Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

proyek closing

Disana mereka mencari tempat duduk paling pojok sehingga tidak bisa orang melihatnya.

Dave dan Sao Indri secara bergantian mengambil makanan di tempat prasmanan lalu mereka duduk berhadapan.

Dave melepas sandalnya lalu dia gesek-gesekkan ke kaki kakak iparnya yang membuat Sao Indri meliriknya.

"Ayooo...mau ngapain?"goda Sao Indri yang melirik Dave yang tersenyum genit kepadanya.

Kaki Dave digesek-gesekkan lebih ke atas ke paha Sao Indri terus kaki itu malah bisa menyentuh gundukan selangkangan kakak iparnya.

"Dave",ucap Sao Indri dengan pura pura marah karena tingkah laku Dave.

"Apa?"goda Dave dengan berpura-pura tidak mengerti dan tetap makan.

"Kakimu lho ntik dilihat orang",ucap Sao Indri yang sedikit mendesah karena daerah sensitifnya disentuh dengan jari kaki Dave.

"Emang kakiku ngapain?"tanya Dave yang berpura-pura tidak tahu maksud kakak iparnya.

"Kakimu itu lagi mainin empekku",ucap Sao Indri yang juga mulai gelisah karena tempeknya di gesek-geseki oleh jari kaki Dave.

"Oh..itu",ucap Dave yang pura-pura sadar dengan tersenyum genit ke kakak iparnya.

"Tarik kakimu dan jangan disini ...nanti aja dikamar",pinta Sao Indri yang geli empeknya diucek ucek sama jempol kaki Dave.

"Ya",jawab Dave tapi kakinya tidak beranjak dari tempek kakak iparnya malah jempol kakinya mengucek ucek luar tempek Sao Indri hingga basah.

"Daveee...kamu nakal yah liat perbuatanmu"ucap Sao Indri yang menoleh kanan dan kiri terus ia menyingkapkan roknya agar ia bisa menunjukkan celana dalamnya ada bercak basah tetapi Dave hanya tersenyum kemenangan.

"Sao,disibak",ucap Dave yang jempol kakinya masih mengucek ucek tempek kakak iparnya yang masih dilindungi celana dalam namun basah.

Sebenarnya Dave dan Sao Indri datang terlambat untuk sarapan pagi jadi klub house tidak terlihat banyak orang.

Makanya Sao Indri berani menyibak celana dalamnya sehingga jempol Dave bisa menembus kerimbunan rambut kakak iparnya terus bisa menyentuh mulut tempeknya.

"Daveee,kamu nakal",desah Sao Indri yang tempeknya di obel obel sama jempol kaki Dave.

"Sao,ini dimaksudkan terus habis itu kumakan",pinta Dave yang melihat sosis di piring kakak iparnya.

Permintaan Dave dikabulkan maka Sao Indri mengambil sosis itu dimasukkan perlahan-lahan ke tempeknya lalu ia maju mundurkan sesaat kemudian Sao Indri suapkan ke Dave dan langsung dilahapnya.

"Sedap",ucap Dave yang menikmati sosis yang baru dimasukkan ke dalam tempek kakak iparnya sehingga cairan tempek Sao Indri menambah aroma nikmat sosis itu.

"Sao,aku punya ide", ucap Dave setelah menikmati sosis itu.

"Apa itu?"tanya Sao Indri yang penasaran dengan ide Dave.

"Sini Sao",pinta Dave agar Sao Indri mendekat lalu membisikkan sesuatu yang membuat Sao Indri tertawa kecil.

"Nggak ahh...kamu gila",ucap Sao Indri setelah dibisiki Dave.

"Bener ,kalau Sao Indri tidak percaya coba saja nanti sensasinya pasti beda dengan biasanya",bujuk Dave yang jempol kakinya mulai mengobrol obel tempek Sao Indri.

"Kamu gila",ucap Sao Indri yang seperti orang bimbang lalu akhirnya dia bangkit berdiri dan pergi ke tempat makanan mengambil beberapa makanan dan minuman sedangkan Dave juga melakukan hal yang sama.

Setelah mengambil makanan maka Sao Indri kembali ke tempat mereka makan tetapi Sao Indri tidak duduk di kursi seberang Dave melainkan duduk di kursi sebelah Dave atau dipojok.

Kemudian Dave kembali terus duduk di tempat semula dan Sao Indri duduk disebelahnya.

Mereka masih menikmati makanan masing -masing namun tiba-tiba tangan Sao Indri merabai celana Dave sedangkan Dave juga tidak tinggal diam untuk membalas perlakuan kakak iparnya maka tangan kanannya langsung menyusup masuk ke dalam rok kakak iparnya terus merabai tempek Sao Indri dengan mudah sebab sedari tadi celana dalam Sao Indri sudah tersibak.

"Dave...kamuu nakaal", desah Sao Indri ketika tempeknya diobel oleh Dave sedangkan tangan kiri malah ikut menyerang juga yaitu meremasi payudara kakak iparnya yang masih dilindungi bajunya bahkan kaki Sao Indri malah diangkat terus menindihi kaki kanan Dave jadi Sao Indri sekarang mengangkang.

"Apa sih...aku lho nggak ngapa ngapain",ucap Dave ketika kedua tangannya merabai tubuh kakak iparnya dan puting Sao Indri di towel towel dengan jari Dave sehingga perasaan Sao Indri merasa tidak karuan.

Tangan Sao Indri menurunkan resleting celana Dave terus masuk merabai gundukan Dave dan sekali kali meremasnya.

"Sao,aku pingin mimik sebab aku kekurangan gizi", ucap Dave sambil mengangkat kaos kakak iparnya yang ternyata tidak memakai bra.

Maka terlihatlah payudara Sao Indri yang berukuran 36c dengan areolanya yang berwarna coklat muda dan puting susunya yang sudah mengeras yang langsung dicaplok oleh Dave bahkan dikenyotnya sampai membuat Sao Indri mendesah sambil tangan kirinya mengelus kepala Dave.

"Ooh...Dave enak sekali kenyotanmu dan cepatlah pulih setelah menetek susuku",desah Sao Indri sambil meremas remas rambut Dave yang mengenyoti payudaranya secara bergantian.

Kemudian Dave menghentikan kenyotannya terus mengajak Sao Indri berciuman terus Sao Indri meloloskan kontol Dave dari kurungan celana dalam sehingga bebas dengan berdiri tegak.

Sao Indri mengocok kontol Dave dan kadang diremasnya sehingga menjadi keras sambil melirik Dave dengan genit.

"Kontol ini yang buat aku tergila-gila",ucap Sao Indri sambil mengocok kontol Dave dan dikecupnya ujung kontol oleh Sao Indri.

"Oucchh",desah Dave ketika kontolnya dikecup oleh Sao Indri lalu dimasukkan kontol itu secara perlahan-lahan ke dalam mulut oleh Sao Indri sampai tertelan semua terus dinaik turun kepalanya hingga membuat Dave terbang di langit biru.

Kemudian Sao Indri malah turun ke bawah meja sambil memainkan kontol Dave.

"Permisi,piringnya bisa diambil?" Tanya seorang waiter wanita yang mau mengambil piring kotor didepan meja Dave.

"Silakan",jawab Dave mempersilakan waiter itu mengambil piring piring kotor di meja sedangkan di bawah meja Sao Indri tetap mengulum kontol Dave.

Setelah semua piring kotor diambil Dave maka Dave mengucapkan terima kasih ke waiter tersebut lalu waiter itu meninggalkan dia.

"Hampir saja",batin Dave yang melirik kebawah yang mana Sao Indri malah tertawa genit sambil memainkan kontol Dave lagi.

Sao Indri tetap mengulum kontol Dave hingga Dave mulai mendesah karena ingin mengeluarkan maninya.

"Saooo...akui mauu keluaar",ucap Dave yang merasakan kenikmatan mulut kakak iparnya.

"Ambilkan ..blouppp .. dua potong roti",pinta Sao Indri sambil mengulum kontol Dave.

Dave memberikan kedua potong roti ke kakak iparnya yang berada dibawah meja yang lagi mengulum kontolnya.

"Saooo,akui keluar",erang Dave dengan suara pelan karena takut orang di sekitar situ mengetahui kalau mereka sedang mesum.

Croott..crooott mani itu tumpah di dua roti tawar yang sudah dipersiapkan oleh Sao Indri.

Setelah mani Dave memenuhi roti tawar maka Sao Indri menggabungkan kedua roti itu sambil naik kembali duduk ke tempat semula lalu Sao Indri memakan roti yang berisi mani Dave dihadapan Dave sambil tersenyum genit sedangkan Dave hanya bisa menatapnya sambil mengatur nafas.

"Sao Saoku memang masih cantik dan genit", batin Dave ketika ia melihat kakak iparnya yang sedang menikmati roti berisi selai mani Dave.

Kemudian tangan kanan Dave kembali menyusup masuk ke dalam rok kakak iparnya dan mulai mengobel tempek kakak iparnya.

Setelah memakan roti itu maka Sao Indri mencium pipi Dave walaupun tempeknya lagi di obel sama Dave.

"Dave ,kamu nakal tapi aku suka kamu",ucap Sao Indri sambil tangan kanannya mengocok kontol Dave.

Kemudian Dave merubah tangan kanannya memainkan puting susu kakak iparnya sedangkan tangan kirinya berganti mengobel tempek Sao Indri.

"Daveee.... Daveee",desah Sao Indri yang tempeknya sedang diobel Dave yang beralih ke kocokan.

"Aahhh...ahhh Dave",desah Sao Indri yang menatap sayu Dave sambil tangannya meremas dan mengocok kontol Dave.

Kemudian Dave turun kebawah menggantikan tangannya dengan lidahnya untuk mengobel tempek kakak iparnya sedangkan Sao Indri hanya bisa merentangkan kakinya dengan kepala mendongak sambil menikmati jilatan Dave ke tempeknya.

"Yaaa...Davee...yaa. .Davee",desah Sao Indri yang menggoyang pinggulnya naik turun sambil tangan kanannya meremasi kepala Dave yang juga naik turun di selangkangannya.

Lidah Dave mengobok gua kenikmatan kakak iparnya bahkan ujung lidahnya juga mempermainkan sebuah pentil kecil yang menggantung diatas gua kenikmatan Sao Indri sehingga membuat Sao Indri geli.

"Ya..ya.. Dave ..aku mauuu keluaaarr...aaahhh",erang Sao Indri dengan menekan wajah Dave ke tempeknya sehingga mani kakak iparnya membasahi wajahnya.

Crooott...croot mani itu membasahi wajah Dave maka mengambil tissue membersihkan wajahnya ,tempek Sao Indri dan mani kakak iparnya yang dilantai.

Sao Indri menyandarkan tubuhnya karena kelelahan setelah mencapai puncak kenikmatan sambil menatap sayu Dave yang sedang membersihkan mani kakak iparnya yang tercecer dimana mana.

Lalu Sao Indri membenahi bajunya terus berusaha bangkit untuk minum juice sedangkan Dave kembali ke tempat duduknya terus mengecup bibir kakak iparnya.

"Terima kasih say",ucap Sao Indri setelah bibirnya dikecup Dave.

"Ayo kembali ke cottage yok",ajak Dave yang membuat Sao Indri tersenyum.

Maka mereka merapikan baju mereka lalu beranjak keluar dari ruang makan itu kembali ke cottage mereka.

Sesampainya di cottage,mereka langsung meloloskan pakaian mereka terus bercumbu dan bergulat diranjang untuk melanjutkan ritual berahi mereka.

Setelah mereka bermain cinta terus mereka melanjutkan pekerjaan mereka membuat ilustrasi asuransi karyawan PT Selebes Coal dengan tanpa sehelai baju.

"Dave ,kok ini nggak sikron yah?",tanya Sao Indri yang berdiri menungging dihadapan laptopnya ketika dia melihat ilustrasi asuransi buatan Dave sebelum di print.

"Yang mana,Sao?"tanya Dave mendekati tubuh kakak iparnya yang sedang menungging sehingga terlihat tempek kakak iparnya yang merekah maka Dave meludahi tangannya terus dibasahi tempek Sao Indri kemudian dimasukkan kontolnya ke dalam tempek kakak iparnya dengan cara doggy style sambil melihat laptop.

"Ini nilai...investasinya ...kurang ..bagus",ucap Sao Indri dengan terbata bata karena ia menerima sodokan adik iparnya dibelakangnya sambil meremasi buah dadanya.

"Oh yang itu ... baiklah nanti aku periksa lagi dan perbaiki",jawab Dave yang lagi menggenjot kakak iparnya.

Mereka mengerjakan ilustrasi sambil melakukan berahi secara terus menerus dan akhirnya untuk hari itu mereka bisa menyelesaikan 200 ilustrasi juga.

Lalu mereka mandi bersama terus istirahat.

Besok paginya Sao Indri yang sedang duduk di kursi dengan telanjang dan memakai kacamata untuk memeriksa ilustrasi.

Dave bangun terus menggeliatkan badannya terus berdiri dan berjalan di sebelah kakak iparnya yang sedang memeriksa ilustrasi.

"Pagi Sao",sapa Dave yang berada disebelah Sao Indri dan kontolnya tepat di sebelah wajah kakak iparnya.

"Pagi Dave",jawab Sao Indri yang tetap fokus mengamati ilustrasi itu kemudian dia melirik ke sebelah ada kontol Dave yang masih lunglai maka Sao Indri memegang kontol itu dimasukkan ke dalam mulutnya terus dikenyotnya sehingga membuat Dave menggelinjang.

"Ahh..Saooo", desah Dave yang kontolnya sedang dikulum oleh Sao Indri tanpa perduli dan melihat adik iparnya yang tersiksa kenikmatan karena kulumannya terhadap kontolnya.

Kepala Sao Indri menaik turunkan sambil tetap fokus melihat ilustrasi sehingga membuat Dave berpegangan dengan bahu kursi.

"Saooo..akui mauuu keluaar",erang Dave yang memegangi bahu kursi yang mulai pertahanannya jebol karena kuluman kakak iparnya yang tambah kencang pada kontolnya.

Croott.. croott ...Peju itu keluar kedalam mulut Sao Indri lalu Sao Indri menyedot kontol Dave sampai membuat Dave terasa ngilu hingga kontolnya bersih dan mengkilat.

Lalu tangan Sao Indri malah memegang kontol Dave sekali lagi terus dikocoknya hingga Dave kembali menikmati kocokan kakak iparnya dengan berpegangan bahu kursi lagi.

"Saooo keluaar laggi",erang Dave yang kontolnya mengeluarkan pejuhnya sekali lagi tapi malah sama Sao Indri diarahkan ke wajah dan kacamatanya sehingga wajahnya belepotan dengan peju Dave.

"Terima kasih Dave telah memberiku vitamin dan lulurnya",ucap Sao Indri tanpa menoleh ke adik iparnya yang lemas karena habis memuntahkan pejunya kedua kali

Dave tidak mau kalah maka dia berlutut dihadapan kakak iparnya yang sedang duduk maka diangkatnya kedua Sao Indri sehingga tempeknya terbuka lebar terus Dave menjilatinya.

Seperti itu yang terjadi di cottage itu selain mengerjakan ilustrasi dan juga saling memberi kenikmatan setiap waktu dan seharian juga tanpa busana.

Mereka akhirnya berhasil menyelesaikan 300 ilustrasi pada hari itu untuk hari ketiga.

Besok paginya untuk ke hari ke empat terlihat Sao Indri yang duduk disofa sambil membaca ilustrasi namun dibawahnya terlihat kontol Dave yang tergencet masuk ke dalam tempek Sao Indri terus terkadang Sao Indri menggoyang - goyang pinggulnya walaupun Dave yang dibawahnya juga memperlajari ilustrasi yang baru dibuatnya.

Itu yang terjadi dalam seharian yang mereka lakukan selain membuat ilustrasi dan juga memadu kasih yang akhirnya mereka bisa menyelesaikan 200 ilustrasi untuk hari keempat.

Tetapi besok paginya terjadi perdebatan antara Dave dengan Sao Indri karena ada kekeliruan didalam sebuah ilustrasi.

"Ini salah",ucap Sao Indri yang duduk di kursi dengan memegang sebuah ilustrasi sambil melebarkan kakinya sehingga tempeknya bisa terbuka lebar.

"Ini benar Sao.. coba Sao Indri cek lebih teliti",ucap Dave sambil memasukkan kontolnya ke tempek kakak iparnya terus digenjotnya.

"Bener Dave sudah aku Cek",ucap Sao Indri yang tempeknya menerima sodokkan adik iparnya.

"Coba cek sekali lagi..ahhh",ucap Dave yang mendesah sambil memaju mundurkan pinggulnya.

"Ahhh..aaahh...iyaa coba kucek lagi",ucap Sao Indri yang mencoba berkas ilustrasi itu sambil menikmati adik iparnya menggenjotnya.

"Ahh..asa..aaahh",desah Dave yang memaju mundurkan pinggulnya dan kedua tangannya menopang kedua kaki kakak iparnya.

"Mana..Dave ... aku tidak ketemu", ucap Sao Indri yang juga memutar pinggulnya untuk mengimbangi sodokan Dave.

"Adaaa Saooo cobaa diceek lagii",ucap Dave sambil menggoyang pinggulnya lebih kencang dan tangannya menopang kedua kaki kakak iparnya.

"Tidak aada justru kamu salah beri fasilitas",ucap Sao Indri yang tetap menemukan kebenaran dalam ilustrasi itu sambil menikmati sodokan adik iparnya.

"Sao..Sao coba liat nama dan jabatannya...ahhh",erang Dave yang mengeluarkan maninya ke dalam rahim kakak iparnya.

"Oh iya sudah bener",ucap Sao Indri yang juga mencapai orgasme dan meremas remas kontol Dave dengan urat tempeknya sambil melihat ilustrasi Dave dan menemukan kebenarannya.

"Sao,Sudah ketemu mana yang salah?"tanya Dave yang sedang menatap kakak iparnya sambil mengatur napas dan tetap membiarkan kontolnya berkedut dan menancap di tempek Sao Indri.

"Tidak ada kesalahan kok",ucap Sao Indri yang juga mengatur napas dan merasakan tempeknya disirami Peju adik iparnya.

"Maafkan aku yah",ucap Sao Indri dengan senyum genit ke adik iparnya sambil pinggulnya memutar hingga menambah ngilu kontol Dave.

Lalu mereka bekerja lagi menyelesaikan ilustrasi untuk sisa karyawan PT Selebes Coal yang tinggal 100 orang dan selesailah sudah.

Selama Lima hari mereka mengerjakan membuat ilustrasi itu di cottage dengan telanjang dan setiap pada waktu istirahat mereka selalu mengisinya dengan bercinta dimana pun mereka ingin melakukannya bahkan kadang ketika Sao Indri lagi memeriksa ilustrasi sambil mengulum kontol Dave dan begitu juga Dave terkadang menjilati tempek Sao Indri selagi membuat ilustrasi pakai laptop.

Dan terkadang juga Dave menggenjot kakak iparnya dari belakang ketika dia mengalami kebuntuan membuat ilustrasi asuransi itu dan begitu juga Sao Indri menunggangi adik iparnya disaat memeriksa hasil kerja Dave.

Bahkan lebih gila lagi yaitu Sao Indri memeriksa ilustrasi asuransi dengan wajah berlumuran mani Dave selama seharian.

Akhirnya mereka sudah menyelesaikan 1000 ilustrasi asuransi untuk karyawan PT Selebes Coal.
 
Disana mereka mencari tempat duduk paling pojok sehingga tidak bisa orang melihatnya.

Dave dan Sao Indri secara bergantian mengambil makanan di tempat prasmanan lalu mereka duduk berhadapan.

Dave melepas sandalnya lalu dia gesek-gesekkan ke kaki kakak iparnya yang membuat Sao Indri meliriknya.

"Ayooo...mau ngapain?"goda Sao Indri yang melirik Dave yang tersenyum genit kepadanya.

Kaki Dave digesek-gesekkan lebih ke atas ke paha Sao Indri terus kaki itu malah bisa menyentuh gundukan selangkangan kakak iparnya.

"Dave",ucap Sao Indri dengan pura pura marah karena tingkah laku Dave.

"Apa?"goda Dave dengan berpura-pura tidak mengerti dan tetap makan.

"Kakimu lho ntik dilihat orang",ucap Sao Indri yang sedikit mendesah karena daerah sensitifnya disentuh dengan jari kaki Dave.

"Emang kakiku ngapain?"tanya Dave yang berpura-pura tidak tahu maksud kakak iparnya.

"Kakimu itu lagi mainin empekku",ucap Sao Indri yang juga mulai gelisah karena tempeknya di gesek-geseki oleh jari kaki Dave.

"Oh..itu",ucap Dave yang pura-pura sadar dengan tersenyum genit ke kakak iparnya.

"Tarik kakimu dan jangan disini ...nanti aja dikamar",pinta Sao Indri yang geli empeknya diucek ucek sama jempol kaki Dave.

"Ya",jawab Dave tapi kakinya tidak beranjak dari tempek kakak iparnya malah jempol kakinya mengucek ucek luar tempek Sao Indri hingga basah.

"Daveee...kamu nakal yah liat perbuatanmu"ucap Sao Indri yang menoleh kanan dan kiri terus ia menyingkapkan roknya agar ia bisa menunjukkan celana dalamnya ada bercak basah tetapi Dave hanya tersenyum kemenangan.

"Sao,disibak",ucap Dave yang jempol kakinya masih mengucek ucek tempek kakak iparnya yang masih dilindungi celana dalam namun basah.

Sebenarnya Dave dan Sao Indri datang terlambat untuk sarapan pagi jadi klub house tidak terlihat banyak orang.

Makanya Sao Indri berani menyibak celana dalamnya sehingga jempol Dave bisa menembus kerimbunan rambut kakak iparnya terus bisa menyentuh mulut tempeknya.

"Daveee,kamu nakal",desah Sao Indri yang tempeknya di obel obel sama jempol kaki Dave.

"Sao,ini dimaksudkan terus habis itu kumakan",pinta Dave yang melihat sosis di piring kakak iparnya.

Permintaan Dave dikabulkan maka Sao Indri mengambil sosis itu dimasukkan perlahan-lahan ke tempeknya lalu ia maju mundurkan sesaat kemudian Sao Indri suapkan ke Dave dan langsung dilahapnya.

"Sedap",ucap Dave yang menikmati sosis yang baru dimasukkan ke dalam tempek kakak iparnya sehingga cairan tempek Sao Indri menambah aroma nikmat sosis itu.

"Sao,aku punya ide", ucap Dave setelah menikmati sosis itu.

"Apa itu?"tanya Sao Indri yang penasaran dengan ide Dave.

"Sini Sao",pinta Dave agar Sao Indri mendekat lalu membisikkan sesuatu yang membuat Sao Indri tertawa kecil.

"Nggak ahh...kamu gila",ucap Sao Indri setelah dibisiki Dave.

"Bener ,kalau Sao Indri tidak percaya coba saja nanti sensasinya pasti beda dengan biasanya",bujuk Dave yang jempol kakinya mulai mengobrol obel tempek Sao Indri.

"Kamu gila",ucap Sao Indri yang seperti orang bimbang lalu akhirnya dia bangkit berdiri dan pergi ke tempat makanan mengambil beberapa makanan dan minuman sedangkan Dave juga melakukan hal yang sama.

Setelah mengambil makanan maka Sao Indri kembali ke tempat mereka makan tetapi Sao Indri tidak duduk di kursi seberang Dave melainkan duduk di kursi sebelah Dave atau dipojok.

Kemudian Dave kembali terus duduk di tempat semula dan Sao Indri duduk disebelahnya.

Mereka masih menikmati makanan masing -masing namun tiba-tiba tangan Sao Indri merabai celana Dave sedangkan Dave juga tidak tinggal diam untuk membalas perlakuan kakak iparnya maka tangan kanannya langsung menyusup masuk ke dalam rok kakak iparnya terus merabai tempek Sao Indri dengan mudah sebab sedari tadi celana dalam Sao Indri sudah tersibak.

"Dave...kamuu nakaal", desah Sao Indri ketika tempeknya diobel oleh Dave sedangkan tangan kiri malah ikut menyerang juga yaitu meremasi payudara kakak iparnya yang masih dilindungi bajunya bahkan kaki Sao Indri malah diangkat terus menindihi kaki kanan Dave jadi Sao Indri sekarang mengangkang.

"Apa sih...aku lho nggak ngapa ngapain",ucap Dave ketika kedua tangannya merabai tubuh kakak iparnya dan puting Sao Indri di towel towel dengan jari Dave sehingga perasaan Sao Indri merasa tidak karuan.

Tangan Sao Indri menurunkan resleting celana Dave terus masuk merabai gundukan Dave dan sekali kali meremasnya.

"Sao,aku pingin mimik sebab aku kekurangan gizi", ucap Dave sambil mengangkat kaos kakak iparnya yang ternyata tidak memakai bra.

Maka terlihatlah payudara Sao Indri yang berukuran 36c dengan areolanya yang berwarna coklat muda dan puting susunya yang sudah mengeras yang langsung dicaplok oleh Dave bahkan dikenyotnya sampai membuat Sao Indri mendesah sambil tangan kirinya mengelus kepala Dave.

"Ooh...Dave enak sekali kenyotanmu dan cepatlah pulih setelah menetek susuku",desah Sao Indri sambil meremas remas rambut Dave yang mengenyoti payudaranya secara bergantian.

Kemudian Dave menghentikan kenyotannya terus mengajak Sao Indri berciuman terus Sao Indri meloloskan kontol Dave dari kurungan celana dalam sehingga bebas dengan berdiri tegak.

Sao Indri mengocok kontol Dave dan kadang diremasnya sehingga menjadi keras sambil melirik Dave dengan genit.

"Kontol ini yang buat aku tergila-gila",ucap Sao Indri sambil mengocok kontol Dave dan dikecupnya ujung kontol oleh Sao Indri.

"Oucchh",desah Dave ketika kontolnya dikecup oleh Sao Indri lalu dimasukkan kontol itu secara perlahan-lahan ke dalam mulut oleh Sao Indri sampai tertelan semua terus dinaik turun kepalanya hingga membuat Dave terbang di langit biru.

Kemudian Sao Indri malah turun ke bawah meja sambil memainkan kontol Dave.

"Permisi,piringnya bisa diambil?" Tanya seorang waiter wanita yang mau mengambil piring kotor didepan meja Dave.

"Silakan",jawab Dave mempersilakan waiter itu mengambil piring piring kotor di meja sedangkan di bawah meja Sao Indri tetap mengulum kontol Dave.

Setelah semua piring kotor diambil Dave maka Dave mengucapkan terima kasih ke waiter tersebut lalu waiter itu meninggalkan dia.

"Hampir saja",batin Dave yang melirik kebawah yang mana Sao Indri malah tertawa genit sambil memainkan kontol Dave lagi.

Sao Indri tetap mengulum kontol Dave hingga Dave mulai mendesah karena ingin mengeluarkan maninya.

"Saooo...akui mauu keluaar",ucap Dave yang merasakan kenikmatan mulut kakak iparnya.

"Ambilkan ..blouppp .. dua potong roti",pinta Sao Indri sambil mengulum kontol Dave.

Dave memberikan kedua potong roti ke kakak iparnya yang berada dibawah meja yang lagi mengulum kontolnya.

"Saooo,akui keluar",erang Dave dengan suara pelan karena takut orang di sekitar situ mengetahui kalau mereka sedang mesum.

Croott..crooott mani itu tumpah di dua roti tawar yang sudah dipersiapkan oleh Sao Indri.

Setelah mani Dave memenuhi roti tawar maka Sao Indri menggabungkan kedua roti itu sambil naik kembali duduk ke tempat semula lalu Sao Indri memakan roti yang berisi mani Dave dihadapan Dave sambil tersenyum genit sedangkan Dave hanya bisa menatapnya sambil mengatur nafas.

"Sao Saoku memang masih cantik dan genit", batin Dave ketika ia melihat kakak iparnya yang sedang menikmati roti berisi selai mani Dave.

Kemudian tangan kanan Dave kembali menyusup masuk ke dalam rok kakak iparnya dan mulai mengobel tempek kakak iparnya.

Setelah memakan roti itu maka Sao Indri mencium pipi Dave walaupun tempeknya lagi di obel sama Dave.

"Dave ,kamu nakal tapi aku suka kamu",ucap Sao Indri sambil tangan kanannya mengocok kontol Dave.

Kemudian Dave merubah tangan kanannya memainkan puting susu kakak iparnya sedangkan tangan kirinya berganti mengobel tempek Sao Indri.

"Daveee.... Daveee",desah Sao Indri yang tempeknya sedang diobel Dave yang beralih ke kocokan.

"Aahhh...ahhh Dave",desah Sao Indri yang menatap sayu Dave sambil tangannya meremas dan mengocok kontol Dave.

Kemudian Dave turun kebawah menggantikan tangannya dengan lidahnya untuk mengobel tempek kakak iparnya sedangkan Sao Indri hanya bisa merentangkan kakinya dengan kepala mendongak sambil menikmati jilatan Dave ke tempeknya.

"Yaaa...Davee...yaa. .Davee",desah Sao Indri yang menggoyang pinggulnya naik turun sambil tangan kanannya meremasi kepala Dave yang juga naik turun di selangkangannya.

Lidah Dave mengobok gua kenikmatan kakak iparnya bahkan ujung lidahnya juga mempermainkan sebuah pentil kecil yang menggantung diatas gua kenikmatan Sao Indri sehingga membuat Sao Indri geli.

"Ya..ya.. Dave ..aku mauuu keluaaarr...aaahhh",erang Sao Indri dengan menekan wajah Dave ke tempeknya sehingga mani kakak iparnya membasahi wajahnya.

Crooott...croot mani itu membasahi wajah Dave maka mengambil tissue membersihkan wajahnya ,tempek Sao Indri dan mani kakak iparnya yang dilantai.

Sao Indri menyandarkan tubuhnya karena kelelahan setelah mencapai puncak kenikmatan sambil menatap sayu Dave yang sedang membersihkan mani kakak iparnya yang tercecer dimana mana.

Lalu Sao Indri membenahi bajunya terus berusaha bangkit untuk minum juice sedangkan Dave kembali ke tempat duduknya terus mengecup bibir kakak iparnya.

"Terima kasih say",ucap Sao Indri setelah bibirnya dikecup Dave.

"Ayo kembali ke cottage yok",ajak Dave yang membuat Sao Indri tersenyum.

Maka mereka merapikan baju mereka lalu beranjak keluar dari ruang makan itu kembali ke cottage mereka.

Sesampainya di cottage,mereka langsung meloloskan pakaian mereka terus bercumbu dan bergulat diranjang untuk melanjutkan ritual berahi mereka.

Setelah mereka bermain cinta terus mereka melanjutkan pekerjaan mereka membuat ilustrasi asuransi karyawan PT Selebes Coal dengan tanpa sehelai baju.

"Dave ,kok ini nggak sikron yah?",tanya Sao Indri yang berdiri menungging dihadapan laptopnya ketika dia melihat ilustrasi asuransi buatan Dave sebelum di print.

"Yang mana,Sao?"tanya Dave mendekati tubuh kakak iparnya yang sedang menungging sehingga terlihat tempek kakak iparnya yang merekah maka Dave meludahi tangannya terus dibasahi tempek Sao Indri kemudian dimasukkan kontolnya ke dalam tempek kakak iparnya dengan cara doggy style sambil melihat laptop.

"Ini nilai...investasinya ...kurang ..bagus",ucap Sao Indri dengan terbata bata karena ia menerima sodokan adik iparnya dibelakangnya sambil meremasi buah dadanya.

"Oh yang itu ... baiklah nanti aku periksa lagi dan perbaiki",jawab Dave yang lagi menggenjot kakak iparnya.

Mereka mengerjakan ilustrasi sambil melakukan berahi secara terus menerus dan akhirnya untuk hari itu mereka bisa menyelesaikan 200 ilustrasi juga.

Lalu mereka mandi bersama terus istirahat.

Besok paginya Sao Indri yang sedang duduk di kursi dengan telanjang dan memakai kacamata untuk memeriksa ilustrasi.

Dave bangun terus menggeliatkan badannya terus berdiri dan berjalan di sebelah kakak iparnya yang sedang memeriksa ilustrasi.

"Pagi Sao",sapa Dave yang berada disebelah Sao Indri dan kontolnya tepat di sebelah wajah kakak iparnya.

"Pagi Dave",jawab Sao Indri yang tetap fokus mengamati ilustrasi itu kemudian dia melirik ke sebelah ada kontol Dave yang masih lunglai maka Sao Indri memegang kontol itu dimasukkan ke dalam mulutnya terus dikenyotnya sehingga membuat Dave menggelinjang.

"Ahh..Saooo", desah Dave yang kontolnya sedang dikulum oleh Sao Indri tanpa perduli dan melihat adik iparnya yang tersiksa kenikmatan karena kulumannya terhadap kontolnya.

Kepala Sao Indri menaik turunkan sambil tetap fokus melihat ilustrasi sehingga membuat Dave berpegangan dengan bahu kursi.

"Saooo..akui mauuu keluaar",erang Dave yang memegangi bahu kursi yang mulai pertahanannya jebol karena kuluman kakak iparnya yang tambah kencang pada kontolnya.

Croott.. croott ...Peju itu keluar kedalam mulut Sao Indri lalu Sao Indri menyedot kontol Dave sampai membuat Dave terasa ngilu hingga kontolnya bersih dan mengkilat.

Lalu tangan Sao Indri malah memegang kontol Dave sekali lagi terus dikocoknya hingga Dave kembali menikmati kocokan kakak iparnya dengan berpegangan bahu kursi lagi.

"Saooo keluaar laggi",erang Dave yang kontolnya mengeluarkan pejuhnya sekali lagi tapi malah sama Sao Indri diarahkan ke wajah dan kacamatanya sehingga wajahnya belepotan dengan peju Dave.

"Terima kasih Dave telah memberiku vitamin dan lulurnya",ucap Sao Indri tanpa menoleh ke adik iparnya yang lemas karena habis memuntahkan pejunya kedua kali

Dave tidak mau kalah maka dia berlutut dihadapan kakak iparnya yang sedang duduk maka diangkatnya kedua Sao Indri sehingga tempeknya terbuka lebar terus Dave menjilatinya.

Seperti itu yang terjadi di cottage itu selain mengerjakan ilustrasi dan juga saling memberi kenikmatan setiap waktu dan seharian juga tanpa busana.

Mereka akhirnya berhasil menyelesaikan 300 ilustrasi pada hari itu untuk hari ketiga.

Besok paginya untuk ke hari ke empat terlihat Sao Indri yang duduk disofa sambil membaca ilustrasi namun dibawahnya terlihat kontol Dave yang tergencet masuk ke dalam tempek Sao Indri terus terkadang Sao Indri menggoyang - goyang pinggulnya walaupun Dave yang dibawahnya juga memperlajari ilustrasi yang baru dibuatnya.

Itu yang terjadi dalam seharian yang mereka lakukan selain membuat ilustrasi dan juga memadu kasih yang akhirnya mereka bisa menyelesaikan 200 ilustrasi untuk hari keempat.

Tetapi besok paginya terjadi perdebatan antara Dave dengan Sao Indri karena ada kekeliruan didalam sebuah ilustrasi.

"Ini salah",ucap Sao Indri yang duduk di kursi dengan memegang sebuah ilustrasi sambil melebarkan kakinya sehingga tempeknya bisa terbuka lebar.

"Ini benar Sao.. coba Sao Indri cek lebih teliti",ucap Dave sambil memasukkan kontolnya ke tempek kakak iparnya terus digenjotnya.

"Bener Dave sudah aku Cek",ucap Sao Indri yang tempeknya menerima sodokkan adik iparnya.

"Coba cek sekali lagi..ahhh",ucap Dave yang mendesah sambil memaju mundurkan pinggulnya.

"Ahhh..aaahh...iyaa coba kucek lagi",ucap Sao Indri yang mencoba berkas ilustrasi itu sambil menikmati adik iparnya menggenjotnya.

"Ahh..asa..aaahh",desah Dave yang memaju mundurkan pinggulnya dan kedua tangannya menopang kedua kaki kakak iparnya.

"Mana..Dave ... aku tidak ketemu", ucap Sao Indri yang juga memutar pinggulnya untuk mengimbangi sodokan Dave.

"Adaaa Saooo cobaa diceek lagii",ucap Dave sambil menggoyang pinggulnya lebih kencang dan tangannya menopang kedua kaki kakak iparnya.

"Tidak aada justru kamu salah beri fasilitas",ucap Sao Indri yang tetap menemukan kebenaran dalam ilustrasi itu sambil menikmati sodokan adik iparnya.

"Sao..Sao coba liat nama dan jabatannya...ahhh",erang Dave yang mengeluarkan maninya ke dalam rahim kakak iparnya.

"Oh iya sudah bener",ucap Sao Indri yang juga mencapai orgasme dan meremas remas kontol Dave dengan urat tempeknya sambil melihat ilustrasi Dave dan menemukan kebenarannya.

"Sao,Sudah ketemu mana yang salah?"tanya Dave yang sedang menatap kakak iparnya sambil mengatur napas dan tetap membiarkan kontolnya berkedut dan menancap di tempek Sao Indri.

"Tidak ada kesalahan kok",ucap Sao Indri yang juga mengatur napas dan merasakan tempeknya disirami Peju adik iparnya.

"Maafkan aku yah",ucap Sao Indri dengan senyum genit ke adik iparnya sambil pinggulnya memutar hingga menambah ngilu kontol Dave.

Lalu mereka bekerja lagi menyelesaikan ilustrasi untuk sisa karyawan PT Selebes Coal yang tinggal 100 orang dan selesailah sudah.

Selama Lima hari mereka mengerjakan membuat ilustrasi itu di cottage dengan telanjang dan setiap pada waktu istirahat mereka selalu mengisinya dengan bercinta dimana pun mereka ingin melakukannya bahkan kadang ketika Sao Indri lagi memeriksa ilustrasi sambil mengulum kontol Dave dan begitu juga Dave terkadang menjilati tempek Sao Indri selagi membuat ilustrasi pakai laptop.

Dan terkadang juga Dave menggenjot kakak iparnya dari belakang ketika dia mengalami kebuntuan membuat ilustrasi asuransi itu dan begitu juga Sao Indri menunggangi adik iparnya disaat memeriksa hasil kerja Dave.

Bahkan lebih gila lagi yaitu Sao Indri memeriksa ilustrasi asuransi dengan wajah berlumuran mani Dave selama seharian.

Akhirnya mereka sudah menyelesaikan 1000 ilustrasi asuransi untuk karyawan PT Selebes Coal.

"Akhirnya tuntas juga pekerjaan kita membuat ilustrasi dan sekarang tinggal mereka cek dan tunggu berkas pelengkap selanjutnya serta setorannya...aaahh",ucap Dave yang sudah berpakaian rapi tetapi kontolnya baru saja mengeluarkan pejuhnya didalam kerongkongan kakak iparnya terus kontol Dave langsung disedot oleh kakak iparnya yang lagi jongkok dibawahnya.

"Semoga semuanya berjalan lancar tinggal kamu fokus kerjakan target yang lain yaitu merekrut agen agar kamu bisa naik pangkat langsung menjadi UM dan setelahnya itu baru kita berbulan madu",ucap Sao Indri yang bangkit berdiri sambil menyapih mulutnya ada mani adik iparnya yang tersisa terus dimasukkan ke dalam mulutnya.

Lalu Dave mendekati Sao Indri terus mereka berciuman dan saling peluk kemudian mereka saling tatap.

"Terima kasih Sao telah membantu aku",ucap Dave yang menatap mata kakak iparnya sambil kedua tangannya meremasi bokong Sao Indri.

"Ya..aku juga berterima kasih karena kau telah menghilangkan dahagaku akan cinta",ucap Sao Indri yang melingkarkan kedua tangannya dileher Dave terus mereka berciuman sebentar lalu mereka merapikan pakaian mereka terus berangkat ke kantor PT Selebes Coal.

Sesampainya disana mereka telah disambut oleh ibu Evelyn dan para OB untuk membantu Dave dalam memasukkan semua berkas ke kantor Bu Evelyn.

"Kalau begitu kami terima berkasnya terlebih dahulu untuk kami pelajari dan koreksi semua ilustrasi asuransi yang dibuat oleh pak Dave dan ibu Indri tetapi apabila tidak kesalahan maka kami akan menghubungi anda dan menyerahkan berkas tambahan agar semuanya cepat diproses",ucap ibu Evelyn yang telah menerima semua berkas ilustrasi asuransi.

"Baik,saya tunggu kabar selanjutnya dari Bu Evelyn dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih",ucap Sao Indri kepada Bu Evelyn.

"Sama sama",jawab Bu Evelyn yang memakai terusan hitam dengan belahan V di dadanya sehingga terlihat payudaranya yang besar dan montok.

Kemudian mereka berjabat tangan terus Dave dan Sao Indri keluar dari kantor PT Selebes Coal dengan tetap memakai mobil yang dipinjami oleh PT Selebes Coal.
 
"Akhirnya selesai sudah tugas kita membuat ilustrasi sampai 5 hari dan saatnya kita bersenang-senang dulu",ucap Sao Indri yang duduk dengan kaki mengangkang sehingga celana dalamnya berwarna putih dan transparan terlihat.

"Kita jalan-jalan kemana Sao?"tanya Dave yang sedang menyetir tapi tangannya mulai nakal merabai bagian luar tempek Sao Indri yang masih terlindung celana dalamnya.

"Kita ngafe dulu baru kita belanja ke mall",ucap Sao Indri yang tidak berusaha menghalangi tangan Dave yang lagi mengucek ucek tempeknya walaupun masih ditutupi celana dalam.

"Baiklah kalau begitu",ucap Dave yang mengarahkan mobilnya ke sebuah mall tapi tangan Dave tambah nakal malah menyusup masuk ke dalam celana dalam kakak iparnya sedangkan tangan Sao Indri merabai kontol Dave dari luar saja.

Lalu mereka masuk ke sebuah mall di Makasar dan disana mereka ngafe dulu dengan minum kopi dan beberapa kudapan terus mereka menuju dept store di mall tersebut untuk mereka mencari baju.

"Sao Indri,mau beli baju apa?"tanya Dave yang ada disebelah kakak iparnya yang tidak menjawabnya dan mereka terus berjalan melewati counter counter baju yang akhirnya berhenti di counter underwear dan swimsuit.

"Di depan cottage kita ada pantai jadi kita nikmati aja pemandangan pantai",jawab Sao Indri sambil memilih beberapa baju renang dan underwear.

"Kalau begitu aku juga beli celana renang",ucap Dave yang mau berpisah dengan kakak iparnya untuk pergi ke counter laki laki.

"Dave,nanti kita ketemu di ruang ganti itu",ucap Sao Indri sambil menunjuk tempat ruang ganti dan dijawab oleh Dave dengan anggukan lalu mereka berpisah.

Lalu Dave mengambil satu celana renang dan juga mengambil dua kaos beserta celana pendek dan satu kemeja terus dia pergi ke tempat ganti yang menjadi titik temu dengan Sao Indri.

Ketika Dave masuk ke tempat ganti tapi semuanya tempat terpakai jadi Dave terpaksa duduk menunggu ruang ganti yang kosong.

"Ceklek"suara pintu ruang ganti yang tepat didepan Dave duduk terbuka dan terlihat sosok wanita yang memakai lingerie coklat sewarna dengan warna kulit tetapi tidak ada cup di buah dadanya dan tepat selangkangannya terdapat rongga besar hingga kemaluan Sao Indri yang rimbun terlihat.

"Bagaimana Dave?"ucap wanita itu yang tak lain kakak iparnya membuat Dave terperangah.

"Bababaaguss",ucap Dave terbata-bata karena melihat kemolekan tubuh kakak iparnya.

Lalu jari Sao Indri memberi isyarat Dave untuk mendatanginya maka Dave bangkit berdiri terus mendekati Sao Indri yang berada didalam kamar ganti tersebut.

Didalam ruang ganti itu terdapat beberapa celana dalam sexy dan baju renang one piece dan two piece.

"Bagaimana sexy nggak?",bisik Sao Indri kepada Dave ketika ia ikut masuk ke dalam kamar ganti.

"Sao, kamu sexy",ucap Dave sambil meraba gundukan berambut rimbun di selangkangan kakak iparnya dan juga meremasi payudara Sao Indri yang terbuka lalu Dave mengecup puting susu Sao Indri kiri dan kanan bahkan kenyotan Dave membuat puting Sao Indri ketarik dan basah.

"Sudah keluar sana sebab aku mau coba yang lain",ucap Sao Indri yang mengusir Dave agar keluar dari kamar gantinya

Lalu Dave keluar dari kamar ganti Sao Indri dan pintu ditutup kembali sedangkan Dave kembali duduk kursi didepan tepat ruang ganti Sao Indri.

"Ceklek",suara pintu yang dibuka lagi oleh Sao Indri yang sudah memakai lingerie yang berstocking berwarna coklat sesuai warna badannya tetapi buah dada dan kemaluan Sao Indri ada lubang jadi terlihat bebas.

Lalu Dave bangkit berdiri mendekati Sao Indri sekali lagi terus meremasi payudara Sao Indri sambil membelai tempek kakak iparnya yang terbuka dan kembali mengenyoti puting Sao Indri secara bergantian dan juga menjilati tempek Sao Indri yang membuat kakak iparnya menggigit bibir bawahnya kemudian Dave kembali keluar dari ruang ganti Sao Indri maka pintu ruang ganti ditutup kembali.

"Ceklek", pintu terbuka ruang ganti dan sekali lagi terlihat Sao Indri memakai swimsuit yang memperlihatkan payudaranya yang besar dan kemolekan tubuhnya.

"Dave,bagus nggak?"tanya Sao Indri sambil meliuk liukan tubuhnya bagaikan model di hadapan Dave.

"Bagus Sao",ucap Dave sambil mengacungkan jempol tanpa beranjak dari kursinya.

Namun Sao Indri melepaskan bikini itu tanpa menutup pintu ruang ganti sehingga Dave bisa melihat Sao Indri telanjang dan memakai semua bajunya satu per satu.

"Kamu juga mau nyoba baju?"tanya Sao Indri yang telah berpakaian terus mengambil semua baju yang akan dibeli.

"Tidak jadi",jawab Dave sambil membantu Sao Indri membawakan tas belanjanya.

Setelah itu mereka pergi ke kasir untuk membayar belanjaan mereka.

"Dave ,kamu beli ayam keriuk buat makan malam nanti biar aku yang antri bayar belanjaan ini",ucap Sao Indri yang lagi antri di kasir.

"Baiklah",Dave sambil memberikan tas belanjanya ke Sao Indri terus meninggalkannya.

Setelah Dave membeli makanan untuk makan malam maka ia menjemput Sao Indri ke tempat Dept store.

"Sudah Dave?",tanya Sao Indri yang membawa banyak tas belanjaan.

"Ini",jawab Dave sambil menunjukkan barang bawaannya terus Dave membantu Sao Indri untuk membawa tas belanjanya.

"Kalau begitu kita kembali ke cottage untuk menikmati sunset di pantai",ucap Sao Indri yang mengajak Dave keluar dari mall itu untuk kembali ke cottage.

Sesampainya di Cottage ,mereka ganti baju mereka dengan baju renang.

Dave sudah selesai ganti celana renang lebih dulu maka dia menunggu di kursi ruang tengah sambil memainkan handphonenya.

"Bagaimana Dave?",suara yang keluar dari kamar mandi yang tak lain Sao Indri yang memakai swimsuit one piece tapi di dadanya berbentuk V yang transparan hingga ke selangkangannya sampai bulu rimbun kakak iparnya terlihat dan juga sisi kanan dan kiri ada lubang sehingga terlihat pinggang Sao Indri yang putih sedangkan rambut Sao Indri diurai.

"Baabagus",ucap Dave yang terbata bata karena melihat kemolekan tubuh kakak iparnya memakai swimsuit itu walaupun sudah berumur bahkan kontolnya kembali berontak ingin keluar dari celananya untuk meludahi rahim kakak iparnya.

"Kenapa Dave?"tanya Sao Indri yang menghampiri tempat dimana Dave duduk.

"Swimsuit ini tidak sama dengan yang tadi dia tunjukkan kepadaku", batin Dave yang sedang menikmati keindahan tubuh kakak iparnya yang berdiri didepannya.

"Sao Indri sexy sekali",ucap Dave sambil tangannya merabai gundukan rambut di selangkangan Sao Indri terus tangannya menyibak dari samping lalu mengobel tempek kakak iparnya.

"Sudah Dave nanti aja kita lanjut", ucap Sao Indri yang berusaha menghentikan tangan nakal Dave yang lagi mengucek tempeknya.

Lalu Dave berhenti memainkan tempek Sao Indri terus ia menggandeng Sao Indri keluar dari belakang cottage yang langsung terlihat pantai sedangkan jarak cottage satu dengan yang lainnya sangat berjauhan jadi tidak bisa melihat cottage sebelah.

"Wah indahnya",ucap Sao Indri sambil mengikat rambutnya menjadi poni tail terus tangannya menggandeng Dave lagi lalu mereka berjalan jalan sambil berfoto Selfi bersama serta selalu mengabadikan setiap momen mereka berada di pantai itu.

Setelah itu mereka menyusuri pantai dan mengabadikan banyak momen di pantai lalu mereka duduk di hamparan pasir yang menghadap ke laut untuk menikmati matahari terbenam.

Sao Indri bersandar kepalanya dipundak kiri Dave sedangkan tangan kiri Dave merangkul pundak kakak iparnya.

"Dave ,aku tidak menyangka kalau kita bakalan kita bisa menjadi begini dan kau telah membuatku bergairah lagi",ucap Sao Indri yang menatap ke depan dan tangan kanannya meremas tangan kanan Dave.

"Sao,jangan khawatir aku pasti akan menikahi Sao Indri",ucap Dave sambil mengecup kening kakak iparnya.

"Dave,Apakah benar ucapanmu itu?"tanya Sao Indri yang mengangkat kepalanya terus menatap Dave.

"Percayalah padaku dan aku akan selalu menepati janjiku",ucap Dave yang juga menatap kakak iparnya yang matanya mulai meneteskan air mata dan tangannya tambah meremas keras tangan Dave.

"Terima kasih Dave",ucap Sao Indri dengan tangan kirinya memegang pipi Dave.

Lalu Sao Indri melepaskan ikatan rambutnya menjadi terurai dan kembali tersipu di pundak Dave.

Matahari telah terbenam dan suasana pantai di tempat mereka menjadi gelap.

"Sao",ucap Dave menoleh ke kakak iparnya.

"Ya", jawabnya sambil mengangkat kepalanya menoleh ke adik iparnya.

"I love you",ucap Dave yang menatap ke Sao Indri yang juga menatapnya sayu.

"I love you too",ucap Sao Indri dengan tangan kanannya memegang tangan Kanan Dave.

Lalu mereka berciuman sedangkan tangan kanan Dave mulai meremasi payudara Sao Indri dan tangan kanan Sao Indri meremasi gundukan Dave.

Setelah meremasi payudara Sao Indri lalu tangan Dave mengeluarkan payudara kanan Sao Indri keluar dari bikininya sehingga terlihat puting susunya.

Kemudian tangan Dave beralih ke selangkangan Sao Indri terus menyibak swimsuit Sao Indri lalu mengobel tempek Sao Indri dengan cara memutar sedangkan tangan Sao Indri juga telah menyusup masuk ke dalam celana renang Dave terus meremasi kontolnya.

Mereka berciuman dengan penuh gairah membara di deburan ombak yang mendatangi mereka.

Lalu Dave secata perlahan-lahan mendorong tubuh kakak iparnya untuk rebah dan ciuman Dave mulai menyusuri tubuh Sao Indri dari leher sampai ke puncak payudara Sao Indri dengan mengecupnya terlebih dahulu puting itu terus ditariknya secara erotis dengan bibirnya sedangkan lidah Dave juga menowelnya dari dalam mulutnya.

"Aaahhh....Dave",desah Sao Indri yang sedang menikmati payudaranya dimainin oleh Dave dan juga tempeknya yang diobel obel hingga mulai membasah.

Setelah memainkan puting susu kakak iparnya lalu ciuman Dave turun ke bawah tepat di gua cinta kakak iparnya dengan menyibak bikini Sao Indri terus lidah Dave menerobos masuk ke tempek Sao Indri dan menowel klitoris kakak iparnya sehingga membuat Sao Indri menaikkan pinggulnya dengan mengikuti irama jilatan Dave pada tempeknya.

"Oohhh....Dave",desah Sao Indri memutar pinggulnya sesuai mengikuti jilatan Dave sambil tangan kanannya memegangi kepala Dave sedangkan tangan kiri Dave menowel dan meremasi payudara kanan Sao Indri.

Tidak lama kemudian Sao Indri mengejang karena dia telah mencapai orgasme dan Dave membiarkan kakak iparnya menikmati kepuasan yang baru dia berikan terus Dave melepaskan celana renangnya terus jongkok dihadapan wajah Sao Indri sehingga kontolnya yang sudah berdiri bisa terbebas lalu diarahkan ke bibir kakak iparnya.

Sao Indri menatap kontol Dave yang telah menyentuh bibirnya maka sekali kali kontol itu menyentuh bibirnya maka Sao Indri langsung memberinya hadiah kecupan kepada kontol Dave.

Kemudian Sao Indri membukakan mulutnya agar ia bisa melahap kontol Dave terus langsung disambut oleh lidahnya didalam mulutnya dengan menowel ujung helm kontol Dave sehingga Dave yang semula menatap kakak iparnya mengulum kontolnya lalu ia menengadahkan kepalanya karena kenikmatan yang diberikan oleh kakak iparnya.

Kepala Sao Indri naik turun pada saat mengulum kontol Dave sedangkan tangan Dave membelai kepala kakak iparnya bahkan Dave sempat menahan kepala Sao Indri pada saat menelan kontolnya hingga membuat Sao Indri terbatuk-batuk karena tersedak dan dia lakukan berulang kali pada Sao Indri tetapi tidak ada penolakan darinya.

"Uhukkk....uhuk",suara batuk Sao Indri sampai matanya meneteskan air mata karena deep throat kontol Dave.

"Sao, maafkan aku yang memperlakukanmu kasar", ucap Dave yang berusaha menarik kontolnya dari wajah kakak iparnya.

"Nggak apa-apa Dave lagian aku juga suka kok diginiin",ucap Sao Indri yang kemudian melahap lagi kontol Dave hingga Dave terjatuh dan rebah ke tanah karena kuluman kakak iparnya.

Sekarang Sao Indri berada diatas Dave dengan mengulum kontolnya lalu Dave meminta pinggul Sao Indri untuk mendekati wajahnya maka dia bisa menjilati tempek kakak iparnya dalam deburan ombak.

Setelah mereka saling memuaskan dengan memainkan kemaluannya masing-masing dengan berguing guling sampai akhirnya Dave berada di atasnya terus mengarahkan kontolnya masuk ke dalam tempek kakak iparnya yang ada dibawahnya.

Kedua tangan Sao Indri melingkar ke leher Dave terus kedua kakinya mengapit pinggul Dave yang lagi menggenjotnya.

Lalu mereka memutar tubuh mereka jadi Sao Indri yang berada diatas tubuh Dave sambil menggoyangkan pinggulnya maju mundur.

Deburan ombak terus menerpa tubuh mereka sebagai penghias ritual berahi mereka menjadi bergelora.

Kemudian Dave bangkit dari tidurnya terus menciumi kedua payudara kakak iparnya yang bergoyang secara bergantian bahkan mengenyotnya lalu mereka berciuman lagi dengan begitu mesra.

Lalu Dave memindah tubuh Sao Indri menjadi dibawahnya terus digenjotnya beberapa saat lalu Dave meminta kakak iparnya menungging terus kembali dia menyodok tempek kakak iparnya dari belakang sambil tangan Dave meremasi payudara kakak iparnya yang bergelantungan.

Setelah itu Dave mengubah kembali tubuh Sao Indri menjadi posisi man on top terus Dave kembali menggenjot Sao Indri dengan kencang.

'Yaaa...Davee...Yaaa...Dave ...aku maaauuu keelllluaarr",erang Sao Indri yang telah mencapai orgasme.

"Tungguuu akuuu Saooo ....akuuu jugaaa mauuu keluaar",erang Dave yang menggenjotnya dengan kencang.

Croop...crooop suara pertemuan tubuh mereka ditambah dengan deburan ombak yang menerpa mereka

"Sao,aku keluar",bisik Dave di telinga Sao Indri sambil Dave mendekap tubuh kakak iparnya dalam deburan ombak yang bersamaan dengan keluarnya mani Dave didalam rahim Sao Indri.

"Aku juga",ucap Sao Indri yang ditindihi oleh adik iparnya dengan mengatur nafasnya sedangkan urat-urat tempek Sao Indri meremasi kontol Dave yang masih di dalamnya.

"Sao Indri,aku cinta padamu",ucap Sao Indri sambil menatap kakak iparnya dan tangannya membelai rambutnya.

"Aku juga",ucap Sao Indri yang juga menatap Dave.

Suasana pantai itu telah menjadi gelap dan hembusan angin laut semakin kencang.

"Dave,bawa aku ke cottage sebab aku kedinginan",ucap Sao Indri yang masih di bawah Dave.

"Ya,Sao",ucap Dave yang kemudian bangkit berdiri sambil menggendong kakak iparnya dengan masih memakai bikini tetapi kedua payudaranya keluar dari sela bikininya dan tempeknya terlihat karena disibak oleh Dave pas persetubuhan tadi terus Dave meraih celananya langsung dibawa oleh Sao Indri kemudian mereka masih kedalam cottage.

Sesampainya disana mereka langsung berendam air hangat terlebih dahulu sambil berbincang-bincang dengan kontol Dave masih didalam tempek Sao Indri yang tidur telentang diatas Dave sedangkan tangan Dave meremasi payudara Sao Indri dan juga merabai tempek kakak iparnya yang tersumpal oleh kontolnya.

Setelah badan mereka telah hangat lalu mereka lanjutkan melakukan ritual berahi sekali lagi kemudian mereka saling membersihkan tubuh mereka masing-masing.

Kemudian Dave mengeringkan tubuhnya karena ia sudah selesai terus ia keluar duluan sedangkan Sao Indri masih didalam kamar mandi masih mencuci rambutnya.

Lalu Dave berbaring di ranjang dengan ke telanjangannya sambil membuka smartphonenya untuk melihat semua hasil foto mesranya dengan Sao Indri.

Ketika Dave masih mengamati hasil foto mesra tadi namun tiba-tiba smartphonenya berbunyi yang tertera nama Chyntia dilayar smartphonenya maka Dave mengangkatnya.

"Hallo sayang",jawab Dave yang bertepatan Sao Indri keluar dari kamar mandi dengan telanjang sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Siapa?"bisik Sao Indri ketika melihat Dave menerima telpon istrinya.

"Chyntia",bisik Dave ke Sao Indri yang berdiri di sampingnya maka tangan Dave mulai nakal dengan merabai tempek kakak iparnya yang sudah kering.

"Sayang ,bagaimana kabar proyekmu?"tanya Chyntia yang berada didalam smartphone.

"Semuanya sudah beres tinggal tunggu dikoreksi dan setelah itu tinggal minta berkas tambahan dan bukti uang setoran asuransi",jawab Dave yang melirik kakak iparnya yang telanjang dan bokongnya semok sedang menaruh handuknya di kamar mandi lalu Sao Indri ikut berbaring di sebelah Dave yang juga mengambil smartphonenya untuk mengamati hasil foto dipantai tadi.

Dave menjawab telpon istrinya sambil melirik layar smartphone Sao Indri yang tertera foto foto mesra mereka dan juga foto erotis mereka seperti Dave berpose didepan payudara Sao Indri atau bahkan mengenyotnya dan juga ada foto Sao Indri mengecup kontol Dave dan masih banyak lagi foto erotis lainnya lalu tangan kiri Dave merabai jembut Sao Indri sambil dia berbicara dengan Chyntia di smartphone.

"Sekarang kamu dimana?"tanya Chyntia yang berada di smartphone.

"Dikamarku",jawab Dave yang melirik kontolnya mulai dikocok oleh Sao Indri yang ada disebelahnya.

"Terus Sao Indri dimana?"tanya Chyntia.

"Kebetulan dia ada disini lagi merapikan berkas berkas",jawab Dave yang melirik ke bawah ternyata Sao Indri sedang mengulum kontolnya

"Chyn,kamu Mau ngomong sama Sao Indri?"tanya Dave yang lagi menikmati kontolnya dikulum kakak iparnya.

"Ya,aku mau ngomong",jawab Chyntia

"Sao, Chyntia pingin ngomong sama Sao Indri",ucap Dave sambil memberikan smartphonenya ke Sao Indri terus di loud speaker.

"Hay,Chyn bagaimana kabarmu?"tanya Sao Indri sambil menjilati kontol Dave.

"Baik baik saja Sao lagian aku kesepian disini wong Dave nggak pulang pulang hahaha",ucap Chyntia di smartphone Dave.

"Sebentar lagi kami akan pulang kok dan ini lagi nunggu koreksi mereka aja sama berkas berkas selanjutnya",ucap Sao Indri terkadang mengecup kontol Dave dan mengulumnya.

"Oh.. Sao kok suara Sao Sao terkadang gak jelas sepertinya Sao Indri makan atau mengemut sesuatu",ucap Chyntia yang ada di smartphone Dave.

"Oh...hahahha ya...sorry Chyn lagi nanggung lagian Dave ngasi Hp pas mulutku lagi ngemut permen",ucap Sao Indri dengan tertawa tapi mulutnya tak pernah lepas mengulum kontol Dave sedangkan Dave hanya bisa nyengir kuda ketika Chyntia bilang begitu.

"OOO..ok Sao kalo begitu minta tolong handphonenya kembali ke Dave sebab aku mau ngomong sama dia lagi",ucap Chyntia yang ada di smartphone Dave.

"Oh yah",jawab Sao Indri sambil menyerahkan smartphone Dave kembali ke Dave lalu Sao Indri kembali memainkan kontol Dave.

"Iya Chyn",jawab Dave yang menjawab telpon Chyntia.

"Ya udah terus habis ini Koko ngapain?"tanya Chyntia.

"Kalo sudah merapikan berkas berkas lalu Koko tidur",jawab Dave sambil melihat kakak iparnya yang mengarahkan kontol Dave ke tempeknya.

Blesss masuklah kontol itu didalam tempek Sao Indri yang ke sekian kali di hari ini.

"Ya sudah...... Ko...kamu kangen nggak sama aku?"tanya Chyntia

"Ya ,jelas aku kangen kamu toh sebab sudah seminggu aku ninggalin kamu",ucap Dave yang sedang menikmati goyangan pinggul kakak iparnya diatas tubuhnya bagaikan seorang penunggang kuda.

"Koko kangen nggak sama tempekku?"tanya Chyntia yang berada di smartphone Dave yang juga terdengar oleh Sao Indri yang sedang memutar pinggulnya diatas Dave.

"Jelas kangen dong Say",jawab Dave yang juga menaik turunkan pinggulnya sambil meraih payudara Sao Indri.

"Ko,coba tebak sekarang aku lagi apa?"tanya Chyntia yang membuat Sao Indri dan Dave saling tatap.

"Emang kamu lagi apa yang?"tanya balik Dave sambil meminta Sao Indri mendekatkan payudaranya kemulutnya agar dia bisa meneteknya.

"Aku lagi telanjang sambil mengobel tempekku sendiri",ucap Chyntia yang membuat aku dan Sao Indri tercengang tapi kami menutup mulut kami.

"Aduh say kamu kok ngomongnya gitu please jangan sekarang sebab disini ada Sao Indri",bisik Dave pura-pura malu dan Sao Indri tertawa cekikikan dengan suara pelan.

"Hahaha..kamu horny toh hahhaha..ya sudah kukirim fotonya saja yah dan selamat mupeng hahahha",ucap Chyntia yang tertawa kemenangan di dalam smartphone Dave.

"Ya ...sudah yah aku sungkan sama Sao Indri kerja kok megang handphone terus", bisik Dave dengan berpura-pura membantu Sao Indri tetapi membantu dalam berahi.

"Ya...ya .kalo sudah Koko bobok yah dan selamat mupeng hahahha", ucap Chyntia sambil tertawa kemenangan.

"Ya",jawab Dave yang lagi menikmati goyangan Sao Indri semakin kencang.

"I love you honey muaaah",ucap Chyntia di smartphone Dave.

"I love you too muahhh",jawab Dave lalu mematikan smartphonenya terus meremasi payudara kakak iparnya.

"Dave. OOO enaknya...",ucap Sao Indri yang goyangannya tambah kencang.

"Iyaaa Saooo",erang Dave yang kembali mengenyoti payudara kakak iparnya.

"Daveee...akuuu maauu keluaar",erang Sao Indri yang menikmati payudaranya dikenyot oleh Dave.

"Akuuu juggaa", ucap Dave yang mengajak Sao Indri berciuman dan yang akhirnya mereka berdua mencapai orgasme bersama sama.
 
Terakhir diubah:
Cetung..suara notifikasi smartphone Dave kalau ada pesan Whatsapp masuk.

Lalu Dave meraih smartphonenya untuk melihat notifikasi itu menunjukkan kalau Chyntia mengirim foto di Whatsapp maka Dave membuka WhatsApp itu untuk melihat foto yang dikirim istrinya ternyata foto itu bergambar Chyntia berpose telanjang dan juga diberi keterangan dibawahnya "Selamat Mupeng wkwkwkk",

"Kenapa Dave?"tanya Sao Indri karena melihat Dave kaget ketika melihat smartphonenya maka Dave memberikan smartphonenya ke Sao Indri dan langsung membuatnya tersenyum.

"Ternyata kalian nakal juga yah hahhaha",ucap Sao Indri yang tertawa karena melihat smartphone Dave yang berisi foto telanjang Chyntia.

Lalu Dave kembali rebah di ranjang langsung ditindihi sama Sao Indri yang tersipu di dada Dave sedangkan kontol Dave masih terjepit oleh tempek Sao Indri.

"Dave",ucap Sao Indri yang tersipu di dada Dave yang berambut.

"Ya",jawab Dave sambil membelai rambut kakak iparnya.

"Boleh Aku minta sesuatu kekamu?"tanya Sao Indri yang tangannya memaini rambut dada Dave.

"Apa itu Sao?"tanya balik Dave sambil mengecup kepala kakak iparnya.

"Jangan ceraikan Chyntia",ucap Sao Indri dengan menatap Dave.

"Ya...aku tidak akan ceraikan dia tapi bagaimana dengan Sao ...",ucap Dave yang terpotong karena jari Sao Indri menahan bibir Dave.

"Aku tetap milikmu juga tapi aku tidak mau kau menceraikan Chyntia tapi seumpama kamu menyakitinya maka aku tidak akan segan segan membunuhmu demi dia",ucap Sao Indri yang menatap tajam ke Dave.

"Ya, Sao...aku menuruti apa perkataan Sao Indri",ucap Dave yang mencoba menyakinkan kakak iparnya.

"Ya sudah aku ngantuk mau tidur disini",ucap Sao Indri yang kembali kepalanya tersipu di dada Dave sedangkan Dave membelai rambut kakak iparnya yang tertidur akhirnya Dave juga ketiduran.

Besok paginya setelah mereka breakfast di club house dan ketika mau kembali ke cottage.

Tiba-tiba smartphone Dave berbunyi terus ia melihat layar smartphonenya tertera nama ibu Evelyn maka Dave langsung menerimanya.

"Hallo",jawab Dave

"Pagi pak Dave , saya sudah bagikan ilustrasi bapak ke staff saya untuk dicek ternyata ada beberapa ilustrasi yang salah atau mungkin sebaiknya bapak datang ke sini agar saya bisa menjelaskan dimana letak kesalahan ilustrasi tersebut",ucap Bu Evelyn di smartphone Dave.

"Bisa.. sebentar lagi saya akan meluncur kesana bersama ibu Indri",ucap Dave yang disebelahnya ada Sao Indri yang juga ikut mendengar.

"Tapi sebisa mungkin pak Dave datang kesini sendiri saja tanpa Bu Indri sebab ini bukan masalah yang fatal jadi sebaiknya tidak perlu Bu Indri datang kesini cukup anda saja",ucap Bu Evelyn di smartphone Dave.

"Oh begitu",jawab Dave sambil menoleh ke arah Sao Indri yang langsung dijawab Sao Indri dengan anggukan.

"Ya,pak Dave jadi apakah pak Dave bisa datang ke kantor saya saat ini juga?"tanya ibu Evelyn yang berada di smartphone Dave dan Sao Indri yang disebelahnya langsung memberi tanda Dave dengan mengangguk.

"Baiklah habis ini saya akan menuju kesana",jawab Dave.

"Terima kasih pak Dave dan saya tunggu kedatangannya",ucap Bu Evelyn yang kemudian menutup teleponnya.

"Terima kasih",jawab Dave dengan agak bingung.

"Kenapa Dave?"tanya Sao Indri.

"Permintaan Bu Evelyn kok rasanya aneh karena aku harus datang sendiri?"tanya Dave karena heran dengan permintaan Bu Evelyn.

"Tidak apa-apa dan pokoknya apapun yang terjadi proyek ini harus deal dan kita ambil positifnya saja mungkin ilustrasinya salahnya gak fatal", ucap Sao Indri yang berusaha menenangkan Dave.

"Tapi..",ucap Dave yang dipotong oleh Sao Indri.

"Seumpama Bu Evelyn minta fee atau lainnya itu bisa diatur pokoknya kamu datangi dulu baru kita bahas lagi",ucap Sao Indri yang membuat Dave mengangguk angguk.

"Sekarang kamu berangkat ke kantor PT Selebes Coal untuk menemui Bu Evelyn dan tetap semangat",ucap Sao Indri yang juga menyemangati Dave.

Lalu mereka masuk ke mobil terus mereka menuju ke cottage terlebih dahulu untuk menurunkan Sao Indri baru Dave pergi ke kantor PT Selebes Coal.

Sesampainya disana Dave langsung diantar masuk menuju kantor Bu Evelyn.

Tok..tok suara pintu kantor Bu Evelyn yang diketuk oleh Dave.

"Silakan masuk pak Dave",ucap Bu Evelyn didalam kantor dan mempersilakan Dave.

"Selamat siang Bu Evelyn",ucap Dave ketika masuk ke ruang Bu Evelyn yang pada waktu itu Bu Evelyn memakai gaun terusan biru yang ada simpul tali di ikat pinggangnya dengan lengan panjang dan belahan dada berbentuk V tetapi ada yang aneh dengan baju ibu Evelyn karena ada tonjolan kecil di puncak buah dadanya.

"Silakan duduk pak Dave",ucap Bu Evelyn yang mempersilakan Dave duduk.

"Kami sudah memeriksa beberapa ilustrasi asuransi anda dan tidak ada masalah tetapi untuk ilustrasi yang ini tidak sesuai dengan harapan saya sebab saya mendapatkan fasilitas hanya segini saja", ucap Bu Evelyn yang berdiri disebelah Dave yang duduk sambil menempelkan buah dadanya ke lengan Dave.

"Begini ,Bu Evelyn saya bisa jelaskan untuk ilustrasi ini saya buat sesuai dengan budget yang diberikan kantor anda maka saya buatkan ilustrasi ini selain perlindungan juga ada nilai investasi yang berguna sebagai simpanan untuk hari tua anda",jawab Dave yang berusaha menghilangkan perasaan nafsunya karena lengannya telah bersentuhan dengan payudara Bu Evelyn.

Lalu suasana kantor menjadi hening sejenak terus Bu Evelyn jalan menuju pintu ruangannya.

Ceklek...suara pintu yang dikunci sama Bu Evelyn.

"Ya saya mengerti tetapi saya tetap tidak mau fasilitas saya senilai segitu dan saya mau lebih",ucap Bu Evelyn yang habis mengunci pintu terus duduk disofa.

"Baiklah saya akan rubah ilustrasi anda dan fasilitas sebesar berapa yang anda inginkan?"tanya Dave yang kemudian menoleh ke Bu Evelyn yang sedang duduk disofa dan langsung membuat Dave tercengang sebab Bu Evelyn duduk disofa dengan posisi kaki terbuka sehingga terlihat celana dalamnya berwarna biru nan transparan.

"Maaf",ucap Dave sambil mengarahkan pandangannya ke tempat lain dan Bu Evelyn malah tersenyum lalu bangkit berdiri menghampiri Dave.

"Begini pak Dave yang saya mau fasilitas saya ditambah sekian jadi apabila budget yang saya dapat kantor kurang mencukupi dengan fasilitas asuransi saya maka saya mau pak Dave menaikkan premi saya nanti saya menambahkannya dengan uang pribadi saya",ucap Bu Evelyn yang berdiri dari sofa terus menghampiri Dave lalu duduk dipangkuan Dave yang langsung membuat Dave kaget.

"Bu Evelyn...",ucap Dave yang sedang memangkunya.

"Pak Dave, sebenarnya dari awal saya ketemu anda saya sangat menyukai anda jadi maukah anda menemani saya untuk sesaat agar bulpen saya keluar tintanya sebab kalau anda tidak mau menemani saya maka saya terpaksa tidak bisa memberi tanda tangan karena saya tidak mempunyai tinta dan saya membutuhkan tinta itu dari anda",ucap Bu Evelyn yang kemudian menyibakkan gaunnya yang atas dan ternyata benar dugaan Dave kalau Bu Evelyn memang tidak memakai Bra sehingga terlihat payudara ukuran 36 didepannya.

"Bu Evelyn, apakah saya harus melakukan ini sedangkan saya sudah beristri",ucap Dave yang tangannya diarahkan oleh Bu Evelyn ke payudara kanannya sehingga payudara itu didalam genggaman tangan Dave.

"Pak Dave,saya tidak masalah anda sudah beristri atau tidak dan yang penting saya mau sekarang anda membasahi ini sebab ini sudah lama mengering",ucap Bu Evelyn sambil mengarahkan tangan Dave dari payudaranya ke gundukan selangkangannya.

"Bu, Evelyn,apa maksud anda dari semua ini sebab saya tidak mengerti maksud anda?"tanya Dave yang membiarkan tangannya dituntun oleh Bu Evelyn merabai selangkangan Bu Evelyn..

"Jangan panggil ibu tapi langsung panggil nama saya saja Evelyn", ucap Bu Evelyn yang sedang memandu tangan Dave merabai gundukan selangkangannya.

"Bu Evelyn, sebaiknya kita jangan melakukan ini sebab saya takut dengan suami Anda",ucap Dave yang tanpa sadar jarinya merabai gundukan selangkangan Bu Evelyn yang tak lagi dipandu oleh Bu Evelyn.

"Pak Dave,anda jangan khawatir sebab tidak ada seorangpun lelaki yang melarang kita karena aku seorang janda dan aku berhak menentukan hidupku sendiri",ucap Bu Evelyn yang tangannya melingkar dileher Dave lalu mengajak Dave bercumbu dan Dave pun terhipnotis mengikutinya sedangkan tangan Dave sudah menyibak celana dalam Bu Evelyn hingga tangannya bisa masuk dari samping terus mengobel memek Bu Evelyn.

Kemudian mereka menghentikan ciuman mereka terus mereka saling tatap lalu mereka berciuman lagi malah lebih berapi api dari sebelumnya lalu Dave menciumi turun sampai ke payudara Bu Evelyn untuk mengenyotinya.

"Ya...Dave aku suka kenyotanmu pada payudaraku",desah Bu Evelyn yang tangannya mulai melepaskan kancing baju Dave terus merabai Dada Dave yang berbulu sedangkan tangan Dave berada di memek Bu Evelyn mulanya mengobel menjadi kocokan sehingga tubuh Bu Evelyn menggelinjang keenakan.

"Oucch. ....Dave ...aku suka sekali",lirih Bu Evelyn sambil menggigit bibir bawahnya untuk menutupi desahannya.

Sedotan Dave ke payudara Bu Evelyn dan kocokan tangan Dave di tempek Bu Evelyn yang secara bersamaan membuat Bu Evelyn mencapai orgasme.

"Daveee...akuuu keluaar",erang Bu Evelyn sambil menutup mulutnya.

Crooot... croott keluarlah sudah mani Bu Evelyn membasahi celana Dave.

Kemudian tangan Dave yang tadi buat mengocok tempek Bu Evelyn berpindah ke pinggul Bu Evelyn sedangkan Dave menatap Bu Evelyn lalu mengecup bibirnya.

"Dave...terima kasih",ucap Bu Evelyn dengan wajah sayu menatap Dave.

Lalu Bu Evelyn melihat celana Dave yang menonjol sepertinya kontol Dave sudah berdiri tegak.

"Kasihan kamu lagi nahan yah",goda Bu Evelyn dengan senyum genitnya kemudian Bu Evelyn jongkok dihadapan selangkangan Dave terus melepaskan ikat pinggang Dave serta membuka resleting celana Dave untuk membebaskan kontol Dave.

"Woww",ucap Bu Evelyn sambil melihat kontol Dave yang berdiri tegak.

"Sayang... sebentar lagi kamu masuk memek aku yah...muaahh",ucap Bu Evelyn yang sedang berbicara manja pada kontol Dave bahkan dikecupnya ujung kontol Dave dengan mesranya.

Lalu Dikecupnya lagi kontol Dave dari ujung terus ke batang sampai ke kantong telornya bahkan Bu Evelyn menyedot salah satu kantong telor Dave secara bergantian lalu melahap kontol Dave sampai tertelan semua kedalam mulutnya hingga membuat Bu Evelyn tersedak.

"Uhuk..uhuk",suara batuk Bu Evelyn yang memegangi lehernya sambil memandang Dave dengna wajah sayu setelah ia berusaha menelan semua batang kontol Dave tetapi tidak tersirat untuk berhenti bahkan ia melakukannya lagi dan lagi.

Setelah itu Bu Evelyn melepaskan celana dalamnya dan mengarahkan kontol Dave ke arah memeknya yang akhirnya

Blesss.. masuklah kontol Dave menerobos ke dalam memek Bu Evelyn.

"Ini buat kenang-kenangan agar kamu tidak melupakan aku..cup",ucap Bu Evelyn menaruh celana dalamnya yang baru dipakainya tadi ke saku jas Dave lalu dia mengecup bibir Dave.

Lalu Bu Evelyn mulai menggoyangkan pinggulnya dengan memutar secara perlahan-lahan hingga membuat Dave mendesah.

Kedua tangan Bu Evelyn melingkar ke leher Dave sambil menatap Dave dengan penuh arti.

Tangan Dave tidak tinggal diam maka dia membuka simpul gaun Bu Evelyn hingga terbuka sampai ke bawah maka terlihatlah tubuh Bu Evelyn yang tanpa memakai dalaman sehingga terpampang kedua payudaranya seukuran 36 dihadapannya lalu Dave melihat diselangkangan Bu Evelyn yang dihiasi rimbunan rambut.

"Dave , bagaimana payudaraku?"tanya Bu Evelyn yang menatap Dave sambil pinggulnya tetap goyang maju mundur.

"Indah sekali", jawab Dave yang menatap payudara Bu Evelyn sambil tangannya meraih dan meremas payudara Bu Evelyn sedangkan Bu Evelyn tetap menggoyangkan pinggulnya sambil menatap Dave yang sedang meremasi payudaranya.

Kemudian Dave mendekatkan mulutnya ke puting payudara Bu Evelyn lagi lalu mengenyotnya.

"Ya...Daveee...kamu Suka yaaah",desah Bu Evelyn yang menikmati payudaranya dinenen oleh Dave bahkan Bu Evelyn mengecup kening Dave sebagai tanda cinta.

Lalu Dave menghentikan kenyotannya sambil menatap Bu Evelyn sedangkan Bu Evelyn melakukan hal yang sama yang kemudian mereka mendekatkan wajah mereka terus berciuman.

Goyangan pinggul Bu Evelyn semakin lama semakin kencang dan begitu juga Dave memulai menyodok memek Bu Evelyn dari bawah.

"Aaa..aaa.aaahh",desahan Bu Evelyn yang memaju mundurkan pinggulnya hingga akhirnya dia jatuh tersipu di dada Dave sedangkan Dave hanya mengelus punggung Bu Evelyn dan terasa kontolnya yang diremas remas oleh otot memek Bu Evelyn.

Kemudian Dave berusaha mengangkat tubuh Bu Evelyn tetapi kontolnya tetap menancap di memek Bu Evelyn terus dibawanya tubuh Bu Evelyn ke sofa dan dibaringkan Bu Evelyn disana lalu Dave menggenjotnya disofa itu sedangkan Bu Evelyn hanya bisa menatap Dave yang menyetubuhinya.

Plok...plok ...plok..suara pertemuan dua tubuh yang saling bertabrakan.

Kedua kaki Bu Evelyn ditopang oleh tangan Dave sedangkan Bu Evelyn hanya bisa menatap Dave yang lagi menggenjotnya

"Ya..ya....Dave kamu memang jantan sekali",desah Bu Evelyn sambil tangannya memegang pipi Dave yang sibuk menggenjotnya.

"Eveee...akuuu maaauuu keluaar",erang Dave yang menggenjot Bu Evelyn yang semakin kencang sedangkan Bu Evelyn hanya bisa mendesah.

"Akkkuuu keluaar...ahhh",erang Dave yang menandai kontolnya memuntahkan mani berulang kali ke dalam rahim Bu Evelyn.

"Dave ,kamu memang jantan",kata Bu Evelyn yang menikmati rahimnya yang di penuhi mani Dave.

Kemudian Dave bangkit berdiri sambil mencabut kontolnya dari memek Bu Evelyn sehingga terlihat memek Bu Evelyn ada tumpahan mani Dave yang mengalir keluar terus jatuh ke sofa.
https://www.imagebam.com/view/ME4MT1P Bu Evelyn
"Dave...", panggil Bu Evelyn yang tetap tidur telentang dengan membuka tangannya agar Dave mau mendekatinya.

Setelah Dave mendekati Bu Evelyn tetapi Bu Evelyn tetap berbaring melainkan dia hanya ingin kontol Dave dekat dengan wajahnya agar dia bisa menciumnya lalu mengulumnya hingga bersih sambil menatap Dave dengan penuh arti.

"Apa yang baru aku lakukan?"batin Dave ketika dia mengamati Bu Evelyn yang sedang membersihkan kontolnya dengan mulutnya sedangkan Dave mengamati sekujur tubuh Bu Evelyn yang telentang dan memeknya dihiasi rimbunan rambut ditaburi cairan putih maninya.

Setelah kontol Dave bersih maka Bu Evelyn bangkit dari sofa lalu menata rambutnya terlebih dahulu kemudian dia bangkit berdiri menyimpulkan kembali tali gaunnya lalu dia berjalan menuju mejanya sedangkan Dave merapikan celana dan kemejanya.

"Dave ,aku cuma minta fasilitas asuransiku diubah dikit menjadi lebih besar untuk masalah biaya premi lebih dari yang diberikan kantor tidak apa-apa sebab aku mau menambahinya dengan uangku sendiri dan terima kasih kau telah menyirami rahimku",ucap Bu Evelyn yang mendekati Dave terus tersipu di dada Dave.

"Iya itu bisa kuubah",ucap Dave yang merangkul Bu Evelyn terus mengecup kening Bu Evelyn.

"Aku pamit pulang yah",ucap Dave yang hanya dijawab oleh Bu Evelyn dengan anggukan terus mereka berciuman sambil tangan kanan Dave masuk ke dalam rok Bu Evelyn untuk merabai memeknya untuk yang terakhir kalinya.

Lalu mereka berpelukan sebentar kemudian Dave meninggalkan Bu Evelyn sambil membawa ilustrasi Bu Evelyn untuk dipelajari lagi.

Sesampainya di cottage Dave tidak menemukan kakak iparnya di ruang depan melainkan kakak iparnya berada di ranjang lagi menonton TV dengan memakai jubah mandi.

Setelah menaruh ilustrasi Bu Evelyn maka dia melepas sepatu dan jasnya terus naik ke ranjang ikut berbaring di sebelah Sao Indri.

"Sao..."ucap Dave yang tak dihiraukan oleh Sao Indri yang tetap fokus menonton TV.

"Sao kok diem sih atau Sao Indri lagi marah yah?"tanya Dave yang berusaha mendekati Sao Indri.

"Bagaimana hasil pertemuanmu dengan Bu Evelyn?"tanya Sao Indri yang akhirnya mau membuka suara tapi wajah tetap menghadap ke depan.

"Semua berjalan lancar tapi ..",ucap Dave yang tidak dilanjutkan karena sesuatu yang berat dia ucapkan.

"Tapi apa?"tanya Sao Indri tanpa menoleh ke Dave dan tetap fokus menonton TV.

"Ilustrasi Bu Evelyn minta diubah karena dia minta fasilitas asuransinya diperbesar dan apabila biaya preminya tambah lebih besar dari budget yang diberikan perusahaan dan dia tidak mempermasalahkan sebab dia mau menambahnya dengan uang pribadinyai",ucap Dave yang ikut melihat TV.

"Ooh..cuma itu aja lalu apakah Bu Evelyn ada meminta sesuatu atau semacam Fee kekamu?"tanya Sao Indri yang menyandarkan kepalanya ke pundak Dave.

"Tidak ada tapi ...",ucap Dave yang tidak berani melanjutkan karena takut Sao Indri cemburu dan marah.

"Tapi apa?"tanya Sao Indri yang mengangkat kepalanya terus menoleh ke Dave yang menundukkan kepala.

"Ehh..",jawab Dave yang mulutnya tidak berani membuka.

"Sudah kamu ngomong aja deh sebab aku lebih tahu untuk masalah kayak gini atau kamu barusan tidur sama dia",ucap Sao Indri yang menatap Dave yang akhirnya mau menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Maafkan aku Sao yang telah mengkhianatimu dan janji itu yang terakhir",ucap Dave yang berusaha meyakinkan Sao Indri.

"Ya sudah aku maafkan dan juga aku tidak mau proyek ini gagal hanya karena kamu tidak mau melayaninya jadi aku ingin proyek ini deal walaupun kita harus bersepakat dengan setan",ucap Sao Indri yang kembali menyandarkan kepalanya ke pundak Dave.

"Iya ,Sao",jawab Dave mengecup kepala kakak iparnya yang menyandar di pundaknya.

"Ceritakan bagaimana kalian melakukannya?"tanya Sao Indri sambil tangan kanannya berada diatas gundukan Dave.

"Pertama kami membahas Masalah ilustrasi tetapi entah kenapa Bu Evelyn sepertinya memancing syahwatku dengan duduk di sofa dengan kaki terbuka sehingga aku bisa melihat celana dalamnya yang transparan berwarna biru sehingga aku bisa melihat bulu kemaluannya tetapi aku memalingkan mukaku agar aku tidak melihatnya sebab aku berusaha seprofesional mungkin agar aku tidak mau proyek ini gagal hanya karena aku tidak bisa menahan nafsuku",ucap Dave yang melihat TV.

"Terus",ucap Sao Indri yang jarinya sudah memainkan gundukan Dave dengan meremasnya.

"Namun tiba-tiba Bu Evelyn duduk dipangkuanku sambil menjelaskan permintaannya tentang asuransinya sambil mengarahkan tanganku ke payudaranya",ucap Dave sambil tangan kirinya memegang paha kakak iparnya terus menyibak jubah mandinya lalu tangan itu menyusuri selangkangan kakak iparnya sampai menyentuh mulut kemaluan kakak iparnya yang berambut.

"Lalu"ucap Sao Indri yang tangannya mulai membuka resleting celana Dave lalu masuk ke dalam terus merabai gundukan selangkangan Dave yang masih terlindung oleh celana dalam Dave.

"Ya terjadilah persetubuhananku dengan Bu Evelyn",ucap Dave yang tangannya naik ke selangkangan Sao Indri hingga bisa menyentuh belahan kemaluan kakak iparnya terus kedua jarinya mulai mengobel klitoris Sao Indri sedangkan tangan Sao Indri sudah memasuki celana dalam Dave dan mengocok kontol Dave.

"Dave , lepasin bajumu", perintah Sao Indri yang menghentikan kocokannya pada kontol Dave maka Dave bangkit berdiri terus mengikuti perintah kakak iparnya dengan melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuhnya setelah itu Dave kembali berbaring di sebelah kakak iparnya.

Maka terjadilah persetubuhan mereka pada saat itu juga karena Sao Indri terangsang ketika mendengar cerita Dave tadi dan setelah tempek Sao Indri digenjot oleh Dave dan diludahi oleh kontol Dave dengan pejuhnya bahkan Dave sempat menfoto Sao Indri yang tidur mengkangkang dengan mani Dave menempel dimulut kemaluannya.

"Saoo...kamu sexy sekali", ucap Dave setelah memfoto terus mengenyot puting Sao Indri dan berciuman terus tidur telungkup di sebelah Sao Indri dengan tangan memeluknya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd