Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Istana Pasir Milik Sang Ayah

(Sambungan dari: keamanan perkebunan shift malam...)

***

Pada jam 20:00, Surti telah sampai lagi dirumahnya. Dengan anak kunci serep dia membuka pintu depan rumah dan langsung masuk kedalam. Pintu itu dikunci lagi dengan memakai anak kunci yang tadi digantungkan pada daun pintu bagian dalam, dan anak kunci itu dibiarkan pada lubang kuncinya.

Dengan bersenandung kecil... seperti biasa yang selalu dilakukannya... tanpa disadarinya... kalau baru masuk dirumahnya dimana dia tinggal berdua saja dengan anak lelaki tunggalnya, Sarto, yang... beberapa jam berselang tadi... sudah tidak perjaka lagi... atas kemauannya sendiri.

'Kemana... Sarto? Jangan-jangan... uugghhh... sebaiknya aku jangan menduga jelek dahulu...'. Segera menaruh semua bawaannya diatas meja makan, kemudian melangkahkan kaki-kakinya sembari melepaskan sandalnya, dan bergegas membuka pintu kamar tidur Sarto, melongok kedalam... kosong! 'Dasar... anak-anak sekarang bandel-bandel!'.

Dengan lesu dan kesal, Surti membuka kamar tidurnya yang lebih komplit perabotannya, ada... lemari pakaian yang salah satu dari daun pintunya memakai cermin dan... menghadap kearah tempat tidurnya, ada meja rias bercermin besar, tempat tidur empuk lumayan besar dan... ada TV ber-diagonal 21 inci... ha... TV! Segera Surti membalikkan tubuhnya memandang kearah tempat tidur... "Oohhh... disini rupanya si Sarto...! Hi-hi-hi... dasaarrr... anak bengal! Hi-hi-hi...!". Dilihatnya Sarto sedang tidur terlentang, tangan kanannya menekan sebuah buku agak lebar yang terbuka 'menelungkup' diatas dadanya yang berayun turun-naik teratur pelan... karena sedang bernapas teratur, dan... nyenyak sekali tidurnya!

"Dasaarrr...! Baru juga... kena 'mulut-atas'-ku! Gimana kalau mendapatkan... 'mulut-bawah'-ku...! Hi-hi-hi... nggak kebayang deh... apa jadinya... hi-hi-hi...!", dengan hati-hati dia mengambil buku yang tergeletak diatas dada Sarto dan memeriksa dengan teliti... dengan menarik napas panjang lega... buku itu adalah buku pelajaran sekolah. 'Ternyata... didalam masa liburnya... Sarto tidak lupa mengisi waktu luangnya dengan belajar... ibu yakin... hidupmu kelak akan jauh lebih senang dari pada ibu-mu sekarang... karena ilmu yang dipelajari sekarang, menjadi tangga yang semakin meninggi untuk meraih 'bingkisan-bingkisan' pilihan cita-cita yang tergantung diatas sana...'.

Surti juga sangat lega... karena didalam buku pelajaran yang agak lebar bukunya itu... tidak terdapat sebuah buku tebal yang lebih kecil... sebuah buku komik 'anime' khusus orang dewasa. Banyak sekali anak-anak kecil men-dewasakan dirinya sendiri... dengan membaca komik itu, dengan cara menutupi bagian belakang buku komik 'anime' itu dengan buku yang lebih lebar. Suatu modus baca yang 'kuno' dan mudah sekali... untuk tertangkap tangan.

Karena merasakan 'tanggung', Surti meneruskan saja melepaskan semua pakaiannya sampai telanjang bulat tanpa busana. Dan segera mengunci pintu kamar tidurnya dari dalam.

Teringat Surti sewaktu dia masih bekerja sebagai jurumasak junior di resto yang cukup besar itu. Dia sering ditanyai oleh teman-teman rekan sekerjanya. "Mbak Sur... sering makan apa sih... sampai begini, mana wajahnya kece banget lagi... mengingat umur mbak, tuh... body... awet muda sekali!".

Rupanya bukannya 'awet-muda', tapi... memang masih muda, Surti sebenarnya... sekarang saja baru berumur 29 tahun! Masih dibawah kepala-3 rupanya.

Sewaktu kerja di resto, hampir semua rekan kerjanya, baik yang cowok maupun yang cewek rada segan padanya. Maklum saja Surti walaupun dengan wajahnya ayu... atau 'kece' kata teman-temannya itu, dia orangnya rada berani dalam arti sesungguhnya. Rekan-rekan cowok rada ragu... walau sangat mau untuk menjalin hubungan yang lebih jauh. Tak ada cowok yang berani nekat, mengajaknya ML bebas tanpa terikat, khawatir... di-'gebok' dengan buahdadanya yang montok kenyal berukuran 38B, dengan membandingkan keseluruhan tubuhnya yang pendek pun tidak... tingginya pun nggak, sekitar tinggi 159 cm, dan dengan tubuh tidak terlalu... gempal menjadikan buahdada montok itu terlihat... wuaahh...! Oke punya deh...! Mana tuh puting-puting susunya yang nongol ada kali sekitar 1 1/2 cm dan berwarna maroon gelap dikelilingi oleh areola sebesar kepingan gobang dan berwarna maroon saja.

Surti sekarang sedang meneliti seluk-beluk atas semua lekak-lekuk tubuhnya ini, seperti pelajar saja layaknya yang sedang mempelajari sesuatu penuh konsentrasi... siapa tahu besok ulangan ada pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang sedang diteliti saat ini.

Asset kebanggaannya adalah sepasang buahdada yang sehat, montoknya sangat... banyak cowok senang melihat... bahkan dokter perusahaanya tempat kerjanya sering meneliti bagian ini dengan cermat... dan proses pemeriksaan 'general check up'-nya pun dilakukan sangat lambat... agar supaya kondisi tubuh Surti lebih sehat... begitulah sang dokter berkilah penuh... hasrat!

Ketika Surti berdiri miring kekanan, karena bobot tubuhnya lebih banyak bertumpu pada telapak kakinya yang kanan, lalu berganti posisi berdiri kekiri... bobot tubuhnya bertumpu pada telapak kakinya yang kiri... dan dilakukan lebih kencang, bermaksud mengetest tingkat kekenyalan pinggul dan bokongnya bahenol, ternyata tidak mengecewakan... saat itu dengan mata jeli-nya, Surti melihat pada pantulan bayangan semu didalam cermin pada daun pintu lemari pakaiannya, disana... Sarto si anak 'bandel'-nya tengah asyik memperhatikannya dengan seksama, dan... mulutnya rada mangap... tanpa disengaja oleh pemiliknya. Buru-buru Surti menekan saklar biar satu lampu lagi menyala terang...

"Hi-hi-hi... sekarang asyik kan...! Biar lebih jelas lagi kelihatannya... hi-hi-hi...! Gimana Sarto! Setuju nggak...! Hi-hi-hi...!", kata Surti menyindir Sarto yang tertangkap basah.

Seketika Sarto berbalik arah, sekarang berbaring miring kekiri, sambil tertawa cengengesan. "He-he-he... setuju asyik... bu! Itu baru yang bagian belakang, gimana... maaf... tapi terimakasih ya bu... he-he-he... jadi nggak perlu ngintip lagi yang... penuh resiko itu... he-he-he...", Sarto jadi tertawa terpingkal-pingkal.

Surti segera mendekati Sarto yang sekarang ini masih membelakangi dirinya, bukan dengan perasaan kesal, tetapi dengan diliputi kabut nafsu gairah yang menggelora amat sangat, birahi-nya semakin tinggi... <seerrr...!> ada semprotan kecil yang melumasi lorong nikmatnya dari vagina yang berbulu pubis tipis, dan... pake ndut-ndutan segala... lagi!

Dikecupnya pipi kanan anak remajanya penuh nafsu, sambil berbisik penuh gairah, "Buka bajumu cepat...! Kita gituan sekarang juga...! Makan-malam boleh menunggu... jangan khawatir kita bisa makan berpiring-piring... kalau mau...". Tangan kanan Surti tidak mau kalah aksi... segera mencekal mesra penis remaja ini... 'Hhmmm... sudah tegang rupanya, tapi kerasnya ini... minta ampun...! Keras dan panjangnya... pas benar dengan anakan pukul 'ketok-lele' saja rupanya!'.

(NB: ketok-lele = nama permainan anak-anak tempo doeloe, yang
menggunakan 2 buah tongkat kayu bulat panjang. Yang satu
panjangnya kurang lebih 14 cm dan satu lainnya sepanjang
lengan anak-anak, tongkat yang panjang sebagai penggetok dan
yang pendek sebagai yang diketok. Permainan yang sangat
mengasyikan ini biasa dilakukan oleh anak lelaki ketimbang
anak perempuan yang lebih suka bermain congklak).

Surti dengan tubuh telanjang bulatnya, melangkahi tubuh Sarto yang berbaring, dan masih berpakaian lengkap. Langsung membaringkan tubuh telanjangnya... terlentang, dan paha penuh dan mulusnya mengangkang lebar, siap menunggu tindihan tubuh anak remaja tunggal dengan tidak sabar... <seerrr...!> semprotan kecil yang kedua malam hari ini menyempurnakan lumasan disetiap bagian dalam vagina-nya yang sedari tadi ndut-ndutan saja...

Ternyata Sarto nggak kalah sigap... sudah telanjang bulat. Tanpa ragu melompat keatas tempat tidur, dan... langsung saja menindih tubuh ibunya yang terlentang... telanjang, dan... menantang...! Tak ayal Sarto, sang 'ksatria seks' remaja... memenuhi 'tantangan' ini. Mendekap erat tubuh telanjang bagian atas yang banyak terdapat 'instalasi-instalasi' vital... bila dapat menguasai area ini bisa dapat dipastikan... yang ditantang bisa menguasai keadaan yang akan sangat menguntungkan dirinya.

Mulut remaja Sarto bagai dahaga sibuk mengemut-emut pentil susu ibu-nya.. tiada takut, serta jari-jari tangan kiri remajanya bersikeras dengan santer meremas-remas buahdada montok ibunya, yang mulus dan kenyal, dan... guedee!

"Aahhh... ini baru nikmat rasanya... pintar kamu... To! Gantian dong emutan dan remasannya.... ama yang sebelahnya... biar adil, gitu... hi-hi-hi... aahhh... eeh... mana 'tamu' itu kok kagak masuk kedalam sih... malu kali... ya?!", Surti berkeluh-desah tanpa sungkan lagi. 'Pake dianggurin nih... 'barang' enak...', segera jari-jari lentik tangan kiri Surti... merogoh-rogoh area pangkal paha sang remaja ini... ketemu...! Langsung mencekal erat batang penis Sarto yang keras... Mengarahkan palkon-nya... melewati katupan labia majora terus menyeruak masuk melewati katupan labia minora, dan... tidak pake buang-buang waktu lagi... <bleesss...!> langsung merangsek masuk kedalam lorong nikmatnya berkat dorongan pinggul Surti keatas.

Penis remaja yang tegang dan keras ini, langsung disambut dengan cengkeraman kuat otot dalam vagina Surti yang 'lapar', otot-otot itu membelit ketat sekeliling dan sekujur batan penis yang 14 cm yang malah panjangnya itu lebih dari cukup mengingat umur remaja ini.

"Aaah... enaknya! Kalau 'gituan' enaknya kayak begini, kenapa... nggak dari dulu-dulu aja yaa...", Sarto menikmati sensasi ini untuk pertama kalinya.

"Eehhh... sayang! Jangan ngomong terus kenapa...! Pinggul kamu diayun... turun-naik... turun-naik... jangan berhenti! Biar kamu merasakan ML pertama-mu dengan... ibu... aduuhhh... nikmatnya! Penismu yang kerasnya kayak kayu ini tegang keatas... sampe itil ibu kegesek-gesek aahhh... terus sayang enjotannya... Kalau mau muncrat... bilang ya... nanti muncrat biar lebih enak dan nikmat rasanya... didalam memek ibu aja ya... jangan dicabut sampai habis... semprotannya...!", kata Sutri menikmati persetubuhan yang didamba-dambakannya... selama lebih dari 5 tahun dan sembari memberi instruksi apa yang harus dikerjakan oleh remaja ini yang belum mempunyai pengalaman praktek ngeseks dengan lawan jenisnya.

"Aahhh... ternyata... oohhh... ML itu nikmatnya aahhh... saat Sarto diam nggak ngomong tadi... kok ibu nyerocos terus... sih! He-he-he....", kata Sarto iseng, sambil tetap menikmati ML perdana-nya.

"Daasaaar... kamu To! Kamu diam tadi... kan terpaksa... hi-hi-hi... orang lagi ngemut... mana bisa nyebut... hi-hi-hi... rasakan goyangan memutar pinggul ibu ih... biar kamu tahu rasa!", goda Surti pada anak remajanya sambil tetap merasakan persetubuhan walaupun 'incest'... tetap merupakan persetubuhan yang selama ini... sangat ditunggu-tungu.

"Eh-eh-eehhh... bu! Goyangan putar-nya jangan... kenceng-kenceng dong... entar Sarto munrat nih...", kata Sarto merasakan penisnya mengalami 'perlakuan khusus' sehingga dia merasakan ML ini bertambah nikmat saja.

"Bilang aja... kamu udah kepengen klimaks ya... terus-terang aja! Biar kita nyampe bareng-bareng... aayooo jawab buruan...!", Surti meminta ketegasan dari anaknya. Ini momen yang sangat penting dalam persetubuhan ini... kalau... gagal... urung deh dapat orgasme...

"Iiya... ya benar bu... Sarto ngenjot yang kenceng ya... udah nggak ketahanan lagi nih... mana enaknya... kayak begini lagi...!", Sarto mengaku dengan cepat.

"Bagus kalau begitu... ngenjot memek ibu lebih kenceng lagii... ohh nikmatnya... pintar kamu... To! Jaga... jangan sampai terlepas penis-mu dari dalam memek ibu... jangan terlalu tinggi nariknya...! Palkon kamu harus selalu berada dalam memek ibu... aahhh... Sarto-ku sayang... kayaknya ibu bakalan nyampe deh... bakalan 'dapet' juga jadinya... aahhh oohhh... Sarto...!".

"Iiya-ya... bu ini juga udah pol bu... aaah... ibu...!".

<Seerrr...!> <Seerrr...!> <Seerrr...!> <Seerrr...!>

<CROTTT...!> <Crottt...!> <Crottt...!> <Crottt...!>

Sungguh sempurna persetubuhan-sedarah ini... antara sang ibu yang dahaga selama lebih dari 5 tahun dengan sang anak tunggal remaja yang selama 6 bulan terakhir... hampir setiap harinya melakukan onani sebagai akibat ulahnya sendiri... mengintip tubuh telanjang ibunda yang sedang mandi... membersihkan diri...

Orgasme yang didapat remaja ini... sesuatu hal yang sangat spektakuler... walau Sarto tidak bisa mengungkap dengan kata-kata, nanti... atau besok dia pasti... bisa membedakan mana yang rasa klimaks dan mana yang rasa penuh kenikmatan dan spektakuler dari pengalamannya menikmati dengan sadar orgasme-nya ini.

Sedangkan bagi Surti seberapa banyak dulu-dulu dia mendapatkan orgasme... tetap saja orgasme yang didapatnya malam ini... sesuatu kenikmatan yang tetap spektakuler, dan... akan terus didamba-dambakan kedatangannya selalu...

(Bersambung ke Bagian 14 - Akhir Sebuah Cerita)
 
Terakhir diubah:
mantaaaap, beneran update...............
 
surti 29th
umur segitu emang lagi masa2nya , rata 2 cw disekitaran umur segitu cenderung gemuk tapi gemuknya kearah montok, bahenol, tipe ane banget suhu
ah......ane jadi kepikiran yang bukan-bukan
 
surti 29th
umur segitu emang lagi masa2nya , rata 2 cw disekitaran umur segitu cenderung gemuk tapi gemuknya kearah montok, bahenol, tipe ane banget suhu
ah......ane jadi kepikiran yang bukan-bukan

Selamat dini hari agan 'kopral jonno', rupanya agan seumuran ya sama mbak Surti... sudah janda gan... kudu ngedeketin anaknya dulu... Siapa tahu di dunia kita yang nyata ini... ada gitu... he-he-he... thankyou gan... for visiting me...
 
mantaaaap, beneran update...............

Selamat dini hari agan 'jowood', terimakasih pantauannya gan. McD jarang berbohong kecuali kalau... terpaksa... he-he-he saingan berat McD dalam hal ini adalah... 'rasa'... yang konon kabarnya nggak pernah bo'ong... apa iya? Buktinya sewaktu McD flu berat nggak merasakan apa-apa... he-he-he... thankyou gan for visiting...
 
Terimakasih agan 'meqlover' atas pantauannya.

Selamat pagi agan 'darkcrow', mbak Surti sudah menggunakan spiral KB alias IUD, yang tingkat keamanannya dalam mencegah kehamilan adalah 99,9 %. Pemasangan IUD ini, di-inisiasi oleh ibunya Diro, Daniati (mohon simak teks pada awal-awal cerita bagian ini.
 
Bagian 14 - Akhir Sebuah Cerita


Nasib 2 Anak Bebek Yang Malang

(Lihat pada Bagian 11 cerita ini)

Suntari dan Andini yang bersama-sama masih meringkuk diatas satu tempat tidur dikamar tidur Andini. Yang tidak diketahui banyak orang disekeliling mereka termasuk Diro sendiri... mereka berdua menyimpan sebuah rahasia rapat-rapat yang hanya diketahui oleh mereka berdua dan seorang lelaki yang merekrut mereka dari divisi Urusan Khusus Cabang Pembantu dari badan hukum perusahaan perkebunan... yang tak lain dan tak bukan adalah Yanto yang pernah bertemu dengan Diro dalam hal penandatangan dan penyerahan surat-surat berharga untuk mobil baru yang bakalan
menjadi mobil pribadi Diro.

Rahasia itu adalah... Suntari dan Andini adalah isteri-isteri muda kawin sirih Yanto sendiri yang dikawin pada hari yang sama tapi dengan tempat yang berbeda! Perkawinan sirih itu yang pertama adalah 'Yanto & Suntari' lalu yang kedua dengan tempat berbeda adalah 'Yanto & Andini'. Yang tidak diketahui oleh 'anak bebek' (Suntari dan Andini) yang malang ini adalah... buku-buku nikah mereka adalah palsu dan tak terdaftar sama sekali di kantor pembantu KUA setempat. Mereka menyerahkan keperawanan mereka dengan sukarela dan pada malam pertama dan ranjang pengantin yang sama!

Suntari dan Andini terkecoh dan tertipu mentah-mentah oleh Yanto yang necis dan ganteng tapi berhati buruk dan compang-camping hati nuraninya. Alasan pemerawanan itu ada kaitannya dengan kriteria 'recruitment' peserta PM-SDM... salah satunya adalah agar mencari wanita atau pria cerdas (dibuktikan dengan test IQ) dan kalau dia wanita, telah mengunakan spiral KB atau IUD. Karena pihak perkebunan tidak ingin mentolerir akan sesuatu yang akan menjadi skandal... misalnya kehamilan, atau lainnya, yang ujung-ujungnya hanya merepotkan dan merugikan pihak perkebunan semata, sebenar kalau pak Yanto cerdas dan tidak mau pusing pilih saja dari kaum pria muda yang pintar dan lebih dinamis dan kreatif... dasar Yanto adalah seorang opportunist yang mempunyai ilmu andalannya yaitu... Aji Mumpung...!

***

Pak Sutarman di kantornya (yang berada di lahan perkebunan) memerintahkan wakilnya, pak Sumirat... untuk menghubungi salah satu dari peserta PM-SDM itu, Suntari atau Andini. Akhirnya setelah melakukan berkali-kali mencoba... tersambung juga hubungan telekomunikasi cellular itu, buru-buru Sumirat (Wakil pak Sutarman, yang selaku Kepala Keamanan Perkebunan) memberikan BB tersambung itu pada komandannya, pak Sutarman.

<"Disini pak Sutarman kepala keamanan perkebunan berbicara...! Siapa yang berbicara...?! Yang jelas menyebutkan namanya!">, pak Sutarman bertanya dengan tegas gaya ala militer pada yang berbicara dari ujung... 'sana'.

Rupanya Suntari yang menerima panggilan telepon di subuh pagi itu, jam dinding dikamar Andini masih menunjukkan sekitar pukul 4 kurang. Dengan perasaan kesal karena merasa terganggu dari tidurnya yang tadi meringkuk nyenyak, Suntari menjawab sambungan telepon itu dengah ogah-ogahan.

<"Saya Suntari, pak! Sesuai dengan perintah dari pak Yanto... kami tidak diijinkan menjawab langsung semua pertanyaan yang diajukan pada kami. Sebagai peserta PM-SDM, kami memohon supaya bapak menghubungi atasan kami saja, yaitu pak Yanto di kantornya nanti>", begitulah jawab Suntari yang kedengaran jadi sangat bodoh karena saking gugupnya menerima telepon dari pensiunan pamen satuan khusus pasukan komando ini... yang diberitahu oleh 'suami-sirih'-nya ketika mereka berleha-leha melepaskan lelah setelah proses pemerawanan pada 'malam pengantin' mereka. Karena gugup Suntari jadi dungu saja kedengaran ocehannya... apa dia lupa... sekarang hari libur nasional dan... kantornya Yanto tempat dia bekerja juga berlibur, alias... tutup!

<"Baiklah nona... kalau begitu jawaban anda... asal tahu saja! Bukannya pak Yanto tapi atasannya saja... masih dibawah kendali saya atau pak Yanto yang 'suami-sirih' kalian itu, tidak memberitahukan sruktur kepemimpinan dari badan hukum perkebunan ini? Diatas saya cuma ada 2 orang yaitu pertama pak Darso... dan kedua adalah pak Diro yang sebenarnya adalah atasan langsung kalian berdua selaku peserta PM-SDM yang sudah terpilih. Baiklah kalau begitu... saya harap kalian mau menelepon 'suami-sirih' kalian, pak Yanto dan memintanya untuk menunggu saya di gedung PM-SDM">, pak Sutarman memutus hubungan telekomunikasi cellular itu...

***

Pak Sutarman beserta wakilnya, Sumirat dan 2 orang petugas keamanan perkebunan, tiba di gedung PM-SDM (Peningatan Mutu- Sumber Daya Manusia) pada jam 7 pagi kurang pada hari Jum'at itu.

Mereka tidak menemui Yanto disana, hanya ada Suntari dan Andini.

Dengan tersenyum sinis pak Sutarman berkata pelan, "Dasar pengecut yang sangat takut mempertanggung-jawabkan segala perbuatannya sendiri yang kriminal itu". Bagaimana pak Sutarman tidak menjadi sangat geram jadinya. Dana untuk recruiment peserta PM-SDM itu telah menelan biaya hampir Rp 50 milyard! Pihak Auditor Keuangan Badan Hukum Usaha Perkebunan Komoditi Coklat itu telah menemukan banyak sekali kejanggalan didalam proses recruitment peserta PM-SDM itu. Banyak sekali praktek 'mark-up' dan tagihan-tagihan fiktif... yang dilakukan oleh Yanto sendiri atau kalau memang ada... dengan team-nya Yanto.

Suntari dan Andini, akhirnya mengakui persekongkolan dengan Yanto, tapi itu sebatas mengenai syarat recruitment khusus diberlakukan pada wanita, yaitu prasyarat wajib... kalau peserta wanita harus sudah memakai spiral KB atau IUD (IntraUtiren Device).

Dan serta-merta keduanya memberitahu pak Sutarman, keinginan mereka untuk mengajukan surat pengunduran diri mereka dari kesertaan sebagai peserta PM-SDM.

Pak Sutarman memberitahukan bahwa mengundurkan diri sebagai peserta PM-SDM, apa lagi secara sepihak adalah tidak semudah dalam benak mereka yang sederhana. Karena kesepakatannya dibuat berdasarkan Akte Perjanjian yang dikeluarkan dan disaksikan oleh pejabat notaris yang dilindungi oleh hukum yang berlaku. Pasti ada sanksi dan penalti yang bersifat hukum seperti yang telah dicantumkan dalam akte perjanjian itu sendiri. Pak Sutarman menyarankan agar supaya surat itu ditujukan pada divisi yang merekrut mereka, yaitu divisi Urusan Khusus Cabang Pembantu yang kantornya dekat mall disana.

Pak Sutarman memerintahkan wakilnya, untuk melakukan tindakan yang persuasif dengan didampingi dari personil Divisi Hukum Perkebunan, supaya melakukan penyitaan, penyegelan atau tindak apapun atas asset yang dimiliki Yanto saat ini, untuk memperkecil kerugian yang hampir Rp 50 milyard itu yang ditanggung oleh pihak perkebunan.

***

Dalam pembicaraan 4 pasang mata dalam suasana kekeluarga yang sangat harmonis sekali, telah diambil kesempatan bahwa Diro dan Ivonne akan melakukan pernikahan wisata, sedang lamaran pada orangtua Ivonne akan dilakukan oleh Daniati, ibunda Diro... yang cantik jelita, tapi sangat... anggun dalam soal lamar-melamar itu.

***

Pada pagi hari yang indah dan cerah, Diro dengan isterinya, Ivonne yang baru saja seminggu kembali dari bulan-madu 'pernikahan-wisata'... mereka duduk-duduk santai di sofa panjang didalam rumah besar kuno milik pak Darso.

Entah mengapa Diro mengambil dan membaca sebuah koran harian kemarin...

***

Telah terjadi kecelakaan udara, berupa jatuhnya sebuah pesawat terbang milik perusahaan asing yang bertujuan ke kota New York - USA.

Didalam 'laporan investigasi' resmi yang dikeluarkan dari pihak berwenang, seluruh penumpang pesawat terbang naas itu dinyatakan tewas termasuk juga 5 awak pesawat itu. Didalam daftar penumpang sesuai dengan 'passenger statement'nya, hampir 50% tidak berhasil diketemukan jasadnya termasuk 3 nama diantaranya, yaitu, Danang, Weni dan Dini...

Hancur dan sirna sudah 'Istana Pasir' yang dibuat dan dimiliki Danang, ayah kandung Diro yang tidak setia sama mantan isteri pertamanya (Daniati, ibu kandung Diro).

Semua harta kekayaan dan asset milik Danang, sebelum terjadi kecelakaan jatuhnya pesawat malang itu, telah disita dan dikembalikan ke kas negara, karena terbukti Danang telah melakukan tindakan kriminal luarbiasa, yaitu Danang terbukti melakukan 'mark-up' besar-besaran terhadap dana proyek yang dipercayakan padanya, atas kerugian negara sepenuhnya.

Istana Pasir boleh saja hancur tanpa bekas, tapi pembuatnya masih hidup segar bugar dengan keluarga barunya. Akankah dia membuat istana pasir baru lainnya...? Entahlah... biar waktu saja yang mengetahuinya.

Kenapa hal yang yang seakan mustahil ini bisa terjadi...? Tidak ada yang tahu selain Danang sendiri. Danang yang licin beraksi, seakan tidak mudah ditundukkan takdir... atau mungkin memang nasib baik berpihak padanya selalu?

Danang dengan keluarga barunya, saat ini... hidup dengan tenang, serba berkecukupan, memiliki dan mengelola sebuah toko kecil serba-ada yang berlokasi di salah satu pulau kecil... resort-wisata milik orang asing yang bule... dengan identitas diri serta keluarga yang sama sekali baru, yaitu:

Nadang (= Danang), sebagai kepala keluarga.
Nidi (= Dini), isteri Danang, menggantikan posisi ibunya sendiri.
Ine (Weni), mertua-nya Nadang (Danang...) ditambah 2 orang 'anak-asuh' cewek kecil, ABG imut yang tokcil yang masing-masing berumur 13 tahun dan 14 tahun, yang sebenarnya adalah langganan pasangan pedofil-nya Nadang (= Danang) dimasa sebbelum terjadi kecelakaan udara itu.

Tugas 2 orang 'anak-asuh' itu adalah... pagi - bersekolah, siang - istirahat, sore - mengerjakan PR dari sekolah dan... malam hari (kalau dikehendaki Nadang) - menjadi pasangan-seks pedofil-nya Danang.

Uang asuransi jiwa atas 3 nama itu (Danang, Weni dan Dini) berjumlah hampir Rp10 milyard diberikan pada ahli waris tunggal-nya, yaitu Diro... yang kemudian disumbangkan pada yayasan yang membangun sekolah murah yang lokasi-nya lebih dekat dari jalan umum yang beraspal kalau ditinjau dari lokasi area perkebunan milik pak Darso.

Uang Rp30 juta yang disimpan dalam laci kecil dibawah daun meja belajar Diro... telah disumbangkan pada salah satu panti asuhan dengan nama identitas penyumbangnya adalah NN.

{NB: NN = No Name = Tanpa Nama).


Kata penutup dari McD (McDodol deBollotte):

McD mengucapkan banyak terimakasih atas semua komen yang dilayangkan pada cerita ini, dengan semua rasa, manis, asam ataupun pahit, yang pasti akan dikumpulkan semua oleh McD sebagai bahan berharga guna menulis cerita yang lebih bermutu lagi. See you in another time... another story... Bye!

Tamat
 
Terakhir diubah:
endingnya kok kesannya terlalu dipaksakan ya?
padahal pai sendiri pengennya nikmatin aksi cool-nya si diro seperti yang di awal-awal cerita ataupun yang di rumah sakit. (dan rasanya kok kekuatan cerita ini di sini deh)
btw congrat deh buat suhu McD atas tamatnya cerita ini
 
sayang broo endingnya terlalu cepat...........but tengkyu atas waktu dan usahanya bikin cerita yang keren
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd