Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Malapetaka.


Shina

Semenjak hari itu Shina jadi sering pergi ke kasta bawah, beberapa lelaki telah menikmati tubuh shina. Joko, Tejo, bahkan kakek beberapa kali menikmati tubuh Shina kembali dan ada beberapa lelaki lain yang juga ikut menikmati tubuh Shina. Perut Shina hari itu terasa mual "hooekkkk...hoekkk…" di kamar mandi ia muntah "aku hamil lagi" Shina berkata dalam hati "tapi siapa bapak anak ini" Shina kebingungan menebak siapa bapak dari anak yang sedang ada dalam rahimnya, semua lelaki yang menidurinya menumpahkan spermanya di dalam rahim Shina.

Shina telah merias wajahnya di kamar, hari itu dia tampak sangat cantik dan memakai pakaian yang tipis. "Ahhh Anggara sedang berdiskusi dengan para penasehat" Shina melihat ke arah ruangan dimana ada raja sedang berbicara dengan beberapa penasehat nya. Shina kemudian keluar istana dan menuju gerbang menuju kasta bawah "buka penjaga" penjaga yang sudah terbiasa melihat ratu pergi ke kasta bawah langsung membuka kan pintu gerbang, lalu Shina berjalan melalui jalan setapak desa kasta bawah. "Ahhh...pelanhhh...pakkhh" Shina nampak di tarik oleh Joko dan Tejo menuju ke sebuah gubuk "cepathh..ratuu...udah gak tahan nii" Joko meremas-remas pantat Shina .


Joko



Tejo

"hisapp ni kontol ratu" Shina yang kini tengah terduduk di lantai di hadapkan oleh dua penis di depan mukanya. penis yang besar dan berurat, hitam dan berbau itu menunggu untuk masuk ke mulut sang ratu "ahhh…..sabar..kenapaahh" Shina menggenggam penis itu dan memasukkannya ke mulut "sluurppp...glekkk...mmmhhhhh" bunyi mulut Shina mengulum penis Tejo dan tangan satunya mengocok penis Joko "ahhhh….gilahhh ni ratuuuhh doyan kontol" ucap Tejo menikmati mulut ratu "heh ratu kontol gue juga isep dong" ucap Joko memegang kepala Shina "ahhh….sluurppp" Shina menindahkan kulumannya pada penis Joko "hahahaha...hahahah…" Tejo dan joko tertawa melihat Shina bergantian mengisap penis mereka "mmmhhh...mhhh…" desah Shina tertahan oleh penis ketika Tejo dengan kasar meremas payudara nya "uhhhh...ni tetek putih amat, lembut lagi" ujar Tejo sambil meremasnya dengan kasar.

Sementara di istana "sayang….sayang…dimana kamu ?" Anggara berteriak mencari Shina istrinya. "Kemana dia ? Kok Guntur di tinggal sendiri" ucap Anggara yang tidak menemukan keberadaan Shina "penjaga... penjaga, lihat ratu pergi kemana ?" Tanya Anggara pada penjaga "tadi katanya mau ke kota raja, tapi pas mau saya kawal katanya dia sendiri saja" jawab penjaga "kemana dia ?" Gumam Anggara. Kemudian Anggara pergi ke kota mencari Shina, tentu untuk mencari seorang ratu di tengah kota sangat mudah bagi Anggara namun dia juga tidak menemukan nya, "apakah dia ke desa" gumam Anggara "ahhh tidak mungkin ratu pergi ke desa, mau ngapain dia kesana" namun langkah kakinya tetap berjalan ke arah gerbang "penjaga ada ratu melihat ratu" ucap Anggara pada penjaga "hormat raja… ratu tadi pergi ke kasta bawah sendirian" penjaga dengan kebingungan menjawab pertanyaan Anggara "hah..ngapain dia kesana" ucap Anggara "buka gerbang cepat" perintah Anggara "siap raja" dengan berlari penjaga membuka pintu gerbang.

"Plakk….plakk…." Bunyi tamparan pada pantat Shina "hmppphhhh….hmppphh" desah Shina ketika di genjot oleh penis Joko dari belakang dan di mulutnya ada penis Tejo yang menyumbat menahan desahnya keluar. "Ahhh gila ni memek sempit banget" racau Joko dengan cepat menggenjot vagina Shina sementara Shina mengocok penis Tejo dan mengulumnya. Di dalam lumbung tempat penyimpanan padi telah terjadi persetubuhan antara seorang ratu dan dua orang petani, ya ratu yang seharusnya di hormati oleh rakyatnya kini tengah di nikmati tubuhnya oleh dua orang petani yang memiliki kulit hitam, bau keringat khas lelaki dan penisnya yang besar membuat sang ratu menikmati setiap sodokan petani itu. "Ahhh...ahhh...ahhh" desah Shina sambil tanganya dengan cepat mengocok penis Tejo. "Hahh…" Shina terkaget ketika Joko dengan cepat melepas penisnya dan menarik Shina ke balik pintu "Tejo sini cepat" teriak Joko pelan "ada apa bego, ngagetin aja Lo, hampir aja kontol gue lecet kena gigi ratu gara-gara Lo" ucap Tejo kesal "itu ada raja bego" bisik joko. Tejo pun terkejut dan dengan cepat bersembunyi "mampus kita kooo" ucap Tejo ketakutan. terlihat Anggara melihat kiri kanan mencari Shina "kemana perginya dia, apa yang sedang dia lakukan" dengan emosi Anggara memperhatikan sekitar. Shina sedang merapatkan tubuhnya di dinding, di belakangnya ada Joko yang merapatkan tubuhnya pada tubuh Shina. Shina yang ketakutan menutup mulutnya "sssttt...diam ratu" ucap Joko, namun Joko yang sedang tanggung sedikit menundukan Shina dan membuka pantatnya "ahhh... jangan pakhh" Shina mendesah sedikit kembali ketika penis Joko masuk ke vaginanya "diam bego…" ucap Joko pelan "hmmmpppp...hmmppp" Shina mendesah namun ia tahan dengan tangannya agar tidak terdengar "eh lu mau mati ya, kalau ketahuan gimana tolol " ucap Tejo "ahh..***k peduli gue, yang pening ni ratu gue kentot" ucap Joko dengan cepat memaju mundurkan penisnya pada vagina Shina "ahh….ahh..lepashh..pakhh" Shina menolak namun pantatnya tetap memasang posisi untuk sodok oleh penis "sini jok naikin ratu ke atas gue" perintah Tejo yang sudah berbaring di lantai, penisnya yang tegak tengah di kocoknya "ahh..ahh...ahhh" Shina di dorong Joko berjalan ke arah Tejo dan terjatuh lah Shina di atas tubuh Tejo "masukin ratuhh" perintah Tejo, Shina pun mengangkangi penis Tejo dan memasukinya "hmppp...hmppp…" desah Shina di tahan oleh tangannya, Anggara masih beridiri di tepi jalan setapak memperhatikan sekitar namun tidak melihat istrinya.

Di dalam gubuk itu Joko telah siap memasukan penisnya ke lubang anus Shina "hakkkk….cuihhh" ia meludahi lubang pantat Shina dan melumurinya ke penisnya, Shina menggigit bibir bawahnya ketika perlahan penis Joko masuk ke anusnya. Tejo yang berada di bawah Shina tidak membiarkan bibir Shina lepas, Tejo langsung melumat bibir sang ratu yang merah itu "hmmppp...slurpp...ahhhh" desah Shina keluar tertahan oleh mulut Tejo ketika Joko dan Tejo sama-sama menggoyangkan pantatnya "heh lu liat tu suami Lo nyariin" ucap Joko yang sibuk menyodok anusnya "Lo malah ngentot disini" ucap Joko merasakan nikmatnya lubang anus Shina, Shina hanya menatap sayu ke arah Anggara "ahhh...ahhh..cepathh pakk…" ucap Shina menahan desahnya "apa ratu ?" Ucap Joko "ahhh...sodokhhh yang dalamhh" Shina langsung melumat bibir Tejo "ahhh..dasar lonte" jawab Joko.

Shina terbaring di dada Tejo, sementara Joko dan Tejo masih menggoyang pantat Shina. Payudara Shina menempel pada dada Tejo dan menggesek seiring goyangan mereka berdua pada tubuh Shina. "Ahhhh….ahhhh….ouuhhh" Shina kini kembali mendesah karena dia tidak melihat Anggara lagi "plak...plakkk" Joko menapar pantat Shina "ouhhh….pakkhhh" Shina tidak dapat mengontrol dirinya "ahhhhhhhh" Tejo melolong panjang memeluk erat Shina merasakan spermanya masuk ke dalam vagina Shina sementara Joko masih melanjutkan menyodok penisnya dalam lubang pantat Shina. Shina tidak bisa apa-apa lagi tubuhnya lemas, entah berapa kali sudah dia orgasme selama di setubuhi tejo dan Joko kini dia pasrah menunggu lubang anusnya di penuhi oleh sperma Joko dan tak lama "ahhhhhkkkk, gila ni lubang pantathh" teriak Joko menembakan spermanya di dalam anus Shina.

Shina terbaring di atas tubuh Tejo sementara Joko berbaring di sebelah sambil mengatur nafas. "Pak aku harus pulang" ucap ratu ketika sudah memulihkan tenaganya lagi "ahhh nantilah ratu, kami belum puas" ucap Joko melirik ke arah Shina "tapi pakhh, raja tau aku di kasta bawah" Shina duduk diatas perut Tejo, pemandangan yang indah dimana seorang wanita cantik seorang ratu tengah duduk di atas penis seorang lelaki hitam, tubuhnya kurus namun berotot. Akhirnya Shina tidak dapat pergi dari situ dan tubuhnya di nikmati lagi oleh Joko dan Tejo hingga sore. "Makasih ya memeknya ratu" ucap Joko ketika ratu sudah memakai baju dan hendak pergi "kalian kurang ajar, tadi ada raja masih saja berani" ucap Shina kesal "hehe abis memek ratu enak" ucap Joko tertawa melihat ke arah Shina "sudah aku mau ke istana" Shina bergegas keluar "besok lagi ya sayang" teriak Tejo dan Shina melihat kebelakang sambil menggigit bibir bawahnya lalu kembali lagi ke dalam "dasar petani kurang ajar, suka ngentotin ratu" goda Shina sambil menarik kedua penis lelaki itu "hahaha...plakk.." Tejo menampar pantat Shina lalu Shina pergi meninggalkan mereka.

Di gerbang telah berdiri raja menunggu Shina, Shina pun dengan tenang berjalan menuju ke arah Anggara "dari mana kau ?" Raja sedikit mengeraskan suaranya kepada Shina "jangan membentak" Shina seperti memelas "aku bertanya dari mana" bentak Anggara "dari air terjun, aku suka melihat air terjun" jawab Shina sambil tertunduk "kenapa kau pergi diam-diam" Anggara menurunkan nada suaranya "tadi kamu sedang rapat sayang, aku tidak mau mengganggu" Shina berjalan memeluk Anggara, seketika hati Anggara luluh "maaf sayang aku sudah membentak, tapi lain kali kau tidak boeh sendiri kesini" Anggara mengusap pundak Shina "maaf kan aku sayang" lalu Anggara mengajak Shina pulang ke istana.

Shina kini merasa bahwa di dalam tubuhnya mengandung bayi lagi tapi dia tidak tau siapa kali ini ayah dari bayi yang di kandungnya itu, sudah terlalu banyak sperma lelaki yang masuk ke dalam tubuhnya. Anggara kini menaruh rasa curiga kepada Shina, dia tidak percaya bahwa Shina pergi ke air terjun sendiri dan ingin membuktikan rasa curiganya itu. Malam itu di kamar"sayang aku akan pergi beberapa hari ke selatan" ucap Anggara "iya sayang, kamu hati-hati ya" jawab Shina sambil melihat ke arah taman, Anggara menatap Shina dari belakang, di dalam otaknya timbul kecurigaan-kecurigaan terhadap Shina "aku akan berangkat subuh" Anggara pun tidur dan meninggalkan Shina yang sedang melihat ke arah luar. Pagi itu Shina terbangun tidak menemui Anggara di sebelahnya, hanya ada Guntur yang masih tertidur "ahhhhh……" dia meregangkan badannya sambil tersenyum membayangkan akan menikmati penis joko dan Tejo . "Mbok saya titip Guntur" sambil menyerahkan Guntur pada seorang budak "baik ratu" ucap budak itu lalu Shina berlalu.

