Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PENGUASA ABSOLUTE

Bab 21 DEAL

Disebuah ruangan tertutup dimana saat itu ada beberapa kawan perkuliahan Marco sedang melakukan pertemuan membahas apa yang sedang terjadi tadi sore, dimana Marco dijemput oleh wanita super duper sexy dan cantik ke kampusnya.

“ Maksudnya aku harus menarik hati Marco begitu??” tanya bianca dengan nada yang sedikit tidak ramah. Seorang gadis umur 18 tahun, anak dari kedubes italy dengan perawakan mirip dengan emily ratajkovski (emrata) itu terlihat sedang berdiskusi dengan seseorang laki laki misterius.

“ Ya itu terserah kamu, yang pasti kamu nanti harus menunjukkan hal hal yang membuatnya benar benar yakin untuk memilihmu!” balas lawan bicaranya.

“ bikin nantinya Marco bisa mencintai kamu apa adanya, bukan dari harta ataupun kekayaan kamu! Atau siapa orang tua kamu!” Balas lawan bicara bianca mulai terlihat tak tenang

“ cari cara agar semua orang dikampus ini tau perasaan kamu,!” jawab lawan bicara bianca. Sesaat bianca terdiam. Ia menatap lawan bicaranya dengan lekat lekat.

“ Kamu tertarikkan dengan Marco??” tanya lawan bicara bianca.

“ hemmm..!” Balas bianca dengan anggukan yakin.

“ Show it! Tunjukkan ke semua orang yang ada, bahwa kamu sungguh menyayangi Marco! Buat Marco benar benar mencintai seorang bianca dengan cara mu sendiri!” kata lawan bicara bianca.

“ baiklah aku akan bikin schedule untuk menarik perhatian Marco!” gumam bianca namun terdengar jelas bagi lawan bicaranya kala itu.

“ Hmm, baiklah kalau begitu aku akan meminta bantuan rissa untuk menemaniku membuat schedule!” ucap bianca sambil mengangguk.

“ Wah bagus dong! Jadi semua orang disini akan semakin tahu perasaanmu ke Marco!” jawab lawan bicara bianca sambil mengedipkan matanya kepada rissa yang berdiri disebelah mereka.

“ Kenapa sih elu suka banged sama orang udik itu!” jelas Rissa dengan sebalnya. Mungkin rissa lagi PMS karena ditinggal bosnya beberapa saat. Karena bosnya entah jadi apa dikehidupan ini, makanya rissa sewot, dan akhirnya memilih kuliah ditempat marco kuliah.

“ Hehehhe, pertama kali melihat Marco datang kesini gue sudah menyukai kepribadiannya. Sebenarnya kamu itu bukan orang yang jahat rissa, kamu hanya salah pergaulan. Makanya selalu menilai orang dengan baju apa yang dipakai, tebel apa engga dompetnya.!” jelas bianca dengan santai.

“ Jadi, ada clue kan buat gue untuk bisa menaklukkan hati seorang Marco??” tanya bianca dengan nada tajam kepada Rissa.

“ KESEDERHANAAN! Hanya itu yang Marco suka bi, tunjukkan rasa sayangmu dengan sederhana. Karena lawanmu nanti bakal menghabiskan uangnya, maka dari itu kamu harus bisa tampil apa adanya!” jelas rissa kala itu seolah olah menjadi seorang ahli dalam percintaan remaja bagi bianca. Bianca terlihat mengangguk mengerti.

“ Thanks riss!” jawab bianca sambil tersenyum dan memeluk rissa.

“..eh bi terus bagaimana dengan cowok ...siapa tuuuh.. si Jhon..” ucap Rissa.

“..kenapa memang si Jhon??”...ucap bianca

“..bukannya elu lagi deket sama si Jhon, kapan hari sering samaan datangnya pas kuliah..” ucap rissa bertanya menyelidik.

“..jadiaan ya eluu sama si Jhon...??”,,kembali rissa kepo.

“ ealah, dia itu kan pemegang gerai starbuck, mereka mau buka gerai starbuck di area bisnis yang papa ku pegang, jadi yah mulai besok aku harus nemenin dia survey lokasi dan meeting ama dia. Kan biar ngga ada yang kesalahan ketika eksekusinya!” balas bianca dengan tenangnya.

“ Oh, kirain elu sudah jadian sama do’i?” tanya Rissa kembali menyelidik sambil mengarahkan matanya bertanya didepan bianca yang sedang memikirkan sesuatu.

“ Cemburu yah??” tanya bianca...

“...ambiilll tuuh si Jhon...buat elu...gue tambahin deh gocap...mau lo..?!” bianca iseng merespond rissa.

“ Buat apa? Emang gue apaan?? Mending kamu tuh sama si Jhon daripada ama marco..idiih..!” balas Rissa dengan nada sedikit kesal seolah olah bergidik geli.



Malam itu Marco memutuskan untuk menemui Dino, biar ada teman bicara.

“ kamu sibuk Dino?” tanya Marco sambil membawa minuman hangat dicangkirnya yang diambilnya untuk melepas kepenatan. Naomi sudah tidur lebih awal setelah aktivitas belanjaannya, lebih tepatnya aktivitas menguras salah satu gerai ternama kala itu.

“ ehh..tuan,..”

“... tidak, saya tidak sibuk tuan, ini baru bikin draft bayangan, terkait orang orang terpilih kita untuk menjaga rumah ini tuan!” kata dino sambil tersenyum.

“ ada masalah!” jawab Marco dengan nyengir.

Mereka berdua tertawa bersama sama sejenak karena pertanyaan marco seolah olah ejekan bagi Dino yang sudah senior dalam urusannya.

“..tidak tuan, jelas tidak..semuanya sesuai dengan SOP dirumah keluarga tuan di Italy dan semuanya merupakan produk SDM yang handal”.. ucap Dino menjawab keraguan bercandaan Marco kala itu.

Yang membuat Marco tercengang cengang adalah konsep 3 shift 24 jam 7 hari seminggu milik Dino. Marco pun perlahan lahan membuka file kerja tersebut. Mendadak syaraf tubuh Marco bereaksi dengan keras. Semua syaraf itu akhirnya terpusat di otak kiri dimana otak yang dipergunakan Marco untuk menguasai bidang pekerjaannya, marco terlihat mulai memberikan gambaran gambaran ide yang bisa di pakai. Tubuh Marco menegang dan tak henti hentinya ia menggoyangkan kaki nya. Ia begitu serius membuka satu persatu file tersebut. Tak terasa hampir jam 1 lewat Marco sibuk dengan file tersebut. Akhirnya ia memiliki sebuah ide yang menurutnya hasil dari gabungan ide sebelumnya dan masukan dari file file yang ia lihat. Maka sambil tersenyum ia bergumam

“ Semoga berhasil DINO!” gumamnya



Siang keesokan harinya, kala itu Marco sedang sibuk melihat laporan performa semua perusahaannya. Ada banyak tagihan yang akan ia tagih ke instansi pemerintah negara yang berbeda. Kebetulan hari itu jatuh temponya. Maka setelah menghitung semua outstanding, Marco pun segera menuju ke layar monitornya dimana naomi ada disana. Panggilan meeting semua direksi pimpinan bersama Marco diadakan siang itu. Ada lebih dari 100 layar kecil kecil dengan wajah para pemimpin perusahaan yang kala itu menghadap layar webcam mereka masing masing.

Sepuluh menit...

Tiga puluh menit..

Satu jam...

Meeting yang lebih mengarah untuk penekanan hal terkait penagihan yang sangat efisien dan effektif diterangkan oleh Marco. Sehingga tidak ada lagi namanya delay payment kedepannya.

Meeting itu ditutup dengan saran saran dari pimpinan serta langkah langkah perusahaan kedepannya. Terkait dengan pengeluaran perusahaannya, Marco sendiri menggunakan konsep block chain, sehingga dirinya bisa mengetahui tingkatan budget yang sedang diupload dan siapa saja yang bertanggung jawab dalam pengawasannya. Konsep yang sangat cocok untuk perusahaan sekelas miliknya dengan berbagai macam dunia industry



Sore itu Marco ada kuliah malam, karena dosennya tidak bisa hadir siang hari, sehingga kuliah diganti dengan malam hari. Marco yang pada saat itu menggunakan motor matic dan bukan motor sportnya menuju kampus mengingat dirinya ingin menikmati perjalanannya. Saat sedang asyik asyiknya naik motor dan sudah diposisi parkir, dari jauh Marco seperti melihat mobil BMW serie 7 terlihat berjalan dengan kencang kearah dirinya yang sedang berencana berbelok kearah jurusannya.

“...ciiiittttt...”

“..brruukk..”

Mobil itu terlihat dengan sengaja menabrak motor yang dikendarai Marco. Untung Marco bisa menghindar dengan langkah kilatnya. Semua orang yang melihat hal itu terkesan cuek dan tidak perduli, karena bukan kenapa, pengendaranya adalah anak dari jendral berbintang dinegara ini. Mau kasus seperti apapun pastinya bakal lewat saja dengan pengaruh kekuasaan orang tuanya.

“ eeeh!!! Udik..kalo elu bawa motor hati hati doong..lihat kaan lecet mobil gue...dasar kampungan..***nti rugi kaga’ elu...!” teriak Jhon mengagetkan para penghuni kampus kala itu. Bianca nampak keluar dari mobil milik Jhon, dan terlihat bianca tidak suka dengan aksi yang dilakukan Jhon kepada Marco.

“ Wah ada bianca sama cowoknya...!” seringai Marco kepada bianca. Langsung terlihat wajah tidak senang Jhon sehabis mendengar ucapan Marco yang lebih menyapa bianca dibandingkan memperhatikan dirinya.

“ eluu...yaaa...disuruh ganti rugi malah mengalihkan pembicaraan?” tanya Jhon kepada Marco, dan bianca yang masih kaget dengan jawaban Marco.

“ Eh, kan elu yang salah jhon..kenapa elu main tabrak Marco...freak tahu ga elu..!” balas bianca menenangkan situasi yang memanas.

“ Tapi gue engga suka itu cowok, main menghalangi jalan mobil gue kan bi..elu liat sendiri..!” balas Jhon sengit. Marco yang mendengar percakapan mereka lebih memilih diam, karena memang si jhonlah yang salah!

“ Makanya kalo punya mata jangan lupa dibersihin beleknya..!” balas Marco jahil.

bianca yang mendengar celetukan Marco langsung panik saat melihat Jhon mukanya merah padam. Jhon segera berdiri dan beteriak

“ Lo enggak tau gua siapa bangsat???” teriak Jhon membuat seluruh cowok cewek kampus yang melihat kala itu dibuat sangat kaget karena jhon berteriak kencang sekali, menggema terdengar.

“...yaah cari mati itu bocah udik..”

“..kasihan anak kampung...”

“..heem... habis lah riwayat elu anak udik..”
berbagai macam omongan terdengar menggema kala itu. Dasar netizen +62, taunya ngomongin saja, bukannya ngebantuin. Batin marco.

“ Gak tau, emang lo siapa???” balas Marco tersenyum jahil sambil menyeringai. Spontan pertanyaan Marco itu mengundang tawa dari para mahasiswa yang sempat terkejut mendengar teriakan Jhon.

“ Bokap gue salah satu penguasa instansi kepolisian negara ini dan pangkatnya bintang tiga terus nyokap gue 20 besar orang terkaya di negara ini, tahu kagak elu.. anjing!! Teriak Jhon

“ ooow...!”... Balas Marco sambil memanyunkan bibirnya. Sontak hal tersebut membuat para mahasiswa tertawa!!

“ cari perkara elu ya..dasar..spanduk pecel lele...!!!” teriak Jhon makin emosi melihat para mahasiswa tertawa.

“ bentar.. bentar...... bentar..”

“....elu tahu ..menteri keuangan! kagak!”

“.. menteri keuangan itu, kencing saja datang kerumah gue..tau kagak elu..” jawab Marco sambil nyengir.

Kali ini tawa para cowok cewek kampus yang melihat perdebatan itu tidak terbendung lagi, semuanya tertawa terpingkal pingkal medengar jawaban Marco.

Karena merasa jika jhon tidak mendapatkan panggungnya kala itu. Jhon segera bergegas menuju ke arah Marco. Ditambah karena emosinya sudah di ubun ubun, sungguh rasa amarahnya sudah melewati batas menghadapi mahkluk bernama marco kala itu, dan amarahnya sudah berada di titik didihnya! Segera saja ia menghampiri Marco yang bediri dekat motornya, motor yang masih ada diposisi terjatuh tertidur dibawah kolong mobil bmw serie 7 milik jhon. Kemudian ia mencengkeram kerah leher Marco.

“ Anjing lo ..........mau mati???” Jhon berteriak didepan tubuh Marco.

Marco terlihat masih dalam kondisi yang tenang. Karena memang Jhon bukanlah lawan baginya.

“ Tolong jangan ladeni Jhon ...please aku mohon...Marco..!” ucap bianca kala itu coba melerai.

Marco pun yang melihat sorot mata memelas dari Bianca langsung secara perlahan berusaha tetap menjaga emosinya. Ia hanya diam saja di tarik kerahnya seperti itu. Ia menatap Jhon lekat lekat. Tapi tiba tiba ia merasakan panas di wajahnya sebelah kanan. Ternyata Jhon langsung menamparnya dengan tangan kanan seraya tangan kirinya tetap memegang kerah. Mendapat tamparan seperti itu spontan emosinya naik. Tapi hati kecilnya berkata untuk menahan diri. Jangan membalas. Entah bagaimana Marco malah seperti tertahan segala gerakannya. Ia hanya diam saja.

Jhon yang merasa di atas angin kala itu langsung berkata.

“ Minta maaf ngga...”

“... njing bangsat!!!” katanya sambil menampar pipi Marco sekali lagi.

Marco tahu diri disaat itu ia bukan siapa siapa, dan melihat reaksi dari Bianca dia tau jika dia harus bisa menahan amarahnya. Biasanya secara spontan ia telah memangsa orang yang sedang menamparnya.

“ MAAF...!” bianca berucap kepada Marco.

“..tolong Marco bilang saja maaf, agar cepat selesai..” bianca terkesan lebih menyuruh Marco kembali.

“..hemmm..”

“..maaf..” ucap Marco lirih.

“ Sekali lagi bangsat!!!” kata Jhon seraya menampar pipi Marco untuk ketiga kalinya. “PLAKKK!!” tamparan ketiga Jhon niscaya membuat pipi kanan Marco memerah dan sungguh pedas rasanya. Pergolakan batin Marco untuk melawan sangat keras. Tubuhnya sesekali bergetar sambil berkata

“ Maaf!!” Marco berkata maaf untuk yang kedua kalinya.

“ Hahahaahaha, anak bangsat ini...akhirnya minta maaf juga, nih rasain!” kata Jhon masih dengan emosi yang kalap kemudian hendak menampar Marco untuk yang ke empat kalinya. Tapi sebelum Jhon menampar Marco, Bianca masih sempat memegang tangannya Jhon kala itu.

“ Stop Jhon..! Please jangan ribut Jhon! Tolong liat gue...kan elu juga yang salah,..!” kata Bianca. Jhon yang kala itu tatapan matanya masih terbawa emosi tinggi segera mendorong Bianca dengan maksud melepaskan pegangannya. Spontan Bianca terpental akibat dorongan Jhon yang kuat sehingga punggungnya menabrak pintu mobil yang terbuka dan terhuyung jatuh.

Marco yang melihat Bianca terhuyung jatuh dengan posisinya terjengkang, posisi yang membuat robek rok mini milik bianca, posisi yang membuat semua cowok cowok mesum hepi tentunya, bagaima tidak hepi, dengan posisi bianca jatuh semua cowok bisa dengan mudahnya melihat celana dalam milik bianca, celana dalam yang terlihat lebih terang dan kontras dengan suasana remang dimalam itu. Paha bianca yang putih mulus layaknya tubuh tubuh wanita bule pada umumnya, ditambah posisinya yang terjengkang, sangatlah disayangkan jika dilewatkan.

Marco langsung bereaksi secepat kilat sebelum bianca terjatuh dan duduk dilantai paving parkiran kala itu.

“..tap...” ditangkapnya tubuh bianca dengan kecepatan respondnya. Meski sudah ditangkap setengah memeluk sebenarnya. Tekanan dua buah nenen milik bianca pun terasa, meskipun masih gede punya naomi siih. Tapi lumayan lah.

Emosinya langsung pecah!!!

Langsung saja ia menoleh ke arah dimana motornya masih diinjak ban mobil milik jhon. Motor matic yang dipainjamnya dari salah satu satpam dirumahnya. Disitu Marco dengan cepat ia mengangkat dan melemparkan motornya keatas kap mesin mobil bmw serie 7 milik jhon.

“..bruaaak...buuumn..”

“..pyaaar...”

“...dassssh...”

Rusak ringsek hancur pecah...entah apalagi yang bisa digambarkan. Mobil keluaran terbaru itu kini sudah tidak terbentuk.

“...whaaaaattttt....”

“...gilaaa....”

“...seriuuuusss...”

“...matiii daah itu bocah kampung... fix...”

Berbagai macam ocehan penghuni kampus malam itu terdengar.. bahkan reaksi yang memicu adanya kepala jurusan dan beberapa dosen untuk segera datang melihat kerusuhan yang terjadi.

“ DAGHHH!!!” bunyi suara sewaktu kepala Jhon di tekan ke atas atap mobil miliknya. Sementara terlihat tangan kanan Marco menahan kepala Jhon agar tetap berada diatas atap mobil yang bagian depannya sudah ringsek, rusak berat dengan posisi motor Marco ada nangkring diatasnya.

“BRAKKKKK!!!” seketika atap mobil itu tersebut pecah menjadi dua bagian.

“...awas elu jika sampai gue lihat elu ada dikampus ini lagi..dan jangan pernah perlakukan wanita seperti tadi...!!! denger engga elu... BANGSAT!!!!!!! Teriak Marco sambil dua tangannya mengangkat kepala Jhon tinggi tinggi kemudian dengan sekuat tenaga ia hantamkan lagi tubuh Jhon ke atas atap mobil yang sudah terbelah menjadi dua.

“ BRAKKKKKKKK!!!!!!”. Seketika Jhon ambruk bersamaan dengan mobil yang hancur menjadi dua bagian tersebut. Tampak darah segar mulai mengalir lancar dari kepala dan wajah Jhon.

Saat Marco hendak memegang kepala Jhon lagi, tubuh Marco langsung di tahan oleh para keamanan kampus kala itu. Butuh 5 orang untuk menahan Marco yang masih ingin menghajar mangsanya. Bianca yang sudah di papah mahasiswa lain hanya terdiam melihat kejadian brutal di depannya. Sungguh pria sederhana yang sangat menjaganya sikapnya dengan sopan selama ini, terlihat sangat brutal ketika marah dan emosi. Sementara Jhon tidak bergerak sedikitpun dan darah segar semakin banyak mengalir.

Marco tampak diam dan menunggu, karena Marco paham dengan situasinya, pastilah entah pihak kampus atau pihak orang yang selalu menjaga jhon dari kejauhan akan segera menghubungi orang tua jhon akibat ulah Marco. Dan Marco bersiap atas aksi yang telah dilakukannya.

Malam itu di sebuah rumah daerah bilangan pondok indah, terdapat sebuah cluster yang hanya dihuni oleh orang orang super elite dalam artian nilai hunian rumah tersebut berkisar ratusan miliar harganya. Rumah seperti istana dalam cerita dongeng dan hanya dihuni oleh orang berpengaruh di Negara ini. Seorang pria paruh baya berusia sekitar tiga tahun lagi dari 55 tahun rencana pensiun dinegara ini. Dengan kumis tebal, tinggi sekitar 160cm. badan ramping. Jam tangan dengan harga kisaran sepuluh milyar melingkar di tangan kirinya. Ia sedang menghisap cerutunya sewaktu telepon genggamnya berdering. Bawahannya pun segera membawa telepon genggam tersebut kearah pria tersebut. Sosok Itu adalah Pemilik bintang tiga salah satu lembaga militer yang berkantor pusat di ibukota Negara ini. Istrinya adalah pemilik Perusahaan yang sukses dibidang makanan cepat saji dan restaurant itu merupakan salah satu yang terbesar di Negara ini. Selain itu istrinya memiliki perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, dan real estate serta pemilik lisensi resmi Starbucks untuk kawasan Asia Pasifik . Ia termasuk orang terkaya di Negara ini di urutan ke 20 menurut Forbes. Memiliki cabang perusahaan di Singapore dan USA. Pria paruh baya yang kala itu segera menerima telepon tersebut

“ Halo! Ada apa?” tanya pria tersebut.

“ Bos, tuan muda kena masalah!” balas suara diseberang

“ Status?” tanyanya lagi

“ Siaga 1!” balas suara itu

“ Kurang Ajar! Siapa yang berani beraninya berbuat hal tersebut??? Bajingan!!!!”

“ Sedang di investigasi bos! Perintah??”

“ Habiskan sampai ke akar akarnya siapa saja yang mendukungnya, kirim tim pembersih persiapkan mobilku segera!” perintah pria tersebut. Ia bernama Harry Tanusudibjo! Ayah dari Jhon Sudibjo yang kondisinya sedikit memprihatinkan akibat ulah Marco yang notabene adalah konglomerat terkaya di Negara ini!

Pria tersebut kemudian membuang cerutu nya dan terdapat rasa marah yang amat besar mengetahui anaknya telah menjadi bulan bulanan orang lain. Ia memantapkan dirinya untuk membalas perbuatan orang yang melakukan hal tersebut kepada putranya. Akan dia hilangkan nyawa orang tersebut. Berani beraninya ia membuat masalah dengan keluarga Sudibjo pikirnya. Setelah bersiap siap membawa keperluan yang seadanya ia bersama ke lima bodyguard nya segera bergerak menuju kampus yang ada dipusat kota besar ini. malam itu juga mereka berjalan dengan pengawalan mengalahkan pengawalan presiden negara ini!! Nampak orang tua paruh baya itu ingin melihat dengan mata dan kepala ia sendiri sang pelaku dan dirinya sendiri yang akan menghabisi nyawanya!

Marco sedang duduk di ruang tunggu kantor jurusan kampusnya. Dengan didampingi Bianca, Marco masih saja berusaha menahan amarahnya. Jhon telah dirujuk ke rumah sakit terbesar dan terbaik di kota ini, rumah sakit yang mana milik Marco tentunya.

Kabar terakhir, Jhon hidungnya patah, pelipis robek, kepala ada yang robek dan luka bentur yang tidak terlalu serius. Tapi trauma yang masih membekas menyebabkan kondisi Jhon masih belum stabil. Tak lama kemudian Kapolda metro berpangkat bintang dua telah tiba dilokasi setelah mendapatkan kabar dari telepone atasannya bintang tiga, kapolda metro itu segera menghampiri marco yang masih terlihat santai tenaang tanpa ada beban.

“ Mari ikut saya semuanya!” katanya laki laki yang berpangkat dua bintang kala itu. Mereka pun mengikuti Pak Kapolda menuju ruangan yang dipinjam dari rektorat. Ruang kerja rektor itu ternyata cukup luas , mereka pun duduk di sofa.



“ Pak, rektor ini bukan masalah sepele! Bisa anda jelaskan Marco ini siapa anda?” tanya pak Kapolda kepada pak rektor kampus kala itu.

Nampak rektor dengan sopan berbicara ditelinga kapolda, tanpa ingin semua orang mengetahui.

“ Marco ini orang yang direferensikan pak menteri pendidikan, saya tidak bisa menyebutkan siapa sebenarnya marco, tolong bapak tanya langsung kepada bapak menteri!” jelas pak rektor dengan pelan ditelinga kapolda metro malam itu.

“ benarkah, artinya situasi Marco sedang tidak aman, jadi mau tidak mau harus saya amankan terlebih dahulu. Selain itu ia juga bisa dikenakan pasal perbuatan yang mengancam keselamatan orang!”

“ Tidak aman bagaimana pak?” tanya Pak rektor. Sementara Marco dan yang lain hanya terdiam.

“ jadi begini, orang tua Jhon adalah salah petinggi tinggi dilembaga kami dan istrinya adalah salah satu konglomerat terbesar di Negara ini, dan kabarnya ayah Jhon malam ini juga akan tiba disini. Ayahnya adalah Harry Tanusudibjo!! Sudah tau kan?”

Pak rektor dan Bianca mengangguk mengiyakan. Sementara itu Marco masih dengan tenangnya menghadapi permasalahan ini.

“ Siapa tuh? Ga pernah denger pak?” tanya marco dengan polos.

“ Intinya jangan pernah bermasalah dengan mereka!! Karena mereka orang orang yang sangat berbahaya. Dan dengan kedatangan ayahnya malam ini akan menambah runyam karena ia pasti akan membuat perhitungan dengan dengan Marco ini!” jawab Pak Kapolda sambil menatap Marco tajam.



“ Saya siap melindungi Marco dengan segala sumber daya yang saya punya!..karena dari semua rekaman CCTV jelas jika marco hanya spontan bereaksi hingga sampai kejadiannya seperti ini!” jawab pak rektor kala itu. Tentunya rektor tidak ingin dirinya dicopot hanya karena tidak bisa melindungi salah satu titipan pak menteri.

“ Dengan segala hormat pak, saya tau bapak orang berpengaruh di kampus ini, tapi bagi pak Harry anda seperti debu, bahkan dengan sejentik jari saja ia akan menghancurkan anda pak, jadi tolong bersikap kooperatif, apapun yang Pak Harry minta jika masuk akal akan saya penuhi! Termasuk memenjarakan Marco!” jawab Pak Kapolda tegas.

“ Boleh pak penjarakan saya saja jika ini akan menyelesaikan masalah!” tiba tiba Marco berkata

“ Kamu serius?” tanya Pak Kapolda. Marco menganggukkan kepalanya.

“ marco...! Tidak!! engga boleh!!!! Aku engga mau kamu di penjara hanya karena kamu membela ku!!!!” bentak Bianca keras

“ Pak, tolong jangan sampai Marco di penjara, berapa pun tebusannya??? Akan saya bayar!!!” balas Pak rektor benar benar bersikap mencari kesempatan langka.

“ Ini bukan tentang uang lagi pak, ini tentang balas dendam dan saya harus mengamankan keselamatan Marco!!” jawab pak Kapolda dingin.

Tanpa disadari oleh siapapun bianca nampak sibuk dengan jari jemarinya mengetik di layar hapenya, ternyata menginformasikan kejadian ini kepada orang tuanya. Dan reaksi orang tua bianca sangat panik. Bianca berusaha menenangkan orang tuanya. Tapi ayahnya tidak menghiraukannya. Ia akan datang hari itu juga dengan membawa seorang yang disegani juga dan berharap orang tersebut dapat membantu masalah Marco. Marco yang mendengar langkah dari bianca bukannya membenarkan, namun marco sudah berusaha melarangnya tapi bianca lebih keras hatinya, malam hari itu juga keluarga dia akan datang membawa pengacara terkenal untuk membantu Marco.

Petang itu naomi sedang menikmati bakso bersama pilus kesukaannya. Sudah dua minggu ia menikmati makan bakso sama pilus sambil mengurus kerjanya.

Tiba tiba dion datang dengan membawa informasi dari orang lapangan jikalau marco ada masalah dikampus.

Tanpa menunggu lama lama, kemudian naomi langsung melakukan pengecekan dari kamera cctv diruangan rektor. Nampak disana marco sedang duduk didepannya ada pejabat kepolisian dengan bintang dua dipundaknya, disebelahnya ada rektor dan wanita kebangsaan italy.

“...hemmm menarik...” ucap naomi kala itu.

Segera naomi mengambil handphonenya yang ada didekat keyboardnya , dan menekan beberapa nomor.

“ Selamat sore, lagi dimana??” tanya pak naomi.

“ Halo ibu bos.., saya lagi di peristirahatan nih, baru balik sidak ke beberapa tempat bisnis bos marco di jabodetabek tadi! Ada apa bu bos?” tanya suara diseberang.

“ masih ingat dengan Harry yang kalah tender dengan M-corp di proyek internet untuk bangsa?”

“ bentar bentar... bu bos, banyak proyek suka lupa...”

“...Oh..., si lele dumbo itu, ingat bu bos sekarang, ada apa dengan orang itu bu bos?” tanya suara itu lagi

“anaknya.. di hajar oleh marco dan malam ini juga Pak Harry tiba dikampusnya marco!” jawab naomi

“ Ini sepertinya serius ibu bos , ada yang bisa saya bantu?” jawab lawan bicara naomi

“ Saya ingin mengeluarkan tim lima saya dan saya butuh kamu untuk mengawasi segala macam gerak gerik media, baik handphone tablet maupun perangkat lainnya yang bisa menyebarkan kejadian ini yang pada akhirnya dapat menimbulkan ketidaknyamanan di bisnis kita kedepannya?” pinta naomi kala itu menginstruksikan.

“ sangat bisa bu bos, tapi saya tebak bu bos berasumsi bahwa Pak Harry pada akhirnya akan tau siapa marco dan ia minta bantuan asing tepatnya antek antek amerika untuk membantunya, apakah betul begitu?” ucap lawan bicara naomi.

“ topan topan, cerdas juga kamu..apakah kamu ada keberatan?” tanya naomi

“ Jadi, beres ya topan, bisa segera kamu bergerak, amankan perimeter sekitaran sana jangan kasih dia masuk kewilayah kampus?” ucap naomi.

“ Oke bu bos, segera tim lima berangkat mengamankan perimeter segera..!” ucap topan tegas

Sementara itu dalam perjalanannya Pak Harry menuju kampus tempat jhon kuliah, dirinya mendapatkan telepon. Mengingat yang menghubungi adalah nomor yang memang sedang dia tunggu kabarnya, segera saja ia mengangkatnya.

“ Ada apa??” tanya Pak Harry

“ Pak pak!! Yang kita hadapi ini bukan orang sembarangan! Aduh pak saya baru dpt info yang menghajar anak bapak betul betul orang penting dinegara ini, bahkan setingkat presidenpun hormat kepadanya pak..!” jawab suara tersebut sedikit takut

“ Hah???!!!” balas pak Harry kaget sedikit shock bercampur takut.

“ Pak, ini bisa jadi masalah nasional jika sampai kita mengeksekusi anak itu, dan anak itu ada hubungannya dengan kekalahan kita di tender proyek internet untuk bangsa kemarin pak!” jawab suara tersebut.

“ Saya akan hubungi Amerika! Mereka akan membantu kita. Tim mereka sebagian adalah mitra kita!! Kamu tetap pada rencana untuk mengeksekusi anaknya!!! Selain itu ini akan menjadi ajang balas dendam kekalahan ku di tender internet untuk bangsa kemarin!!” balas Pak Harry keras. Ia tidak bisa mundur lagi, kejadian Jhon ini adalah puncak dari segala kebenciannya terhadap grup M-corp. Setiap tender yang melibatkan grup milik M-corp pasti berakhir dengan kemenangan mereka dan yang paling menyakitkan adalah kekalahan tender besar dengan judul internet untuk bangsa kemarin yang tidak bisa didugaa duga! Inilah saat paling tepat!! Now or never! Sekarang atau tidak sama sekali.

Sementara itu Marco masih bersama Bianca dan ada rektor kampus yang masih setia menemani, tentunya masih didalam ruangan rektor. Kapolda tampak sibuk dengan telponnya sedari tadi. Tapi kemudian tiba tiba telpon rektor berbunyi. Melihat namanya saja rektor sempat sedikit takut kemudian ia berdiri dan keluar dari ruangan tersebut untuk mengangkat panggilan tersebut.

“ Halo selamat malam...!” kata rektor kala itu

“ saya sudah mendengar semuanya, jadi pastikan marco bebas dari segala tuduhan!” kata suara tersebut.

“ baik pak..baik...iyaa..baik???” terdengar balasan rektor yang hanya berisi kata kata tersebut

“ Tolong tetap rahasiakan hal ini jangan sampai siapapun tau! Bisa??” ucap lawan bicara pak rektor kala itu.

Setelah itu nampak rektor masuk kembali ke ruangan tersebut. Sehabis rektor duduk kembali, pak Kapolda berdiri dan berkata

“ Dalam waktu beberapa jam ke depan Pak Kapolri dan panglima TNI akan datang juga kesini dengan alasan ada urusan dengan Marco, yang jadi pertanyaannya adalah Siapakah anda Marco????” tanya Pak Kapolda serius.

Seluruh orang di ruangan itu hening. Tidak ada yang berani menjawab. Semua mata tertuju pada Marco. Dalam hati Marco berpikir keras, apakah ia harus jujur kepada Kapolda atau justru berbohong??? Tapi ia juga tidak ingin memanfaatkan kekuasaannya. Jika memang dia salah dan jika harus dipenjara dia sudah siap. Kemudian setelah memantapkan hati ia berkata.

“Saya orang biasa pak! Maaf jika lancang tapi saya siap menanggung perbuatan saya! Jawabnya

“ Seorang Kapolri dan Panglima TNI apakah mungkin mereka rela bertemu dengan orang biasa! Siapa kamu???” tanya Pak Kapolda mulai keras.

“ Anu pak, dia kan masih shock atas kejadian yang terjadi, tolong beri ia waktu untuk menenangkan diri! Maaf pak, ini demi kebaikan bersama, jangan sampai bapak juga bertindak salah!” jawab Bianca

“ Salah???? Dimana salah saya coba jelaskan..???” tanya Pak kapolda tajam kepada Bianca, kapolda sangat bingung kala itu. Dengan siapa saat ini dia sedang berurusan.

“ hal yang harus bapak lakukan terhadap Marco adalah mencari tau identitas orang tuanya. Atau bapak mencoba mencari identitas keluarganya. Dengan adanya pihak keluarga kandung yang mengetahui masalahnya maka bapak baru bisa bertindak sesuai dengan peraturan yang ada!” jelas Bianca menjelaskan atas keilmuannya di jurusan hukum.

“ Hahahaha, itu sudah saya lakukan, tinggal tunggu informasinya masuk!”

“ kalau bapak sudah tau ngga usah nanya dia, apapun setelah masuk info tentang keluarganya!” jawab Bianca.

Seiisi ruangan nampak mulai terdiam diam termasuk Pak kapolda. Ia menarik nafasnya dan tersenyum sambil menganggukkan kepala.

Suasana kembali hening. Tidak ada yang berbicara. Semua sibuk dengan pikiran masing masing. Pak Kapolda hanya tersenyum kecut karena feelingnya akan terjadi sesuatu yang meghebohkan malam ini di dalam lembaga yang ia pimpin. Mungkin inilah ujian yang harus ia lewati sebagai Kapolda yaitu memastikan semuanya baik baik saja. Tak lama kemudian pintu ruangan diketuk, Pak Kapolda mempersilahkan mereka masuk sambil beteriak hormat. Pintu kemudian terbuka

“ Pak, ada orang yang ingin mendampingi marco! Jawab bawahan Kapolda.

“ Masuk!” balas Pak Kapolda

Kemudian Nampak 3 sosok pria masuk ke dalam ruangan tersebut. Marco mengenali mereka semua sewaktu berada di kantor mereka minggu lalu. Mereka adalah pengacara yang identik dengan gaya perlentenya dan beserta orang paruh baya jika ditebak adalah orang tua bianca.

“ Permisi pak Kapolda , saya mohon diizinkan untuk menemani kawan anak dari sahabat saya ini, apakah boleh?” pinta pengacara kondang itu sambil menyalami Pak Kapolda. Mereka bertiga bergantian menyalami pak Kapolda.

“ yah, boleh aja sih Pak, tapi mau seberapapun banyak nya kalian juga ngga guna! Karena yang kalian hadapi adalah konglomerat dan bintang tiga lembaga saya!” Balas Pak Kapolda dingin. Mereka pun sepertinya mengerti siapa yang mereka hadapi setelah Pak rektor nampak menjelaskan profile pak Harry , ayahnya Jhon. Dari raut mereka bertiga tersirat rasa cemas melihat lawan mereka sekarang. Pengacara itu kemudian menghampiri Marco. Bianca yang duduk diselah Marco kemudian pindah untuk memberikan space tempat duduk.

“ Gimana keadaan Anda ?” tanya si pengacara.

“ Kacau!” jawab Marco sekenanya

Marco dan sang pengacara berdiskusi terkait kejadian tadi.

Sementara itu baik Pak kapolri beserta panglima terlihat buru buru dengan menggunakan pengawalan khsusus, sampai sampai jalan protokol dalam kota menuju kampus itu ditutup dan semua lalu lintas dialihkan, Pak kapolri dan panglima juga sedang terburu buru untuk secepatnya menuju kampus, mengingat mendapatkan telp dari pak menteri yang kala itu sedang berada didepan bapak presiden negara ini. Tujuan mereka sama! Marco!

Berbeda dengan mereka berdua Pak harry dengan tim pembersihnya, bergerak dengan mantab! Sementara topan dengan tim lima milik naomi telah berada disekitaran kampus dan menyisir semua bangunan tinggi, untuk membersihkan para mata langit dunia cyber yang mungkin bisa melakukan aktivitas yang berdampak pada nama baik M-Corp sesuai dengan arahan dari naomi. Tak lupa langkah pembersihan dari para sniper. Mungkin hari itu adalah hari yang aneh bagi beberapa orang disekitaran kampus internasional tersebut, banyak orang berkostum layaknya badan anti teror berjaga jaga dengan ketat. Kilatan kilatan cahaya laser merah nampak terukur mengepung dari arah kegelapan.

Marco sudah menyelesaikan pembicaraan 4 matanya dengan pengacara. Mereka pun masuk ke ruangan tersebut dan duduk di tempat masing masing.

Tiba tiba Pak Kapolda berkata

“ Nah, saya sudah mendapatkan informasi siapa dan dimana orang tua Marco ini!” katanya sambil tersenyum. Seketika semua orang yang di ruangan tersebut diam sambil menatap ke arah Pak Kapolda. Kemudian Marco berdiri menuju meja Pak Kapolda. Sejenak ia mendekati Pak Kapolda kemudian berbisik beberapa menit. Terlihat dari sudut mata yang hadir disana, Pak Kapolda mengangguk angguk serius. Kemudian,

“ Mempertimbangkan banyak nya orang di ruangan ini saya simpan sementara info tentang orang tua Marco, yang pasti saya mendapat info pak kapolri dan pak panglima sebentar lagi tiba!” kata Pak Kapolda tersenyum tipis sambil menatap Marco. Kali ini gantian Marco, rektor dan pengacara keluarga Bianca yang terkejut mendengar pernyataan Pak Kapolda.

“ Orang tua saya kesini Pak...???” tanya Marco. Batin marco ingin tertawa. Bisa bisa ntar pada lari semua ngeliat hantu gentayangan. Memang kerjaan birokrat negara ini hanya mengandalkan informasi yang kurang akurat.

Kemudian Pak Kapolda mengangguk sambil tersenyum. sementara itu baik Bianca dan orang tua Bianca saling berpandangan.

Yang ada di perasaan pak rektor adalah rasa merinding yang entah kenapa tiba tiba merinding dan sedikit takut. Sementara itu Kapolda tampak sibuk menelpon dan memberikan arahan untuk persiapan pengamanan kampus dan sterilisasi area. Selain itu ia sendiri akan turun tangan menyambut kedatangan Kapolri dan Panglima TNI.

“ Saya akan pergi untuk menjemput kedatangan Kapolri dan Panglima TNI. Sudah saya tetapkan kalian semua akan berada disini sampai saya kembali lagi ke ruangan ini dengan tamu saya. Ada yang keberatan?” tanya Kapolda tegas. Semua yang di ruangan tersebut hanya diam seribu bahasa.

“ Oke kalau begitu, kalian bisa istirahat disini. Ruangan disini lumayan luas silahkan beristirahat sementara di sofa, dan ingat CCTV selalu ada mengawasi gerak gerik kalian, toilet ada di pojokan yah, jangan keluar ruangan sampai saya kembali! MENGERTI??!” tanya Kapolda dengan nada tegas dan keras. Ruangan siapa ini?? Helloooow..., sendirinya yang merasa sok punya. Memang ora umum.

“ Ya Pak!!” jawab mereka semua hampir serempak. Hanya Marco yang diam. Ia sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri. Baru saja ia menikmati hidupnya yang baru di kota ini. Tapi sifatnya yang tidak bisa menahan emosi mengakibatkan kejadian ini terjadi. Sungguh ia menyesali segala hal yang ia lakukan. Ia hanya tidak rela Bianca notabene seorang wanita disakiti orang lain, tapi pantaskah ia sekalap ini menghajar seorang Bianca?? Sungguh ia harus bisa menahan amarah yang sewaktu waktu muncul dalam dirinya.

Waktu menunjukkan pukul 19.45 malam sewaktu Pak Harry berada di mobil pribadinya. Ia bersama ajudan dan tim khususnya yang semuanya berasal dari USA. Sengaja ia meminjam tim khusus USA karena ia memiliki hubungan yang dekat dengan para pejabat negara tersebut. Malam itu ia berencana untuk menghabisi Marco. Ia telah merencanakan hal tersebut bersama timnya. Ia tentu akan mengunjungi anaknya terlebih dahulu dirumah sakit dibilangan kuningan dan di saat yang bersamaan tim khususnya bergerak kelokasi yang sudah direncanakan. Apapun yang terjadi ia harus bisa melenyapkan Marco yang menurut informasi memiliki kedekatan dengan M-corp. Ia tersenyum kecil karena entah bagaimana ia memiliki alasan untuk membalas dendamnya kepada M-corp. Sudah tak sabar ia untuk melaksanakan segala rencananya. Ajudan dan tim khususnya sudah memiliki agenda masing masing setelah berada dilokasi kampus. Berkali kali senyum kemenangan tampak di wajah Pak Harry saat dirinya sudah bisa memasuki halaman kampus.

Malam itu suasana di tengah bundaran icon kota besar ini sangat berbeda. Semua jalan jalan protokol di jaga aparat yang membawa senjata. Tengah bundaran kota besar itu di jaga seketat mungkin oleh seluruh jajaran kepolisian maupun TNI untuk menyambut kedatangan kapolri dan panglima TNI. Mobil milik densus berjaga jaga. Milik TNI dan kepolisian juga bersiaga di berbagai titik penting. Masyarakat sekitar tampaknya menyadari bahwa akan ada tamu besar yang datang. Warung kopi pangkon yang biasanya buka malam itu pun memutuskan untuk tutup melihat keanehan tersebut. Anggota B4 yang biasanya mangkal dipojokan KPU pun tidak berani menunjukkan dirinya. Sebagian masyarakat seperti spontan menarik diri. Mereka yang tidak ada keperluan berdiam diri di rumah saja. Gubernur dan Kapolda bahkan sempat melakukan rapat terbatas untuk menyambut kedatangan tamu tamu tersebut. Pengawalan aparat sangat ketat tidak seperti biasanya

“ mereka telah tiba!” tegas Pak kapolda sambil berlalu ke luar

Sontak kata kata dari kapolda seperti sebuah pecut yang membuyarkan semua lamunan orang dan semua orang berusaha membuang kegugupan mereka. Marco seperti tenang tenang saja. Sesaat suasana hening hingga samar samar terdengar suara langkah kaki ramai. Tepat pukul 21.20 Kapolri dan panglima TNI memasuki ruangan tersebut kemudian langsung ke meja utama. Ia di dampingi oleh Kapolda dan Wakapolda dimana disisi kiri dan kanan di jaga oleh polisi bersenjata. Sementara itu para polisi berjaga di tiap sudut ruangan. Sesaat Pak Kapolri dan Panglima TNI terlihat berbisik bisik ke arah Kapolda. Sesudah itu ia mengangguk ngangguk dan berkata

“ Selamat Malam Bapak Ibu dan Adik adik sekalian!” buka Pak Kapolri

“ selamat malam pak!” jawab Marco dan yang lain bersamaan.

“ Jadi kedatangan saya disini untuk langsung meninjau kasus yang melibatkan saudara Jhon tanusudibjo yang di aniaya oleh saudara Marco. Dan saudara Marco saya persilahkan untuk berdiri!” perintah pak Kapolda. Marco kemudian berdiri pelan pelan. Ia menatap Kapolri dengan sorot mata percaya diri.

“Jadi anda yang bernama Marco?” tanya Kapolri

“ Betul Pak kapolri!” jawab Marco tegas

“ Kamu tau apa yang kamu lakukan salah?”

“ Saya sangat sadar perbuatan saya salah dan saya siap menanggung akibatnya!”

“ Anda siap di penjara??” tanya Kapolri. Pertanyaan ini membuat semua orang yang ada di ruangan tersebut harap harap cemas menunggu jawaban Marco.

“ Sangat siap Pak! Ini bukti bahwa saya berani berbuat berani menanggung risiko, dan saya tidak lari setelah kejadian!” tegas Marco

“ Apa alasan anda melakukan tindakan tersebut?”

“ Pernyataan saja Pak Kapolri yang terhormat!” jawab Marco

“ Pernyataan?? Maksudnya??” tanya Kapolri tidak mengerti.

“ Pernyataan bahwa pria itu memiliki sifat alami untuk melindungi dan membela seorang wanita ! Dan yang saya lakukan adalah membela seorang wanita yang teraniyaya!!” jawab Marco tegas.

Bianca yang mendengar hal tersebut sontak menggenggamkan kedua belah tangannya menahan tangis. Ia sangat terharu dengan sikap Marco. Begitupun juga dengan orang tua Bianca serta koleganya.

Tiba tiba ada sebuah suara keras berkata

“ Bahkan Jika harus mengorbankan nyawanya???!!!” tanya suara tersebut dengan anda tidak ramah. Spontan mereka pun melihat ke arah pintu dimana sosok Pak Harry bersama ajudannya telah berdiri sambil tersenyum penuh muslihat. Marco menoleh ke belakang. Ia pun melihat sosok yang baginya asing. Ia tidak pernah berjumpa sebelumnya tapi dari garis wajah ia sekilas melihat wajah tersebut memiliki kemiripan dengan sosok Jhon dan tidak salah lagi ialah sosok jhon anak Harry tanusudibjo. Wajah yang lebih mirip frankeinstein kala itu, mumi bukan, badut dufan juga bukan.

Dengan sekali tarikan nafasnya, marco terlihat menjawab pernyataan orang yang sedikit berteriak kala itu.

“ Mari Pak kita bicara dengan posisi yang enak, kalau saya jawab pertanyaan bapak dengan posisi seperti ini akan sungguh tidak sopan bagi saya!” jawab Marco sambil tersenyum sopan.

“ Baik!!” jawab Pak Harry semangat sambil mengambil tempat duduk disisi kiri.

“ Selamat datang pak Harry, saya minta maaf jika kedatangan bapak kali ini bukan karena kejadian yang menyenangkan!” Sapa Kapolri.

“ Masalah anak saya sendiri, sampai ke ujung dunia juga saya jabanin pak! Heheheh!” balas Pak Harry yang nampak juga membawa tongkat jendral bintang tiganya.

Kemudian Marco di suruh oleh Kapolri untuk memberikan kesaksiannya dan Marco pun menjelaskan ulang reka kejadiannya tanpa ada yang dikurang atau di tambah. Reka ulang kamera CCTV parkiran yang mempertontonkan adegan marco dan jhon pun di tayangkan kala itu.

Pak Harry dengan seksama melihat dan mendengarnya. Setelah itu Kapolri mempersilahkan Pak Harry menyampaikan pendapatnya.

“ Saya rasa nyawa di balas nyawa adalah hukumkan yang bagus. Gigi ganti gigi, hukuman kuno tersebut mungkin mulai layak untuk di terapkan di zaman sekarang. Bagaimana adik Marco?” tanya Pak Harry sambil melihat Marco.

Tidak ada yang berani berkomentar kala itu.

Sementara itu terlihat tim khusus Pak Harry beranggotakan 10 orang yang kesemuanya berasal dari USA sedang menyusuri daerah sekitar gedung rektorat. Mereka sudah di informasikan bahwa acara utama akan dilaksanakan di ruangan rektorat. Mereka mencari spot yang tepat untuk memantau dari jarak jauh. Mereka memilih daerah yang agak tinggi agar lebih mudah menghabisi sasaran mereka. Hampir 10 menit mereka menyusuri daerah itu akhirnya mereka mendapat sebuah spot yang sangat strategi untuk menghantam target dengan peluru panas. Dari spot tersebut kemungkinan untuk ketahuan sangat kecil. Mereka telah berada di posisi masing masing dan dapat dengan jelas target dari ventilasi kaca rektorat yang memang besar. Yang mereka lakukan adalah menunggu perintah Pak Harry. On posisi!. Ungkap pasukan tersebut dengan radio mengabarkan.

Kembali keruang rektorat.

“ Orang tua mana yang terima anaknya di hajar habis habisan??” bentak Pak Harry keras ke arah panglima TNI dan Kapolri.

Tiba tiba dari luar ruangan masuk tanpa ada halangan.

“ Mungkin anak anda kurang terlatih dalam menghadapi pertarungan satu lawan satu!” balas seseorang dengan tenang dengan suara lembut tapi menusuk. Dialah kyai salah satu pondok pesantren terkenal, kyai yang sudah dianggap marco sebagai orang tuanya sendiri. Kyai yang memiliki sepak terjang luar biasa di dunia militer dan kepolisian. Karena dua instansi ini sebagian besar dihuni oleh anak didikannya. Dengan level yang tentunya tidak bisa dianggap remeh. Dua orang yang duduk didepan pak harry kala itu adalah dua orang didikan beliau.

“ Maksud anda anak saya lemah??”...pak harry menimpali pernyataan sang kyai.

“ Saya tidak berkata seperti itu!” balas Pak kyai dengan tenang.

“...abah..” ucap marco seraya mencium bagian atas telapak tangan orang tua dengan pakaian santrinya yang santai namun penuh kharismatik. Tampak setelah marco, berlanjut kapolri dan panglima tni melakukan penghormatan yang sama.

“ Aku tidak terima anak ku di hajar oleh anak mu!! Akan ku balas kamu dan anakmu!!” teriak Pak Harry keras penuh emosi

“ Aku akui anak ku salah dan aku minta maaf, aku menawarkan perjanjian damai antara kita sehingga tidak ada lagi masalah antara kita!” jelas pak kyai.

Suasana nampak begitu tegang. Semua orang duduk dan diam memperhatikan dua orang berpengaruh itu beradu pendapat, adu pendapat yang hanya terjadi diantara Pak Harry disisi kiri dan Pak kyai disisi kanan yang masih saja nampak berdiri.

“ Tidak semudah itu pak kyai!!! Anda terlalu meremehkan saya!!!” ucap pak harry

“ Ini Cuma urusan sepele jangan diambil terlalu dalam!” balas Pak kyai dengan sindiran tajam.

“ Aku tidak ingin berdamai, aku ingin anak mu juga babak belur seperti anak ku bahkan lebih parah!!!” kata Pak Harry

“ Jika aku menolak???” balas Pak pak kyai berucap.

Suasana semakin menegang. Semua orang diam dan tidak berani berkata sedikitpun. Waktu berhenti berputar seolah olah memberikan waktu khusus kejadian ini di rekam sejelas jelasnya dalam benak semua orang disitu.

“ Jika anda menolak akan ada akibatnya!!!” balas Harry sambil menyeringai

“ Sudah kau perhitungkan baik baik anak muda?” tanya pak kyai seraya melirik kearah dua anak didiknya sambil tersenyum tenang

“ Aku sudah muak dengan negara ini yang terkesan tidak ada pembelaan dengan diriku!!!! Sudah saatnya kalian merasakan apa yang pernah ku rasakan!!!!!! Bangsat!!!!!!” teriak Harry. Kemudian Harry memencet sebuah tombol di tangan kirinya seperti layaknya sensor pengirim informasi jarak jauh!!!!

“...klik...” bunyi alat itu ketika ditekan oleh pak harry.

Tim Khusus Pak Harry sudah mendapat sasaran yaitu pak kyai, kapolri, panglima dan Marco. Mereka segera di posisi siap tembak dan dengan tangkas mereka bersepuluh dengan pembagian 4 snipper mengincar Marco dan 6 snipper lainnya mengincar pak kyai, kapolri dan panglima. Saat pasukan itu akan menembak tiba tiba...

“ bettt.... bettt... bettt... bettt.. bettt.. bettt bettt... bettt... bettt.. bettt.. “..sepuluh tembakan tiba tiba terdengar di telinga pasukan khusus Pak Harry!!! Sang pimpinan kelompok sungguh dibuat terkejut kala itu!!! Ia melihat rekannya telah ambruk semua menyisakan ia sendiri yang masih hidup. Maka ia segera berdiri kemudian berpindah tempat untuk menghilangkan posisi yang telah diketahui lawan. Ia bersembunyi di balik atap gedung hotel berbintang lima. Dengan pelan ia bergeser ke atap gedung hotel itu. Ia hanya bisa menebak tembakan tersebut dari 8 arah, ia sudah tau tujuh arah dari mana tinggal 1 tembakan lagi dari arah mana ia belum dapat memastikannya. Dengan pelan ia melemparkan bom asap ke sisi kirinya untuk mengelabui musuh. Ia semakin bergeser ke arah kanan mendekati tandon air penampungan hotel yang diletakkan diatas. Di balik bangunan itu ia mengambil posisi menyerang balik. Ia dengan sigap segera mengarahkan senjatanya ke arah asalnya tembakan. Dengan teropong shutter 10 nya ia mengarahkan senjata mencari sang lawan. Teropong tersebut tentu di lengkapi dengan penglihatan malam. Ia memperhatikan dengan seksama daerah pohon pohon di seberang nya yang berjarak sekitar 1400meter. Mestinya disitu lah satu arah tembakan tersebut berasal. Dengan teliti ia menunggu pergerakan yang ada melalui teropongnya. Sekilas ia seperti melihat ada pantulan cahaya. Apakah itu target? Dengan teliti ia mengamatinya dengan teropongnya. Pasti posisi mereka sudah pindah, maka ia pun memutuskan untuk bergerak sampai tiba tiba ia melihat cermin teropong serupa dengan teropongnya sedang membidik kearahnya. Dengan cekatan ia memastikan itu adalah target dan ia segera menarik kokangnya dan bersiap untuk melepaskan tembakannya yang tidak pernah meleset!!!

“...deph...deph...deph...deph!!!! Bunyi empat tembakan membahana. Tapi tidak nyaring karena peredam yang mereka pakai. Setelah itu ia melihat di teropong sosok lawannya telah menghilang, sedikit lega muncul di dalam hatinya karena berhasil melumpuhkan lawannya sampai tiba tiba ia merasakan kepalanya sangat panas dan sungguh menyakitkan. Pandangannya kabur. Darah mulai mengucur dari dahinya. Ia merasakan di dahinya ada lubang. Lubang yang membuat kepalanya sungguh ringan dan ia pun merasa seperti terbang dan akhirnya pingsan untuk selama lamanya!!!!

Tim lima milik naomi yang telah mengeksekusi pasukan Pak Harry kemudian membidik ke arah pak Harry yang sedang berdiri. Dengan cekatan ia langsung menembak!!!!!!

“ ...deph...deph!!”

Pak Harry yang berada di ruangan tersebut sangat terkejut saat dirinya disadarkan oleh tembakan yang berhasil mengenai pelipisnya!!! Tanpa ia sadari darah mulai mengalir dari pelipisnya hingga hinggap ke telinganya ia rasakan separuh kulit kepala pelipis dan telinganya hilang!!!!! Rasa sakit dan panas seakan menjalar di seluruh tubuh pak Harry!!!



“bb-bagaimana bisa!!!!!” kata Pak Harry sambil memegang telinganya sambil di tahan oleh ajudannya karena posisi pak Harry limbung. Suasana hening, semua orang yang hadir terutama yang dari sipil hanya diam membeku menyaksikan kejadian tersebut, kejadian layaknya seperti di film film Action Laga. Sungguh almarhumah suzanna pun “susah bernafas dalam kubur”, takut rasanya menyaksikan adegan tersebut. Bianca dan orang tuanya serta pak rektor jatuh pingsan seketika kala itu. Sang pengacara sampai ngompol dicelananya melihat adegan didepannya.

“...semuanya beres??”..Sambil tersenyum kepada Kapolri dan panglima TNI yang sedari tadi tidak ada kunjung bicara, pak kyai berucap.

“...siap!! ...siap!!”...ucap mereka berdua.

Kapolda yang melihat kondisi itu tidak bisa berbicara banyak, diam dan bengong menjadi pilihannya, ketika melihat salah satu bintang tiga didalam tubuh instansinya memegang telinganya sebagai tanda baginya jika “jangan macam macam” dengan m-a-r-c-o.

.........bersambung.
Asyik update...
Suwun dhe @Hiukali
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd