Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT OKASAN NO HATSU KOI - my mom's first love (racebannon)

bokapnya Hiroshi seru abis haha.. Suka bgt lah gue pas adegan masak steak, yg kayak gini nih yg bikin nagih dari suhu @racebannon
 
malem2 bapaknya hiroshi nyelinap ke kamarnya kyoko trus ngajak ehem2 setengah maksa, kaya di film2 jav *ngayal
 
Perempuan itu bangkit dan melingkarkan tangannya di leher Hiroshi.
Ini adalah pertanda saudarah saudaraaaahhh!! Bendera sudah dikibarkan!! Gimana ya jdnya klo si adira ini pengen berbuat mesum ama haruko tp haruko berhasil kabur. Haruko jd depresi n trauma. Dikarenakan yg ngenalin adira ke haruko itu ai si arya langsung marah besar ke ai. Mulailah muncul rentetan konflik huahahahahuahahahaha maafkan daku om rb klo daku banyak ngayal hehehehe
 
kyokob10.jpg

OKASAN NO HATSU KOI – PART 46
(my mom's first love)

------------------------------

12a93b10.jpg

“Ah! Kamu pasti pacarnya Hiro-Chan kan? Kenalkan, aku Amami Futaba, kamu boleh memanggilku Mi-Chan… Salam kenal”.

Futaba Amami? Siapa cewek ini? Kyoko masih terpaku, sambil duduk di kursi taman yang berada di pinggir lapangan basket. Dia menatap ke lapangan, dimana Hiroshi sedang bermain basket one on one dengan serunya bersama cewek yang minta dipanggil Mi-Chan ini.

Mereka berdua terlihat begitu akrab dan begitu dekat. Siapa orang ini? Teman sekolah? Teman sepermainan? Mantan pacar? Sahabat? Siapa? Mereka tampak tidak begitu canggung saling bercanda dan melontarkan ledekan. Physically, mereka juga sering dorong-dorongan, toyor-toyoran, yang tidak mungkin terjadi diantara pergaulan orang Jepang kalau mereka tidak akrab-akrab amat.

Kyoko mengulum bibirnya dan menatap terus-terusan ke arah Mi-Chan. Tubuhnya tinggi, kulitnya putih sekali. Mukanya begitu ceria, dan bentuk badannya yang ramping dan atletis berbeda dengan bentuk badan Kyoko. Berbeda sekali. Satu-satunya kesamaan dari mereka cuma rambut mereka yang pendek, tapi berbeda modelnya. Model rambut Kyoko selalu ditata acak-acakan dengan poni yang panjang, serta rambut asli Kyoko kalau dipanjangkan, akan ikal. Sedangkan cewek ini rambutnya pendek sekali, model yang seringkali disebut sebagai model rambut pixie.

Siapa kamu? Kenapa aku tidak pernah tahu soal kamu? Kenapa Hiroshi tidak pernah cerita? Sejauh ini, Hiroshi begitu terbuka dan menceritakan soal kehidupannya di Ibaraki. Tidak pernah ada yang terlewat. Kenapa soal Mi-Chan ini tidak pernah diceritakan? Apa dia saudara? Saudara sepupu? Tapi mereka tidak mirip sama sekali.

Kyoko mencoba-coba mencocokkan muka Futaba Amami dengan Ryuunosuke Tanabe. Tidak, tidak mirip. Begitu pula dengan Junko Tanabe. Tidak mirip sama sekali. Siapa cewek ini? Kenapa dia tidak pernah sekalipun disebut Hiroshi selama mereka pacaran? Kalau mereka berdua memang dekat, sahabat, atau yang lainnya, Hiroshi pasti sudah menceritakannya kepada Kyoko. Setidaknya kalaupun Kyoko merasa cemburu, dia bisa cemburu dari jauh-jauh hari dan memahami posisi Mi-Chan di dalam lingkungan Hiroshi.

Tapi kalau sekarang? Siapa perempuan ini? Kenapa rasanya begitu khawatir, deg-degan dan cemburu sekali seperti ini?

Hiroshi dan Mi-Chan sudah berhenti bermain, dan mereka mendekat ke arah Kyoko. Tanpa diminta, Mi-Chan langsung duduk di sebelah Kyoko dengan cerianya.

“Akhirnya kamu ke Ibaraki juga ya…. Hiro-Chan dari beberapa waktu lalu sudah berisik, ingin membawa kamu kesini katanya” senyumnya. Kyoko hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan pelan.

“Kamu yang bertanya terus, kapan aku bawa pacarku kesini…. Untung Tecchan menikah, jadi ada alasan”
“Tecchan tolol ya, tapi aku ikut bahagia atas pilihannya” Mi-Chan meregangkan badannya dan dia bersandar di bench ini.

Oh, dia kenal dengan Tetsuo Minami yang akan menikah juga. Berarti mereka satu SMA. Mungkin bahkan mereka satu klub basket? Hiroshi di tim pria dan Mi-Chan di tim wanita? Atau kah Mi-Chan itu manajer tim basket? Untuk sekolah yang tidak punya tim basket putri, wajar bukan, siswi yang jago main basket biasanya jadi manajer tim? Tapi dari gerakannya, Mi-Chan terlihat seperti orang yang rutin berlatih basket.

“Jadi kamu dan Hiroshi akan kemana saja di Ibaraki? Mau lihat-lihat apa? Kamu harus lihat Hitachi Seaside Park! Art Tower Mito juga wajib!”
“Kami memang hari ini rencananya mau ke Art Tower Mito kok” Hiroshi menjawabkan untuk Kyoko, sambil membersihkan keringat dari wajahnya dengan handuk.

“Ano.. Iya, ke Art Tower Mito” jawab Kyoko dengan perasaan awkward.
“Galerinya menarik…. Dan suka ada konser disana… Sayang..”
“Iya, Sayang musik klasik, bukan kegemaranku….” potong Hiroshi.
“Dan jangan lupa besok malam, ada reuni, sudah tahu tempatnya?”

“Sudah, Tecchan sudah memberitahu tempat reuninya kepadaku, tentu aku dan Kyoko akan datang” jawab Hiroshi.

“Oke kalau begitu… aku pulang dulu ya? Sampai ketemu….” Mi-Chan langsung berdiri, dan dia bergegas berjalan entah kemana, tanpa menatap lagi ke arah Hiroshi dan Kyoko. Tapi Kyoko melirik ke arah muka Hiroshi. Mukanya terlihat senang, bahkan dia menatap ke arah Mi-Chan pergi sambil tersenyum.

Hiroshi, siapa cewek itu??

------------------------------

about_10.jpg

Hiroshi dan Kyoko ada di dalam art gallery, bergandengan sambil melihat-lihat semua instalasi seni yang ada di dalam galeri tersebut. Mereka sekarang sedang menghabiskan waktu di Art Tower Mito sehabis makan siang. Kyoko menggandeng tangan Hiroshi dengan erat, tapi bukan perasaan kemesraan yang ia rasakan. Dia cemburu total dan ingin mulai bertanya, siapakah Mi-Chan?

“Bagus, tapi sayang aku tidak mengerti maksud di baliknya” Hiroshi sedang memperhatikan sebuah lukisan kontemporer yang permainan warnanya luar biasa.
“Hhmm…” jawab Kyoko cuek sambil melihat ke arah yang sama.

“Kamu akhir-akhir ini kok lebih diam? Perjalanan ke Ibaraki memang melelahkan ya?” tanya Hiroshi mendadak.

“Tidak” jawab Kyoko dengan malasnya.
“Atau kamu mengantuk? Kurang tidur karena tidur di kamarku yang asing buat kamu?”
“Tidak juga… Tidurku cukup” Ya, tidurnya cukup, keluarga kamu ramah, dan masakan ayah dan ibumu sama-sama enak. Tapi siapa Mi-Chan?

“Hmm?” Hiroshi menekuk jidatnya sambil menatap muka malas Kyoko yang terlihat aneh baginya. “Jangan-jangan kamu cemburu sama Mi-Chan?”

“Apa? Tidak….” Kyoko pura-pura tidak cemburu. Dia juga kesal kenapa dia tidak langsung bilang kepada Hiroshi soal itu, tapi dia malas memikirkannya.

“Hahaha… Santai saja, Mi-Chan temanku dari kecil…. Aku berharap kamu bisa akrab dengan dia selama disini”
“Oh… Baiklah” Apa? Teman dari kecil? Kenapa tidak pernah cerita soal dia sedikitpun kepadaku? Apa ada yang ditutup-tutupi?

“Katanya jam 4 sore nanti ada sedikit pertunjukan musik klasik dari anak-anak SMA… Mau coba lihat?”
“Tidak juga…. Aku tidak suka musik klasik…. Kan Hiroshi tahu soal itu…” jawab Kyoko seadanya.

“Kamu kenapa? Aku tidak tahan melihatmu tanpa ekspresi seperti itu… Kamu kan biasanya tersenyum tiap hari…. Aku tidak tahan melihat Kyoko seperti ini” senyum Hiroshi sambil mencubit pipi Kyoko dengan lembut. Kyoko diam saja dan dia menerima-menerima saja cubitan lembut di pipinya seperti itu. “Kalau ada masalah, bicaralah, aku tidak bisa menebak apa yang ada di dalam kepala kamu, dan aku pasti berusaha untuk memperbaikinya kalau aku berbuat salah” bisik Hiroshi, sambil menarik tangan Kyoko, terus menyusuri art gallery itu.

“Kamu…. Ano…” Kyoko mendadak merasa deg-degan. Entah kenapa, dia kok merasa tak nyaman ingin bicara soal Mi-Chan. Dan pikiran-pikiran aneh berkecamuk di kepalanya. Kenapa sih dia ada di situasi seperti ini. Tidak nyaman sekali untuk seorang Kyoko Kaede.

“Aku kenapa?” Hiroshi tersenyum tipis, berusaha untuk membuat mood Kyoko membaik.
“Tidak… Kenapa… Aku tidak pernah dengar soal Amami-San?” Masih canggung untuk Kyoko, memanggil Mi-Chan dengan nama panggilan seperti itu. Dia sama sekali tidak mengenal siapa perempuan itu. Dia baru bertemu sekarang, belum-belum dia sudah minta dipanggil dengan nama panggilan akrab.

“Oh… Iya ya? Sebentar..” Hiroshi tampak sedang mengingat-ingat kejadian di kepalanya. “Sepertinya aku beberapa kali cerita deh…”
“Kok aku tidak ingat…” keluh Kyoko.
“Oh, beberapa kali aku cerita kok, aku cerita soal temanku yang suka bermain basket kalau senggang denganku…..”

Tapi kamu tidak bilang kalau dia adalah perempuan yang imut serta atletis, Hiroshi, pikir Kyoko. Aku tidak pernah tahu siapa yang kamu maksud, apalagi kalau kamu tidak menyebut nama atau kata ganti orang ketiga yang sifatnya menjelaskan jenis kelamin orang ketiga tersebut. Kenapa kamu tidak pernah menyebut dia “Kanojo”? Kenapa selalu “Watashi no Tomodachi?”

“Oh” jawab Kyoko, dengan perasaan kesal.
“Mudah-mudahan kamu gak berpikir yang aneh-aneh…… Aku ingin kalian jadi akrab, sepertinya lucu” tawa Hiroshi.

Apanya yang lucu? Kenapa tidak pernah detail cerita soal Futaba Amami alias Mi-Chan kepada Kyoko? Kalau memang dia sebegitu dekatnya dengan Hiroshi, kenapa baru sekarang Kyoko tahu kalau teman akrab yang dimaksud itu adalah perempuan itu?

Entahlah. Kyoko melirik ke arah Hiroshi yang tampak tak berdosa dan ia cuma bisa menarik nafas panjang dan mencoba untuk menikmati kunjungannya di Ibaraki, di hari kedua itu. Dia cuma berharap akan bertemu dengan Mi-Chan lagi ketika acara reuni besok dan acara pernikahan teman mereka. Selain itu, dia tidak mau lagi.

------------------------------

_w900_10.jpg

“Itadakimasu!!”

Sekeluarga Hiroshi lengkap di meja makan. Hot pot ada di tengah-tengah meja, dengan asap mengepul dengan liarnya. Sayuran segar dan daging sapi ada di dalam sana, menunggu untuk dimakan. Benar-benar makanan yang cocok dengan musim panas.

Kyoko untuk sejenak melupakan soal Mi-Chan, dia tenggelam dalam suasana hangat keluarga Hiroshi. Adik-adiknya yang sopan, juga menurut dan cepat mengerti ketika sore tadi Kyoko membantu mereka mengerjakan tugas musim panas dari sekolah, Ibunya yang benar-benar ramah dan benar-benar hangat, juga ayahnya yang slebor serta penuh becandaan-becandaan yang mesum dari mulutnya.

Dia menikmati makanan segar itu, melahapnya bersama nasi hangat, berbincang ringan dengan Junko Tanabe, berusaha cuek ketika Ryuunosuke Tanabe melontarkan becandaan mesum, dan merasakan Hiroshi yang selalu berusaha untuk membuatnya nyaman.

“Besok acara kalian apa?” tanya sang ayah di meja makan itu.
“Mungkin akan lihat Hitachi Seaside Park atau ke akuarium” jawab Hiroshi. Akuarium? Kyoko suka sekali pergi ke akuarium.

“Kalau mau di rumah seharian, berdua saja, akan kusuruh ibu dan adik-adikmu pergi entah kemana, agar kalian berdua bisa bebas melakukannya….” canda mesum sang ayah terlontar di meja.

“Melakukan apa Oyaji?” tanya Takashi.
“Kamu masih kecil, tidak usah banyak tanya”
“Aku bukan Oyaji” jawab Hiroshi kesal, sambil melirik dengan tatapan pedas ke arah ayahnya.

Mendadak bel rumah Hiroshi berbunyi, dan mereka semua diam.

“Takahiro, coba buka” perintah sang ayah. Takahiro menurut dan dia meninggalkan meja makan untuk memeriksa, siapa yang datang.

Tak lama kemudian, Takahiro kembali, dan dia bersama dengan seseorang yang membuat selera makan Kyoko malam itu hilang.

“Minna!”
“Ah, Mi-Chan” Junko Tanabe tampak sumringah melihat kedatangan perempuan yang satu itu. Mi-Chan yang atletis mengenakan celana yang super pendek, serta T-Shirt yang digulung lengannya. Dia tampak begitu luwes ada di tengah-tengah keluarga Hiroshi.

“Kok tidak bilang-bilang ada pesta hot pot malam ini?”
“Ayo sini bergabung…. Sejak Hiroshi kuliah di Tokyo, kamu jadi jarang main kesini” jawab Ryuunosuke Tanabe.

Sejak Hiroshi kuliah di Tokyo, Futaba Amami jadi jarang main ke rumahnya? Berarti dulu sering sekali dong?

“Aku siapkan dulu ya peralatan makannya” Junko Tanabe berdiri dan dia berjalan ke arah kitchen set, untuk mengambil sumpit, dan mangkuk nasi untuk Mi-Chan.

“Asyik… Ini yang masak siapa? Obasan atau Ojisan?”
“Tebak” balas sang ayah.
“Nanti, setelah aku rasakan”

Junko Tanabe memberikan semangkuk penuh nasi putih hangat kepada Mi-Chan, dan Mi-Chan mulai makan dengan lahapnya.

“Itadakimasu!”
“Memangnya di rumah kamu tidak ada makanan?” tanya Hiroshi.

“Ada, tapi aku bilang ke Too-San dan Kaa-San, kalau Hiro-Chan lagi pulang ke sini, jadi ya aku langsung saja kesini” jawabnya sambil makan dengan imutnya. Kyoko diam saja dan merasa jadi malas makan malam itu. Kebahagiaan Kyoko mendadak hilang, redup sedikit-sedikit.

“Ini yang masak pasti Hiro-Chan” dia menunjuk Hiroshi dengan tangannya secara playful.
“Hebat…. Kalau orang lain jago masak, Mi-Chan jago makan” komentar sang ayah.

“Karena Hiro-Chan kuliah di Tokyo, aku jadi jarang makan masakannya lagi, tapi rasanya gak berubah kok… Kyoko-Chan pasti beruntung sekali ya, sering dimasakkan oleh Hiro-Chan” sambung Mi-Chan.

“Ah… Tidak juga” jawab Kyoko diplomatis dengan perasaan yang tidak karuan.
“Ngomong-ngomong, aku jadi membayangkan sesuatu….” mendadak obrolan antara anak-anak muda itu dipotong oleh ayahnya Hiroshi.

“Apa itu….” Hiroshi mukanya sudah menunjukkan aura malas akan bercandaan ayahnya.

“Dulu waktu kecil kan kamu dan Mi-Chan sering mandi bareng… Kalau sekarang-sekarang ini kalian mandi bareng lagi pasti lucu…. Ahahahahahah” tawanya menggelegar di ruang makan, dengan muka yang tampak bahagia. Kyoko berusaha menyembunyikan kekesalannya. Apa-apaan ini? Berarti dia dan Hiroshi sudah kenal sejak mereka kecil? Mandi bareng ketika kecil? Apa-apaan sih ini?

“Kalau sekarang pasti inginnya dengan Kyoko kan?” bisik sang ayah ke anaknya.
“Apa-apaan sih…” kesal Hiroshi.
“Jelas ya, dadanya lebih besar daripada Mi-Chan”

“OJISAN MESUM!” teriak Mi-Chan dengan menunjuk ayahnya Hiroshi pakai sumpit.
“Tidak sopan sekali kamu….. nunjuk orang pakai sumpit”
“Cuma buat Ojisan yang mesum…. Obasan.. Kapan mau diceraikan?” canda Mi-Chan.
“Ahaha…Tidak akan pernah, kamu bicara apa” senyum Junko Tanabe.

“Maksudnya kalau aku cerai dengan istriku, kamu mau jadi istriku begitu?” canda Ryuunosuke Tanabe ke Mi-Chan.

“Enak saja… Aku tidak mau menikah dengan Ojisan mesum”
“Kalau belum coba belum tahu”

“Mengesalkan” Mi-Chan melahap makanannya sambil cemberut “Ojisan tidak berubah, untung Obasan sabar dan pengertian”

“Itulah kunci pernikahan yang sukses” tawa ayahnya Hiroshi. “Jadi nak, kalau nanti menikah, dengan siapapun, pastikan kamu mencintai istrimu dengan tulus…..” dia menepuk-nepuk bahu Hiroshi sambil tertawa. “Tapi kalau kamu usil di luar, itu hak kamu lho…..”

“Sudah ah, bercanda tak benar terus-terusan…… Aku lagi makan, jangan bikin nafsu makanku hilang”
“Hahahahahaha”

Tawa ayah Hiroshi terlihat begitu lega. Memang orang ini slebor dan ganjen sekali. Tapi dilihat dari interaksi malam ini, terlihat bahwa Mi-Chan memang sudah sangat akrab dengan keluarga Hiroshi, dan Kyoko lagi-lagi merasa kalah. Walau dia cuma teman akrab, katanya, tapi entah kenapa dia seperti merasa sendiri ketika Mi-Chan tiba-tiba datang untuk seenaknya ikut makan malam bersama.

Sedekat apa sih Mi-Chan dan Hiroshi?

Dan siapa sebenarnya Mi-Chan alias Futaba Amami ini?

------------------------------
------------------------------


haruko10.jpg


“Gue bener-bener kaget lho pas tau lo itu anaknya Arya Hantaman” senyum Adira, sambil menyeruput kopi panas yang ada di hadapannya. Dia mahasiswa tingkat satu. Entah kenal darimana sama si Shirley. Aku senyum-senyum aja nanggepinnya.

“Ahahaha… Tapi gue sama sekali gak tertarik sama musik”
“Even ngedengerinnya aja gak tertarik?”
“Iya” senyumku dengan tenang. Bohong. Pura-pura tenang.

Aku sebenernya lagi gemeteran banget. Pertama, aku ngerasa gak biasa sama cowok, berdua doang kayak gini, apalagi Adira terhitung ganteng, dan orangnya baik banget. Kedua, walau aku deg-degan bareng sama orang ini, aku gak ada perasaan suka sama sekali ke orang ini. Jadinya aku ngerasa awkard. Ketiga, aku takut kalau ada orang yang kenal sama aku dari sekolahan liat aku sama dia, dan ntar jadi omongna macem-macem lagi. Kayak waktu itu diboncengin sama Jonathan abis digodain sama anak-anak ganjeng di depan minimarket, kan jadi gosip tuh.

Gak enak kalo didenger sama Kak Rendra. Eh? Ngapain mikirin dia. Duh. Kenapa sih.

“Dari jaman gue SD, kakak gue udah seneng dengerin Hantaman, terus jadi penasaran kan lama-lama, it’s nice to have them around these days, soalnya musik rock anak-anak muda di Indonesia lama-lama agak gak enak didengerin” lanjutnya. Aku senyum aja. Entah ngomong apa dia.

“Sayang gue gak ngikutin… Jadi gak tau”
“Hahaha… Gue liat di instagram elo, isinya badminton semua, keren sih”
“Hehe… Emang suka”

Oke, aku gak se cool itu. Aku cuma pura-pura cool, karena takut malu-maluin. Sebenernya, aku pengen banget kabur dari cowok ini. Enggak, dia sopan kok. Baik banget, pengertian dan ramah. Tapi akunya yang kacau. Di dalam kepalaku semuanya kacau banget rasanya.

“Kalo gue sih, jujur aja jarang olahraga, dan kalau olahraga sih, gue cuma suka nonton sepakbola di TV aja” lanjutnya ramah.

“Yang suka sepakbola di keluarga siapa ya? Papa gak suka, Mama juga gak suka” aku muter mata ke atas, terkesan kayak nyari topik, padahal gak tau mau ngomongin apa. Sialan.

“Mama nya Orang Jepang kan ya?”
“Iya”
“Suka pulang kampung ke Jepang gak kalian?”
“Enggak sih, terakhir pas gue umur lima dulu…. dan sekarang mau berangkat lagi kesana pas liburan sekolah, jadi… ya gitu deh”

“Asik dong….. Pengen ke Jepang sekali-kali, enak kayaknya ya tinggal disana?”
“Gak tau hahaha… Kalo kata Mama sih dia malah lebih suka disini, lebih dinamis katanya….”

“Eh, ngomong-ngomong…. Ada film rame sih lagi main disini…. Mau nonton? My treat”
“Nonton? Boleh”

Boleh? Gak! Gak mau!! Gak mau nonton bioskop sama orang yang baru dikenal!! Gimana ini? Gimana? Kok aku mendadak panik gini?

Ahhh… Okasan… Tolonggggggggggg…….

------------------------------

BERSAMBUNG
 
CAST PART 46

- Haruko Aya Rahmania (16) anak semata wayang Arya dan Kyoko, tokoh utama MDT

- Adira (17) Cowok yang kenalan sama Haruko via IG

Kyoko's Timeline:

438be411.jpg



- Kyoko Kaede (19)
- Hiroshi Tanabe (19), pacarnya Kyoko, teman di Senmon Gakkou

- Futaba Amami / Mi-Chan (19), temannya Hiroshi?

- Ryuunosuke Tanabe (50) Ayahnya Hiroshi Tanabe
- Junko Tanabe (45) Ibunya Hiroshi Tanabe
- Takahiro Tanabe (16), dan
- Takashi Tanabe (14) Adik-adiknya Hiroshi

Glossary :


Itadakimasu : Selamat Makan
Ojisan : Paman
Obasan : Bibi
Okasan : Ibu
Ka-Chan : Ibu (casual)
Oyaji : Ayah (casual)
Otosan : Ayah
Minna : Semuanya
Senmon Gakkou : Sekolah Kejuruan (setingkat diploma)
 
Thx updatenya om

Wkwkwk bakal "dingin" Kyoko selama di Ibaraki... Atau jadi "panas" ya? :pandaketawa:
Haruko segera telpon Okasan atau Tante Ai biar dijemput cepetan :pandapeace:
 
ahahhaa.. Ada yg panas nih.. Emang bener sih, kalo punya temen lawan jenis yg udh deket bgt (plus sama keluarga juga), apalagi intens dari kecil sampe gede bakal lumayan tricky ngejelasin ke pasangan.. Apalagi yg modelnya surprise kayak Mi-chan ke Kyoko..
 
Tidak etis datang ke rumah sahabat untuk makan malam sedangkan dia tau klo pacar sahabatnya ada disitu sedang makan malam bersama keluarga sahabatnya..kasian kyoko..ayahnya hirosi juga parah pake ngebandingin kyoko dgn amami.. Benar2 tragis kyoko..ditikung ama 2 cewe berambut pendek di dua jaman berbeda..arya ga pantas utk memiliki kyoko...
 
ahahhaa.. Ada yg panas nih.. Emang bener sih, kalo punya temen lawan jenis yg udh deket bgt (plus sama keluarga juga), apalagi intens dari kecil sampe gede bakal lumayan tricky ngejelasin ke pasangan.. Apalagi yg modelnya surprise kayak Mi-chan ke Kyoko..
Justru harusnya dr awal diceritain aja klo pny sahabat akrab cewe, klo ditutup2in malah terkesan tidak jujur
 
Tidak etis datang ke rumah sahabat untuk makan malam sedangkan dia tau klo pacar sahabatnya ada disitu sedang makan malam bersama keluarga sahabatnya..kasian kyoko..ayahnya hirosi juga parah pake ngebandingin kyoko dgn amami.. Benar2 tragis kyoko..ditikung ama 2 cewe berambut pendek di dua jaman berbeda..arya ga pantas utk memiliki kyoko...
Sama si Hanum, tapi kyknya Kyoko blum tau soal Hanum kali ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd