----------------------------------------------------------
Cerita 118 – Anak Pak RT dan 3 Temannya
Kali ini menceritakan pengalaman si Parmin di perantauan.
Setelah lulus SMA si Parmin merantau ke ibukota.. yang kata tetangga-tetangganya banyak lowongan kerja dan bisa bikin orang kere jadi sukses.
– Gak tau dia bahwa Jakarta bikin orang kere makin sengsara.. hehe.. –
Dengan berbekal ijasah SMA-nya maka berangkatlah si Parmin ke belantara ibukota.. Jakarta..
Dengan sedikit keberuntungan si Parmin diterima bekerja di sebuah pabrik di daerah Bekasi.. – Weleh Bekasi apa termasuk Jakarta, Min..?–
Makin heran si Parmin.. katanya ibukota, kok kalo ujan musti berangkat kerja pakai sepatu bot..? – Ga beda di desa dong, Min..? –
Oke deh.. biarin saja si Parmin pusing dengan keadaan tempatnya bekerja. Yang mau saya ceritakan adalah kisah petualangan seks si Parmin di sana.
Si Parmin tinggal di Mes karyawan bareng dengan orang kantor.. Mes tersebut berupa rumah di perumahan dekat pabrik.
Tiap malam kerjaan si Parmin muter-muter kompleks perumahan, dia senang sekali karena banyak anak ABG di sana.
Dasar si Parmin.. biasa ketemu sama mbak-mbak di desanya.
"Kok di sini banyak ce ABG-nya yah.. mana cantik-cantik lagi..?" Guman Parmin sambil ngeces.
Dan yang bikin lebih heran lagi adalah sikap ABG-ABG di sini jauh lebih agresif daripada di desa Parmin.
Mereka berani nyamperin ke mes dan to the point ingin kenalan ama Parmin.
Sambil terheran-heran campur senang.. si Parmin menyalami 3 ABG yang malam itu nyamperin ke mes Parmin.
Temen-temen mes pada tersenyum aja ngeliat muka Parmin yang bersemu merah karena malu campur senang.
"Udah, Min.. ambil saja satu.. yang mana.." kelakar temen-temennya.
"Ah.. gila kalian. Emang apaan..? Main ambil saja..?" Gerutu si Parmin.
Setelah perkenalan yang singkat itu.. satu cewek ABG narik tangan Parmin ngajak keluar ruangan.
"Mas Parmin.. ada yang pengin kenalan tuh.." sambil nunjuk seorang cewe yang duduk di teras sebelah rumah.
"Ah.. ada-ada saja deh kamu.." elak Parmin.
"Beneran nih, yuk ke sebelah mas.." Sambil main tarik saja.. tuh ABG langsung nyeret Parmin ke rumah sebelah.
Mau gak mau si Parmin ngikut juga ke rumah sebelah.
"Mas, kenalin ini kak Yuni.. masih sepupu aku.." kata tuh cewek memperkenalkan.
"Ehh.. mmm.. saya Parmin, mbak.." ucap Parmin.
"Iya.. udah tau dari kemarin.." jawab Yuni to the point aja..
"Dah.. kalian ngobrol aja di dalam sono, biar asyik.." suruh sepupu Yuni main perintah.
Abis itu.. tuh cewek ngabur entah ke mana si Parmin gak sempet nanyain. Hehehe.
"Yuk, mas Parmin.. ke dalam aja.. gak ada orang kok.." ajak si Yuni sambil senyum dan memegang tangan Parmin.
Cleguk..! Si Parmin nelen ludah.. liat si Yuni diterangi lampu ruang tamu.
Cantik men.. dengan rambutnya yang lurus sebahu.. tinggi 158cm dan berat ideal.. dada 36an.
Sampai dalam Yuni menutup pintu.. kemudian mengajak duduk di sofa.
Sambil masih memegang tangan Parmin Yuni dan Parmin ngobrol ringan-ringan saja.
Yang bikin Parmin blingsatan adalah tangannya ditarik oleh Yuni dan ditaruh di antara kedua pahanya..
Waduh.. aku mau diapain nih..? Jangan-jangan dikerjain ama temen-temen ni..? Batin si Parmin khawatir.
Matanya berulangkali ngelirik ke jendela yang tertutup gorden.
Parmin dan Yuni duduk di sofa berdempetan.. Sehingga aroma wangi tubuh Yuni jelas terendus hidung Parmin.
Mmmm.. bau wangi yang merangsang kelelakian si Parmin.
Sambl ngobrol Yuni menatap mata Parmin dalam-dalam tanpa rasa sungkan sedikitpun..
sambil tangan Parmin pelan-pelan ditekan di antara kedua pahanya.
Parmin jelas merasakan hal itu.. Dan Parmin juga tau bahwa Yuni menatapnya dengan pandangan penuh arti..
Dari tatapan dan tangannya yang terasa mulai menyentuh pangkal paha Yuni.. membuat Parmin mulai terangsang juga.
Pelan tapi pasti senjatanya mulai bergerak-gerak kegerahan.
Suara Yuni juga makin terdengar bergetar.. seperti menahan sesuatu perasaan di dasar hatinya.
Tidak berbeda dengan Parmin yang juga menahan rasa ingin berbuat lebih.
Beberapa saat tak ada percakapan yang muncul dari mulut keduanya..
hanya saling tatap mata dan saling meremas tangan di pangkal paha si Yuni.
Tampaknya Yuni lebih agresif memulainya.. Dia tarik tangan Parmin makin dalam ke pangkal pahanya..
sementara kedua paha tersebut mulai agak terbuka dan matanya mulai sayu menatap mata Parmin, bibirnya mulai terbuka seakan minta sesuatu..
Parmin mulai gak tahan mendapat pancingan seperti itu.. Naluri lelakinya bangkit tidak terima begitu saja!
Dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Yuni.. Diciumnya bibir Yuni yang merekah itu dengan lembut, terasa balasan dari Yuni juga lembut..
Hanya hitungan detik kedua bibir itu telah saling lumat.. saling menjulurkan lidah.. seiring nafsu keduanya yang makin meninggi..
Tangan Parmin tak mau ketinggalan.. Dielusnya pangkal paha Yuni yang kini sudah agak mengangkang..
diangkatnya satu kaki ke atas pahanya.. sehingga makin leluasa tangannya bergerilya mencari sasaran.
Disingkapnya rok si Yuni.. sehingga tangan Parmin sekarang langsung menyentuh segitiga pengaman.. yang ternyata sudah mulai basah..
"Shhh.. ahhhh.. mass sshhh.." desah Yuni makin terangsang.. karena permainan tangan Parmin di sumber kenikmatannya.
Tak mau kalah juga Yuni dengan ulah kurang ajar Parmin itu..
Senjata Parmin yang sudah on berat dipegangnya dan dielus-elus dari luar celana kolor Parmin.
"Uhhhh..!?" Parmin kaget.. karena Yuni memencet kontolnya agak keras.. tapi kemudian disusul gerakan yang lembut di kontolnya.
"Mmm .. shhh.. mmm shhh..!
"Hmm.. nghh.."
Desahan keduanya saling bersahutan bagai irama syahdu di ruang tamu itu.
Kini tangan Parmin berusaha menyelinap ke dalam celana Yuni.. tapi kesulitan karena posisi duduknya..
Yuni kemudian mengangkat pantatnya.. membantu Parmin melepas celana dalamnya hingga terjatuh di lantai.
Disusul kemudian tangan Yuni menyelusup ke dalam celana kolor Parmin.. dan langsung menggenggam batang kontol Parmin yang besar dan hangat..
Terasa di tangan Yuni.. bahwa kontol itu berdenyut-denyut.. hangat.. dan basah di ujungnya.
Lantas dikocoknya kontol itu dengan bersemangat.. membuat si Parmin mengoyangkan pantatnya.. menyambut kocokan yang nikmat itu.
Di lain pihak jari-jari Parmin sudah menggosok-gosok celah yang basah dan hangat milik Yuni.. dibarengi goyangan pantat Yuni juga karena keenakan.
Bibirnya sudah perpindah ke leher Yuni yang putih dan wangi.. semakin merangsang nafsu Parmin.
Dijilatinya leher jenjang itu dari ujung dagu hingga belakang telinganya..
"Ssshhh.. ahhh.. sshhh.." kepalanya didongakkan.. menerima jilatan sensual dari lidah Parmin yang kini telah mahir soal jilat-menjilat.
Yuni ternyata tipe cewek agresif sekali.. Dia gantian mulai menyerang leher Parmin yang untungnya barusan mandi.. jadi gak bau keringet.
Sapuan lidah Yuni luar biasa.. jari-jari kaki Parmin sampai terjulur kaku menahan geli-geli nikmat..
dan langsung berpindah menyerang dada Parmin.. dengan cara menyingkapan kaos oblong putih yang dipakai Parmin..
Dijilatnya puting Parmin dengan penuh nafsu.. diisap.. dijilat.. dikenyot.. bagai bayi yang kehausan, dengan tangannya masih mengocok kontol Parmin..
Ruarrr biasa kenikmatan yang Parmin rasakan saat itu..
Hingga dia kini hanya terbujur kaku menahan rasa geli-geli nikmat yang disuguhkan oleh Yuni.. cewek yang setengah jam yang lalu belum dikenalnya.
Lidah dan mulut Yuni makin liar bergerak di dada Parmin.. gerakannya makin turun.. turun.. turun..
Parmin sudah siap menerima serangan yang mematikan berikutnya.
Dengan mata berbinar-binar.. Yuni memperhatikan kontol Parmin dalam genggamannya..
Tidak panjang sekali tapi gemuk.. dengan ujung berwarna kemerahan memancing nafsu untuk menerkamnya.
Dengan digenggam kedua tangannya di batang kontol itu.. lidah Yuni mulai mengeksploitasi.. bagaikan anak kecil menyantap permen kojek.
"Shhh ahhh.. ahhh gilaa.. enak Yun.. terusss..shhh ahhh shhh.." Mulut Parmin mulai bobol membungkam.
Yuni makin bertambah semangatnya mendengar desahan itu, kontol itu makin dilumatnya.. diisap.. dikulum..
dikeluar-masukkan di mulutnya.. terkadang dikocok-kocok.. "Sshhh.. hhhhh.." Peristiwa ini di luar perkiraan Parmin.. sehingga dia tidak siap..
Mendapat serangan yang bertubi-tubi dan binal ini Parmin kelojotan gak karuan.. pertahanannya hampir bobol..
Ujung kontolnya dikenyot-kenyot mulut Yuni.. sementara batangnya dikocok-kocok dengan 2 tangan mulus Yuni..
Beberapakali saja tubuh Parmin mulai mengejang-ngejang seakan kena setrum 110.. Kalo 220.. pingsan dah.. dijamin.
Sengatan itu mengalir cepat.. dari ujung kontolnya bergerak cepat ke seluruh ujung tubuhnya.. "Sshhh..ahhh.. aaagghhh..!"
Parmin tidak mampu bertahan lagi diserang habis-habisan oleh mulut dan tangan Yuni yang sangat mahir itu..
Jebol juga akhirnya peju yang dari tadi ditahan-tahan agar gak nge-crot duluan.
Mengetahui Parmin mulai mengejang-ngejang.. Yuni makin intensif.. sip sip.. menyerang kontol Parmin..
dan dengan semangat yang menggelora siap menerima jebolnya banjir lahar hangat kental dari ujung kontol Parmin yang sangat merangsang itu.
"Sshhhh ahhhh.. agghhhh..!"
Jrotttt..! Peju Parmin melesat keluar dari ujung kontolnya dan langsung bersarang di dalam mulut Yuni..
Bagai orang rakus kelaparan.. Yuni menelan semua peju yang tertumpah dari ujung kontol Parmin itu..
Kontol itu makin digeol-geolkan di dalam mulutnya..
Jelas saja Parmin makin melayang jauh tinggi ke puncak kenikmatan.. "Nghh.. hhh.." Lenguhnya nikmat.
Dengan sabar dan lembut Yuni masih menjilati kontol Parmin yang pelan-pelan mulai mengkeret ke ukuran normal kembali..
Yuni menunggu cairan peju yang masih tertinggal di batang kontol yang tadinya mengeras dan panjang..
Dan ketika peju itu tumpah dengan sendirinya dilumat habis sekalian dengan kontol Parmin ke dalam mulutnya..
nyaris seluruh kontol Parmin kini berada di dalam mulut Yuni.
Dipermainkannya kontol itu dengan lidahnya di dalam mulutnya.. Sensasi yang baru pertama dirasakan oleh Parmin..
Ternyata sungguh nikmat kontol yang sudah kembali normal dimasukkan seluruhnya di mulut dan dipermainkan oleh lidah..
"Shhhhh.. shhhh.. shhhh.."
Tidak lama kemudian kontolnya mulai bangun lagi, perlahan-lahan mengeras dan berubah ukuran menuju konak lagi.
Yuni memang mahir.. berbeda dengan cewek ABG di desanya yang masih malu-malu untuk bergandengan tangan dengan pacarnya.
Tapi Parmin tidak mau terlena dan di KO sekali lagi oleh Yuni yang kini mulai tersenyum puas bisa meng-KO Parmin hanya dengan mulut atasnya saja.
Harga diri Parmin berteriak..! Akan kubuktikan Kejantananku..! Batin Parmin menyemangati dirinya sendiri.
Langsung Parmin bangun dari sofa dan bergerak jongkok di depan Yuni..
Dia tarik tubuh Yuni.. sehingga wajahnya berhadapan dengan dada Yuni yang membusung kencang.
Dipegangnya kepala Yuni dan ditarik ke arah wajahnya..
Dengan cepat disambar bibir Yuni yang merah merangsang itu.. langsung dilumat bibir Yuni..
Kali ini Yuni memberi kesempatan buat Parmin berbuat sesukanya.. Yuni cuma mengimbangi permainan Parmin.
Tangan Parmin mulai meraih dada Yuni yang masih dibalut bra dan kaos warna merah..
Ditelusupkan kedua tanganya dan langsung ke belakang mencari pengait bra yang dipakai Yuni.
Tanpa kesulitan bra itu telah lepas pengaitnya dan kini buah dadanya telah diuyel-uyel oleh kedua tangan Parmin..
Kadang diremas-remas.. dielus-elus.. dan dipuntir-puntir puting Yuni yang kecil itu.
Buah dada Yuni memang masih kencang.. bikin nafsu Parmin makin bertambah.
Bibir Parmin berpindah ke puting dada kanan Yuni.. dan langsung dikenyotnya puting yang masih berwarna pink itu dengan rakus oleh Parmin.
Kini gantian Yuni yang kelojotan dipacu birahi yang dinyalakan mulut dan lidah Parmin di puting buah dadanya.
"Sshhhh.. ahhh.. mas Parmin.. enak mas.. terus dikenyot yang kuat masss aahhh.. shhhh.." Yuni berkicau menyemangati dirinya dan Parmin..
Makin bernafsu Parmin menjelajah bukit kembar nan menggairahkan itu.. Mulutnya berpindah dari ujung yang satu ke ujung yang lain..
Mendaki dari lembah ke puncak.. berputar-putar.. kadang terpeleset karena mulusnya kulit susu si Yuni..
Lidah dan mulutnya beroperasi di dada.. sementara tangan Parmin mulai menjarah bagian selangkangan Yuni..
Kedua kaki Yuni sudah terbuka lebar.. Menanti serangan yang tentunya gak kalah nikmatnya dari yang dirasakan di kedua buah dadanya..
Jari-jari Parmin sangat lincah menari-nari di mulut bawah Yuni yang brewokan gak pernah dicukur..
Bibir itu sudah luber oleh lendir hangat yang sudari tadi telah membanjiri memek itu.
Parmin gak yakin apakah Yuni masih perawan atau sudah bobol..
Tapi dari cara mainnya sepertinya sudah bobol nih memek.. Batin Parmin menduga.
Pelan-pelan jari tulunjuknya dipermainkan di bibir lubang sempit dan hangat..
Digerakkan telunjuk itu masuk pelan-pelan..
Yuni masih terlena kenikmatan meresapi serangan bibir lidah dan jari Parmin..
Tak ada tanda-tanda kesakitan.. dan jarinyapun mulai masuk ke liang basah itu tanpa kesulitan.
Digerakkannya jarinya keluar-masuk.. hingga masuk seluruh jari telunjuknya.
"Shhh ahhh shhh ohhhh mas diapain mas.. kok nikmat begini.. shhh ahh.." Gile.. kok ngeblong gini..? Batin Parmin.
Jari tengahnya dicoba dimasukkan.. menyusul telunjuk yang telah klebus oleh cairan lendir memek Yuni..
Blesss..! "Ahhhh.. shhhh oooohhh massss kok nikmat sih masss.. ohhh shhhh.."
Yuni makin kenakan disodok oleh dua jari Parmin.. dua jari itu digerakkan keluar-masuk..
Dengan leluasa dua jari itu keluar-masuk.. keluar-masuk.. Makin penasaran si Parmin..
Ditambahnya satu jari manisnnya menyusul kedua jari yang telah amblas di lubang memek si Yuni.
"Ughhhh shhhh massss ohhh gila mas.. aduhhh masss nikmat massss.." Dan bermainlah ketiga jarinya itu di dalam lubang yang sudah basah..
Sementara di bagian atas Puting Yuni masih dikenyot mulut Parmin.. "Shhh shhh shhh.."
Kontol Parmin sudah gak tahan didiemin daritadi. Langsung kaki Yuni dikangkangin dan diserangnya memek Yuni dengan kontolnya..
Yuni sudah pasrah menerima serangan yang tentunya nikmat di memeknya.
Tanpa kesulitan kontol Parmin yang telah ngaceng itu amblas hingga pangkalnya.. Sleppp.. Jelbb..!
"Ahhhh.. mass..! Erang Yuni keenakan.. ketika kontol Parmin nyoblos memeknya yang telah basah.
Maka.. langsung dikocoknya kontolnya keluar-masuk di memek Yuni. crekk..crekk.. clekk.. clekk.. clekk.. clekk..
Sementara itu Yuni mulai menggoyangkan pantatnya mengimbangi sodokan-sodokan kontol Parmin.
Berdua mereka berpacu dalam birahi yang panas di ruang tamu..
Kaki Yuni diangkat dan ditaruh di pundak Parmin.. "Ahhh.. ohhhh.. ohh.. ohh.. enak banget mas.."
Yuni jadi merem melek kenikmatan sambil mendesah-desah nikmat..
Parmin mulai mengeluarkan jurus-jurusnya yang diturunkan oleh Mbak Nur, Mbak Sri dan Mbak Tri di desanya..
Ditunggingin si Yuni di sofa.. dan disikatnya memek yang telah merekah dari belakang..
Jlebbh.. Clobbh.. clobbh.. clophh.. clophh.. clophh.. clophh..
Langsung dipompanya liang memek membecek Yuni dengan kecepatan maksimal..
Clobb-clebb-crebb-crebb-clebb-clebb-crekk-crekk.. "Oohh.. oohh.. ohh.. ohh.. teruss Masshh.. oohh.."
Rengekan dan desahan Yuni kian memacu nafsu si Parmin menyodok memek rapet nan membecek itu.
Yuni gak mau kalah.. ia juga menyambut pompanan kontol Parmin dengan mengoyangkan pantatnya yang masih bulat dan kenyal..
Sambil dientot dari belakang.. muka Yuni nempel ke gorden yang menutupi jendela.. pas di tengah pertemuan antara gorden kiri dan kanan..
Sambil merem melek kenikmatan.. Yuni memperhatikan celah gorden itu..
Dan Parmin pun juga sambil memompa memek Yuni melihat juga di celah gorden yang diperhatikan oleh Yuni..
Jdeer..! Di sana terlihat tiga pasang mata sedang memperhatikan dari luar jendela melalui celah gorden tersebut..
Ya.. tiga pasang mata yang menatap pertempuran heboh dan panas di dalam ruang tamu antara si Parmin dan si Yuni..
nampak juga mulut-mulut tersebut pada melongo menyaksikan Yuni yang lagi dientot dari belakang oleh Parmin..
Parmin dan Yuni tau siapa yang mengintip permainan mereka yang lagi panas-panasnya..
Tapi.. nafsu sudah mengalahkan akal sehat mereka semua, akal sehat Yuni dan Parmin.. Akal sehat mereka bertiga yang sedang ngintip perngentotan itu.
Parmin tetap meneruskan pompaan kontolnya di memek Yuni..
Sementara.. Yuni sendiri malah tersenyum sambil meringis kepada 3 temennya yang mengintipnya.
Parmin malah semakin terangsang mengetahui pemainannya diintip oleh cewek-cewek ABG itu..
Parmin melepas kaos dan celana kolor dan celana dalamnya sekalian..
Dilolosi juga kaos dan bra Yuni yang dari tadi masih terpakai.. tinggal rok bawah Yuni yang dibuka sekalian melalui kepalanya.
Mutlak sekarang mereka berdua telanjang bulat di depan tiga cewek ABG yang telah sangat terangsang..
akibat dari awal permainan Yuni lawan Parmin mereka telah mulai ngintip.
Otak Parmin makin tertantang.. Dia balik badan Yuni hingga telentang di sofa lagi..
Parmin dengan gerakan erotis mengocok-ngocok kontolnya di muka Yuni.. yang pastinya bisa dilihat jelas oleh tiga pasang mata dari luar jendela.
Dengan gerakan cepat Parmin menyingkap gorden tersebut.. hingga terbuka agak lebar. Sehingga makin leluasa tiga cewek yang di luar melihat ke dalam.
"Ouww.."
"Ahh.."
"Nghhh.."
Seruan lirih ketiga cewek ABG terdengar hampir berbarengan.
Untuk selanjutnya tiga pasang mata itu bagai terhipnotis oleh gerakan tangan Parmin yang mengocok-ngocok kontolnya di depan muka Yuni..
yang juga memperhatikan kontol yang sedang dikocok-kocok oleh tangan Parmin.
Parmin mengocok kontolnya sambil memperhatikan wajah tiga cewek di luar jendela. makin nekat Parmin..
mulai meraih selot kunci daun jendela dan membuka daun jendela..
Kemudian dia bergerak mendekatkan kontolnya ke jendela yang terbuka itu sambil mengkangkangi kepala Yuni.
Sekarang kontolnya sudah ada di celah gorden yang terbuka cukup lebar.. dan diraihnya satu tangan cewek yang paling depan..
dituntunnya tangan itu ke kontolnya..
Tangan itu tidak berusaha menolak, malah dengan cekatan langsung menyambut kontol Parmin yang maasih belepotan lendir memek Yuni.
Langsung tangan itu mengocokin kontol Parmin yang sudah ngaceng berat.
"Ssshhh ahhh.. ahhh..! Yuni menengadahkan muka dan menjilat telur Parmin yang tergatung di atasnya.
Tiba-tiba 2 dua tangan lain berebutan memegang kontol Parmin dan lalu ikut mengocok-ngocok kontol Parmin yang ngaceng..
mengacung-ngacung mencari sasaran tembak.
Salahsatu cewek itu tidak sabar dan langsung membuka pintu.. Tanpa permisi langsung masuk ke dalam..
Lantas dengan buas langsung dia meraih kontol Parmin dan mendekatkan mulutnya ke arah kontol Parmin..
Yang koni sedang dikocok oleh dua tangan temennya dari luar jendela.
Cewek itu langsung saja mengulum kontol Parmin tanpa merasa jijik.. meski nelepotan lendir memek Yuni. Clupp..clrupp..clrupp..
Melihat ulah itu.. dua temennya yang masih di luar bergegas ikut masuk ke ruang tamu dan bergabung yang di dalam.
Mereka melihat temennya sedang mengulum.. menjilat kontol Parmin dengan rakusnya sementara Yuni menjilat telor Parmin.
Dua cewek itu langsung disambut oleh Parmin, satu cewek dilumat bibirnya sementara yang satunya lagi diraba-raba selangkangannya.
Terjadilah pergumulan yang tak seimbang, hanya hitungan detik si Parmin mulai kewalahan disergap oleh empat gadis yang tengah dirasuki nafsu birahi..
Parmin didorong oleh salahsatu cewek hingga telentang di sofa.. Clepok..!
Langsung kontolnya dilumat oleh sepupu Yuni dan bibirnya dilumat oleh satu cewek lainnya.
Sementara satu cewek terakhir menjilati telor onta Parmin.
Hanya Yuni yang tidak ikut berebut, dia hanya menyaksikan ulah temen-temennya dan sepupunya yang kini kerasukan setan birahi.
Yuni malah asyik memasukkan jarinya ke dalam memeknya sambil ngangkang di sofa singel.
Parmin diserang begitu jelas saja gak tinggal diam.. Tangannya bergerak ke selangkangan cewek yang sedang melumat bibirnya.
Diplorotinnya celana dalamnya dan langsung dimasukkan jari tengahnya ke dalam lubang memek gadis itu..
"Ahhh shhh ssshhh.." Gadis itu mendesah-desah dicolok-colok memekknya oleh jari nakal Parmin.
Tangan satunya lagi meraih pantat sepupunya Yuni.. dan langsung bergerak melolosi celana dalam yang dikenakannya.
Dan jari-jarinya si Parmin langsung menyusup di celah lipatan memek yang ditumbuhi bulu-bulu halus..
Cewek yang melumat bibir Parmin membuka bajunya dan melepas bra yang dikenakan..
kemudian menyorongkan putingnya ke mulut Parmin..
Tanpa sungkan-sungkan Parmin menyambut tetek ranum itu dan menjilat mengenyotnya.
Sepupu Yuni dengan liar mengangkangi kontol Parmin dan memasukkan kontol yang tadi dikulumnya..
Sleepp.. terasa kontolnya merangsek ke lubang yang hangat dan licin..
Agak susah kontol itu membelah lubang memek sepupu Yuni..
Tetapi dengan gerakan pantat Parmin.. blessepp.. maka masuklah kontol Parmin ke memek gadis itu.
Slepp.. clebb..!
"Nghh.."
"Heghh.."
Sepupu Yuni bergerak erotis di atas kontol Parmin.. memutar ke kanan.. ke kiri.. naik dan turun..
"Shhh ahhh ahhh ahhh.." Desahnya pelan.. merasakan sodokan kontol Parmin di liang memeknya.
Tak lama.. sepupu Yuni mengentot kontol Parmin dengan memeknya..
Dengan gerakan yang makin cepat diayun-ayunkannya memeknya menghajar kontol Parmin..
"Shhhhh ahhhha ahhh achhh.."
Tubuh sepupu Yuni mengejang dan terasa kontol Parmin seperti dijepit oleh dinding lembut tapi kuat..
Di sisi lain cewek terakhir tadi telah mendaratkan memeknya ke mulut Parmin..
Sementara jari-jari Parmin masih sibuk mengocok memek cewek yang tadi melumat bibir Parmin.
Lidahnya menyapu memek yang nyaris tidak ditumbuhi bulu itu, sungguh sangat merangsang nafsu Parmin melihat memek gundul plontos.
Sepupu Yuni telah lemes di atas kontol Parmin.. Dia langsung ditarik oleh cewek yang tadi melumat bibir Parmin.
Langsung disosor kontol Parmin yang makin basah kuyup oleh lendir sepupu Yuni itu.
Dikulum.. diselomot.. dijilat dan dikocok kontol Parmin dengan mulutnya.
Sementara Parmin mengenyot memek gundul itu dan dijilati..
Cewek bermeki gundul itu sudah mulai tersentak-sentak tubuhnya oleh serangan bibir dan lidah Parmin.
Dia sesaat kelojotan dan menggeram.. "Aargghh.." Disusul lelehan lendir hangat dari memek gundul itu.
Kini tinggal satu lawan satu.. stamina Parmin hampir bobol lagi.. Tapi dia masih penasaran pengin ngecrot di dalam memek.
Maka dia bangun dan dia telentangin cewek yang masih mengulum kontolnya.
Hanya dengan menyingkap roknya si Parmin menghujamkan kontolnya yang sudah sangat-sangat keras karena terangsang hebat.
Blessepp..! "Oughh.. shhh.. ahhh ahhh ahhh..!"
Segera dipompanya kontolnya di memek yang masih indah dan masih sempit itu.
Si cewek malah menggeol-geolkan pantatnya menyambut pompaan kontol Parmin disaksikan Yuni dan dua temannya.
Tampaknya Parmin sudah tidak mampu bertahan terlalu lama lagi..
Dia mulai mengocokkan kontolnya di dalam memek gadis yang sudah merem melek menuju orgasmenya..
"Sshhh ahhh.. heghh heghh..!" Termehek-mehek gadis itu memeknya dipompa kontol Parmin dengan kecepatan penuh.
"Aku mau keluar nih.. shhh shhh.." ucap Parmin.
"Shhh sshh.. yaaa masss.. sama mass.. shsshh.."
"Aghhh.. aghhh..ahh-ahh-ahh..arghh..!"
Parmin dan gadis itu melayang bersama ke tingkat tertinggi kenikmatan dunia..
Disaksikan tiga gadis yang terpana menyaksikan pencapaian mereka berdua..
------
Parmin keluar dari rumah sebelah mes itu dengan sempoyongan.. seperti terbang melayang tubuhnya..
Karena.. setelah dia ngentotin cewek terakhir tadi si Parmin digilir lagi oleh mereka berempat hingga masing-masing mencapai O tigakali..
Sementara Parmin sampai tidak bisa mengeluarkan peju lagi.. hanya angin yang keluar. Haha..
Terasa sangat ngilu terasa di kontolnya.. karena digoyang.. dikenyot.. dikulum.. diisap..
dikocok hingga pejunya keluar dan ditelan oleh mulut-mulut gadis-gadis itu.
Si Parmin hanya bertahan 3 bulan di Bekasi.. sebab salahsatu gadis itu minta pertanggungjawabannya.. karena hamil 5 bulan.
Yah.. Parmin melarikan diri.. daripada pulang kampung membawa aib. Hehehe..
---------------------------------------------------------------
Pesan dari Author (Penulis Asli):
Bro semua.. kali ini kisah Parmin ini ada bumbunya.
Sebenarnya permainan cuma dengan Yuni anak pak ErTe...
Tapi kayaknya banyak yang suka juga kalo adakalanya main keroyokan begini.
Sekali lagi ini kisah asli Parmin dengan Yuni.. yang dibumbuin 3 cewek sebagai figuran.. biar rame saja.
Tak lupa saya mohon maaf jika kisah ini kurang bagus.. karena saya buka pengarang menulis kisah sejati yang saya coba bumbuin agar lebih menarik.
Tak lupa aku tunggu komen kalian dan tunggu kisah nyata si Parmin di perjalanan hidupnya.
Pissss ahhh..!
-------------------------------------------------------------