Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Naga Merah

Bimabet
setia menunggu ..... mantul nih, kagak melulu ngeseks.... Semoga harmoni sampai akhir.... Good job
 
makin seru nich ...

satu persatu ... mulai berdatangan.... :pedang:
 
Part 12
Cerita Para Naga


POV Naga


Pak Cipta tertawa keras menyambut Hadi.

"Kurasa kemampuanmu tak menurun sama sekali Naga Api", ujar Pak Cipta

"Jadi gatal tangan ini pengen menjajal apa yang kamu latih selama 2 tahun ini", lanjut Pak Cipta sambil melentingkan tubuhnya deras ke arah Hadi.

Sambil tertawa Hadi menyambut serangan Pak Cipta.

"Kukira lemak di tubuhmu membuatmu lambat pak tua, tapi ternyata masih gesit juga rupanya", Hadi tertawa lebar mengejek Pak Cipta

Serangan yang dilakukan keduanya lebih terkesan seperti main-main. Terlihat dari cara mereka meladeni lawannya. Terkesan kebut sana sini tanpa tujuan melukai. Tetapi kesiuran angin yang ditimbulkan oleh serangan mereka membuat kami bergidik ngeri.

"Cukup Hadi, sepertinya nafasku kalah dengan umur", Pak Cipta meloncat mundur dari arena, keringat membanjiri dahi dan tubuhnya. Sementara Hadi pun nampak sedang mengatur nafas.

Keduanya lalu tertawa bersama dan berpelukan. Sementara Sari yang sedari tadi memandangi kami dari dalam rumah mulai mendekat.

Kami lalu duduk di gasebo depan rumah. Satrio dan Beni telah membereskan jasad-jasad para penyerang tadi termasuk si Komar.

"Jadi apa yang membuatmu turun gunung ke medan pertempuran Hadi?", tanya Pak Cipta

"Sebenarnya setelah peristiwa pengkhianatan Mey istriku dan pertempuran perebutan Kyai Condong Campur, aku sudah tidak ada niat lagi untuk ikut campur pertempuran ini", jawab Hadi

"Tetapi ternyata anak ini menarik perhatianku", ujar Hadi sambil menatapku.

"Sempat aku merasakan hawa panas luar biasa seperti Naga Apiku, tetapi ternyata menurut Rangga, bukan api yang menyebabkan panas auranya".

"Dan rasa penasaranku setengah terjawab ketika semalam Naga Apiku berkata bahwa saat kebangkitan Raja Naga Merah telah tiba", ujar Hadi kemudian.

"sebenarnya aku pun belum tahu sampai sekarang, elemen Kundalini apakah yang dimilikinya karena pada saat pertama kali bertemu Naga, aku telah diberitahu oleh Pak Cipta untuk melihat lebih dalam auranya", sahut Rangga

"Benar saja, panas yang kurasakan meski mirip dengan Bang Hadi namun warna aura merah yang ada pada diri Naga tidak mutlak sepenuhnya merah. Ada beberapa pendaran warna lain yang mungkin baru terlihat lebih jelas ketika bersamaan dengan terbukanya masing-masing gerbang elemen", lanjutnya.

"Wah, bocah ini kurasa cenderung ke elemen air. Intuisinya sungguh tajam, tak sampai aku melihat aura Naga sedalam itu", sahut Bang Hadi sambil menepuk pundak Rangga.

Rangga menggaruk2 kepalanya. Sementara Pak Cipta kembali terkekeh mendengar penjelasan keduanya.

"Akupun meski telah membuka gerbang keempat, namun sama sepertimu Hadi, hanya melihat aura merah Naga, meski setelah pembukaan gerbang ketiga tadi sore, barulah aku melihat warna aura lain pada dirinya", sahut Pak Cipta

"Tentu saja aku menyuruh Rangga melihat lebih dalam karena Raja Naga akan membawa elemen yang tidak biasa".

"Kita lihat saja perkembangannya nanti, sementara itu lebih baik kita juga mempersiapkan diri menghadapi pertempuran besar dengan Natapraja".

Kami semua terdiam. Tampak Hadi menghela nafas panjang. Mungkin pertempuran ini akan sulit untuknya. Mungkin sedikit banyak aku bisa menebak kekalahan Hadi pada saat pertempuran 2 tahun yang lalu adalah karena saat itu Hadi menghadapi Mey, mantan istrinya.

"Sebaiknya kita lanjutkan di dalam saja, hawa mulai dingin, tidak bagus untuk orang tua sepertiku, bisa masuk angin nanti", ajak Pak Cipta

Hadi tertawa keras, "Cipta, baru kali ini kudengar Naga Angin takut masuk angin".

Satrio tiba-tiba terperanjat.

"Jangan-jangan kalian adalah para para naga yang sempat menjadi perbincangan karena memporak-porandakan kelelawar putih bertahun-tahun yang lalu?", tanya Satrio dengan raut muka menyelidik

"Hahahaha, sebenarnya bukan memporak-porandakan, hanya mengurangi kebrutalan mereka saja", sahut Hadi.

"Lalu kenapa hanya sekali itu saja aksi para naga terdengat dan kemudian lenyap", Satrio kembali bertanya

"Banyak sekali kejadian setelah itu, mungkin benar pendapat Pak Cipta, sebaiknya kita masuk ke dalam, karena penjelasan dari cerita tadi akan panjang, dan kupikir kalian memang harus tahu, karena sedikit banyak ada hubungannya dengan pertempuran kali ini", jawab Hadi.

Kami masuk ke dalam rumah, kami putuskan untuk melanjutkan pembicaraan di ruang pembangkitan Kundalini di belakang.

"Sebenernya kalau disebut para naga, sebenarnya kami pada awalnya hanyalah orang-orang yang sudah membangkitkan gerbang naga ketiga pada masa itu", Pak Cipta memulai penjelasannya.

"Aku dengan elemen angin, Natapraja dengan elemen air, Hadi dan Mey, yang sama-sama dari elemen api serta Candra, ayahmu Sari, dengan elemen tanah", Pak Cipta memandang lembut kepada Sari.

"Kami semua dipertemukan karena ketidak sengajaan. Karena masing-masing dari kami merasakan kehadiran pengguna gerbang ketiga lalu saling berkenalan, dan saling merasa cocok menjadi teman".

"Aku dan Nata, kami adalah trah sabuk inten yang memang dibekali pengetahuan oleh sesepuh kami untuk membangkitkan Kundalini. Sementara Candra merupakan trah sengkelat yang tentunya sama seperti kami mempunyai teknik pembangkitan Kundalini mereka. Sedangkan Hadi dan Mey, entahlah darimana sepasang suami istri gila ini bisa membangkitkan Kundalininya. Tetapi bukan hal yang mustahil, karena pada dasarnya semua manusia memiliki Kundalininya masing-masing", lanjut Pak Cipta

"Tunggu Cipta, maksudmu, Sari ini adalah anak dari Candra, si naga tanah?", potong Hadi dengan ekspresi wajah seperti terkaget

"Yah, begitulah, aku baru tahu ketika mendengar cerita dari Sari sendiri. Dia selama ini memang disembunyikan keluarga Surya, diangkat anak oleh mereka. Dan kelak akan dijodohkan dengan Naga, yang notabene sudah sudah kunikahkan kemarin demi kelangsungan trah Sengkelat", jawab Pak Cipta.

Hadi gemetar, lalu memeluk Sari sambil matanya berkaca-kaca.

Sejenak ia terdiam menghela nafas, lalu melanjutkan perkataannya.

"Salah satu penyesalan terbesarku adalah terlambat datang menyelamatkan keluarga Candra. Saat itu aku sempat merasakan ledakan aura Naga Tanah, dan aku yakin Candra dalam masalah. Namun ternyata sesampainya aku disana, hanya kulihat keluarga Surya yang saat itu sudah dijemput oleh beberapa polisi, sementara rumah Candra sudah porak poranda".

"Baiklah Cipta, kali ini akan kuberitahukan sebuah rahasia yang kupendam berasa Mey".

"Selama ini kalian tidak tahu bagaimana orang biasa seperti kami bisa dengan cepat membangkitkan Kundalini sampai gerbang ketiga tanpa teknik dari trah penjaga, betul kan?", tanya Hadi yang disambut anggukan kepala Pak Cipta

"Sebenarnya Mey dan Candra adalah saudara kandung. Hanya Mey dilahirkan dari ibu yang berbeda. Candra dan Mey mengetahui bahwa mereka memiliki ayah yang sama ketika menginjak remaja. Tetapi Candra tidak pernah membenci adiknya. Bahkan Candra adalah pelindung utama keluarga Mey. Namun kenyataan tetap harus tersembunyi karena Candra tidak mau adik dan keluarga mereka dicap sebagai perusak rumah tangga".

"Maka dari itulah kami selalu menyembunyikan fakta bahwa sebenarnya Mey adalah trah Sengkelat dan kami menggunakan teknik pembangkitan Kundalini dari trah penjaga Sengkelat".

"Kami semua saling menjaga layaknya saudara, Hingga peristiwa kematian Candra itu".

"Sayangnya setelah peristiwa kematian Candra, rupanya Nata berhasil membalikkan kenyataan seolah-olah akulah yang membunuh Candra dan seluruh keluarganya termasuk keponakanku dan membuat Mey meninggalkanku".

Hadi terdiam sambil mengepalkan jari-jarinya.

"Dengan kehadiran Sari, kurasa dia bisa menjadi saksi kunci bahwa Natapraja lah yang sebenarnya menjadi dalang pembunuhan keluarga Candra", potong Pak Cipta.

Hadi mengangguk.

"Meskipun Candra adalah saudara iparku, tetapi bagiku, dia adalah seorang saudara yang luar biasa melebihi saudara kandung. Maka ijinkan aku menjadi pengganti ayahmu, Sari," Hadi mengelus kepala Sari.

Sari tersenyum bahagia lalu memeluk Hadi yang ternyata juga merupakan keluarga yang selama ini mencarinya.

"Terimakasih Paman, aku bahagia mengetahui bahwa aku ternyata masih memiliki keluarga",ujar Sari

Aku menghela nafas. Suasana menjadi hening sejenak. Terlarut dalam pertemuan keluarga yang sudah lama tak terhubung.

"Berarti sebenarnya kalian semua sudah saling mengenal, bahkan Natapraja sendiri adalah trah Sabuk Inten, dan wanita misterius perebut Kyai Condong Campur itu adalah Mey?", tanya Satrio.

"Sabar dulu Satrio, satu-satu dulu kujawab", Pak Cipta kembali terkekeh.

"Jadi kami berlima waktu itu merasa bahwa kondisi kota ini sudah sangat tidak kondusif. Kelelawar putih yang merupakan kelompok kejahatan terbesar di kota ini sudah dalam taraf yang susah dikendalikan".

"Aparat penegak hukum sudah tidak berdaya karena selain kalah jumlah, juga kalah dalam hal persenjataan dan teknik bertarung".

"Kelelawar putih sendiri waktu itu dipimpin oleh Kartadirja, seorang yang juga telah membangkitkan Kundalini gerbang ketiga. Namun sayang, nafsu serakahnya ternyata lebih kuat dan teknik pembangkitan yang kurang tepat telah merusak otaknya sehingga dia semakin menjadi jahat".

"Hampir setiap malam kami mendengar berita pembunuhan, perampokan, pemerkosaan. Bahkan pada akhirnya dengan terang-terangan mereka melakukan kejahatan di siang hari.

"Tentu saja, kami merasa tidak semestinya hal ini terjadi. Namun saat itu aku dan Nata berfikir jika kami bertindak berdua saja, tidak akan bisa menggoyahkan kelompok Kelelawar Putih".

"Dan untungnya beberapa waktu kemudian, kami semua yang oleh orang-orang disebut sebagai para naga, dipertemukan".

"Singkat cerita, kami menyerbu langsung ke markas utama Kartadirja. Tentu saja dia kesulitan menghadapi keroyokan Aku dan Nata, sementara Candra, Hadi dan Mey sudah menghabisi para pengawal utama Kartadirja".

"Saat itu, Kartadirja dapat dikalahkan oleh Natapraja dengan tusukan jari pada jantungnya".

Aku langsung membayangkan jurus tusukan jari seperti yang pernah diperagakan Rangga sebelumnya.

"Tetapi itu juga menjadi bencana bagi kami. Bahwa sebenarnya, Kartadirja adalah trah penjaga Condong Campur. Saat Nata menusukkan jarinya ke dada Kartadirja, pada saat yang bersamaan, Kartadirja juga sedang mengumpulkan energi Kundalininya di dada. Rupanya buncahan kekuatan itu berakibat fatal bagi Nata."

"Kundalini milik Kartadirja berhasil memindahkan diri dari tubuh pemiliknya sebelum kematian menjemput Karta. Dan bisa dikatakan Nata kini memiliki dua Kundalini yang masih bertarung di tubuhnya. Dan kurasa, pertarungan kedua Kundalini tersebut telah merusak tatanan tubuh Nata hingga menguatkan nafsunya dan mematikan hawa kebajikannya".

"Setelah pertempuran itu sendiri, Nata sempat menghilang, dan Kartadirja meninggalkan seorang anak bernama Doni. Kami saat itu memang meninggalkan Doni tanpa melukainya, karena kami berharap dia tidak seperti ayahnya. Tetapi ternyata Doni tidak bisa melupakan dendamnya kepada kami".

"Dan setelah beberapa tahun menghilang, Nata muncul sebagai pejabat tinggi di negara ini, juga mengotaki organisasi kejahatan yang terselubung rapi", pungkas Pak Cipta.

Kami semua lalu terdiam. Sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Seperti sejarah yang terulang. Kali ini kami para naga bangkit kembali. Aku, Satrio, Beni, Panji, Rangga, dibantu dengan Pak Cipta dan Hadi, melawan Natapraja, Mey dan Doni.

Hanya yang berbeda kali ini adalah lawan kami lebih berat dan bergabungnya aku, trah Naga ke kelompok kami.

"Sebaiknya kali ini kita berusaha lebih keras. Dulu kita hanya melawan Kartadirja, tetapi kali ini, kita melawan Doni, trah Condong Campur, Mey yang tidak bisa dipandang sebelah mata dari trah Sengkelat dan terakhir Natapraja, dari trah Sabuk Inten yang juga memiliki Kundalini dari trah Condong Campur. Perpaduan yang mengerikan", Hadi berkata.

"Dan sebaiknya Sari, kamu kulatih pembangkitan Kundalini dari trah Sengkelat, karena kurasa pasti lebih cocok denganmu daripada teknik Pak Tua ini", ujar Hadi

"Kurasa kamu masih penasaran bermain dengan Naga Anginku Hadi", ujar Pak Cipta tertawa lebar

Kamipun semua tertawa menanggapi ocehan kedua naga tangguh ini.

"Baiklah, berarti di pihak kita sudah ada Naga, trah Raja Naga, lalu Satrio dan Beni yang menuju ke gerbang kedua".

"Panji yang baru saja masuk gerbang pertama, dan tentu belum tahu elemen apa nanti Kundalinimu",ucap Hadi

"Api Bang, Kundaliniku telah kutundukkan dan memberikan namanya kepadaku", Panji menjawab tersenyum

Pak Cipta geleng2 kepala

"Penerus kegilaanmu rupanya Hadi. Baru gerbang pertama dan Kundalininya telah dapat ditundukkan", ujar Pak Cipta.

"Baiklah, itu lebih bagus, jadi kita bisa melihat peta kekuatan kita sendiri. Raja Naga, dua Naga muda di gerbang pertama, satu Naga api gerbang pertama, satu naga api gerbang ketiga dan satu naga angin gerbang keempat" lanjut Pak Cipta

"Tetapi kurasa yang terakhir disebut kurang bisa diandalkan mengingat lemak tubuhnya yang kemana2", Hadi tertawa

Pak Cipta melemparkan gelas minuman yang ditangkap dengan mudah oleh Hadi. Namun rupanya setelah menangkap gelas itu, tubuh Hadi ikut terbawa kebelakang kemudian terjungkal

Pak Cipta tertawa terbahak-bahak

"Melawan lemakku saja kau belum mampu Hadi, lagipula lama sekali belum kau buka gerbang keempatmu".

Hadi bangkit lalu tertawa.

"Tenang Pak Tua, beberapa tahun ini aku memang lama tidak berlatih. Tetapi tentu saja aku juga tidak tinggal diam".

"Besok pagi kusuruh anak didikku kesini, dan kurasa kau harus meralat peta kekuatan kita tadi dengan menambahkan naga emas di gerbang ketiga", ujar Hadi

***
 
Makasih updatenya om @attackersfreak :beer:

Ternyata Hadi paklik'e Sari...
Sama sama dari trah sengkelat..
Hadi & Mey punya anak gak om?
Kalau ada apa bisa disebut pewaris trah sengkelat...
nanti bakal muncul anak Mey dan Hadi di part selanjutnya.

Hadi sih bukan trah Sengkelat, tetapi karena menjadi suami Mey dia diajari teknik pembangkitan trah Sengkelat.

Kayaknya sih besok udah update lagi..

Maklum lagi sepi, nasib jualan donat 😅
 
bulek Mei koq:bingung: bisa berkhianat dan ikutan jahat... mesti ada sebabnya... apa dia berfikir yang bunuh kakaknya adalah Hadi mantan suaminya.​
 
betul suhu, politik adu domba Natapraja ini, dan tentunya ada maksud tertentu dari Natapraja menarik Mey ke kubunya
wuihh:hore:hhh fast respon,,, makin semangat saja ane nya buat ngebangkitin:konak: kundalinian dan entah juga :coli:ini elemen apaan...!?!?​
 
Yap makasih suhu updatenya.
Natapraja jadi licik katena pengaruh jahat condong catur. Apa boleh buat harus di lenyapkan dan sari akan membuat may sadar akan kekeliruannya akhirnya sadar dan bergabung kembali dengan cipta.
Asik nih ....
Lanjut suhu buat doni melonggo untuk mendapatkab sari yang ternyata udah jadi istri naga.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd