Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Naga Merah

Part 11.b

POV Natapraja

Aku termenung di meja kerjaku. Sekretaris pribadiku sudah kusuruh pulang dari tadi siang. Suasana sepi menyeruak.

Pintu ruang kerjaku terdengar diketuk perlahan. Tanpa diketukpun seharusnya wanita itu tahu bahwa aku sudah mendeteksi kedatangannya sejak tadi. Tapi mungkin demi kesopanan saja mengingat dia adalah bawahanku. Orang yang sangat kupercaya lebih dari istriku sendiri.

"Selamat sore Pak Nata", wanita tersebut menyapaku setelah membuka pintu

"Ada kabar apa Mey?", Tanyaku pada Meilina, nama wanita ini.

"Nampaknya Cipta sudah berhasil membangkitkan Raja dari trah Naga, bahkan dari kabar terakhir yang aku dapatkan beberapa anak buah Doni berhasil dibantai oleh piaraan Si Cipta", jawab Mey

"Sudah mulai bergerak mereka, bagus", ujarku

"Tetapi bagaimana dengan perintahku mencari syarat penyatuan dengan Kyai Condong Campur?".

"Belum ada perkembangan berarti Pak Nata, tetapi informasi yang kudapatkan, 2 bulan dari sekarang adalah gerhana matahari. Maka dari itu, kita harus segera menemukannya", sahut Mey.

"Meski sudah memberiku kekuatan hebat, tetapi jika aku belum bisa menyatukan diri dengan Kyai Condong Campur, kurasa tidak akan mudah mewujudkan keinginanku", gumamku

"Ditambah lagi, nampaknya mantan suamimu sudah bangkit lagi dan bergabung dengan pihak mereka. Aku sempat merasakan ledakan aura Naga Api meski sesaat. Dan aku yakin si Naga Api tidak akan pernah berhenti melawanku".

"Tidak perlu khawatir Pak Nata. meski dia bergabung dengan Cipta, aku tidak akan gentar. Seluruh jiwa ragaku kupersembahkan kepadamu", Sahut Meilina, wanita yang telah membantuku merebut Kyai Condong Campur dalam pertempuran 2 tahun yang lalu.

Aku lalu merengkuh tubuh Mey. kutarik ke pangkuanku sambil mencium bibirnya. Mey membalas ciuman bibirku dengan permainan lidahnya.

Disesapnya bibirku sambil lidahnya merangsek masuk ke dalam mulutku. Tangannya tak tinggal diam. Dielusnya kontolku, lalu perlahan digesekkannya dengan gerakan maju mundur dari luar celana.

Aku mengimbangi dengan meremas gundukan payudaranya. Puting Mey rupanya telah mengeras sehingga terasa menonjol dari balik blus yang dikenakannya.

Kupilin putingnya hingga Mey melenguh keenakan dan melepaskan ciuman dari bibirku. Mey lalu berdiri sembari melepaskan blusnya hingga menyisakan bra dan rok pendek selutut. Lalu dia kembali duduk di pangkuanku

Digesekkannya vaginanya yang masih tertutup celana dalam di pahaku. Tanganku bergerilya melepas kait branya hingga kini tubuh bagian atas Mey terekspos bebas.

Payudaranya tidak besar, namun tidak kecil. Yang mengagumkan darinya adalah teksturnya yang kencang dan padat berikut puting lancip merah muda. Mungkin inilah salah satu khasiat pembukaan Kundalini gerbang keempat.

Kusesap keras puting payudaranya sambil kuremas payudara sisi yang lain. Kembali Mey melenguh, lalu menciumi leherku.

"Ingat, jangan sampai istriku menemukan bekas cupanganmu di leherku", ujarku

Mey terkikik pelan dan terus melanjutkan pagutannya. Aku mengingatkannya karena aku tahu dia tipe wanita yang selalu menandai korban-korbannya dengan bekas merah di leher.

Namun suara handphone mengganggu aktivitas kami..

"Lissa Calling".

Anakku nelpon, bentar, jangan bertindak yang aneh2", ancamku kepada Mey.

Dia merengut manja kemudian turun ke bawah lalu melepaskan celanaku.

"iya sayang", ucapku

"Papa dimana, kok jam segini Lissa belum dijemput Mang Didin?", rengeknya

"Aduh, Papa lupa, Mang Didin tadi ijin pulang, anaknya sakit", ucapku sambil melotot ke arah Mey yang mulai menjilati kontolku.

"Gini aja deh, Lissa pesen taxi online aja ya, Papa masih di kantor ini, rapat belum selesai", aku berbohong kepadanya

"tau gitu mah dari tadi pesen taxi online, Papa pelupa ih", cecar Lissa

"iya deh, Papa minta maaf, ehg...", sialan, Mey melahap kontolku dan menghisapnya kuat-kuat.

"Ya udah, ati2 di jalan ya sayang...", segera kututup telepon sementara Mey tersenyum cabul memandangiku..

Aku menarik rambut Mey dan segera melesakkan kontolku lebih dalam ke mulutnya.

Ah biarlah malam ini kupuaskan bersama Mey, mantan istri si Naga Api sekaligus pewaris terakhir trah penjaga Sengkelat karena kakaknya telah kuhabisi dan kutimpakan kesalahan kepada suaminya saat itu, si Naga Merah.

***
 
Part 11.b

POV
Natapraja

Aku termenung di meja kerjaku. Sekretaris pribadiku sudah kusuruh pulang dari tadi siang. Suasana sepi menyeruak.

Pintu ruang kerjaku terdengar diketuk perlahan. Tanpa diketukpun seharusnya wanita itu tahu bahwa aku sudah mendeteksi kedatangannya sejak tadi. Tapi mungkin demi kesopanan saja mengingat dia adalah bawahanku. Orang yang sangat kupercaya lebih dari istriku sendiri.

"Selamat sore Pak Nata", wanita tersebut menyapaku setelah membuka pintu

"Ada kabar apa Mey?", Tanyaku pada Meilina, nama wanita ini.

"Nampaknya Cipta sudah berhasil membangkitkan Raja dari trah Naga, bahkan dari kabar terakhir yang aku dapatkan beberapa anak buah Doni berhasil dibantai oleh piaraan Si Cipta", jawab Mey

"Sudah mulai bergerak mereka, bagus", ujarku

"Tetapi bagaimana dengan perintahku mencari syarat penyatuan dengan Kyai Condong Campur?".

"Belum ada perkembangan berarti Pak Nata, tetapi informasi yang kudapatkan, 2 bulan dari sekarang adalah gerhana matahari. Maka dari itu, kita harus segera menemukannya", sahut Mey.

"Meski sudah memberiku kekuatan hebat, tetapi jika aku belum bisa menyatukan diri dengan Kyai Condong Campur, kurasa tidak akan mudah mewujudkan keinginanku", gumamku

"Ditambah lagi, nampaknya mantan suamimu sudah bangkit lagi dan bergabung dengan pihak mereka. Aku sempat merasakan ledakan aura Naga Api meski sesaat. Dan aku yakin si Naga Api tidak akan pernah berhenti melawanku".

"Tidak perlu khawatir Pak Nata. meski dia bergabung dengan Cipta, aku tidak akan gentar. Seluruh jiwa ragaku kupersembahkan kepadamu", Sahut Meilina, wanita yang telah membantuku merebut Kyai Condong Campur dalam pertempuran 2 tahun yang lalu.

Aku lalu merengkuh tubuh Mey. kutarik ke pangkuanku sambil mencium bibirnya. Mey membalas ciuman bibirku dengan permainan lidahnya.

Disesapnya bibirku sambil lidahnya merangsek masuk ke dalam mulutku. Tangannya tak tinggal diam. Dielusnya kontolku, lalu perlahan digesekkannya dengan gerakan maju mundur dari luar celana.

Aku mengimbangi dengan meremas gundukan payudaranya. Puting Mey rupanya telah mengeras sehingga terasa menonjol dari balik blus yang dikenakannya.

Kupilin putingnya hingga Mey melenguh keenakan dan melepaskan ciuman dari bibirku. Mey lalu berdiri sembari melepaskan blusnya hingga menyisakan bra dan rok pendek selutut. Lalu dia kembali duduk di pangkuanku

Digesekkannya vaginanya yang masih tertutup celana dalam di pahaku. Tanganku bergerilya melepas kait branya hingga kini tubuh bagian atas Mey terekspos bebas.

Payudaranya tidak besar, namun tidak kecil. Yang mengagumkan darinya adalah teksturnya yang kencang dan padat berikut puting lancip merah muda. Mungkin inilah salah satu khasiat pembukaan Kundalini gerbang keempat.

Kusesap keras puting payudaranya sambil kuremas payudara sisi yang lain. Kembali Mey melenguh, lalu menciumi leherku.

"Ingat, jangan sampai istriku menemukan bekas cupanganmu di leherku", ujarku

Mey terkikik pelan dan terus melanjutkan pagutannya. Aku mengingatkannya karena aku tahu dia tipe wanita yang selalu menandai korban-korbannya dengan bekas merah di leher.

Namun suara handphone mengganggu aktivitas kami..

"Lissa Calling".

Anakku nelpon, bentar, jangan bertindak yang aneh2", ancamku kepada Mey.

Dia merengut manja kemudian turun ke bawah lalu melepaskan celanaku.

"iya sayang", ucapku

"Papa dimana, kok jam segini Lissa belum dijemput Mang Didin?", rengeknya

"Aduh, Papa lupa, Mang Didin tadi ijin oulang, anaknya sakit", ucapku sambil meloto ke arah Mey yang mulai menjilati kontolku.

"Gini aja deh, Lissa pesen taxi online aja ya, Papa masih di kantor ini, rapat belum selesai", aku berbohong kepadanya

"tau gitu mah dari tadi pesen taxi online, Papa pelupa ih", cecar Lissa

"iya deh, Papa minta maaf, ehg...", sialan, Mey melahap kontolku dan menghisapnya kuat-kuat.

"Ya udah, ati2 di jalan ya sayang...", segera kututp telepon sementara Mey tersenyum cabul memandangiku..

Aku menarik rambut Mey dan segera melesakkan kontolku lebih dalam ke mulutnya.

Ah biarlah malam ini kupuaskan bersama Mey. Mantan istri si Naga Api sekaligus pewaris terakhir trah penjaga Sengkelat karena kakaknya telah kuhabisi dan kutimpakan kesalahan kepada suaminya saat itu, si Naga Merah.

***
Pertamaaaaaaaaaaax
 
Konspirasi mulai kelihatan
 
Manthap suhuu...
Tetap setia ngikutin kelanjutannya
Sehat dan lancar yooo...!!
🙏🙏🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd