Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[UPDATE 290721] [ANTOLOGI] KISAH LENDIR IBUKOTA

Harta, Tahta, Wanita Bab 4

Aku melepas semua pakaian ku dan terburu menuruni tangga dari kamarku ke dapur. Kudapati mbak Siska masih mencuci tanpa pakaian apapun, Ia tersenyum menggoda ke arahku.

"Mau ngapain koh, " Godanya.

"Gue mau lagi mbak, " Aku menghampirinya ke depan pintu kamar mandi.

Ia sedang dalam posisi duduk, beberapa bagian tubuhnya ditempeli busa sabun. Saat aku di depan pintu kamar mandi, mbak Siska berdiri juga menghampiri ku, lalu melumat bibirku ganas. Aku harus menunduk sedikit, tubuhku lebih tinggi. Tanganku mengelus - ngelus bokong sekalnya. Ia menempelkan tubuhnya ke tubuhku, aku dapat merasakan payudara dan bulu kemaluannya menyentuh kulitku. Lidahnya bermain liar di dalam mulutku, Aku sudah expert soal berciuman. Mulut mbak Siska berbau listerine. Kurasa Ia sudah tahu aku akan menghampirinya. Betul betul ular.

"Hmmhhhh, burungnya kokoh udah tegang lagi aja, baru juga tadi aku sepongin," Matanya menatapku menggoda, tangannya mengocok - ngocok penisku.

"Ahh.. Mbakk, " Aku terangsang berat dengan rangsangan - rangsangan yang ia berikan.

Aku lebih menunduk lagi, mulutku menggapai payudara besarnya, tanganku satunya meremas remas buah surga itu, mulutku sibuk menyedot payudaranya seperti bayi. Tangan mbak Siska mengelus - ngelus tubuhku. Ia juga memasukan jarinya ke vaginanya sendiri. Racauannya membuatku sangat bergairah. Aku melepaskan payudaranya dan menggotongnya.

"Aww, aku mau dibawa kemana koh," Godanya, sambil memainkan putingku. Rasanya geli.

Aku membawanya ke kamar orang tua ku, akan merepotkan harus ke kamarku di lantai atas. Aku menghempasnya ke kasur, lalu menindihnya, melumat bibirnya, memainkan putingnya dengan jariku. Bibir tebalnya sangat enak untuk diciumi. Aku dapat merasakan nafas mbak Siska terburu, tangannya memeluk erat tubuhku, bibirnya tak ingin melepas ciumanku. Baru kali ini aku merasakan bercinta se-bergairah ini.

Aku dihempasnya, kini mbak Siska di atas ku dan memasukan penisku kedalam vaginanya.

"Nghhh.... " Lenguhnya.

Vagina mbak Siska memang terasa lebih longgar ketimbang, vagina Sisil, tetapi saat penisku di dalam, Aku merasakan penisku seperti di pijat dan di sedot - sedot. Permainannya juga terkontrol seperti seorang profesional. Ia menggoyangkan pinggulnya naik turun, mengocok penisku dengan vaginanya. Tatapannya tak henti menatapku.

"Ahh.. Mbakk," aku merasakan sperma ku akan keluar, tanganku reflek meremas bokongnya.

Mbak Siska menghentikan goyangan pinggulnya, dan menekan penisku lebih dalam. Lalu menyuruhku mengontrol nafasku.

"Kalo nafas kokoh ke kontrol, burung kokoh gak bakal muntah cepet koh, coba deh" Senyumnya selalu menggoda, setelah mengatakan itu Ia memberiku waktu untuk menenangkan diri agar tak keluar cepat.

Setelah melihatku cukup tenang, mbak Siska kembali melanjutkan goyangan pinggulnya. Setelah lebih tenang aku tanganku mulai menjelajah payudara besarnya yang bergoyang goyang diatasku. Setiap kumainkan putingnya, mbak Siska selalu mendesah kencang, vaginanya juga jadi lebih giat menyedot - nyedot penisku. Nafas mbak Siska mulai terburu.

"Nghh-- aku mau keluar nih say," bisiknya lalu melumat bibirku.

Goyangan pinggulnya semakin kencang, dan lumatan bibirnya semakin ganas, kurasa ini adalah tanda mbak Siska akan mencapai orgasmenya. Ia lalu memeluk leherku erat, melepas ciumannya, berdesah kencang, lalu menghentakan pinggulnya cepat ke penisku. Tak lama aku merasakan cairan membasahi penisku di dalam vaginanya. Mbak Siska juga sudah mulai tenang.

"Uuhhh.. Aku keluar lho koh, burung kokoh masih keras aja nih di memek Siska, " Ia memainkan rambutnya dan menggigit bibirnya. Memperlihatkan kesan sensual padaku.

"Mbak, gue masih pengen, belom keluar nih. "

"Hmm-- sange yah ngeliat body aku," Godanya nakal.

"Iyanih gatahan mbak, ngewe bisa se-enak ini yah ternyata."

"Iya dong kan ngewenya sama ahli, hehe. Kokoh mau gaya apa lagi nih."

"Mm-- mau cobain dari belakang dong mbak."

"Anal apa doggy koh" Ia langsung mencabut penisku, dan membelakangiku dengan posisi menungging.

Aku bingung memutuskan, tapi aku tak tertarik merasakan anal, jadi kumasukan penisku kedalam vaginanya yang sudah basah.

h_1323nikm00045jp-12.jpg



"Mmhhh, suka yah sama memek Siska nghh. "

Aku menggoyangkan pinggulku maju mundur, merudal memek basah pembantuku sendiri. Sesekali aku menepuk - nepuk bokongnya, dan meremas bongkahan daging sekal itu. Mbak Siska menjadi lebih sensitif, Ia mendesah tiap kali ku maju mundurkan pinggulku.

"Mngghhh, enakkkk, terussh kohh, " Ia menggoyangkan pinggulnya.

Aku mengangkat tubuhnya, kini posisi kita seperti huruf “L”, Pinggulku berhenti bekerja dan meremas - remas payudaranya dari belakang, memelintir - melintir putingnya. Tubuhnya menggelinjang, goyangan pinggul mbak Siska semakin intens, Aku memainkan vaginanya dengan jariku, Ia tambah meracau. Tak lama vaginanya menyemburkan cairan sangat banyak diikuti desahan panjang.

"Nngghh-- burung kokoh enak banget, Siska ampe squirt lho ini. Mesti nyuci sprei deh aku hari ini,"

Aku tak paham apa yang dimaksud mbak Siska, tapi penisku pasti memberinya kepuasan lebih.

"Ampe lemes aku koh," Ia melempar tubuhnya ke atas tubuhku.

"Kokoh mau Siska apain lagihhh, " Wajahnya sangat dekat ke wajahku.

"Mau dikocokin pake tetek dong mbak."

"Hmm-- kebanyakan nonton bokep nih kokoh, "

"Hehe--"

Ia lalu mencabut penisku, dan menjepit penisku hingga hilang didalam jepitan payudaranya. Ia mengocok - ngocok penisku. Sesekali mengulum kepala penisku. Sebagai seorang remaja tanggung, sensasi baru ini membuatku ingin segera mengeluarkan spermaku. Mbak Siska sangat peka saat aku ingin keluar, Ia tetap menjepit penisku dengan payudaranya, tapi mengeluarkan setengah penisku, lalu mengulumnya dengan ganas.

"Ahhh mbakkkk," Aku reflek memegang kepalanya dan memaksanya mengulumnya penisku dengan cepat.

Crot! Semua spermaku tumpah di mulut mbak Siska, Ia menelan semuanya dengan rakus lalu merebahkan diri di pangkuanku. Ia kelelahan, menatapku sebentar lalu memeluk tubuhku yang penuh keringat.

"Mbak, gue penasaran sama laki - laki yang gue pergokin waktu itu, " Aku membuka percakapan. Kami berdua seperti sepasang kekasih yang kelelahan sehabis memadu kasih. Tiduran berdampinga

"Hmm-- itu mantan aku koh, dia ke Jakarta beberapa tahun lalu, janjinya setahun aja, terus nikahin aku, eh gak pulang - pulang, Terus tahun lalu aku dapet kabar, Dia udah nikah. Aku nekat ke Jakarta nyari dia, gak bawa duit, malah akhirnya kerja jadi terapis di panti pijet plus, dan harus ngelayanin tamu buat ngewe. "

"Lu mantan terapis mbak ? Pantes pijetannya enak banget, "

"Iyaa, tapi aku bersih kok, kokoh jangan jijik yah kerja ditempat kayak gitu ladiesnya terawat koh"

"Engak kok mbak-- eh iya kok lu bisa ketemu sama mantan lu mbak ? "

"Ternyata selama ini dia kerja di tempat papanya kokoh jadi debt collector, Aku ketemu pas nganter berkas ke kantor papahnya kokoh. "

"Dia ngajakin aku jalan abis itu, makan, minta maaf segala macem, terus pulangnya aku dianter kesini, eh malah kebablasan--" Lanjutnya bercerita, rebahan di sampingku

"Mmm-- sebenernya gak sekali itu gue mergokin lu mbak, gue juga mergokin lu sama papa pas malem," Tuturku sedih. Mbak Siska tampak memperhatikan ku sejenak.

"Yaah-- Aku tau suatu hari bakal ada yang mergokin sih koh, Tapi kokoh jangan benci sama papah kokoh yah, "

"Gimana gak benci mbak, dia udah selingkuh begitu, " Rajukku

"Gak bisa di bilang selingkuh sih kalo gak pake perasaan koh, Aku ini terapis langganan papahnya kokoh, Dia bawa aku ke rumah ini jadi pembantu karna aku udah capek juga koh kerja begitu. Jadi seminggu sebelum aku kerja disini, Aku diketemuin sama Bibi yang mau pensiun. Terus Bibi disuruh pura - pura bawa aku buat kerja disini," Mbak Siska bercerita, Aku dengan setia mendengarkan cerita yang membuatku "wah" setiap kalimatnya.

"Lelaki menikah dan punya anak, apalagi semata wayang. Main atau ngelirik ke cewek lain itu cuma nafsu koh, bukan cinta. Jadi aku paling sebel kalo ada cowok poligami. Cowok itu selalu pake logika. Aku bukan selir hatinya papahnya kokoh, Aku cuma pemuas nafsunya. Rasa cintanya tetep ke keluarganya koh, mamah kokoh sama yaa kokoh anaknya. Tadi pagi aja papah kokoh khawatir banget pas tau kokoh sakit," Lanjutnya.

"Jadi jangan marah sama papahnya kokoh yah. Aku gak bilang papahnya kokoh gak salah tapi maklumi aja toh cintanya ke keluarga gak pernah kebagi. "

"Hwahh, jadi dewasa itu rumit yah mbak."

"Ya ini hidup koh, penuh cobaan dan godaan. Kan ada yang bilang harta, tahta, wanita. Kalo udah punya harta sama tahta ya godaannya wanita, tapi bukan godaan cinta, godaan nafsu pengen ngewe kayak kokoh nih. Hahahaha--"

Statement akhir mbak Siska membuatku tergelak. Aku sudah sepenuhnya lupa soal Sisll yang mengkhianatiku, aku menjadi sepenuhnya sadar harus seperti apa aku kedepan.

[End]

Bab 12

Aku melepas semua pakaian ku dan terburu menuruni tangga dari kamarku ke dapur. Kudapati mbak Siska masih mencuci tanpa pakaian apapun, Ia tersenyum menggoda ke arahku.

"Mau ngapain koh, " Godanya.

"Gue mau lagi mbak, " Aku menghampirinya ke depan pintu kamar mandi.

Ia sedang dalam posisi duduk, beberapa bagian tubuhnya ditempeli busa sabun. Saat aku di depan pintu kamar mandi, mbak Siska berdiri juga menghampiri ku, lalu melumat bibirku ganas. Aku harus menunduk sedikit, tubuhku lebih tinggi. Tanganku mengelus - ngelus bokong sekalnya. Ia menempelkan tubuhnya ke tubuhku, aku dapat merasakan payudara dan bulu kemaluannya menyentuh kulitku. Lidahnya bermain liar di dalam mulutku, Aku sudah expert soal berciuman. Mulut mbak Siska berbau listerine. Kurasa Ia sudah tahu aku akan menghampirinya. Betul betul ular.

"Hmmhhhh, burungnya kokoh udah tegang lagi aja, baru juga tadi aku sepongin," Matanya menatapku menggoda, tangannya mengocok - ngocok penisku.

"Ahh.. Mbakk, " Aku terangsang berat dengan rangsangan - rangsangan yang ia berikan.

Aku lebih menunduk lagi, mulutku menggapai payudara besarnya, tanganku satunya meremas remas buah surga itu, mulutku sibuk menyedot payudaranya seperti bayi. Tangan mbak Siska mengelus - ngelus tubuhku. Ia juga memasukan jarinya ke vaginanya sendiri. Racauannya membuatku sangat bergairah. Aku melepaskan payudaranya dan menggotongnya.

"Aww, aku mau dibawa kemana koh," Godanya, sambil memainkan putingku. Rasanya geli.

Aku membawanya ke kamar orang tua ku, akan merepotkan harus ke kamarku di lantai atas. Aku menghempasnya ke kasur, lalu menindihnya, melumat bibirnya, memainkan putingnya dengan jariku. Bibir tebalnya sangat enak untuk diciumi. Aku dapat merasakan nafas mbak Siska terburu, tangannya memeluk erat tubuhku, bibirnya tak ingin melepas ciumanku. Baru kali ini aku merasakan bercinta se-bergairah ini.

Aku dihempasnya, kini mbak Siska di atas ku dan memasukan penisku kedalam vaginanya.

"Nghhh.... " Lenguhnya.

Vagina mbak Siska memang terasa lebih longgar ketimbang, vagina Sisil, tetapi saat penisku di dalam, Aku merasakan penisku seperti di pijat dan di sedot - sedot. Permainannya juga terkontrol seperti seorang profesional. Ia menggoyangkan pinggulnya naik turun, mengocok penisku dengan vaginanya. Tatapannya tak henti menatapku.

"Ahh.. Mbakk," aku merasakan sperma ku akan keluar, tanganku reflek meremas bokongnya.

Mbak Siska menghentikan goyangan pinggulnya, dan menekan penisku lebih dalam. Lalu menyuruhku mengontrol nafasku.

"Kalo nafas kokoh ke kontrol, burung kokoh gak bakal muntah cepet koh, coba deh" Senyumnya selalu menggoda, setelah mengatakan itu Ia memberiku waktu untuk menenangkan diri agar tak keluar cepat.

Setelah melihatku cukup tenang, mbak Siska kembali melanjutkan goyangan pinggulnya. Setelah lebih tenang aku tanganku mulai menjelajah payudara besarnya yang bergoyang goyang diatasku. Setiap kumainkan putingnya, mbak Siska selalu mendesah kencang, vaginanya juga jadi lebih giat menyedot - nyedot penisku. Nafas mbak Siska mulai terburu.

"Nghh-- aku mau keluar nih say," bisiknya lalu melumat bibirku.

Goyangan pinggulnya semakin kencang, dan lumatan bibirnya semakin ganas, kurasa ini adalah tanda mbak Siska akan mencapai orgasmenya. Ia lalu memeluk leherku erat, melepas ciumannya, berdesah kencang, lalu menghentakan pinggulnya cepat ke penisku. Tak lama aku merasakan cairan membasahi penisku di dalam vaginanya. Mbak Siska juga sudah mulai tenang.

"Uuhhh.. Aku keluar lho koh, burung kokoh masih keras aja nih di memek Siska, " Ia memainkan rambutnya dan menggigit bibirnya. Memperlihatkan kesan sensual padaku.

"Mbak, gue masih pengen, belom keluar nih. "

"Hmm-- sange yah ngeliat body aku," Godanya nakal.

"Iyanih gatahan mbak, ngewe bisa se-enak ini yah ternyata."

"Iya dong kan ngewenya sama ahli, hehe. Kokoh mau gaya apa lagi nih."

"Mm-- mau cobain dari belakang dong mbak."

"Anal apa doggy koh" Ia langsung mencabut penisku, dan membelakangiku dengan posisi menungging.

Aku bingung memutuskan, tapi aku tak tertarik merasakan anal, jadi kumasukan penisku kedalam vaginanya yang sudah basah.

"Mmhhh, suka yah sama memek Siska nghh. "

Aku menggoyangkan pinggulku maju mundur, merudal memek basah pembantuku sendiri. Sesekali aku menepuk - nepuk bokongnya, dan meremas bongkahan daging sekal itu. Mbak Siska menjadi lebih sensitif, Ia mendesah tiap kali ku maju mundurkan pinggulku.

"Mngghhh, enakkkk, terussh kohh, " Ia menggoyangkan pinggulnya.

Aku mengangkat tubuhnya, kini posisi kita seperti huruf “L”, Pinggulku berhenti bekerja dan meremas - remas payudaranya dari belakang, memelintir - melintir putingnya. Tubuhnya menggelinjang, goyangan pinggul mbak Siska semakin intens, Aku memainkan vaginanya dengan jariku, Ia tambah meracau. Tak lama vaginanya menyemburkan cairan sangat banyak diikuti desahan panjang.

"Nngghh-- burung kokoh enak banget, Siska ampe squirt lho ini. Mesti nyuci sprei deh aku hari ini,"

Aku tak paham apa yang dimaksud mbak Siska, tapi penisku pasti memberinya kepuasan lebih.

"Ampe lemes aku koh," Ia melempar tubuhnya ke atas tubuhku.

"Kokoh mau Siska apain lagihhh, " Wajahnya sangat dekat ke wajahku.

"Mau dikocokin pake tetek dong mbak."

"Hmm-- kebanyakan nonton bokep nih kokoh, "

"Hehe--"

Ia lalu mencabut penisku, dan menjepit penisku hingga hilang didalam jepitan payudaranya. Ia mengocok - ngocok penisku. Sesekali mengulum kepala penisku. Sebagai seorang remaja tanggung, sensasi baru ini membuatku ingin segera mengeluarkan spermaku. Mbak Siska sangat peka saat aku ingin keluar, Ia tetap menjepit penisku dengan payudaranya, tapi mengeluarkan setengah penisku, lalu mengulumnya dengan ganas.

"Ahhh mbakkkk," Aku reflek memegang kepalanya dan memaksanya mengulumnya penisku dengan cepat.

Crot! Semua spermaku tumpah di mulut mbak Siska, Ia menelan semuanya dengan rakus lalu merebahkan diri di pangkuanku. Ia kelelahan, menatapku sebentar lalu memeluk tubuhku yang penuh keringat.

"Mbak, gue penasaran sama laki - laki yang gue pergokin waktu itu, " Aku membuka percakapan. Kami berdua seperti sepasang kekasih yang kelelahan sehabis memadu kasih. Tiduran berdampinga

"Hmm-- itu mantan aku koh, dia ke Jakarta beberapa tahun lalu, janjinya setahun aja, terus nikahin aku, eh gak pulang - pulang, Terus tahun lalu aku dapet kabar, Dia udah nikah. Aku nekat ke Jakarta nyari dia, gak bawa duit, malah akhirnya kerja jadi terapis di panti pijet plus, dan harus ngelayanin tamu buat ngewe. "

"Lu mantan terapis mbak ? Pantes pijetannya enak banget, "

"Iyaa, tapi aku bersih kok, kokoh jangan jijik yah kerja ditempat kayak gitu ladiesnya terawat koh"

"Engak kok mbak-- eh iya kok lu bisa ketemu sama mantan lu mbak ? "

"Ternyata selama ini dia kerja di tempat papanya kokoh jadi debt collector, Aku ketemu pas nganter berkas ke kantor papahnya kokoh. "

"Dia ngajakin aku jalan abis itu, makan, minta maaf segala macem, terus pulangnya aku dianter kesini, eh malah kebablasan--" Lanjutnya bercerita, rebahan di sampingku

"Mmm-- sebenernya gak sekali itu gue mergokin lu mbak, gue juga mergokin lu sama papa pas malem," Tuturku sedih. Mbak Siska tampak memperhatikan ku sejenak.

"Yaah-- Aku tau suatu hari bakal ada yang mergokin sih koh, Tapi kokoh jangan benci sama papah kokoh yah, "

"Gimana gak benci mbak, dia udah selingkuh begitu, " Rajukku

"Gak bisa di bilang selingkuh sih kalo gak pake perasaan koh, Aku ini terapis langganan papahnya kokoh, Dia bawa aku ke rumah ini jadi pembantu karna aku udah capek juga koh kerja begitu. Jadi seminggu sebelum aku kerja disini, Aku diketemuin sama Bibi yang mau pensiun. Terus Bibi disuruh pura - pura bawa aku buat kerja disini," Mbak Siska bercerita, Aku dengan setia mendengarkan cerita yang membuatku "wah" setiap kalimatnya.

"Lelaki menikah dan punya anak, apalagi semata wayang. Main atau ngelirik ke cewek lain itu cuma nafsu koh, bukan cinta. Jadi aku paling sebel kalo ada cowok poligami. Cowok itu selalu pake logika. Aku bukan selir hatinya papahnya kokoh, Aku cuma pemuas nafsunya. Rasa cintanya tetep ke keluarganya koh, mamah kokoh sama yaa kokoh anaknya. Tadi pagi aja papah kokoh khawatir banget pas tau kokoh sakit," Lanjutnya.

"Jadi jangan marah sama papahnya kokoh yah. Aku gak bilang papahnya kokoh gak salah tapi maklumi aja toh cintanya ke keluarga gak pernah kebagi. "

"Hwahh, jadi dewasa itu rumit yah mbak."

"Ya ini hidup koh, penuh cobaan dan godaan. Kan ada yang bilang harta, tahta, wanita. Kalo udah punya harta sama tahta ya godaannya wanita, tapi bukan godaan cinta, godaan nafsu pengen ngewe kayak kokoh nih. Hahahaha--"

Statement akhir mbak Siska membuatku tergelak. Aku sudah sepenuhnya lupa soal Sisll yang mengkhianatiku, aku menjadi sepenuhnya sadar harus seperti apa aku kedepan.

[End]

Eh udah tamat ya hu???
 
mbak siska malah bikin adem bapak sama anak wkwkwk
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd