------------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------
Cerita 195 – Tabir Cinta Dua Dunia [Part 4]
Lama kelamaan bukan hanya tangan Amir yang yang naik.
Bibir tebalnya ikut naik dan mengenyot-ngenyot puncak buah ranum milik Via.
Kerakusan Amir tentu saja mengganggu Via yang sedang tidur. Perlahan kedua mata Via mengerjap-ngerjap..
ia meringis terkejut.. merasakan rasa nikmat saat Amir mengemut-ngemut payudaranya.
Tangan kiri Via memeluk leher si dower sementara tangan kanannya menekankan belakang kepala Amir..
agar semakin terbenam pada belahan dadanya.
“Bang Amirrr.. ohhhh..” Via mengangkangkan kedua kakinya..
Memberi jalan untuk Amir yang naik ke atas tubuhnya.
“Aiighhh..!!” Ia memekik kecil. Amir begitu liar menggeluti payudaranya.. mencumbui lehernya..
dan memagut-magut bibirnya yang mungil.. merah bak buah delima.
“Eemmh.. emmhhh abangg.. ahh.. bang Amirrr..”
“Viaaa.. aduh wanginya..”
JREBBB..!! “Aduh bangg.. pelan-pelannn..”
“Eh iya.. maaf abang terlalu nafsu. Sakit..?”
“Emmm, enak bang..”
“Nahh gimana.. kalau diginiin tambah enak..?” Via mengangguk dengan wajah merona.
Ia memalingkan wajahnya ke arah lain.
Si jelita tidak sanggup bertatapan mata dengan Amir yang sedang memompakan batang penisnya dengan lembut.
Tubuhnya terdesak-desak di bawah tubuh Amir.
Gerakan pinggul Amir semakin liar.. Via merintih dan merengek keras.
Tubuh molek Via melenting oleh rasa nikmat saat liang vaginanya berdenyutan.
Berkali-kali Amir menggempurnya hingga kelojotan. ia lantas menunggingkan tubuh Via.
Jlebb.. blessekk..!! Dengan satu sodokan ia melesakkan batang penisnya membelah liang vagina Via.
PLOKK PLOKK PLOKK..!! Semakin keras bunyi itu terdengar.. semakin keras pula tubuh Via tersungkur ke depan.
Dengan gagah Amir menungangi Via dari belakang.
Ia ‘berkuda’ di atas kemolekan dan kemulusan tubuh Via yang berpeluh.. sama seperti dirinya yang berkeringat.
Jerit dan rintihan Via memenuhi ruangan kamar yang mewah.. Boneka berbagai ukuran ikut menonton..
betapa panasnya pergumulan dua anak manusia yang tengah asik mereguk kenikmatan.
Dan tampak dengan sangat jelas sekali si jelita kewalahan digempur oleh sodokan-sodokan batang Amir.
Berbagai macam gayapun dipraktekkan olehnya. “Emmhh.. aduh bangg aduhhh.. nikmatnyaaa. Ahhhh..!!”
Mendengar suara desahan Via.. Amir semakin garang memacu batang penisnya.
Posisi Via baring menyamping dengan kaki kiri ditopang oleh tangan Amir..
Clebb.. clebb.. crebb.. crebb..!! Penis besar Amir menggarap liang senggama Via..
Yang seolah babak belur dipompa oleh batang besar itu. Via menjerit kecil menahan nikmatnya surga dunia.
Cairan vaginanya kembali meledak dengan nikmat. Namun Amir belum puas.
Diganjalnya bokong Via dengan sebuah guling.. kemudian mulut Amir mendekati belahan vagina Via.
Clrup.. clrupp.. clrupp.. clrupp.. Dikecupinya vagina si jelita yang merintih.
Bibir tebal Amir menyumbat bibir vagina Via dan mengenyot cairan klimaksnya hingga kering.
Srrrupphhh Slllrrruuuphhhhh..!! Amir membuka belahan bibir vagina Via.
Lidahnya menyeruak masuk.. menggelitiki kelentit Via yang menonjol..
dan menggaruki daging yang bergerinjul-gerinjul di dalam vagina itu.
Via membuka kedua kakinya melebar.. menikmati aksi bibir Amir yang mengecup..
dan jilatan lidahnya yang menggaruk-garuk mengantarkan kenikmatan.
Tubuh Via menggelepar-gelepar bagai ikan kurang air.
Si dower semakin aktif menjilat dan mengenyot lelehan-lelehan lendir kewanitaan Via yang membanjir.
Hingga akhirnya Via merintih saat mengalami sensasi nikmat puncak klimaks.
Crrrrutttt.. cruttttt..!! “Aahhhhhhhh..!!” Slllrrrpp sllllrrrrruuphhhh.. nyem sssllllkkk ck ck slrrrupphhhh..
Jrebbb Jrebbb.. Jrebbbb.. bleesshh JREBBB..!!
Amir mengangkangkan kaki Via ke atas hingga mirip huruf depan yang membentuk nama si jelita.
Dengan bernafsu Amir kembali menjebloskan batang besarnya mengaduk-ngaduk celah vagina Via.
Desah dan rintihan tertahan si jelita mewarnai sodokan-sodokan liar Amir.
Batang besar di selangkangan Amir yang terayun membawa Via berkali-kali ke puncak orgasme.
Hingga akhirnya mereka mengeluh bersamaan. Keduanya saling berpelukan erat.
Amir menusukkan batangnya kuat-kuat. Via menyambut dengan mengangkat vaginanya ke atas.
Tangan Amir membelit tubuh Via yang berpeluh. Pefffh clepphh clepphh pefffhhh Slepphhhh..!!
“Unnnnhhhh.. uhhhh..!! Crrutt crutttt.. crutttt..”
“Ooo-HOKK. Viaaaa..!! Crrotttt crotttttttt..!!
Via melotot hampir tak percaya.. dua menit yang lalu batang Amir menciut di dalam vaginanya.
Kini sesuatu berkedutan.. membengkak dan memanjang di dalam sana.
Via melenguh merasakan liang sempitnya kembali penuh disesaki batang penis Amir.
Berkali-kali tubuhnya melenting keenakan.. saat vaginanya disodok-sodok oleh batang penis Amir..
Si Dower yang tersenyum saat Via nyengir menahan rasa nikmat.
“Ohhh Bang Amirrr.. kuat amat sichh..!! Ennhhh ahhh.. ahhhh..”
Pofffhhh..!! “Ahhaaaah..!!” Gadis jelita itu mendesah kecewa saat Amir menarik batangnya.
Matanya menatap tajam pada batang Amir yang mengangkangi wajahnya.
Dengan malu-malu.. Via melumat ujung penis Amir yang berlendir.
Kekecewaan Via terobati saat ia mengulum permen stick yang panjang dan besar di selangkangan Amir.
“Wahhh..!! Diam-diam Via ternyata pinter nyepong..!! He he he..!” Amir memuji emutan mulut Via
Tubuhnya bergidik menahan nikmatnya kuluman mulut si jelita yang sedang asik menyusu di batang miliknya.
Nafsu birahi Amir meledak dahsyat saat menengok ke bawah..
Ahhhh.. seorang gadis berwajah jelita berusaha menelan batang penisnya..!?
Amir turut membantu dengan menekankan batangnya ke bawah.. hingga menembus kerongkongan si jelita.
Amir buru-buru menarik batangnya saat melihat Via mengernyit karena kesulitan bernafas.
Via tertunduk malu saat Amir menariknya berdiri di sisi ranjang.
Mata Amir merayapi kemolekan tubuh Via yang tampak indah dihiasi peluhnya yang membanjir.
Nafas Via tersendat saat Amir mencubit putting susunya yang mengeras akibat terangsang.
Amir tersenyum dikulum melihat Via yang resah dan salah tingkah.
Wajah Via merona merah saat Amir berjongkok di hadapan vaginanya.. tangan Via menutupi keindahan vaginanya.
“Jangan diliatin bang.. saya malu..”
“Loh koq malu..? Kita kan sudah begituan.. masa’ masih malu, sih..?”
Amir menarik pergelangan tangan Via agar dapat menikmati pemandangan terindah di selangkangan si gadis.
Mata Amir melotot menatap bibir vagina Via yang memar kemerahan.
Cairan vagina melelehi paha mulusnya bagian dalam. Dengan sukarela Amir membersihkan cairan lengket..
yang meleleh itu.. kemudian mengambil posisi di belakang tubuh Via dan mendesakkan gadis itu ke lemari.
Kemudian slepp.. menyelipkan batangnya di antara buah pantat Via.
Ujung penis Amir menekan kerutan anus Via.
“Pelanhh, plannnn Bangggg, nnnnhhh.. aduh-adu-duh-duh, AWWW..!!”
Amir menembakkan batangnya mengait kerutan anus Via.
Tangannya menahan pinggul Via yang turun kemudian ia menekankan batangnya pada kerutan otot anus Via.
Pinggul Amir berkutat kuat.. berusaha mengamblaskan batang miliknya sedalam mungkin ke dalam liang sempit itu.
Perlahan seiring terbenamnya batang besar itu.. selangkangan Amir mendesak buah pantat Via yang bulat empuk.
“Pelan banggg, pelannnhhh, ennnnnhhh..”
Sambil menusuki liang anus Via.. kedua tangan Amir menyangga bagian bawah buntalan payudara si jelita.
Dengan lembut Amir meremas-remas susu Via.
Pinggang Via melenting lenting ke belakang saat anusnya dirojok-rojok oleh Amir.
“Oh Viaaa, enak bangethh.. hhhh..”
“A-aaaAbanggg.. Ohh Abanggg.. Akhhh Bang Amirrr..”
Tangan kiri Amir merayap ke bawah.. mencari secuil daging mungil yang terselip di antara belahan bibir vagina Via.
Tangan kanannya meremas dan memilin pentil susu Via yang runcing mengeras.
Bibir tebalnya mengecupi leher gadis itu.. sementara batangnya bergerak semakin liar merojok-rojok anus Via.
Suara rintihan si jelita semakin sering terdengar. Amir begitu lihai menggelandangnya menuju gawang kenikmatan.
Hingga suatu saat seiring dengan lesatan batang penis Amir yang menusuk kuat liang anusnya.
“Awwwww..!!” Crrutt crrrtt crrutttt..!! Via memekik kecil..
Sekujur tubuhnya seakan dialiri oleh sengatan-sengatan arus listrik yang terasa nikmat.
Butiran peluh yang mengucur terasa menggelitik pun turut menambah rasa nikmat yang dirasakan oleh Via.
Ujung kaki Via terjinjit-jinjit.. saat berkali-kali liang anusnya terangkat ke atas.. ditusuk oleh batang Amir.
Si jelita pasrah seutuhnya menikmati sodokan-sodokan maut Amir.
Payudaranya semakin membuntal indah pertanda pemiliknya tengah terangsang hebat.
“Sudah banggg.. Via capek. Uhhhh.. duh bang Amir.. nggak ada puasnya..”
“Abis Via cantik sich.. bikin titit Bang Amir berdiri terus he he..”
Via mengeluh saat Amir mendudukkannya di atas lemari buffet yang tingginya sejajar dengan pinggangnya.
Via membusungkan payudaranya saat mulut Amir mengejar buah ranum itu.
“Oouhh.. sedot banggg.. sedottthh.. ahh enakkkk..!!”
Tangan Via membelai-belai belakang kepala Amir yang tengah asik menyusu di dadanya.
Sesekali Via dan Amir menahan nafas saat mendengar bunyi langkah-langkah kaki yang mendekat kemudian menjauh.
Nafsu Amir dan Via menggelegak di tengah rasa cemas kalau-kalau perbuatan terlarang itu sampai ketauan.
Suasana yang kembali hening seolah menjadi lampu hijau bagi Amir untuk kembali mencumbui buntalan payudara Via.
Mulutnya melumat dan mengecupi buntalan payudara Via bagian kanan.. tanpa ada satu incipun yang terlewati.
Susu Via sebelah kanan basah oleh keringat bercampur liur Amir.
Setelah puas menggeluti payudara bagian kanan..
kini Amir memindahkan serangannya mengemut-ngemut susu Via bagian kiri.
Via hampir tidak sanggup menahan pekikannya..
saat lidah Amir menggeliat liar menggelitiki putting susunya yang keras meruncing.
“Aahhhh.. hssssshhhh..!!!” Via mendesis sambil mengangkang lebar.
Wajahnya tampak renyah saat helm Amir menggesek-gesek belahan vaginanya.
Mirip seperti sedang menggesek kartu kredit.
Clebb.. slepp..!! Amir menusuk sedikit kemudian mencabut kembali batangnya..
Via merengut. “Iihh Abang.. jangan dimainin kaya gitu dong..!!”
“Abis harus digimanain..?” Via terdiam dan tertunduk malu.
Amir Smith mengecup bibir Via yang merekah saat si jelita mengambil nafas.
Ditariknya lengan Via berdiri di tengah ruangan.
Kemudian Amir mengambil posisi duduk di pinggiran ranjang sambil memangku Via..
Dia menempelkan kepala penisnya pada belahan vagina gadis itu.
Lalu.. Jlebb..!! Diamblaskannya ke liang nikmat Via.. sebatas leher penis.
“Nahh.. nyangkut deh.. he he he..”
“Masukin bang..!”
“Loh koq minta dimasukin sih..? Kan udah masuk..!”
“Ehh.. emmm.. maksudh Viaaa.. emmm.. itu..”
“Lebih dalem maksudnya..!?” Via mengangguk dan Amir tersenyum.
“Tinggal diturunin aja memeknya.. masukin sendiri. Ayo.. coba..! Via pasti bisa..”
Amir mulai mengarahkan Via agar belajar ‘bermain’..
Nafsu bercampur malu.. seperti itulah perasaan yang dirasakan oleh Via.
Amir terus membujuknya.. menawarkan secangkir cawan kenikmatan.
Beranikah Via untuk mereguk secangkir cawan kenikmatan yang disodorkan oleh Amir..?
Karena Via tidak bergerak.. Amir memutuskan untuk mulai membantunya.
Tangan Amir mencekal pinggang Via.. kemudian menarik pinggang gadis itu ke bawah.
Wajah jelita Via terangkat ke atas.. saat bibir vaginanya turun menyusuri batang Amir yang besar dan panjang.
“Abanggg.. aaaaaahhhh.. aaahhhhhh.. nnnhh ahhhhhh..” Tangan Via berpegangan pada pundak Amir.
Dengan susah payah ia menyembunyikan batang besar itu di dalam kepitan liang vaginanya,
Dengan sabar Amir membimbing Via.
Ditopangnya pinggang dan pungung Via yang melenting-lenting ke belakang..
saat gadis cantik itu belajar untuk menaik-turunkan pinggulnya.
Si jelita semakin berani mereguk secangkir cawan kenikmatan. Pinggulnya bergerak dengan cepat.
Naik turun.. naik turuun.. kemudian bergoyang ke kiri ke kanan.
Terkadang ia memadukan gerakannya dengan mengayak penis besar Amir di dalam liang vaginanya.
Tubuh Via duduk melompat-lompat di pangkuan Amir..
sementara batang lidahnya terjulur keluar.. menyambut lidah Amir.
Rasa nikmat semakin terasa saat dua batang lidah saling mengait dan bergelut.
Kecupan.. isapan dan kuluman turut meramaikan suasana erotis di dalam kamar Via.
Ceefffhhh.. plepppphh Pefffhhhh..!! Vagina Via berdecak keras saat gadis itu menaik turunkan pinggulnya.
Amir merengkuh tubuh Via saat si jelita seperti terperanjat disengat arus listrik kenikmatan.
Nafas Via terputus-putus dan tubuh moleknya terkulai lemas. Amir membaringkan tubuh Via di tengah ranjang.
Si dower kembali menggeluti tubuh Via yang berpeluh.
Kali ini dengan sangat lembut seakan-akan ingin lebih menikmati kehangatan dan kemulusan tubuh molek Via.
Amir dan Via saling berpandangan.. Amir terpesona oleh kecantikan dan kejelitaan Via.
Sedangkan Via terhipnotis oleh keperkasaan dan stamina Amir.
Bibir Amir mengecup lembut bibir Via.. begitu lembut dan lama..
hingga Via sesak nafas apalagi saat Amir memagut dan mengulum-ngulum bibir mungilnya.
Jantung Via berdetak keras tak teratur saat batang lidah Amir turut beraksi mengaduk-ngaduk di dalam mulutnya.
Batang lidah Via mengeliut menyambut batang lidah Amir..
saling kulum dan saling mengisap lidah menjadi keasikan tersendiri bagi keduanya.
Liur yang belepotan di sekitar bibir dan dagu menjadi penambah daya rangsang..
bagi kedua insan yang sedang asik bercumbu. “Iihhh.. Bang Amirrr.. ahhh.. hhsssshhh sssshhhh..”
Via sengaja mengangkat wajahnya ke atas, dengan rela Via memberikan ruang lebih di bagian leher..
agar mulut Amir dapat mencumbu dan mengisapi batang lehernya.
Polesan batang lidah Amir membuat Via sering mendesah dan merintih lirih..
Bekas-bekas cupangan semakin banyak menghiasi leher Via yang berpeluh.
Kecupan-kecupan lembut Amir merambati leher.. dagu dan rahang Via.
“Ck ck ck.. empuknya..”
Mata Amir menatap tajam sepasang payudara Via bergerak indah seirama dengan nafas gadis itu.
Puting meruncing berwarna merah muda menghiasi buah ranum milik Via..
Lidah Amir menggapai putting susu Via.. mengelus dan menggelitik.. hingga Via mendesis-desis keenakan.
Tubuh Via menggelepar menahan nikmat saat mulut Amir mengemut lembut puncak payudaranya.
Nyottt..!! Nyootttt..!! dan NYOOOTTT..!! NYOOTTT..!!
Porsi emutan mulut Amir semakin kuat hingga tubuh Via melenting-lenting.
Mulut Amir bukan hanya mengisap puncaknya saja..
namun buntalan susu Via juga tak luput dari keganasan mulutnya.
Bekas-bekas isapan kemerahan menjadi saksi..
betapa ganasnya Amir menggeluti sepasang buah ranum milik Via yang menggairahkan.
“Abangg.. Via capek nihh.. nnnnhhh..” Amir lantas memposisikan Via berbaring menyamping.
Diangkatnya tungkai kaki Via sebelah kanan hingga tergantung di udara.. setelah itu ia mengambil posisi merapat.
Batang penisnya mengincar liang anus si jelita. Dan.. Jrebbb..!! “Nghhhh..!!”
Via tersentak..
tubuhnya terguncang hebat.. bibirnya yang mungil berkali-kali menyengir menahan nikmatnya disodomi oleh Amir.
Punggung Amir tertekuk mirip seekor udang..
sambil mengenyoti susu kanan Via.. Amir memacu batangnya dengan cepat dan kuat.
Rengekan-rengekan Via membuat Amir semakin cepat menggempur liang anus si jelita.
“Unhh unhhh, nnngeehhh.. aw.. aww awwww..!!”
“Viaaa arrrhhh.. Viaaaa.. ouggghh.. enaknya memekkkmuuuhh..”
“Banggg, aduh banggggg.. ABANGgghh..!!” Crrruttttt..” Kain seprei yang menjadi alas pun basah..
Menampung keringat dari dua anak manusia yang tengah dilanda nafsu liar.
Keluhan-keluhan Via dibarengi geraman gemas Amir yang asik..
menyodok-nyodok.. menembakkan batangnya menyodomi anus gadis cantik itu.
Via merintih keras saat Amir mencabut penis dan menjejalkan batang besar itu pada belahan bibir vaginanya.
Rasa nikmat mengiringi terkuaknya bibir vagina dan masuknya batang besar panjang..
Yang langsung menyumbat liang vaginanya sedalam mungkin.
Jlebb.. jlebb.. jlebb..!! Tusukan-tusukan gencar merobohkan Via dalam waktu yang relatif singkat.
Berkali-kali liang vagina Via mengempot.. menyedot batang penis Amir.. saat gadis cantik itu meraih kenikmatan.
Dan berkali-kali juga batang penis Amir bertahan.. sambil terus bergerak merangsek dan menggali kenikmatan..
hingga melampaui batas daya tahan Via yang semakin surut.
Gerakan sodok dan merojok semakin kasar..
hingga akhirnya Amir menjejalkan batang penisnya dalam-dalam.. hingga Via melenguh keras.
Posisi bercinta kini berganti. Amir tiduran terlentang..
sambil membantu vagina Via untuk naik ke atas tanduk besar di selangkangannya.
“Nnngghh. Nnngghhhh. Ahhhhhhhhhhhhh..!!”
Suara desahan panjang menghiasi tenggelamnya batang penis Amir ke dalam belahan vagina Via.
Dengan sekuat tenaga Via mengerahkan seluruh kemampuannya.
Tubuhnya terasa letih.. namun rasa nikmat itu seolah memaksanya untuk terus bergerak.
Tubuh Via terlompat-lompat saat liang vaginanya ditanduk oleh penis Amir.
Suara nafas si jelita terdengar memburu tak beraturan.. hingga akhirnya Via mengeluh keras.
Ia membungkuk hingga wajahnya tenggelam di dada Amir. Tubuh molek Via mengejat kejang..
Clebb-jlebb-jlebb..!! Batang Amir semakin hebat ‘mengoyak-ngoyak’ liang vagina Via yang peret.
Denyutan puncak klimaks kembali datang dalam waktu yang tidak begitu lama.. lagi dan lagi.
Hingga Via terlungkup lemas.. mengalami sensasi dahsyat multi orgasme.
Terdengar suara rintihan lirihnya saat mengalami kenikmatan yang berlebih.
“Aduhhh.. baaaaaaaaaaaaaangggg..!!” Crrut crutttt crrrrrr cretttt..!!
“Aurrrrrrrhhh..!! Srrottttttt.. croottt crotttttttt.. KECROT..! “OA-HHHH..!!”
Amir menggeram keras.. saat spermanya muncrat mengisi liang vagina si jelita.
Antara sadar dan tidak.. Amir merasa seperti ada yang mengecup pipinya..
Sebuah suara merdu berbisik di telinganya..” Selamat tinggal, kasih.. jaga Via baik-baik ya, cuppp..”
Di antara rasa lelah Amir membuka mata. Ia masih sempat melihat sesosok bayangan menembus dinding kamar.
Kekuatan batu bertuah melindungi bayangan Santi yang berkelebat di siang hari.
Dengan mesra Amir memeluk tubuh Via.
Sebuah senyum kepuasan menghiasi wajah si jelita yang tertidur pulas kecapaian di dadanya.
Si dower memejamkan mata sambil mengusapi punggung Via yang masih basah berkeringat.
Batang besarnya masih terselip di antara belahan vagina Via yang mungil.
---------------ooOoo---------------
2 tahun kemudian..
Amir berjalan santai di lokasi yang bagi sebagian orang terasa menyeramkan.. namun tidak bagi dirinya.
Sayup-sayup di antara embusan angin malam..
Telinganya seperti mendengar suara merdu seorang gadis yang berbisik mengucapkan sebuah kata.. “Kasihku..”
Amir menengok ke arah suara itu. Sebuah senyum getir melintas di wajahnya..
Saat ekor matanya hanya menangkap kegelapan.. diiringi terpaan angin malam.
Ia tau tidak mungkin lagi untuk menjumpai Santi di tempat itu.
Santi sudah beristirahat dengan tenang di alamnya.
From Amir Smith to Santi:
You taught me so much right to the end
You showed me things I didn't know about
Even when you abandoned me and left me
You seem to be still around me
You taught me love, made me understand happiness
You taught me about separation, made me understand tears
You made me understand things I didn't know about
You were so full of affection right to the end
You left so much behind for me
You left me crying, with our memories
You left me in pain, with hurt
You left me with an illness of the heart that I can't cure
I can feel myself ruining my body
I am loser
My face slowly gets clouded over
Tears well in my eyes again,
and the feeling is spreading though my whole body
The chill is creeping right into my I don't know what to do now that you've disappeared so suddenly
I miss you more than anything else
There isn't a day that I'm sober
I see your reflection in my glass, and my tears again, erase you away
Why did you leave without teaching me the way to forget.
Memang tidak dapat dipungkiri lagi kalau cinta itu telah meninggalkannya..
Namun cinta yang tidak terlupakan itu juga telah menganugerahkannya sebuah cinta yang lain.
Tangan kanan Amir menggandeng pinggang seorang gadis yang kini menjadi istrinya.
Ia menoleh ke arah gadis itu.
Sebuah senyum mengembang menghiasi wajah seorang gadis berparas cantik jelita bernama Via.
Via mengelus perutnya yang membuncit.. sementara Amir mengecup lembut keningnya.
Keduanya saling menatap dengan mesra di bawah kerlipan bintang yang berkedip-kedip nakal.
TA(. )M( .)AT
Thx to read ^_^
------------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------
End of Cerita Cerita 195..
Sampai jumpa di Lain Cerita.. Adios..