Di pos ternyata ada raja Anggara yang telah bersembunyi menunggu kedatangan Shina. ternyata dugaan dia benar Shina akan datang "buka gerbang" terdengar suara Shina menyuruh penjaga "baik ratu" penjaga dengan cepat membuka gerbang. Shina berjalan ke desa kasta bawah, Anggara pun keluar dan mengikutinya sambil bersembunyi di balik pohon agar tidak ketahuan. Terlihat Shina bertemu dengan dua orang lelaki, mereka tertawa ke arah Shina dan Shina terlihat mengikuti lelaki itu "hah, kemana Shina bersama lelaki itu, bangsat" amarah Anggara memuncak melihat Shina bersama dua pria tua itu lalu berjalan mendekat "eemmhhh...sluurpp..ahhh" terdengar sayup suara desahan Shina dan tawa lelaki "hahhhaa...gila ni memek gak bosan-bosan gue nyedotnya" suara lelaki itu.

Tiba-tiba Anggara muncul dan melihat Shina sedang berciuman dengan seorang lelaki tua dan satu lelaki lagi sedang menjilat vagina Shina "bangsatttt……" dengan cepat Anggara menebaskan pedangnya ke arah lelaki yang menjilat vagina Shina dan menusuk pedangnya ke perut lelaki yang berciuman dengan Shina. Mereka adalah Joko dan Tejo, leher Joko hampir putus di tebas oleh Anggara sementara perut Tejo kini mengucur darah namun masih hidup "ahhhh….ampunhhh sayang" seketika Shina bersujud di kaki Anggara "bangsat kauuu jalang" dengan emosi dia menjambak rambut Shina dan menebas leher Tejo yang masih hidup hingga putus. Anggara menyeret Shina menuju gerbang "ampunnn...sakittt…" rintih Shina dengan tanpa kasihan Anggara menyeret Shina namun tidak di perdulikan oleh Anggara, semua orang melihat Anggara menyeret Shina, baju atasan Shina terbuka dan kulitnya lecet-lecet dan mengeluarkan darah akibat di seret oleh Anggara "kumpulkan pasukan bantai semua orang di kasta bawah" perintah Anggara pada pasukannya. Penjaga melihat Shina yang hampir tanpa busana sedang menangis kesakitan di Jambak oleh Anggara "siap raja" penjaga berlari mencari pasukan untuk menjalankan perintah raja.


ratu Anjani

Sementara di dalam goa telah berkumpul beberapa siluman ular dan Lastri "telah dimulai" senyum ratu Anjani "hahahaha...sebentar lagi aku akan menjadikan kerajaan Majo singgasanaku" tawa ratu Anjani menggelegar memenuhi penjuru goa "para pengikut ku, laksanakan tugas kalian" perintah ratu Anjani ,lalu mereka pergi meninggalkan ratu "hahaha Lastri, Lastri... tugasmu bagus" sambil memegang dagu Lastri, Lastri hanya tersenyum "kauuu telah menuntaskan nafsumu untuk menghancurkan raja, apakah kau puas ? Hahaha" Anjani tertawa "puasss bunda" Lastri tersenyum menandakan ia puas melihat raja yang sebentar lagi akan hancur. Anjani berjalan ke arah seorang siluman ular yang berdiri memegang pedang "Lastri ?" Ratu Anjani memanggil Lastri "iya bunda" senyum Lastri "aku sudah memenuhi dan membantumu membalaskan dendam dan hawa nafsumu" ucap Anjani sambil tersenyum "sekarang aku meminta jiwamu untuk menjadi budak ku hahahaha" tawa Anjani keras "bunuh dia" perintah Anjani kepada seorang siluman ular. Seketika Lastri terkejut "aaaaaaakkkkkkk" tubuhnya kejang-kejang ketika sesosok ular menggigitnya. "Sebentar lagi aku akan menguasai tempat ini" Anjani tesenyum.

Sementara di tengah kota orang-orang memperhatikan Anggara menyeret Shina "aaaaaaahhhhh bangsattt beraninya kau Shina" teriak Anggara di tengah kota "ampunhhhh sayanghhh ampunhh" Shina bersimpuh di hadapan Anggara, bajunya telah lepas semua dan tubunya penuh darah akibat luka di seret oleh Anggara "tiada ampun bagi orang yang menghianatiku" lalu Anggara mengayunkan pedangnya ke tubuh Shina berkali-kali, seketika Shina menggelepar terkena bacokan Anggara, matanya terbuka dan tubuhnya kejang-kejang "aaaaahhhh mampus kau pelacur mampus" tatap Anggara ke tubuh Shina yang kejang-kejang menunggu ajalnya. Darah mengalir di tanah orang-orang berteriak ketakutan melihat amarah raja yang membantai Shina, lalu Anggara berlari ke istana, ia mencari Guntur dan ingin membantainya "gunturrrr…gunturrrr" teriak Anggara mencari Guntur di seluruh penjuru istana "mana anak jalang itu ?" Teriak Anggara pada penjaga dan budak "kami tidak tau raja" jawab mereka, seketika raja menebas mereka semua. Anggara yang sudah tidak dapat mengendalikan dirinya menebas semua penjaga dan budak-budak di istana.

Di tengah kota tiba-tiba berdatangan ular-ular menyerang warga, membunuh setiap orang yang ada di kota. Sementara di kasta bawah telah terjadi pembantaian oleh pasukan raja, setiap orang yang di lihat pasukan seketika di tebas lehernya oleh penjaga, tanpa belas kasihan pasukan raja menggorok leher mereka namun tiba-tiba pasukan itu di serang oleh sekelompok ular. Mayat bergelimpangan dimana-mana, tanah dan dedanuan berwarna merah terkena darah sementara itu di istana Anggara berteriak karena tidak menemukan Guntur "manaaa kau anak jalang" Anggara yang mencari-cari kesana kemari masih tidak menemukan Guntur. Dia yang sudah tidak dapat mengendalikan dirinya kini menebas lehernya sendiri "ohhkkkk….." seketika Anggara mati dengan darah tumpah di sekujur tubuhnya.

Di hutan berlari seorang pria menjauh dari kerajaan sambil menggendong bayi, dia adalah saka, saka membawa anaknya menjauh untuk menyelamatkan nya. "Anakku" saka mencium pipinya seketika mata anak itu berubah seperti ular dan saka pun tersenyum melihat anaknya itu. Kau kini bernama Rangga angshana.

Malam itu bulan sangat terang menyinari bumi, namun di kerjaan majo sunyi tidak ada suara apapun, mayat bergelimpangan dan darah memenuhi jalan dan berceceran dimana-mana. Ratu Anjani berjalan bersama pengikutnya di tengah kerjaaan "hahahaha….ini singgasanaku" tawa Anjani sangat keras "sssstttt….sssttt…" lidahnya sedikit keluar seperti ular seiring senyumnya yang lebar. Kemudian ia duduk di kursi yang biasa di duduki oleh raja di istana memperhatikan ke arah kota. Terlihat siluman ular memenuhi kota dan beberapa manusia yang diikat rantai, wajah mereka kosong dan pucat. Itu adalah arwah-arwah manusia yang telah di bunuh tadi. Seketika kerajaan itu hilang dan berada di alam gaib. Kini kerajaan itu di pimpin oleh ratu ular, ratu Anjani
Bersambung.
 
Terakhir diubah:
Wow keren
Penuh intrik
Trima kasih updatenya suhu..
Ditunggu kelanjutannya
 
Prolog


Ina


Ryan


Rangga Angshana

Kembali ke tahun 2019, ketika itu Ina dan Ryan berputar-putar mencari air terjun yang mereka tuju, namun ia tidak dapat menemukannya setelah berjam-jam berputar-putar. Lalu Ryan pun menanyakan kepada seseorang di sebuah warung dan orang itu menunjukkan arah menuju air terjun. Ina dan Ryan tidak sadar pada saat itu dia telah masuk ke alam gaib, dimana pada saat itu ina telah melakukan persetubuhan di dekat air terjun dengan suaminya Ryan dan ketika pulang para pria di warung itu tersenyum meilhat Ina, mereka adalah para siluman ular yang menyesatkan arah Ina dan Ryan menuju sarang siluman ular. Air terjun yang Ina dan Ryan masuki tadi adalah sarang siluman ular, yaitu singgasana ratu Anjani.

Ratu Anjani senang memenuhi hasrat wanita di dunia manusia, saat melihat Ina dan Ryan melakukan persetubuhan di air terjun disitulah terjadi perubahan pada Ina hingga untuk pertama kalinya tubuh ina di masuki penis lelaki lain selain suaminya, Ina kini sedang menuruti hasrat dalam tubuhnya. Sampai akhirnya ina bertemu kakek di pantai setelah Ina melayani penis siluman ular bernama Salman, kakek itu adalah Rangga angshana.
Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd