----------------------------------------------------------------------
Cerita 13 – Kujebak Istri Tetanggaku
Part 2 – Seks Dag-dig-dug
Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari Sabtu..
Dan Rosliana.. istri tetanggaku itu pulang kerja jam 1 siang.. sedangkan bagiku hari Sabtu adalah hari libur.
Istriku tidak ada di rumah.. mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang.
Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku.. karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.
Pada saat aku duduk di ruang tamu, kulihat Roslianau menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu.
Pintu kubuka.. Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku.
Lalu dia bertanya.. “Ada Ibu.. Pak..?”
“Mau cari Ibu atau cari saya..?” kataku sambil berbisik.
“Ibu bisa .. bapak juga boleh..” jawabnya sambil tersenyum.
Lalu.. “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.
“Masuk dulu, Bu.. ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilakan masuk.
Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka..
Akupun bertanya padanya.. “Ada perlu apa, ke Ibu..?”
“Biasalah.. Pak, keperluan perempuan.. Saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita.. siap-siap..
karena hari ini suami saya pulang..” katanya menjelaskan.
“Kalau gitu.. jatah saya kapan..? Padahal saya lagi pingin nich..” cecarku agak cemburu.
“Sebenarnya saya juga lagi pingin.. tapi.. gimana yah..?” Dia menjawab dengan bingung.
“Hmm.. Kalau sekarang.. gimana..?” Kataku sambil menghampiri dirinya dan duduk di sebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.
Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata.. “Iihh, nekad..!”
“Habis.. udah ‘ga tahan sich..” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas.
“Sebenarnya.. saya juga udah ‘ga tahan.. tapi di mana..? Orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak..?”
Bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
“Kita main di sini saja, di ruang tamu.. sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang.
Dan biarkan pintu terbuka.. biar orang lain tak curiga..” usulku nekad.
Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar.. sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku.
Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi.. sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.
“Jangan ah.. Pak. Berbahaya..” jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.
“Nggaklah.. asal kitanya jangan bersuara.. saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan..”
Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.
Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya.. sehingga melupakan rasa takutnya..
hingga dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel.
Tanganku meremas buahdadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya.
Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora.
Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
Nafas kami berdua semakin tersengal-sengal.. tanganku beralih ke bawah..
kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup ke selangkangannya.
Kurasakan celana dalamnya sudah sangat basah..
Rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.
Kusisipkan jari-jariku dari pinggir celana dalam yang dikenakannya..
sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang.
Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vagina yang semakin memacu gairahku.
Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah.
Rosliana mengatupkan bibirnya rapat-rapat.. giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya.,
dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.
Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar..
Mulutnya semakin rapat tertutup.. kepala terdongak dengan mata yang terpejam.
Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya..
Jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin.
Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya.. sehingga rasa melayang-layang.
Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam..
Tak pelak badannya semakin bergelinjang hebat.. kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi..
Pinggangnya melenting.. dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan.. “Uuhhhhh..”
Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya.. sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocok liang vaginanya.
Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku,.. dari mulutnya keluar suara tercekik.. ”Akkkhhhhh..”
Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat.. disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan cepat.
Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.
Nafasnya tersengal-sengal seperti atlet yang baru mencapai finish.
Ya.. tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.
Plop.. Kucabut jariku dari liang vaginanya yang becek.. kuarahkan jari tengahku pada hidungku..
Lalu kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu .
Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat.
Aku begitu menikmati aroma vagina itu.. lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel di jariku..
dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.
Di dalam kelelahannya.. Ana memperhatikan apa yang kulakukan..
Dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku.
Sepertinya gairahnya kembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya.
Tubuhya bangkit.. tangannya membuka ritsleting celana panjangku..
Lalu keluarkan batang penisku yang sudah sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.
Tuink..! Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya.. terbebas dari kungkungan celanaku.
Ana menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus..
Secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku..
Bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah.. seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat.
Akupun melenguh pelan menahan nikmat.. ”Uhhh..”
Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak..
sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya.. seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat.
Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku..
tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya.
Lalu.. “Akhhhhs..” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak.. ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku ini mencaplok batang penisku.
Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat.. sehingga membuat mulutku ternganga.. badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.
Dengan lincahnya Ana terus mengocok dan mengisap penisku membuatku semakin melayang.
Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis..
dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.
Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras.
Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku.. dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme.
Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas..
bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.
Gerakan oralnya semakin bevariasi.. membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak.
Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.
Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan.. vaginanya terasa sangat basah dan gatal.
Dia lantas bangkit melepaskan penisku dari mulutnya.. kemudian melepaskan celana dalamnya yang sudah sangat basah.
Celana dalam itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya.
Kemudian ia berdiri membelakangiku. Aku tahu apa yang dilakukannya.
Kuhentikan gerakannya.. dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela..
sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku.
Aku masih berpakaian lengkap.. hanya penisku saja yang menerobos keluar dari ritsleting celana yang terbuka.
Rosliana.. Istri tetanggaku itu lantas berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar..
dia menarik ujung bawah baju longgarnya hingga ke pinggang.. kubantu pegangi ujung baju itu agar tidak melorot jatuh.
Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya yang sangat basah.
Lalu.. Bleshh..slebbh.. Perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya.
Gerakannya demikian perlahan.. sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat..
Tak pelak mataku terpejam.. menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku menluh.. “Uhhh..”
Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku..
sehingga batang penisku amblas hingga ke pangkalnya.
Dia menekan cukup lama vaginanya.. kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku.
Kepala penisku serasa diisap dan diremas nkmat oleh vagina Ana.. istri tetanggaku ini.
Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat..
pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku.
Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya.. kenikmatan semakin melambungkanku.
Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi.. berputar.. melonjak.. bergoyang.. patah-patah..
Bahkan maju-mundur.. membuat batang penisku seperti dipelintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.
Semakin lama gerakannya semakin cepat.. nafasnya semakin memburu.. dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras..
lalu diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat.. hingga penisku masuk terbenam sedalam-dalamnya di lubuk liang vaginanya..
Dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat..
Serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.
Tubuhnya terdiam kaku.. mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar..
Sementara kepalanya ditekankan pada pundakku..
Beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai di atas tubuhku.. nafasnya terengah-engah.
Kusibakkan jilbab lebar yang menutupi wajahku.. Ana menoleh ke arahku dan menciumku lembut dan mesra..
sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.
Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah..
pantatku menghentak ke atas.. sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin..
Rasa nikmat kembali menjalar di tubuhku.. mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak..
agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.
Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit..
Dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar..
Semakin lama semakin liar.. tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat..
Ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.
Beberapakali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit..
untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.
Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai lemah.. tidak mampu membalas hentakan-hentakanku.
Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku.. sambil badannya kupeluk dari belakang..
Pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar baju longgarnya.
Setelah kurasakan tenaganya terkumpul.. kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku..
namun kutahan agar penisku tidak lepas dari jepitan vaginanya..
Selanjutnya kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela..
Kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela..
sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya..
Sedangkan penisku masih menusuk dan terjepit vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya.. suatu posisi doggy style sambil berdiri.
Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya..
sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.
Slepp.. clebb.. Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam.
Unghhh.. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit.. membuat kenikmatanku semakin bertambah..
Basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya.
Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.
Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pebuluh darahnya.. dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang..
dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut.. membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah.
Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak.. Tak memerlukan waktu lama..
kembali tubuhnya kejang kaku.. tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat.. kepalanya terdongak ke atas.
“Oughhhh..! Hhhhh..” Dengan jerit tertahan.. kembali dia mengalami orgasme yang hebat.
Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya..
karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman.. jepitan dan kedutan-kedutan dinding vaginanya pada penisku.
Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah.. kembali aku menusuk-nusukkan penisku.
Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku..
dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapakalinya pada saat itu.
Beberapakali ia orgasme dalam posisi seperti itu.. hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi..
Mengeluh pelan dan panjang.. “Uuhhhhhhh..” Pada saat itu aku merasa orgasme akan menghampiriku..
Maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah.
Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya..
sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona.
Segera kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya.. Slebhh.. jlebhh.. dengan cepat kudorong penisku..
hingga amblas sampai ke pangkalnya.
Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.
Clebb.. clebhh.. clebbh.. clebbh.. crebbh.. crebbh..
Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku.. samar-samar kulihat istri dan anakku pulang..
dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah.
Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan.. spermakupun muntah tanpa dapat kubendung.
Cret.. cret.. cretttt.. Uhhh.. suatu pencapaian orgasme yang sangat mendebarkan dan membuat jatung ini serasa mau copot.
Plopp..! Serr.. serr.. Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapakali memancarkan sperma..
sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku Ana.. dan beberapa tetes menempel di celanaku.
Segera kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku.. kutarik ritsleting.
Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku.
Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menaruhnya di atas meja..
sementara Ana berusaha merapikan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan.
Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.
Setelah itu istri Ana berusaha duduk tenang.. tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.
“Eehhh.. ada tamu..! Udah lama, Bu..?” Kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang tadi kutaruh di atas meja.
“Ahh.. ‘Ngga.. baru saja.. Anu bu .. saya mau beli jamu yang biasa.. namun ternyata bapak tidak tau..
Malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya..”
Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya.. sambil berusaha menutupi kegugupannya..
“Oohhh.. emangnya bapak udah pulang..?” Tanya istriku dengan senyum penuh arti.
“Kabarnya malam ini dia pulang..” jawab tetanggaku pula
“Harus siap-siap dong.. biar asyik..!” Goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku.. kemudian dia menambahkan lagi..
“Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah oleh keringat..” kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.
“Betul, Bu..! Akan turun hujan barangkali..”
Jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.
Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu..
Aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi.
Tak lama kemudian Rosliana.. Istri tetanggaku itu pulang.. istriku menghampiriku.
Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata.. “Pah.. kalau pipis jangan jorok.. malu kan sama tetangga..
Llihat tuh.. bagian depan celana Papah basah..!” Sambil menunjuk bagian depan celanaku.
“Anu Mah.. tadi tersiram dari gayung.. waktu papah pipis..” kataku berbohong.
Kejadian itu betul-betul mendebarkan.. Namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya..
Apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan.
Oleh sebab itu.. sejak hari itu aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan Ana, istri tetanggaku. Hehehe.. (. ) ( .)
----------------------------------------------------------------------