Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

Bimabet
BAB XI



Mauliate Ma Inang
( Terima kasih , Ibu)



Foto Dave dengan toga sambil tersenyum lebar memeluk ibunya tergantung di dinding rumah kontrakan mereka. Di sampingnya juga foto Iva yang beberapa bulan lalu diwisuda di IPB, juga terpajang disitu bersama sang ibu.

Iva tersenyum dan merasa terharu, meski abangnya tidak hadir saat dia diwisuda, namun doa serta dukungan moril dan finansialnya selama ini sungguh luar biasa, sehingga semenjak dia kuliah dan diwisuda, semua berkat dukungan sang abang yang selalu lancar mendukungnya.

Dia sudah berpakaian rapi, sambil menunggu sang ibu yang sedang mandi. Hari ini dia melarang ibunya ke pasar, meski hari Sabtu adalah hari pasar sedang ramai dan penuh biasanya, namun hari ini Iva minta ibunya untuk menemaninya, bahkan dia sedikit memaksa untuk ibunya harus ikut bersamanya.

Meski bingung dan tidak tahu hendak kemana, akhirnya Berta pun mengikuti kemauan anak bungsunya ini. Bahkan sempat dia ribut karena diminta pakai baju yang baru dibelinya, sedangkan Berta ingin pakai baju biasa saja, namun Iva bersikeras kembali agar ibunya ikut apa yang dia inginkan.

“mau kemana kita ini dibikin kau…..” protesnya ke Iva

“udah sih Ma…. ngga usah protes deh…. ikut aja bentar…”

“iya tapi mau kemana….”

“ada deh….”

“macam-macam aja kau ini ah….”

Selagi ibunya bersalin pakaian, Iva dengan sedikit terenyuh menatap sekeliling ruang tamu rumah kontrakannya ini yang sudah sekian tahun mereka tinggali. Begitu banyak kenangan, baik suka maupun duka di rumah ini. Rumah sederhana dan sering dulu mereka telat bayar kontrakannya. Rumah yang sudah berjasa melindungi mereka dari terik dan hujan.

Iva ingat bagaimana cibiran keluarga, tetangga bahkan orang lain yang tidak harusnya mengomentari kondisi mereka, yang ikut seakan punya hak untuk mengomentari hidup mereka bertiga.

Berta itu percuma punya dua anak sarjana, rumah masih ngontrak

Anak kerja di Jepang, tapi rumah kumuh begitu

Ini yang rumahnya anaknya kerja di Jepang?

Iva tahu ibunya sudah kebal dengan sindiran dan hinaan seperti itu. Bagaikan sudah jadi bunga telinga saja kata-kata seperti ini bagi Berta, semenjak Dave dan Iva masih kecil pun sudah banyak emndapat intimidasi lewat kata-kata seperti itu.

Yang penting anakku berhasil semua dan jadi sarjana

Itu selalu yang jadi hiburan buat Berta. Dan Iva tahu, jauh di dalam hati ibunya pasti ingin punya rumah yang jauh lebih layak dari yang sekarang ini. Iva juga tahu ibunya lagi giat menabung, karena semenjak pindah ke kios yang sekarang, pendapatan ibunya lumayan naik omsetnya, dan untungnya untuk sekolah Iva kemarin sudah ditanggulangi Dave.

Melihat ibunya yang sedang menyisir rambutnya, Iva jadi terharu melihat sang ibu. Wanita tangguh yang berjuang keras berjualan sayuran di pasar, hanya untuk bisa menyambung hidup dan memberi yang terbaik untuk anak-anaknya.

Dia yakin ibunya akan sangat kaget dengan apa yang dia akan tahu beberapa menit ke depan. Karena semua ini dirahasiakan oleh semua orang, termasuk dirinya ke ibunya, karena dia dan Dave ingin memberikan kejutan terindah untuk ibunya kali ini



**************************


“rumah siapa ini, Boru?” tanya Berta kaget

Dia mengira akan diajak jalan jauh, karena dia sudah dandan rapi-rapi, tapi ternyata diajak ke tempat yang jaraknya hanya sekitar 1 km dari rumahnya.

“ayo Mak….” ajak Iva

“eh ini rumah siapa?”

Iva tidak menjawab, malah dia membuka pintu pagar yang tidak terkunci.

Rumah berlantai dua ini baru selesai dibangun, dan ada sebuah mobil yang masih baru tanpa ada plat nomornya terparkir di garasinya. Ada beberapa motor terparkir di luar pagar, dan kelihatan sekali rumah ini baru selesai di bangun. Untuk ukuran area ini, rumah ini sudah termasuk mewah dan besar.

“ini rumah siapa?” Berta kembali bertanya, karena dia melihat Iva malah memasukan motornya ke dalam garasi dan diparkir di samping mobil baru itu.

“kamu main masukin aja motornya….”

Iva tersenyum lebar.

“ayo….” dia malah menarik tangan mamaknya.

Mereka lalu masuk ke dalam rumah

“tante…. “ sapa Dimas yang ada disana

“eh… Dimas…..”dia kenal dengan sahabat Dave itu

“iya Tante, silahkan…..”

Pria itu lalu keluar dengan beberapa tukangnya, menimbulkan rasa aneh di hati Berta.

Berta semakin aneh melihat ruang tamu mungil yang ada sofa mini, dan dinding yang masih polos. Dia bingung dan bertanya tanya, namun tak urung dia mengikuti juga langkah anaknya yang masuk ke dalam ruang yang lebih besar di bagian dalam.

Dada Berta bagaikan berhenti berdetak…….

Foto dia bersama Dave di Tokyo terpajang disana dengan ukuran besar, dan disampingnya ada foto dia dan Iva juga dengan ukuran yang lebih kecil, lalu disampingnya ada foto Iva dan Dave berdua, foto saat mereka di bandara sebelum abangnya berangkat….

Berta tergagap melihat semua ini.

Ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan, serta sebuah kitchen set di dapur yang terlihat bersih dan luas, seakan menyambut kedatangan Berta.

“eh… ini… rumah…” wajah bingungnya terlihat jelas

Matanya beredar melihat rumah baru yang jelas sekali berbeda dengan rumah kontrakkannya

Iva tersenyum melihat ibunya yang bingung dan terlihat kaget sekali

“nak… ini rumah siapa?” tanyanya lagi

Iva tersenyum penuh haru, dia bagaikan tidak mampu menahan rasa harunya, melihat sinar mata kaget dan penuh tanya, dibalik rasa terkejutnya melihat rumah baru ini

“Nak…..” tanyanya lagi bingung

Iva menganggguk……

“dari abang…. buat mama…..” ucapan pelan tapi bagaikan guntur di langit bagi telinga Berta

Wanita itu terngangah

Bingung dan kaget

“rumah…..” suaranya kaget dan gagap

“Iya Ma…. rumah mama….” angguk Iva pelan sambil menahan tangis haru

Berta shock dan kaget…..

“buat Mama?”

“rumah kita??”

Iva mengangguk dan langsung memeluk mamanya

“iya Ma……”

Berta tidak mampu berkata-kata.

Dia benar-benar kaget dan bingung dengan apa yang dia lihat

Tangisannya penuh haru pun turun, dia tidak mampu menahan rasa kaget dan juga rasa bahagianya. Dia tidak menyangka jika Dave akan membelikan rumah sebesar ini untuk dirinya.

“beneran ini, De?” tanyanya masih tidak percaya

“iya Ma….. ini rumah mama…. dibuatin sama abang…..”

Air matanya tumpah ruah seketika

Dia bingung antara haru, bahagia dan senang atas apa yang di lihat hari ini. Dia tidak menyangka jika hari ini, semua doa dan harapannya akan punya sebuah hunian yang layak akhirnya dijawab Tuhan hari ini.

Tangisannya terdengar kencang

Tangis kebahagian seorang ibu

“mama ngga percaya nak……” ujarnya sambil memeluk anak bontotnya

“benaran Mama…. “ pelukan erat sang anak ke pundak wanita yang kekar dan keras itu.

Iva tidak kalah terharu melihat ibunya yang menangis penuh haru bagaikan tidak percaya akan hadiah dari anaknya untuk dirinya. Dia sangat bahagia akhirnya ibunya yang sekian tahun mengorbankan hidupnya hanya untuk anaknya, agar anak-anaknya bisa berhasil dalam study, bekerja keras tanpa kenal lelah, tanpa berpikir akan dirinya, akhirnya mendapatkan sebuah kebahagiaan yang mungkin selama ini hanya dia pendam dalam hatinya apa yang dia inginkan, karena sadar diri akan keterbatasannya.

Iva lalu merenggangkan pelukannya. Dia lalu membuka tasnya, mengambil tabsnya dia, lalu membuka galerinya, lalu memutar sebuah vidio yang tersimpan dalam galerinya, yang kebetulan pagi ini dikirim untuknya agar diputar ke ibunya.

“shallom Inangku….. “ sapa Dave sebagai pembuka vidionya

“Puji Tuhan, akhirnya abang bisa menyelesaikan rumah yang selama ini kita idam-idamkan, dan bisa Inang dan Ade segera tempati…..” suara Dave agak terdiam sesaat

“ mohon maaf jika baru sekarang abang bisa bangun ini semua yah….”

Berta tampak menangis melihat wajah anaknya yang dengan balutan jas dan terlihat duduk di meja kerjanya

“ semoga Inang dan ade senang dengan rumah barunya….. “

“ini semua karena doa dan dukungan dari Inang buat abang…. sehingga Tuhan bisa buka pintu berkat buat kita…. “

“selamat yah Inang…. semoga Inang suka……”

Lambaian tangannya kemudian menutup vidio pendeknya itu

“inang yang makasih, amang…..” bisik Berta.

Terima kasih, anakku. Terima kasih Tuhan, bisik hati Berta. Ini jauh lebih indah dari apa yang dia harapkan selama ini.

“inang ngga pernah minta, tapi abang kasih jauh lebih dari yang inang harapkan…..” bibir kelu itu bertutur penuh haru

“sehat-sehat kau disana amang….. “

“Tuhan berkati setiap langkah kamu, Nak….”

Mata yang mungkin tidak pernah lelah, tangan yang tidak pernah letih, yang ada hanya rasa ingin selalu berbuat yang terbaik untuk anak-anaknya, akhirnya dia bisa merasakan sukacita besar dalam hidupnya. Bukan rumah kecil yang sederhana yang selama ini dia idam-idamkan bisa dia beli dengan hasil tabungannya nanti, tapi rumah besar dengan 4 buah kamar, 2 lantai dan sudah lengkap dengan furniturnya, itu yang Tuhan kasih untuk dirinya lewat tangan anaknya.

Airmata harunya kembali tumpah saat Hamba Tuhan datang ke rumahnya dengan tim mereka untuk mendoakan rumahnya. Berta masih sulit percaya saat ini dengan apa yang dia rasakan saat ini.

Momen yang terasa sangat indah apalagi kemudian Dave menelpon lewat sambungan whatsapp vidio calling dengan ibunya. Suasana haru yang dividiokan oleh Iva, yang kemudian diposting di instagramnya, bersama foto mereka berdua, dengan latar belakang beranda depan rumahnya, serta mobil barunya, yang diberi caption oleh Iva dengan singkat, Berkat Tuhan indah pada waktunya.

Postingan Iva pun langsung mengagetkan semua kaum keluarganya dia, yang tahu dan berteman di IGnya. Bahkan ada satu komen dan like dari Wiwik, sahabat abangnya, yang menuliskan kalimat, congratulation, De…. selamat atas rumah barunya yah…. berkah selalu, dan send my big hug buat Dave…..



******************************

Rasa lelah tidak mereka perdulikan, sepanjang hari ini mereka pun segera mengurus pindahan, bahkan banyak tetangga mereka ikut membantu.

Kaget dan shock semuanya saat mendengar ternyata rumah besar yang sedang dibangun dan ditutupi seng selama ini, adalah milik tetangga mereka, Tante Berta dan Iva.

Senyuman bahagia tidak putus dari wajah Iva dan Berta. Apalagi saat melihat kamar mereka, yang bukan hanya bagus dan bersih, tapi juga dilengkapi kamar mandi di masing-masing kamar, beserta layar lcd dan air conditioning. Sesuatu yang mahal dan tidak pernah terpikir akan mereka rasakan, karena selama ini di rumah sederhana mereka hanyalah kipas angin saja.

Dan hari minggu siang, semua kaum keluarga berkumpul, karena ada ibadah ucapan syukur yang dilaksanakan oleh keluarga Berta selepas pulang dari gereja.

“apa yang Tuhan kasih ini, lebih dari apa yang saya minta….” ucap Berta saat diminta bersaksi di hadapan keluarganya.

Dengan penuh cucuran airmata haru, dia kembali menyampaikan apa yang jadi isi hatinya.

“banyak yang bilang, percuma kau Berta… punya anak sarjana… tapi rumah pun ngontrak…”

“anak kerja di luar negeri, rumah kau pun mau roboh…..”

“anak kuliah dan sudah kerja… tapi tak ada tai-tai kucing di badan kau….”

Mata itu berlinangan airmata haru mengingat semua hinaan untuk dirinya.

“ tidak ada sedikit pun saya bilang ke Dave…..”

“tapi Dave anak yang tahu kesulitan orang tuanya…. tidak pernah dia bikin susah mamanya… dia kuliah beasiswa terus… dan saat dia kerja, dia lihat adiknya sampai adiknya lulus…..”

“setiap telpon, selalu bilang… sehat-sehat inang… sabar-sabar Inang….”

Binar itu muncul dimata tua itu

“dan sekarang…. inilah hasilnya… inilah tai-tai kucing yang orang bilang……”

“saya tidak bisa bilang apa-apa, saat Iva kasih sertifikat rumah atas nama saya… mobil juga atas nama inangnya…. “

“saya sebagai orangtua tidak pernah meminta…. tapi Tuhan gerakan hatinya dia… sehingga dia kasih hadiah terindah buat saya dan Iva…..”

Tepukan tangan pun bergemuruh

“saya yakin dan percaya, ini semua kebaikan Tuhan untuk saya dan anak-anak saya…. semua karena kebaikan Tuhan….” tutup kesaksian Berta kemudian.

Sementara itu Iva sibuk dengan mengatur semua acara, dan kadang dia membantu di dapur, meski acara mereka kali ini sederhana saja dan menggunakan catering untuk makanan.

Ada beberapa komen di IG termasuk dari Wiwik dan beberapa teman gereja abangnya yang memberi selamat kepadanya, yang kemudian dibalas oleh Iva dengan ucapan terima kasih.

Dan ada sebuah account yang meminta untuk follow accountnya Iva.

Account wanita dengan dilengkapi huruf kanji.

Iva lalu mencoba menscrolling account itu, dan betapa kagetnya dia, ada beberapa foto yang menarik perhatiannya dia. Karena di dalam foto itu ada wajah abangnya Dave di kantor dengan beberapa kawannya, dan ada beberapa foto yang hanya berdua dengan seorang wanita Jepang, yang bertuliskan huruf Kanji yang dia tidak mengerti apa isi postingan itu.

Account itu dengan nama @Keikoyamada92.

Sebuah tanya pun muncul di hati Iva, karena selama ini Dave tidak pernah menceritakan akan kedekatannya dengan wanita mana pun. Meski dalam foto-foto yang diposting itu terlihat kedekatan wanita cantik itu dengan abangnya, yang walau agak kaku, namun terlihat sangat dekat sekali, dan ini tidak pernah terjadi sekalipun, semenjak masa-masa kuliah di UI saat abangnya dekat dengan Tari.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd