Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Linda, My Real Temptation

cerita udah 10 taun baru baca sekarang, keren banget ceritanya
 
“Pak, tolong lepasin, keluarin itunya…sakit…”, rintih Linda sambil memohon menahan nyeri dalam lubang analnya yang dimasukin tiga perempat dildo yang sebenarnya tidak terlalu kecil juga.



Pak David tidak menghiraukan permintaan Linda, dia sudah mengambil posisi untuk menghujamkan penisnya ke dalam vagina wanita itu.

“Tahan ya Linda, memek kamu enak banget pas Bapak ngentot kamu bareng Pak Burhan, jadi tambah sempit karena lubang yang ini penuh sama titit Pak Burhan”, kata Pak David sambil melesakkan lebih dalam dildonya ke dalam lubang anal Linda.

“Arggghhh perihhhhh, pelan-pelan masukinnya Pak, penuh bangettttt”, pekik Linda sambil menerima penis Pak David yang mulai merangsek masuk ke dalam lubang vaginanya. Sejak double penetrasi pertamanya, Linda sering berkhayal disetubuhi bareng Pak David dan Frans kekasihnya, walau perih, namun kedua lubang yang disesaki penis dua laki-laki yang disayanginya itu pasti akan membuatnya merasakan orgasme yang sangat hebat.

“Sempittttnya memek kamu sayanggg, enakkk bangett”, racau Pak David sambil menghujamkan penisnya dalam-dalam, dibatasi dinding vagina Linda, dia dapat merasakan dildo yang masuk lewat lubang anal Linda. Takmau membuat Linda kesakitan, secara perlahan dia menggesekkan penisnya sambil menatap wajah manis Linda yang menahan sakit sambil merasakan nikmat sekaligus.

“Hmmmm isepiinnn puting Linda Pakkkk, arrhhhghhh sssshh ahhh”, pinta Linda sambil mendesah.

Sambil memompa lubang vagina sempit Linda yang basah, Pak David menciumi payudara mungil Linda, menghisap puting susunya yang menggemaskan yang entah sudah berapa kali dibuatnya lecet karena Pak David tak tahan untuk mengulumnya kuat-kuat atau menggigitnya agak keras.

Linda terengah-engah sambil meronta, lubang kemaluan dan analnya begitu penuh, nyeri namun begitu nikmat ditambah hisapan kuat Pak David di puting susunya.

“Arggghhhh Pakkkkk….”, tiba-tiba tubuh Linda menggelinjang hebat mendapatkan orgasmenya.

Pak David menghentikkan aksinya, penisnya masih tertanam dalam lubang vagina Linda yang berkedut-kedut, dia mencium lembut bibir Linda diakhiri dengan kecupan di keningnya, “Bapak sayang kamu Linda…”.

“Lepasin ikatannya, Bapak belum mau keluar? Linda laper…”, pinta Linda dengan wajah memelas manja.

Pak David tak sampai hati membiarkan Linda tetap terikat, dia melepaskan ikatan pada tangan Linda sambil berbisik “Tetap telanjang ya sayang, ga usah pake apapun dalam kamar ini”, anggukan Linda menandakan wanita itu setuju. Setelah melepas ikatan Linda, Pak David mencabut penisnya perlahan dan mencabut dildo yang tertancap di lubang anal Linda.

Linda berdiri dan berjalan menuju dapur kecil dalam kamar itu, Pak David menatapnya sambil terduduk di ranjang, dalam pikirannya dia merasa beruntung dapat menyetubuhi wanita muda yang memiliki tubuh mungil tersebut.

Setelah menenggak air putih, Linda menghampiri Pak David dan berkata “Makan apa Pak? Linda laper”, tubuhnya ditarik Pak David untuk duduk di paha kanannya, penisnya masih mengacung tegak.

“Sini sayang, Bapak sudah pesan makanan barusan”, katanya sambil mengusap paha bagian dalam Linda sambil sesekali mengusap klitorisnya.

“Hmmm geliii, kok punya Bapak tegak terus…gamau dikeluarin?” katanya manja sambil tangan kirinya mengusap penis atasannya itu.

“Mau, tp dikeluarin dalam memek kamu ya…”, kata Pak David sambil menggoda dan mengusap memek Linda.

“Jangannn di dalem, nanti kalo Linda hamil gimana…”, katanya sambil mengocoki perlahan penis Pak David.

“Iyaaa sayang, tapi kalo dihamili Frans kamu mau kan?”, kata Pak David dan membuat Linda tersentak ketika nama kekasihnya disebut, dia merasa bersalah dan beranjak dari pangkuan Pak David duduk di tepi ranjang.

“Kenapa Linda? Kamu bener-bener sayang sama Frans?”, tanya Pak David sambil mengusap pipi Linda.

“Iyah Pak, maaf…tapi..”, ujar Linda lirih, dia tau ada sebagian dari dirinya yang menyayangi atasannya itu juga.

“Ssshh gpp.*** usah pake tapi..”, kata Pak David sambil telunjuknya meminta Linda tak melanjutkan perkataannya. Wajah mereka kembali berdekatan, dan mereka berciuman bibir dengan lembut sambil tangan Pak David membelai payudara Linda.

“Minta memeknya lagi sayang…ssshh ahhh”, Pak David tak tahan lagi dan merebahkan Linda di ranjang, dia membuka lebar kedua paha Linda dan melesakkan penisnya ke dalam lubang vagina kesayangannya itu.

Linda mengerang kenikmatan kala lubang vaginanya digenjot penis Pak David, dia memeluk tubuh Pak David sambil mengapitkan kedua kakinya menjepit atasannya itu. Setiap gesekan di dinding vaginanya membuat Linda melenguh kenikmatan, dia seperti tak ingin momen seperti ini berakhir, walau dalam hati kecilnya dia juga tak ingin terus-terusan mengkhianati Frans.

“Mau keluar sayang? Sssshh ahhh Bapak mau keluar ini….ahhh Linda”, racau Pak David yang siap berejakulasi.

“Iyahhhh, keluarin di perut aja Pak….jgn di dalamm…sshhh ahhhh”, jawab Linda sambil menggelinjang tanda mendapatkan orgasmenya kembali.

Pak David mencabut penisnya, mencengkramnya kuat-kuat dengan tangan kanannya dan menyemprotkan spermanya ke perut mulus Linda sambil mengerang kenikmatan, sakit kuatnya, beberapa semprotan sperma Pak David mengenai payudara dan leher Linda. Beberapa saat dia menatap tubuh telanjang Linda dengan perut, payudara dan sebagian leher yang dipenuhi cairan sperma.

“Ga usah dibersihin…biarin mengering di tubuh kamu ya sayang”, kata Pak David sambil mengecup bibir Linda.

Linda hanya mengangguk dan tetap berbaring telentang, tubuhnya terasa lemas, cairan sperma hangat Pak David sebagian menetes mengenai alas ranjang itu, dia tak peduli, dia memejamkan mata sambil melirik Pak David yang mengenakan pakaiannya.

“Bapak mau ambil makan dibawah, Linda tunggu ya…jangan pake baju”, katanya sambil berjalan keluar kamar.

Beberapa saat Linda menunggu, akhirnya Pak David datang juga membawa bungkusan makanan. Mengingat sudah agak lewat jam makan siang, mereka menuju meja makan kecil di dapur dan makan bersama, seperti permintaan Pak David, Linda tetap dalam keadaan telanjang bulat dengan sisa sperma Pak David di tubuhnya yang sudah agak mengering lengket karena dinginnya AC.

Sambil makan, Pak David menatap Linda, dia tak sabar untuk menyetubuhi wanita itu kembali, ada rasa cemburu membayangkan Linda disetubuhi Frans, dia tahu tak dapat memiliki Linda seutuhnya, tapi setidaknya ada momen kebersamaan dan kenikmatan yang pernah mereka rasakan bersama.

“Linda lemes Pak, boleh tidur-tiduran bentar?, katanya setelah selesai makan dan bersih-bersih.

“Mau tiduran atau ditiduri hehehe”, goda Pak David yang menghampiri Linda yang sedang mencuci tangan di wastafel, dia mememeluk Linda dari belakang dan mengecup pundaknya.

“Istirahat sebentarrr aja Pak, emang Pak David ga capek apa?”, katanya sambil membalikkan badannya dan disambut kecupan di bibirnya.

“Buat kamu ga ada capeknya sayang..”, jawab Pak David memeluk tubuh Linda erat, mengulum bibirnya dan menggendongnya ke ranjang.

“Linda boleh tiduran bentar Pak? Lemes sekali”, pintanya saat berbaring di ranjang, Pak David melepaskan kaos dan celana yang dikenakannya, Linda melirik ke arah penis yang sudah kembali tegak mengeras.

“Isepin titit Bapak dulu ya…udah tegak lagi ini”, kata Pak David yang ikut berbaring telentang telanjang, Linda pasrah mengikutinya dan mengambil posisi bersimpuh di samping Pak David, tangan mungilnya menggenggam penis atasannya itu erat-erat sambil mengocokinya perlahan. Linda membuka mulutnya dan mengulum kepala penis Pak David sambil memijat buah pelirnya, erangan Pak David karena ngilu dan nikmat membuat Linda semakin bersemangat untuk mengulumnya lebih dalam dan lebih kuat lagi.

“Shhh arggghh sayang, enak banget seponganmu…Bapak minta memeknya sini…”, kata Pak David sambil mengerang nikmat dan meminta Linda mengangkangi mukanya dengan posisi 69.



Kemaluan Linda tanpa bulu yang merekah dihadapannya, dengan klitoris dan bibir kemaluannya merah muda membuat Pak David tak sabar untuk mencicipinya. Dia menjulurkan lidahnya menjilati bibir kemaluan Linda sambil sedikit menyapu klitorisnya, Linda mendesah agak tersedak karena mulutnya masih terisi penis atasannya itu. Pak David membuka lebar-lebar kemaluan bawahannya itu, lidahnya menjulur dan bermain-main dalam area depan lubang vaginanya, jarinya sesekali mengocokinya perlahan lubang kenikmatan itu, membuat Linda mendesah pelan sambil kembali menghisap kuat penis Pak David.

“Enaknya memeknya sayang, itilnya udah merah banget ini, Bapak gemes mau gigitt….”, kata Pak David sambil menahan ejakulasinya saat Linda mengulum kuat-kuat penisnya.

“Slurrpppp uhmmm jangan Pak, sakit, diisepin aja…arhgg…iyahh pelan-pelan”, ujar Linda yang tak bisa sepenuhnya berkonsentrasi, antara mengulum penis Pak David atau merasakan sensasi kenikmatan saat klitoris dan bibir vaginanya dihisap kuat-kuat Pak David.

Linda mengocoki penis Pak David semakin kencang sambil menjilati lubang kencingnya, dia tampaknya sudah tak tahan lagi, apalagi dua jari Pak David ikut mengocoki lubang kemaluannya.

“Linda mau keluarrr…arrgggghhhh”, erangnya sambil menggenggam kuat penis Pak David, lubang vaginanya berkedut dan dibanjiri cairan kenikmatan, Pak David sedikit menjilatinya dan menikmati gurihnya cairan dari lubang kemaluan Linda.

“Ya sudah tidur dulu sayang, istirahat bentar”, kata Pak David sambil menarik tubuh Linda untuk tidur di sampingnya.

“Gamau dikeluarin?”, kata Linda polos saat penis Pak David yang masih keras terlepas dari genggamannya.

“Ga usah, kamu tidur aja sayang, titip penisnya dalam memek kamu…”, kata Pak David sambil meminta Linda tidur membelakanginya, dia mengarahkan penisnya ke dalam lubang vagina Linda dan mendiamkannya sesaat.

“Linda ga bisa tidur…penuh memeknya…arghhh”, kata Linda yang sedikit protes, namun Pak David malah mendekapnya dan berkata “Tidur aja sayang, tititnya cuma Bapak titip dalam memeknya, digerakin pelan-pelan aja kok”.



Gerakan penis Pak David pelan-pelan yang menggeseki lubang vaginanya sebenarnya membuat Linda kembali mendesah pelan kenikmatan, tapi karena tubuhnya terasa lemas setelah beberapa kali ejakulasi, Linda pun tertidur dalam dekapan hangat atasannya itu.

Melihat Linda yang sudah tertidur, Pak David mengecup kepala Linda dan mencium harum rambutnya. Penisnya yang masih memenuhi lubang vagina Linda dibiarkannya sampai layu dengan sendirinya, dia ikut tertidur memgambil tenaga untuk persetubuhan selanjutnya hingga malam atau pagi nanti.
 
Bimabet
Ahir nya diupdate , yg ditunggung" update. Makasih hu atas update an nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd