Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
"Mmmhhh...aahhhh...yes...yah pelan dikit yah...ahhh nafsuh banget sih ahhh ngentotin ibu pagih... pagih ginih..." Suara erangan lirih seorang wanita yang tengah digagahi suaminya begitu membahana pagi itu.

"Ohhh bu... ibu nafsuin banget ahhh...enak kan dikontolin kasar kayak gini heh...?" Jawab sang suami dengan sangat bernafsu menghujamkan kontolnya dilubang memek sang istri.

Pagi itu Nugi dan istrinya yang tak lain adalah Risma memang tengah memacu birahi. Mereka memanfaatkan momen yang tak setiap hari mereka dapatkan, dimana mereka bisa melakukan hubungan sex dirumah tanpa ada gangguan, karena kedua anak mereka dititipkan dikediaman orang tua sang suami.
Sampai akhirnya Nugi menembakan air maninya dilubang kenikmatan sang istri.
Setelah puas dan membersihkan diri, mereka kembali bercengkrama menikmati pagi dihari minggu. Keduanya nampak tengah duduk santai diteras rumah sambil menikmati sarapan, diselingi dengan candaan yang terlihat penuh keromantisan.

"Ayah suka loh liat ibu pake pakaian kayak gini...!" Celoteh Nugi sambil matanya memperhatikan tubuh sang istri yang kali ini tak mengenakan hijab.

Risma saat itu hanya menggunakan legging pendek berwarna hitam yang memperlihatkan kemulusan sebagian pahanya, dipadu dengan tank top abu-abu yang hanya ditopang dengan seutas tali kecil dipundaknya. Tonjolan puting didadanya menunjukan bahwa saat itu Risma memang tak menggunakan BH. Apalagi riasan tipis yang sederhana berikut kacamata berframe tebal semakin memperjelas keanggunannya.

"Kan ibu istri yang berbakti sama suami... kalau ayah minta ibu buat berpenampilan kayak gini, yaaa ibu harus turuti...!" Jawab Risma sambil duduk mendekati sang suami.

"Beneran tuh bu...?" Dengan antusias Nugi bertanya kepada sang istri yang dijawab dengan anggukan penuh semangat juga oleh Risma sambil meminum tehnya.

"Jadi kalau ayah minta ibu pamerin tubuh sexy ibu ke orang lain juga, mau dong ibu turuti...?" Kembali Nugi bertanya kepada sang istri.

Kali ini Risma agak sedikit kaget mendengar pertanyaan sang suami. Biasanya pertanyaan seperti itu hanya akan suaminya lontarkan ketika mereka tengah berhubungan badan. Tapi kali ini sang suami mulai berani mengungkapkan apa yang difantasikannya saat bercengkrama santai seperti pagi ini.

"Kalau itu mau ayah ya ibu wajib dong buat nurut, tapi kalau ibu sampai ngentot sama orang lain... ayah jangan kaget dan marah loh sama ibu...hihihi!" Jawab Risma yang kali ini sedikit menggoda untuk menutupi kagetnya.

Mendengar jawaban sang istri, Nugi benar-benar senang hatinya. Walaupun hanya bercanda, namun itu benar-benar seperti yang dia idam-idamkan selama ini. Melihat istrinya bertingkah nakal dan binal dihadapan laki-laki selain dirinya merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi dirinya.

Tengah asik bercanda, terdengar suara motor memasuki pekarangan rumah pasangan suami istri itu. Rupanya Doni temannya Nugi sang suami yang datang.
Risma lansung panik melihat kedatangan Doni, terlebih ia tengah berpakaian tak seperti biasanya saat itu. Namun ketika dirinya hendak beranjak, sang suami menahan tangannya sambil mengedipkan matanya, memberi sinyal agar Risma tetap diam ditempatnya.

"Ayaaahhh...!" Bisik Risma sambil melotot ke arah suaminya yang direspon dengan senyum tenang sang suami.

"Waaahhh...asik bener nih pagi-pagi udah santai kayak gini..!" Ucap Doni yang baru saja datang menyapa pasangan yang tengah asik bercengkrama.

Doni langsung menghampiri dan menyalami Nugi dan Risma. Ia sangat terkejut ketika melihat penampilan istri temannya tersebut yang berpakaian sangat merangsang birahi tak seperti biasanya.

"Ada apa lu Don tumben pagi-pagi udah kesini?" Tanya Nugi yang heran temannya datang mengunjungi sepagi ini. Sangat jelas raut wajah penuh kebanggaan dari Nugi, ketika temannya memandang terpesona terhadap penampilan istrinya.

"Kebetulan aja lewat ko Gi...dan kebetulan kecium ada bau-bau kopi dan wangi susu...hehe, yaudah gue mampir...!" Canda Doni dengan mata yang tak lepas dari gundukan dada Risma istri temannya.

Biasanya Risma selalu risih bila ada orang lain yang menatap cabul terhadap bagian tubuhnya. Tapi kali ini berbeda, desiran-desiran nafsu birahi ia rasakan menikmati perlakuan teman suaminya tersebut. Apalagi Doni adalah orang yang selalu dijadikan bahan fantasinya ketika memacu birahi bersama sang suami. Ia sangat yakin jika sang suamipun menikmati momen saat ini dan berharap istrinya memberi tontonan yang lebih panas lagi.

"Oh...kalau gitu kamu santai dulu temenin suamiku ngobrol ya Don...Risma bikinin dulu kopinya. Tapi kalau mau pake susu kebetulan didapur stoknya habis, gak tau deh susu yang lain...hihi...kamu tanya suamiku aja deh...!" Tanpa diduga oleh keduanya ucapan Risma mulai memprovokasi. Lalu tanpa sepengetahuan Doni, suami-istri itu saling bertatapan yang diakhiri dengan kedipan genit Risma kepada sang suami sebelum ia akhirnya berlalu masuk kedalam rumah untuk membuatkan kopi bagi tamu mereka.

"Wuih...gila istrimu Gi... gak nyangka bodynya bagus gitu... bikin gue konak aja ni pagi...hahaha...!" Ucap Doni tanpa sungkan memuji kemolekan tubuh Risma didepan suaminya.

Nugi sudah sangat hafal dengan sifat temannya yang satu ini, karena memang dia sudah lama berteman dengan Doni. Jadi ketika temannya berkomentar jorok tentang istrinya dia tak bisa marah. Apalagi kali ini memang sesuai dengan apa yang diinginkannya.

"Makanya kawin lu Don... biar gak ngewein bini orang terus...hahaha..!" Nugi menanggapi omongan temannya.

"Lah... tapi lu harusnya bersyukur Gi, gara-gara gw yang doyan ngewe bini orang, lu juga jadi bisa kebagian kan kayak tempo hari ngewein Bu Usy temen kerja bini lu sendiri...hehehe..!" Kali ini Doni berbicara agak pelan, takut istri temannya mendengar apa yang mereka perbincangkan.

"Hahaha...bangke lu...awas bini gue denger tar dia jadi pengen di threesome kita berdua kayak temennya...hahaha...!" Kali ini Nugi mulai memberi sedikit bumbu dalam candaannya, berharap Doni temannya bisa terprovokasi menggoda istrinya.

"Wah... tapi kalau lu ngijinin sih jujur gue pengen banget nyicip buat nyelupin ini kontol ke memek bini lu dari dulu. Tapi gue masih ngehormatin lu Gi...!" Doni mulai serius mengungkapkan keinginannya sama Nugi. Walaupun kini nadanya menjadi sangat pelan karena takut sang suami marah.

"Sialan...haha...ya lu coba aja godain kalau bisa...!" Tanpa disangka Nugi malah menantang temannya buat menggoda istrinya.

"Eh beneran gila... awas ya kalau gue sampe bisa ngentotin bini lu, lu jangan marah ya Gi?" Ucap Doni terdengar sangat optimis.

"Iya kagak... eh rokok gue abis, lu tunggu ya... gue beli dulu ke warung belakang.." ucap Nugi kepada Doni temannya dan berlalu masuk kedalam rumah.

Didalam rumah, Nugi berpapasan dengan istrinya yang hendak menyuguhkan kopi kepada Doni teman sang suami.

"Loh yah mau kemana? Doninya masih ada?" Tanya Risma yang tengah memegang nampan berisi kopi dan cemilan untuk tamunya.

"Ayah mau beli rokok dulu bu ke warung belakang...Si Doni masih ada tuh didepan...!" Jawab Nugi.

"Yah si ayah, jadi judulnya ngasih kesempatan nih biar istrinya bisa berduaan dan bertingkah kayak cewek nakal yang kegatelan?" Risma sangat mengerti kali ini dengan apa yang diinginkan sang suami, sehingga iapun menggoda Nugi.

"Hahaha... Ibu guru yang satu ini memang pinter, tau aja apa yang suami mau...!" Dengan senangnya Nugi membalas godaan sang istri, ia lalu melumat bibir istrinya dan pamit untuk pergi ke warung membeli rokok. Sepertinya kali ini fantasinya akan menjadi kenyataan.

Setelah sang suami pergi lewat pintu belakang, Rismapun lanjut mengantarkan kopi untuk Doni. Kali ini ia bertingkah lebih sexy dihadapan Doni. Apalagi ketika dirinya menyuguhkan kopi diatas meja didepan Doni. Dengan badan membungkuk otomatis gundukan payudaranya yang tidak memakai BH terlihat jelas dihadapan Doni melalui lubang bagian atas tanktopnya. Hal itu membuat Doni menelan ludah sampai tak sadar jika kontolnya mulai mengeras karena terangsang.


"Don... ini loh yang dinikmati kopinya, kok malah susu..? Emang udah diijinin suamiku?" Ucap Risma menggoda sekaligus membuyarkan lamunan Doni.
Kali ini Doni tak biasanya merasa gugup ketika menghadapi perempuan seusia Risma. Ia benar-benar birahi melihat lekuk tubuh istri temannya ini. Apalagi mengingat profesi Risma sebagai seorang pengajar dalam kesehariannya, namun hari ini Doni benar-benar melihat sesuatu yang lain dari sosok Risma.
"Oh...siip, makasih Risma... tuan rumah kan gak boleh pelit sama tamunya, masa minta susu aja gak ngasih?" Canda Doni yang mulai bisa menguasai kegugupannya sambil meminum kopinya.
"Eh iya juga ya, ko aku jahat sih gak ngasih kamu susu?" Kini Risma tampak manja dengan memajukan bibirnya.
"Mmmhhh... Ris, sini deh...kayaknya kopinya pahit nih, boleh gak tambahin manisnya bibir kamu..hehe?" Doni mulai merayu kali ini.
Tanpa disangka Risma menggeser duduknya dan merapatkan tubuhnya di sebelah kiri Doni. Badan Doni yang lebih tinggi mengharuskan dia menengadahkan kepalanya untuk beradu pandang dengan laki-laki yang selama ini ia jadikan bahan fantasi.
"Ayo Don... lumat sendiri manisnya dari bibir aku...!" Ucap Risma menantang Doni.
Dalam sekejap bibir keduanya sudah menyatu. Ciuman panas tak bisa dihindari, kecipak air ludah dan gumaman keduanya terdengar sangat dipenuhi nafsu birahi, apalagi ketika tangan keduanya mulai saling meraba mencari benda ditubuh lawan mesumnya untuk menambah gairah.
Lima menit berlalu, keduanya sepertinya tak ingin mengakhiri ciuman panas ini. Hingga suara Nugi yang tak mereka sadari sudah menonton aksi mesum itu dari tadi mengagetkan keduanya.
"Woy... kalau mau mesum didalem, tar keliatan tetangga loh...!" Suara Nugi begitu tenang bahkan terkesan seperti memberikan penawaran.
Risma yang kaget melepaskan pagutannya dari bibir doni, lalu menoleh dan memberikan senyum menggoda ke arah datangnya suara tadi. Ia lalu berdiri dan dengan sexy menghampiri sang suami.
"Kamu berhasil buat ibu jadi binal yah... ayo kita rayakan kemenangan ayah dan menikmatinya..!" Ucap nakal Risma sebelum memagut bibir sang suami tak kalah panasnya dari yang ia berikan kepada Doni.
Tak ingin hanya menikmati birahi ini berdua saja, Risma menyudahi aksinya terhadap sang suami. Ia menoleh kepada Doni yang saat itu terheran-heran melihat kedua pasangan suami istri ini. Risma menjentikan jari telunjuknya menyuruh Doni untuk menghampirinya.
Doni seperti orang yang terhipnotis saat itu. D4engan langkah pelan ia menghampiri pasangan suami-istri tersebut.
Risma lalu menggandeng tangan keduanya dan menariknya ke ruang tv dan berkata "ayo pejantan-pejantanku...nikmati tubuh ibu guru ini...anggap aku lonte kalian hari ini...hujamkan kontol-kontol kalian dilobang memek yang aku jamin bisa memberi kalian kenikmatan...!"
Adegan berlanjut di atas sofa diruang tv dimana Risma diapit oleh dua laki-laki. Disebelah kiri ada Doni yang kini tengah kembali berciuman panas dengan Risma dan jari tangan sibuk keluar masuk dilubang memeknya. Sementara Nugi sang suami disebelah kanannya tengah asik meremas dan mengulum puting payudara Risma yang kini telah mengeras sempurna dan menggoda.
Risma tampak sangat menikmati sekali, ciuman panasnya terus ia berikan secara bergantian, hingga tak sadar orgasmenya mulai datang.
"Aaaahhh...nikmat yah....uhhhh enak Don... aku bucat ah...!" Erangan Risma menyambut orgasmenya yang pertama dalam adegan ini.
Kali ini Nugi tampak merem-melek menikmati kontolnya yang tengah dikulum oleh istrinya yang kini mengangkangkan kakinya membiarkan lidah Doni bermain dilobang memeknya.
Adegan itu tak berlangsung lama karena Risma menginginkan Nugi memasukan kontol kedalam memeknya.
Kini giliran Doni yang merasakan kepiawaian Risma menyepong kontolnya. Sementara Nugi benar-benar menggila menghujamkan kontolnya dengan cepat dimemek istrinya yang mengangkang.
Fantasi sang suami yang menjadi kenyataan. Melihat istrinya mendesah erotis dengan tangan menggenggam kontol milik orang lain.
Limabelas menit berlalu, Risma kembali mengejang mendapatkan orgasmenya yang hebat

Adegan berikutnya Nugi hanya duduk menonton istrinya bergoyang diatas tubuh Doni temannya. Risma terlihat sangat binal menunjukan kepiawaiannya memuaskan lawan mainnya, apalagi dengan kata-kata kotor yang terus ia lontarkan, baik kepada Doni yang tengah menikmati digoyang kontolnya didalam memek Risma, maupun kepada Nugi suaminya.
"Ahhh... anjjjjing...nikmat kontolmu bukan cuma cerita ibu-ibu disini don...ini benar-benar nikmat...ahhhh....gimana goyangan istri Nugi Don...ahhh...?" Risma makin memperhebat goyangan pinggulnya diatas tubuh Doni.
"Aaahhh... ini yang kamu mau kan yah... ahhh... kamu pengen ah ibu jadi lonte kayak gini kan yah...ahhhh!" Kali ini Risma melirik suaminya dan menunjukan jika ia begitu menikmati kontol teman suaminya yang tengah berdiri kokoh didalam lubang memeknya.
Tak berapa lama setelah itu Risma mengejang hebat, kepalanya sampai menengadah dan mulutnya menganga. Orgasme kali ini begitu dahsyat.
Lalu ia ambruk diatas tubuh Doni yang memeluknya untuk memberinya ketenangan.
Namun Nugi berencana lain, ia tak mau membiarkan istrinya beristirahat. Kali ini Nugi sudah berada dibelankang Risma dan mengarahkan kontol besar miliknya ke lubang anus istrinya. Dengan terus meludahi lubang belakang sang istri akhirnya bisa dimasuki oleh kontol Nugi sang suami. Jerit kesakitan sang istri yang memohon untuk menghentikan perlakuannya tak ia hiraukan.
Alih-alih menghentikan perbuatannya, sang suami bekerja sama dengan temannya menggempur sang istri di lubang memek dan dubur. Keduanya mengocok jatah lubang masing-masing dengan kecepatan tinggi sehingga membuat Risma hanya bisa menutup mata dengan mulut yang menganga tanpa suara.
Namun dibalik rasa sakit itu Risma malah mengalami multiorgasme yang tiada henti. Sesuatu yang baru kali ini ia rasakan dalam persetubuhan. Badannya terasa seperti dipotong menjadi dua bagian, tulang-tulangnya seperti dilolosi, otot-ototnya seperti terputus, namun memeknya terus berkedut mengeluarkan cairan putih kental dan kini nampak menjadi buih disela-sela lubang memeknya yang dijejali kontol Doni.
Pertempuran baru berakhir pukul sebelas siang. Tampak diruang tv tiga tubuh berserakan kelelahan. Risma tampak tak sadarkan diri terlentang diatas sofa. Doni tertidur tengkurap dibawahnya dan Nugi suaminya duduk lemas tengah mengatur nafasnya.


WHO'S NEXT ?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd