Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

BAB XVII



Tantangan Baru



Kebahagiaan Berta nyaris rasanya sempurna dua hari terakhir ini. Setelah 7 tahun, akhirnya kedua anaknya bisa berkumpul kembali dengannya bersama, dan bukan di kontrakan sempit seperti dulu lagi, namun di rumah baru mereka yang dibuat kan oleh Dave.

Tetangga dan keluarga silih berganti datang memberi ucapan salam, termasuk teman-teman Dave, mereka ikut memberi ucapan selamat atas kedatangan Dave kembali ke Bogor. Berta bahkan harus libur tidak berjualan selama 4 hari, karena Sabtu dia harus mendampingi anaknya di acara pisah sambut nanti.

Tangis haru pecah saat opung Dave dari ayahnya, Richard Hutasoit atau ayah dari Mangara Hutasoit datang dengan istrinya atau neneknya Dave. Suasana campur aduk dengan kehadiran opung Dave. Tidak ada rasa lain selain bangga dan kagum dengan pencapaian Dave, disaat ayahnya sendiri menghilang bagaikan ditelan bumi, tanpa pernah datang emnunjukkan rasa tanggungjawabnya sebagai ayah.

“Tuhan memberkati kamu selalu, pahompu….”

Hukum dunia seperti saat ini sedang ditunjukan kepada keluarga Dave. Dulu saat mereka susah, hanya sebagian kecil keluarga Marpaung yang menunjukkan rasa prihatin dan ibanya, malah keluarga dari Hutasoit yang simpatik dengan dirinya, karena tetap bertahan meski suaminya pergi tanpa pamit dan memilih hidup dengan wanita lain.

Keluarga Marpaung bahkan seperti menunjukkan sikap yang menyatakan bahwa betapa bodohnya Berta ketika itu, masih bertahan dan tetap dengan kondisinya seperti itu meski sudah disakiti oleh suaminya.

Namun saat ini, keluarga Marpaung datang dengan situasi yang berbeda saat tahu kondisi Berta yang kini 180 derajat bedanya dengan Berta yang dulu. Kalung emang dengan liontin berlian kini menghiasi lehernya. Gelang emasnya dan sepasang cincin juga hadir di masing-masing jari manis di kedua tangannya. Putra kebanggaannya bagaikan kini memanjakan sang ibundanya.

Bahkan pagi ini saat dia sedang bersiap-siap untuk ke acara yang dilaksanakan untuk menyambut Dave yang diadakan oleh kantornya, masih ada beberapa keluarganya yang datang memberi ucapan selamat kepada Dave dan Berta.

Suasana di rumah Berta memang kini berubah total. Bahkan kini selain dua buah motor dan mitsubishi Expander yang diparkir di halama parkir di rumahnya yang sudah dibuat agak luas, mobil baru milik Dave yang dibeli dengan skema COP (Car Ownership Program) dari perusahaannya, sebuah BMW X3, kini ikutan nongkrong d parkiran.

Tuhan seperti membayar semua doa dan kerja keras mereka selama ini. Rasanya belum lekang dari ingatan bagaimana Berta dengan baju yang lecek, rambut awut-awutan dengan motor bututnya, mengangkut sayuran ke pasar untuk dia jual. Semangat dan rasa hanya bisa untuk bertahan hidup agar keluarga kecilnya bisa survive dan makan serta tetap berjuang, hanya itu saja yang dia punya ketika itu.

Namun kini, situasinya berubah total.

Kedua anak yang merupakan tumpuan doa dan pengorbanannya bagaikan membayar lunas semua kerja keras dan rasa ingin maju tanpa pernah rasa malu. Usaha Iva kini mulai menunjukkan hasilnya, dan perlahan tapi pasti pembelinya datang dari berbagai tempat dari Jabodetabek bahkan dari luar, dan klien untuk usaha landscapenya pun kini mulai berjalan perlahan.

Dave??

Sebuah keajaiban dan mukjizat terindah bagi Berta. Itu yang selalu dia ucapkan. Bagaimana Tuhan merubah hidupnya mereka lewat apa yang Dia buat lewat Dave. Anak tukang sayur, kini menjadi salah satu pimpinan tertinggi di perusahaan asing milik Jepang, dan masih berusia sangat relatif muda, 30 menjelang 31 tahun.



********************

Melihat Dave dengan jas dan dasi yang dipakainya hari ini, Berta yang baru saja dirias oleh penata rias yang dipesan oleh Iva, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya melihat anak tampannya ini.

“ngga pake dasi, Amang?”

“ngga Mak… “ sahutnya pelan

“memang modelnya begini…” tutur Iva

Dave tersenyum

“oke kan?”

“ganteng sekali anakku….” biar mata bangga seorang ibu.

“keren Bang……”

Iva pun sudah siap, baju baru untuk mereka berdua yang sudah disiapkan beberapa hari yang lalu, untuk acara istmewa ini.

“kita doa sebelum jalan yuk….” ajak Iva.

Sebuah ritual lama yang menjadi kebiasaan mereka sekeluarga yang kini menjadi kebiasaan yang jadi berkat untuk mereka. Memulai segala sesuatu dengan sebuah doa.

Seperti biasa dalam perjalanan Dave sibuk dengan gadgetnya, membalas pesan hingga mengecek setiap detail email dan list bakal tugas yang dia akan segera mulai, termasuk emnegnal level GM, Manager hingga 4 direktur lain yang profilnya dia baca-baca termasuk background mereka, serta planning kedepan berdasarkan road map dan apa yang sudah dicapai oleh direksi sebelumnya.

“hi… morning….”

Sebuah wajah manis dan cantik muncul di layarnya lewat aplikasi vido call

“Morning Dave….”

Senyumannya muncul

“ on your way?”

“yes I do.. we do actually…”

Dia lalu mengarahkan layarnya ke arah ibunya

“say hi to my Inang…. “

Lalu

“halo Mama…. Halo Inang… salam kenal…” suara cadel terpatah patah terdengar

“oh iya, halo….” jawab Berta gelagapan sambil melambaikan tangannya

“ saya Keiko, Inang….”

“oh iya….”

Dave membiarkan wajah bingung sang ibu

“ I will call you once the ceremony over……”

“oke….”

“wanna talk to Iva?”

“yes please, if I may…”

“oke….”

Handphone Dave lalu diberikan ke depan ke arah Iva yang kemudian dengan serunya melanjutkan vidio call dengan Keiko.

“siapa itu Bang…”

“kawan abang di Jepang….” jawab Dave santai

“cewe….??”

“ngga boleh punya teman cewe?” tanya Dave balik sambil matanya tetap d tabsnya.

“bo boleh….” gelagapan jawaban Berta.

Melihat anaknya tersenyum, ada rasa aneh di hati Berta. Baru kali ini semenjak terakhir dia memperkenalkan Tari, lalu ada wanita lain yang ditunjukan oleh anaknya ini.

Dia juga kaget melihat betapa lancarya Iva berbicara dengan bahasa Inggris dengan wanita itu. Berta merasa tertinggal informasi dengan adanya kejutan ini dari anaknya. Sepertinya ini ada hal lain yang terjadi di antara mereka yang tidak mereka ceritakan ke ibunya. Meski agak heran, namun Berta tetap mencoba untuk diam dan membiarkan hal tersebut, karena ini baginya hanya sekedar kenal dan belum ada pembicaraan lebih lanjut lagi.

Hingga akhirnya Iva menutup telpon dengan ucapan dan lambaian tangan mereka bertiga ke arah Keiko. Berta juga tidak ingin bertanya lebih lanjut, karena dia melihat anaknya sibuk fokus ke tabsnya.

Wanita ini rasanya tidak ingin mengganggu waktu yang indah diantara keluarganya dengan pertanyaan yang dia rasa hanya akan ganggu situasi batin anaknya. Dia lihat, dalam dua hari ini selain karena kunjungan keluarga, Dave lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar melahap semua bacaan dan tugas-tugas yang akan dia laksanakan di Jakarta nanti.



********************

Jajaran management dan para tamu di balroom Fairmont yang hadir seperti tertuju perhatiannya ke Dave, dan keluarganya yang masuk ke dalam ballroom saat hadirin pun sudah mulai penuh di dalam ruangan tersebut.

Berta dan Iva sampai bingung saking banyaknya orang yang menyalami mereka berdua, karena mereka ada di belakang Dave berjalan. Dari mulai mobil mereka berhenti di lobby, masuk ke lift, hingga tiba di ruangan besar ini. Ada juga beberapa orag Jepang dan orang-orang Eropa yang ikut menyalami.

Berta bagaikan bermimpi mengalami ini semua.

Ini bukan Berta seorang tukang sayur di sebuah pasar di Bogor

Tapi ini adalah Berta, ibunda dari salah satu direktur yang baru di perusahaan ini

Bulir airmata harunya pun terpantau oleh ekor mata Iva. Gadis ini sadar betapa bangga ibunya seperti dirinya juga yang sangat bangga dengan apa yang mereka capai saat ini lewat apa yang Tuhan beri ke abangnya. Ballroom yang hampir penuh dengan karyawan dan juga para tamu, seakan ikut menajdi saksi bagaimana bangganya mereka akan sosok Dave.

Acara pun dimulai, dan satu persatu butir acara dibacakan dan dilaksanakan, hingga akhirnya MC yang mebeawakan acara tiba disuatu momen, dan …..

“kami atas nama management dan seluruh karyawan PT Hikaru Energi Indonesia, mengucapkan selamat berpisah dan selamat jalan untuk Mr. Tetsuya Harada, yang sudah mengabdi di sini, sukses untuk perjalanan berikutnya di Jepang nanti…”

“dan juga kami mengucapkan selamat datang kembali ke Indonesia dan ke jajaran management di Hikaru Energi Indonesia, untuk Bapak David Pardamean Hutasoit….”

Gemuruh tepuk tangan menggema

Selanjutnya, Mr. Tetsuya Harada kemudian diminta naik ke panggung, memberikan sepatah dua patah kata, lalu berfoto bersama dengan dewan direksi lain, dan menerima kenang-kenangan dari perwakilan karyawan dan direksi


Lalu tidak lama kemudian, nama Dave pun dipanggil untuk naik ke atas panggung, untuk memberikan sambutan.

“kita beri tepuk tangan yang meriah, our new Director, Mr. David Pardamean Hutasoit……”

Dave lalu berdiri, membungkukkan kepalanya ke arah jajaran direksi lain yang duduk di sampingnya, lalu berjalan ke arah panggung, dan berdiri diatas podium.

Setelah mengucapkan salam dan sepatah dua kata dengan bahasa Inggris dan dicampur bahasa Jepang saat menyapa para pimpinan lain dari Jepang, Dave lalu melanjutkan sambutannya dengan lancar, sambil menyampaikan rasa syukur dan bahagianya karena sudah kembali ke Jakarta.

“saya berterima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan kepada saya….”

“jujur, saya sempat lama untuk memutuskan menerima penunjukan ini….”

“namun akhirnya, setelah melalui pertimbangan dan banyak hal lain yang kami jadikan patokan, maka saya memutuskan untuk menerima amanah dan tugas berat ini…..”

Lalu

‘dan hari ini… saya juga ingin memperkenalkan ….” agak terdiam sejenak

“sosok - sosok terdekat dalam hidup saya, yang kebetulan hari ini, ikut datang bersama saya disini…..”

Suasana agak hening

“yang pertama…. Ibu saya…. “ suara Dave agak bergetar

“ boleh berdiri Inang….”

Berta dengan sedikit malu-malu berdiri, dan sambutan para hadirin begitu meriah.

“ ini, sosok ibu sekaligus ayah buat saya…. sosok yang luarbiasa… mendukung saya, mendoakan saya, dan selalu menasehati saya…..” suara haru sang direktur terdengar agak bervibrasi.

“ inang saya ini punya lapak kecil di pasar di Bogor…. jualan sayur di lapak berukuran 1,5 x 1,5 meter….. bangun subuh, malamnya harus jalan lagi cari ambil sayur di pengepul, untuk dijual kembali…. hanya untuk memastikan agar saya dan adik saya bisa ada uang untuk ke sekolah, ada nasi untuk dimakan…..”

Hening ruangan yang besar itu

“ namun selalu ada semangat dan doa dibalik kerja kerasnya…..”

“jangan pernah malu anakku… berdoa, dan belajar keras selalu… Tuhan pasti akan buka jalan bagi orang yang bekerja dan selalu tekun berdoa…..”

Mata tua yang masih berdiri itu pun ikut berkaca kaca

“dan hari ini, saya dan adik saya…. Iva Lasmaria… boleh berdiri juga….” ujar Dave kembali

“ boleh ada di ruangan ini bersama bapak,ibu dan saudara-saudara sekalian…. saya hanya bisa bilang, semua karena berkat Tuhan… ada ada tangan yang selalu mendoakan dan menjaga kami, yaitu tangan seorang Ibu……”

Gegap gempita tepuk tangan para hadirin

Berta dan Iva terlihat berkali kali menghapus airmatanya di pipi mereka. Mereka tidak menyangka akan diminta berdiri oleh Dave, dan diperkenalkan ke seluruh rekan kerjanya

“saya berharap…. saya yang masih baru datang ini, bisa dibantu… agar perusahaan kita ini bisa berjalan lebih cepat lagi, lebih kencang lagi, dan semakin berkibar nantinya bendera Hikaru di lini masa bisnis EBT di kawasan regional Indonesia dan juga global…..”

“ganbattene….”

Dave lalu membungkukkan badannya, memberi hormat, lalu bersalaman dengan Mr. Tetsuya, dan semua direksi lain.

Setelah itu, acara pun jadi acara bebas, karena ada jamuan makan siang. Banyak karyawan yang menyalami direktur barunya, mengajak selfie, termasuk dengan keluarganya juga. Terutama divisi Corporate dan Bussiness Development, mereka seakan penasaran dengan sosok boss baru mereka.



********************

Sebuah foto yang dikirim oleh Prastyo Utomo kembali membuat grup alumni siang ini heboh.

Foto Dave dan keluarganya bersama Pras, lalu foto dia berdua Dave

Bahkan potongan vidio rekaman saat dave memperkenalkan dirinya dan keluarganya ikut dishare Pras ke grup alumni tersebut.

Ruth : Kapan mau ketemu kita?

Wiwik : ajak reuni dong

Ponco : makin keren aja brother kita ini

Alvian : selamat untuk Dave… sukses selalu

Nova : Gile…. makin keren

Lalu

Prasetyo : Dave janji akan buat acara reuni segera… saat ini dia masih sibuk untuk handover dengan direksi lama…. salam untuk teman-teman semua….

Natali : @prasetyou, Ngga berubah khan dia?

Prasetyo: dia masih Dave kita yang dulu… humble, rendah hati dan penuh hormat…..

Satu handphone yang hanya memandang semua foto dan percakapan itu, namun tidak ikut mengomentari, namun matanya seakan berkaca kaca, sambil menyimpan beribu tanya dalam hati saat melihat wajah sahabatnya yang kini jauh berubah dari Dave yang dulu dia kenal.

Masih marah ama gue?

Mau ketemu ngga ama gue?

Tari hanya bisa terpaku memandang Dave dengan jas coklat dan kemeja dalaman hitam. Dia bukan Dave yang dulu dia kenal, kini sudah abnyak berubah, lebih berisi badannya, dandanannya juga berbeda jauh, dan kini karakter kepemimpinannya sangat terlihat.

dia masih Dave kita yang dulu… humble, rendah hati dan penuh hormat…..

Benarkah itu?

Bagaimana kalau nanti bertemu dengan dirinya?

Dia tidak bisa memungkiri, dia rindu dengan Dave. Dia kangen dengan masa-masa mereka bersama dulu. Masa dimana Dave selalu memperlakukannya bahkan sangat istimewa sekali saat itu. Dia sungguh sangat berharap bisa bertemu dengan Dave.

Meski di dalam hatinya dia selalu bertanya, apa Dave masih mau bertemu? Mau memaafkan dirinya kah? Meski dia merasa dia tidak sepenuhnya salah, namun tetap saja ada rasa galau dihatinya, karena kurang pekanya dia, dan cara dirinya dalam bersikap diujung mereka menjelang wisuda, sepertinya masih menimbulkan luka didalam hati Dave.

Tiba-tiba

Prasetyo : Guys, Dave sudah gue undang di acara dinner bareng pas ulang tahun gue dua minggu lagi… dia siap hadir…. teman-teman semua juga wajib hadir yah… gue ultah sekalian kita reuni…..

Siap Bro……


Dan sebuah whatsapp dari Prasetyo membuat Tari kaget

Tari, are you OK?

Dave nanyain kabar lu, dia titip salam buat lu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd