Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The 10 Inch

EPISODE 1
Jurusan Setrum

***Hidden content cannot be quoted.***


Aku membuka gasper sabuknya lantas mengendorkan ikatan sabuknya , sebelum terlpeas aku langsung menurunkan celana jeans dan boxernya. Sehingga kontolnya yg masih lemas terlihat didepan wajahku. Meskipun lemas kontol putih berkepala pink ini terlihat besar, kira kira panjangnya 8cm dengan diameter 4cm.



Kemudian aku genggam kontol lemas itu dengan tangan kiriku dan kuarahkan kemulutku. Aku ciumi kepalana kemudian aku kulum. Sedotan mulutku membuat fakar mengelu lemah, kontolnya mulau mengeras akibat rangsangan yang aku berikan.


Sekitar 2 menit aku kulum kontolnya sudah membesar dan memanjang bahkan sangat keras dengan urat urat yang terasa didalam mulutku. Fakarpun mulai terbawa suasana dan menahan gerakan kepalaku untuk memasukkan semua batangnya kedalam mulutku. Lalu ia gerakkan kontolnya keluar masuk mulutku dengan kencang.



“oghoghokghokghokgh....okghgokhg...” suara yang muncul akibat gerakannya. Tenggorokanku yang dientot kontol itupun membuatku sesak nafas. Mataku mulai berair , nafasku terengah engah hingga akhirnya setelah 30 detik ia melepaskan tangannya dari kepalaku.



Akupun langsung mengeluarkan kontol fakar dari mulutku. Air liurku berceceran dan air mata keluar.. akibat nafas yang terengah engah. Fakar tertawa bahagia melihat responku dan kontolnya yang basah oleh air liurku.



Kini aku menggengam kontolnya “uh.. gede banget kar...” kataku sambil menjilati batangny adari pangkal hingga ujungnya. Lantas bolanya aku jilati dan kembali menjilati batangnya hingga kekepalanya. Kujilati lubang penisnya kemudian aku kulum kepalanya sambil aku kocok batangnya menggunakan kedua tanganku.



“tuutt.. enak bangett... parahh... uhhh.. jago bangeett....” kata fakar memuji aksi blowjobku. Dengan penuh semangat aku mengulum kontol 25cm dengan diameter 6cm itu uhh... terasa penuh sesak didalam mulutku.



Sekitar 2 menit berselang aku mengeluarkan kontolnya darimulutku, lantas aku tepuk2in dikepalaku.



“teruss. Tut.. uhh...ahh...” ujarnya menikmati kenakalanku.



“enaak kar..huhh...mauulagiihaa??” tanyaku sambil tersenyum nakal. Wajahku ditutpui oleh kontolnya



“iyaa.. tutt.. lagii...” jawabnya.



“uuuooohhh....” responnya ketika kontolnya kembali masuk kedalam mulutku.



Baru dua kuluman fakar sudah menahan kepalaku dan melakukan facefuck lagi. Kali ini lebih kencang kasar dan lebih lama. Sekitar 45 detik ia melakukannya sehingga ketika aku mengeluarkan kontolnya dari mulutku aku seperti orang yang baru saja menangis. Wajahku basah oleh airmata, keringat dan air liur. Bahkan air liurku sampai menetes kejilbab unguku.



“ahh.. kar.. kontol segede ini mah lama kalo cuman diemutt...” kataku lantas menyingkapkan jilbabku kebahu dan membuka kancing kemejaku. Lantas membuka bhku dan memberikan aba aba untuk fakar melakukan tits fuck.



Fakarpun menempelkan kontolnya diantara toket bulat 34C ku lantas aku menjepitnya dengan erat dan fakar menaik turunkan kontolnya.



“ahh.ahhh...ahhh...uhhh..shhh...teruss kar...” kataku sambil menatapa wajahnya yang merem melek menikmati jepitan toketku.



Sekitar 2 menit berselang kini aku mendekatkan mulutku ke kontolnya sesekali aku menciumi palkonnya yang terus naik turun menggesek dadaku.



Semenit berselan fakar menghentikan gerakannya. Kini tangan kanannya memegang daguku dan mengarahkan wajahku untuk menatapnya. Lalu diciumnya bibirku dan ketika bibirku terbuka ia meludah didalam mulutku dan membanting tubuhku menjadi tengkurap. Ia langsung mengangkat rokku, menggeser cdku yang menutupi lubang memekku.



“kaar..ahh.. jaanggaangg....ahhhh.....” ucapku berusaha menghentikan gerakan fakar namun terlambat. Memekku sudah dijebol kontol besarnya.



“uhhh... masih rapet aja... gapernah dimainin reza tut?” katanya teruss menggenjot... memekku dengan tempo yang meninggi.



“ahh..ahh..ohh..ohhh....iuhh...soaalnyaa...hh..ahh...ppohunnyaa...kaaahmuhh..jaauhhh.. leeebihh gedddheee...ahhh..ohhh..yeeaahhhyeaahh...” kataku menikmati entotan kontolnya. Pantatku sudah nungging tinggi, badanku membungkuk. Wajahku melihat rumput gedung belakang prodiku ini. Sesekali fakar menepok pantatku disela sela itu ia meremas toketku sambil menarik jilbabku. Membuatku semakin liar dan basah.



5 menit berselang memekku mulai berkedut kedut. Rasa gatal mulai menyerang. Eranganku makin liar. Fakar yang mengetahuinya langsung menggenjot dengan kecepatan maksimal. “ahh..ahhh.. kaarr..ahh..ahh..geddhee..ahhbangett.hhh. ahh..ahh aku.. akuuu..ahhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhh...ahhhhhhhhhhhhh...” kataku saat cairan senggamaku keluar muncrat dari dalam memekku membasahi kontol fakar.



“woaahh..tutt.. squirter lo ya... ahhh...” ujarnya sambil terus menggenjot memekku. Lantas ia mencabut kontolnya dari memekku. Ia pun telentang diatas rumput. Menyurhku melakukan WOT. Akupun mengikuti kehendaknya. Aku memutar badan dan mulai menaiki kontolnya.



‘jleeebbb...’ kontol besarnya masuk mulus kedalam memekku yang basah. Aku mulai menggerakkan patatku naik turun. Makin cepat tiap detiknya. Aku kini memegang kendali permainan. Kuarahkan tongakat itu untuk menggesek klitorisku dan masuk ke dalam liang senggamaku. Fakar mendesah kenikmatan, begitupula diriku.





Kugerakkan pantatku naik turun kurasakan kontolnya menggesek gesek memekku. Uratnya yang makin tebal menambah sensasi yg berbeda. Sesekali tangannya meremas pantatku dan menampolnya dengan keras. Membuatku semakin ternegas engas.



“ahh.. karr..ahh..ahh..ohh..ohhh...” desahku penuh nikmat sambil menggenjot kontolnya.



“uhh...tutt... puter tut.. puter...” katanya , menyuruhku membalik badan.



Akupun menghentikan genjotanku, lantas memutar badanku untuk menghadap ke wajah fakar. Lantas ia memelukku dan menahan tubuhku untuk menempel dengan tubuhnya. Lantas ia memegang pantatku dan mulai menyodok memekku dengan kecepatan penuh.



Memekku makin basah dibuatnya.



“ahh..ahh..karr...ooooohhh...ffuuucckkkk..ahhh..ahh....ohhh...uhhhhh..ahhh....” desahku menikmati genjotannya. Memekku makin gatal dan basah. Genjotannny amakin kencang hingga membuatku kehilangan nafas dan tak bisa bersuara ketika memekku mengeluarkan cairan kenikmatan. Mataku menyipit dengan mulut terbuka lebar saat memekku membasahi kontol fakar. Hanya butuh beberapa detik saja untuk membuatku orgasme.



Nafas Fakar terengah engah. Lantas ia mencabut kontolnya yang basah oleh cairan memekku lantas menyuruhku berlutut didepannya. Ia mulai mengocok kontolnya dengan kencang, aku bersimpuh sambil tersenyum didepan kontolnya.



“ahh..tutt...tutt..ahh..ahhh..ahhhhh....” ujarnya sambil mengocok kontolnya hingga akhirnya CROOTT....CROOTTT....CROTTT....CROTTT...CROTTTT...CROOTTT.... pejuhnya menyembur membasahi wajahku. Hingga meluber ke jilbab dan turun ke dadaku. Bahkan ada yg masuk ke sela sela telingaku.



“ahhhh... tutt... enak banget....” ujarnya.



Aku tersenyum puas sambil menjilati pejuhnya yang berada disekitar mulutku.



“ahh.. karr. Banyak banget nihh...” kataku sambil mengusap wjahku dengan jilbabku.



Fakar tertawa sambil mengenakan kembali celananya dan membersihkan pakaiannya. Sementara aku sedang melepas jilbabku dan menjadikannya lap, kemudian mengganti jilbabku dengan serep yg berada di dalam tasku.


BERSAMBUNG
Lanjutkan suhu...
 
EPISODE 1
Jurusan Setrum

***Hidden content cannot be quoted.***


Aku membuka gasper sabuknya lantas mengendorkan ikatan sabuknya , sebelum terlpeas aku langsung menurunkan celana jeans dan boxernya. Sehingga kontolnya yg masih lemas terlihat didepan wajahku. Meskipun lemas kontol putih berkepala pink ini terlihat besar, kira kira panjangnya 8cm dengan diameter 4cm.



Kemudian aku genggam kontol lemas itu dengan tangan kiriku dan kuarahkan kemulutku. Aku ciumi kepalana kemudian aku kulum. Sedotan mulutku membuat fakar mengelu lemah, kontolnya mulau mengeras akibat rangsangan yang aku berikan.


Sekitar 2 menit aku kulum kontolnya sudah membesar dan memanjang bahkan sangat keras dengan urat urat yang terasa didalam mulutku. Fakarpun mulai terbawa suasana dan menahan gerakan kepalaku untuk memasukkan semua batangnya kedalam mulutku. Lalu ia gerakkan kontolnya keluar masuk mulutku dengan kencang.



“oghoghokghokghokgh....okghgokhg...” suara yang muncul akibat gerakannya. Tenggorokanku yang dientot kontol itupun membuatku sesak nafas. Mataku mulai berair , nafasku terengah engah hingga akhirnya setelah 30 detik ia melepaskan tangannya dari kepalaku.



Akupun langsung mengeluarkan kontol fakar dari mulutku. Air liurku berceceran dan air mata keluar.. akibat nafas yang terengah engah. Fakar tertawa bahagia melihat responku dan kontolnya yang basah oleh air liurku.



Kini aku menggengam kontolnya “uh.. gede banget kar...” kataku sambil menjilati batangny adari pangkal hingga ujungnya. Lantas bolanya aku jilati dan kembali menjilati batangnya hingga kekepalanya. Kujilati lubang penisnya kemudian aku kulum kepalanya sambil aku kocok batangnya menggunakan kedua tanganku.



“tuutt.. enak bangett... parahh... uhhh.. jago bangeett....” kata fakar memuji aksi blowjobku. Dengan penuh semangat aku mengulum kontol 25cm dengan diameter 6cm itu uhh... terasa penuh sesak didalam mulutku.



Sekitar 2 menit berselang aku mengeluarkan kontolnya darimulutku, lantas aku tepuk2in dikepalaku.



“teruss. Tut.. uhh...ahh...” ujarnya menikmati kenakalanku.



“enaak kar..huhh...mauulagiihaa??” tanyaku sambil tersenyum nakal. Wajahku ditutpui oleh kontolnya



“iyaa.. tutt.. lagii...” jawabnya.



“uuuooohhh....” responnya ketika kontolnya kembali masuk kedalam mulutku.



Baru dua kuluman fakar sudah menahan kepalaku dan melakukan facefuck lagi. Kali ini lebih kencang kasar dan lebih lama. Sekitar 45 detik ia melakukannya sehingga ketika aku mengeluarkan kontolnya dari mulutku aku seperti orang yang baru saja menangis. Wajahku basah oleh airmata, keringat dan air liur. Bahkan air liurku sampai menetes kejilbab unguku.



“ahh.. kar.. kontol segede ini mah lama kalo cuman diemutt...” kataku lantas menyingkapkan jilbabku kebahu dan membuka kancing kemejaku. Lantas membuka bhku dan memberikan aba aba untuk fakar melakukan tits fuck.



Fakarpun menempelkan kontolnya diantara toket bulat 34C ku lantas aku menjepitnya dengan erat dan fakar menaik turunkan kontolnya.



“ahh.ahhh...ahhh...uhhh..shhh...teruss kar...” kataku sambil menatapa wajahnya yang merem melek menikmati jepitan toketku.



Sekitar 2 menit berselang kini aku mendekatkan mulutku ke kontolnya sesekali aku menciumi palkonnya yang terus naik turun menggesek dadaku.



Semenit berselan fakar menghentikan gerakannya. Kini tangan kanannya memegang daguku dan mengarahkan wajahku untuk menatapnya. Lalu diciumnya bibirku dan ketika bibirku terbuka ia meludah didalam mulutku dan membanting tubuhku menjadi tengkurap. Ia langsung mengangkat rokku, menggeser cdku yang menutupi lubang memekku.



“kaar..ahh.. jaanggaangg....ahhhh.....” ucapku berusaha menghentikan gerakan fakar namun terlambat. Memekku sudah dijebol kontol besarnya.



“uhhh... masih rapet aja... gapernah dimainin reza tut?” katanya teruss menggenjot... memekku dengan tempo yang meninggi.



“ahh..ahh..ohh..ohhh....iuhh...soaalnyaa...hh..ahh...ppohunnyaa...kaaahmuhh..jaauhhh.. leeebihh gedddheee...ahhh..ohhh..yeeaahhhyeaahh...” kataku menikmati entotan kontolnya. Pantatku sudah nungging tinggi, badanku membungkuk. Wajahku melihat rumput gedung belakang prodiku ini. Sesekali fakar menepok pantatku disela sela itu ia meremas toketku sambil menarik jilbabku. Membuatku semakin liar dan basah.



5 menit berselang memekku mulai berkedut kedut. Rasa gatal mulai menyerang. Eranganku makin liar. Fakar yang mengetahuinya langsung menggenjot dengan kecepatan maksimal. “ahh..ahhh.. kaarr..ahh..ahh..geddhee..ahhbangett.hhh. ahh..ahh aku.. akuuu..ahhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhh...ahhhhhhhhhhhhh...” kataku saat cairan senggamaku keluar muncrat dari dalam memekku membasahi kontol fakar.



“woaahh..tutt.. squirter lo ya... ahhh...” ujarnya sambil terus menggenjot memekku. Lantas ia mencabut kontolnya dari memekku. Ia pun telentang diatas rumput. Menyurhku melakukan WOT. Akupun mengikuti kehendaknya. Aku memutar badan dan mulai menaiki kontolnya.



‘jleeebbb...’ kontol besarnya masuk mulus kedalam memekku yang basah. Aku mulai menggerakkan patatku naik turun. Makin cepat tiap detiknya. Aku kini memegang kendali permainan. Kuarahkan tongakat itu untuk menggesek klitorisku dan masuk ke dalam liang senggamaku. Fakar mendesah kenikmatan, begitupula diriku.





Kugerakkan pantatku naik turun kurasakan kontolnya menggesek gesek memekku. Uratnya yang makin tebal menambah sensasi yg berbeda. Sesekali tangannya meremas pantatku dan menampolnya dengan keras. Membuatku semakin ternegas engas.



“ahh.. karr..ahh..ahh..ohh..ohhh...” desahku penuh nikmat sambil menggenjot kontolnya.



“uhh...tutt... puter tut.. puter...” katanya , menyuruhku membalik badan.



Akupun menghentikan genjotanku, lantas memutar badanku untuk menghadap ke wajah fakar. Lantas ia memelukku dan menahan tubuhku untuk menempel dengan tubuhnya. Lantas ia memegang pantatku dan mulai menyodok memekku dengan kecepatan penuh.



Memekku makin basah dibuatnya.



“ahh..ahh..karr...ooooohhh...ffuuucckkkk..ahhh..ahh....ohhh...uhhhhh..ahhh....” desahku menikmati genjotannya. Memekku makin gatal dan basah. Genjotannny amakin kencang hingga membuatku kehilangan nafas dan tak bisa bersuara ketika memekku mengeluarkan cairan kenikmatan. Mataku menyipit dengan mulut terbuka lebar saat memekku membasahi kontol fakar. Hanya butuh beberapa detik saja untuk membuatku orgasme.



Nafas Fakar terengah engah. Lantas ia mencabut kontolnya yang basah oleh cairan memekku lantas menyuruhku berlutut didepannya. Ia mulai mengocok kontolnya dengan kencang, aku bersimpuh sambil tersenyum didepan kontolnya.



“ahh..tutt...tutt..ahh..ahhh..ahhhhh....” ujarnya sambil mengocok kontolnya hingga akhirnya CROOTT....CROOTTT....CROTTT....CROTTT...CROTTTT...CROOTTT.... pejuhnya menyembur membasahi wajahku. Hingga meluber ke jilbab dan turun ke dadaku. Bahkan ada yg masuk ke sela sela telingaku.



“ahhhh... tutt... enak banget....” ujarnya.



Aku tersenyum puas sambil menjilati pejuhnya yang berada disekitar mulutku.



“ahh.. karr. Banyak banget nihh...” kataku sambil mengusap wjahku dengan jilbabku.



Fakar tertawa sambil mengenakan kembali celananya dan membersihkan pakaiannya. Sementara aku sedang melepas jilbabku dan menjadikannya lap, kemudian mengganti jilbabku dengan serep yg berada di dalam tasku.


BERSAMBUNG
Ijin ngintip
 
EPISODE 2 : Bulan Gigi Nasional
***Hidden content cannot be quoted.***

Aku tertunduk lesu, jam tangan sudah menunjukkan pukul 5:15 sore. Awan mendung menutupi kotaku. Sesekali aku membenarkan jibab hitamku berusaha menutupi bagian dadaku yang menonjol ini. ‘duh... bodoh banget sih.. bangun kesiangan buat uts.. jadi keburu buru kan berangkatnya.. gabawa charger iphone padahal tau hpnya tinggal 15% batrenya waktu berangkat tadi.. sial..sial.. gabisa minta tolong jemput si Rio... mesen gojek juga gabisa haduuh masa pulang sama abang abang ojek mesum disini sih..’ gumamku dalam hati menyesal belajar semalaman suntuk untuk ujian yang susahnya minta ampun membuatku terburu buru tadi siang karena bangunnya telat.



“mbak... rasah angel angel nutupi tetek.e nek gede yowes pamerke wae... hahahaha” ujar salah satu dari 3 tukang ojek yang mangkal di halte dekat gedung kampusku. Aku yang risih langsung memasang muka masam dan menutupi dadaku dari pandangan mereka yang berada disamping kiriku dengan tasku.


‘duh... apa aku jalan aja ya.. 5 km lumayan ngurusin badan tapi mau ujan.. gelap lagi bisa makin kacau nih kalo dicegat di tanjakan teknik sana.. aduhh... gimana ini..’ gumamku panik sambil sesekalimemandangi jalan berharap ada kawan yang aku kenal.



Dari kejauhan kulihat ada mobil bmw putih keren melaju dengan kencang.. namun tiba tiba mobil itu melambatkan lajunya dan memberikan lampu dim kearah halte. ‘njir.. itu si fakar eh iya si fakar... wah kebetulan banget... emang doa muslimah cepet dikabulkannya’ gumamku sambil melambaikan tangan kearah mobil milik teman smaku ini. Meskipun terkenal playboy tapi orangnya easy going , mungkin karena itu banyak cantolannya ya...



Fakar yang melihatku melambai kemudian menepikan mobilnya disamping halte dan membuka jendela pintu kirinya dan berkata “Wah.. ngapain Lo Nisdi halte sendirian... nungguin Rio?” tanyanya.



“kaga... hp gua dah abis batrenya kejebak deh disini tadi ujian gua keluar paling buntut mo gimana lagi.. ga ada tebengan buat pulang..” jawabku.



“oh... itu ada abang ojek... ama doi aja..” katanya sambil ketawa lebar



“ogah.. ahh ga nyaman gua takut perawakannya begitu... gua nebeng lo ya please...” pintaku sambil mendekat ke pintunya.



“wkwkwk yah.. arah kosan kita beda nis.. lo belok kanan terus lurus jauh gua belok kiri dikit nyampee.. gimana yaa... mana bensin gua mo abis....” ujarnya



“ah.. aduhh.. pleasee kar... gua bayar deh... seriuss...” kataku meminta sambil memasang wajah minta belas kasihan.



“wah.. kalo ada bayarannya mau... yodah masuk aja nis..” katanya membukakan pintu.



“hiii.. asiiik... makasih fakaar... baik degghh...” kataku sambil tersenyum. Lantas masuk ke sedan mewahnya. Deburan ac membuatku lebih rileks dan nyaman.. apalaig joknya empuk banget. Sambil dengerin musik rock classic.



Melirik ke arah fakar yang mengenakan kaos v-neck berwarna hitam, celana jeans light wash dengan sepatu adidas sneakers hitam dan sabuk kulit hitamnya membungkus badan atletisnya. Lengannya keliatan lebih besar dari saat sma. Akupun nyeletuk “lo ngegym mulu ya disini? Makin gede aja badan lo..”



“iyanih... lagian bosen dikosan ngapain.. daripada ngedumel mending gedein badan..” jawabnya. Sambil tertawa renyah. “lo sendiri makin montok aja nis.. diapain lo ama Rio?” imbuhnya membuatku kaget.



“kurang ajar lo kar...” jawab gua sambil memukul lenganya. “buset keras amat...” kataku merasakan tonjokan tanganku ke lengannya yang berotot itu tidak ada artinya.



Fakar kembali tertawa renyah.



“eh lo kok muter balik.... tinggal naik tanjakan bunderan situ juga terus belok kanan napa pake balik?” tanyaku kaget.



“gua mau ambil helm di tempat cucian, sekalian ngambil barang temen gua di seturan kan deket tuh ama daerah kosan lo..” jawabnya.



Akupun mengangguk, daripada ngomel ntar diturunin lagi di halte tadi.



“eh pertanyaan gua belum lo jawab tadi..” suara fakar memecah keheningan selama semenit. Akupun menjawab “wkwkwk.. merhatiin aja lo... taulah kalo orang pacaran ngapainn...” jawabku seadanya.



“oh... ngapain tuh...” tanyanya sambil memasang wajah polos. “alah sok polos lu.. kaya ga pernah pacaran aja..” jawabku sambil ketawa ngakak. “yaa.. tau sendiri gua bukan tipe begitu.. wkwkwk..” jawabnya sambil mesem mesem mesum. “iye iye.. mentang mentang ganteng...” jawabku.



Hening selama satu menit.


“oy.. jawab pertanyaan gua...” katanya sambil mencubit lengan kananku. “eh.. apa... ya gitu.. cari tau ndiri lah...” jawabku sambil membenarkan ujung kerudung hitamku yang kini aku sampirkan di pundakku.



“kaya gini yah...” kata fakar dengan gerakan tangan kirinya yang tiba tiba meremas toket sebelah kananku. Remasannya cukup kuat dan enak(?) membuatku wajahku merah dan merespon dengan menyingkirkan tangannya dari dadaku. “ih.. kurang ajar lo kar...” kataku sambil mencubit pahanya. “lagian.. katanya suruh cari tau ndiri... ya gua lakuin kan kata kata lo..” katanya sambil tertawa mesum. Lampu merah per4an mirota menghentikan laju mobil kami. “gagitu juga kali...” kataku dengan nada tinggi, berharap ia tidak seganas sebelumnya. “terus gimana dong?” katanya sambi menoleh kearahku memasang wajah lugunya.



‘ni anak emang kurang ajar...’ gumamku dalam hati. “hmmm..” gumamku, “kalo gua kasih tau... biaya anter pulang ini gratis ya...” kataku.



Dia sedikit berfikir lantas menanggapi “gua praktekin ke elo deh abis lo kasih tau.. baru gratis..” katanya.



Akupun menimbang menimbang , udah 2 minggu ini nggak digarap rio... paling nggak gua bisa turn on buat self serfice malem ini. lagian fakar lebih ganteng juga dr rio hehehe. “oke... lo lakuin apa yg Cuma gua bilang ya...” kataku



“siap tante...” katanya. Sambil nyengir kearahku.



Mobilpun sudah berjalan menyusuri jalan colombo. “kaca film lo tebel kan?” tanyaku memastikan aksi kami berdua tak kelihatan dari luar mobil ini. “iya.. santai aja 85% absorb nis..” jawabnya meyakinkanku. Aku mengangguk angguk.



“remes toket gue.. kaya rii...ahh...ahh....” baru aku mencoba memberikan arahan pertama sudah terptong oleh remasan tangan kirinya di kedua toketku. Dan fuck.. remasannya lebih keras dari rio... lebih enak..



“wadaw... ini toket apa kepala.. gede banget nis..” katanya sambil terus meremas remas toketku dari luar pakaianku. “ahh... iyaa.. uhh... teruss kar... jago juga lu....” kataku memuji permainan tangannya.



Tangannya semakin liar, kini sudah menilisik ke kerahku dan memasukkan tangannya kedalam bajuku dan berusaha mengeluarkan toketku dari dalam bh dan pakaianku.



Aku yang berusaha mengelak tak kuasa menahan gerakan fakar hingga akhirnya. ‘BOING’ toket sebelah kananku keluar dari sarangnya dan terpampang jelas di depan mata fakar



“WOOOOOW... BUSEET... GEDE BANGET.. MONTOK LAGI... PUTING LO DAH KERAS JUGAAA... NYICIP AHH..” katanya lantas meremas keras toketku dan kepalanya mendekat ke putingku dan menyedotnya kerass...”sluuurrppp...” untuk kami sedang terjebak macet di pertigaan colombo. “jago juga rio ngegarap lo...” katanya.



Kini mobilnya sudah berjalan kembali memasuki jalan gejayan kemudian belok kiri menuju arah demangan. Sambil terus meremas remas dan memilin putinku ia mengegas pol mobilnya menuju area perumahan dekat sanata dharma.



“loo mauuu.. kee.. manaa karr..?” tanyaku terbata bata menikmati remasan fakar yang menakjubkan. “ mau kesini sebentar...” katanya lantas menepi di salah satu gang yang sepi lantas beranjak ke kursiku.



Kini ia setengah berdiri (?) entahlah intinya posisi dia tepat didepanku kemudian menurunkan kursiku dan melepas ikatan sabuk pengaman. Membuatku dalam posisi semi tiduran (?) dengan salah satu toket yang mencuat dari pakaianku. “gila nis.. seksi banget lo..” katanya lantas mencium bibirku mengajak french kiss.. aku manganggapinya dengan beradu lidah dengannya. Ciumannya benar benar nikmat. ‘jago banget ni anak.. ngga latah kaya si rio..’ gumamku dalam hati.



Sambil meniciumiku tangan kirinya usil lagi dengan mengeluarkan toket sebelah kiriku dari dalam bh dan pakaianku. Setelah kedua toketku mencuat keluar ia berhenti mencimiku. “gilaa gede banget nis.. ukuran berapa sih..” tanyanya sambil tersenyum mesum. “uhh.. 36 D” jawabku. Iapun tersenyum sumringah lantas “aghh....sluurpppslurpppslurppp...aghh 36 D the best...” katanya sambil menggerayangi toketku. Ia remas ia sedot putingku sesekali ia cupang.. membuatku mendapat sensasi kenikmatan yang lebih. “ahh.. karr...teruss... ahhh.. iyaa... uhhh...” ujarku menikmati permainan keras fakar.



Pergumulan terus berlanjut. Kurasakan tangan kiri fakar yang sore ini sangat usil sudah menggerayangi selangkanganku. Mengendorkan sabuk Dolce&Gabbanaku kemudian mengendorkan kancing celana jeansku dan menurunkan retsletingnya. Kini wajahnya kembali naik ke wajahku menciumi bibirku dan kembali melakukan frenchkiss.. tanpa disadari kedua tangannya sudah ada di pinggangku. Ia melepas ciumannya dari bibirku lantas “lo gausah ngomong lagi... gua udah tau apa yang lo lakuin.. nikmati aja annisa..” katanya berbarengan dengan ia menurunkan celana jeansku hingga ke betisku.



“kar... kar.. bukaann gini perjaanjjiaaaannahh..ahhhnyaa...” kataku sambil mendesah ketika fakar sudah menjilati memekku memankan lidahnya didalam liang senggamaku dan menjilati klitorisku. Membuatku hanya bisa mendesah keenakan.



“ahhh...kar...uhhh...ffuuuckkk....shiiitt... guaa...ahhh.. uhhh. Teruss... teruss...” desahku sambil menikmati permainan fakar dan lagu thunderstruck dari acdc di radio.



Kini fakar sudah mengundang ketiga jarinya untuk ikut bermain bersama didalam memekku. Sambil ia gelitiki klitorisku ia tusuk2 dengan dua jari.. sesekali bergantian dengan lidahnya, efek suara kecipak terdengar dari bawah sana.. aku memang sudah basah sejak ia memainkan toketku dan makin basah ketika ia mengerjai memekku.



Jilatannya makin liar dan dalam.. permanan jarinya di klitorisku makun cepat.. nafasku mulai terngah engah desahanku semakin meninggi.. badanku mulai gatal dan menggelinjang aku membusungkan dada dan menyempitkan pahaa menjepit kepala fakar.. lantas melenguhh.. “’aahhh...ahhhhh...kaaaarr....ffffuucckkkkkkkk...aaaahhhh....” orgasme pertamaku sejak 2 minggu lalu suara kecipak dibawah sana terus berlanjut.. fakar menjilati perlahan memekku dan menyedot cairan senggamaku.



“kaar...udahhh...ahhh....guaa.. pacarr.. temen loo.... ahhh....ahhh...” kataku berusaha menghentikan pergumulan ini. bukannya ia beranjak dair bawah sana malah ia melepas kaosnya dan melemparnya ke kursi sebelah. Lantas mengambil posisi setengah berdiri menunjukkan selangkangannya yang membengkak besar. Aku yang kage hanya bisa terdiam, mulutku mebentuk huruf o kecil.



Kemudia ia mengedorkan sabuknya dan menurunkan celana dan boxernya ‘TUING....’ kini mulutku mebentuk huruf O besar takjub akan ukuran dan bentuk kontol fakar. “mau lo nyia nyiain kontol temen pacar lo?” pancingnya.



Sambil menunjuk ke kontol besarnya. “ooh..oow..ha..haa...mmhhh....”kataku sambil beranjak dari posisiku lantas duduk didepan kontolnya dan menggenggamnya. “fuck.. gede banget kar...” kataku menyesuaikan grip kontol yg lebih lebar, berurat dan panjang dari milik rio. Kini ia membuka pintu dan keluar beruntung kami berhenti diarea yang sepi 3 rumah disebelah kanan kosong tak berpenghuni sementara di sebelah kiri hanyalah tembok beton setinggi 4m pembatas perumahan dengan kampung sebelah.



Kini ia berdiri di luar mobil menghadap kearah mobil. Dari dalam mobil aku mulai mengocok kontolnya menggunakan dua tangankuu. Lantas mencoba membandingkannya dengan lenganku. “buset.. kar... panjang banget.. selenganku nih..” kataku dari dalam mobil. “hahaha... 10 inch babe.. go.. plat with it...” katanya. Akupun menuruti kemauannya mulai menempelkan mulutku ke palkonnya yang besar “uhh.. terus niss.. dalem lagi..” katanya.



Aku mengocok batangnya dengan kedua tanganku. Mulutku perlahan lahan maju dari kepala hingga kebatangnya. Uhh.. terasa sesak didalam mulutku. Aku mengeluarkan kontol itu dari mulutku. Kukocok lagi... dan kumasukkan lagi.. berusaha beradaptasi dengan ukurannya yang jumbo ini. “ahh.. teruss nis... uhh.... yeshh....” desahnya menikmati permainan mulutku.



Aku yang mulai terbiasa dengan kontolnya tiba tiba kepalaku ia pegang. Lantas dengan kecepatan penuh ia mengeluar masukkan kontolnya kedalam mulutku. Berkali kali kontolnya masuk semua kedalam mulutku membuatku hampir muntah. “akwokowkowkokkkokok.... wokakowkahhghhokwokw” suara yang muncul akibat facefuck nya. Sekitar 30 menit berlalu. Ia mengeluarkan kontolnya yang penuh air ludahku dari mulutku. Aku mangatur nafas yang terengah engah air liur menetes keluar dari mulutku.. bahakan hidungku juga mengeluarkan air. “uuhh... mantep bangett niss.... boobsjob dong..” requestnya lantas menempelkan kontolnya disela sela dadaku. Aku menjepitnya lantas ia mendorong kontolnya naik turun. Uhhh sesekali mengenai mulutku. Gerakannya sungguh cepat. “uuhh... toket lo mantep banget.. montokk.. kenyel... gedee...uhh enakk..” uajrnya menikmati boobsjobku



“niss.... balik badan.. mattin mobil gua..” katanya. Akupun melepas jepitan di kontolnya lantas. Nungging membalik badan dan mematikan mobilnya. Belum selesai aku ingin memutar badanku lagitangan fakar sudah menahan punggungku lantas menurunkannya membuat pantatku nungging. Kini kontol besarnya berada disela sela pantatku yang montok. Ia gesek gesek “kar.. kar... oyy... guaa.. temennne.......ahhhh....fucckkk...fuckkk..ahhh...” kataku berusaha menahan fakar untun mengentotku namun sayang ia sudah memasukkan kontolnya kedalam memekku. Ia genjot kencang dan kencang, sesekali berusah ameremas payudaraku namun kesuilitan akibat adanya pakaian yan gmasih menggantung di perutku serta presnelengnya berada dibawah toketku.



“ahhh.. gangguna aja ini..” katanya lantas merobek pakaianku dan melepas pengait bhku. Kemudian ia buang dua duanya ke luar jalan. Kini ia semakin semangat menggenjto memekku yang basah sekali sambil terus meremas kedua toketku. Sesekali ia menepuk pantatku untuk meningkatkan tensi permainan.



“ahh.. kar...ahh...ahhh..fuckkk....ffuuckckkk...enaakkk..yaahh.. enak bangeett... ahhh... ahhh....” desahku merasakan entotan fakar yang jauh lebih enak dibanding rio.



“uhh.. memek lo masih rapet aja yang bagian dalem.. ganyampe ya rioo.. haaa... uhh.. yeshhh. Mentok nih... hahaha..” katanya mengejek rio yang malah membuatku semakin terangsang. “ahhh.. kar...kaaaar...aaaaahhh.......” desahku saat mendapat orgasme kedua.



Kini fakar memperlambat genjotannya lantas melepaskan kontolnya dari memekku. Kini ia mendorong tubuhku masuk.. ia duduk di kursiku tadi dn menutup pintu lantas memegangi kontolnya mengacungkannya kedepan. “kasih goyangan terbaik lo buat kontol gua nis..” katanya akupun merespon dan langsung mengambil posisi jongkok. Kaki kananku di tepian jok sementara kaki kiriku teapt disebelah presneling. Tanganku menggenggam kontol 25 cm itu lantas mengarahkannya masuk kedalam memekku. ‘JLEBB’ “AHHH...YEESHH YEEHHHH...AHHH... ENAK BANGET KAR.. KONTOL LOO...AHH..” teriakku sambil menggerakkan pantatku naik turun. Oh iya aku menghadap ke arah fakar memamerkan gerakan kedua toketku yang naik turun membuat fakar gemas dan mengambilnya untuk diremas remas.



Uhh... kontol fakar yang besar benar benar terasa nikmat untuk posisi WOT ini klitorisku tergesek gesek oleh uratnya liang senggamaku meremas remas kontol itu. Membuat aliran hormonku terasa lebih cepat membuat memekku makin basah dan basah tiap menitnya. “oohh.. yeahhh.. mantep niss...uhh..” desahnya mengomentari permainanku.



Sesaat sebelum aku mendapat orgasme. Ia memegang pantatku lantas menghentikan gerakanku kemudia ia menggerakkan kontolnya dengna cepat. “ahh...ahh...ahh..fuckk.. kaar... ahhh..shitt..kar..ahhh..aaaaahhh...” desahku mendapat orgasme ketiga. “uhhh.. uhh.. yeahh.. enak niss.... hmm.. balik dong.. pengen liat goyangan pantat lo..” katanya.



Akupun menurut dan membalikkan badan dengan kontolnya tetap tertanccap didalam memekku. Lantas aku mulai mengulek kontol itu ku gerakkan naik turun dengan cepat seluruh kontolnya masuk kedalam memekku yang basah. ‘PLAKK...PLAKK...PLAKK...’ suara yang muncul akibat tepokan pantatku dengan kontolnya. “uh.. yeahh.. konak banget guee... ahhh.... teruss niss ahhh..ahhh...” desahnya membuatku semakin lair menggoyang kontolnya.



Kemudian ia menarik badanku dan menempelkan dengan badannya. Kini paha kami membuka lebar fakar mulai menggenjot perlahan dan makin kencang tiap detiknya. Kedua tanganku mencengkram jok mobil sementara kedua tangan fakar sudah meremas dan memilin putingku “ahh...kar...ahh...ahh....aaahh....yeeahhh...uhh...” desahku sesekali aku menolehkan kepala agar kami dapat berciuman sambil terus digoyang dengan kencangg.. “ahh.. ahhh...kar...ahhh..ahhhh..aahahhh...” desahku. “auuhh. Yeahh.. uhhh.. tahann niss... gua tau lo bentar lagi.. keluar.. uhhh.. barengiinn yaa.. gua bentar laig mentok nihh... ahhh ahhh oohhh..” desahnya. “kar.. jangan didalllmmm..ahhh... ahhh.. karr ffucckk ahhhh teruss teruss yeshshh yeshh..” desahku mencoba menghentikan kemauannya namun diriku sudah larut dalam nafsu. “ahhh..aaaahh..ahhhkk.. kaar.. gua keluaarr... ahhh.. ahhhh..” desahku smabil melenguh tinggi... kurasakan gatal tak tertahankan dengan kontol fakar juga sudah membesar dan memanas. Iapun berkata “ahhh..nniiisss... gua jugga.a.......ahhh....”. ‘CROOOTT..... CRRRROTTT....CROTTTT......CROOTTT.....CRRROOOTTT....’ Kuarasakan lima kali semburan spermanya beradu dengan satu squirtku uhh.... kini ia memelankan goyangannya... cairan kami menelisik keluar dari memekku yang masih tersumbat kontolnya.



“fuckk... kar... lo bikin gua nyampe 4x.. rio aja gabisa buat gua orgasme..” desahku mengucap terimakasih dan pujian kepadanya. Iapun berterimakasih kepadaku. “shit.. punya lo masih keras aja... “ katakumerasakan batang fakar tak mengecil satu centipun. Akupun beranjak dari pelukannya dan berusaha melepaskankontol itu dari memekku.



Setelah keluar memekku membuka lebar dan basah oleh spermanya yang putih kental menetes keluar. Sementara kontol fakar tak jauh parah basahnya. Kini ia kembali k kursinya menyalakan mesin mobil “nis.. bersihin dong... sekalian.. ehehe... spa tau muncrat lagi..” katanya. Sambil memundurkan kursi mobilnya membuatku dapat masuk kedalam sela sela kursi dan kemudinya. Bersamaan dengan diriku yang sudah berada pada posisi ia mengegas mobilnya.



Aku mengulum kontolnya membersihkan dari sperma dan cairan lainnya kusedott.. ku jilati hingga ke bola bolanya. “haha sorry nis... gua ngerusakk baju lo gua ganti kok... pake duit langsung.. sekalian ama celana jeans item lo ini..” katanya sambil mengambil celana jeansku di bawah jok sebelah lantas membuka jendela dan melemparnya keluar tepat diareah dimana bh dan atasanku yang dirobek olehnya dibuang.



“anjirr.. kurang ajar lo... gua keluarnya ntar gimanaa...” tanyaku panik sambil terus mengulum dan mengocok kontolnya.



“gampang.. kaya gua gatau kosan lo aja.. tinggal parkir depan piintu kan.. kwkwkw langsung kamar lo... nih udah gua siapin tas ama heels lo sekalian jadi waktu gua crot didepan pintu lo lo udah siap buat kabur langsung ke kamar wkwkwk... ini kuncinya gua taruh diluar nih.. wkwk” katanya membuatku tertawa dan semakin sumringah mengulum kontolnnya.



Sekitar 15 menit berselang aku masih mengulum kontolnya yang sudah mulai membesar dan panas. Iapun kini sudah memasuki gerbang kosanku yang terbuka lebar dan mengerem mendadak tepat 3 kamar sebelum kamarku.



“uuhh... kocok teruss kocookk ...ahhh..ahhh...ahhh....niss nisss.....” katanya lantas mengambil alih kontolnya dan mengocok cepat tepat didepan wajahku, mulutku membuka lebar lewat 5 detik ‘CROTTT...CROOTTT...CROOTTT...’ 3 semprotan besar membasahi wajahku diikuti beberpaa semprotan kecil. Aku sedang sibuk menjilati kontolnya tiba tiba ia mendorong kepalaku turun dan menutupi paha dan badanku dengan celana jeansnya. Ia sesegera mngkin mengenakan kaos hitamnya dan mengambil jaket jeans yan gia sampirkan di joknya lantas menutupi badanku. Kemudian membuka jendela dan berkata “oy.. rio.. nungguin siapa lo?”



‘WHAT THE FUCK....’ gumamku dalam hati aduh gimana ini... akupun ditekan terus badannya berrarti disuruh untuk diam oleh fakar.



“gua nyariin nisa nih kaga balik balik dari tadi.. udah sejam gua nungguin..” jawab rio mendekat ke jendela mobil fakar yang turun 3/4nya.



“oh... gua nyariin si Dita di kamar atas tapi baru dapet sms suruh balik jam 8 malem aja katanya... hehe.. oh iya kata Danar si nisa pualng telat ada rapat di BEM... ga tau lo?” tanya fakar.



“wkwkwk oalahh... hp gua mati bro... ok ok.. gua solat dulu deh diatas gila nikosan lengkap banget wkwkwk.... thanks kar...” ujar rio, lantas suara kakinya sudah terdengar menjauhi kami dan bergerak naik keatas kosanku.



Fakarpun melempar jaket dan celana jeansnya “jangan dilap... wwkwkkw” katanya “tuh.. udah gua usir si rio. Wkwkwk gila kaget gue.. lo berdua jodoh banget hpnya mati.. wkwkw” lanjutnya.



“iya terus lo yg dapet enaknya... sialan.. duhh... udah ah.. gua keluar keburu rio selese solat maghribnya.



“thanks nis..” ujar fakar sambil berbisik dan membukakan pintu mobil. Akupun mengangguk lantas berjalan keluar mobil. Menutup pintunya perlahan lantas berjalan 5 meter menuju pintu kamarku dengan menutupi dadaku dengan tangan kananku yang menenteng hiigh heels sementara tangan kiriku kugunakan untuk membawa tasku untuk menutpi dearah bawahku.



Tiba didepan pintu kamar. Baru akan membuka kunci pintu kamar terdengar teriakan tepat 3 meter disebelahku. “NIS... LO KENAPA...!!!!???” suara rio terdengar menggelegar membuat seisi kosan menyalakan lampu dan membuka jendela.



FUCK!!!!!! Barang bawaanku jatuh semua.



Gua.. Annisa.. Cewe setinggi 165 cm dengan berat badan 65 kg bertoket 36 D, pantat bulat besar paha besar membuat bodi bak gitar spanyol. Berkulit putih berkeringat... mengenakan jilbab hitam dan kacamata kotak yang basah oleh pejuh fakar. Dan iya.. selangkanganku masih meneteskan cairan itu. Sedang menjadi tontonan 6 kawan kosku dan seorang pria bernama rio yang merupakan pacarku.



“mm..he..he...” aku tertawa kecil sambil tersenyum penuh arti.



‘sialan fakar... udah cabut aja, untung ninggaling gua ama duit satu juta didalam tas gua..’


BERSAMBUNG

Jujur, gw rada bingung
 
EPISODE 1
Jurusan Setrum

***Hidden content cannot be quoted.***


Aku membuka gasper sabuknya lantas mengendorkan ikatan sabuknya , sebelum terlpeas aku langsung menurunkan celana jeans dan boxernya. Sehingga kontolnya yg masih lemas terlihat didepan wajahku. Meskipun lemas kontol putih berkepala pink ini terlihat besar, kira kira panjangnya 8cm dengan diameter 4cm.



Kemudian aku genggam kontol lemas itu dengan tangan kiriku dan kuarahkan kemulutku. Aku ciumi kepalana kemudian aku kulum. Sedotan mulutku membuat fakar mengelu lemah, kontolnya mulau mengeras akibat rangsangan yang aku berikan.


Sekitar 2 menit aku kulum kontolnya sudah membesar dan memanjang bahkan sangat keras dengan urat urat yang terasa didalam mulutku. Fakarpun mulai terbawa suasana dan menahan gerakan kepalaku untuk memasukkan semua batangnya kedalam mulutku. Lalu ia gerakkan kontolnya keluar masuk mulutku dengan kencang.



“oghoghokghokghokgh....okghgokhg...” suara yang muncul akibat gerakannya. Tenggorokanku yang dientot kontol itupun membuatku sesak nafas. Mataku mulai berair , nafasku terengah engah hingga akhirnya setelah 30 detik ia melepaskan tangannya dari kepalaku.



Akupun langsung mengeluarkan kontol fakar dari mulutku. Air liurku berceceran dan air mata keluar.. akibat nafas yang terengah engah. Fakar tertawa bahagia melihat responku dan kontolnya yang basah oleh air liurku.



Kini aku menggengam kontolnya “uh.. gede banget kar...” kataku sambil menjilati batangny adari pangkal hingga ujungnya. Lantas bolanya aku jilati dan kembali menjilati batangnya hingga kekepalanya. Kujilati lubang penisnya kemudian aku kulum kepalanya sambil aku kocok batangnya menggunakan kedua tanganku.



“tuutt.. enak bangett... parahh... uhhh.. jago bangeett....” kata fakar memuji aksi blowjobku. Dengan penuh semangat aku mengulum kontol 25cm dengan diameter 6cm itu uhh... terasa penuh sesak didalam mulutku.



Sekitar 2 menit berselang aku mengeluarkan kontolnya darimulutku, lantas aku tepuk2in dikepalaku.



“teruss. Tut.. uhh...ahh...” ujarnya menikmati kenakalanku.



“enaak kar..huhh...mauulagiihaa??” tanyaku sambil tersenyum nakal. Wajahku ditutpui oleh kontolnya



“iyaa.. tutt.. lagii...” jawabnya.



“uuuooohhh....” responnya ketika kontolnya kembali masuk kedalam mulutku.



Baru dua kuluman fakar sudah menahan kepalaku dan melakukan facefuck lagi. Kali ini lebih kencang kasar dan lebih lama. Sekitar 45 detik ia melakukannya sehingga ketika aku mengeluarkan kontolnya dari mulutku aku seperti orang yang baru saja menangis. Wajahku basah oleh airmata, keringat dan air liur. Bahkan air liurku sampai menetes kejilbab unguku.



“ahh.. kar.. kontol segede ini mah lama kalo cuman diemutt...” kataku lantas menyingkapkan jilbabku kebahu dan membuka kancing kemejaku. Lantas membuka bhku dan memberikan aba aba untuk fakar melakukan tits fuck.



Fakarpun menempelkan kontolnya diantara toket bulat 34C ku lantas aku menjepitnya dengan erat dan fakar menaik turunkan kontolnya.



“ahh.ahhh...ahhh...uhhh..shhh...teruss kar...” kataku sambil menatapa wajahnya yang merem melek menikmati jepitan toketku.



Sekitar 2 menit berselang kini aku mendekatkan mulutku ke kontolnya sesekali aku menciumi palkonnya yang terus naik turun menggesek dadaku.



Semenit berselan fakar menghentikan gerakannya. Kini tangan kanannya memegang daguku dan mengarahkan wajahku untuk menatapnya. Lalu diciumnya bibirku dan ketika bibirku terbuka ia meludah didalam mulutku dan membanting tubuhku menjadi tengkurap. Ia langsung mengangkat rokku, menggeser cdku yang menutupi lubang memekku.



“kaar..ahh.. jaanggaangg....ahhhh.....” ucapku berusaha menghentikan gerakan fakar namun terlambat. Memekku sudah dijebol kontol besarnya.



“uhhh... masih rapet aja... gapernah dimainin reza tut?” katanya teruss menggenjot... memekku dengan tempo yang meninggi.



“ahh..ahh..ohh..ohhh....iuhh...soaalnyaa...hh..ahh...ppohunnyaa...kaaahmuhh..jaauhhh.. leeebihh gedddheee...ahhh..ohhh..yeeaahhhyeaahh...” kataku menikmati entotan kontolnya. Pantatku sudah nungging tinggi, badanku membungkuk. Wajahku melihat rumput gedung belakang prodiku ini. Sesekali fakar menepok pantatku disela sela itu ia meremas toketku sambil menarik jilbabku. Membuatku semakin liar dan basah.



5 menit berselang memekku mulai berkedut kedut. Rasa gatal mulai menyerang. Eranganku makin liar. Fakar yang mengetahuinya langsung menggenjot dengan kecepatan maksimal. “ahh..ahhh.. kaarr..ahh..ahh..geddhee..ahhbangett.hhh. ahh..ahh aku.. akuuu..ahhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhh...ahhhhhhhhhhhhh...” kataku saat cairan senggamaku keluar muncrat dari dalam memekku membasahi kontol fakar.



“woaahh..tutt.. squirter lo ya... ahhh...” ujarnya sambil terus menggenjot memekku. Lantas ia mencabut kontolnya dari memekku. Ia pun telentang diatas rumput. Menyurhku melakukan WOT. Akupun mengikuti kehendaknya. Aku memutar badan dan mulai menaiki kontolnya.



‘jleeebbb...’ kontol besarnya masuk mulus kedalam memekku yang basah. Aku mulai menggerakkan patatku naik turun. Makin cepat tiap detiknya. Aku kini memegang kendali permainan. Kuarahkan tongakat itu untuk menggesek klitorisku dan masuk ke dalam liang senggamaku. Fakar mendesah kenikmatan, begitupula diriku.





Kugerakkan pantatku naik turun kurasakan kontolnya menggesek gesek memekku. Uratnya yang makin tebal menambah sensasi yg berbeda. Sesekali tangannya meremas pantatku dan menampolnya dengan keras. Membuatku semakin ternegas engas.



“ahh.. karr..ahh..ahh..ohh..ohhh...” desahku penuh nikmat sambil menggenjot kontolnya.



“uhh...tutt... puter tut.. puter...” katanya , menyuruhku membalik badan.



Akupun menghentikan genjotanku, lantas memutar badanku untuk menghadap ke wajah fakar. Lantas ia memelukku dan menahan tubuhku untuk menempel dengan tubuhnya. Lantas ia memegang pantatku dan mulai menyodok memekku dengan kecepatan penuh.



Memekku makin basah dibuatnya.



“ahh..ahh..karr...ooooohhh...ffuuucckkkk..ahhh..ahh....ohhh...uhhhhh..ahhh....” desahku menikmati genjotannya. Memekku makin gatal dan basah. Genjotannny amakin kencang hingga membuatku kehilangan nafas dan tak bisa bersuara ketika memekku mengeluarkan cairan kenikmatan. Mataku menyipit dengan mulut terbuka lebar saat memekku membasahi kontol fakar. Hanya butuh beberapa detik saja untuk membuatku orgasme.



Nafas Fakar terengah engah. Lantas ia mencabut kontolnya yang basah oleh cairan memekku lantas menyuruhku berlutut didepannya. Ia mulai mengocok kontolnya dengan kencang, aku bersimpuh sambil tersenyum didepan kontolnya.



“ahh..tutt...tutt..ahh..ahhh..ahhhhh....” ujarnya sambil mengocok kontolnya hingga akhirnya CROOTT....CROOTTT....CROTTT....CROTTT...CROTTTT...CROOTTT.... pejuhnya menyembur membasahi wajahku. Hingga meluber ke jilbab dan turun ke dadaku. Bahkan ada yg masuk ke sela sela telingaku.



“ahhhh... tutt... enak banget....” ujarnya.



Aku tersenyum puas sambil menjilati pejuhnya yang berada disekitar mulutku.



“ahh.. karr. Banyak banget nihh...” kataku sambil mengusap wjahku dengan jilbabku.



Fakar tertawa sambil mengenakan kembali celananya dan membersihkan pakaiannya. Sementara aku sedang melepas jilbabku dan menjadikannya lap, kemudian mengganti jilbabku dengan serep yg berada di dalam tasku.


BERSAMBUNG
Mantap....
 
Bimabet
EPISODE 1
Jurusan Setrum

***Hidden content cannot be quoted.***


Aku membuka gasper sabuknya lantas mengendorkan ikatan sabuknya , sebelum terlpeas aku langsung menurunkan celana jeans dan boxernya. Sehingga kontolnya yg masih lemas terlihat didepan wajahku. Meskipun lemas kontol putih berkepala pink ini terlihat besar, kira kira panjangnya 8cm dengan diameter 4cm.



Kemudian aku genggam kontol lemas itu dengan tangan kiriku dan kuarahkan kemulutku. Aku ciumi kepalana kemudian aku kulum. Sedotan mulutku membuat fakar mengelu lemah, kontolnya mulau mengeras akibat rangsangan yang aku berikan.


Sekitar 2 menit aku kulum kontolnya sudah membesar dan memanjang bahkan sangat keras dengan urat urat yang terasa didalam mulutku. Fakarpun mulai terbawa suasana dan menahan gerakan kepalaku untuk memasukkan semua batangnya kedalam mulutku. Lalu ia gerakkan kontolnya keluar masuk mulutku dengan kencang.



“oghoghokghokghokgh....okghgokhg...” suara yang muncul akibat gerakannya. Tenggorokanku yang dientot kontol itupun membuatku sesak nafas. Mataku mulai berair , nafasku terengah engah hingga akhirnya setelah 30 detik ia melepaskan tangannya dari kepalaku.



Akupun langsung mengeluarkan kontol fakar dari mulutku. Air liurku berceceran dan air mata keluar.. akibat nafas yang terengah engah. Fakar tertawa bahagia melihat responku dan kontolnya yang basah oleh air liurku.



Kini aku menggengam kontolnya “uh.. gede banget kar...” kataku sambil menjilati batangny adari pangkal hingga ujungnya. Lantas bolanya aku jilati dan kembali menjilati batangnya hingga kekepalanya. Kujilati lubang penisnya kemudian aku kulum kepalanya sambil aku kocok batangnya menggunakan kedua tanganku.



“tuutt.. enak bangett... parahh... uhhh.. jago bangeett....” kata fakar memuji aksi blowjobku. Dengan penuh semangat aku mengulum kontol 25cm dengan diameter 6cm itu uhh... terasa penuh sesak didalam mulutku.



Sekitar 2 menit berselang aku mengeluarkan kontolnya darimulutku, lantas aku tepuk2in dikepalaku.



“teruss. Tut.. uhh...ahh...” ujarnya menikmati kenakalanku.



“enaak kar..huhh...mauulagiihaa??” tanyaku sambil tersenyum nakal. Wajahku ditutpui oleh kontolnya



“iyaa.. tutt.. lagii...” jawabnya.



“uuuooohhh....” responnya ketika kontolnya kembali masuk kedalam mulutku.



Baru dua kuluman fakar sudah menahan kepalaku dan melakukan facefuck lagi. Kali ini lebih kencang kasar dan lebih lama. Sekitar 45 detik ia melakukannya sehingga ketika aku mengeluarkan kontolnya dari mulutku aku seperti orang yang baru saja menangis. Wajahku basah oleh airmata, keringat dan air liur. Bahkan air liurku sampai menetes kejilbab unguku.



“ahh.. kar.. kontol segede ini mah lama kalo cuman diemutt...” kataku lantas menyingkapkan jilbabku kebahu dan membuka kancing kemejaku. Lantas membuka bhku dan memberikan aba aba untuk fakar melakukan tits fuck.



Fakarpun menempelkan kontolnya diantara toket bulat 34C ku lantas aku menjepitnya dengan erat dan fakar menaik turunkan kontolnya.



“ahh.ahhh...ahhh...uhhh..shhh...teruss kar...” kataku sambil menatapa wajahnya yang merem melek menikmati jepitan toketku.



Sekitar 2 menit berselang kini aku mendekatkan mulutku ke kontolnya sesekali aku menciumi palkonnya yang terus naik turun menggesek dadaku.



Semenit berselan fakar menghentikan gerakannya. Kini tangan kanannya memegang daguku dan mengarahkan wajahku untuk menatapnya. Lalu diciumnya bibirku dan ketika bibirku terbuka ia meludah didalam mulutku dan membanting tubuhku menjadi tengkurap. Ia langsung mengangkat rokku, menggeser cdku yang menutupi lubang memekku.



“kaar..ahh.. jaanggaangg....ahhhh.....” ucapku berusaha menghentikan gerakan fakar namun terlambat. Memekku sudah dijebol kontol besarnya.



“uhhh... masih rapet aja... gapernah dimainin reza tut?” katanya teruss menggenjot... memekku dengan tempo yang meninggi.



“ahh..ahh..ohh..ohhh....iuhh...soaalnyaa...hh..ahh...ppohunnyaa...kaaahmuhh..jaauhhh.. leeebihh gedddheee...ahhh..ohhh..yeeaahhhyeaahh...” kataku menikmati entotan kontolnya. Pantatku sudah nungging tinggi, badanku membungkuk. Wajahku melihat rumput gedung belakang prodiku ini. Sesekali fakar menepok pantatku disela sela itu ia meremas toketku sambil menarik jilbabku. Membuatku semakin liar dan basah.



5 menit berselang memekku mulai berkedut kedut. Rasa gatal mulai menyerang. Eranganku makin liar. Fakar yang mengetahuinya langsung menggenjot dengan kecepatan maksimal. “ahh..ahhh.. kaarr..ahh..ahh..geddhee..ahhbangett.hhh. ahh..ahh aku.. akuuu..ahhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhh...ahhhhhhhhhhhhh...” kataku saat cairan senggamaku keluar muncrat dari dalam memekku membasahi kontol fakar.



“woaahh..tutt.. squirter lo ya... ahhh...” ujarnya sambil terus menggenjot memekku. Lantas ia mencabut kontolnya dari memekku. Ia pun telentang diatas rumput. Menyurhku melakukan WOT. Akupun mengikuti kehendaknya. Aku memutar badan dan mulai menaiki kontolnya.



‘jleeebbb...’ kontol besarnya masuk mulus kedalam memekku yang basah. Aku mulai menggerakkan patatku naik turun. Makin cepat tiap detiknya. Aku kini memegang kendali permainan. Kuarahkan tongakat itu untuk menggesek klitorisku dan masuk ke dalam liang senggamaku. Fakar mendesah kenikmatan, begitupula diriku.





Kugerakkan pantatku naik turun kurasakan kontolnya menggesek gesek memekku. Uratnya yang makin tebal menambah sensasi yg berbeda. Sesekali tangannya meremas pantatku dan menampolnya dengan keras. Membuatku semakin ternegas engas.



“ahh.. karr..ahh..ahh..ohh..ohhh...” desahku penuh nikmat sambil menggenjot kontolnya.



“uhh...tutt... puter tut.. puter...” katanya , menyuruhku membalik badan.



Akupun menghentikan genjotanku, lantas memutar badanku untuk menghadap ke wajah fakar. Lantas ia memelukku dan menahan tubuhku untuk menempel dengan tubuhnya. Lantas ia memegang pantatku dan mulai menyodok memekku dengan kecepatan penuh.



Memekku makin basah dibuatnya.



“ahh..ahh..karr...ooooohhh...ffuuucckkkk..ahhh..ahh....ohhh...uhhhhh..ahhh....” desahku menikmati genjotannya. Memekku makin gatal dan basah. Genjotannny amakin kencang hingga membuatku kehilangan nafas dan tak bisa bersuara ketika memekku mengeluarkan cairan kenikmatan. Mataku menyipit dengan mulut terbuka lebar saat memekku membasahi kontol fakar. Hanya butuh beberapa detik saja untuk membuatku orgasme.



Nafas Fakar terengah engah. Lantas ia mencabut kontolnya yang basah oleh cairan memekku lantas menyuruhku berlutut didepannya. Ia mulai mengocok kontolnya dengan kencang, aku bersimpuh sambil tersenyum didepan kontolnya.



“ahh..tutt...tutt..ahh..ahhh..ahhhhh....” ujarnya sambil mengocok kontolnya hingga akhirnya CROOTT....CROOTTT....CROTTT....CROTTT...CROTTTT...CROOTTT.... pejuhnya menyembur membasahi wajahku. Hingga meluber ke jilbab dan turun ke dadaku. Bahkan ada yg masuk ke sela sela telingaku.



“ahhhh... tutt... enak banget....” ujarnya.



Aku tersenyum puas sambil menjilati pejuhnya yang berada disekitar mulutku.



“ahh.. karr. Banyak banget nihh...” kataku sambil mengusap wjahku dengan jilbabku.



Fakar tertawa sambil mengenakan kembali celananya dan membersihkan pakaiannya. Sementara aku sedang melepas jilbabku dan menjadikannya lap, kemudian mengganti jilbabku dengan serep yg berada di dalam tasku.


BERSAMBUNG
Mohon ijin intip ya hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd