Stem cell
Sudah hampir 2 minggu lebih aku mengenal endang sejak acara liburan di villa bokap. Kuyakinan hubungan ini hanyalah sebatas have fun diatas atas ranjang. Apalagi endang juga semakin addict berhubungan intim denganku. Ia terus menagih sensasi suntik sprema yang selalu ku injeksikan kedalam liang senggamanya. Meskipun doi mengenakan KB , hal yang tak di ingginkan bisa saja terjadi dan bukan berarti aku tak siap tanggung jawab. Aku sudah paham betul dengan konsekuensi dari kenikmatan yang kulakukan ini. Yah, aku tanggung jawab jika tiba-tiba saja doi muntah-muntah tak jelas akibat ulahku. Aku sudah mengetahui jobnya sebagai wanita penghibur yang tentu saja berdampak buruk bagi mentalnya ketika menjalin hubungan asmara denganku. Dia takut kehilangan diriku ketika aku tau soal jobnya itu.
Darah ibuku yang mengalir dalam nadiku, terkadang membuatku berbuat sesuatu yang rasanya tak bisa kubiarkan. Yah, aku inggin menolongnya sebelum diriku dibutakan oleh rasa “ACUH”. Peranakanya yang turun itu merupakan bukti dirinya yang melakukan ****** yang sudah merupakan resiko dari jobnya. Terkadang nikmat dan resiko itu beda tipis yah dan hampir tak bisa dibedakan jika seseorang tak mampu menguasai dirinya. Aku yakin pasti banyak pelangganya yang memiliki fetish CIM , Bayaranya OK juga, dan doi lengah, ketika unsur itu bersatu padu tak ada yang tak mungkin kebobolan itu terjadi. Jika takdir tidak berbicara, orang-orang seperti endang ini hanya menjadi seperti sumur tua yang terus di gali, hingga tak ada lagi mata air yang tersisa selain kehampaan. Memangnya enak menjadi seorang PSK? My answer is ....No way!! Berapa banyak diantara mereka yang sudah memiliki anak dan suami tapi harus berjuang menjual kemaluan mereka demi memenuhi kebutuhan sandang & pangan? Meskipun caranya salah, tapi bagiku ini pilihan hidup. Terlebih lagi , berapa banyak yang masih lajang berharap pangeran idaman akan datang menjemput mereka? Meskipun itu hanya impian yang harus terkubur dalam. Karena status dan pekerjaan sudah menjadi goresan luka yang tak akan pernah hilang dari kehidupan sosial. Ketika dirimu dan dunia sekililing mu hanya menganggap ini semua hanya permainan yang tak akan pernah berhenti, layaknya seperti roda caravan yang terus berputar di atas permukaan tanah yang bergelombang.
Pecah haru ketika aku memaksanya untuk jujur. Dia takut jika aku ill feel , tapi nyatanya tidak, toh gue pingin nolong elu. Batinku. Aku juga terpaksa harus jujur soal statusku yang sudah memiliki istri lebih dari satu. Karena aku juga tak mau doi jadi beban bagi hidupku juga yang saat ini sedang dalam keadaan yang sibuk antara kerjaan dan keluarga. Intinya kita sama-sama tidak keberatan dengan hubungan sekedar TTM ini. Pelan-pelan aku menariknya dari gemerlap dunia malam yang menjadi penopang ekonomi nya. Kuberi dia modal usaha dan kuajarkan bagaimana caranya berbisnis. Dari bisnis online dropship, mengikuti lelang, dan lain sebagainya. Aku inggin mengajarkan dirinya “Dunia ini luas jika kita membuka mata dan terus belajar” . Pada dasarnya tak ada orang yang dilahirkan menjadi susah karena kedaan faktor ekonomi keluarga. Hanya saja kita yang tak mau membuka mata bahwa “Hei, iniloh ada banyak peluang usaha yang belum pernah elu dengar karena loe gak mau cari atau loe sendiri yang males mencoba”.
Tekad inggin menjadi orang berhasil membuatnya gencar mengikuti lelang. Karena aku sibuk tak ada waktu untuk mengikuti lelang sehingga aku hanya menjadi penyetor modal pasif saja. Jika ada lelang di luar kota aku mempercayakan itu semua kedoi. Bahkan kalau ada penawaran lelang tanah aku tak segan menyetor uang ratusan juta kepadanya. Yah, bisa dibilang doi sekarang anak buahku. Terbitnya surat tugas bukan berarti aku hanya fokus mengejar pelaku gembong narkoba , karena aku juga di gaji , meskipun statusku disana yang mungkin hampir mirip seperti pegawai honorer di suatu instansi atau pegawai spesialis independent pemerintah. Yah, ada beban tanggung jawab lainya yang di kategorikan masuk kedalam main quest dan disinilah petulangan ku dimulai.
Bulan maret.......
Pagi hari itu arip mengajak ku makan siang di rumah makan Ga*b*s p*cung. Dia bilang ada tugas baru yang membuat intel kesulitan mengungkapnya sehingga komandan mengutusku untuk mengusutnya. Aku hanyalah seorang yang duduk di bangku cadangan dari sekian ratusan kandidat intel resmi cadangan lainya yang layak untuk menerima tugas ini. Kemampuan emosional anomali yang dapat melebur dalam segala lingkungan membuatku menjadi sosok yang unik bagi ahli psikologi yang mengetest kemampuanku dalam praktik di lapangan. sehingga membuatku menjadi sosok yang menarik bagi sang komandan. Jika seorang intel memerlukan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan untuk mempengaruhi orang agar sependapat, Berbeda denganku yang dapat melakukan itu hanya dalam waktu yang singkat. Pada dasarnya jika orang inggin mempengaruhi orang lain dia masih dalam keadaan sadar dibawah pengaruh dirinya sendiri , berbeda denganku yang menggap diriku orang lain yang merupakan kerabat dekat, kekasih, ataupun sahabat dari lawan bicaraku. Orang biasa menyebut dengan sebutan “Kepribadian ganda” tapi berbeda denganku yang memiliki “Ribuan kepribadian” dibawah penguasaan sadarku.
Arip membawakanku berkas begitu banyak yang harus kupelajari sebelum aku beraksi dilapangan. Ia sempat menjelaskan intronya terlebih dahulu. Kasus ini soal perdagangan illegal sel darah yang dilaporkan oleh staff kemenkes. Bandarnya merupakan boss besar yang mempekerjakan oknum dokter dari rumah sakit yang di curigai. Tidak hanya dokter saja pelakunya , ada juga oknum yang berasal dari perusahaan swasta milik asing yang berkiprah dalam bisnis bank darah tali pusar. Sel darah yang di maksudkan bukan sel darah biasa, tapi memiliki kandungan sel punca/stem cell yang samplenya di ambil secara random dari orang yang mendonorkan darahnya atau yang sengaja menyimpanya dalam bentuk sel punca. Lalu apakah itu sel punca/stem cell? Sel punca merupakan tombak awal dari kemajuan bioteknologi, yaitu sel darah yang dapat meregenerasi struktur organ tubuh yang rusak ataupun sel darah yang rusak , merupakan pengganti dari cangkok organ yang selama ini menjadi tren . Karena pengobatan sel punca/stem cell hampir tidak memiliki efek samping seperti cangkok organ yang pasienya harus meminum obat yang menurunkan anti body tubuh secara terus menerus sehingga rentan terkena penyakit, jika tidak begitu maka paisen akan muntah-muntah . Karena pada dasarnya tubuh manusia dapat mengenali objek yang dianggap asing/ bukan bagian dari organ aslinya, sehingga organ yang berasal dari orang lain itu yang dicangkokan dalam tubuh sang pasien dianggap objek asing oleh mekanisme tubuh sang pasien. Nah, untuk menimalisir itu semua maka pasien di berikan obat untuk menurunkan anti body sehingga mekanisme tubuh dapat berjalan lancar. Tujuan oknum ini mencari pundi-pundi dari sel punca yang di teliti yang memiliki susunan regenerasi sel yang unik lalu di patenkan di luar negeri oleh oknum peneliti dari negara lain, padahal samplenya diambil dari negara kita.
“Ribet yah” Ucapku
“Dapet komisi lebih gak nih rip?” Godaku saat arip memberikan ku struck bukti transfer ke rekeningku yang jumlahnya membuatku down.
“Belum, saya belum bicara sama komandan mas” Balas arip
“Bukti awal dulu aja mas, nanti saya bilang ke komandan soal komisi lebihnya” lanjutnya
“Biar saya ngomongnya enak gitu” arip yang segen
“Santai brother....hehe” Ucapku menepuk-nepuk pundak arip
“Hehe maaf nih mas yah, saya kan cuman bawahan manut saja sama atasan, komandan cuman bisa ngasih segitu buat uang saku oprasional mas....hehe” Ucap arip panjang lebar.
“Moga-moga cukup yah mas” Ucap arip cengar-cengir.
“Siap, salam buat komandan” Ucapku
“Okay, mas siap, di tunggu hasilnya” Balasnya
Bersambung ke part berikutnya....