Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku Dan Atasan Suamiku

Menemukan Jati Diri

Part 2 ( Perasaan aneh )

Mulustrasi/ilustrasi dalam gambar AI
Nadin

Mulustrasi/ilustrasi dalam gambar AI
Steffan


Ia begitu bersemangat dan rakus menjilati bagian selangkanganku sampai – sampai CD ku menjadi sangat basah, aku tak begitu mengerti kenapa ia tak sedikitpun merasakan jijik ketika menjilati bagian selangkanganku, justru sebaliknya ia sangat bernafsu .

Lalu perlahan – lahan ia mulai menyibakkan cd ke samping agar ia dapat melihat bentuk va*inaku dan ia tersenyum dan mulai menjilatinya dari atas hingga kebawah, jujur saja aku merasa terangsang dengan sensasi aneh ini, dan aku tau bahwa saat ini aku mengeluarkan cairan dari vagina ku sendiri, ia menjilatinya sangat liar dan terkadang memasukkan lidahnya kedalam vaginaku, dengan gerakan halus namun terkadang juga sangat liar, aku hanya menahan desahan dari multku dengan menutupi mulutku oleh kedua tangan, cukup lama ia bermain di bagian vaginaku lalu ia berdiri dan menenggak botol yang berisikan wine, lalu menciumku dan menumpahkannya pada mulutku .

Oooh.. rasanya begitu rendah diriku di hadapannya, aku bahkan menerima semua perlakuan yang tak senonoh dari dirinya, namun inilah kesepakatan yang aku setujui agar tony suamiku bisa lekas membaik .

Tidak puas menciumku dan menumpahkan wine ke dalam mulutku, ia pun pergi entah kemana, karnna sedari tadi aku hanya menutup mata, tak lama terdengar suara tutup botol terbuka dan ia mulai menumpahkan lagi wine yang di dalam mulutnya ke mulutku .

Aku pun perlahan mulai kehilangan kesadaran karna terlalu banyak minum hingga tak sadar seperti apa kejadian selanjutnya, yang aku tahu adalah ia menggotongku ke kasur yang besar .



Ke esokan hari (1 hari bersamanya )
Pagi hari



Aku terbangun dari tidur yang lelap, cahaya yang terang dari kaca besar menyilaukan mata . aku perlahan bangun dan duduk perlahan dengan rasa pusing yang masih menyisakkan, dimana aku sekarang ? mengapa aku berada disini ? entah berapa lama dan sejak kapan aku tertidur, sayup – sayup aku melihat seorang pria tanpa memakai busana bagai siluet karna cahaya yang menyinarinya, ia pun menghampiri ku



“ selamat pagi nadin apa tidurmu nyenyak ? kamu sangat berisik semalam, apa kamu tahu ? “ ya pria itu adalah steffan . Tunggu ! kemarin aku ? lalu steffan berbicara lagi “ ya kamu tidur dengan ku nadin haha, apa kamu merasakan nikmat semalam ? apa kamu Cuma merasakan efek dari wine hingga kamu pingsan ? “ oh tidak dia benar – benar menjamah dan menyetubuhi ku, lalu aku menjawabnya


Aku :” tidak juga, aku hanya mengalami mimpi buruk semalam “



Steffan :” bagaimana mungkin mimpi buruk ? bukankah itu adalah pengalaman pertamamu ? lagipula aku yakin, itu pasti terasa nikmat untukmu, bukan kah begitu ? “
sambil menuangkan air putih ke dalam gelas dan memberikannya padaku . aku menerimanya dan kuminum air putih yangia berikan kepadaku . aku tak menjawab pertanyaannya dan ketika aku akan pergi dari kasur dan menyibakkan selimut yang menutupi tubuhku betapa terkejutnya aku melihat tubuhku yang telanjang tanpa sehelai benangpun “ hei apa yang tadi aku katakan memang benar kan ? “ lanjutnya . Aah aku masih tidak terima dengan perlakuannya, berarti semalaman dia melakukannya tanpa penolakan dariku ? aku pun menitihkan air mata ku tanpa sadar, aku menyesali atas kejadian semalam dengannya lalu ia mengajakku untuk meninggalkan kasur “ bangun, mari kita mandi “ aku pun dengan sangat terpaksa mau mengikuti ajakanya .

Setelah sampai di kamar mandi, aku terkejut melihat kamar mandi yang luas dengan fasilitas yang lengkap dan besar, sangat berbeda dengan kamar mandi di rumahku, ini benar – benar mewah, saat ia pergi dari kamar mandi entah mau apa lagi, aku langsung menuju bathtub besar dan merendam diri dengan posisi membelakangi steffan jika ia sudah kembali .
Tak lama suara pancuran air dari shower terdengar, dan aku tak mau membalikkan badan atau sekedar melihatnya


Steffan :” aku sudah melihat seluruh tubuhmu nadin, jadi kamu tidak perlu menutupinya atau merasa malu untuk terlihat lagi olehku, mari kesini atau aku kesana “ lalu aku pun harus menuruti perkataanya .

Aku mulai bangun dari bathtub dan menghampirinya, di saat aku berjalan sambil menutupi dada dan selangkangan, ia berbalik badan dan melihat seluruh tubuhku dari atas sampai bawah dan berbicara



Steffan :” hmmm..... apa ada yang salah ? “



Aku :” maafkan aku, ini hanya sedikit aneh, aku belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, bahkan dengan suamiku sekali pun “
kataku sambil berjalan ke arahnya .

Ia hanya tersenyum mendengar perkataanku, sambil melipatkan kedua tangannya ke atas sambil berkata

Steffan :” nah maka dari itu mulai sekarang kamu harus belajar, mungkin kamu bisa melakukan hal yang sama nanti dengan suamimu di saat ia sembuh nantikan ? “ sambil tersenyum .
Aku yang mendengarnya merasa aneh dan menghempitkan dahi

Aku :’’ eeehh ? “


Steffan :” ambilkan sabun dan spons di sana, dan cobalah untuk menyabuniku “

Aku tak banyak berbicara, langsung saja aku meneruti perkataanya dan mulai memberikan apa yang ia perintahkan kepadaku, namun ia tertawa dan mengatakan


Steffan :” ahaha bagus terima kasih, tunggu apalagi, mulailah dari atas leher sebelah sini “ sambi menunjuk arah yang ia inginkan .
Dan akupun mulai menyabuninya secara perlahan – lahan hingga sampai pinggul dan berhenti disitu aku merasa gugup jika harus melanjutkannya hingga ke bawah



Steffan :” ohaha ayolah lanjutkan saja sampai dengan kakiku nadin, masih ragu setelah aku sudah tahu seperti apa bentuk tubuh telanjangmu “ Rasanya seperti tertusuk mendengar dia mengatakan hal seperti itu “ ceritakan padaku apa saja yang kamu lakukan dengan suamimu setiap harinya ? apa kalian menjalani hidup dan sex yang membosankan ? ap... “ aku sangat muak mendengarnya sehingga aku memotong pembicaraanya dengan mengatakan


Aku :” tolong berhenti berbicara seperti itu, akan kuturuti apa kemaunmu namun berhentilah berbicara “ nadaku dengan tegas .
Lalu ia menatap mataku dengan tajam

Steffan :” ohh oke, maaf . lalu bisakah sekarang kamu mencuci bagian selangkangan ku ? “ dengan nadanya yang dingin dan dahi menaik ke atas “ pastikan mencucinya dengan amat sangat baik, kamu akan menghabiskan banyak waktu dengan penis itu selama 23 hari kedepan “ lanjutnya . Lalu aku melakukannya dengan persaan jijik dan mulai berlutut di hadapannya dan mulai membasuhi seluruh selangkangan hingga kaki ya ku melewatkan penisnya “ apa aku kurang jelas mengatakannya ? aku malas mengulanginya, jadi lakukanlah seperti apa tadi aku menyuruhmu “
Dengan perlahan – lahan aku mulai memberanikan diri untuk membersihkannya dari bulu yang tumbuh di atasnya lalu di lanjutkan dengan yang lainnya, aku tak begitu memperhatikan seperti apa bentuk penisnya “ bukan Cuma aku yang mandi pagi ini bukan ? lalu kenapa kamu tidak membasuhi seluruh tubuhmu dengan sabun itu ? apa kamu mau aku yang menyabunimu ? “ langsung saja aku juga membasuhi sabun keseluruh tubuhku tanpa lagi menjawabnya .
Setelah semua selesai steffan pun menyalakan lagi showernya untuk membilas sabun di tubuhnya dan memelukku hingga tubuhku juga bersih semuanya, lalu ia pergi dan mengambil 1 handuk ya hanya 1 anduk dan menyuruhku mengelap semua sisa air di tubuhnya begitu juga tubuhku, tak hentinya ia terus saja menyuruhku seperti bayi merengek


Steffan :” sekarang bersihkan p*nis itu pakai mulutmu “ sambil melipatkan tangannya kedepan dan nada yang tegas .
Haahh ? apa dia sudah gila ? menyuruhku untuk membersihkan penisnya memakai mulutku, bukankah tadi sudah ku basuhi dengan sabun sehingga itu sudah cukup bersih menurutku, aku tak menjawabnya melainkan memalingkan tubuhku dan berkata


Aku :” a..apaa ti..tidak aku tidak mau melakukan itu ! “ dan tertunduk dalam posisi duduk di lantai .


Steffan :” kenapa ? apa kamu pernah di paksa untuk melakukan blowjob oleh suamimu sebelumnya ? hahaha “
sambil duduk persis di belakangku dan memegang bahu


Aku :” aa..aku “ aku tak lagi kuat dengan perlakuannya sehingga tidak dapat melanjutkan lagi berbicara .

Steffan berdiri lalu berjalan pergi meninggalkanku yang terduduk lemas di bawah shower sambil berkata


Steffan :” jangan khawatir, aku masih punya banyak cara untuk melatihmu hingga saya yakin nantinya kamu terbiasa dengan semua sex yang ku ajarkan padamu sehingga suamimu mendapat kepuasan lebih dari sebelumnya ahaha “ setelah steffan pergi aku pun mulai bangun dan membersihkan tubuhku sendiri .
Lalu aku pergi keluar dan menuju lemari yang menyimpan semua baju yang ku persiapkan kemarin setelah memakai baju, aku pun mencium aroma masakkan yang sangat wani dan enak, lalu suara dari arah tengah rumah ini memanggil - manggil namaku, yah siapa lagi jika bukan steffan, dan aku pun berjalan mengarah ke tempat suara yang memanggilku tadi


Steffan :” nadin, kemarilah, setidaknya sebelum aku berangkat kita sarapan terlebih dahulu “
Cihhh kita kamu bilang

Aku :” iyaa “ seperti biasa, aku selalu menundukan kepala kepadanya


Steffan :” mari silahkan duduk di sini “
Sreeet.. suara denyitan kayu yang bergesekan dengan lantai yang bersih ini, aku pun mulai duduk tepat di sampingnya dengan kursi yang ia sediakan untukku duduk


Steffan :” ambil lah sepuasnya yang kamu mau, dan ingatlah seperti apa menu sarapanku dan mmm lain kali sediakan lah setiap harinya untukku “
Aku pun melihat semuanya, hanya roti, selai keju dan coklat kacang Dll .
Setelah mengambil roti hingga sampai menghabisinya tak ada sepatah kata apapun darinya, lalu alarm dari jam yang ia pakai berbunyi dan ia tak lama menghabiskan semua makananya


Steffan :” oiyaa kamu boleh pergi untuk mengunjungi suamimu sekarang namun ingat, aku tidak ingin nanti jika aku pulang kamu tidak ada, mengerti nadin ? lalu ia pergi meninggalkanku dan mengeluarkan uang, ia taruh di meja tanpa memberi tahuku untuk apa uang itu, ia pergi begitu saja seperti layaknya seorang pria yang menyewa jasa pelacur .



Siang hari
Dirumah sakit




Aku membawakannya beberapa makanan dan buah yang kubeli tadi di perjalanan menuju rumah sakit, ketika aku datang ternyata tony sedang tertidur lelap, tak tega rasanya untuk membangunkan dari tidurnya .

Aku duduk di sebelah dan selalu memandanginya, di saat seperti ini aku menyesali perbuatanku atas penghianatan ini terhadapnya, dengan murah dan begitu rendahnya hingga bisa – bisanya aku menjual tubuhku untuk steffan atasan suamiku sendiri, rasa pusing semalam masih tersisa hingga siang ini, angin yang dingin dan suasana yang sunyi di rumah sakit ini menjadikan rasa ngantukku muncul .
Sebaiknya aku tidur saja sambil menunggu tony suamiku bangun


Tony :” nadin..... nadin.. “ panggil suamiku

Aku :” heuhh yaa ?! apa yang salah ? apa kamu perlu sesuatu ? maaf aku tertidur “ ahhh aku terkejut, bisa – bisanya aku tertidur lelap di saat posisiku duduk .
Entah berapa lama aku tertidur, aku rasa ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa ngantuk


Tony :” nadin kamu sepertinya sangat kelelahan, aku minta kamu untuk berhenti melakukan ini, aku tidak ingin kamu terlalu memaksakan diri “ sambil meraih tanganku


Aku :” ti..tidak ! pekerjaanku ini cukup menyenangkan, apa kamu tahu ? pekerjaanku benar – benar cukup menyenangkan, kamu tak perlu khawatir sayang, soal aku yang kelelahan hanya saja semalam aku menonton tv hingga larut malam hehe “ senyumku padanya agar ia tak khawatir soal keadaanku saat ini


Tony :” hahhh.. syukurlah kalo memang seperti itu, aku ngerti senang rasanya mendengar jika kamu benar – benar senang dan menikmati pekerjaan mu, lega rasanya tapi pastikan untuk tidak memaksakan diri, istirahat juga sangat perlu sayang “ ia meraih wajahku dan menariknya hingga bibirnya menyetuh dahiku “ ngomong – ngomong ini sudah mau larut, lebih baik kamu pulang sekarang supaya kamu bisa istirahat lebih awal “ aku pun merasa sedih untuk kesekian kalinya dimana sebenarnya pekerjaan yang aku jalani saat ini adalah menjadi istri sewaan untuk atasannya, aku berbohong, dan aku memeluknya dengan sangat – sangat erat . lalu


Aku :’’ ya kamu benar, aku akan pulang sekarang, sampai bertemu besok “



Aku melangkah pergi meninggalkannya di ruangan rumah sakit, dan memesan taxi untuk kembali ke kediaman steffan, dan sesampainya di rumah steffan beruntunglah ia belum pulang dan aku lebih dulu pulang sebelum ia datang .
Aku memasuki rumahnya dan membersihkan diriku sendiri juga menunggu steffan datang, sekitar 1,5 jam aku berada di rumahnya, lalu suara klakson mobil berbunyi dari arah depan gerbang, akupun dengan cepat menghampirinya lalu membantu steffan untuk mendorong gerbang yang besar nan mewah ini .
Saat steffan turun ia tersenyum dan berkata


Steffan :” apa kamu tidak ada niatan untuk mencium tanganku ? ahaha “ sambil tertawa ia pun menggandeng tanganku dan membawa masuk kedalam sambil tangan satu laginya membawa beberapa kantung plastik . “ hei ayolah jangan selalu saja diam begitu jika aku bertanya padamu nadin “


Aku :” tidak “

Hanya gelak tawa darinya ketika tahu jawabanku atas pertanyaannya yang membuatku sedikit tersinggung .

Aku dan steffan sampai di ruang tengah rumahnya dan ia memberikan kantung plastiknya dan itu ternyata berisikan daging dan satu lagi sepertinya mainan, mainan ? apa dia benar- benar beli mainan ? aku bertanya – tanya buat apa semua mainan ini ? aneh .
Lalu aku menyiapkan semua makanan di meja makan, aku dan dia memakan makanan yang sama dalam satu meja .

Iyah beginilah cerita kehidupanku saat ini hingga 23 hari kedepan yang akan menghabiskan waktu bersamanya, seorang istri mengunjungi suami di rumah sakit saat jam besuk dan menjadi istri sewaan selama sisa waktu dari sore hingga pagi hari .

Aku rasa ini hidupku saat ini seperti di neraka, ia selalu saja mempermainkan tubuhku seperti mainannya, dan aku pikir aku bukanlah istri sewaan, melainkan budak sexnya .

Setelah menyelesaikan makan aku di ajak ke ruang tv olehnya


Steffan :” okee, sudah waktunya untukmu melepaskan pakaianmu nadin, mari sedikit bermain – main “ sambil berjalan ke arahku membawa sebotol wine .
Setiap kali steffan ingin mempermainkan tubuhku ia selalu membawa wine, akupun menurutinya dan perlahan membuka baju dan semua kain yang menempel di tubuhku .

Lalu ia dengan liarnya menjilati, menghisap, menciumku dan memberiku banyak wine hingga mabuk sejadi – jadinya, dan akupun perlahan menerima perlakuannya dengan pasrah, aku tak lagi menolak dan membantah, apalagi dengan kondisi yang sedang mabuk .

Hari – hari yang kulalui selalu seperti ini, bukan hanya menjenguk tony dan kembali ke rumah steffan, mabuk dan s*xpun sudah menjadi kegiatan setiap hari, ironis memang namun aku harus melakukannya demi tony .



Hari ke 12



Steffan :” nadin, tolong ambilkan sebotol wine dan mainan yang ku bawa minggu kemarin “


Aku menuruti semuanya yang ia perintahkan, bahkan saat ini akupun tidak memakai busana sedikitpun “ berbaringlah di meja, sebelum itu minum wine sebanyak yang kamu mau, bukankah kamu mengharapkan jika semua ini adalah mimpi ? minumlah “ kubuka dan aku meminumnya lalu berbaring di meja .
Steffan membuka kantung plastik yang tadi ku berikan, akupun penasaran mainan seperti apa itu ? mengapa ia menyuruhku untuk berbaring dan apa hubungannya mainan itu denganku ? ia mengeluarkan satu persatu mainannya .
Mainan itu berbentuk lonjong dengan kabel yang menyambung ke remot, aku tak begitu mengerti sebenarnya untuk apa mainan itu, dan juga ia mengeluarkan minyak dari saku celananya dan mulai membaluri minyak ke seluruh tubuhku dengan gerakan sedikit memijat, dan ada satu lagi botol kecil yang ia keluarkan dari sakunya lalu ia tuangkan di tangan lalu tanpa ragu memasukkannya kedalam vaginaku, dalam benakku aku berpikir oooh astaga sebenarnya apa tujuan steffan ini ? setelah selesai membaluri seluruh tubuhku dan memasukkan cairan ke dalam vagina, ia mulai menaruh mainan itu di kedua puting dan di atas vaginakku juga ia merekatkannya menggunakan selotip sambil tersenyum dominasi .

Setelah semua terpasang ia menekan remot . dan mainan itu pun bergetar di kedua puting dan vaginaku, sensasi panas dari minyak yang ia berikan juga mainan ini membuatku merasa jika lebih baik aku di setubuhi saja .

Ooohhhh.. rasanya sangat memalukan, namun perlahan aku juga mulai menikmatinya . beberapa malam bersamanya membuat cara berpikirku kacau dan yah aku pikir tadinya tidak akan mempengaruhi hidupku, ternyata aku salah, semua ini adalah untuk melatihku dia benar – benar melakukan pelatihan sekaligus mengubahku, lagipula aku terlambat untuk menyadarinya karna kesepakatan yang sudah aku setujui dengannya .

Setelah semua mainannya berfungsi sesuai dengan yang ia inginkan, ia pun menyalakan tv, apalagi jika bukan film porno, steffan begitu puas dengan apa yang ia lakukan kepadaku, bermain – main dengan tubuhku dan menonton film porno bersamaan denganku yang terbaring dengan mainan aneh ini di meja, bahkan steffan juga membiarkanku untuk tetap berada di meja sampai ia harus merekatkan diriku menggunakan selotip, tangan masing – masing ke samping kaki juga dan jika harus ku gambarkan kali ini badanku berbentuk X

Tak peduli aku menahan desahan dari permainan ini, sedikit demi sedikit suara desahan dari mulutku ini tak tertahankan sehingga membuat steffan tersenyum menang, dan bahkan dengan kurang ajarnya dia tertawa lalu meninggalkanku di atas meja ini dengan film porno yang masih berputar



Steffan :” hoooaaammm aku ngantuk, aku tidur duluan “



Aku :” he..heiii...bagaimana denganku steffan oohhh... lepaskan ini “



Ia tak mendengarkanku begitu sebaliknya ia malah berjalan acuh dan pergi meninggalkanku .

Rasanya sangat aneh, ohhh.. ingin aku terlepas dari semua ini, namun apalah dayaku yang seorang wanita . jika aku mengantuk pun rasanya aku tidak akan pernah tidur jika mainan ini masih bergetar di tubuhku, ooohhh..... lama – lama bisa gila jika harus bersamanya selama waktu yang di sepakati .

Aku begitu terangsang dengan mainan ini, kapan ini akan berakhir ? rasanya sangat tidak enak, suara desahan dari tvnya semakin lama semakin kencang membuatku penasaran dan pada akhirnya aku menyerah lalu menontonnya, adegan menunjukan seorang wanita yang memakai cosplay kucing dan kain apa yang menyala dan terlihat licin itu ? kenapa topeng di wajahnya hanya menyisakkan mulut saja ? benda apa yang menahan mulutnya itu ? seperti kalung yang melingkari leher namun yang ini terlihat berbeda, bagaimana cara wanita itu berjalan jika mata tertutupi oleh topeng yang ia sendiri pakai ? langkah kaki seseorang terlihat dari sudut kamera, dan tiba – tiba memasangkan collar dog di leher dan menuntun untuk berjalan mengikutinya, wanita itu seperti peliharan yang patuh .

Saat kamera menunjukan bagian belakang wanita ada buntut yang terpasang ? pria ini benar – benar menganggap jika wanita itu adalah peliharaannya ? wanita itu pun berdiri dan menaiki meja lalu memposisikannya seperti awal scene yang kulihat yaitu membungkuk dengan kepala di bawah dan pantat di atas, dan pria itu tak terlihat di kamera untuk waktu yang tak begitu lama, di saat pria itu datang lalu membuka resletingnya dan ooohh tidak, benda yang menempel di p*tingnya sama dengan apa yang terjadi padaku saat ini, pria ini pun memutari wanita yang membungkuk di atas meja lalu menampar – nampar nya dengan tongkat yang di sekelilingnya menempel karet hitam .
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd