Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

-----------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 193 – Bidadari Itu .. [Part 3]

Di bawah pinggang..
tampak pinggulnya yang melebar dengan indahnya.
Celana dalam pink minimnya tidak mampu menyembunyikan sebuah keindahan..

Ya. Gundukan daging pantatnya yang putih dan amat mulus.
Gundukan daging pantat itu menggial ke kiri-kanan dengan amat merangsangnya..
bergerak mengimbangi setiap langkah kakinya.

Kemudian bentuk paha dan betisnya amatlah bagus, berkulit putih mulus tanpa terlihat goresan sedikitpun.
Perempuan Jepang bertubuh aduhai itu membuka pintu geser dan mengambil satu futon lebar dari dalamnya.

Lebar futon itu kira-kira satu tiga per empat lebar futon yang kupunyai.
Agaknya futon tersebut adalah futon untuk tidur dua orang.

Yumiko lalu membuka futon tersebut di atas lantai kamar yang berkarpet tebal berwarna biru tua.
Dalam mengatur letaknya.. dia merunduk menghadap ke arahku.

Buah dadanya yang besar dan montok itu pun tampak menggantung kenyal dengan indahnya di dadanya.
Di bawah lampu neon.. gundukan payudara itu tampak amat mulus dan putih mengkilat.

Sementara ujungnya berwarna coklat tua.. dengan putingnya yang menyembul gagah..
di tengah-tengahnya berwarna pink kecoklat-coklatan.

Yumiko kemudian mengambil sprei dari ruang susun atas, lalu menutup kembali pintu geser tersebut.
Ketika mengambil sprei.. tubuh tampak kanannya kelihatan jelas dari tempatku berdiri.

Dari samping kanannya.. payudaranya kelihatan begitu membusung dengan bagusnya.
Di sana ujung serta putingnya kelihatan meruncing tajam dengan aduhainya.
Ahhh.. Sungguh payudara dan puting yang sangat enak dilahap dan disedot-sedot.

Selesai melapisi futon dengan sprei.. Yumiko mematikan lampu neon..
kemudian berjalan membelakangiku..
dalam rangka menghidupkan lampu bercahaya kuning yang agak remang-remang.

Masih pada posisi membelakangiku, dia lalu mencopot celana dalamnya. Wow.. luar biasa..!
Kini tubuh yang membelakangiku itu telanjang bulat, tanpa suatu penutup kain selembarpun.

Gumpalan daging di pantatnya yang tadi masih ditutupi celana dalam itu..
kini terlihat menggunduk dengan amat bagusnya.

Di bawah sorot lampu kekuningan, kulit pantat yang putih itu menjadi terlihat kuning licin.
Wuihhh..!! Sungguh mulus sekali.

Aku tidak dapat berlama-lama memandang tubuh Yumiko yang sungguh aduhai itu.
Segera kurengkuh tubuhnya dari belakang dengan gemasnya.

Kukecup daerah antara telinga dan lehernya.
Uhmm..!! Bau harum dan segar yang terpancar dari kulitnya kuhisap dalam-dalam.

Kadang daun telinga sebelah bawahnya yang kebetulan sedang tidak memakai anting-anting..
kukulum dalam mulutku dan kumainkan dengan lidahku.

Kadang ciumanku berpindah ke punggung lehernya yang jenjang.
Kujilati pangkal helaian rambutnya yang terjatuh di kulit lehernya.

Sementara tanganku mendekap dadanya dengan eratnya.
Telapak dan jari-jari tanganku meremas-remas kedua belah payudaranya.

Remasanku kadang sangat kuat, kadang melemah.
Sementara di bagian bawah, kontolku kutekankan ke gundukan pantatnya yang amat mulus.
Kontolku merasa hangat dan nikmat berada di himpitan pantat kenyal Yumiko dan kulit perut bawahku sendiri.

Sambil telunjuk dan ibu jari tangan kananku menggencet dan memelintir perlahan puting payudara kirinya..
Sementara tangan kiriku meremas kuat bukit payudara kanannya..
Sedang bibirku menyedot kulit mulus pangkal lehernya yang bebau harum.

Slepp.. slepp..! Kontolku kugesek-gesekkan dan kutekan-tekankan ke pantatnya.
Yumiko pun menggelinjang ke kiri-kanan bagaikan ikan yang hampir kehabisan air.

“Ah.. Bobby-san.. ngilu.. terus Bobby-san.. terus.. ah.. geli.. geli.. terus.. hhh.. enak.. enaknya.. enak..!”
Yumiko merintih-rintih sambil terus berusaha menggeliat ke kiri-kanan dengan berirama..
sejalan dengan permainan tanganku di buah dadanya. Akibatnya pinggulnya menggial ke kanan-kiri.

Goyang gialan pinggul itu membuat kontolku yang sedang menggesek-gesek..
dan menekan-nekan pada kenyalnya bukit pantatnya merasa semakin keenakan.

Batang kontolku serasa diremas-remas dan dipelintir-pelintir oleh pantat mulus Yumiko.
“Yumiko.. enak sekali Yumiko.. enak sekali pantatmu.. sssh.. luar biasa.. enak sekali..” aku pun mendesis-desis keenakan.

“Hi-hik.. Bobby-san.. kamu keenakan ya..? Batang kontolmu terasa besar dan keras sekali memijat-mijat pantatku.
Wow.. kontolmu terasa hangat di kulit pantatku.. Ah.. sssh.. Bobby-san.. tanganmu nakal sekali di dadaku..
Asshh.. ngilu, Bob.. ngilu.. uhhh..” rintih Yumiko.

“Benar, Yumiko.. tanganku memang nakal. Tetapi penyebabnya.. karena payudaramu besar dan kenyal sekali.
Payudaramu mulus sekali.. Payudaramu licin sekali.. Sssh.. luar biasa indahnya..!”

“Bobby-san.. ngilu.. suka sekali kau memainkan buah dadaku.. Ah.. geli ah, geli..
Jangan mainkan hanya putingnya saja.. geli.. remas seluruhnya saja..!”
Yumiko semakin menggelinjang-gelinjang dalam dekapan eratku.

“Yumiko.. sugoi.. indah sekali payudaramu.. Kenapa kau tidak jadi bintang film saja..
Payudaramu lebih indah dari payudara Natsumi Kawahama..
Payudaramu lebih bagus dari payudara Ai Iijima.. Seharusnya kau jadi bintang film saja..!”

“Auw! Bobby-san.. remasanmu kuat sekali.. Tanganmu nakal sekali..
Sssh.. sssh.. ngilu.. ngilu.. Ak.. kontolmu di pantatku juga nakal sekali.. besar sekali.. kuat sekali..!”

“Habis.. pinggulmu bagus sekali.. pantatmu kenyal dan mulus sekali.. licin sekali..
Wow.. pantatmu bergoyang ke kanan-kiri.. Edan.. edan.. enak sekali..!”

Aku semakin bersemangat menekan-tekankan kontolku di pantat Yumiko yang licin dan mulus sekali itu.
Tekanannya menjadi berputar-putar akibat goyangan ke kiri-kanan pinggul Yumiko.

Rasa hangat dan enak sekali mengalir semakin hebat di seluruh sel-sel kontolku.
Seiring dengan rasa enak itu aku semakin meningkatkan permainan tanganku di payudara montok itu..
dan kecupan-kecupan bibirku di leher dan daun telinganya.

“Sssh.. Bobby-san. Ngilu.. ngilu.. geli.. geli.. Nakal sekali tangan, mulut dan kontol kamu.
Auw..! Ngilu.. ngilu..!” Suara rintihan Yumiko mulai terdengar melayang.

Seolah dia sudah berada di antara alam sadar dan alam tak sadar.
“Sudah Bobby-san.. aku sudah tidak tahan lagi.. Aku inginkan permainan yang sebenarnya..“

Tanpa menunggu aba-aba kedua kalinya, tubuh telanjang Yumiko yang mulus itu langsung kubopong ke atas futon.
Di dalam boponganku, Yumiko merangkulkan tangannya ke leherku sambil bibirnya mengecupi lengan tanganku.

Untuk ukuran perempuan Jepang.. tubuh Yumiko sebenarnya termasuk istimewa.
Kebanyakan perempuan Jepang.. tinggi badan mereka hanya sekitar 160 cm. Sedang buah dada mereka relatif kecil.

Kalau masalah pinggul.. mereka memang rata-rata mempunyai bentuk yang melebar dengan bagusnya.
Yang cukup kontras dengan pinggang mereka yang ramping-ramping.

Berbeda dengan Yumiko.. dia mempunyai badan yang tergolong tinggi, yakni 167 cm.
Payudaranya besar.. padat dan montok. Pinggangnya ramping dan pinggulnya luar biasa.

Kecuali melebar dengan bagusnya.. gumpalan pantatnya pun membusung ke luar dengan amat indahnya.
Walau pun kulitnya putih dan mulus, namun tubuhnya tidak lunak dan empuk.

Seluruh bagian tubuh yang sudah kugeluti terasa padat dan kenyal.
Makanya kalau dipandang dari kejauhan kulit tubuhnya mengesankan licin dan mulus sekali.

Namun untuk membopong tubuh aduhai Yumiko yang berukuran serba istimewa itu bagiku tidak ada masalah.
Enteng-enteng saja. Tinggi badanku sendiri 174 cm. Badanku padat dan tegap. Dadaku bidang.

Orang-orang Jepang temanku dalam latihan Aikido bilang..
tubuhku sangat atletis ditambah dengan otot-otot badan yang berisi.

Tubuh Yumiko kubaringkan di atas futon. Yumiko tidak mau melepaskan tangannya dari leherku.
Bahkan, begitu tubuhnya menyentuh futon, tangannya menarik wajahku mendekat ke wajahnya.

Tak ayal lagi, bibirnya yang pink merekah itu melumat bibirku dengan ganasnya.
Aku pun tidak mau mengalah. Kulumat bibirnya dengan penuh nafsu yang menggelora.

Sementara tanganku mendekap tubuhnya dengan kuatnya.
Kulit punggungnya yang teraih oleh telapak tanganku kuremas-remas dengan gemasnya.

Kemudian aku menindihi tubuh Yumiko.
Kontolku terjepit di antara kemulusan pangkal pahanya dan perutku bagian bawah sendiri.

Ahhhh..!! Rasa hangat mengalir ke batang kontolku yang tegang dan keras.
Bibirku kemudian melepaskan bibir sensual Yumiko. Kecupan bibirku pun turun.

Kukecup dagu Yumiko yang bagus. Kukecup leher jenjang Yumiko..
yang memancarkan bau wangi dan segarnya parfum yang dia pakai.

Kuciumi dan kugeluti leher indah itu dengan wajahku.. sementara pantatku mulai bergerak aktif..
sehingga batang kontolku menekan dan menggesek-gesek paha Yumiko.

Gesekan maju-mundur di kulit paha yang licin itu membuat batang kontolku bagai diperas dengan gerakan maju-mundur.
Kepala kontolku merasa geli-geli enak oleh gesekan-gesekan paha Yumiko.

Puas menggeluti leher indah itu, wajahku pun turun ke buah dada montok Yumiko.
Dengan gemas dan ganasnya aku membenamkan wajahku ke belahan dadanya..
sementara kedua tanganku meraup kedua belah payudaranya dan menekannya ke arah wajahku.

Uhmmmm..!! Keharuman payudaranya kuhirup sepuas-puasku.
Belum puas dengan menyungsep ke belahan dadanya.. wajahku kini menggesek-gesek memutar..
sehingga kedua gunung payudaranya tertekan-tekan oleh wajahku secara bergantian.

Ohhh..!! Sungguh sedap sekali rasanya ketika hidungku menyentuh..
dan menghirup dalam-dalam daging payudara yang besar dan kenyal itu.

Kemudian bibirku meraup puncak bukit payudara kiri Yumiko.
Daerah payudara yang kecoklat-coklatan beserta putingnya yang pink kecoklat-coklatan itu pun masuk dalam mulutku.

Kulahap ujung payudara dan putingnya itu dengan bernafsunya..
tak ubahnya seperti bayi yang menetek susu setelah kelaparan selama seharian.

Di dalam mulutku, puting itu kukulum-kulum dan kumainkan dengan lidahku.
“Bobby-san.. geli.. geli..” kata Yumiko kegelian.

Aku tidak peduli. Aku terus mengulum-kulum puncak bukit payudara Yumiko.
Putingnya terasa di lidahku menjadi keras.

Kemudian aku kembali melahap puncak bukit payudara itu sebesar-besarnya.
Apa yang masuk dalam mulutku kusedot sekuat-kuatnya.

Sementara payudara sebelah kanannya kuremas sekuat-kuatnya dengan tanganku.
Hal tersebut kulakukan secara bergantian antara payudara kiri dan payudara kanan Yumiko.

Sementara kontolku semakin menekan dan menggesek-gesek dengan beriramanya di kulit pahanya.
Yumiko semakin menggelinjang-gelinjang dengan hebatnya.

“Bobby-san.. Bobby.. ngilu.. ngilu.. hihhh.. nakal sekali tangan dan mulutmu.. Auw! Sssh.. ngilu.. ngilu..” rintih Yumiko.
Rintihannya itu justru semakin mengipasi api nafsuku. Api nafsuku semakin berkobar-kobar.

Semakin ganas aku mengisap-isap dan meremas-remas payudara montoknya.
Sementara kontolku berdenyut-denyut keenakan merasakan hangat dan licinnya paha Yumiko.

Akhirnya aku tidak sabar lagi. Kulepaskan payudara montok Yumiko dari gelutan mulut dan tanganku.
Bibirku kini berpindah menciumi dagu dan lehernya..
Sementara tanganku membimbing kontolku untuk mencari liang memeknya.

Kuputar-putarkan dulu kepala kontolku di kelebatan jembut di sekitar bibir memek Yumiko.
Ughhhh..!! Bulu-bulu jembut itu bagaikan menggelitiki kepala kontolku.
Kepala kontolku pun kegelian. Geli tetapi enak.

“Bobby-san.. kamu sudah ingin masuk..? Hi-hi-hik.. dasar masih perjaka.
Baru pertamakali menggeluti perempuan.. jadi tidak sabar untuk merasakan memek perempuan.
Hi-hi-hik.. kau akan cepat terlempar ke langit ketujuh, Bob. Kau akan segera ejakulasi..
Namun bukan masalah, nanti kita dapat melakukan babak kedua..!”

Jari-jari tangan Yumiko yang lentik meraih batang kontolku yang sudah amat tegang.
Pahanya yang mulus itu dia buka agak lebar.

“Sugoi.. sugoi.. kontolmu besar dan keras sekali, Bob..!?”
Katanya sambil mengarahkan kepala kontolku ke lubang memeknya.

Plepp..! Sesaat kemudian kepala kontolku menyentuh bibir memeknya yang sudah basah. Slebbb..!!
Kemudian dengan perlahan-lahan dan sambil kugetarkan.. kontol kutekankan masuk ke liang memek.

Clebb..! Kini seluruh kepala kontolku pun terbenam di dalam memek.
Daging hangat berlendir kini terasa mengulum kepala kontolku dengan enaknya.

Aku menghentikan gerak masuk kontolku. “Bobby-san.. teruskan masuk, Bob.. Sssh.. enak..
Jangan berhenti sampai situ saja..!” Yumiko protes atas tindakanku.

Namun aku tidak peduli. Kubiarkan kontolku hanya masuk ke lubang memeknya hanya sebatas kepalanya saja.
Namun kontolku kugetarkan dengan amplituda kecil.

Sementara bibir dan hidungku dengan ganasnya menggeluti lehernya yang jenjang..
Lengan tangannya yang harum dan mulus dan ketiaknya yang bersih dari bulu ketiak.

Yumiko menggelinjang-gelinjang dengan tidak karuan.
“Sssh.. sssh.. enak.. enak.. geli.. geli, Bob. Geli.. Terus masuk, Bob..!!”

Bibirku mengulum kulit lengan tangannya dengan kuat-kuat.
Sementara tenaga kukonsentrasikan pada pinggulku.

Dan.. satu.. dua.. tiga..! Jlebb.. blesskk..!!
Kontolku kutusukkan sedalam-dalamnya ke dalam memek Yumiko dengan sangat cepat dan kuatnya.

Plak..!! Pangkal pahaku beradu dengan pangkal pahanya yang mulus..
yang sedang dalam posisi agak membuka dengan kerasnya.

Sementara kulit batang kontolku bagaikan 'diplirid' oleh bibir dan daging lubang memeknya..
yang sudah basah dengan kuatnya sampai menimbulkan bunyi: Srrrt..!!

“Auwww..!” Pekik Yumiko. Aku diam sesaat..
Membiarkan kontolku tertanam seluruhnya di dalam memek Yumiko tanpa bergerak sedikit pun.

“Sakit Bobby-san.. Nakal sekali kamu.. nakal sekali kamu..”
kata Yumiko sambil tangannya meremas punggungku dengan kerasnya.

Clebb.. crebb.. crebb..! Aku pun mulai menggerakkan kontolku keluar-masuk memek Yumiko.
Aku tidak tau.. apakah kontolku yang berukuran panjang dan besar..
Ataukah lubang memek Yumiko yang berukuran kecil.

Yang kutau.. seluruh bagian kontolku yang masuk memeknya..
Ughhhh.. serasa dipijit-pijit dinding lubang memeknya dengan agak kuatnya.
Pijitan dinding memek itu memberi rasa hangat dan nikmat pada batang kontolku.

“Bagaimana Yumiko, sakit..?” Tanyaku sembari kontolku pelan masuk-keluar di liang memeknya.
“Sssh.. enak sekali.. enak sekali.. Barangmu besar dan panjang sekali..
Uhhh.. sampai-sampai menyumpal penuh seluruh penjuru lubang memekku..” jawab Yumiko.

Clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. aku terus memompa memek Yumiko dengan kontolku perlahan-lahan.
Payudara kenyalnya yang menempel di dadaku ikut terpilin-pilin oleh dadaku akibat gerakan memompa tadi.

Kedua putingnya yang sudah mengeras seakan-akan mengkilik-kilik dadaku yang bidang.
Kehangatan payudaranya yang montok itu mulai terasa mengalir ke dadaku.

Kontolku serasa diremas-remas dengan berirama oleh otot-otot memeknya sejalan dengan genjotanku tersebut.
Aughhhh..!! Terasa hangat dan enak sekali.

Sementara setiapkali menusuk masuk kepala kontolku menyentuh suatu daging hangat di dalam memek Yumiko.
Sentuhan tersebut serasa menggelitiki kepala kontol, sehingga aku merasa sedikit kegelian. Geli-geli nikmat.

Kemudian aku mengambil kedua kakinya yang putih mulus dan mengangkatnya.
Sambil menjaga agar kontolku tidak tercabut dari lubang memeknya, aku mengambil posisi agak jongkok.

Betis kanan Yumiko kutumpangkan di atas bahuku.. sementara betis kirinya kudekatkan ke wajahku.
Sambil terus mengocok memeknya perlahan dengan kontolku..
betis kirinya yang amat indah itu kuciumi dan kukecupi dengan gemasnya.

Setelah puas dengan betis kiri, ganti betis kanannya yang kuciumi dan kugeluti..
sementara betis kirinya kutumpangkan ke atas bahuku.

Begitu hal tersebut kulakukan beberapakali secara bergantian.. sambil mempertahankan rasa nikmat di kontolku..
dengan mempertahankan gerakan maju-mundur perlahannya di memek Yumiko.

Setelah puas dengan cara tersebut.. aku meletakkan kedua betisnya di bahuku..
sementara kedua telapak tanganku meraup kedua belah payudaranya.

Masih dengan kocokan kontol perlahan di memeknya, tanganku meremas-remas payudara montok Yumiko.
Kedua gumpalan daging kenyal itu kuremas kuat-kuat secara berirama.

Kadang kedua putingnya kugencet dan kupelintir-pelintir secara perlahan.
Puting itu semakin mengeras dan bukit payudara itu semakin terasa kenyal di telapak tanganku.

Yumiko pun merintih-rintih keenakan. “Ah.. Bobby-san, geli.. geli.. Tobat.. tobat.. Ngilu Bob, ngilu..
Sssh.. sssh.. terus Bob, terus..!" Matanya merem-melek dan alisnya mengimbanginya..
dengan sedikit gerakan tarikan ke atas dan ke bawah.

“Ah.. Bobby-san, geli.. geli.. Tobat.. tobat.. Ngilu Bob, ngilu.. Sssh.. sssh.. terus Bob, terus..
Edan.. edan..! Kontolmu membuat memekku merasa enak sekali. Nanti jangan disemprotkan di luar memek, Bob.
Nyemprot di dalam saja.. aku sedang tidak subur..!” Racaunya liar dan tak terkendali.

Aku mulai mempercepat gerakan masuk-keluar kontolku di memek Yumiko.
Crebb-crebb-crebb-crebb..!! "Ah-ah-ah.. bener, Bob. Bener.. yang cepat.. Terus Bob, terus.. “

Aku bagaikan diberi spirit oleh rintihan-rintihan Yumiko. Tenagaku menjadi berlipat ganda.
Kutingkatkan kecepatan keluar-masuk kontolku di memek Yumiko. Terus dan terus.

Seluruh bagian kontolku serasa diremas-remas dengan cepatnya oleh daging-daging hangat di dalam memek Yumiko.
Mata Yumiko menjadi merem-melek dengan cepat dan dan indahnya.

Begitu juga diriku.. mataku pun merem-melek dan mendesis-desis karena merasa keenakan yang luar biasa.
“Sssh.. sssh.. Yumiko.. enak sekali.. enak sekali memekmu.. enak sekali memekmu..!”
“Ya Bob, aku juga merasa enak sekali.. terusss.. terus Bob, terusss..!”

Aku meningkatkan lagi kecepatan keluar-masuk kontolku pada memeknya.
Kontolku terasa bagai diremas-remas dengan tidak karu-karuan.

“Bob.. Bob.. sugoi Bob, sugoi.. sssh.. sssh.. Terus.. terus.. Saya hampir keluar nih Bob.. sedikit lagi..
Yaa.. kita keluar sama-sama ya Booob.. ohhh.. ohh..” Yumiko jadi mengoceh tanpa kendali.

Aku mengayuh terus. Aku belum merasa mau keluar. Namun aku harus membuatnya keluar duluan.
Biar perempuan Jepang yang molek satu ini tau bahwa lelaki Indonesia itu perkasa.
Biar dia mengakui kejantanan orang Indonesia yang bernama Bobby ini.

Sementara kontolku merasakan daging-daging hangat di dalam memek Yumiko bagaikan berdenyut dengan hebatnya.
“Bobby-san.. Bobby.. Bobby..” rintih Yumiko.

Telapak tangannya memegang kedua lengan tanganku..
seolah mencari pegangan di batang pohon karena takut jatuh ke bawah.

Ibarat pembalap, aku mengayuh sepeda balapku dengan semakin cepatnya.
Bedanya, dibandingkan dengan pembalap aku lebih beruntung.

Di dalam 'mengayuh sepeda' aku merasakan keenakan yang luar biasa di sekujur kontolku.
Sepedaku pun mempunyai daya tarik tersendiri.. karena mengeluarkan rintihan-rintihan keenakan yang tiada terkira.

“Bob.. ah-ah-ah-ah-ah.. Kimochi Bob, kimochi.. Ah-ah-ah-ah-ah.. oh-oh-oh-oh..
Mau keluar Bob.. mau keluar.. ah-ah-ah-ah-ah.. sekarang ke-ke-ke.. aaahhhh..!!”

Tiba-tiba kurasakan kontolku dijepit oleh dinding memek Yumiko dengan sangat kuatnya.
Di dalam memek..
Kontolku merasa disemprot oleh cairan yang keluar dari memek Yumiko dengan cukup derasnya.

Dan telapak tangan Yumiko meremas lengan tanganku dengan sangat kuatnya.
Mulut sensual Yumiko pun berteriak tanpa kendali: “…Kkkeluarrr..!!”

Mata Yumiko membeliak-beliak. Sekejap tubuh Yumiko kurasakan mengejang.
Aku pun menghentikan genjotanku.
Kontolku yang tegang luar biasa kubiarkan diam tertanam dalam memek Yumiko.

Kontolku merasa hangat luar biasa karena terkena semprotan cairan memek Yumiko.
Kulihat mata Yumiko kemudian memejam beberapa saat dalam menikmati puncak orgasmenya.

Setelah sekitar satu menit berlangsung.. remasan tangannya pada lenganku perlahan-lahan mengendur.
Kelopak matanya pun membuka, memandangi wajahku.

Sementara jepitan dinding memeknya pada kontolku berangsur-angsur melemah..
Walau pun kontolku masih tegang dan keras.

Kedua kaki Yumiko lalu kuletakkan kembali di atas futon dengan posisi agak membuka.
Aku kembali menindih tubuh telanjang Yumiko..
Ddengan tetap mempertahankan agar kontolku yang tertanam di dalam memeknya tidak tercabut.

“Bobby-san.. kamu luar biasa.. kamu membawaku ke langit ke tujuh..”
Kata Yumiko lemas.. namun dengan mimik wajah penuh kepuasan.

“Sudah dua tahun terakhir ini suamiku tidak pernah membawa aku orgasme.
Baru setengah jalan dia selalu sudah keluar.
Dalam dua tahun belakangan ini aku mencapai kepuasan seks lewat onani sambil menonton blue film.
Aku selalu membayangkan bahwa perempuan yang digenjot dalam film itu adalah diriku.
Dan sejak kamu tinggal di sini.. aku selalu membayangkan..
bahwa laki-laki yang menggenjot lawan mainnya di film tersebut adalah kamu..!” Yumiko memuji.

Aku senang mendengar pengakuan Yumiko itu. Berarti selama aku tidak bertepuk sebelah tangan.
Aku selalu membayangkan kemolekan tubuh Yumiko dalam masturbasiku..
sementara dia juga membayangkan kugeluti dalam onaninya.

“Bobby-san.. kamu seperti yang kubayangkan. Kamu jantan.. kamu perkasa..
Dan kamu berhasil membawaku ke puncak orgasme. Luar biasa nikmatnya..!”

Aku bangga mendengar ucapan Yumiko. Dadaku serasa mengembang.
Dan bagai anak kecil yang suka pujian.. aku ingin menunjukkan bahwa aku lebih perkasa dari dugaannya.

Perempuan Jepang harus kewalahan menghadapi laki-laki Indonesia.
Perempuan Jepang harus mengakui kejantanan dan keperkasaan pria Indonesia.

Kebetulan aku saat ini baru setengah perjalanan pendakianku.. di saat Yumiko sudah mencapai orgasmenya.
Kontolku masih tegang di dalam memeknya.
Kontolku masih besar dan keras.. yang harus menyemprotkan pelurunya agar kepalaku tidak pusing.

Aku kembali mendekap tubuh mulus Yumiko..
yang di bawah sinar lampu kuning kulit tubunya tampak kuning dan licin.

Kontolku mulai bergerak keluar-masuk lagi di memek Yumiko.. namun masih dengan gerakan perlahan.
Dinding memek Yumiko secara berangsur-angsur terasa mulai meremas-remas kontolku.
Ahhhh..!! Terasa hangat dan enak.

Namun sekarang gerakan kontolku lebih lancar dibandingkan dengan tadi.
Pasti karena adanya cairan orgasme yang disemprotkan oleh memek Yumiko beberapa saat yang lalu.

“Ahhh.. Bobby-san.. kau langsung memulainya lagi. Sekarang giliranmu..
Semprotkan air manimu ke dinding-dinding memekku.. Sssh..!” Yumiko mulai mendesis-desis lagi.

Bibirku mulai memagut bibir merekah Yumiko yang amat sensual itu dan melumat-lumatnya dengan gemasnya.
Sementara tangan kiriku ikut menyangga berat badanku..

Tangan kananku meremas-remas payudara montok Yumiko serta memijit-mijit putingnya..
sesuai dengan irama gerak maju-mundur kontolku di memeknya.

“Sssh.. sssh.. sssh.. enak Bob, enak.. Terus.. teruss.. terusss..!”
Desis bibir Yumiko di saat berhasil melepaskannya dari serbuan bibirku.

Desisan itu bagaikan mengipasi gelora api birahiku.
Sambil kembali melumat bibir Yumiko dengan kuatnya, aku mempercepat genjotan kontolku di memeknya.

Pengaruh adanya cairan di dalam memek Yumiko.. keluar-masuknya kontol pun diiringi oleh bebunyian..
Srrt-srret srrrt-srrret srrt-srret..!

Mulut Yumiko di saat terbebas dari lumatan bibirku tidak henti-hentinya mengeluarkan rintih kenikmatan,
“Bob.. ah.. Bob.. ah.. Bob.. hhh.. Bob.. ahh..!”

Kontolku semakin tegang. Kulepaskan tangan kananku dari payudaranya.
Kedua tanganku kini dari ketiak Yumiko menyusup ke bawah dan memeluk punggung mulusnya.

Tangan Yumiko pun memeluk punggungku dan mengusap-usapnya.
Aku pun memulai serangan dahsyatku. Jlebb-clebb-crebb-crebb-clebb-jlebb-crebb-crebb..!!

Keluar-masuknya kontolku ke dalam memek Yumiko sekarang berlangsung dengan cepat dan bertenaga.
Setiapkali masuk.. kontol kuhujamkan keras-keras agar menusuk memek Yumiko sedalam-dalamnya.

Dalam perjalanannya.. batang kontolku bagai diremas dan dihentakkan kuat-kuat oleh dinding memek Yumiko.
Sampai di langkah terdalam.. mata Yumiko membeliak sambil bibirnya mengeluarkan seruan tertahan, “Akhh..!”

Sementara daging pangkal pahaku bagaikan menampar daging pangkal pahanya sampai berbunyi: Plakk..!!
Di saat bergerak keluar memek..
Kontol kujaga agar kepalanya yang mengenakan helm tetap tertanam di liang memek.

Remasan dinding memek pada batang kontolku pada gerak keluar ini..
sedikit lebih lemah dibanding dengan gerak masuknya.

Bibir memek yang mengulum batang kontolku pun sedikit ikut tertarik keluar..
seolah tidak rela bila sampai ditinggal keluar oleh batang kontolku.
Pada gerak keluar ini Bibir Yumiko mendesah.. “Hhh..!!”

Aku terus menggenjot memek Yumiko dengan gerakan cepat dan menghentak-hentak.
Remasan yang luar biasa kuat, hangat dan enak sekali bekerja di kontolku.

Tangan Yumiko meremas punggungku kuat-kuat..
di saat kontolku kuhujam masuk sejauh-jauhnya ke lubuk liang memeknya.

Beradunya daging pangkal paha menimbulkan bunyi seperti tepukan: Plak..! Plak..! Plak..! Plak..!
Pergeseran antara kontolku dan memek Yumiko menimbulkan bunyi srottt-srrrt.. srottt-srrrt.. srottt-srrrt..!!

Kedua nada tersebut diperdahsyat oleh pekikan-pekikan kecil yang merdu yang keluar dari bibir Yumiko:
“Akh..! Hhh.. Akh..! Hhh.. Akh..! Hhh..!!” Kontolku terasa empot-empotan luar biasa.

Rasa hangat, geli dan enak yang tiada tara membuatku tidak kuasa menahan pekikan-pekikan kecil:
“Yumiko.. Yumiko.. sugoi.. sugoi.. Enak sekali Yumiko.. Memekmu enak sekali..
Memekmu hangat sekali.. sugoi.. jepitan memekmu enak sekali..!”

“Bob.. Bob.. terus Bob..” rintih Yumiko.. “Enak Bob.. enaaak.. Akh..! Akh..! Akh..! Hhh.. Akh..! Hhh.. Akh..! Hhh..!”
Tiba-tiba rasa gatal menyelimuti segenap penjuru kontolku. Gatal yang enak sekali.

Jlebb-jlebb-jelbb..!! Aku pun mengocokkan kontolku ke memeknya dengan semakin cepat dan kerasnya.
Setiap masuk ke dalam.. kontolku berusaha menusuk lebih dalam lagi dan lebih cepat lagi..
dibandingkan langkah masuk sebelumnya.

Rasa gatal dan rasa enak yang luar biasa di kontol pun semakin menghebat.
“Yumiko.. aku.. aku..!” Karena menahan rasa nikmat dan gatal yang luar biasa..
aku tidak mampu menyelesaikan ucapanku yang memang sudah terbata-bata itu.

“Bob.. Bob.. Bob! Ak-ak-ak.. Aku mau keluar lagi.. Ak-ak-ak.. aku ke-ke-ke..!”
Tiba-tiba kontolku mengejang dan berdenyut dengan amat dahsyatnya.

Aku tidak mampu lagi menahan rasa gatal yang sudah mencapai puncaknya.
Namun pada saat itu juga tiba-tiba dinding memek Yumiko mencekik kuat sekali.

Dengan cekikan yang kuat dan enak sekali itu..
aku tidak mampu lagi menahan jebolnya bendungan dalam alat kelaminku.

Pruttt! Pruttt! Pruttt..!
Kepala kontolku terasa disemprot cairan memek Yumiko.. bersamaan dengan pekikan Yumiko.
“.. Kkkeluarrrr..!” Tubuh Yumiko mengejang dengan mata membeliak-beliak.

“Yumiko..!” Aku melenguh keras-keras sambil merengkuh tubuh Yumiko sekuat-kuatnya..
Seolah aku sedang berusaha meremukkan tulang-tulang punggungnya dalam kegemasan.

Wajahku kubenamkan kuat-kuat di lehernya yang jenjang. Cairan spermaku pun tak terbendung lagi.
Crottt..! Crottt..! Crottt..! Crottt..! Spermaku bersemburan dengan derasnya..

Menyemprot dengan kencang dinding memek Yumiko yang terdalam.
Kontolku yang terbenam semua di dalam kehangatan memek Yumiko terasa berdenyut-denyut.

Beberapa saat lamanya aku dan Yumiko terdiam dalam keadaan berpelukan erat sekali.
Sampai-sampai dari alat kemaluan, perut, hingga ke payudaranya seolah terpateri erat dengan tubuh depanku.

Aku menghabiskan sisa-sisa sperma dalam kontolku. Crett..! Crett..! Crett..!
Kontolku menyemprotkan lagi air mani yang masih tersisa ke dalam memek Yumiko.
Kali ini semprotannya lebih lemah.

Perlahan-lahan baik tubuh Yumiko mau pun tubuhku tidak mengejang lagi.
Aku kemudian menciumi leher mulus Yumiko dengan lembutnya..

Sementara tangan Yumiko mengusap-usap punggungku dan mengelus-elus rambut kepalaku.
Aku merasa puas sekali berhasil bermain seks dengan Yumiko.

Pertamakali aku bermain seks.. bidadari lawan mainku adalah perempuan Jepang..
Bertubuh tinggi dan kenyal.. berkulit putih mulus.. berpayudara besar dan padat..

Berpinggang ramping dan berpinggul besar serta aduhai. Dan tentu saja Cantik.
Tidak rugi air maniku diperas habis-habisan pada pengalaman pertama ini oleh orang semolek Yumiko.

“Bobby-san.. Terimakasih Bob. Puas sekali saya. Indah sekali.. sungguh.. kimochi yokatta..” kata Yumiko lirih.
“Malam ini tidur di sini saja ya, Bob..?” Lanjutnya mengajak.
Aku tidak memberi kata jawaban. Sebagai jawaban.. bibirnya yang indah itu kukecup mesra.

Yumiko kemudian mengambil dua buah bantal tipis serta sebuah selimut besar dari dalam rak futon.
Aku dan dia tidur bersama.. tanpa mengenakan selembar pakaian pun di bawah satu selimut.

Dia meletakkan kepalanya di atas dadaku yang bidang.. sedang tangannya melingkar ke badanku.
Bau harum bir yang dia minum masih terpancar dari udara pernafasannya. (. ) ( .)
-----------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Warbiyasah triple updatesnya bro @Pecah Utak
Lanjoooot
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd