Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sweet Spot

Status
Please reply by conversation.
Pasang karpet suhuuu...
Moga lancar sampe tamat...
Lanjutkan suhuuu..
 
mantappp akhirnya bisa menikmatii karya suhu amanda.. semoga smpe tomatt ia suhu.....
 
Maksiat Di bulan puasa

lain di kata , lain di hati, lain juga di bawah bulu jembut itulah yang kurasakan ketika linda mulai menggerakan pinggulnya naik turun, mengocok batang jantanku perlahan-lahan dengan tatapan kedua bola matanya yang manja. Takbir kenikmatan itu rasanya kian semakin melonjak naik ketitik ubun-ubun ketika sang pujaan hati mulai semakin agresif mecumbui bibirku sambil mengerakan pinggulnya maju-mundur. Deruh nafas nya yang memburu menandakan malam itu linda seperti di sengat oleh nafsu birahi. Bersetubuh dengan wanita yang sedang dilanda masa subur itu rasanya amat berbeda dan bisa saja khilaf kapan saja terjadi. Tak heran juga banyak kecelakaan yang menelan banyak korban, alias kebobolan. Dikala itu rasa excitedku semakin berkurang ketika melihat wajah manja linda. Terngiang oleh istri di rumah dan rasanya aku tak inggin kembali lagi merajut masalah pelik seperti dahulu kala dengan teh dewik. Rasa nikmat itu berubah menjadi rasa tak nyaman, seperti terkekang di ujung jalan. linda yang saat itu sedang asik menikmati batang jantanku yang terbenam dalam di liang senggamanya, melihatku yang agak sedikit pasif dan canggung. Ia sempat menggiringkan tanganku kearah buah pepaya peyotnya dan menggodaku untuk meremas-remasnya hingga memuncratkan sedikit ASI miliknya.

"Sshhhaa...yankkk...haaaa" Desah manja linda sambil menggoyangkan pinggulnya
"Kamu Ngantuk yah?" Ucapnya memberhentikan aktiftas pinggulnya
"Engg-" Ucapku terpotong dengan niatku sendiri
"Lin...Kayaknya aku belum siap deh punya anak" Ucap prinplanku
"Sshh...yankk..siapin atuhhh......Sshhh" Linda melanjutkan aktifitas pinggulnya
"Ssshh..lin-lin...aku beneran gak siap" Desis nikmatku beranjak dari posisi tidurku

Kubelai rambutnya dengan sayang sementara itu linda memperhatikanku dengan kedua bola matanya yang manja.

"Jangan sekarang yahh...aku lagi bingung" Ucapku dibalas anggukanya

Meskipun awalanya amat special, belum tentu dengan akhiranya dan setelah itu kami melanjutkan hubungan intim kami kembali dengan pengaman. Untungnya linda tidak protes dengan keputusanku yang munafik itu. Sekilas hubunganku dengan linda semakin erat dan kami berdua sempat kawin sirih secara adat di cisarua puncak dengan penghulu abal-abal. Semua itu terjadi hanya untuk menyenangkan dirinya. Namun aku masih belum ada nyali untuk menghamilinya sehingga aku menyuruhnya untuk tetap mengenakan KB.

Ketika mira sedang mengalami keguguran, merupakan masa depresi bagiku. Tak ada yang bisa kulakukan selain menenangkan dirinya di rumah yang pada saat itu dalam masa cuti. Semakin lama, emosiku semakin tak terkendali, sering marah-marah sendiri, mau cari duit juga gak bisa kosentrasi. Lain halnya dengan pak mud yang semakin hari semakin kinclong saja wajahnya. Semenjak pak mud menjadi PTBBG(Pria tengah baya baru gede) kelakuanya juga tidak sekumal dahulu, Sering ngaca di mobil, sering pakai minyak rambut "Boyslah" Kata wong jowo. Kudengar dari linda , lita memang sedang kesemsem dengan pria setengah baya satu ini. Aku juga mulai berasa ketika pak mud sering izin meminjam mobilku dan pasti dibuat pacaran/mojok dengan lita. Gak salah jika ada pepatah "Hati itu tidak bisa dibeli" meskipun itu jarang terjadi , namun pada kenyataanya bisa saja lain.

Lita bukan tanggung jawabku lagi, kini tanggung jawab pak mud. Aku sudah memberhentikan uang bulanan yang biasa aku setor, meskipun begitu doi masih tidak beranjak dari rumahku untuk menemani pacarnya yang kamarnya terletak di teras belakang rumah. Hari itu linda sedang pulkam menjenguk bapaknya yang sedang sakit getah bening dan kebetulan waktu itu juga bertepatan dengan bulan ramadhan. Sore itu aku sempat mampir sejenak untuk berleha-leha di teras depan rumah sembari menunggu buka puasa. HAlah...puasa juga enggak.

"DEK ITU MAS DIKA BIKININ KOPI" Teriak pak mud.
"Iyah bang" balas lita dari kejauhan

Selang beberapa menit kemudian aku mengobrol-ngobrol dengan pak mud di teras depan rumah. lita pun menampakan buah melon matangnya yang di gencet dengan tanktop macan tutul dan celana katun di atas paha.

"Wuihhh makin montok aja kamu yah lit" Ucapku dengan kedua bola mataku yang sedang mencoba untuk menelanjangi tubuh moleknya dan aku juga baru sadar ia mengenakan kalung silver berbentuk love diatas belahan dadanya yang pulen itu. Wah, makin serius aja nih hubungan mereka berdua. batinku.


"Sombong ihh sekarang Abang mah...." Ucap lita

Doi sempat bercanda dengan memposisikan tanganya yang sedang meminta-minta.

"Mana atuh bagian lita ? Katanya abang uut teh Abang banyak proyekan" Ucap lita
"Gak ada abis...hehe" Ucapku dengan cenggas-cengges sambil melihati tubuh molek lita yang menggiurkan di sore hari itu.
"Ihhh pelitt...itu teh linda beli HP baru masa lita teh enggak di kasih" Ucap lita
"Tuh minta lah sama pacar mu" Ucapku menyendir pak mud
"Ojoklah mas ora onok duek...seng penting nembake kenceng...yoo ga dek" Ucap pak mud cengar-cengir dibalas wajah asam lita

Waktu itu aku sedang dalam keadaan suntuk dan untuk mengusir rasa itu kedua bola mataku sempat jelalatan kesana kemari menelanjangi tubuh molek lita yang terlihat garang seperti body motor harley davidson itu. Lama-lama melihat akhirnya menjadi mupeng, tapi sayangnya lita yang sekarang tidak seperti lita yang dahulu yang bisa main coblos. Di tambah lagi aku juga sudah tidak pernah bersetubuh lagi dengannya ketika sudah ill feel hampir setengah tahun mungkin. Pernah malam itu aku meminta jatah tapi doi lebih memilih dengan pria gagah perkasa yang sedang menunggunya di kamar belakang teras. Setelah itu gak pernah minta-minta lagi dan langsung kuputuskan uang bulanannya. Saat itu aku sempat memperhatikan lita sedang mencolek-colek pak mud seperti sedang memberikan kode.

"Nanti ah dek..." Ucap pak mud
"ihhh...kapaannn..." Ucap lita dengan nada suara geregetan lalu berbisik-bisik di telinga pak mud sementara itu pak mud hanya cengar-cengir saja
"Kapan , ngapain hayoo? gak puasa yah?" Ucap godaku
"Puasa atuhhh...Full seharian" Ucap lita
"Puasa apaan? minta jatah gitu, belum juga magrib" Ucapku dibalas senyum nakal lita
"Puasa napsu, bukanya teh pakai susu encer abang uut....nyakk bang...hihi" Cekik lita
"Wuihh....enak yah, nelennya pakai mulut atas atau bawah?" Ucap godaku
"ihhhh....lita mah gak level pakai mulut atas bang...."
"Biasa nelenya teh...."
"pakai mulut disini" Ucap lita menunjuk bagian bawah perutnya
"mulut ciput" Imbuhnya dengan suara kecil nan centil sambil melengkingkan lidahnya nakal.
"Nyak bang...hihi" Cekik lita melirik nakal pak mud
"Mau dong nyobain buka puasanya" Ucapku
"Ogah ah....Ciput lita teh hanya buat abang uut sayanggg" Ucap kalimat penolakan dari mulut centil lita sambil memeluk pak mud dari belakang
"Kebobolan bau tau rasa" Ucapku
"emang udah siap di bobolin....tinggal nunggu waktu ajahh"
"DEKK..." Tegur pak mud mencubit bibir tebal lita untuk mengunci mulut usilnya

Sore hari itu aku sempat di antar pulang oleh pak mud kerumah wajib lapor. Di tengah perjalanan sempatlah kami berbincang-bincang persoalan lita. Dari percakapan biasa sampai akhirnya pak mud curcol sedikit dengan istrinya yang sedang berada di jawa. Mau cerai katanya. "LOH". Batinku. Wes ini pasti lita. Siapa yang gak doyan bini muda semok hypersex seperti lita.

"Yak opo seh, jarane gak di gawe serius...sak iki ngene" (Gimana sih? Katanya gak serius, sekarang begini"
"Aku ngesakno bojomu...mud...mud" (Aku kasihan sama istrimu) ucapku
"Uripe yok opo? anak mu sisan seng sekolah yak opo?" (Hidupnya gimana nanti? anak mu juga yang lagi sekolah juga gimana?") Ucapku
"Wes ta mud...sak iki awakmu wes tuek... ojok macem-macem" (udahlah mud sekarang kamu itu udah tua...jangan macem-macem)
"Aku yoo mikir mas...Tapi, arek e nempel terus ngene...yak opo?" ucap pak mud
"Lah wong mbok hajar terus ngono nang kasur, Tinggalno ae wes beres" (Lah wong kamu hajar terus di kasur, tinggalin aja udah beres) ucapku
"Meteng yoo arek e? tak delok semok ngono" (Hamil yah anaknya? tak liat semok gitu) Ucapku
"Hayo!!" Ucapku sambil menekanan intonasi nada suara
"Aduhhh...ngelu siraku mas sampean ngomong ngono" Ucap pak mud
"Wes pirang bulan?" (Udah berapa bulan?) Ucapku
"Mboh meteng atau gak mas, wingi jarene wes stop ngombeh pil KB" (Gak tau mas hamil atau enggak , kemarin katanya udah stop minum KB) Ucap pak mud
"Wes , seminggu jarane" Imbuhnya
"Walah-walah ...mud...mud" Ucapku geleng-geleng kepala
"Heh heh...awak mu pingin melok karo aku atau gak? " (Heh..heh...kamu pingin ikut sama aku atau enggak?) Ucapku
"Iyo mas" Ucap singkat pak mud
"Sak iki, malam iki, tinggalin, putusin..." Ucap ketusku
"Ojok lah mas...aku wes seneng karo lita mas...ojok mas" Ucap pak mud menolak keputusanku.
"Yooo seterah...pilih o wedok atau kerjaan mu? aku isok ae celok uwong lio" (Yooo seterah .....pilih o cewek atau kerjaanmu)
"Nepi o disek...Mud" Ucapku menyuruh pak mud menepikan mobil di tengah jalan

Setelah mobil sudah berhenti di tepi jalan aku sempat memperhatikan pak mud sedang dalam keadaan gusar.

"Kerjoan mas..." Ucap pak mud dengan wajah yang berat hati
"Yowes, sak iki awak mu puter balik, putusin lita , tak enteni nang mobil" Ucapku
"Bahasane yak opo mas?" Ucap pak mud bingung
"bilang ae awak mu gak isok ninggalno bojomu...wes ngono ae" Ucapku
"Iyo mas..." Ucap pak mud dengan wajah yang muram.
"Pokoke ojok bilang gara-gara aku awak mu putus hubungan...OK mud" Ucapku
"Iyo mas" ucap pengulangan kalimat yang amat sesal
"Eh-eh sek mud...di gawe scenario disek...mengko lita curiga" Ucapku berubah pikiran

Pak mud sempat mengantarkanku kerumah terlebih dahulu kerumah wajib lapor. Aku sempat menuturkan pak mud meninggalkan lita lalu pulkam ke jawa. Segala uang THR bulanan sudah ku transfer ke rekeningnya. Istilah halusnya aku ngusir pak mud demi nafsu syhawat tercapai. Segala yang aku tuturkan ketika dalam perjalanan pulang tadi adalah sebagain dari nafsu emosiku untuk menjauhkan pak mud dari sang pujaan hati. Karena jika tidak begitu, aku tidak bisa menikmati tubuh lita yang sudah sekian lama tak pernah aku jamah. Di tambah lagi aku dalam keadaan yang suntuk inggin suasana yang baru untuk menyegarkan rasa depresi yang terus menerus menghantuiku beberapa pekan ini. Malam hari itu juga pak mud memutuskan hubungan asmara dan ranjang dengan lita yang sudah terikat sekian bulan lamanya. Beberapa jam kemudian pak mud kerumahku dengan membawa tas jinjing hendak inggin pulang ke kampungnya yang berada di jawa sana. Malamnya lita sempat menelpon pak mud berulang-ulang kali sambil menangis-nangis mengemis cinta sampai membuatku shock. Tak menyangka lita sampai sebegitunya cinta dengan pak mud.

Lita sempat menelpon balik pak mud, tapi aku menyuruh pak mud merejectnya lalu mematikan HPnya. Setelah itu? Langsung kuamankan HPnya. Tak menyangka lita sampai sebegitu kalapnya dengan pria satu ini. Sempat kutanyai kok bisa seperti itu? Tapi, pak mud enggan untuk bicara panjang lebar. Keesokan paginya pak mud memesan tiket di stasiun gambir sedangkan aku bolos kuliah untuk menemui lita di rumah sebrang. Datang dengan harapan, tapi tidak semudah itu juga lita mau. Aku datang saja sudah di mintai tolong agar ia bisa bertemu dengan sang pujaan hati. lita sempat nekat inggin menyusulnya di jawa sambil terhisak-hisak. Menanyai alamat pak mud di jawa, aku sempat berusaha untuk menenangkan dirinya dari segala kata yang muncul dari mulutku yang penuh maksud.

Dalam waktu seminggu itu kucurahkan sedikit waktuku menengok lita. Apalagi sang istri di rumah mentalnya sedikit demi sedikit sudah pulih dan kembali bekerja. Kalau dulu aku pakai uang untuk mendapatkan tubuh lita berbeda dengan sekarang yang harus dengan prinsip kehati-hatian agar doi menaruh hatinya kepadaku.
Seperti memancing ikan di danau dan harus sabar menahan nafsu. Tapi berbeda dengan jenis ikanya yang sudah keburu nafsu duluan untuk melahap umpan. Hari pertama menjenguknya memang tak ada kesempatan untuk menyetubuhinya. Begitu pula dengan hari kedua dan ketiga aku hanya mengajaknya makan di luar sebentar lalu ngobrol panjang lebar. Sayangnya hari ke 4 dan seterusnya aku sudah tidak bisa mengunjunginya lagi karena sibuk ada kerjaan di luar kota. Meskipun begitu hubungan komunikasiku dengan lita tak putus begitu saja. Aku memang sering menelponya dan terkadang harus rela menunggu berjam-jam lamanya mendengarkan doi sedang galau.

Beberapa hari kedepan, Usai pura-pura saur di rumah dengan istri , pagi buta itu aku langsung menggas motorku kerumah sebrang untuk mengajak lita sarapan pagi. Karena aku sudah menelponya jadi doi sudah siap-siap menungguku di teras depan rumah dengan menggenakan jaket biru. Pagi hari itu udara memang dingin dan aku sengaja membawa motor karena baru beli, sekalian test drive dijalan. Meskipun nekat gak ada STNK nya alias motor thrill built up jadi aku tak berani membawa lita jauh-jauh. Setelah sarapan pagi di MC D, karena waktu itu puasa dan adanya cuman itu saja. Kami berdua sempat ngobrol-ngobrol panjang lebar sambil menghisap rokok. Jika kulihat dari cara merokoknya yang seperti kereta itu, lita masih belum bisa melupakan sang pujaan hati. Apalagi wajahnya juga agak sedikit kusam , mungkin terlalu banyak pikiran dan rokok. Kudekatkan kursiku disampingnya lalu mengelus sayang rambut panjangnya hingga membuat lita menyenderkan kepalanya sambil mendengarkan kisah doi yang masih rindu dengan sang pacar. Tak bosan-bosanya aku mengumbar kata "Sabar" untuk meringankan sedikit rasa risau yang sedang doi rasakan. Tapi, aku juga tidak bisa terus menerus mengumbar kata itu sehingga kuberikan ia pilihan.

"Lita dengerin abang" Ucapku
"Aku tuh sayang sama kamu, Kamu jangan sedih gitu terus dong" Ucapku
"Lita sayang gak sama abang?" Imbuhku
"Lita teh bingung bang, lita teh masih sayang sama abang uut..." Ucap lita
"Hey, masih ada abang disini, nemenin kamu" Sautku
"Kamu tinggal pilih, mau sayang sama orang yang udah gak mau sama kamu atau mau sayang sama orang yang sayang sama kamu" Ucapku
"Lita teh bingung bang..." Ucap lita
"Tinggal pilih aja kok lit, kok bingung" Ucapku
"Iyahh...lita teh masih gak bisa ngelupain abang uut" Balas lita
"Apa yang bikin kamu gak bisa ngelupain abang uut?" Tanyaku
"Yah, banyak atuh bang...masa lita harus sebutin satu-satu" Ucap lita
"Lit, aku gak tau apa aja kenangan yang gak bisa kamu lupain sama abang uut, Kamu mau gak buat kenangan baru sama aku?" Ucapku
"Tapi nanti teh kalau lita udah terlanjur sayang sama abang, abang ninggalin lita" Ucap lita
"Bini abang kan banyak, lita mah apa atuh bang" Ucap lita
"Abang janji gak ninggalin kamu, udah dong jangan sedih, abang kan udah janji" Ucapku
"Yah" Ucapku sambil melihati wajah muram doi lalu dibalas anggukan doi
"Ayoo dong senyum, masa sedih terus" Imbuhku dibalas sunggingan senyum lita
"Nah, gitu dong..." komentarku

Aku sempat mengusap-ngusap lengan lita sambil menciumi rambutnya, meskipun di depan umum. Peduli setan, toh MC D waktu itu masih sepi. Sepulangnya dari MC D aku sempat merasakan lita mendekap erat tubuhku dari belakang saat kami berdua sedang boncengan. Ketika melewati pasar motor sempat berhenti sejenak. Aku sempat mengelus tanganya hingga lita mengajak tanganku untuk saling berpegangan erat. Nampaknya doi sudah mulai terbawa arus lubang kasmaran. Sesampainya di rumah sebrang.

"Abang , mau kemana?" Tanya lita
"Mau pulang, jam 10 ada kuliah aku" Sautku
"Temenin lita atuh bang, jangan pergi" Ucap lita
"Nanti siangan yah, aku kesini lagi" Ucapku
"Abis balik kuliah" Imbuhku
Lita sempat menarik lengan jaketku sambil merengek manja seperti anak kecil.
"Abang ihh..***k sayang sama lita yah?" Ucap manja lita
"Sayang, aku ada kuliah, nanti siang aku kesini kok" Ucapku memberikan keyakinan
"Kuliahnya besok ajah..ihh...temenin lita atuh bang" Ucap lita memeluk ku dengan manja
"OK"

Saat itu lita sempat mengandeng tanganku menuju arah teras belakang rumah. Ah, kalau ini sih pasti minta jatah. Batinku.

"Mau kemana say?" Ucapku memberhentikan langkah
"emangnya abang teh gak maoo?" Ucap lita
"Kamu yang mau , atau aku..hayoo" Ucapku sambil cengar-cengir dibalas senyum mesem lita
"Lita yang mau...hehe...ihh abang mahh...hayuk atuh" Ucap lita menarik tanganku
"Di kamar aku aja say mainya...ngapain jauh-jauh kesana" Ucap ajak ku menarik tangan lita

Ketika pintu kamar ditutup, lita langsung menyambar bibirku, melumatnya seperti permen karet hingga mendorong-dorong tubuhku.Geliatan lidahnya yang agresif mengobok-obok isi mulutku itu sempat membuatku kewalahan, sementara itu tanganku meremas-remas gundukan daging kembar yang masih tertutup oleh jaketnya. Sambil bercumbu denganku lita sempat membuka reseleting jaketnya hingga setengah lalu menarik kedua buah melon matangnya itu dari sangkarnya.Setelah itu doi langsung mengiringkan tanganku untuk meremas-remas kedua buah pepaya bangkongnya itu. "Crit" Sesuatu membasahi tanganku ketika kuremas gemas tetek montoknya itu yang tak lain lagi adalah susu segarr. Cukup kaget. Karena sepertinya sudah hampir 2 tahun lamanya doi tidak hamil lagi. Beberapa bulan yang lalu saja punya linda sudah berhenti. Jadi , aku sudah tak pernah lagi menegak ASI.

"Loh, masih nyemprot toh" Ucapku melepaskan kuncian cumbuan bibir manisnya
"ihhh masih atuh...abang teh mau mimik cucu?" Ucap tawar lita
"Yuk" Ucap ajak ku menggiring tangan lita ke ranjang
"Kela bang" Sautnya

Sambil mupeng melihati lita yang sedang melorotkan celana jeansnya, aku sempat ikut pula melorotkan celana pendek ku.

"Jangan di lepas lit, gitu aja...keliatan sexy kamu" Ucapku mencegah saat doi hendak inggin melepas jaketnya.

Kedua bola mata lita sempat terpaku melihati batang jantanku yang sedang manggut-manggut. Ia melihat batang jantanku seolah-olah seperti seekor macan betina yang tidak memangsa daging selama 3 hari. Ketika aku mengatur posisi tubuhku menyender di ranjang. Tanpa basa-basi lita langsung menaiki selangkanganku lalu "SLEP" dengan gerakan kilat batang jantanku memblesak masuk kedalam lubang kemaluanya yang di selingi oleh goyangan pinggulnya. Kedua bola mataku sempat di buatnya merem melek , merasakan dinding serviksnya yang licin nan lembut itu memoles ujung saluran kencingku. Kedua puting susunya yang berwarna coklat kehitaman itu pun langsung kusambar dengan mulutku. Kuhisap kencang puting susu kanannya hingga membuat lita mendesis gemas sambil meliriku dengan wajah yang terangsang. Tak mau kalah dengan mantanya yang sedang berada di jawa. Sambil menghisap kencang puting susunya yang mengucurkan ASI segar yang kutegup dengan nikmat. Kupiting dengan gemas puting susu kirinya hingga sempat membuat kepala lita mendongak keatas sambil menjambak gemas rambutnya sendiri.

"SSSSSHHHHH" Bibir manisnya pun menyungingkan nada suara desis nikmat. Makin kukerahkan otot tenagaku menghisap dan memiting puting susunya. Semakin membuat lita lebih bergairah . Sambil asik menetek , aku sempat melihat ekspresi wajah binal doi yang sedang melengkingkan lidahnya dengan nakal.
"Ssshhh....cantik banget kamu say, kalau begitu" Ucap pujiku sambil mendesis nikmat

"Hehehe...Sssshaaaa"Semeringah lita sambil menjulurkan lidahnya menari-nari mengusapi bibirku sambil menggoyangkan pinggulnya memutar-mutar.

Tak bosan-bosanya aku bercumbu dengan bibir manis tebalnya sambil menikmati batang jantanku yang sedang di aduk-aduk oleh bongkahan pantat bahenolnya. Sementara itu lita dengan agresif melumat bibirku sambil mendorong-dorong kepalaku. Kutekan dalam pantatnya hingga membuat batang jantanku mengencet dinding lembut miliknya. Prilaku ku itu sontak membuat lita langsung mendongak kan kepalanya keatas, mendesah nikmat.

"OUHHHH...Gencet therussss bangg....." Racaunya

Hendak inggin menuruti pintanya. Hpku sempat berbunyi beberapa kali, takutnya bini nelpon. Jadi sempatlah nafsu birahi menjadi merengang, tersadar akan suatu panggilan alam. Karena tadi laporanya keluar bentar, test drive motor baru.

"Say-say...bentar " Ucapku meraih hpku yang berada di samping bantal.

Ketika melihat "JENG-JENG" bini kedua nelpon. aku sempat memberi lita bahasa isyarat untuk diam. Waktu itu indah menelponku , aku di suruh mampir ke indomaret beli minyak goreng dan softex. Sekalian memberitahuku nanti siang ada kondangan tetangga sebelah. Hanya sebentar, tapi rasanya kok jantung jedap jedup inggin copot rasanya. Lita sempat iseng mendengarkan percakapanku dengan indah sambil cengar-cengir. Setelah kututup telpon dari sang big boss barulah aku dapat bernafas legah.

"Say, aku kayaknya harus balik cepet nih" Ucapku
"ihhh...abang mah gitu....baru juga mulai" Ucap lita
"hehe..ntar malam yah lanjut lagi"
"aku genjot memek kamu, sampai kamu puas" Ucapku semeringah
"Janji lohh..awas loh kalau boong..." Kecam lita.
"Yuk, cepet yuk keluarin dulu pejuh abang" Ucapku
"Kela bang" Saut lita mencoba meraih celana jeansnya lalu mengambil HPnya
Doi sempat sibuk sendiri dengan HP nya setelah itu memberikannya kepadaku.
"Rekam nyak bang...." Pinta lita
"Dasar centil..." Sautku
"Hihi...Biarin atuh itu kan tandanya lita sayang sama abang" Cekik lita

Belum juga tombol aku tekan lita langsung menghujamkan pantatnya naik turun dengan agresif. Aku sempat kewalahan hingga membuatku salah menyentuh menu smartphone nya. Kedua bola mataku sempat dibuatnya merem-melek hingga tak bisa fokus aku mencari kembali aplikasi recording di smartphonenya.

"PLOK-PLOK-PLOK" Bunyi suara daging paha kami berdua yang saling beradu


hingga akhirnya aku berhasil menemukan aplikasi recordingnya lalu merekam persetubuhan kami berdua dan hanya sebentar saja. Karena birahi sudah tak tahan lagi inggin menerkam pinggulnya dengan kedua tanganku. Kugerakan pingangku naik turun yang di imbangi dengan pantat lita. Sementara itu lita mendesah-desah tak karuan merasakan dinding serviksnya yang ku tinju berulang-ulang kali dengan batang jantanku. Selang beberapa menit kemudian wajahku sudah mulai asam menahan gejolak cairan maniku yang inggin meledak rasannya.

"CRUT...CRUT"

Tanpa sengaja ku tembakan cairan maniku ketika lita masih asik menggenjot batang jantanku. Sontak prilaku ku yang tiba-tiba itu membuat doi yang masih dalam kondisi prima semeringah sambil melengkingkan lidahnya dengan nakal.

"ihhh..Ssshh...udah nembak" Desis nikmat lita dengan wajahnya yang semeringah
"Abanggg.....Ssshhh...mau bikin lita makin sayang sama abang ga?" Ucap manja lita
"Kenapa say?" Ucap tanyaku
"Robah posisi bang..***ya bikin anak...Ssshh...buruan atuh bang" Ucap lita
Kuturuti pintanya itu mendekap tubuh moleknya dengan erat lalu membantingkan tubuhnya di ranjang.

'Geseran..seletik bang" Pinta lita

Tak tau apa yang ia ingginkan. Sehingga aku sempat menuruti permintaanya dengan agak sedikit menggeser tubuhku kedepan yang di imbangi lita dengan sigap memposisikan pinggulnya naik keatas hingga kedua kakinya menjingkrang membentuk huruf w. Beberapa detik kemudian ia berdesis gemas sambil melirik ku dengan nakal. Kedua bola matanya sempat merem-melek seakan-akan ia sedang menikmati sesuatu. Batang jantanku yang sudah layu kemayu pun menjadi objek hisapan kontraksi lubang kemaluanya.

"Kamu ngapain say" Ucapku sambil membelai rambutnya dan memperhatikan bibir manisnya yang menyungingkan nada suara desis gemas.

"SSHHH....Nyuruput pejuh abang.....SSHH....MFMMHOO" Lita yang yang seketika mendongakan kepalanya keatas.

Aku sempat memberikan waktu dirinya untuk menikmati sensasi yang ia idam-idamkan. Hingga membuat batang jantanku yang sedang menyelusup di dalam lubang kemaluanya kembali menegang dan sempat membuat wajah lita menyeringai nakal. Namun sayangnya aku tidak bisa berlama-lama, karena yang di rumah sebrang tak bisa di tawar. Takut curiga. Lita sempat merengek manja agar aku tidak mencabut batang jantanku. Namun pada akhirnya doi mau mengerti ketika aku mengubah jadwal persetubuhan kami berdua menjadi siang hari.
 
Terakhir diubah:
Nah udah lanjut lagi nih, mantap....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd