari nona kita bunuh mereka semua!”

Vlad kemudian melompat menyambar salah satu dari lima orang yang sedang berdiri didepannya. Dia langsung membunuhnya dengan menggunakan cakarnya. Kilatan cahaya merah darah penuh dengan energi membakar DINO. Kemudian dengan gesitnya menyerang kembali musuh yang berada di dekatnya. Gerakannya begitu cepat seperti seekor burung yang sedang menyambar mangsanya. Melompat ke sana dan kemari, sambil membunuh musuhnya.

Melihat keganasan vlad yang telah membunuh saudaranya, fadli merasa marah, dia segera menyerang vlad dengan pedangnya yang sudah dialiri energi berwarna kekuningan. Sasarannya adalah leher vlad, namun ternyata vlad dapat menghindari dengan kecepatannya. Naas bagi fadli, saat dia sedang berkonsentrasi menyerang dalam keadaan yang sedang terluka, vlad langsung menyelesaikan anak muda itu dengan cakar energinya.

“..blaaashhh!!”

“..crashh..!”..

Cakar yang membuat tubuh fadli menyusul tubuh dino menjadi abu kegelapan.

“..kakak...!!”

Teriakan Lina dan tari ketika melihat fadli menyusul dino yang lebih dulu dilenyapkan oleh Vlad dengan cakar mautnya.

Vanessa yang melihat dua orang remaja itu lengah, segera melancarkan serangannya

“..blaaarr..!!”

Kilatan cahaya menyerang kedua orang remaja wanita yang lengah itu secara bersamaa. Dan membuat keduanya lenyap dan terbang layaknya debu.

“...hahaha...Kohler...kalian tinggal berdua, sementara prajuritmu juga sudah banyak yang lenyap...! masih berani kamu??” ucap vlad memprovokasi musuhnya.

Kohler dan yori yang saat itu saling berdampingan dengan mode bertempurnya, nampaknya mulai nyiut nyalinya. Beberapa waktu lalu dirinya merasa sudah diatas angin, namun tidak setelah empat orang lenyap menjadi debu akibat ulah vanessa dan vlad yang bertempur bersama. Yori yang merupakan satu satunya yang tersisa, merasa dirinya tidak ada pilihan lain selain mati ditangan vlad atau vanessa menyusul keempat saudaranya yang lebih dulu menjadi debu kegelapan.

“..kalian berdua jangan pernah berpikir untuk berlari, terutama kami kohler!, kamu akan aku jadikan tumbalku...hahahaha...” vanessa nampaknya mulai melancarkan provokasinya.

“..tidak ada pilihan lain, kesalahanku tidak memperhitungkan wanita jalang ini ada disamping vlad..!” bathin kohler menyesali.

“...wuuussshhhh”

Asap biru kehijauan dengan besaran seperti kerikil memenuhi ruangan pertempuran, nampaknya kohler mengeluarkan semua sisa energinya untuk membuat kabut disekeliling mereka. Boa bola energi berwarna hijau kebiruan berkelap kelip layaknya kunang kunang dimalam pekat.

“...mainan apa lagi ini kohler...!”

“..sebaiknya kamu jangan membuang energimu, menyerahlah...!” ucap vanessa kembali

“..duaarrrr”

Sudara ledakan pertir dari kerikil kerikil kabut biru kehijauan itu nampak menyambar setiap partikelnya.

“...sraaassshhh..”

Namun naas bagi kohler, belum sempat dirinya mengeluarkan kekuatan sesungguhnya vanessa sudah menotok tubuh dan aliran tenaganya dengan kecepatan supernya dalam bergerak.

“...aaakkhhh!” teriakan kohler ketika vanessa selesai dengan aktivitasnya. Bukan cuman kohler, Yori pun kini dalam keadaan tidak sadarkan diri.

“.. kamu jangan gangggu aku vlad...mereka berdua assetku..!” ucap vanessa sambil menggendong dua orang lelaki itu dikiri dan kanannya.

“...zlaapp..!” vanessa menghilang dari hadapan vlad.

Vlad yang melihat hal itu tidak bisa berkomentar apapun. Karena besok adalah full moon, dan vlad paling tahu kebiasaan vanessa.

Setelah kepergian vanessa vlad kemudian menuju arah pertempuran Alan melawan ribuan prajurit dracula milik kohler yang berada di sebelah selatan istananya. Lokasi pertempuran dikegelapan hutan pinus. Tanpa banyak berbicara, vlad langsung menyerang para prajurit dracula yang waktu itu sedang berada didalam naungan kegelapan malam. Nampak para prajurit dracula segera bangkit dan membalas serangan itu. Kegaduhan segera terjadi di tempat itu. Pertempuran antara dua kubu yang saling berusaha untuk melumpuhkan lawannya. Malam yang gelap dan sunyi pun berganti menjadi malam yang ramai dengan suara huru hara. Kelebatan bayangan vlad menghabisi musuh musuhnya nampak seperti kilatan cahaya gelap yang berloncatan. Sering kali teriakan teriakan musuh menggema diakhiri dengan debu kegelapan yang berpendar menunjukkan lenyapnya sang prajurit naas ditangan vlad. Sisa prajurit yang melihat hal kengerian dihadapannya memilih untuk melarikan diri dari medan pertempuran.

“..cukup alan..!”

“..biarkan mereka pergi...!”

“..jangan lagi dikejar..!”

Vlad memberikan arahan dengan suaranya kala itu.

“...wakk wakk..”

Burung gagak hitam mulai terlihat bertengger diatas dahan dahan pohon, tanda banyaknya kematian didalam lingkungannya.

“..kita kembali ke istana...!”

“..biarkan saja tubuh tubuh itu, saat matahari terbit, semuanya akan lenyap!”.. ucap vlad kepada pasukannya.

“..siap tetua...!”..

Sisa pasukan termasuk alan, bergerak kembali ke istana, mengingat waktu fajar akan segera terlihat. Langit kemerahan dan suhu udara yang mulai menghangat yang menjadi acuan mereka.

Sementara itu di lokasi yang berbeda namun masih didalam benua yang sama.

Nampak adanya keributan disebuah bangunan tua yang usianya sudah ribuan tahun di kawasan Jerman. Bangunan yang terletak di ujung utara laut dimana dikelilingi oleh tembok tembok kuno yang kokoh, namun didalamnya banyak sekali ditemui pohon pohon oak. Pohon tua yang berumur lebih dari 500 tahun lebih.

Nampak seorang pemuda dengan wanita cantik sedang dikerubuti oleh beberapa orang dengan perawakan tinggi besar layaknya benteng berlin. Pemuda berperawakan asia itu dengan tenangnya menggandeng wanitanya, sementara disampingnya adalah agent properti nampaknya, karena mobil yang terparkir disana menuliskan salah satu agent properti dinegara tersebut.

Pemuda itu tidak lain tidak bukan adalah Marco, dan tentunya sang wanita cantik nan sexy itu adalah Naomi, yang pagi itu sedang berencana untuk melihat bangunan istana jaman dulu yang dijual. Tanah dengan luasan hingga 200 hektar itu, merupakan salah satu bangunan tertua dinegara Jerman. Burg Eltz, adalah kastil abad pertengahan yang terletak di perbukitan di atas Moselle antara Koblenz dan Trier , Jerman . Itu masih dimiliki oleh cabang dari keluarga yang sama (keluarga Eltz ) yang tinggal di sana pada abad ke-12, tiga puluh tiga generasi yang lalu. Kastil Bürresheim , Kastil Eltz, dan Kastil Lissingen adalah satu-satunya kastil di tepi kiri sungai Rhine di Rhineland-Palatinate yang belum pernah dihancurkan.

Kaget juga Naomi, ketika tiba tiba ada lebih dari 20 orang berwajah seram di pinggir sungai tampak menikmati pemandangan di depan mereka. Pemandangan Naomi yang sedang menggunakan jeans warna biru dengan kaos V-neck rendah yang mempertontonkan kemolekan serta kesexyan tubuhnya pagi itu.

Mata mereka melotot seolah hendak keluar dari kelopak mata mereka…

Bagaimana tidak…

Ada bidadari dengan cantik dan sexynya sedang berada ditengah hutan bangunan kuno hanya ditemani oleh pemuda dan agent property. Tentunya sangat mudah bagi ke dua puluh orang itu untuk menjalankan tugasnya. Tugas yang diberikan Jan Van Gaal.

Baju putih dengan belahan rendah milik merek dagang terkenal seolah menjadi melekat ditubuh menambah sexynya tontonan bagi mereka…

Belahan payudara mereka tampak bulad bak melon 3 mingguan penuh sesak memberontak…

Paha mulus yang tercetak dijean warna biru dengan sobekan sobekan sensual yang menambah gairah bagi mereka yang melihat…

Luar biasa cantik...

Sexy….

Melihat banyaknya orang yang sekilas hendak menganggu Marco mendekati gadisnya yang kala itu sedang menikmati jernihnya sungai istana sendirian…

“Ayok sayang kita pulang, sudah agak siang ini…” ucap Marco kepada Naomi

“Tmarcot nanti banyak lalat….” lanjutnya

“Hi hi hi, lalatnya banci kok mas Marco sayang…” Naomi bergelayut manja kesuaminya

“Jadi...”

“..engga suka marcouh…” Naomi kembali bermanja manja

“..Lagian kan marcouh dijaga jagoan…”..ucap Naomi sambil mencium pipi kiri Marco

“..Hi hi hi”.. Naomi kembali gelitik

“..Huss…”

“Biar banci lalatnya bau…” ucap Marco

“..Bisa muntah muntah nanti kita ha ha ha yuk ah cabut sayang…” ucap Marco yang nampaknya tidak akan diketahui bahasanya oleh ke dua puluh orang yang mengerubuti.

“..Hei Marco edan….”

“..Ha ha ha…”

“..Kalau mau minggat, sana minggat saja….”

“..Kaya anjing pake pampers sana…”

“..Cumaaaan... pelacur ini tinggal disini…”

“...Kita mau tahu rasanya pelacur asia….”

Ucap kepala preman dengan sesumbarnya.

Marco boleh dihinakan, tapi jangan wanitanya…

Apalagi menyebutnya pelacur…

Tanpa babibu…

Tiba tiba Marco melayang menjentik sebuah batu tepat pada bibir si preman yang bicara soal pelacur.

“..pletaaaakk….”

Bibir itu pecah berikut 4 (empat) giginya tanggal….

Darah mengucur langsung dari belahan mulutnya….

Langsung kawan kawan preman itu merangsek maju…

Lebih dari 10 orang maju bersama…

Suasana nampaknya benar benar genting…

Dengan ganas, setiap gerakan beladiri Marco selalu mengarah kepada sendi lutut dan siku dari gerombolan yang merangsek maju…

Pasti rasanya copot dengan sekali kethokan…

“Tak tok tak tok…”

“Traak troook traak trook…”

Suara totokannya membentur siku tangan dan lutut penyerangnya…

Sekali gerakan setidaknya empat orang bergulingan lepas engsel lengannya atau lepas engsel kakinya...

Hanya sekelebatan kurang dari satu menit sudah 10 (sepuluh) orang berguling guling penuh dengan erangan kesakitan dan tak bisa bangkit lagi atau tangannya tak bisa digerakkan lagi…

Marco masih berkelebat kesana kemari melancarkan serangan nampak oleh mata telanjang puluhan tubuh Marco sedang menghajar puluhan preman yang lainnya…

Sebentaran saja hampir semua preman yang maju tumbang…

Tinggal sepuluh orang diam berdiri dan seorang lagi yang giginya rontok tadi…

“...Mmmmm jadi inikah si Marco yang membuatmu kalah ?”...

Nampak ketua preman yang giginya rontok mengangguk anggukkan kepala tanda persetujuan ketika ada sesosok tinggi besar muka lebar tiba tiba nampak muncul disamping ketua preman yang giginya rontok empat biji tadi.

Ok lihatlah bagaimana cara menghajarnya….

“..kalian semua maju dan habisi orang itu..!!”

Nampak sisa orang menyerang secara bersama sama dalam gerak irama barisan tentara jerman…

Dengan saling mengisi kesembilan orang menerjang maju menyerang dengan begitu rapihnya pertahanan dan kompaknya serangan.

Marco meloncat tinggi dan bersalto diatas kepala mereka semua…

Kemudian bersiul sehingga timbullah suara mendenging kencang…suara yang lebih layaknya seperti suara pencabut nyawa karena frekeunsi yang dihasilkan sangat menusuk jantung.

Kelima orang yang tadinya rapih dalam bertahan sehingga beberapa serangan Marco kosng saja…. Tiba tiba dada mereka sakit dan bergetar kencang…

Beberapa memegangi dadanya yang sakit dan lupa menjaga diri…

Saat itu serangan Marco masuk telak…

Lutut dan sikunya terhajar keras…

1 tumbang…

2tumbang…

3 tumbang…

4 tumbang…

5 tumbang…6tumbang…7 tumbang…8 tumbang…9 tumbang…

Begitu lawannya tumbang semua, Marco segera menjejak bahu lawannya keras dan seolah ada daya tolak yang ingin dia gunakan, Marco seolah tertolak dan meluncur kebelakang dan ini tak disadari oleh lawannya yang terkecoh karena mereka tidak bisa menggerakkan kakinya…

“Traktak… traktak…. “

Dua lawan terhajar bagian belakang lututnya jatuh terduduk tak bisa bangkit lagi…

“Traktak… traktak…. Traktak… traktak….”

empat lawan terhajar bagian belakang lututnya jatuh terduduk tak bisa bangkit lagi…

Kembali mengeluarkan daya lontar tadi kaki Marco menjejak tanah dan seolah ada pegasnya Marco terlontar ke depan….

Meluncur bagai baling lurus memutar

“..Drugdug drugdug….”

2 (dua) lawannya teraakhir terhajar telak dada mereka sehingga lupa melindungi lututnya saking sakit dadanya…

“Trak tak trak tak….”

Dua lagi tumbang…termasuk orang yang tadi giginya rontok.

Habislah….



Hanya sekelebatan saja

“wuuut wuut… “

“trak tak tak…”

Lutut si pemuda lepas engselnya…

“Gubrak….”

Semuanya tumbang…

20an orang semuanya tumbang….

Jeritan mengaduh….

Makian cacian dan teriakan kemarahan terdengar bersahut sahutan…

“..Kalian...”

“...tak seorangpun yang terluka kaki dan tangan sekaligus…”

“..Bila kalian bekerja sama, kalian bisa berbarengan pulang…”

“...maaf, jikalau kalian Marco buat terluka, karena saya paling tidak bisa menerima lerlmarcoan kalian kepada wanita saya….”..

“Ha ha ha, hei anak muda kamu ini siapa ?!!” ucap Jan yang nampaknya emosi dengan perbuatan Marco kala itu.

“Beraninya membuat murid-muridku menderita hah?!!”

“...Bapakmu apa ga ngajari kamu sopan santun hah ?”..

“Kurang ajar kamu!!!”..

Jan nampak memprovokasi Marco yang telah dengan sopan meminta maaf karena melukai mereka semua.

“..Marco sini maju kamu...!!!” ucap jan kembali memprovokasi

“...ha ha ha ada guru ga becus soal sopan santun eh nyalahin orang engga tahu sopan santun pula…”

“..Ha ha ha….”

“..sesekali mbok ya ngaca kenapa ...” ucap Marco menjawab pernyataan Jan.

“..K-kkamu siapa hah ?!!” tanya jan kembali

“...Mmm...”

“..saya orang yang sakit perut gara gara geli melihat mukamu,..”

“..ha ha ha….”

Nampak Marco tidak mau kalah dengan provokasi Jan.

“..Ha ha ha…. “ nampak Jan tertawa lebar.

“Gila bener nih orang…” bathin Marco.

“masih bisa tertawa dia saat pasukannya jatuh tersungkur..” gumam Marco pelan.

“Kamu lihat disana itu…” Jan kembali memprovokasi sambil menunjuk kearah Naomi dan agen property berada.

“..lihat itu, pelacurmu yang masih molek sudah jadi sandera saudara ku... ha ha ha !!” Ucap jan dengan bangganya.

“Glek….”

“Glek….”

Marco tampak murka melihat istrinya meronta ronta dalam bopongan dua orang yg berwajah kasar, dan tampak tertawa terbahak2 disana…

Marco terkejut, tercengang melihat istrinya dalam penguasaan orang lain. Tapi entah kenapa dirinya bisa tenang bahkan tersenyum….

Marco tampak tersenyum tenang, dia tidak ingin menunjukkan kekuatan sejatinya karena Marco belum melihat kekuatan dari lawannya yang terakhir didepannya ini.

“Ha ha ha….”

“Kalian bisa apa ? Memang bisa ngaceng ?!!”

“Banci macam kalian bisanya cuma ngomong saja “

“..Ha ha ha”

Marco dengan tenang berusaha memancing emosi musuh didepannya. Hal ini untuk memecah konsentrasi musuhnya, sehingga dirinya bisa segera membagi raga untuk menyelamatkan istri serta agen property yang tidak bersalah.

“Anjing !!!….”

“..lihat saja saudarmarco akan segera memperkosa pelacurmu.. ha ha ha”..Jan nampak emosi.

“...Ha ha ha sana lihat.. “itu yang memangnggul wanitmarco apa bisa berdiri kontolnya ha ?”..ucap Marco bersuara lantang.

“..lihat mereka saja tidak punya penis gitu lho…”

“..Ha ha ha”..

Tiba tiba dari belakang dua orang yang memanggul istri dan agen property, muncul dua raga Marco yang lainnya….

Keduanya menarik celana kedua orang yang memanggul Naomi dan agent property…

“Srettt..”

“..class...”

“..Tes…..”

“Aaaaaaaaarrrvghhhhhhhhhhhhh........”

Terdengar jeritan membahana kedua orang yang tiba tiba penisnya dipotong habis oleh dua raga Marco. Dengan gerak super cepat,marco merebut istrinya dan agen property, kemudian melompat mundur menjauh dari dua orang yang telah kehilangan penisnya…nampak mereka berdua kesakitan dan mencoba untuk menutup darah yang mengucur dengan deras layaknya sedang kencing tak ada berhentinya. Dua orang yang tadinya memanggul Naomi dan agent property itu nampak bergulingan memegangi pangkal pahanya yang sudah rata…

Tidak hanya batang penis, namun beserta telurnya hilang lenyap…

Saking marahnya….

Jan melompat menyerang Marco dengan membabi buta…badannya nampak berwarna silver, keras bagaikan metal terkuat.

“..wuuut” pukulan keras dan cepat mencoba menjadikan kepala Marco sebagai sasarannya.

Marco, segera bergerak mencoba untuk meremukkan lutut dan siku siku musuhnya sekaligus habis… “tak pantas orang macam ini dikasih lunak….” Batin Marco

“..harus Segera !!!”

“Wuing wuing….sreeet “

“Jeduak jeduuk “

“Prak prok…”

Sebelum orang itu menyentuh badan Marco, entah bagaimana caranya Marco seolah melesat cepat bagaikan kilat dengan sepenuh tenaga dan kemarahan yang ada.. Marco menggerakkan tubuhnya secara luar biasa…

Namun keliatannya badan jan tidak bisa ditaklukkan sama seperti yang lainnya. Metal adalah kekuatan inti alamnya.

“..heuumm..” Marco membatin.

“..tidak bisa dibiarkan ini..” gumam Marco.

“...zrrrhhhhh”

Nampak tubuh Marco seperti terbakar api dan panas sekali.

“..apppaaa!!”

“..s-siapa k-kaamu sebenarnya?!!”...Jan nampak gelagapan ketika melihat tubuh Marco diliputi api yang membara, jarak api dengan tubuhnya yang hanya setebal lima centimeter nampak memadat layaknya ujung gigi gergaji yang siap memotong dengan aliran panasnya.

“..WUSSS..”

“WUSSS..”

“WUSSS..”

Berbagai pukulan dan tendangan Jan, diarahkan kepada Marco.. tapi Marco bisa menghindarinya dengan mudah..



“hahahahahaha..” Marco terus tertawa dan itu membuat Jan semakin jengkel dan menyerang Marco dengan mengerahkan semua tenaganya..

“bangsat.. !!!..” makian jan sambil terus menyerang Marco..

“hahahahaha..” Marco terus tertawa sambil menunduk.. mundur kebelakang, kesamping dan berguling kedepan.. Marco tertawa supaya jan mengeluarkan semua tenaganya sampai terkuras habis..

Dan ketika pukulan dan tendangan milik Jan sudah mulai melemah.. Marco mengambil ancang – ancang untuk menyerang balik..

Jan dengan tubuh yang gempal yang saat itu ada didepan marco,nampak mengarahkan pukulan kerahang Marco dan Marco langsung memundurkan wajahnya, lalu Marco mengarahkan sebuah pukulan lurus kedepan dengan sekuat tenaganya tepat diulu hatinya Jan..

“BUHHHGGGG..”

“HAAAGGGHHH…” suara yang keluar dari mulutnya jan seperti tertahan.. matanya langsung melotot menahan rasa sakit yang sangat luar biasa.. dan dia langsung roboh kebelakang sambil memegang dadanya..

“hupsss.. sakit ya..? ga bisa bernafas..? hahahahaha..” ucap Marco lalu tertawa..

Jan nampak berguling – guling dilantai seperti ayam yang baru dipotong..

“bajingan kamu ya…” ucap Jan lalu loncat dan mengarahkan tendangannya kedada Marco..

Marco menghindar kekanan.. dan tendangannya pun meleset.. ketika kakinya sudah menyentuh tanah.. Marco mencekik lehernya sekuat tenaga tepat di jakunnya dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk..

“HOOGGGHH..” nafasnya tertahan dan tubuhnya perlahan mulai melemah dengan mata yang melotot... Marco terus mencekiknya sampai dia berlutut dihadapan Marco.. dia memegang tangan kanan Marco dengan kedua tangannya dan berusaha melepas cekikan dilehernya kala itu..

Marco nampaknya engga ingin Jan mati dengan cepat.. Marco lalu melepas cekikannya dan mengarahkan tendangannya tepat didadanya..

BUHHHGGGG..

BUUMMMMM..

Jan nampak roboh kebelakang dengan kaki yang tertekuk kebelakang sambil memegang lehernya yang baru Marco cekik..

“sudah..? segini aja kemampuanmu..?”..ucap Marco yang belum mengeluarkan semua kemampuannya..

“..masa segini saja sudah menggelepar begini sih..? hehehehe..” ucap Marco sambil tersenyum melihat jan menikmati kesakitan yang luar biasa..

“ayolah.. berdiri lagi… masa pukulan ketua naga silver jerman lemah begitu.. kalah sama anak SD loh.. hahahahaha..” ucap Marco memprovokasi kembali.

Jan nampak lalu bangkit sambil memegang dadanya.. dan Marco menyambutnya dengan sebuah tendangan dirahang kirinya..

BUUMMMMM..

Dia pun roboh kekanan.. Marco lalu mendekatinya.. dan Marco melihat didekat kepala jan ada kayu tebal yang panjangnya kira – kira seukuran tusukan sate.. Marco mengambil kayu itu.. lalu Marco menduduki dada sigempal dengan lututnya, Marco menahan lengan kanan dan kirinya.. lalu mencekeknya sampai mulutnya terbuka lebar karena tidak bisa bernafas.. Marco lalu mengganjal gigi samping jan.. dan terlihat Marco menarik paksa lidahnya..

“..ini lidah juga masuk bagian metal apa engga sih yaa” gumam Marco kala itu penasaran.

“kamu tadi bilang mau membunuhku kan.. hehehehehe.. ” ucapmarco menarik lidahnya dengan kuat lalu Marco menyentil lidah Jan yang sudah ditariknya...

mata Jan berair menahan sakitnya sentilan dengan kekuatan tangan milik Marco dilidahnya..

Lalu Marco memukul rahang kirinya dengan keras sampai kayu yang mengganjal gigi sampingnya terlepas..

BUHHGGG…

Dia pun langsung lemah dengan mulut yang menganga..

BUUGGHH..

Tubuh jan langsung oleng kesamping jatuh ketanah. Diluar dugaan ternyata Jan masih kuat untuk berdiri dan..

WUSSS..

Jan melancarkan serangan kilat, dengan pukulan tangannya yang berwarna silver, melesat kearah Marco. Marco menunduk sambil mengarahkan kepalan tangan kanan dan tangan kiri nya ketulang iga Jan sebagai sasarannya..

BUUHHGGGG…

BUUHHGGGG…

BUUHHGGGG…

BUUHHGGGG…

Marco memukul berkali - kali tulang iganya bagian kanan dan kiri milik Jan sampai berbunyi..

KRAAAKKKKK..

KRAAAKKKKK..

“AARRRGGHHH..” Jan nampak berteriak kesakitan sambil mencoba melepaskan diri dari serangan Marco, lalu mencoba memukul ulu hati Marco.

Namun untuk kedua kalinya Marco melancarkan serangannya dengan kuat..

BUUHHGGGG…

Dia roboh lagi kebelakang.. Marco lalu mendatanginya dan meraih tangan kanannya sampai lurus.. Marco lalu memukul sikutnya kearah dalam dengan telapak tanganmiliknya yang terbuka dengan sekuat tenaga..

KRAAAKKKKK..

“AARRRGGHHH..” jan berteriak kesakitan ketika tangan kanannya jan oleh Marco dibuat patah menjuntai..

Dan Marco melakukan hal yang sama dengan tangan kirinya..

KRAAAKKKKK..

“HAHAHAHAHAHA…” Marco tertawa dengan keras

“AARRRGGHHH..” Jan lagi – lagi berteriak kesakitan, ketika tangan kirinya Marco buat patah seperti tangan kanannya.. dan jan nampaknya langsung pingsan..

Sudah puas…?? belum..

Marco memegang telapak kaki kanannya sampai lurus keatas.. dan Marco menginjak kemaluannya sebagai pijakannya.. lalu Marco pegang tumitnya dengan tangan kiri dan ujung jari kakinya dengan tangan kanan.. lalu Marco putar dengan keras sampai berbunyi..

KRAAAKKKKK..

“AARRRGGHHH..” jan terlihat bangun dan tersadar dari pingsannya karena kaki kanannya oleh Marco dibuat patah..

“AMPUN.. AMPUN.. AMPUUUNN..” Jan nampak berteriak kesakitan..

“hahahahaha.. sakit ya..” ucap Marco sambil tertawa.. dan Marco tidak menghiraukan ucapannya dan Marco juga mematahkan kaki kirinya dengan cara yang sama..

Dan diapun pingsan lagi dengan kedua tangan dan kaki yang patah menjuntai..

“hahahaha..” Marco nampak tertawa melihat musuhnya.

Musuhnya yang nampak sudah babak belur patah tangan dan kaki itu kini seperti kembali utuh seperti sedia kala.

Dengan gerakan cepatnya Marco kembali menyerang..

“ARRGGHHH….” Jan berteriak kesakitan akibat hidungnya patah kedalam dan kepala belakangnya menghantam dinding dengan keras.. dan dia langsung pingsan akibat injakan Marco yang bertubi – tubi..

Marco lalu menyeretnya didekat tembok besi benteng istana dan Marco juga mematahkan kedua kaki dan tangannya kembali..

Hanya sekelebat saja….

Dua lutut remuk…

Dua siku remuk….

“Aaaaaarrrhgggggggggggghg..”



Teriakan Jan membahana membelah langit siang itu…

Teriakan kengerian penuh kemarahan tapi juga keputusasaan dan kesakitan yang amat sangat…

Orang itu jatuh berguling guling seolah kambing yang habis disembelih….

Tak selang lama…..

“Aaaaaarrrhgggggggggggghg”

Teriakan kembali membahana…. Marco segera melakukan aksi memotong dan mencincang tubuh Jan dengan energi api panasnya. Karena Marco sadar kekuatan metal milik jan hanya bisa dilenyapkan dengan menjadikannya sebagai larutan metal dalam bentuk yang kecil kecil.

“....cuuurrrr...”

Suara lelehan tubuh Jan warna silver nampak terdengar, Marco sengaja mengumpulkannya dalam satu wadah yang telah dia buat. Wadah yang lebih mirip seperti botol air mineral namun terbuat dari lelehan material terkuat di bumi.

Namun tidak begitu saja yang terjadi…setelah mengamankan lelehan metal silver itu kemudian nampak Marco mengambil batu kerikil sungai…

Swing …..prak

Swing…...prak

Swiiingg….. prak

Ke dua puluhan orang yang lepas sendi tadi juga remuk lututnya sekaligus oleh lemparan batu kerikil sungai….

Siang itu….

22 orang remuk lututnya…

Plus 2 orang diantaranya hilang kemaluannya…remuk sikunya….

Marco benar benar dibuat marah dan tersinggung karena lawan lawannya benar benar hendak memperkosa istri nya …

Ini soal kehormatan yang disentuh…

Ini soal harga diri….

Soal bagaimana lelaki membalas penghinaan terhadap wanitanya….

Itulah nilai nilai yang selalu diajarkan oleh Marco kepada semua anggota bisnisnya…

Naomi nampai diam membisu, bagaimanapun juga pengalaman didepan matanya sungguh sangat luar biasa liarnya…

Ada dua hal yang akan Naomi terus ingat, bagaimana ngerinya jika mereka jatuh ke tangan 22 orang yang gila dan benar benar biadab hendak memperkosanya…

Beramai ramai di alam terbuka…

Seandainya saja pihak Marco dibuat kalah apa yang akan terjadi ?

Bayangan kengerian itulah yang membuat Naomi shock kala itu…

Seumur hidup Naomi belum pernah mengalami adegan perkelahian yang begitu dahsyat…

Bagaimana Marco begitu terlihat kuat, hebat dan sungguh sangat luar biasa kemampuannya.

Satu saja Marco sudah mengalahkan 22 orang sekaligus… sendirian….

Seorang diri…

Satu saja Marco dengan cepat kurang dari semenit meremukkan lutut 20 orang sekaligus seolah lemparan tangannya itu bagai lontaran granat..

Ada kegagahan disana…

Ada kegarangan disana…

Ada kehebatan disana…

Tapi ada kebijaksanaan disana….

Kalau orang lain, dengan kemarahan akibat istrinya diculik paksa macam itu dan dengan kemampuannya akan sulit memaafkan nyawa musuh musuhnya…

Marco saat ini hanya membuat musuhny untuk tidak bisa berbuat jahat lagi…

Itu saja...

Kalau saja mengikuti hawa amarah Naomi yang hendak jadi korban pemerkosaan…

Ingin rasanya mereka dicincang lumat sampai bentuk wujudnya tak tampak lagi…

Tapi Marco nampak begitu terukur…

Begitu memberikan kelonggaran atas hak hidup pemerkosa atau setidaknya nyaris jadi pemerkosa itu…

Agen property yang melihat kejadian itupun kencing dicelana. Tidak pernah dirinya melihat situasi setegang pagi itu.

“..tuan tidak apa apa?!” tanya Marco pelan.

“...ss-siapa tuan sebenarnya?!!” tanya agen property dengan gagap.

“..saya hanya manusia biasa saja tuan..”

“..jadi benar, tuan tidak apa apa??!” kembali Marco bertanya

“..ss-saya baik baik saja.. terima kasih..!” ucapnya

“..jangan lupa, segera tuan atur segala yang terkait transaksi pembelian istana ini segera...!” ucap Marco

“..b-bbaik..tuan”..ucap agen property itu.

Daaan,,,

“..bluupppp”

Marco dan Naomi menghilang dari hadapan agen properti itu, meninggalkan beribu pola pemikiran yang bergerak liar, namun satu yang sangat dipikirkannya, bagaimana bisa satu orang menghabisi musuh musuhnya dengan tenang. Dan hilangnya kedua orang dihadapannya dalam kedipan mata sungguh.. “ora umum”...



........bersambung
Suwun sek yo dhe.. wes update
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd