Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PENGUASA ABSOLUTE

Bab 16 – Bertemu kembali (2)

“wanita yang kedua adalah Jelita namanya, dia penguasa atlantis, kangmas membantunya ketika dia diserang oleh sekawanan pendekar nenek sakti dengan anak buahnya dipegunungan tempat tinggal masnya dipermukaan sana...” lanjut

“...wanita yang ketiga adalah pitaloka namanya, dia putri dari raja penguasa unsur api di pegunungan api sana, ternyata dia merupakan titisan penguasa cahaya, dan kangmas mendapatkan kekuatan inti alam unsur cahaya dari Pitaloka saat menunaikan kewajiban malam pertama bersamanya” lanjutt..

“wanita keempat adalah Diandra namanya, dia penguasa kerajaan pantai dilangit tingkat ke 3 dengan penguasaan unsur waktu dan kang mas diberikan keabadian miliknya kala itu” lanjut...

“wanita kelima adalah Naomi namanya, dia titisan putri bintang, darinya kangmas mendapatkan kekuatan energi bintang yang besarnya tiada tara” ucap Marco

“...huuuuft..” helaan nafas Marco

“..hemm”... gumam Cita mendengarkan penjelasan suaminya.

Begitulah pagi ini, ditengah kondisi masih sama sama telanjang tanpa melekat kain baju atau apapun antara Marco dan Cita saling bercerita, lebih tepatnya Marco membagikan semua informasinya setelah berpisah dengan Cita hingga mencapai tahap yang ada sekarang ini.

“..jadi bagaimana nimas, apakah nimas setuju, jika semua berkumpul jadi satu rumah di permukaan bumi setelah kangmas menyelesaikan semua kewajiban menghilangkan sisa sisa serpihan bagian sang penguasa iblis yang telah memasuki tubuh dari berbagai mahkluk didimensi ARKA ini..??” pertanyaan Marco kepada Cita pagi itu

“...kangmas, ada baiknya segera kangmas selesaikan dulu tugas utamanya, terkait hal itu kita akan bicarakan bersama nantinya, ada yang lebih penting yaitu kedamaian dunia dimensi ARKA, kangmas saat ini membawa kekuatan yang besar dan dasyat, tanggung jawab kangmas sangatlah besar, ada baiknya segera diselesaikan dahulu, aku akan setia menunggu kangmas disini hingga terselesaikannya semua tugas kangmas, barulah kita berkumpul bersama dan berbicara..” ucap Cita dengan bijaksana.

“.. baiklah nimas jika itu jalan pemikiran yang nimas ambil, setidaknya jalan pikiran nimas dengan naomi sama, dimana kangmas disuruh menyelesaikan semua kewajibannya dulu..” ucap Marco memberikan informasi.

Tidak menunggu lama, setelah beraktivitas mandi bersih bersih, dan acara perpisahan yang mengharukan, Marco meninggalkan Cita dan segera memfokuskan diri menuju atlantis, setelah sebelumnya Marco telah melakukan telepati kepada istrinya Jelita.

“....bluubbb..”

Disinilah Marco sekarang, didalam lautan terdalam, tepatnya didalam istana ratu atlantis jelita.

“...suamikuuuu...” teriak jelita ketika melihat Marco berada didepan singgasananya.

Dunia bawah air yang sangatlah modern tehnologinya, mulai dari kapal selam dalam laut dengan tenaga yang berasal dari reaksi fusi hidrogen yang dipecah dari air, suatu tehnologi yang jika diterapkan keatas permukaan bumi baru akan disetujui diabad 22 keliatanya. Karena bakalan banyak pengusaha perminyakan yang gulung tikar. Tapi namanya perubahan, mau tidak mau kita yang mulai atau akan ada orang lain yang memulainya.

“...gimana kabarmu istriku Jelita.. “

“...dan bagaimana kondisi atlantis...?”..ucap Marco kembali

“...satu satu kalo tanya itu...” jelita manyun manja

“..hehehe..” Marco nyengir kuda saat istri keduanya bersikap manja didepannya saat banyak sekali yang datang didepan singgasananya.

“.. dunia atlantis sedang dalam kondisi baik, dan semua masih selalu menjaga kedamaiannya, kami juga sudah banyak melakukan pembersihan laut dan membantu manusia dipermukaan arka dalam membuat sistem pengolahan sampah quantum, sehingga semua sampah dilautan saat ini sedang di progress untuk di bersihkan kemudian diproses dalam mesin quantum untuk dihancurkan sampai menjadi micro material. Hasil materialnya dipergunakan sebagai pencegah abrasi laut dibeberapa pesisir pantai yang ada penduduknya. Ya, seperti katamu suamiku, laut dan darat tidak bisa terpisahkan, dan tidak hanya bekerja sendiri sendiri...” panjang kali lebar jelita menjelaskannya.

Saat ini kami berdua sedang berjalan dalam sebuah terowongan transparan panjang, tampak para penghuni atlantis sesekali menyapa dengan hormat kepada kami. Dikiri dan kanan bisa terlihat dalam view 360 derajat, ikan warna warni, sesekali muncul lumba lumba dan ikan pari dan masih banyak lagi hewan laut yang mana terlihat ingin melihat raja dan ratunya kala itu.

“.. kamu sendiri bagaimana rencanamu suamiku..” ucap jelita

“..aku harus segera berjalan menemukan semua serpihan tubuh sang penguasa iblis, dan segera melenyapkannya sebelum menjadi benih benih penguasa serakah dan jahat, ada juga yang sudah memulai beberapa peperangan di dimensi dan tingkatan langit tertentu...” ucap Marco

“hemmm.. itu...pekerjaan yang tidak mudah suamiku” ucap jelita

“..oleh sebab itulah , aku datang kemari istriku, aku bermaksud untuk izin kembali kepadamu sebelum memulai kembali petualanganku dan menyelesaikannya, jika sudah selesai menurutku, aku harus segera kembali ke dunia permukaan bumi kembali tentunya..” ucap Marco

“...hummmm”...jelita bergumam.

“..gimana,... kamu bersedia ikut denganku ke dunia permukaan bumi??”... ucap Marco

“..sayaang, suamiku tercinta...” ucap jelita

“..jika aku ikut denganmu kepermukaan bumi...”...

“...lalu, siapa yang akan mengawal kerajaan ini??”... tanya jelita

“...eeh,,, iya iya” Marco garuk garuk kepalanya

“...sudah sudah, ada baiknya kamu segera menyelesaikan misimu kali ini suamiku, dan jika sudah selesai kita lihat bagaimana nanti perkembangannya, dengan keilmuanmu sekarang, sangatlah mudah untuk keluar dan masuk istana ini kapanpun kamu mau bukan?”

“..kenapa mesti khawatir, sehingga aku pun bisa mengawal kerajaan atlantis dengan pengawasanmu langsung tentunya..” ucap jelita kembali

“..baiklah istriku jelita, aku sangat menghargai semua pemikiranmu, pemikiran yang dewasa dan tidak mengedepankan pribadimu, ..” ucap Marco

“..teruuusss....?...” sambil jelita mengerlingkan matanya genit kepada Marco

“...hemmm...”... Marco coba menggodanya

“..suamiku, ada baiknya kita ke vila diujung istana air ini, disana kamu bisa lihat pemandangan yang lebih indah lagi...” ucap jelita penuh dengan genit dan manjanya.

“..hemm, seperti itukah..” Marco coba menggoda istrinya.

Sesampainya di Villa, jelita dan Marco memilih untuk tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu. Berbeda dengan jelita, Marco masih mengedarkan pandangannya dan mencoba untuk melakukan screening siapa tahu ada serpihan tubuh sang penguasa iblis itu didalam lautan atlantis ini, sementara jelita setelah masuk kedalam villa, dirinya segera merebahkan tubuh di kasur empuk kamarnya.

“...Hey... baby..” Panggil Marco berusaha membuat keadaan se rileks mungkin. Terlihat Marco menutup pintu kamar dan melepas bajunya dan celananya, hanya meenggunakankan boxer dia melompat kekasur dan merebahkan diri disamping istrinya.

“...Bosen........” Gumam jelita ketika melihat ekspresi Marco. Dengan bibirnya manyun.

“...Hm....? Ngantuk?............” Tanya Marco

“........ Nggak tuuh........” jawab jelita dengan singkat dan terlihat jutek.

Jelita terlihat menuruni kasur dan melepas dressnya yang belum terlepas. Telihat jelita telah menanggalkan pakai luarnya dan hanya meninggalkan bra dan underwear hitam.

“...Yaaaah, pakaianku ga ada niiih disini..”ucapnya genit seraya berjalan balik kearah Marco dengan hanya menggunakan bra dan cd yang tampaknya kontras dengan tubuhnya yang putiih, bola dadanya yang menggairahkan untuk dijamah.

“...Yaudahlah pakai gituan saja”... jawab Marco.

Jelita yang sedari tadi membelakangi Marco langsung menghadap Marco yang turun dari kasur mendekati jelita. Marco mendekatkan bibirnya pada leher jelita. Marco mencium leher jelita dengan mesra, mencumbunya dengan instens diarea sensistif istrinya.

Marco mencium leher Jelita. Bibirnya yang basah membuat leher Jelita juga basah. Jelita hanya memejamkan mata. Merasakan kenikmatan. Marco mendorong Jelita kekasur dan menindihnya. Marco tampak melumat bibir Jelita lembut. Lalu makin kasar dan makin kasar. Jelita membuka mulutnya dan membiarkan lidah Marco bergerilya di mulutnya. Lalu, Jelita membuka boxer Marco dan membiarkan Marco memakai underwear saja.

Marco melepas lumatannya dan berpindah ke leher Jelita. Jelita terlihat memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya. Saat merasa jelita sudah bergairah, Marco mencoba melepas bra dan underwearnya jelita kala itu.

“.........Urgggggh...” Erang Jelita.

Marco sangat tergoda ketika melihat bentuk tubuh Jelita yang sexy. Payudara Jelita yang besar kulit yang putih mulus penuh dengan perawatan kerajaan mungkin, hanya satu noda merah muda tiga titik ketika Marco melihatnya, selain noda merah muda yang merupakan titik titik sensual milik jelita, Marco tidak melihat adanya noda noda asing disekujur tubuh polos milik jelita kala itu. Marco langsung meremas payudara Jelita dan menjilat leher Jelita.

“..........Arngh.. sayaaang..... Ahh..”... Erang Jelita.

“....Yessss.. Baby.... slluuuupppphhh...” Marco melumat bibir Jelita dengan rakus dan nakal. Ia memasukkan lidahnya dan bermain dengan lidah Jelita. Marco memilin puting Jelita dan meremas payudaranya kasar. Jelita menaikkan kakinya dan melepas underwear Marco dengan kakinya. Tangan Jelita yang sedari tadi menjambak rambut Marco menuju pusaka milik Marco.

Jelita meremas-remas junior Marco. Marco melepas lumatan bibirnya.

“... do you wants more? ...”Tanya Marco.

“..............Uh-huuh...” jawab Jelita sudah terbawa gairah.

Marco menjilat perut Jelita hingga basah. Marco terus meremas payudara Jelita dan memilin putingnya. Marco memcium paha Jelita yang mulus dan putih.

“...Ohh! Gooossshhhh, ahh!”.... Erang Jelita

“.....Yeah! you wants more baby...” Teriak Marco.

“....yessss baby....yessss baby....oooowwwh”.. erangan jelita merancau.

Marco memasukkan satu jarinya kedalam vagina milik Jelita. Jari Marco bermain didalam vagina Jelita mencari dimana titik g-spot milik istri keduanya itu.

“.....Ahh! Errggghhh... Ohh! Ahh! Yahh! Babyyyyy....oooowwwh “Erang Jelita.

Marco tersenyum. Lalu memasukka tiga jari dan jarinya bergoyang didalam lubang senggama milik istrinya Jelita.

“......Ah! sayaaaaanggg,...! Ohh! Yeahhh...” Erang Jelita.

Marco mengeluarkan jarinya. Lalu, tanpa memberikan aba aba Marco melanjutkan aktivitasnya dengan menjilat bibir bibir relung vagina milik Jelita. Marco menjilatnya dan mencium semua titik pintu gerbang lubang kenikmatan Jelita dengan rinci, centi demi inchi tidak ada yang dilewatkan.

“........Ouh... Ahhh...yessss babbyyy...yesss.. Ahh..”.... Erang Jelita

“..........Cukkkk...kkuuuUp.. Ahhh... Main-mainnya... Ohh.. sayaaanggg!” Teriak Jelita.

“...crit... ...crit... ...crit... ...crit... ...crit...”

“...hoshhh...hoshhh...hoshhh...hoshhh...hoshhh” jelita tampak ngos ngosan saat squirt menderanya.

Marco mengeluarkan lidahnya. Dan tanpa memberikan jeda istirahat, Marco memasukkan juniornya kedalam lubang kenikmatan Jelita.

“....oooowwwh....SemPittt.. Ahh...”... Erang Marco.

“.....Ohh...sayaang Ahhh.... Sakk..kitt.. Ahh... Yeah...” Erang Jelita.

Marco nampak berusaha memasukkan juniornya lebih dalam.

“.....AHHHH....! “Erang Jelita berteriak

“................Yeahhh! “..Teriak Marco.

Marco terlihat mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan tempo agak pelan. Sementara tangan Marco meremas payudara Jelita dan memilin putingnya. Jelita memejamkan matanya dan meremas rambut Marco.

“...........AHH... OHH.....hmmppphhhh... NGGHH... AUHH! “..Erang Jelita.

“....YEAHH! ..... NGHH! Erang Marco.

“....yessss baby! ....yessss baby! ....yessss baby! ....yessss baby!” Jelita berteriak dan mengerang henat

“..............yessss baby!FASTERRHHH! “

Marco memaju-mundurkan pinggulnya lebih cepat Juniornya makin masuk kedalam lubang senggama milik istrinya Jelita. Dan Jelita terlihat dengan ekspresi terpejam dan menggigit bibir bawahnya.

“... OWHHH... YEAHH... OHHH... AHHH...”erang Jelita.

Marco meremas payudara Jelita lebih kasar dan keras.

“...OH! SAKITTHHH... OHH! “Teriak Jelita

Marco memelankan remasannya. Marco menjilat dan memilin puting Jelita.

Aktivitas yang berlangsung entah sudah berapa lama, dan sudah berapa kali jelita mengejang orgasme mencapai puncak kenikmatannya. Pemandangan yang sangat kontras antara sang wanita dengan sang pejantannya. Terlihat raut wajah lemass tak berdaya namun tetap memburu kenikmatan duniawi. hingga

“....AKUHH... MAU KELUARHH... AHHH......” Erang Jelita.

“.......AHHH... AHHKUU... JUGA... HHH AHHH “.... Marco bersuara

Akhirnya Jelita dan Marco mencapai klimaksnya bersama sama. Marco pun kemudian merebahkan tubuhnya disamping Jelita. Jelita mulai lesu dan berkeringat. Mereka pun memilih untuk tidur.

Entah berapa lama aktivitas tidur mereka hingga Marco terbangun duluan. Terlihat disamping Marco, jelita masih tidur dengan pulasnya. Marco membiarkannya, karena merasa istrinya sangat kelelahan setelah pertempuran. Tak lupa dengan kekuatannya Marco menyiapkan sarapan pagi dan lanjut kekamar mandi untuk bersih bersih.

Saat kembali dari bersih bersih kekamar mandi,

“...eeh”

“.......Morning, babe...”Panggil Marco

“...Morning too babe..”Jawab jelita dengan mengucek matanya kala itu

“.....Ayo bangung sayang, sarapannya udah siap loh...” ucapku

“...sarapan...” ungkap jelita.

“....hoooaaammm”...jelita menguap dengan penuh kesadarannya kali ini.
Kemudian jelita turun dari tempat tidur dan masih tanpa busana berdiri lalu mengucek matanya. Marco duduk disamping jelita dan mengambil nasi goreng serta omelette menyuapi sang istri..

“...Enak.... Kamu yang masak?...”Tanya jelita

“... aku ambil saja dari istanamu sayaang, mungkin sekarang yang masak lagi bingung kemana nasi goreng dan omletenya pergi..hehehe”..ucap Marco

“..iseng iiih...” jelita terlihat menggelayut manja

“...setelah ini aku harus pergi ya sayaang, semoga saja bisa segera terselesaikan semua misiku kali ini, dan bisa segera menemuimu kembali...” ucap Marco

“...apaan siih, dengan kekuatanmu sekarang kapanpun kamu mau bisa datang kesini dalam hitungan detik malahan”...ucap jelita

“...seperti yang sudah dibicarakan, selesaikan dulu semua misimu, jangan ada yang tersisa, sehingga tidak ada dampak dimasa depan, aku disini akan selalu menunggumu sayaangku...’ ucap jelita sambil menoel hidung Marco dan dengan genitnya dia jalan masih telanjang menuju kamar mandi.

“...sexy...” gumam Marco.

Setelah berpamitan dengan jelita diistananya, Marco segera menuju tempat pitaloka berada.

“...bluubb...”

Hanya dalam sekejap saja kini Marco tiba di istana kerajaan unsur api.

“...ayahanda..” ucap Marco ketika tepat berada didepan sang ayahanda mertuanya.

Sebelumnya Marco telah melakukan telepati kepada ayahandanya itu, jadi tidak serta merta nongol didepannya. Bisa jantungan itu raja jika tahu tahu muncul didepannya.

“...anakku..” ucapnya sambil memeluk Marco kala itu.

“...kamu semakin gagah saja ayah lihat...”

“...aura kamu benar benar berbeda..”

“...pitaloka mana ayahanda..” ucap Marco kala itu bertanya

“...dia ada dikamarnya, temuilah...”

“...baik ayahanda,...” jawab Marco

Pitaloka yang saat itu sedang merenung sendiri didalam kamarnya, tiba tiba...

degh!!!

“...Apa ini, kenapa jadi begini rasanya...”

“...kriieeet” bunyi pintu dibuka perlahan

“...sayaaang...”

“....apaaa.!!!!...suamiku...” teriak histeris pitaloka saaat suaminya ternyata yang membuka pintu kamarnya perlahan. Ekspresi bahagia haru kangen semua jadi satu ketika dengan setengah berlari pitaloka langsung lompat memeluk suaminya kala itu.

“...sudah sudah, dinda turun dulu yaaa...” ucap Marco

“...enggak mau, kali ini dinda engga mau turun, dinda mau teruus naik, engga mau lagi ditinggal kanda...” ucapnya jutek manja.

“...yaa sudah...terserah dinda saja..”

“...eh..”

Ketika Marco duduk dikursi, mau tidak mau pitaloka mesti turun dari gendongan suaminya terlihat rona wajah cemberut pitaloka kala itu.

Di depan pintu tampak Pitaloka dengan baju tidur tipisnya dan tanpa daleman sama sekali berdiri sambil tersenyum. Senyum yang sungguh sangat binal.

Baju itu begitu tipisnya, sehingga setiap lekuk tubuh Pitaloka seolah tampak jelas hanya agak buram. Snagat menggoda imron intinya.

Pitaloka meremas2 payudaranya sehingga nampak lebih menonjol dan putingnya yang coklat muda kelihatan mulai menonjol.

Marco yang melihat dengan kondisi slowmotion tarian sex dari Pitaloka, dia telihat lebih memilih duduk di tempat tidur dengan kaki selonjor menikmati pertunjukan. Sambil bersedekap tangan di dada, Marco hanya melihat tarian erotis Pitaloka sambil tersenyum simpul, seolah menantang Pitaloka lebih gila lagi menari sampai bugil.

Pitaloka yang melihat Marco duduk tersenyum, ikut tersenyum senang, sebab dengan caranya Marco menunjukkan kelasnya sebagai pejantan idaman yang tidak asal tubruk meluapkan nafsunya. Pitaloka menari lebih panas lagi. Entah bagaimana caranya ikat pinggang baju tidurnya pitaloka itu mulai lepas dan dilemparkan ke Marco.

Seolah lebih tertarik dengan ikat pinggang baju tidur itu, Marco memilih menciumi ikat pinggang itu dengan sepenuh hati.

Pitaloka merasa terprovokasi menggerakkan baju tidur itu secara demonstratif dan lebih erotis lagi, sehingga payudaranya kadang terlihat bebas kadang tertutup kembali, sambil perlahan mendekati tempat Marco duduk.

Marco mulai menaikkan suhu permainan, dengan perlahan membuka kancing bajunya satu demi satu sambil tersenyum ke arah Pitaloka. Setelah semua kancing terlepas, bajunya dilemparkan ke arah Pitaloka.

Pitaloka menangkapnya dan mencoba membaui seluruh keringat sang pejantan yang menempel di baju tersebut. Bau keringat Marco membuat Pitaloka lebih menggila. Ditambah terlihat badan tegap suaminya yang atletis, dada bidangnya yang aaah sudahlah membuat gairah naik kala itu.

Dibukanya baju tidur nya dan serta merta tubuhnya bugil polos tanpa sehelai benangpun.

Marco dengan perlahan membalas dengan membuka celananya kemudian berdiri tegak sambil tersenyum. Celananya turun perlahan hingga sampai ke mata kaki.

Hanya dengan menyepakkan perlahan kini Marco hanya tinggal mengenakan celana dalam dan duduk kembali dengan kaki terbuka lebar layaknya atlit binaraga lagi duduk mempertontonkan otot otot tubuhnya kala itu.

Tangannya membelai lembut batangnya dari luar celana dalamnya. Tampak batangnya mengembung dan kepalanya ternyata meluap berontak tegak berdiri hingga muncul dari celana dalam nya, hampir menyentuh pusarnya. Ora umum laah pokomen ukurane.

“Celana dalam ini kamu yang harus melepaskan pakai gigi kamu dinda, enggak boleh pakai tangan hanya gigi yang boleh, tapi sebelumnya buat dia bisa melewati pusarku dengan sajian masturbasimu di depanku sampai orgasme. Kalau tidak mending aku kembali pulang saja”

Pitaloka semakin berbinar terangsang birahinya dengan kata kata pejantannya kala itu, Marco benar benar memberikan sensasi yang sesuatu banget, belum pernah dia membuat lelaki lain menunggu untuk merojok lubang kenimatannya dengan batangnya. Hanya dengan suaminyalah dia melakukannya. Mungkin jika lelaki lain cukup dengan diberi pemandangan lembah susunya langsung naik. Marco berbeda, jelas suaminya kala itu membuat pitaloka berhasil melalui dunia fantasinya yaitu masturbasi didepan lelaki yang begitu gagah dan perkasa tanpa terhalang keinginan si lelaki menjamahnya, dan lelaki yang sudah menjadi suaminya itu terus menantangnya lebih menaikkan gairahnya sendiri kala itu.

Jika saja Marco tahu pacar pacarnya dulu hanya melihat Pitaloka menggunakan baju tidur tipis saja langsung main ejakulasi saja. Marco berhasil membangkitkan fantasi nakal istrinya.

Marco masih melihat Pitaloka sambil tersenyum manis seolah meremehkan, sambil tangannya masih saja mengelus2 batangnya dari luar celana dalamnya. Batang yang sudah tegak kenceng sapa semesta didepannya.

Panas nya ruangan yang penuh aroma birahi semakin terasa. Pitaloka berjalan perlahan mengambil bangku kecil buat duduk meja riasnya. Kakinya bagian sebelah kanan diangkat keatas bangku kecil itu sehingga dari arah Marco terpampang jelas lubang senggama milik Pitaloka yang sudah membasah mengkilap terlihat jelas, bersih dan tembem sekali, basahan lelehan precumnya hingga menetes keluar dari himpitan garis warna merah muda.

Perlahan Pitaloka menggosok gosok lubang kenikmatannya sambil tangan satunya meremas payudaranya.

Lengkuhan Pitaloka mulai terdengar mendesah dan menjerit perlahan kala tangannya menyentuh klitorisnya.

Kepala Pitaloka mendongak, matanya terpejam, dia ingin memperlihatkan sisi terliarnya di hadapan pejantannya kali ini, semua terjamah dengan intens luar biasa. Cedut cedutan kecil diimbangi dengan keluarnya lelehan cairan precumnya terlihat indah kala itu.

Dua bongkahan payudara bak melon umur 3 mingguan milik Pitaloka benar benar putih mulus sekal dan besar, putingnya mendongak lurus keras menyapa pejantannya. Sambil meremas kadang mengetarkan bola dadanya, telihat kadang memelintir putingnya, Pitaloka terus menggosok lubang senggamanya dengan tempo yang pelan dan mulai cepat terus menerus..

“Aaaahhhhh....kandaa...”

“Aauhhhhhhh....kanda...oooowwwh”

“Asshhhhhhhssssss...yesssshhhh...kanda...”

“Aaaaah.....aakkkkuuuuh kkkeellluuaaaarrr kandaaaa...ooooooghhh”

Tampak pitaloka menerima orgasme pertamanya kala itu. Tak ingin berlama lama, terlihat sekali dengan seolah olah menari erotis pelan, tubuh Pitaloka ikut bergoyang sehingga dua bola dadanya yang tak terpegang ikut bergoyang memancarkan aroma birahi yang semakin dahsyat bagi Marco.

Marco sendiri masih tersenyum melihat Pitaloka beraksi sambil mengelus batangnya tetap dari balik celana dalamnya. batangnya mulai membesar, semakin besar dan panjang sehingga ujung batangnya semakin dekat dengan pusarnya.

“Nnnggggg....kanda”

“Aaaassshhh....kandaa...jahaaatt”

Pitaloka mulai mamasukkan jarinya kedalam belahan lubang senggamanya perlahan, pelan dan terlihat sangat erotis, jari itu masuk keluar lagi masuk keluar lagi perlahan sekali.

Sementara tangannya yang lain tidak tinggal diam, meremas semakin kencang bola dadanya.

Gerakannya semakin luar biasa seolah menarikan tarian birahi yang dahsyat…

Tubuh Pitaloka mulai bergerak liar, bola dadanya terlempar keatas bawah dan jari jarinya semakin cepat bergerak menusuk menggaruk lubang senggamanya..

Kepalanya mulai bergoyang2 seolah mengikuti irama tubuhnya yang semakin bergetar…

“iiiisshhhhh..........Aaaaassshhhhh”

“oooogggggggghhhhhhhhh.......Aaaaaaaaaaa”

“Sssshhhhhhh....mppphhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”

Teriakan desahan

Jeritan kenikmatan

Pekikan genit menggoda birahi terdengar indah sebagai backsound kala itu.

Nafas Marco sudah mulai mendengus keras dan terlihat layaknya deru kuda liar.

Gerakan tangan Marco mulai terasa cepat membelai batang kejantanannya dari luar celana dalamnya.

Ujung batangnya mulai memerah gelap, dan sudah melampaui pusarnya, tanda sudah tegak kenceng maksimal.

Rupanya hal ini membuat Pitaloka semakin mempercepat sampai pada ujungnya.

Jari jarinya terlihat semakin kencang merojok lubang senggamanya.

Dua bola dadanyanya semakin terlontar keras kesana kemari keatas kebawah dengan irama yang semakin meingkat dan meningkat.

“Aaaaaaaaaaaaaaarrrghhhhhhhhh...kandaa...akuuuh nnnyyyaaaampeeee”

“uuuughhhhhhhhhhhhh.......Aaaaaaaa”

Pitaloka memproleh Orgasme yang yang luar biasa, kenikmatannya mengalahkan orgasme sebelumnya hanya dengan karena masturbasi di depan pejantannya.

Pitaloka bergerak seolah terkena strum tegangan tinggi, jarinya ditancapkan dalam dalam ke lubang kenikmatannya, memerah semua cairan orgasmenya yang menetes deras.

Tangan satunya memelintir mencubit putingnya.

Kepalanya semakin mendongak dan mulutnya ternganga.

Hampir saja Pitaloka jatuh setelah orgasme hebatnya tadi, Marco terlihat langsung menangkap tubuhnya lanjut memeluknya. Membelai tubuhnya dan membisikkan kata kata mesra.

“Duhai istriku, indah sekali tadi tarianmu sungguh benar merangsangku sampai sampai hampir aku tadi ejakulasi ditangan ku sendiri” ucap Marco

Dalam kelelahannya serta kepuasannya yang dalam, bisikan Marco benar menggugah birahinya, diciumnya mulut Marco dalam dalam disertai lidahnya masuk membelit lidah Marco. Dan Marco sendiri hanya melayani Pitaloka melepaskan semua rasa nikmatnya mengalami orgasme hebatnya tadi. Sekedar membalas ciuman, dan mengelus elus tubuh Pitaloka. Dari pangkal pahanya dan seluruh bidang payudaranya serta mulus pantatnya. Semuanya perlahan sekali.

Sampai Pitaloka akhirnya benar merasa diam lemas dalam pelukan sang pejantan.

Sesaat kemudian, seolah memperoleh kekuatannya kembali, Pitaloka mendorong Marco ke tempat tidur. Dan melakukan apa yang sudah dibayangkannya sedari tadi.

Tidak perlu diperjelas rinciannya yaa readers.., yang jelas hingga keesokan harinya Marco dan pitaloka masih ada didalam kamar karena kelelahan setelah pertempuran birahi mereka.

Marco terlihat sedang sama sama berdiri memandang pemandangan gunung berapi yang terlihat tenaang berdiri didepannya.

“..bagaimana rencanamu selanjutnya anakku? “ tanya ayahandanya

“.. saya harus segera melanjutkan perjalanku mencari semua serpihan serpihan tubuh sang penguasa iblis ayahanda, dan segera menghancurkannya menjadi debu cahaya, sehingga tidak ada lagi bibit bibit yang akan merusak kedamaian dunia Arka ini ayahanda”..ucap Marco

“...benar langkahmu anakku, tidak usah menunggu mereka datang, datangi dan hapus mereka dari buku semesta ini, agar tidak ada muncul kedepan rasa takut akan adanya peperangan dimasa depan..” ucap ayahandanya.

“... saya pamit ayahanda...” ujar Marco sopan

“..heummm”... ucapnya merespond kesopanan Marco

“...blubbbb...” seketika Marco lenyap dari hadapan ayah mertuanya itu

“...semoga kamu berhasil anakku...ditanganmu masa depan arka ...” gumamnya pelan.

Dalam suatu dimensi yang mana dimensi tersebut ada didalam penglihatannya Marco saat dirinya memegang punggung bocah kecil dilangit tingkat ketujuh kala itu.

Duduk didepan singgasananya seorang raksasa tinggi kisaran 4meter dengan badan layaknya orang rajin fitnes body builder dengan makan telur ayam mentah 30 biji sekali telen. Tampak otot ototnya sangatlah kekar, telihat tanduk dua kecil tumbuh diatas kepalanya, rambutnya yang panjang berwarna keemasan membuat tambah sangar dan garangnya wajah sang Raja. Dialah Lajad, raja dimensi kegelapan, yang letaknya berada pada dimensi lain disebuah galaxy namun letakkan dilangit pertama, dia juga yang telah mengirimkan beberapa pasukan untuk mengejar ASPI saat pertama kali Marco ditolong oleh mendiang gurunya Okas kala itu.

“...blubbb...”

“..eeh...Bummmm” hentakan kaki Lajad ketika melihat ada orang tiba tiba muncul dihadapannya tanpa permisi.

“..kamu mencariku Lajad...”

“..eh, bagaimana kamu tahu namaku manusia..”

“..dan bagaimana kamu bisa kemari..?’ tanya lajad dengan memberondong

“.. aku tidak perlu menjawab semua pertanyaamu karena aku kesini untuk menghapusmu dari semesta ini..” ucap Marco dengan tegas

“...eh... kurang ajar sekali anak muda...” ujar Lajad.

“...buzzzzzz”... seketika lajad memasang mode tempurnya

Karena posisi mereka saat ini didalam istananya, maka hancurlah istana itu dan berubah menjadi medan pertempuran.

“...cross demon”...

Muncullah tanda silang warna merah menyala didepan lajad, energi yang sangat besar mendadak mencoba menekan musuhnya kala itu.semua anak buahnya pingsan seketika karena tidak bisa menahan kuatnya tekanan energi yang ditimbulkan.

Namun Marco tetap tenang.

“...matilah anak muda sombong...” terlihat lajad melemparkan tanda silang merah menyala itu kearah Marco yang berdiri menatapnya dengan tenang.

“...taashh ..blaaarrr”...Marco terlihat dengan santainya menangkis serangan lajad, bunyi tumbukan energi yang melesat kearah samping dan menghantam bangunan istana lajad sendiri, bangunan itu kini hancur, menyisakan lubang setengah bola dengan kedalaman 100 meter.

“... apaaa...siapa kamu sebenarnya anak muda...” suara lajad terdengar ketakutan ketika serangannya hanya di tangkis kearah samping tanpa melukai Marco sama sekali.

“... keluarkan semua kesaktianmu lajad, karena hari ini hari terakhirmu hidup..” ucap Marco mengintimidasi.

“...jangan sombong kamu anak muda”... jawabnya mendengus kesal, terlihat lajad mengangkat tangannya keatas layaknya mengambil sesuatu diatas kepalanya.

“...energi neraka...”

Muncullah bola besar berwarna merah menyala diatas kepala lajad kala itu. Energi itu terus menerus membesar.

“...eh..besar juga energinya”...

Marco sedikit terkejut dan bersiap menerima serangan lajad untuk yang kesekian kalinya dengan ketenangannya.

“...kali ini matilaaah kaau anak sombooong...” suara teriakan lajad diikuti dengan dilepasnya bola raksasa itu kearah Marco.

“..sapta raga dewa...”

“...eh...” lajad terlihat kebingungan disaat dia sudah melepaskan energinya, raga Marco terbelah menjadi 7 dan semuanya mengelilingi tubuh lajad kala itu.

Lajad kebingungan, dia harus mengarahkan kemana karena semua tingkatan energinya sama dan tidak bisa membedakan yang mana asli yang mana palsu. Baru kali ini lajad menghadapi musuh dengan kekuatan yang luar biasa.

Disaat lajad kebingungan.

“....blazzz...”

“.. tarian pedang langit”...

“...zlabbb”...

“...blug..slaaahhh....”

Leher lajad putus, lepas dari badannya, dan semenit kemudian semua tubuh lajad sudah menjadi debu cahaya yang berpendar kala itu. Nampak perlahan lahan bola neraka itu redup mengecil, karena Marco telah berusaha menyerapnya. Bola yang tadinya besar merah menyala itu terlihat sekarang kempes layaknya balon dikempesin dengan lubang kecil.

“..kalian dengarkan..” Marco bersuara dengan menggunakan energinya sehingga semua mahkluk disekitaran dimensi yang dikuasi oleh lajad bisa mendengar.

“.. hari ini sebagai bukti bagi kalian semua yand menghuni didemensi ini, aku bernama MARCO tidak akan membiarkan orang seperti lajad ada didunia ARKA, jadi jika kalian tidak segera berubah dengan kejahatan dan penindasan serta peperangan yang kalian lakukan di dunia ARKA ini, jangan salahkan aku jika aku datang kepada kalian dan melenyapkan seperti aku melenyapkan Lajad dengan mudahnya saat ini”..ucap Marco menjelaskan.

Marco dapat menangkap sorak sorai berbagai mahkluk yang terlihat bahagia dengan lenyapnya lajad dari kehidupan mereka. Mungkin mereka sudah merasa jengah tertekan dengan kehidupannya selama ada lajad. Namun berbanding terbalik dengan aura ketakutan dari semua anak buah lajad yang sudah bangun dari pingsannya kala itu.

“...bllasssh...” Marco terlihat memperbaiki kembali medan pertempurannya, seperti sedia kala, layaknya tidak pernah ada kerusakan.

“... kalian semua, segera bagikan kembali apa yang telah dirampas oleh Lajad, jangan ada yang tersisa...” ucap Marco kepada anak buah lajad yang masih posisi gemeteran ketakutan kala itu.

“...ingat, jika kalian kembali menebar ketakutan dan peperangan serta penindasan, kalian akan bernasib yang sama seperti ketua kalian tadi, lajad.. paham kalian..!!”..

“...b-bbbaaik tuan..k-k-kkaami paham”.. suara serempak mereka.

“..kamu...”..ucap Marco sambil menunjuk orang yang sedari tadi ketakutan dan terlihat dalam dirinya ada energi positif, hanya karena ketakutanlah dia menuruti sang bosnya lajad selama ini.

“...sssaaaya tuan..”..ucapnya sambil memasang wajah ketakutan menunjuk dirinya sendiri

“..siapa namamu..” ucapnya

“..nama saya udin tuan..”..jawabnya maish gemeteran.

“..mulai sekarang kamu bos disini, dan tubuhmu sudah aku masukkan energiku, kamu yang akan memegang dimensi ini setelah kepergian lajad, bawa ketentraman, ajak mancing semua rakyatmu.. jangan kebanyakan merokok, bahaya...paham!!”...ucap Marco

“.. kalian dengar, mulai sekarang udin adalah bos kalian disini, hiduplah dengan rukun damai, ciptakan lapangan kerja yang banyak dan gaji yang layak, bebaskan rakyat dari pajak, dan cipatakan industri yang canggih guna mendukung kehidupan kalian semua..” ucap Marco

“...blubbb”... Marco menghilang seketika itu.

“...huftt...” bunyi desahan nafas udin kala itu.

“..jadi bagaimana bos udin??”..ucap anak buah didepannya

“..kalian tidak dengar kah tadi, kita harus segera mengembalikan semua barang barang jarahan kita, dan kembali hidup rukun damai tentram, hidup dengan membuka lapangan pekerjaan baru, karena aku merasa tubuhku ditanam pelacak oleh Marco”.. ujarnya sambil memegang jantungnya.

“.. segera kita bikin pengumuman bagi yang hartanya kita ambil suruh datang kesini, setelah itu kita kembali ngelintingi rokok, biar kita jualan rokok saja dulu...” ucapnya

“...hah... bos udin ga salah, tadi kan kita dilarang merokok bos, waah cari mati bos udin..” ucap anak buahnya

“..ow iyaa iyaa...maaf kelupaan..” ucapnya meralat.

Kita tinggalkan udin dan anak buahnya yang sedang sibuk dengan agenda acara mengembalikan harta jarahan mantan bosnya.

kita kembali ke Marco.

“...blub...”

“...zlaashhh...blasssh..”

“...blub...”

“...zlaashhh...blasssh..”

“...blub...”

“...zlaashhh...blasssh..”

Berkali kali Marco mendeteksi energi tenaga inti milik serpihan sang penguasa iblis yang tercerai berai diberbagai galaxy dan dimensi dunia ARKA. Tak jarang juga dia menemukan kegembiraan ketika Marco melenyapkan pimpinan atau bos kejahatan yang selama ini meneror mereka dengan kejahatan dan ketakutan. Tidak juga bagi anak buah yang ditinggalkan, Marco memperlakukan yang sama dengan konsepnya bos udin tadi.

Hari demi hari,, minggu demi minggu.. bulan demi bulan.. hingga tahun ketiga.

Saat itu Marco mencoba melakukan screening keseluruh energi alam inti milik sang penguasa iblis itu telah hilang semua. Dalam setiap kepergiannya tak lupa Marco selalu menyempatkan diri untuk menemui semua istrinya ditempatnya masing masing. Dan tentunya aktivitas birahi yang sangat mengesankan selalu memenuhi relung ruangan mereka kala itu. Cita juga tidak kunjung melahirkan, aneh memang didunia ini, kehamilan lebih dari tiga tahun, apa jangan jangan disini mengandung selama 9 tahun, bisa dibayangkan, kalo manusia dipermukaan bumi harus hamil selama 9 tahun yang ada suaminya bengek duluan. Jelita, Pitaloka dan Diandra juga sudah mengandung, saat mereka mengandung banyak sekali perpintaannya. Bahkan gairah mereka menjadi berlipat ganda, entah karena bawaan debay didalam kandungannya atau karena memang momennya saja. Entahlah. Yang jelas ora umum laah.

Dari kelima orang wanitanya, hanya Naomi yang masih belum mengandung. Entahlah, mungkin gadis itu terlalu istimewa. Naomi juga pernah bertemu Cita bertemu dengan Jelita, bertemu dengan Pitaloka dan bertemu dengan Diandra tentunya. Dan jangan ditanya saat bertigaan, yang jelas karena naomi yang paling belakangan, banyak sekali sensasinya.

“..jadi bagaimana sayaang”.. tanya Marco kepada naomi pagi itu.

Marco dan naomi terlihat sedang menikmati kolam belakang rumahnya yang diisi dengan ikan ikan hias. Air terjun pribadi miliknya yang tidak kunjung habis airnya terlihat indah didepan mereka.

“..sudah puluhan tahun aku berdiam diri didunia arka ini, sudah saatnya aku kembali lagi ke permukaan bumi..maukah kamu ikut bersamaku..keliatannya aku membutuhkan dirimu sayangku..” ucap Marco kembali mengharap.

“..dengan kemampuanmu didunia cyber dan tehnology tentunya akan sangat membantuku didunia permukaan bumi tentunya..”..

“...baiklah sayaang jika itu keputusanmu, bagaimana dengan yang lainnya? Apakah mereka mau ikut??”...tanya naomi

“..keliatannya mereka punya aktivitas masing masing, kan kamu tahu sendiri sayaang semuanya memegang kekuasannya masing masing, ditambah mereka semua lagi hamil mesti banyak banyak bermeditasi, takutnya jika ikut kepermukaan bumi yang ada malah mereka terganggu..” ucap Marco.

“..hemmm..”

“..baiklah...kapan kita berangkat..” ucap naomi

“..kita berangkat sekarang saja sayaang...aku juga sudah izin kepada dewa keabadian dan dewa dimensi jika sementara waktu aku akan ada dipermukaan bumi..” ucap Marco

“..ya sudah.. yuk kita berangkat..” jawab naomi.

“...blub...”

Bersambung...............
 
Bab 16 – Bertemu kembali (2)

“wanita yang kedua adalah Jelita namanya, dia penguasa atlantis, kangmas membantunya ketika dia diserang oleh sekawanan pendekar nenek sakti dengan anak buahnya dipegunungan tempat tinggal masnya dipermukaan sana...” lanjut

“...wanita yang ketiga adalah pitaloka namanya, dia putri dari raja penguasa unsur api di pegunungan api sana, ternyata dia merupakan titisan penguasa cahaya, dan kangmas mendapatkan kekuatan inti alam unsur cahaya dari Pitaloka saat menunaikan kewajiban malam pertama bersamanya” lanjutt..

“wanita keempat adalah Diandra namanya, dia penguasa kerajaan pantai dilangit tingkat ke 3 dengan penguasaan unsur waktu dan kang mas diberikan keabadian miliknya kala itu” lanjut...

“wanita kelima adalah Naomi namanya, dia titisan putri bintang, darinya kangmas mendapatkan kekuatan energi bintang yang besarnya tiada tara” ucap Marco

“...huuuuft..” helaan nafas Marco

“..hemm”... gumam Cita mendengarkan penjelasan suaminya.

Begitulah pagi ini, ditengah kondisi masih sama sama telanjang tanpa melekat kain baju atau apapun antara Marco dan Cita saling bercerita, lebih tepatnya Marco membagikan semua informasinya setelah berpisah dengan Cita hingga mencapai tahap yang ada sekarang ini.

“..jadi bagaimana nimas, apakah nimas setuju, jika semua berkumpul jadi satu rumah di permukaan bumi setelah kangmas menyelesaikan semua kewajiban menghilangkan sisa sisa serpihan bagian sang penguasa iblis yang telah memasuki tubuh dari berbagai mahkluk didimensi ARKA ini..??” pertanyaan Marco kepada Cita pagi itu

“...kangmas, ada baiknya segera kangmas selesaikan dulu tugas utamanya, terkait hal itu kita akan bicarakan bersama nantinya, ada yang lebih penting yaitu kedamaian dunia dimensi ARKA, kangmas saat ini membawa kekuatan yang besar dan dasyat, tanggung jawab kangmas sangatlah besar, ada baiknya segera diselesaikan dahulu, aku akan setia menunggu kangmas disini hingga terselesaikannya semua tugas kangmas, barulah kita berkumpul bersama dan berbicara..” ucap Cita dengan bijaksana.

“.. baiklah nimas jika itu jalan pemikiran yang nimas ambil, setidaknya jalan pikiran nimas dengan naomi sama, dimana kangmas disuruh menyelesaikan semua kewajibannya dulu..” ucap Marco memberikan informasi.

Tidak menunggu lama, setelah beraktivitas mandi bersih bersih, dan acara perpisahan yang mengharukan, Marco meninggalkan Cita dan segera memfokuskan diri menuju atlantis, setelah sebelumnya Marco telah melakukan telepati kepada istrinya Jelita.

“....bluubbb..”

Disinilah Marco sekarang, didalam lautan terdalam, tepatnya didalam istana ratu atlantis jelita.

“...suamikuuuu...” teriak jelita ketika melihat Marco berada didepan singgasananya.

Dunia bawah air yang sangatlah modern tehnologinya, mulai dari kapal selam dalam laut dengan tenaga yang berasal dari reaksi fusi hidrogen yang dipecah dari air, suatu tehnologi yang jika diterapkan keatas permukaan bumi baru akan disetujui diabad 22 keliatanya. Karena bakalan banyak pengusaha perminyakan yang gulung tikar. Tapi namanya perubahan, mau tidak mau kita yang mulai atau akan ada orang lain yang memulainya.

“...gimana kabarmu istriku Jelita.. “

“...dan bagaimana kondisi atlantis...?”..ucap Marco kembali

“...satu satu kalo tanya itu...” jelita manyun manja

“..hehehe..” Marco nyengir kuda saat istri keduanya bersikap manja didepannya saat banyak sekali yang datang didepan singgasananya.

“.. dunia atlantis sedang dalam kondisi baik, dan semua masih selalu menjaga kedamaiannya, kami juga sudah banyak melakukan pembersihan laut dan membantu manusia dipermukaan arka dalam membuat sistem pengolahan sampah quantum, sehingga semua sampah dilautan saat ini sedang di progress untuk di bersihkan kemudian diproses dalam mesin quantum untuk dihancurkan sampai menjadi micro material. Hasil materialnya dipergunakan sebagai pencegah abrasi laut dibeberapa pesisir pantai yang ada penduduknya. Ya, seperti katamu suamiku, laut dan darat tidak bisa terpisahkan, dan tidak hanya bekerja sendiri sendiri...” panjang kali lebar jelita menjelaskannya.

Saat ini kami berdua sedang berjalan dalam sebuah terowongan transparan panjang, tampak para penghuni atlantis sesekali menyapa dengan hormat kepada kami. Dikiri dan kanan bisa terlihat dalam view 360 derajat, ikan warna warni, sesekali muncul lumba lumba dan ikan pari dan masih banyak lagi hewan laut yang mana terlihat ingin melihat raja dan ratunya kala itu.

“.. kamu sendiri bagaimana rencanamu suamiku..” ucap jelita

“..aku harus segera berjalan menemukan semua serpihan tubuh sang penguasa iblis, dan segera melenyapkannya sebelum menjadi benih benih penguasa serakah dan jahat, ada juga yang sudah memulai beberapa peperangan di dimensi dan tingkatan langit tertentu...” ucap Marco

“hemmm.. itu...pekerjaan yang tidak mudah suamiku” ucap jelita

“..oleh sebab itulah , aku datang kemari istriku, aku bermaksud untuk izin kembali kepadamu sebelum memulai kembali petualanganku dan menyelesaikannya, jika sudah selesai menurutku, aku harus segera kembali ke dunia permukaan bumi kembali tentunya..” ucap Marco

“...hummmm”...jelita bergumam.

“..gimana,... kamu bersedia ikut denganku ke dunia permukaan bumi??”... ucap Marco

“..sayaang, suamiku tercinta...” ucap jelita

“..jika aku ikut denganmu kepermukaan bumi...”...

“...lalu, siapa yang akan mengawal kerajaan ini??”... tanya jelita

“...eeh,,, iya iya” Marco garuk garuk kepalanya

“...sudah sudah, ada baiknya kamu segera menyelesaikan misimu kali ini suamiku, dan jika sudah selesai kita lihat bagaimana nanti perkembangannya, dengan keilmuanmu sekarang, sangatlah mudah untuk keluar dan masuk istana ini kapanpun kamu mau bukan?”

“..kenapa mesti khawatir, sehingga aku pun bisa mengawal kerajaan atlantis dengan pengawasanmu langsung tentunya..” ucap jelita kembali

“..baiklah istriku jelita, aku sangat menghargai semua pemikiranmu, pemikiran yang dewasa dan tidak mengedepankan pribadimu, ..” ucap Marco

“..teruuusss....?...” sambil jelita mengerlingkan matanya genit kepada Marco

“...hemmm...”... Marco coba menggodanya

“..suamiku, ada baiknya kita ke vila diujung istana air ini, disana kamu bisa lihat pemandangan yang lebih indah lagi...” ucap jelita penuh dengan genit dan manjanya.

“..hemm, seperti itukah..” Marco coba menggoda istrinya.

Sesampainya di Villa, jelita dan Marco memilih untuk tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu. Berbeda dengan jelita, Marco masih mengedarkan pandangannya dan mencoba untuk melakukan screening siapa tahu ada serpihan tubuh sang penguasa iblis itu didalam lautan atlantis ini, sementara jelita setelah masuk kedalam villa, dirinya segera merebahkan tubuh di kasur empuk kamarnya.

“...Hey... baby..” Panggil Marco berusaha membuat keadaan se rileks mungkin. Terlihat Marco menutup pintu kamar dan melepas bajunya dan celananya, hanya meenggunakankan boxer dia melompat kekasur dan merebahkan diri disamping istrinya.

“...Bosen........” Gumam jelita ketika melihat ekspresi Marco. Dengan bibirnya manyun.

“...Hm....? Ngantuk?............” Tanya Marco

“........ Nggak tuuh........” jawab jelita dengan singkat dan terlihat jutek.

Jelita terlihat menuruni kasur dan melepas dressnya yang belum terlepas. Telihat jelita telah menanggalkan pakai luarnya dan hanya meninggalkan bra dan underwear hitam.

“...Yaaaah, pakaianku ga ada niiih disini..”ucapnya genit seraya berjalan balik kearah Marco dengan hanya menggunakan bra dan cd yang tampaknya kontras dengan tubuhnya yang putiih, bola dadanya yang menggairahkan untuk dijamah.

“...Yaudahlah pakai gituan saja”... jawab Marco.

Jelita yang sedari tadi membelakangi Marco langsung menghadap Marco yang turun dari kasur mendekati jelita. Marco mendekatkan bibirnya pada leher jelita. Marco mencium leher jelita dengan mesra, mencumbunya dengan instens diarea sensistif istrinya.

Marco mencium leher Jelita. Bibirnya yang basah membuat leher Jelita juga basah. Jelita hanya memejamkan mata. Merasakan kenikmatan. Marco mendorong Jelita kekasur dan menindihnya. Marco tampak melumat bibir Jelita lembut. Lalu makin kasar dan makin kasar. Jelita membuka mulutnya dan membiarkan lidah Marco bergerilya di mulutnya. Lalu, Jelita membuka boxer Marco dan membiarkan Marco memakai underwear saja.

Marco melepas lumatannya dan berpindah ke leher Jelita. Jelita terlihat memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya. Saat merasa jelita sudah bergairah, Marco mencoba melepas bra dan underwearnya jelita kala itu.

“.........Urgggggh...” Erang Jelita.

Marco sangat tergoda ketika melihat bentuk tubuh Jelita yang sexy. Payudara Jelita yang besar kulit yang putih mulus penuh dengan perawatan kerajaan mungkin, hanya satu noda merah muda tiga titik ketika Marco melihatnya, selain noda merah muda yang merupakan titik titik sensual milik jelita, Marco tidak melihat adanya noda noda asing disekujur tubuh polos milik jelita kala itu. Marco langsung meremas payudara Jelita dan menjilat leher Jelita.

“..........Arngh.. sayaaang..... Ahh..”... Erang Jelita.

“....Yessss.. Baby.... slluuuupppphhh...” Marco melumat bibir Jelita dengan rakus dan nakal. Ia memasukkan lidahnya dan bermain dengan lidah Jelita. Marco memilin puting Jelita dan meremas payudaranya kasar. Jelita menaikkan kakinya dan melepas underwear Marco dengan kakinya. Tangan Jelita yang sedari tadi menjambak rambut Marco menuju pusaka milik Marco.

Jelita meremas-remas junior Marco. Marco melepas lumatan bibirnya.

“... do you wants more? ...”Tanya Marco.

“..............Uh-huuh...” jawab Jelita sudah terbawa gairah.

Marco menjilat perut Jelita hingga basah. Marco terus meremas payudara Jelita dan memilin putingnya. Marco memcium paha Jelita yang mulus dan putih.

“...Ohh! Gooossshhhh, ahh!”.... Erang Jelita

“.....Yeah! you wants more baby...” Teriak Marco.

“....yessss baby....yessss baby....oooowwwh”.. erangan jelita merancau.

Marco memasukkan satu jarinya kedalam vagina milik Jelita. Jari Marco bermain didalam vagina Jelita mencari dimana titik g-spot milik istri keduanya itu.

“.....Ahh! Errggghhh... Ohh! Ahh! Yahh! Babyyyyy....oooowwwh “Erang Jelita.

Marco tersenyum. Lalu memasukka tiga jari dan jarinya bergoyang didalam lubang senggama milik istrinya Jelita.

“......Ah! sayaaaaanggg,...! Ohh! Yeahhh...” Erang Jelita.

Marco mengeluarkan jarinya. Lalu, tanpa memberikan aba aba Marco melanjutkan aktivitasnya dengan menjilat bibir bibir relung vagina milik Jelita. Marco menjilatnya dan mencium semua titik pintu gerbang lubang kenikmatan Jelita dengan rinci, centi demi inchi tidak ada yang dilewatkan.

“........Ouh... Ahhh...yessss babbyyy...yesss.. Ahh..”.... Erang Jelita

“..........Cukkkk...kkuuuUp.. Ahhh... Main-mainnya... Ohh.. sayaaanggg!” Teriak Jelita.

“...crit... ...crit... ...crit... ...crit... ...crit...”

“...hoshhh...hoshhh...hoshhh...hoshhh...hoshhh” jelita tampak ngos ngosan saat squirt menderanya.

Marco mengeluarkan lidahnya. Dan tanpa memberikan jeda istirahat, Marco memasukkan juniornya kedalam lubang kenikmatan Jelita.

“....oooowwwh....SemPittt.. Ahh...”... Erang Marco.

“.....Ohh...sayaang Ahhh.... Sakk..kitt.. Ahh... Yeah...” Erang Jelita.

Marco nampak berusaha memasukkan juniornya lebih dalam.

“.....AHHHH....! “Erang Jelita berteriak

“................Yeahhh! “..Teriak Marco.

Marco terlihat mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan tempo agak pelan. Sementara tangan Marco meremas payudara Jelita dan memilin putingnya. Jelita memejamkan matanya dan meremas rambut Marco.

“...........AHH... OHH.....hmmppphhhh... NGGHH... AUHH! “..Erang Jelita.

“....YEAHH! ..... NGHH! Erang Marco.

“....yessss baby! ....yessss baby! ....yessss baby! ....yessss baby!” Jelita berteriak dan mengerang henat

“..............yessss baby!FASTERRHHH! “

Marco memaju-mundurkan pinggulnya lebih cepat Juniornya makin masuk kedalam lubang senggama milik istrinya Jelita. Dan Jelita terlihat dengan ekspresi terpejam dan menggigit bibir bawahnya.

“... OWHHH... YEAHH... OHHH... AHHH...”erang Jelita.

Marco meremas payudara Jelita lebih kasar dan keras.

“...OH! SAKITTHHH... OHH! “Teriak Jelita

Marco memelankan remasannya. Marco menjilat dan memilin puting Jelita.

Aktivitas yang berlangsung entah sudah berapa lama, dan sudah berapa kali jelita mengejang orgasme mencapai puncak kenikmatannya. Pemandangan yang sangat kontras antara sang wanita dengan sang pejantannya. Terlihat raut wajah lemass tak berdaya namun tetap memburu kenikmatan duniawi. hingga

“....AKUHH... MAU KELUARHH... AHHH......” Erang Jelita.

“.......AHHH... AHHKUU... JUGA... HHH AHHH “.... Marco bersuara

Akhirnya Jelita dan Marco mencapai klimaksnya bersama sama. Marco pun kemudian merebahkan tubuhnya disamping Jelita. Jelita mulai lesu dan berkeringat. Mereka pun memilih untuk tidur.

Entah berapa lama aktivitas tidur mereka hingga Marco terbangun duluan. Terlihat disamping Marco, jelita masih tidur dengan pulasnya. Marco membiarkannya, karena merasa istrinya sangat kelelahan setelah pertempuran. Tak lupa dengan kekuatannya Marco menyiapkan sarapan pagi dan lanjut kekamar mandi untuk bersih bersih.

Saat kembali dari bersih bersih kekamar mandi,

“...eeh”

“.......Morning, babe...”Panggil Marco

“...Morning too babe..”Jawab jelita dengan mengucek matanya kala itu

“.....Ayo bangung sayang, sarapannya udah siap loh...” ucapku

“...sarapan...” ungkap jelita.

“....hoooaaammm”...jelita menguap dengan penuh kesadarannya kali ini.
Kemudian jelita turun dari tempat tidur dan masih tanpa busana berdiri lalu mengucek matanya. Marco duduk disamping jelita dan mengambil nasi goreng serta omelette menyuapi sang istri..

“...Enak.... Kamu yang masak?...”Tanya jelita

“... aku ambil saja dari istanamu sayaang, mungkin sekarang yang masak lagi bingung kemana nasi goreng dan omletenya pergi..hehehe”..ucap Marco

“..iseng iiih...” jelita terlihat menggelayut manja

“...setelah ini aku harus pergi ya sayaang, semoga saja bisa segera terselesaikan semua misiku kali ini, dan bisa segera menemuimu kembali...” ucap Marco

“...apaan siih, dengan kekuatanmu sekarang kapanpun kamu mau bisa datang kesini dalam hitungan detik malahan”...ucap jelita

“...seperti yang sudah dibicarakan, selesaikan dulu semua misimu, jangan ada yang tersisa, sehingga tidak ada dampak dimasa depan, aku disini akan selalu menunggumu sayaangku...’ ucap jelita sambil menoel hidung Marco dan dengan genitnya dia jalan masih telanjang menuju kamar mandi.

“...sexy...” gumam Marco.

Setelah berpamitan dengan jelita diistananya, Marco segera menuju tempat pitaloka berada.

“...bluubb...”

Hanya dalam sekejap saja kini Marco tiba di istana kerajaan unsur api.

“...ayahanda..” ucap Marco ketika tepat berada didepan sang ayahanda mertuanya.

Sebelumnya Marco telah melakukan telepati kepada ayahandanya itu, jadi tidak serta merta nongol didepannya. Bisa jantungan itu raja jika tahu tahu muncul didepannya.

“...anakku..” ucapnya sambil memeluk Marco kala itu.

“...kamu semakin gagah saja ayah lihat...”

“...aura kamu benar benar berbeda..”

“...pitaloka mana ayahanda..” ucap Marco kala itu bertanya

“...dia ada dikamarnya, temuilah...”

“...baik ayahanda,...” jawab Marco

Pitaloka yang saat itu sedang merenung sendiri didalam kamarnya, tiba tiba...

degh!!!

“...Apa ini, kenapa jadi begini rasanya...”

“...kriieeet” bunyi pintu dibuka perlahan

“...sayaaang...”

“....apaaa.!!!!...suamiku...” teriak histeris pitaloka saaat suaminya ternyata yang membuka pintu kamarnya perlahan. Ekspresi bahagia haru kangen semua jadi satu ketika dengan setengah berlari pitaloka langsung lompat memeluk suaminya kala itu.

“...sudah sudah, dinda turun dulu yaaa...” ucap Marco

“...enggak mau, kali ini dinda engga mau turun, dinda mau teruus naik, engga mau lagi ditinggal kanda...” ucapnya jutek manja.

“...yaa sudah...terserah dinda saja..”

“...eh..”

Ketika Marco duduk dikursi, mau tidak mau pitaloka mesti turun dari gendongan suaminya terlihat rona wajah cemberut pitaloka kala itu.

Di depan pintu tampak Pitaloka dengan baju tidur tipisnya dan tanpa daleman sama sekali berdiri sambil tersenyum. Senyum yang sungguh sangat binal.

Baju itu begitu tipisnya, sehingga setiap lekuk tubuh Pitaloka seolah tampak jelas hanya agak buram. Snagat menggoda imron intinya.

Pitaloka meremas2 payudaranya sehingga nampak lebih menonjol dan putingnya yang coklat muda kelihatan mulai menonjol.

Marco yang melihat dengan kondisi slowmotion tarian sex dari Pitaloka, dia telihat lebih memilih duduk di tempat tidur dengan kaki selonjor menikmati pertunjukan. Sambil bersedekap tangan di dada, Marco hanya melihat tarian erotis Pitaloka sambil tersenyum simpul, seolah menantang Pitaloka lebih gila lagi menari sampai bugil.

Pitaloka yang melihat Marco duduk tersenyum, ikut tersenyum senang, sebab dengan caranya Marco menunjukkan kelasnya sebagai pejantan idaman yang tidak asal tubruk meluapkan nafsunya. Pitaloka menari lebih panas lagi. Entah bagaimana caranya ikat pinggang baju tidurnya pitaloka itu mulai lepas dan dilemparkan ke Marco.

Seolah lebih tertarik dengan ikat pinggang baju tidur itu, Marco memilih menciumi ikat pinggang itu dengan sepenuh hati.

Pitaloka merasa terprovokasi menggerakkan baju tidur itu secara demonstratif dan lebih erotis lagi, sehingga payudaranya kadang terlihat bebas kadang tertutup kembali, sambil perlahan mendekati tempat Marco duduk.

Marco mulai menaikkan suhu permainan, dengan perlahan membuka kancing bajunya satu demi satu sambil tersenyum ke arah Pitaloka. Setelah semua kancing terlepas, bajunya dilemparkan ke arah Pitaloka.

Pitaloka menangkapnya dan mencoba membaui seluruh keringat sang pejantan yang menempel di baju tersebut. Bau keringat Marco membuat Pitaloka lebih menggila. Ditambah terlihat badan tegap suaminya yang atletis, dada bidangnya yang aaah sudahlah membuat gairah naik kala itu.

Dibukanya baju tidur nya dan serta merta tubuhnya bugil polos tanpa sehelai benangpun.

Marco dengan perlahan membalas dengan membuka celananya kemudian berdiri tegak sambil tersenyum. Celananya turun perlahan hingga sampai ke mata kaki.

Hanya dengan menyepakkan perlahan kini Marco hanya tinggal mengenakan celana dalam dan duduk kembali dengan kaki terbuka lebar layaknya atlit binaraga lagi duduk mempertontonkan otot otot tubuhnya kala itu.

Tangannya membelai lembut batangnya dari luar celana dalamnya. Tampak batangnya mengembung dan kepalanya ternyata meluap berontak tegak berdiri hingga muncul dari celana dalam nya, hampir menyentuh pusarnya. Ora umum laah pokomen ukurane.

“Celana dalam ini kamu yang harus melepaskan pakai gigi kamu dinda, enggak boleh pakai tangan hanya gigi yang boleh, tapi sebelumnya buat dia bisa melewati pusarku dengan sajian masturbasimu di depanku sampai orgasme. Kalau tidak mending aku kembali pulang saja”

Pitaloka semakin berbinar terangsang birahinya dengan kata kata pejantannya kala itu, Marco benar benar memberikan sensasi yang sesuatu banget, belum pernah dia membuat lelaki lain menunggu untuk merojok lubang kenimatannya dengan batangnya. Hanya dengan suaminyalah dia melakukannya. Mungkin jika lelaki lain cukup dengan diberi pemandangan lembah susunya langsung naik. Marco berbeda, jelas suaminya kala itu membuat pitaloka berhasil melalui dunia fantasinya yaitu masturbasi didepan lelaki yang begitu gagah dan perkasa tanpa terhalang keinginan si lelaki menjamahnya, dan lelaki yang sudah menjadi suaminya itu terus menantangnya lebih menaikkan gairahnya sendiri kala itu.

Jika saja Marco tahu pacar pacarnya dulu hanya melihat Pitaloka menggunakan baju tidur tipis saja langsung main ejakulasi saja. Marco berhasil membangkitkan fantasi nakal istrinya.

Marco masih melihat Pitaloka sambil tersenyum manis seolah meremehkan, sambil tangannya masih saja mengelus2 batangnya dari luar celana dalamnya. Batang yang sudah tegak kenceng sapa semesta didepannya.

Panas nya ruangan yang penuh aroma birahi semakin terasa. Pitaloka berjalan perlahan mengambil bangku kecil buat duduk meja riasnya. Kakinya bagian sebelah kanan diangkat keatas bangku kecil itu sehingga dari arah Marco terpampang jelas lubang senggama milik Pitaloka yang sudah membasah mengkilap terlihat jelas, bersih dan tembem sekali, basahan lelehan precumnya hingga menetes keluar dari himpitan garis warna merah muda.

Perlahan Pitaloka menggosok gosok lubang kenikmatannya sambil tangan satunya meremas payudaranya.

Lengkuhan Pitaloka mulai terdengar mendesah dan menjerit perlahan kala tangannya menyentuh klitorisnya.

Kepala Pitaloka mendongak, matanya terpejam, dia ingin memperlihatkan sisi terliarnya di hadapan pejantannya kali ini, semua terjamah dengan intens luar biasa. Cedut cedutan kecil diimbangi dengan keluarnya lelehan cairan precumnya terlihat indah kala itu.

Dua bongkahan payudara bak melon umur 3 mingguan milik Pitaloka benar benar putih mulus sekal dan besar, putingnya mendongak lurus keras menyapa pejantannya. Sambil meremas kadang mengetarkan bola dadanya, telihat kadang memelintir putingnya, Pitaloka terus menggosok lubang senggamanya dengan tempo yang pelan dan mulai cepat terus menerus..

“Aaaahhhhh....kandaa...”

“Aauhhhhhhh....kanda...oooowwwh”

“Asshhhhhhhssssss...yesssshhhh...kanda...”

“Aaaaah.....aakkkkuuuuh kkkeellluuaaaarrr kandaaaa...ooooooghhh”

Tampak pitaloka menerima orgasme pertamanya kala itu. Tak ingin berlama lama, terlihat sekali dengan seolah olah menari erotis pelan, tubuh Pitaloka ikut bergoyang sehingga dua bola dadanya yang tak terpegang ikut bergoyang memancarkan aroma birahi yang semakin dahsyat bagi Marco.

Marco sendiri masih tersenyum melihat Pitaloka beraksi sambil mengelus batangnya tetap dari balik celana dalamnya. batangnya mulai membesar, semakin besar dan panjang sehingga ujung batangnya semakin dekat dengan pusarnya.

“Nnnggggg....kanda”

“Aaaassshhh....kandaa...jahaaatt”

Pitaloka mulai mamasukkan jarinya kedalam belahan lubang senggamanya perlahan, pelan dan terlihat sangat erotis, jari itu masuk keluar lagi masuk keluar lagi perlahan sekali.

Sementara tangannya yang lain tidak tinggal diam, meremas semakin kencang bola dadanya.

Gerakannya semakin luar biasa seolah menarikan tarian birahi yang dahsyat…

Tubuh Pitaloka mulai bergerak liar, bola dadanya terlempar keatas bawah dan jari jarinya semakin cepat bergerak menusuk menggaruk lubang senggamanya..

Kepalanya mulai bergoyang2 seolah mengikuti irama tubuhnya yang semakin bergetar…

“iiiisshhhhh..........Aaaaassshhhhh”

“oooogggggggghhhhhhhhh.......Aaaaaaaaaaa”

“Sssshhhhhhh....mppphhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”

Teriakan desahan

Jeritan kenikmatan

Pekikan genit menggoda birahi terdengar indah sebagai backsound kala itu.

Nafas Marco sudah mulai mendengus keras dan terlihat layaknya deru kuda liar.

Gerakan tangan Marco mulai terasa cepat membelai batang kejantanannya dari luar celana dalamnya.

Ujung batangnya mulai memerah gelap, dan sudah melampaui pusarnya, tanda sudah tegak kenceng maksimal.

Rupanya hal ini membuat Pitaloka semakin mempercepat sampai pada ujungnya.

Jari jarinya terlihat semakin kencang merojok lubang senggamanya.

Dua bola dadanyanya semakin terlontar keras kesana kemari keatas kebawah dengan irama yang semakin meingkat dan meningkat.

“Aaaaaaaaaaaaaaarrrghhhhhhhhh...kandaa...akuuuh nnnyyyaaaampeeee”

“uuuughhhhhhhhhhhhh.......Aaaaaaaa”

Pitaloka memproleh Orgasme yang yang luar biasa, kenikmatannya mengalahkan orgasme sebelumnya hanya dengan karena masturbasi di depan pejantannya.

Pitaloka bergerak seolah terkena strum tegangan tinggi, jarinya ditancapkan dalam dalam ke lubang kenikmatannya, memerah semua cairan orgasmenya yang menetes deras.

Tangan satunya memelintir mencubit putingnya.

Kepalanya semakin mendongak dan mulutnya ternganga.

Hampir saja Pitaloka jatuh setelah orgasme hebatnya tadi, Marco terlihat langsung menangkap tubuhnya lanjut memeluknya. Membelai tubuhnya dan membisikkan kata kata mesra.

“Duhai istriku, indah sekali tadi tarianmu sungguh benar merangsangku sampai sampai hampir aku tadi ejakulasi ditangan ku sendiri” ucap Marco

Dalam kelelahannya serta kepuasannya yang dalam, bisikan Marco benar menggugah birahinya, diciumnya mulut Marco dalam dalam disertai lidahnya masuk membelit lidah Marco. Dan Marco sendiri hanya melayani Pitaloka melepaskan semua rasa nikmatnya mengalami orgasme hebatnya tadi. Sekedar membalas ciuman, dan mengelus elus tubuh Pitaloka. Dari pangkal pahanya dan seluruh bidang payudaranya serta mulus pantatnya. Semuanya perlahan sekali.

Sampai Pitaloka akhirnya benar merasa diam lemas dalam pelukan sang pejantan.

Sesaat kemudian, seolah memperoleh kekuatannya kembali, Pitaloka mendorong Marco ke tempat tidur. Dan melakukan apa yang sudah dibayangkannya sedari tadi.

Tidak perlu diperjelas rinciannya yaa readers.., yang jelas hingga keesokan harinya Marco dan pitaloka masih ada didalam kamar karena kelelahan setelah pertempuran birahi mereka.

Marco terlihat sedang sama sama berdiri memandang pemandangan gunung berapi yang terlihat tenaang berdiri didepannya.

“..bagaimana rencanamu selanjutnya anakku? “ tanya ayahandanya

“.. saya harus segera melanjutkan perjalanku mencari semua serpihan serpihan tubuh sang penguasa iblis ayahanda, dan segera menghancurkannya menjadi debu cahaya, sehingga tidak ada lagi bibit bibit yang akan merusak kedamaian dunia Arka ini ayahanda”..ucap Marco

“...benar langkahmu anakku, tidak usah menunggu mereka datang, datangi dan hapus mereka dari buku semesta ini, agar tidak ada muncul kedepan rasa takut akan adanya peperangan dimasa depan..” ucap ayahandanya.

“... saya pamit ayahanda...” ujar Marco sopan

“..heummm”... ucapnya merespond kesopanan Marco

“...blubbbb...” seketika Marco lenyap dari hadapan ayah mertuanya itu

“...semoga kamu berhasil anakku...ditanganmu masa depan arka ...” gumamnya pelan.

Dalam suatu dimensi yang mana dimensi tersebut ada didalam penglihatannya Marco saat dirinya memegang punggung bocah kecil dilangit tingkat ketujuh kala itu.

Duduk didepan singgasananya seorang raksasa tinggi kisaran 4meter dengan badan layaknya orang rajin fitnes body builder dengan makan telur ayam mentah 30 biji sekali telen. Tampak otot ototnya sangatlah kekar, telihat tanduk dua kecil tumbuh diatas kepalanya, rambutnya yang panjang berwarna keemasan membuat tambah sangar dan garangnya wajah sang Raja. Dialah Lajad, raja dimensi kegelapan, yang letaknya berada pada dimensi lain disebuah galaxy namun letakkan dilangit pertama, dia juga yang telah mengirimkan beberapa pasukan untuk mengejar ASPI saat pertama kali Marco ditolong oleh mendiang gurunya Okas kala itu.

“...blubbb...”

“..eeh...Bummmm” hentakan kaki Lajad ketika melihat ada orang tiba tiba muncul dihadapannya tanpa permisi.

“..kamu mencariku Lajad...”

“..eh, bagaimana kamu tahu namaku manusia..”

“..dan bagaimana kamu bisa kemari..?’ tanya lajad dengan memberondong

“.. aku tidak perlu menjawab semua pertanyaamu karena aku kesini untuk menghapusmu dari semesta ini..” ucap Marco dengan tegas

“...eh... kurang ajar sekali anak muda...” ujar Lajad.

“...buzzzzzz”... seketika lajad memasang mode tempurnya

Karena posisi mereka saat ini didalam istananya, maka hancurlah istana itu dan berubah menjadi medan pertempuran.

“...cross demon”...

Muncullah tanda silang warna merah menyala didepan lajad, energi yang sangat besar mendadak mencoba menekan musuhnya kala itu.semua anak buahnya pingsan seketika karena tidak bisa menahan kuatnya tekanan energi yang ditimbulkan.

Namun Marco tetap tenang.

“...matilah anak muda sombong...” terlihat lajad melemparkan tanda silang merah menyala itu kearah Marco yang berdiri menatapnya dengan tenang.

“...taashh ..blaaarrr”...Marco terlihat dengan santainya menangkis serangan lajad, bunyi tumbukan energi yang melesat kearah samping dan menghantam bangunan istana lajad sendiri, bangunan itu kini hancur, menyisakan lubang setengah bola dengan kedalaman 100 meter.

“... apaaa...siapa kamu sebenarnya anak muda...” suara lajad terdengar ketakutan ketika serangannya hanya di tangkis kearah samping tanpa melukai Marco sama sekali.

“... keluarkan semua kesaktianmu lajad, karena hari ini hari terakhirmu hidup..” ucap Marco mengintimidasi.

“...jangan sombong kamu anak muda”... jawabnya mendengus kesal, terlihat lajad mengangkat tangannya keatas layaknya mengambil sesuatu diatas kepalanya.

“...energi neraka...”

Muncullah bola besar berwarna merah menyala diatas kepala lajad kala itu. Energi itu terus menerus membesar.

“...eh..besar juga energinya”...

Marco sedikit terkejut dan bersiap menerima serangan lajad untuk yang kesekian kalinya dengan ketenangannya.

“...kali ini matilaaah kaau anak sombooong...” suara teriakan lajad diikuti dengan dilepasnya bola raksasa itu kearah Marco.

“..sapta raga dewa...”

“...eh...” lajad terlihat kebingungan disaat dia sudah melepaskan energinya, raga Marco terbelah menjadi 7 dan semuanya mengelilingi tubuh lajad kala itu.

Lajad kebingungan, dia harus mengarahkan kemana karena semua tingkatan energinya sama dan tidak bisa membedakan yang mana asli yang mana palsu. Baru kali ini lajad menghadapi musuh dengan kekuatan yang luar biasa.

Disaat lajad kebingungan.

“....blazzz...”

“.. tarian pedang langit”...

“...zlabbb”...

“...blug..slaaahhh....”

Leher lajad putus, lepas dari badannya, dan semenit kemudian semua tubuh lajad sudah menjadi debu cahaya yang berpendar kala itu. Nampak perlahan lahan bola neraka itu redup mengecil, karena Marco telah berusaha menyerapnya. Bola yang tadinya besar merah menyala itu terlihat sekarang kempes layaknya balon dikempesin dengan lubang kecil.

“..kalian dengarkan..” Marco bersuara dengan menggunakan energinya sehingga semua mahkluk disekitaran dimensi yang dikuasi oleh lajad bisa mendengar.

“.. hari ini sebagai bukti bagi kalian semua yand menghuni didemensi ini, aku bernama MARCO tidak akan membiarkan orang seperti lajad ada didunia ARKA, jadi jika kalian tidak segera berubah dengan kejahatan dan penindasan serta peperangan yang kalian lakukan di dunia ARKA ini, jangan salahkan aku jika aku datang kepada kalian dan melenyapkan seperti aku melenyapkan Lajad dengan mudahnya saat ini”..ucap Marco menjelaskan.

Marco dapat menangkap sorak sorai berbagai mahkluk yang terlihat bahagia dengan lenyapnya lajad dari kehidupan mereka. Mungkin mereka sudah merasa jengah tertekan dengan kehidupannya selama ada lajad. Namun berbanding terbalik dengan aura ketakutan dari semua anak buah lajad yang sudah bangun dari pingsannya kala itu.

“...bllasssh...” Marco terlihat memperbaiki kembali medan pertempurannya, seperti sedia kala, layaknya tidak pernah ada kerusakan.

“... kalian semua, segera bagikan kembali apa yang telah dirampas oleh Lajad, jangan ada yang tersisa...” ucap Marco kepada anak buah lajad yang masih posisi gemeteran ketakutan kala itu.

“...ingat, jika kalian kembali menebar ketakutan dan peperangan serta penindasan, kalian akan bernasib yang sama seperti ketua kalian tadi, lajad.. paham kalian..!!”..

“...b-bbbaaik tuan..k-k-kkaami paham”.. suara serempak mereka.

“..kamu...”..ucap Marco sambil menunjuk orang yang sedari tadi ketakutan dan terlihat dalam dirinya ada energi positif, hanya karena ketakutanlah dia menuruti sang bosnya lajad selama ini.

“...sssaaaya tuan..”..ucapnya sambil memasang wajah ketakutan menunjuk dirinya sendiri

“..siapa namamu..” ucapnya

“..nama saya udin tuan..”..jawabnya maish gemeteran.

“..mulai sekarang kamu bos disini, dan tubuhmu sudah aku masukkan energiku, kamu yang akan memegang dimensi ini setelah kepergian lajad, bawa ketentraman, ajak mancing semua rakyatmu.. jangan kebanyakan merokok, bahaya...paham!!”...ucap Marco

“.. kalian dengar, mulai sekarang udin adalah bos kalian disini, hiduplah dengan rukun damai, ciptakan lapangan kerja yang banyak dan gaji yang layak, bebaskan rakyat dari pajak, dan cipatakan industri yang canggih guna mendukung kehidupan kalian semua..” ucap Marco

“...blubbb”... Marco menghilang seketika itu.

“...huftt...” bunyi desahan nafas udin kala itu.

“..jadi bagaimana bos udin??”..ucap anak buah didepannya

“..kalian tidak dengar kah tadi, kita harus segera mengembalikan semua barang barang jarahan kita, dan kembali hidup rukun damai tentram, hidup dengan membuka lapangan pekerjaan baru, karena aku merasa tubuhku ditanam pelacak oleh Marco”.. ujarnya sambil memegang jantungnya.

“.. segera kita bikin pengumuman bagi yang hartanya kita ambil suruh datang kesini, setelah itu kita kembali ngelintingi rokok, biar kita jualan rokok saja dulu...” ucapnya

“...hah... bos udin ga salah, tadi kan kita dilarang merokok bos, waah cari mati bos udin..” ucap anak buahnya

“..ow iyaa iyaa...maaf kelupaan..” ucapnya meralat.

Kita tinggalkan udin dan anak buahnya yang sedang sibuk dengan agenda acara mengembalikan harta jarahan mantan bosnya.

kita kembali ke Marco.

“...blub...”

“...zlaashhh...blasssh..”

“...blub...”

“...zlaashhh...blasssh..”

“...blub...”

“...zlaashhh...blasssh..”

Berkali kali Marco mendeteksi energi tenaga inti milik serpihan sang penguasa iblis yang tercerai berai diberbagai galaxy dan dimensi dunia ARKA. Tak jarang juga dia menemukan kegembiraan ketika Marco melenyapkan pimpinan atau bos kejahatan yang selama ini meneror mereka dengan kejahatan dan ketakutan. Tidak juga bagi anak buah yang ditinggalkan, Marco memperlakukan yang sama dengan konsepnya bos udin tadi.

Hari demi hari,, minggu demi minggu.. bulan demi bulan.. hingga tahun ketiga.

Saat itu Marco mencoba melakukan screening keseluruh energi alam inti milik sang penguasa iblis itu telah hilang semua. Dalam setiap kepergiannya tak lupa Marco selalu menyempatkan diri untuk menemui semua istrinya ditempatnya masing masing. Dan tentunya aktivitas birahi yang sangat mengesankan selalu memenuhi relung ruangan mereka kala itu. Cita juga tidak kunjung melahirkan, aneh memang didunia ini, kehamilan lebih dari tiga tahun, apa jangan jangan disini mengandung selama 9 tahun, bisa dibayangkan, kalo manusia dipermukaan bumi harus hamil selama 9 tahun yang ada suaminya bengek duluan. Jelita, Pitaloka dan Diandra juga sudah mengandung, saat mereka mengandung banyak sekali perpintaannya. Bahkan gairah mereka menjadi berlipat ganda, entah karena bawaan debay didalam kandungannya atau karena memang momennya saja. Entahlah. Yang jelas ora umum laah.

Dari kelima orang wanitanya, hanya Naomi yang masih belum mengandung. Entahlah, mungkin gadis itu terlalu istimewa. Naomi juga pernah bertemu Cita bertemu dengan Jelita, bertemu dengan Pitaloka dan bertemu dengan Diandra tentunya. Dan jangan ditanya saat bertigaan, yang jelas karena naomi yang paling belakangan, banyak sekali sensasinya.

“..jadi bagaimana sayaang”.. tanya Marco kepada naomi pagi itu.

Marco dan naomi terlihat sedang menikmati kolam belakang rumahnya yang diisi dengan ikan ikan hias. Air terjun pribadi miliknya yang tidak kunjung habis airnya terlihat indah didepan mereka.

“..sudah puluhan tahun aku berdiam diri didunia arka ini, sudah saatnya aku kembali lagi ke permukaan bumi..maukah kamu ikut bersamaku..keliatannya aku membutuhkan dirimu sayangku..” ucap Marco kembali mengharap.

“..dengan kemampuanmu didunia cyber dan tehnology tentunya akan sangat membantuku didunia permukaan bumi tentunya..”..

“...baiklah sayaang jika itu keputusanmu, bagaimana dengan yang lainnya? Apakah mereka mau ikut??”...tanya naomi

“..keliatannya mereka punya aktivitas masing masing, kan kamu tahu sendiri sayaang semuanya memegang kekuasannya masing masing, ditambah mereka semua lagi hamil mesti banyak banyak bermeditasi, takutnya jika ikut kepermukaan bumi yang ada malah mereka terganggu..” ucap Marco.

“..hemmm..”

“..baiklah...kapan kita berangkat..” ucap naomi

“..kita berangkat sekarang saja sayaang...aku juga sudah izin kepada dewa keabadian dan dewa dimensi jika sementara waktu aku akan ada dipermukaan bumi..” ucap Marco

“..ya sudah.. yuk kita berangkat..” jawab naomi.

“...blub...”

Bersambung...............
Ternyata bos Udin muncul di sini juga...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd