Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Lanjut tipis-tipis
Suara nyanyian seorang wanita sayup-sayup terdengar, membuat Nugi terpaksa membuka matanya pagi itu. Pertempuran semalam dengan Risma istrinya benar-benar menguras staminanya. Dilihatnya seorang wanita berhijab modis dengan pakaian seragam mengajar tengah merias diri didepan cermin dalam kamarnya.
"Selamat pagi bu... wangi amat, udah mau berangkat ke sekolah ya?". Ucap Nugi sambil memeluk istrinya dari belakang dan mencium pipi sebelah kiri sang istri.
"Eh... ayah udah bangun, ih ke air dulu sana, main cium-cium aja!". Balas Risma yang kaget tahu-tahu sang suami sudah mencium pipi dan memeluk pinggangnya dari belakang.

Selang beberapa saat, nampak Nugi dan Risma beserta dua orang anaknya sudah berkumpul dimeja makan untuk menikmati sarapan diiringi obrolan-obrolan kecil khas suasana pagi.
"Ayah berangkat kerja jam berapa? Nanti kalau pulang cepet bisa kan jemput anak-anak dirumah mamah? Soalnya ibu agak telat pulang dari sekolah yah!". Risma bertanya pada suaminya yang hari itu berniat menitipkan anak-anaknya dirumah mertuanya.
"Ya kalau bisa pulang cepet ayah jemput bu, tapi kalau enggak bisa ya biar anak-anak nginep dirumah mamah aja...lagian kan besok juga hari minggu, kakak gak sekolah juga!". Nugi menjawab sambil mengunyah makanannya.

Keluarga yang terbilang cukup harmonis. Usia pernikahan mereka sudah hampir satu dekade dan sudah dikaruniai dua orang anak, yang pertama perempuan berusia 8 tahun, dan yang kedua laki-laki berusia 5 tahun.
Namun di usia pernikahannya yang hampir satu dekade itu, kehidupan ranjang mereka malah semakin panas. Apalagi kebiasaan aneh Nugi sang suami untuk mengajak istrinya berfantasi saat behubungan badan, kini mulai dituruti Risma sang istri. Walaupun awal Nugi mengungkapkan keinginannya berfantasi saat berhubungan badan sempat ditolak, bahkan membuat marah Risma istrinya. Namun kesabaran dan keteguhan hati sang suami ditambah dengan intensnya komunikasi dengan sang istri, lambat laun bisa meluluhkan hati istrinya. Bahkan akhir-akhir ini si istripun ikut menikmatinya.

Tak terasa hari sudah siang. Biasanya jam segini Risma sudah bisa pulang dari tempatnya mengajar, namun hari itu berbeda. Program pelatihan untuk para pengajar tengah diadakan yang mengharuskan semua guru disekolah tempat Risma mengajar harus mengikutinya.
"Eh...Bu Nuri, bakalan sampai jam berapa ini? Pematerinya bikin ngantuk gini ya?". Tanya Risma kepada rekan sesama pengajarnya yang seumuran dengannya dan terlihat suntuk mengikuti kegiatan itu sama seperti dirinya.
"Huft...iya nih bu Risma, padahal gak penting-penting amat pelatihan kayak gini...hihi... saya sama bu Usy sampe bolak-balik ke toilet dari tadi biar gak ngantuk!". Balas Bu Nuri yang akhirnya malah jadi berlanjut tiga guru muda itu ngerumpi.

"Hmmm... ngantuknya hilang lemesnya datang kalau bu Nuri, soalnya ke toilet kan janjian sama...hufttt...!". Ucapan Bu Usy tak sampai selesai karena Bu Nuri membekap mulut cerewet rekan mengajarnya tersebut yang membuat Risma tertawa pelan melihat kelakuan teman-teman seprofesi dengannya.

"Oh... jadi beneran ya rumor tentang bu Nuri yang beredar selama ini?". Risma kembali menimpali obrolan itu dengan raut wajah penasaran.

"Ah... bu Usy nyebar gosip aja itu mah bu, tapi kalau emang beneran bu Risma minat gak buat ikutan? Bu Usy aja ketagihan...hihihi...!". Bu Nuri membalas pertanyaan Risma yang membuat jantungnya dagdigdug tak karuan, dan kali ini benar-benar membuat merah wajah kalemnya bu Usy.

"iiihhh...kalian ya, jadi guru ko pada gatel, ngajak-ngajak lagi sama aku...hihihi..!". Kali ini Risma menimpali obrolan itu dengan candaannya, walau ia pun mengakui desiran nafsu birahinya mulai terpantik saat itu.) Apalagi mengingat hubungan intim semalam dengan suaminya yang begitu dahsyat ketika dibumbui fantasi dari suaminya yang menghendaki dirinya menjadi wanita yang nakal dan binal, bahkan sampai membayangkan dirinya berhubungan badan dengan laki-laki lain selain suaminya, walaupun sangat berbanding terbalik dengan profesi pekerjaannya.
"Jangan-jangan suami mereka pun sama seperti Nugi suamiku yang mennginginkan aku jadi wanita nakal...!". Kata-kata itu terlintas di benak Risma yang membuatnya membayangkan bagaimana nakal dan binalnya kedua rekan kerjanya itu ketika melakukan hubungan sex selain dengan suami-suaminya.

Sambil nungguin Risma yang melamun, kayaknya ane sambung ke real life dulu...😆
 
Tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul empat sore ketika Risma dan teman-teman seprofesinya keluar dari ruangan aula sekolah, dimana tempat dilaksanakannya program pelatihan untuk para pengajar yang menurutnya membosankan.
"Bu Usy... bu Risma... kalau mau pulang sekarang duluan aja ya, kayaknya saya ada materi tambahan nih sama bapak kepala sekolah...hihihi...!". Ucap bu Nuri kepada Risma dan Bu Usy temannya dengan nada genit.
Mendengar ucapan temannya itu, Risma hanya bisa menanggapinya dengan senyuman dan tangan kanan mengurut keningnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Iya benar-benar heran dan penasaran dengan kelakuan Bu Nuri teman satu pekerjaannya. Bagaimana temannya itu bisa menikmati perannya saat ini.

"Cieee... yang mau cari uang saku tambahan, gak mau ajak kita-kita nih...yakin gak bakalan kewalahan lagi kayak kemarin bu..?". Bu Usy membalas ucapan Bu Nuri yang semakin membuat Risma menerka-nerka dan membayangkan, apa saja sekandal yang pernah mereka lakukan di sekolah ini?

"Kalau sama bu Usy kayaknya gak usah deh, kemarin aja malah jadi ngerepotin saya...hihihi... Tapi kalau Bu Risma yang mau bantuin, kayaknya... patut kita coba, gimana bu?". Kembali jawaban enteng dan penuh candaan dari Bu Nuri benar-benar membuat muka Risma memerah seperti udang rebus. Bukan karena marah, melainkan rasa penasaran untuk mencoba tawaran dari temannya dan penolakan dari logika Risma yang dianggapnya masih bisa berfikir waras.

"Hahaha... ah saya pulang aja ibu-ibu, kasian anak-anak udah nunggu dijemput...!". Tolak Risma dengan nada yang dibuat seakan ia benar-benar tidak dalam situasi dilema, walaupun ada sedikit penyesalan dalam hatinya karena ia sangat penasaran namun tak punya keberanian untuk mencoba.

Akhirnya Risma memilih untuk meninggalkan Bu Nuri dan Bu Usy. Ia berjalan sendiri ke arah parkiran sekolah untuk mengambil motor matic yang biasa ia pakai dalam kesehariannya untuk berangkat mengajar.
Ditengah perjalanan menuju parkiran sekolah, ia bertemu seseorang yang dari tadi ia bayangkan tengah dilayani dan bergumul dengan kedua temannya.
Pak Yosep merupakan pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala sekolah ditempat Risma mengajar. Di usianya yang telah menginjak pertengahan lima puluhan, Pak Yosep masih tampak gagah dengan pakaian dinasnya yang selalu tampil rapih dan berwibawa.
"Hmmm... pantas saja, Bu Nuri sampai minta bantuan Bu Usy buat melayani nafsu si bapak. Dari penampilan luarnya saja Pak Yosep memang tampak gagah dan memiliki stamina yang prima...!". Pikir Risma saat bertemu Pak Yosep saat itu.

"Eh...selamat sore Bu Risma, sudah mau pulang? Gimana pelatihan tadi ada kendala...?". Sapa Pak Yosep membuyarkan lamunan mesum Risma terhadap dirinya.

"Eh...bapak...selamat sore juga pak...emhh...enggak kok pak..emmh..lancar semuanya..!". Jawab Risma gelagapan saat itu.
Padahal sebelum obrolan tadi sama Bu Nuri dan Bu Usy, Risma tak pernah merasa segugup ini bila berhadapan dengan Pak Yosep. Namun kali ini pikirannya benar-benar tak bisa ia kendalikan. Hal-hal mesum terus melintasi pikirannya. Bayangan tentang kelakuan teman-temannya yang sedang menikmati perlakuan sang kepala sekolah menikmati tubuh-tubuh ranum para guru muda benar-benar membangkitkan birahinya. Bahkan sempat terlintas bayangan dirinya sedang menikmati digenjot sang kepala sekolah.
"Aaahhh... ko pikiranku ke arah itu terus sih? Ini pasti gara-gara mas Nugi nih yang suka ngajakin aku berfantasi saat ngentot...!". Gumam Risma sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bu...Bu Risma kenapa?". Tanya Pak Yosep yang heran melihat kelakuan Bu Risma anak buahnya disekolah yang ia pimpin.
Sosok Bu Risma memang merupakan salah satu dari beberapa sosok pengajar yang memiliki paras yang cantik disekolah itu. Penampilannya yang selalu modis tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para kaum adam disekolah tersebut, termasuk pak Yosep.

"Ah...enggak pak, gak apa-apa... saya pamit duluan ya pak...!". Jawab Risma gugup dan berusaha menghindari kontak lebih lama dengan Pak Yosep. Ia tak mau pikiran mesumnya semakin menjadi-jadi jika ia terlibat obrolan lebih lama lagi dengan kepala sekolahnya tersebut.

"Oh, iya silahkan bu...lagian ini sudah sore ya, suami ibu pasti udah kangen sama istrinya ini! Tapi kalau ada yang mau diperbincangkan, mari kita bisa diskusikan diruangan saya bu...!". Ucap Pak Yosep yang dari tadi memperhatikan dan mulai tergiur dengan lekuk tubuh sexy Risma.

Namun Risma yang tak mau terjerumus kedalam perangkap kepala sekolahnya segera menolak dan beranjak dari tempatnya berbincang dengan sang kepala sekolah.
"Huft...akhirnya bisa lepas dari kepala sekolah doyan nyicip memek..hihi..!". Ucap Risma dalam hatinya saat dalam perjalanan pulang mengendarakan motornya.
"Tapi kira-kira sekarang Bu Nuri sama Bu Usy lagi diapain ya sama Pak Yosep...?". Pikiran Risma kembali membayangkan apa yang sedang dilakukan teman-teman kerjanya saat ini.


Waktu menunjukan jam tujuh malam ketika Risma dan Nugi sang suami sedang asik nonton diruang tv di kediaman mereka berdua. Obrolan-obrolan kecil seputar kegiatan hari ini begitu hangat mereka perbincangkan. Anak-anak mereka titipkan dirumah orang tua Nugi, membuat pasangan suami-istri tersebut seperti layaknya pasangan yang baru menikah.

"Sepi juga ya yah kalau anak-anak pada gak ada gini?". Ungkap Risma pada suaminya yang kala itu tengah asik menikmati rokok dan kopi sambil menonton tayangan di televisi.

"Kenapa bu? Kangen sama anak-anak ya? Baru hari ini mereka nginep di neneknya, kamu udah kangen lagi...!". Ucap Nugi enteng sambil merangkulkan tangannya dipundak sang istri yang kini bersandar dibahunya.

"Ya aneh aja rasanya yah, biasanya kan kalau ada anak-anak jam segini pasti lagi rame-ramenya...!". Risma kembali berargumen kepada suaminya.

"Ooohhh... jadi ibu pengen rame? Ayo... yuk kita ramein pake erangan sama desahan ibu yuk...!". Nugi malah menggoda sambil mencium pipi sang istri kesayangannya.

Risma hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa menanggapi kelakuan suaminya tersebut.
"Dasar ayah mesum... pikirannya ngentot terus kayak Pak Yosep...huft..!". Risma merasa keceplosan saat dirinya menyinggung nama kepala sekolahnya tersebut.
Nugi sesaat terbengong mendengar ucapan istrinya yang membawa nama orang lain kedalam obrolannya malam itu. Lalu dengan sedikit interogasi dan bujuk rayu, akhirnya Risma menceritakan semua yang tadi ia alami disekolah sampai ia mengetahui skandal yang tengah terjadi ditempatnya mengajar.
Nugi dengan antusias mendengarkan semua cerita istrinya. Suasana mesum mulai terbentuk diruang tv kediaman suami istri tersebut. Kini terlihat celana Nugi sang suami telah ia lepas beserta celana dalamnya, sehingga terpampanglah kontol panjang berurat milik Nugi yang kini tengah ereksi sempurna dalam genggaman lembut Risma istrinya.

"Mmmhhh...coba ibu tadi ikut ajakan Pak Yosep...mmmhhh...pasti sekarang udah bisa wujudin fantasi ayah...mmmhhh...!". Ucap Nugi menanggapi cerita dari istrinya sambil tangannya kini mulai meremas payudara sang istri yang masih mengenakan daster namun tak memakai BH.
Keduanya kini tengah asik berciuman, dengan tangan keduanya yang sibuk saling memberikan rangsangan.

"Emang gak apa-apa yah kalau ibu digenjot Pak Yosep? Beneran nih, lain kali ibu bakal lebih berani loh...?". Tanya Risma disela-sela pergumulan dengan suaminya.

"Iya bu...mmmhhh..***k apa-apa, lakuin aja... ayah seneng kalau ibu bisa menikmati kayak Bu Nuri sama Bu Usy...mmmhhh...!". Nugi menjawab pertanyaan Risma, kali ini tangan kanannya tengah asik menggosok memek sang istri yang masih mengenakan celana dalamnya.

Beberapa saat kemudian Nugi melepaskan cumbuannya kepada sang istri. Ia kali ini meminta Risma mengenakan baju seragam mengajarnya dan berdandan lengkap layaknya tengah berada disekolah tempat sang istri mengajar.
Awalnya Risma menolak dengan alasan pakaian itu sudah dia masukan ketempat cucian dan bau keringat. Namun Nugi yang sudah biasa merayu sang istri memang tak bisa ditolak jika sudah punya keinginan. Apalagi ia bilang kalau semua laki-laki memang menyukai bau keringat istrinya.
Akhirnya Risma menuruti kemauan sang suami. Malam itu ia berdandan cantik dengan mengenakan seragam mengajar lengkap dengan jilbab modis dan sepatu hak tingginya.

"Wow... Bu Risma terlihat sangat cantik... gak kalah sama Bu Nuri dan Bu Usy...sini Bu duduk dipangkuan saya...!". Ucap Nugi mengungkapkan kekagumannya ketika melihat Risma keluar dari kamar dengan riasan lengkap layaknya ia mau pergi kesekolah untuk mengajar.

Dengan anggun Risma berjalan menghampiri sang suami yang tengah duduk di sofa depan tv, ia lalu duduk dipangkuan sang suami dan mulai kembali berciuman dengan panasnya.

"Ohhhh hmmm... Pak Yosep... ahhh...puasin Risma pak...hmmmm...!". Ucap Risma yang kini tak perlu diarahkan lagi oleh suaminya mulai berfantasi.

Mendengar ucapan sang istri tentu saja membuat Nugi sangat senang. Kali ini dia sudah tak perlu memohon dan merayu lagi. Risma kini dengan senang hati menggiring dirinya sendiri untuk berfantasi.
Berbagai gaya bercinta mereka praktekan malam itu. Walaupun dengan memakai seragam mengajar lengkap dengan hijab tak membuat Risma kaku dalam mengimbangi keganasan sang suami menggagahi dirinya.
Entah berapa kali Risma mendapatkan orgasme. Membayangkan dirinya tengah digagahi sang kepala sekolah ketika sedang digenjot sang suami benar-benar memberikan kenikmatan yang berbeda.
"Baru saja dalam bentuk khayalan sudah senikmat ini... bagaimana kalau suatu hari aku benar-benar bisa memacu birahi bersamamu Pak Yosep?". Itulah pertanyaan yang terlintas dalam benak Risma ketika merasakan orgasme hebat bersamaan dengan menyemburnya pejuh Sang suami yang sengaja diarahkan ke wajahnya.
"Terimakasih bu, lain kali kalau ibu beneran ngentot sama Pak Yosep, jangan lupa ajak Bu Nuri dan Bu Usy, biar ayah juga bisa ikut nyicip memek temen-temen ibu...!". Ucap Nugi ditelinga istrinya sebelum terlelap karena kelelahan sehabis melakukan gempuran terhadap memek legit sang istri yang ditanggapi oleh senyuman bahagia Risma sang istri.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd